Vous êtes sur la page 1sur 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Illahi Robbi atas segala limpahan rahmat serta
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas remedial
mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar ini dengan judul ”ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM EDOKRIN” tepat pada waktunya. Tak lupa sholawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sehingga
dapat berada di zaman terang benderang ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, tetapi kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Anis Yuliastutik. S.Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku Direktur Akademi Kesehatan
Rustida.
2. Aripin. S,Kep.,Ns.,M.Kes. Selaku KA Prodi D III Keperawatan
3. dr.Bayu Chandra Cahyono,MM Selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah
Ilmu Biomedik Dasar
4. Haswita. S.Kep.,M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing Mata kuliah Ilmu
Biomedik Dasar.

Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan makalah berikutnya.Taklupa,kami mengucapkan
terimakasih kepada rekan kelompok kami yang telah bekerjasama dalam
mengerjakan makalah ini, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Penyusun

1
Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin

A. Definisi system endokrin


Sistem endrokin adalah suatu sistem yang bekerja degan perantara zat-zat
kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endrokin. Kelenjar endrokin
merupakan kelenjar buntu (sekresi internal) yang mengirim hasil sekresinya
langsung masuk ke dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan
kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan sel kelenjar menempel
pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon.
Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki
efek regulatorik spesifik terhadap organ tertentu. Yang disekresi oleh kelenjar
endokrin, diangkut oleh darah ke jaringan sasaran untuk
memengaruhi/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran. Hormon yang
dihasilkan ada yang satu macam hormon (hormon ganda). Sistem endokrin
terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem saraf,
mempunyai peranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ
tubuh. Kelenjar endokrin mengeluarkan suatu zat yang disebut hormon.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1. Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
2. Menstimulasi urutan perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem reproduktif
4. Memelihara lingkungan internal optimal
5. Melakukan respons korektif dan adaptif ketika terjadi situasi darurat

B. Anatomi Sistem Endokrin


1. Hormon
Hormone adalah pembaa pesan kimiawi didalam tubuh. Hormone disusun
dan diproduksi dalam kelenjar-kelenjar khusus dan dibawa oleh aliran
darah ke sel tubuh yang lain disebut sel target dimana hormone akan

2
menjalankan fungsinya. Kelenjar merupakan berkas tanpa pembuluh
(disebut kelenjar endokrin) yang bertugas memproduksi dan melepaskan
hormone langsung ke aliran darah tanpa melalui pembuluh khusus (Tim
penyusun, 2011 : 45).
a. Cara kerja hormone
Dibandingkan dengan syaraf sebagian hormone(tidak semua) bekerja
dengan lebih lambat namun mampu memberi efek yang lebih lama.
Hormone-hormon dengan proses lambat disebut adalah yang terlibat
dalam aktivitas dasar tubuh seperti pertumbuhan dan reproduksi.
Secara umum, hormone bekerja dengan mengatur atau mempengaruhi
kondisi kimiawi sel target. Berdasarkan efeknya hormone dibedakan
dalam :
1) Hormone utama, yang termasuk didalamnya adalah hormone
insulin, dan hormone seks. Hormone jenis ini memberi pengaruh
pada hampir seluruh bagian tubuh.
2) Hormone local, yang hanya mampu memberi pengaruh pada
daerah sempit disekitar area kelenjar saja. Salah satu hormone
local adalah sekretin yang diproduksi dalam usus 12 jari
duodenum ketika terdapat makanan dibawahnya (Tim penyusun,
2011 : 47)

2. Protein dan Steroid


Didalam tubuh hanya diperlukan hormone dalam jumlah yang sangat
sedikit bahkan yang hanya sejuta gram saja untuk menjalankan tugasnya.
Secara kimia hormone dibagi dua kategori yaitu hormone dengan struktur
protein dan steroid. Hormone seks dan seluruh hormone diproduksi di
bagian korteks dari kelenjar adrenalin merupakan hormone steroid.
Insulin mempunyai struktur protein dan hormone tiroid merupakan
turunan dari protein.

3
3. Peran Hypothalamus
Hypothalamus merupakan penghubung antara system syaraf dengan
kelenjar endokrin. Salah satu fungsi utamannya adalah meneruskan
impuls dan stimulant antara otak dengan organ tubuh ( ginjal). Tugas ini
dijalankan dengan menerima substansi kimiawi transmitter tertentu yang
dilepaskan oleh sel syaraf diotak, dan sebagai respon hypothalamus
melepaskan hormone. Dua hormone oleh kelenjar pituitary yaitu
antidiuretic hormone (ADH) dan oksitosin diproduksi dengan control
langsung dari sinyal syaraf yang dikirim hypothalamus. Terdapat pula
hubungan antara sel syaraf dengan produksi hormone pada kelenjar
pituitary anterior. Perubahan kadar hormone (oestrogen dan progesterone)
pada masa menstruasi depat mempengaruhi kondisi emosi (mood).
Menurut kadar hormone seksual sebelum periodi menstruasi
mengakibatkan gejala yang disebut pre-menstrul syndrome (PMS) dan
kondisi hormone yang tinggi pada pertengahan masa menstruasi membuat
wanita merasa lebih sehat (Tim penyusun, 2011 : 48).

4. Hipofisis ( kelenjar pituitary)


Kelenjar Hipofisis (pituitary) disebut juga master of gland atau kelenjar
pengendali karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang
mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar ini berbentuk bulat dan
berukuran kecil, dengan diameter 1,3 cm. Hipofisis dibagi menjadi
hipofisis bagian anterior, bagian tengah (pars intermedia), dan bagian
posterior. Pituitary anterior memproduksi 6 hormon utama. 4
diantarannya berhubungan dengan control atas kelenjar-kelenjar lain
didalam tubuh yaitu kelenjar thyroid dan adrenal serta gonad (testis dan
ovarium) (Syaifuddin, 2012 : 252).
a. Hipofisis anterior
1) Hormon Somatotropin (STH), Hormon pertumbuhan (Growth

4
Hormone / GH) merangsang sintesis protein dan metabolisme
lemak, serta merangsang pertumbuhan tulang (terutama tulang
pipa) dan otot. kekurangan hormon ini pada anak-anak
menyebabkan pertumbuhannya terhambat /kerdil (kretinisme),
jika kelebihan akan menyebabkan pertumbuhan raksasa
(gigantisme). Jika kelebihan terjadi pada saat dewasa, akan
menyebabkan pertumbuhan tidak seimbang pada tulang jari
tangan, kaki, rahang, ataupun tulang hidung yang disebut
akromegali.
2) Hormon tirotropin atau Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
Mengontrol pertumbuhan dan perkembangan kelenjar gondok
atau tiroid serta merangsang sekresi tiroksin
3) Adrenocorticotropic hormone (ACTH) Mengontrol pertumbuhan
dan perkembangan aktivitas kulit ginjal dan merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid (hormon yang
dihasilkan untuk metabolisme karbohidrat)
4) Prolaktin (PRL) atau Lactogenic hormone (LTH)Membantu
kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
5) Hormon gonadotropin pada wanita :
a) Follicle Stimulating Hormone (FSH) Merangsang
pematangan folikel dalam ovarium dan menghasilkan
estrogen
b) Luteinizing Hormone (LH) Mempengaruhi pematangan
folikel dalam ovarium dan menghasilkan progestron
6) Hormone gonadotropin pada pria :
a) FSH Merangsang terjadinya spermatogenesis (proses
pematangan sperma)
b) Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH) Merangsang
sel- sel interstitial testis untuk memproduksi testosteron dan
androgen

5
b. Hipofisis posterior
1) Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita
selama proses melahirkan
2) Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan
tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
(Syaifuddin, 2012 : 252-254).

5. Tiroid
Tiroid merupakan kelenjar yang terdiri dari folikel-folikel dan terdapat
di depan trakea. Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah
bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.Kelenjar tiroid
menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan
Triiodontironin (T3). Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari
asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif
di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan
yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan
pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali. Fungsi kelenjar tyroid
adalah memproduksi hormone yang disebut tiroksin untuk meningkatkan
jumlah energy yang digunakan sel serta meningkatkan jumlah protein
yang dihasilakan sel. Fungsi hormone tiroid :
a. Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan
tubuh, pengguna energy total
b. Mengatur kecepatan metabolism tubuh dan memengaruhi beberapa
reaksi metabolic dalam tubuh
c. Menambah sintesis asama ribonukleus (RNA) dan protein, suatu aksi
yang mendahului meningginya basal metabolism
d. Dalam konsentrasi tinggi, balans nitrogen negative dan sintesis
protein berkurang (Syaifuddin, 2012 : 259).

6
6. Paratiroid
Sejumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid Kelenjar ini
menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur
konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur
absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan
kalsium dari tulang. Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah
dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara
penginduksian sel–sel tulang osteoklas untuk merombak matriks
bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada
tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah.Jika kelebihan
hormon ini akan berakibat berakibat kadar kalsium dalam darah
meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada
ginjal.Jika kekurangan hormon menyebabkan kekejangan disebut
tetanus. Kalsitonin mempunyai fungsi yang berlawanan dengan PTH,
sehingga fungsinya menurunkan kalsium darah (Tim penyusun, 2011 :
52). Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
a. Memelihara konsentrasi ion kalsium plasma dalam batas yang sempit
meskipun terdapat variasi-variasi yang luas
b. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal, mempunyai efek
terhadap reabsopsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor
c. Mempercepat absorpsi kalsium di instenstinum (Syaifuddin, 2012 :
263).

7. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak dalam rongga mediastinum dibelakang os
sternum didalam rongga toraks, kira-kira setinggi bifurkasi trachea.
Warnanya kemerah-merahan dan terdiri dari dua lobus. Pada bayi baru
lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram, ukurannya bertambah
setelah masa remaja antara 30-40 gram dan setelah dewasa akan

7
mengerut. Kelenjar timus adalah suatu sumber dari sel yang mempunyai
kemampuan imunologis. Sumber hormone timus mempersiapkan
proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial
imunologis dalam jaringan lain. Setelah dewasa pertumbuhan
kemampuan potensial akan berkurang sehingga mengurangi aktivitas
kelamin. Fungsi kelenjar timus :
a. Suatu sumber sel yang mempunyai kemampuan imunologis
b. Mengurangi aktivitas kelamin
c. Mengaktifkan pertumbuhan badan sehingga pertumbuhan sangat
meningkatkan pada masa bayi sampai masa remaja dan setelah
masa dewasa pertumbuhan akan berkurang
d. Sumber hormone timik yang mempersiapkan proliferasi dan
maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imunologis
dalam banyak jaringan lain (Syaifuddin, 2012 : 266).

8. Kelenjar suprarenalis/adrenalin
Kelenjar suprarenalis atau andrenal berbentuk ceper terdapat pada bagian
atau dari ginjal. Beratnya kira-kira 5-9 gram berjumlah dua buah sesuai
dengan jumlah ginjal. Kelenjar ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian
luar (korteks), dan dalam (medulla) (Syaifuddin, 2012: 268).
a. Korteks adrenal bagian luar berwarna kekuningan menghasilkan
kartisol, disebut korteks terdiri dari sel-sel epitel besar berisi lipoid
disebut form cells.
b. Medulla bagian luar terdiri dari sel-sel yang menghasilkan
hormone epinefrin dan norepinefrin yang mengandung sel-sel
ganglion simpatis dan kelenjar medulla adrenal. Eponefrin
menyebabkan vasodilatasi anreriole dari otot tulang dan
vasokontriksi arteriole dari kulit. Norepenrfrin hormone ini
menyebabkan tekanan darah meninggi, sangat berguna untuk
memperbaiki keadaan syok yang bukan disebabkan oleh perdaraan

8
(Syaifuddin, 2012 : 271).
9. Pankreas
Kelenjar pancreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada
pancreas sehingga dikenal dengan pulau–pulau langerhans. Kelenjar
pancreas menghasilkan hormone insulin dan glucagon. Insulin
mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel –sel tubuh
menembus membrane sel. Didalam otot glukosa dimetabolisasi dan
disimpan dalam bentuk cadangan. Disel hati, insulin mempercepat proses
glikogen (Glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis). Kadar gula
yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mengsekresikan
insulin. Sebagai contoh, insulin akan meningkat setelah kita makan.
Setelah makan, maka kadar glukosa dalam darah akan naik karena tubuh
mendapatkan glukosa dari pemecahan makanan tersebut. Tubuh
mengambil kelebihan glukosa dengan cara mensekresikan insulin untuk
menyeimbangkannya pada kadar normal. Sebaliknya glukagon bekerja
secara berlawanan terhadap insulin. Glukagon berfungsi mengubah
glikogen menjadi glukosa sehingga kadar glukosa naik. Contohnya pada
saat kita berpuasa. Karena tubuh tidak mendapatkan asupan glukosa ketika
berpuasa, maka tubuh mensekresikan glukagon untuk menyeimbangkan
kekurangan glukosa tersebut. menyebabkan penyakit diabetes mellitus
(kencing manis). Jika seseorang tidak dapat memproduksi insulin, maka
glukosa dalam darah terus bertambah karena glukos anya tidak bisa
dirubah menjadi glikogen. Akibatnya urine yang dikeluarkannyapun
mengandung glukosa (Tim penyusun, 2011 : 52)

9
DAFTAR PUSTAKA

10

Vous aimerez peut-être aussi