Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Puji syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala limpahan rahmat serta
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas remedial
mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar ini dengan judul ”ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PERSYARAFAN” tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga
dapat berada di zaman terang benderang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Anis Yuliastutik. S.Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku Direktur Akademi Kesehatan
Rustida.
2. Aripin. S,Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku KA Prodi D III Keperawatan
3. dr.Bayu Chandra Cahyono,MM Selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah
Ilmu Biomedik Dasar
4. Haswita. S.Kep.,M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah Ilmu
Biomedik Dasar.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah berikutnya.Taklupa,kami mengucapkan
terimakasih kepada rekan kelompok kami yang telah bekerjasama dalam
mengerjakan makalah ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
1
Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan
2
disebabkan oleh karena sifat khusus membran sel neuron yang
mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan elektrokimia
Meskipun struktur dasarnya sama, neuron memiliki bermacam
bentuk dan ukuran. Seperti sel lainnya, sel syaraf memiliki nucleus
sebagai inti selnya. Sejumlah antenna kecil mirip akar jarinagn
serabut disebut dendrit muncul dari membrane selnya. Terdapat juga
serabut antea tunggal yang panjang yang disebut akson (serabut
syaraf) , pada ujungnya bercabang-cabang dan masing-masing ujung
cabangnya memiliki kepala.
Masing –masing kepala dari cabang akson tersebut sangat dekat
(tapi tidak bersentuhan ) dengan dendrit dan sel syaraf lain. Jarak
antara cabang akson dan dendrit disebut sinapsis dan menjadi
transmisi informasi syaraf. Transmisi informasi syaraf dilakukan olh
senyawa kimia asetilkolin yang merupakan substansi transmitter
syaraf.
Setiap sel syaraf dikelilingi membrane semipermeable tipis yang
disebut membrane neuronal. Transmisi sinyal selalu diawali dengan
diterimannya sinyal pada salah satu atau beberapa dendrit yang ada
pada membrane ini dan dibawa ke bagian dalam sel syaraf. Sel
selanjutnya diteruskan oleh akson untuk mempercepat system
transmisi beberapa akson diselimuti oleh myelin (Budisetyono A.,
Haryono B., Triwahyudi A., 2011 : 28).
3
Syaraf kranial bertugas mensyarafi organ-organ pengindraan dan otot-
otot kepala. Vagus adalah satu-satunya syaraf kranial yang memliki
tugas lain yakni melayanai organ-organ pencernaan , jantung dan
kerongkongan beberapa syaraf kranial seperti syaraf optic mata hanya
memiliki jaringan sensorik saja (Budisetyono A., Haryono B.,
Triwahyudi A., 2011 : 29)
a. Somatic dan otonomi
System syaraf perifer terbagi dalam dua devisi: system syaraf
somatic yang berkerja dibawah control sadar kita dan system syaraf
otonomi yang bekerja diluar kesadaran. Hubuangn kerja sama
antara system syaraf pusta somatic dan otonom sangatlah kopleks
dimana syaraf somatic terhubung dengan syaraf otonom oleh
ganglia baik dalam maupun setelah diluar syaraf tulang belakang.
System syaraf somatic memiliki fungsi ganda. Yang pertama
adalah mengumpulkan informasi tentang keadaan luar tubuh
memiliki organ-organ indera yang memiliki sel-sel reseptor.
Fungsi yang kedua adalah mengirimkan sinyal dari system syaraf
pusat kerangka dengan melalu jaringan motoric untuk memiu
terjadinya gerakan.
System syaraf otonomi berfungsi otomatis tubuh seerti pada
jantung,paru-paru,lambung, usus,kandung kemih,organ-organ seks
dan pembuluh darah. System syaraf otonomi dibagi menjadi dua
simpatik dan parasimpatik masing-masing menggunakan substansi
transmitter yang berbeda dan menghasilkan efek yang berbeda pula
pada organ yang dilayani. Contohnya, syaraf parasimpatis yang
melayani saluran bronci yang ke dan dari paru-paru yang
membuatnya menyempit. Sementara saraf simpatik pada daerah
yang salah mengakibatkan pelebaran bronci seluruh system
otonomi dikontrol oleh daerah yang terdapat diotak yang bernama
hipotalamus. Bagian ini menerima seluruh informasi, dan seketika
4
secara otomotis memperbaruhi system tubuh agar tumbuh menjadi
seimbang (Budisetyono A., Haryono B., Triwahyudi A., 2011 : 29).
3. Sistem syaraf pusat
Seluruh aktivitas syaraf kecuali yang dilakukan system syaraf perifer,
terjadi pada system syaraf pusat. System ini melibatkan analisa terhadap
sinyal sensorik untuk melakukan inisialisasi sinyal motoric. Unit utama
system syaraf pusat adalah otak dan sumsum tulang belakang ( spanial
cord). Keduannya menirima informasi dari organ dan reseptor
pengindraan melalui jaringan saraf sensorik. System syaraf pusat
memerilukan suplai darah yang banyak untuk mencukupi kebutuhan
oksigen dan nutria sel-selnya. 25% darah alam tubuh melayani otak yang
hanya 2% (1,3kg) dari berat tubuh. System syaraf pusat dilindungi oleh
dua macam pelindung. Pertama adalah tengkorak yang menyeimuti otak
dan tulang belakang yang melindungi syaraf tulang belakang. Yang
kedua adalah tiga selaput jaringan fiber yang disebut meninges yang
menyelimuti otak dan syaraf tulang belakang. Selain dua pelindung juga
terdapat cairan cerebrospinal yang berfungsi meredam getaran. Cairan
cerebrospinal mengalir dari vertikel lateral melewati lubang-lubang
sempit serebral aquadect menuju vertikel ketika, selanjutnya menuju
vertikel ke empat. Cairan kemudian naik ke atas bagian otak cerebral
hemisphere dan diserap oleh arachnoid villi yang ada pada membrane
arachnoid (salah satu dari membrane meninges) (Budisetyono A.,
Haryono B., Triwahyudi A., 2011 : 31).
a. Syaraf tulang belakang
Saraf tulang belakang adalah kolom silinder syaraf yang panjangnya
40cm yang ada dalam tulang belakang yang melintas mulai dari
bagian bawah otak hingga bagian bawah punggung. Saraf ini
terdiridari sekumpulan sel syaraf yang disertai gelendong serabut
syaraf. Kumpulan sel syaraf tersebut disebut substansia grisea (grey
matter/bagian abu-abu) dan tersusun saling bersalingan membentuk
5
huruf H. kedua ujung terhubung pada funiculus posterior dan
funiculuc inferior. Funiculus posterior tersusun dari syaraf
penghubung dan syaraf sensorik, sedangkan funikulus inferior
terdirri dari syaraf-syaraf motoric. Syaraf tulang belakang memiliki
dua fungsi yaitu menghubungkan otak dan system syaraf perifer,
mengontrol gerak reflex (Budisetyono A., Haryono B., Triwahyudi
A., 2011 : 31-32).
b. Otak
Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat penting karena meupakan
pusat computer dari semua alat tubuh. Jaringan otak dibungkus oleh
selaput otak dan tulang tengkorak yang kuat dan terletak dalam
kavum kranii. Berat otak orang dewasa kira-kira 1400 gram,
setengan padat dan berwarna kelabu kemerahan. Selaput otak
meningen adalah selaput pembungkus otak dan sumsung tulang
belakang untuk melindungi struktur syaraf yang halus membawa
pembuluh darah dan cairan sekresi serebrospinal memberkecil
benturan atau getaran pada otak dan sumsung tulang belakang.
Selaput otak meningen terdiri dari tiga lapisan yaitu Duramater
merupakan selaput keras pembungkus otak yang berasal dari
jaringaan ikat tebal dan kuat. Arachnoid merupakan selaput tipis
yang membentuk sebuah balon yang berisi cairan otak yang meliputi
seluruh susunan saraf sentral. Piameter merupakan selaput tipis yang
terdapat pada permukaan jaringan otak, piameter terhubung oleh
arachnoid melalui struktur jaringan ikat yang disebut trabekhel.
Menurut strukturnya otak terdiri atas otak kecil (serebelum), batang
otak dan otak besar (serebrum). Menurut posisinya otak terbagi atas
3 bagian utama : otak belakang, tengan dan depan. Masing-masing
bagian ini selanjutya dibagi menjadi daerah-daerah yang
bertanggung jawab atas fungsi-fungsi tertentu dan terhubung satu
sama lain dengan rumitnya (Budisetyono A., Haryono B.,
6
Triwahyudi A., 2011 : 32).
7
matter) tempat sekelompok sel syaraf yang disebut baal ganglia.
Sel-sel ini membentuk control yang kompleks untuk mengatur
aktivitas otot sehingga tubuh dapat melakukan gerakan-gerakan
tertentu yang kita lakukan tanpa berfikir, termasuk ayunan
tangan ketika berjalan, ekspresi wajah dan posisi kaki ketika
berjalan atau berlari (Budisetyono A., Haryono B., Triwahyudi
A., 2011 : 33).
5) Hypotalamus
Hypothalamus berfungsi sebagai penghubung antara kedua
hemispehere dengan syaraf tulang belakang. Hypothalamus
adalah pusat dari kumpulan sel-sel khusus yang terhubung
dengan daerah-daerah penting lainnya diotak dan dengan
kelenjar pituitary. Bagian inilah yang mengatur fungsi-fungsi
vital tubuh seperti makan, tidur dan control suhu tubuh.
Hypothalamus juga memiliki jalur syaraf yang berhubungan
dengan system limbic (emosi, mood,memory) dan pusat
penciuman diotak (Budisetyono A., Haryono B., Triwahyudi A.,
2011 : 33).
6) Korteks otak
Korteks otak adalah lapisan berlipat-lipat setebal 3mm yang ada
dibagian luar otak besar. Bagian ini berkembang sedemikian
rupa dan memenuhi rongga kepala. Jika dibentangkan luas
korteks mencapai 30kali lipat luas selimut(keliling) otak. Pada
bagian tengah korteks otak terdapat alur dalam yang membagi
kedua hemisphere menjadi 4 lobus :
a) Lobus temporalis: Mengatur pendengaran dan penciuman
b) Lobus parientalis: Melayani sentuhan dan indera perasa
c) Lobus osipitalis: Untuk penglihatan
d) Lobus frontalis: Melayani gerakan, bicara dan berfikir
(Budisetyono A., Haryono B., Triwahyudi A., 2011 : 33).
8
DAFTAR PUSTAKA
Bibliography
Drs.H.Syaifuddin, A. (2012). ANATOMI FISIOLOGI : KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI UNTUK KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN ,Ed.4.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Lukaningsih, Z. L. (2011). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Budisetyono A., Haryono B., Triwahyudi A.. (2011). Anatomi Manusia :
Bagaimana Tubuh Kita Bekerja. Surabaya: P.T. Karya Pembina Swanjaya.