Vous êtes sur la page 1sur 10

PENATALAKSANAAN ENDOMETRIOSIS

Erna Suparman

Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi


RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: ernasuparman@yahoo.com

Abstract: Endometriosis is characterized by the occurence of endometrial cells outside the


uterine cavity. Endometrial tissue in the pelvic cavity increases the activity of
macrophages to phagocyte endometrial tissue debris and influences intrauterine
implantation. Bleeding, arising from endometriosis lesions, will lead to adhesions with
surrounding tissues, resulting in changes of tubal motility, pain, and infertility.
Laparoscopy examination is necessary for confirming the diagnosis. While transvaginal
ultrasound is famous for its accuracy, it provides just a little help for finding cystic masses
in the parametrium. Nowadays, the treatment of endometriosis with estrogen is begining to
be abandoned because it may cause endometrial hyperplasia that can develop into
endometrial cancer. Albeit, danazol treatment succeeds due to its hormonal and
immunologic effects. The first-line of therapy given for reducing pelvic pain is NSAIDs or
oral contraceptives. If this fails, a GnRH agonist is given in combination with estrogen and
progestin as an add-back therapy, otherwise an operative laparoscopy has to be done.
Concerning the degree of severe and extensive endometriosis, atraumatic surgery is the
main option. The induction of ovulation shows a satisfactory result. Randomized trials
using the GnRH agonist administration associated with the hormones (FSH and LH),
clomiphene citrate, and intrauterine insemination, showed an increased incidence of
pregnancy compared to those without therapy.
Key words: endometriosis, hormones, pain, infertility

Abstrak: Endometriosis ditandai adanya sel-sel endometrium di luar kavum uteri.


Jaringan endometrium di dalam rongga pelvis akan meningkatkan aktifitas makrofag untuk
memfagositosis debris jaringan endometriosis serta mempengaruhi nidasi intrauterin.
Perdarahan yang timbul dari lesi endometriosis akan menyebabkan perlekatan dengan
jaringan sekitarnya, yang berakibat perubahan motilitas tuba, nyeri, dan infertilitas.
Laparoskopi sangat diperlukan untuk diagnosis endometriosis. USG transvaginal yang
tersohor karena akurasinya hanya sedikit membantu menemukan lesi di daerah
parametrium. Dewasa ini, pengobatan endometriosis dengan estrogen mulai ditinggalkan
karena mengakibatkan hiperplasia endometrium yang dapat berkembang menjadi kanker
endometrium. Keberhasilan pengobatan dengan danazol disebabkan karena efek hormonal
dan imunologiknya. Terapi lini pertama pada nyeri pelvis ialah NSAID atau kontrasepsi
oral. Bila gagal, diberikan agonis GnRH dikombinasi dengan estrogen dan progestin add-
back therapy, atau laparoskopi operatif. Pada endometriosis derajat berat dan luas,
pembedahan atraumatik merupakan pilihan utama. Induksi ovulasi memberikan hasil yang
cukup memuaskan. Randomized trials pada pemberian GnRH agonis dengan hormon FSH
dan LH, clomifen sitrat, serta inseminasi intrauterin, memperlihatkan peningkatan angka
kehamilan dibandingkan pada yang tanpa terapi.
Kata kunci: endometriosis, hormon, nyeri, infertilitas

69
70 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 69-78

Endometriosis merupakan kondisi medis Umumnya endometriosis muncul pada


pada wanita yang ditandai dengan tum- usia reproduktif. Angka kejadian endo-
buhnya sel-sel endometrium di luar kavum metriosis mencapai 5-10% pada wanita
uteri. Sel-sel endometrium yang melapisi umumnya, dan lebih dari 50% terjadi pada
kavum uteri sangat dipengaruhi hormon wanita perimenopause. Gejala endometrio-
wanita. Dalam keadaan normal, sel-sel sis sangat tergantung pada letak sel-sel
endometrium kavum uteri akan menebal endometrium. Keluhan yang paling menon-
selama siklus menstruasi berlangsung agar jol ialah nyeri pada panggul, sehingga ham-
nantinya siap menerima hasil pembuahan pir 71-87% kasus di diagnosis akibat keluh-
sel telur oleh sperma. Bila sel telur tidak an nyeri kronis hebat pada saat haid, dan
mengalami pembuahan, maka sel-sel endo- hanya 38% yang muncul akibat keluhan
metrium yang menebal akan meluruh dan infertil. Juga pernah dilaporkan terjadinya
keluar sebagai darah menstruasi.1,2 endometriosis pada masa menopause, dan
Pada endometriosis, sel endometrium bahkan terjadi pada 40% pasien histerek-
yang semula berada dalam kavum uteri tomi. Beberapa studi juga mengatakan bah-
berpindah dan tumbuh di luar kavum uteri. wa wanita Jepang mempunyai prevalensi
Sel-sel dapat tumbuh dan berpindah ke yang lebih besar dibandingkan wanita
ovarium, tuba Falopii, belakang kavum Kaukasia. Selain itu juga 10% endometrio-
uteri, ligamentum uterus, bahkan dapat sis ini dapat muncul pada yang mempunyai
sampai ke usus dan vesika urinaria. Pada riwayat endometriosis di keluarganya.9
saat menstruasi berlangsung, sel-sel endo-
metrium yang berpindah ini akan menge-
ETIOLOGI
lupas dan menimbulkan perasaan nyeri di
sekitar panggul.3-7 Sampai saat ini etiologi endometriosis
Endometriosis akan menyebabkan per- yang pasti belum jelas. Beberapa ahli men-
ubahan pada lingkungan fisiologik dalam coba menerangkan kejadian endometriosis
pelvis. Adanya jaringan endometrium di dengan berbagai teori, yakni teori im-
dalam pelvis akan mempengaruhi respon plantasi dan regurgitasi, metaplasia, hor-
sel-sel imun di daerah sekitar alat genitalia. monal, serta imunologik.1,8
Perubahan respon imunologik dapat mem- Teori implantasi dan regurgitasi me-
pengaruhi nidasi intrauterin dan perkem- ngemukakan adanya darah haid yang dapat
bangan awal dari fetus. Tubuh akan me- mengalir dari kavum uteri melalui tuba
respon dengan terjadinya penolakan hasil Falopii, tetapi tidak dapat menerangkan
konsepsi tersebut. Sebagai hasil akhir, terjadinya endometriosis diluar pelvis.
nidasi sering tidak berhasil dan terjadi Teori metaplasia menjelaskan terjadinya
penghambatan pertumbuhan fetus intra- metaplasia pada sel-sel coelom yang ber-
uterin; juga bisa terjadi nidasi diluar ubah menjadi endometrium. Menurut teori
intrauterin sehingga terjadi kehamilan ini, perubahan tersebut terjadi akibat iritasi
ektopik.8 dan infeksi atau pengaruh hormonal pada
Endometriosis pelvis akan meningkat- epitel coelom. Dari aspek endokrin, hal ini
kan aktivitas makrofag baik dalam pelvis bisa diterima karena epitel germinativum
untuk memfagositosis debris dan jaringan ovarium, endometrium, dan peritoneum
endometriosis. Aktivitas makrofag juga ter- berasal dari epitel coelom yang sama.1,8,10
jadi intrauterin dan pada tuba yang me- Yang paling dapat diterima yakni teori
nyebabkan peningkatan aktivitas fagosito- hormonal, yang berawal dari kenyataan
sis sperma. Perdarahan yang timbul dari bahwa kehamilan dapat menyembuhkan
lesi endometriosis akan menyebabkan per- endometriosis. Rendahnya kadar FSH (fo-
tumbuhan jaringan di dalam pelvis, terjadi licle stimulating hormone), LH (luteinizing
perlengketan dengan jaringan sekitarnya hormone), dan estradiol (E2) dapat meng-
yang berakibat perubahan motilitas tuba, hilangkan endometriosis. Pemberian steroid
dispareunea dan infertilitas.1,8 seks juga dapat menekan sekresi FSH, LH,
Erna Suparman, Eddy Suparman; Penatalaksanaan Endometriosis 71

dan E2. Pendapat yang sudah lama dianut poliklonal.13,14 Danazol yang semula di-
ini mengemukakan bahwa pertumbuhan pakai untuk pengobatan endometriosis ka-
endometriosis sangat tergantung pada kadar rena diduga bekerja secara hormonal, juga
estrogen dalam tubuh, tetapi akhir-akhir ini telah dipakai untuk mengobati penyakit
mulai diperdebatkan. Menurut Kim et al, autoimun.Oleh karena itu selain oleh efek
kadar E2 ditemukan cukup tinggi pada hormonalnya, keberhasilan pengobatan
kasus-kasus endometriosis. Olive (1990) danazol diduga juga oleh efek imunologik.
menemukan kadar E2 serum pada setiap Danazol mengurangi tempat ikatan IgG
kelompok derajat endometriosis terdapat (reseptor Fc) pada monosit, sehingga mem-
dalam batas normal. Keadaan ini juga tidak pengaruhi aktivitas fagositik sel-sel ter-
bergantung pada beratnya derajat endo- sebut. Beberapa penelitian menemukan pe-
metriosis, dan makin menimbulkan kera- ningkatan IgM, IgG, serta Ig A dalam
guan mengenai penyebab sebenarnya dari serum pasien endometriosis.15
endometriosis.4,5,7 Bila dianggap perkem-
bangan endometriosis bergantung pada
GEJALA KLINIS
kadar estrogen dalam tubuh, seharusnya
terdapat hubungan bermakna antara berat- Endometriosis dapat ditemukan di
nya derajat endometriosis dengan kadar E2. berbagai tempat dan hal ini mempengaruhi
Di lain pihak, bila kadar E2 tinggi dalam gejala yang ditimbulkan. Tempat yang
tubuh maka senyawa ini akan diubah paling sering ditemukan di belakang kavum
menjadi androgen melalui proses aroma- uteri, pada jaringan antara rektum dan
tisasi, yang berakibat kadar testosteron (T) vagina, dan permukaan rektum. Kadang-
akan meningkat. Kenyataan pada penelitian kadang ditemukan juga di tuba Falopii,
tersebut, kadar T tidak berubah secara ovarium, otot-otot pengikat rahim, kandung
bermakna menurut beratnya penyakit, bah- kencing, dan dinding samping panggul.1-7
kan dalam cairan peritoneal terlihat kadar- Setiap bulan jaringan endometriosis di
nya cenderung menurun seirama dengan luar kavum uteri mengalami penebalan dan
E2. Berdasarkan hal tersebut maka dapat perdarahan mengikuti siklus menstruasi.
dikatakan bahwa memberatnya endometrio- Perdarahan ini tidak mempunyai saluran
sis tidak murni tergantung estrogen saja.7 keluar seperti darah menstruasi yang
Teori endometriosis dapat dikaitkan normal, tetapi terkumpul dalam rongga
dengan aktivitas sistem imun. Teori imuno- panggul dan menimbulkan nyeri. Jaringan
logik menerangkan bahwa secara embrio- endometriosis dalam ovarium menyebab-
logik, sel epitel yang membungkus perito- kan terbentuknya kista coklat. Akibat
neum parietal dan permukaan ovarium me- inlamasi kronis pada jaringan endometrio-
miliki asal yang sama; oleh karena itu sel- sis, terbentuk jaringan parut dan perleng-
sel endometriosis akan sejenis dengan ketan organ-organ reproduksi. Sel telur
mesotel. Telah diketahui bahwa CA-125 sendiri terjerat dalam jaringan parut yang
merupakan suatu antigen permukaan sel tebal sehingga tidak dapat dilepaskan.
yang semula diduga khas untuk ovarium. Sepertiga dari pasien endometriosis tidak
Endometriosis merupakan proses prolife- memperlihatkan gejala apapun selain infer-
rasi sel yang bersifat destruktif dan akan tilitas.16
meningkatkan kadar CA-125. Oleh karena Gejala endometriosis bervariasi dan
itu, antigen ini dipakai sebagai penanda tidak bisa diprediksi. Nyeri haid (dis-
kimiawi.11-13 menorea), nyeri pinggang kronis, nyeri pa-
Banyak peneliti yang berpendapat da saat berhubungan (dispareunea), dan in-
bahwa endometriosis merupakan penyakit fertilitas merupakan gejala yang umum
autoimun karena memiliki kriteria yang terjadi. Banyak pendapat yang dikemuka-
cenderung bersifat familiar, menimbulkan kan berbagai peneliti mengenai nyeri yang
gejala klinik yang melibatkan banyak timbul. Pada dasarnya, nyeri pada endo-
organ, dan menunjukkan aktivitas sel B metriosis muncul sebagai akibat materi
72 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 69-78

peradangan yang dihasilkan oleh endo- konstipasi dan kolik, serta nyeri sebelum,
metriosis yang aktif. Sel endometrium yang pada saat, dan sesudah buang air kecil.20,21
berpindah tadi akan terkelupas dan ter-
lokalisasi di suatu tempat, selanjutnya me-
DIAGNOSIS
rangsang respon inflamasi dengan melepas-
kan materi sitokin sehingga muncul perasa- Jaringan endometriosis tetap memiliki
an nyeri. Selain itu, nyeri juga dapat ditim- aktivitas sama dengan endometrium se-
bulkan akibat sel endometrium yang ber- sungguhnya sehingga akan terus aktif
pindah tersebut menyebabkan jaringan selama masih terdapat hormon di dalam
parut di tempat perlekatannya dan menim- tubuh. Setelah menopause, keluhan endo-
bulkan perlengkatan organ seperti ovarium, metriosis akan menghilang, Gejala yang
ligamentum ovarium, tuba Fallopi, usus, sering dijumpai ialah nyeri haid (disme-
dan vesika urinaria. Perlengketan ini akan norea) yang terjadi 1-3 hari sebelum haid,
merusak organ-organ tersebut dan menim- dan dengan makin banyaknya darah haid
bulkan nyeri yang hebat di sekitar pang- yang keluar keluhan dismenorea akan
gul.16-19 mereda.6
Endometriosis ditemukan pada 25% Endometriosis pada ovarium akan me-
wanita infertil, dan diperkirakan 50%-60% nyebabkan terjadinya kista endometriosis.
dari kasus endometriosis akan infertil. Bila ukuran kista endometriosis tersebut
Endometriosis yang invasif akan mengaki- sudah >5 cm, sering menimbulkan gejala
batkan kemandulan akibat berkurangnya penekanan. Gejala-gejala lain yang meng-
fungsi kavum uteri dan adanya perlengket- arah pada endometriosis ialah infertilitas,
an pada tuba dan ovarium. Terdapat be- nyeri pelvis, nyeri senggama, nyeri perut
berapa teori yang mengemukakan bahwa merata, nyeri suprapubik, disuria, he-
endometriosis menghasilkan prostaglandin maturia, benjolan pada perut bawah, serta
dan materi proinflamasi lainnya, yang da- gangguan miksi dan defekasi.20,21
pat mengganggu fungsi organ reproduksi Pada pemeriksaan dalam kadang di-
dengan menimbulkan kontraksi atau spas- dapatkan benjolan-bejolan di kavum
me. Juga dikemukakan bahwa pada endo- Douglasi, dan daerah ligamentum sakro-
metriosis fungsi tuba Fallopi menjadi uterina yang sangat nyeri pada penekanan.
terganggu dalam hal pengambilan sel telur Uterus biasanya sulit digerakkan. Jika ter-
dari ovarium, bahkan dapat merusak epitel dapat kista, di parametrium dapat teraba
dinding kavum uteri dan menyebabkan adanya massa kistik yang terasa nyeri bila
kegagalan implantasi hasil pembuahan. disentuh. Bila terdapat kecurigaan endo-
Sebagai akibat, pasien dengan endometrio- metriosis pelvis, dapat dilakukan lapa-
sis memiliki riwayat abortus tiga kali lebih roskopi atau juga dengan USG (Gambar 1)
sering dari pada wanita normal.20,21 untuk menemukan massa kistik di daerah
Gejala yang sering ditemukan ialah parametrium yang pada lapang pandang
nyeri, pendarahan, serta keluhan pada saat laparoskopi tampak pulau-pulau endo-
buang air besar dan kecil. Hebatnya nyeri metriosis berwarna kebiruan dan biasanya
tergantung pada lokasi endometriosis, dapat berkapsul. Pemeriksaan USG dapat dila-
berupa nyeri pada saat menstruasi, serta kukan dengan mengikuti jalur algoritma
nyeri selama dan sesudah hubungan intim. (Gambar 1).22-25
Pendarahan bisa banyak dan lama pada saat Pemeriksaan laparoskopi sangat diper-
menstruasi, berupa spotting sebelum mens- lukan untuk diagnosis pasti endometriosis
truasi, menstruasi yang tidak teratur, dan agar dapat menyingkirkan diagnosis ban-
darah menstruasi berwarna gelap yang ding antara radang pelvis dan keganasan di
keluar sebelum menstruasi atau di akhir daerah pelvis. USG transvaginal yang telah
menstruasi. Keluhan buang air besar dan dikenal akurasinya, hanya sedikit mem-
kecil bisa berupa nyeri pada saat buang air bantu dalam menemukan massa kistik di
besar, adanya darah pada feses, diare, daerah parametrium dengan gambaran
Erna Suparman, Eddy Suparman; Penatalaksanaan Endometriosis 73

Gambar 1. Algoritma pemeriksaan klinis endometriosis dengan sonografi pelvis.22

sonolusen (hipoekhoik) dengan ekho dasar mekanisme penyembuhan dan resorpsi


kuat tanpa gambaran yang spesifik untuk penyakit.27,28
endometriosis (Gambar 1).22 Androgen dapat membebani fungsi
hati; oleh karena itu danazol tidak
dianjurkan pada pasien endometriosis
PENGOBATAN
dengan penyakit hati, ginjal, dan jantung.
Berdasar prinsip umpan balik negatif, Selain itu, hormon ini juga termasuk
pengobatan endometriosis awalnya masih hormon pria sehingga efeknya tidak terlalu
menggunakan estrogen. Dewasa ini, estro- nyaman bagi wanita. Danazol juga kadang-
gen tidak terlalu disukai lagi dan mulai kadang menyebabkan perdarahan bercak
ditinggalkan. Efek samping yang ditimbul- (spotting) yang tidak menyenangkan.
kan kadang-kadang dapat berakibat lanjut Dewasa ini dipakai preparat medroksi pro-
kematian. Salah satu efek samping yang gesteron asetat (MPA) dan didrogesteron.
sangat dikhawatirkan ialah terjadinya hi- Kedua senyawa ini merupakan progesteron
perplasia endometrium yang dapat berkem- alamiah dengan efek samping yang tidak
bang menjadi kanker endometrium.26 separah danazol. Bentuk yang tersedia
Dari berbagai jenis hormon yang telah berupa paket komposit, jadi satu tablet
dipakai untuk pengobatan endometriosis dapat terdiri dari beberapa jenis obat.15,29
dalam dua dasawarsa terakhir ini, ternyata Mengingat endometriosis dapat me-
danazol termasuk golongan hormon sintetik nyebabkan infertilitas, pengobatan endo-
pria turunan androgen dengan substitusi metriosis pada pasien dengan infertilitas
gugus alkil pada atom C-17 ol. Efek anti- harus mendapatkan perhatian. Pilihan peng-
gonadotropin Danazol ini terjadi dengan obatan endometriosis pada kasus infertilitas
cara menekan FSH dan LH, sehingga belum seragam dan bergantung pada be-
teriadi penghambatan steroidogenesis berapa faktor, yaitu usia, luasnya endo-
ovarium. Pemberian danazol meng- metriosis, luas dan lokasi perlekatan pelvik,
akibatkan jaringan endometriosis menjadi dan faktor-faktor infertilitas secara ber-
atrofi dan diikuti dengan aktivasi samaan. Kepastian diagnosis endometriosis
74 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 69-78

harus dibuat pada saat laparoskopi atau medikamentosa; oleh karena itu kombinasi
laparotomi; oleh karena itu rencana peng- obat-obatan dengan pembedahan harus ber-
obatan juga harus dirancang dan dimulai di iringan.32
meja operasi. Dengan adanya perkembang- Skema pengobatan endometriosis di-
an pesat berbagai tehnik pengobatan, ter- susun berdasarkan gejala yang paling
masuk elektrokauter, laser, dan laparoskopi utama dikeluhkan oleh pasien. Nyeri dan
operatif, maka semua susunan endometrio- infertilitas merupakan gejala yang paling
sis yang tampak pada saat laparoskopi awal sering dikeluhkan oleh pasien endo-
kini telah mampu diablasi.22,27 metriosis.
Pada endometriosis derajat berat dan
luas, pembedahan atraumatik merupakan Keluhan nyeri
pilihan utama karena sudah diketahui bah-
wa endometrioma yang lebih besar dari 1 Nyeri merupakan keluhan yang paling
cm tidak menyusut selama pengobatan banyak dirasakan oleh penderita endo-
medikamentosa. Pengangkatan endometri- metriosis; walaupun demikian patofisiologi
oma saat operasi dilakukan karena faktor- nyeri belum jelas dipahami. Heterogenitas
faktor mekanik antara lain perlekatan yang dari proses penyakit ini menyebabkan
mengganggu mekanisme penangkapan kesulitan memastikan etiologi nyeri yang
ovum hanya dapat ditanggulangi dengan sebenarnya. Terdapat teori yang menge-
pembedahan; oleh karena itu, sekuele endo- mukakan bahwa jenis lesi yang berbeda
metriosis merupakan indikasi primer untuk akan menyebabkan timbulnya rasa nyeri
pembedahan.30 dengan cara yang berbeda.16-19
Pada endometriosis derajat minimal, Lesi awal endometriosis mengandung
pengamatan dan sikap menunggu sering kadar prostaglandin yang lebih tinggi
menghasilkan kehamilan. Pada derajat dibandingkan dengan lesi yang lebih tua.
ringan, pengobatan medikamentosa meru- Prostaglandin ini akan mengaktifkan jalur
pakan pilihan. Bila endometriosis ringan saraf aferen. Lesi yang terletak lebih dalam
terjadi bersamaan dengan faktor-faktor pada peritoneum juga meningkatkan rasa
infertilitas lainnya, hasil yang baik akan nyeri. Perlekatan dan fibrosis juga me-
diperoleh dengan memperbaiki faktor- nyebabkan rasa nyeri yang berhubungan
faktor infertilitas tersebut. Pada endo- dengan pasokan darah pada pleksus saraf
metriosis ringan, bila disertai anovulasi, atau menyebabkan terjadinya peregangan
luteinized unruptured follicle (LUF), defek serabut saraf pada jaringan dan meng-
fase luteal, serta hiperprolaktinemia hen- akibatkan nyeri. Iritasi langsung pada
daknya hal-hal tersebut diperbaiki terlebih jaringan saraf sekitarnya akibat infiltrasi
dahulu. Bila pendekatan demikian tidak lesi juga menyebabkan nyeri. Penelitian
menghasilkan kehamilan dalam waktu terhadap pemberian agonis GnRH, danazol,
dekat, maka endometriosisnya harus diobati dan kontrasepsi oral ternyata cukup me-
terlebih dahulu.30-32 muaskan untuk mengurangi keluhan nyeri.
Dengan mikroskop elektron akan ter- Terapi hormonal di atas terutama dengan
lihat bahwa lesi endometriosis yang agonis GnRH harus diikuti dengan
sederhana biasanya terpencar pada permu- pemberian add back therapy untuk
kaan peritoneum sebagai polip-polip kecil mengurangi komplikasi yang ditimbulkan
atau bongkah-bongkah berdiameter <1 mm. akibat pemberian agonis GnRH yang lama.
Lesi endometriosis ini tidak dapat dilihat Beberapa penelitian mengemukakan bahwa
dengan mata telanjang atau dengan add back therapy tidak akan memperberat
laparoskopi saja. Lesi ini juga tidak dapat keluhan nyeri.16-19
dirusak dengan pembedahan atau Tindakan bedah dapat dilakukan jika
koagulasi. Meskipun belum terlihat adanya pemberian terapi medikamentosa untuk
destruksi sempurna, lesi-lesi demikian mengatasi keluhan nyeri tidak memberikan
dapat menyusut selama pengobatan hasil yang berarti. Tindakan bedah yang
Erna Suparman, Eddy Suparman; Penatalaksanaan Endometriosis 75

dilakukan mencakup ablasi lesi endo- gangguan ovulasi, perlengketan jaringan,


metriosis, lisis dari pelekatan, dan neurek- penyumbatan tuba Falopii, kehamilan
tomi nervus uterosakral.17 ektopik, dan penyebab lain yang tidak di-
ketahui. Keberhasilan kehamilan setelah
Infertilitas pengobatan dengan pembedahan dan terapi
hormon berkisar 40-70%, tergantung pada
Endometriosis sedang dan berat, beratnya endometriosis.37 Untuk meng-
khususnya bila telah terdapat pelekatan upayakan kehamilan setelah pengobatan
pada ovarium dan tuba Falopii, akan endometriosis dapat dilakukan dengan
menurunkan angka kejadian fertilisasi. Hal menunggu, induksi ovulasi, inseminasi
ini terjadi karena adanya obstrusi mekanik intra uterin, atau in vitro fertilization.
dari ovarium dan tuba Falopii yang
menyebabkan gagalnya transpor gamet ke
pars ampularis tuba Falopii. Walaupun Cairan peritoneal
belum ada penelitian yang memperlihatkan Pada keadaan tanpa perlekatan atau
perbedaan kejadian fertilitas antara yang kelainan anatomi dan endometriosis yang
telah dilakukan tindakan dan tanpa ada hanya berupa lesi sangat kecil di
tindakan, banyak publikasi yang menunjuk- kavum Douglasi, kemungkinan terjadinya
kan angka kejadian fertilitas nol untuk yang kehamilan spontan sangat besar. Infertilitas
mengalami endometriosis berat. Ternyata akibat endometriosis murni disebabkan
tindakan pembedahan dapat meningkatkan faktor mekanis yang membuat ovum atau
kejadian kehamilan pada pasien endo- sperma rnengalami hambatan pasase.35
metriosis sedang dan berat.20,21 Pada endometriosis ringan yang tidak
Pada kasus endometriosis minimal dan melibatkan ovarium dan terbatas pada peri-
ringan ternyata tetap terdapat hubungan toneum pelvis, lebih diutamakan peng-
antara kejadian endometriosis dengan obatan hormonal selama enam bulan. Bila
gangguan reproduksi, walaupun hubungan terjadi fibrosis dan perlekatan yang meng-
ini belum terlalu jelas. Teori mengenai akibatkan fiksasi ovarium ke ligamentum
patofisiologi gangguan tersebut mencakup latum posterior, maka keadaan ini dapat
gangguan ovulasi, gangguan pematangan menyebabkan kerusakan arsitektur tuba
oosit, gangguan terhadap sperma di rahim, yang tidak dapat dikembalikan hanya
toksisitas embrio, abnormalitas sistem dengan pengobatan hormonal. Bila pasien
imun, dan gangguan penerimaan endo- tidak tahan terhadap pengobatan hormonal
metrium terhadap implantasi embrio.33-36 atau gejalanya kambuh kembali, tentu
Induksi ovulasi pada kasus endo- diperlukan pembedahan konservatif. Bila
metriosis ternyata memberikan hasil yang pasien belum hamil dalam selang waktu
cukup memuaskan. Penelitian randomized yang diperkirakan, pembedahan konservatif
trials memperlihatkan pemberian agonis diharapkan dapat memberikan harapan
GnRH dengan hormon FSH dan LH, yang lebih besar untuk terjadinya keha-
klomifen sitrat, serta inseminasi intrauterin, milan. Bila endometriosis tidak dapat
atau FSH dengan inseminasi intrauterin dikeluarkan secara baik, terapi medika-
memperlihatkan peningkatan angka keha- mentosa dapat diberikan penuh selama satu
milan dibandingkan pada yang tanpa terapi. tahun pascabedah.39
Tindakan assited reproductive technology Tennik pendekatan yang lebih baik
(ART) masih dapat dilakukan pada kasus dan rasional yaitu dengan memperhatikan
endometriosis berat.37,38 interaksi faktor lokal yaitu cairan peritoneal
dan faktor sistemik secara imunoendo-
Kehamilan setelah pengobatan endo- krinologik dan selular, berhubung telah
metriosis ditemukan bentuk baru endometriosis yang
Endometriosis mengakibatkan intertili- tak terdeteksi dengan laparoskopi. Bentuk
tas melalui berbagai mekanisme, yaitu ini dikenal sebagai endometriosis biokimia-
76 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 69-78

wi. Perlu dipikirkan pengobatan terhadap 4. Germaine BL, Hediger M, Peterson


cairan peritoneum karena lesi peritoneum M, Croughan M, Sundaram R,
dari endometriosis berhubungan langsung Stanford J, et al. Incidence of
secara bebas dengan rongga peritoneum endometriosis by study population
dan menyekresikan produknya secara and diagnostic method: The ENDO
langsung pula ke dalam cairan peri- study [homepage on the Internet].
toneum.40 Nodate [Cited 2012 Aug 9].
Available from: http://www.ncbi.
nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3143
SIMPULAN 230/.2012
Sampai sekarang ini patofisiologi 5. Kim AH, Adamson GD. Endometriosis.
endometriosis belum jelas dipahami. Ke- In: Edlich RF, editor. Advances in
luhan yang sering muncul yaitu nyeri saat Medicine. Arlington: ABI Professi-
haid dan inferfilitas, sulit untuk diobati onal Publications, 2000; p. 611-22.
karena tidak banyak opsi pengobatan yang 6. American Society for Reproductive
dapat ditawarkan kepada pasien. Medicine. Revised American So-
Untuk keluhan utama nyeri, terapi lini ciety for Reproductive Medicine
pertama yang diberikan ialah NSAID atau classification of endometriosis 1996.
kontrasepsi oral. Bila terapi konservatif ini Fertil Steril. 1997;67:817-21.
gagal, dua terapi alternatif dapat dicoba 7. Witz CA, Schenken RS. Pathogenesis
yaitu terapi empirik agonis GnRH di- of endometriosis. In: Speroff L,
kombinasi dengan estrogen dan progestin Adamson GD, editors. Seminars in
add-back therapy, atau laparoskopi opera- reproductive endocrinology. New
tif. Tindakan laparoskopi harus mencakup York: Thieme; 1997;15(3):199-208.
lisis dari perlekatan dan eksisi endometrio- 8. Reid GD. Endometriosis and infertility.
sis dengan atau neurektomi presakral, e-Report. 2005;1:1-5.
tergantung pada lokasi dari nyeri dan 9. Cramer DW, Missmer SA. The
pengalaman dari ahli bedah saraf. epidemiology of endometriosis. Ann
Induksi ovulasi pada kasus endo- NY Acad Sci. 2002;955:11-22.
metriosis memberikan hasil yang cukup 10. Taylor R. Endometriosis. In: Berger
memuaskan. Pemberian GnRH agonis de- GS, Nezhat FR, Buttram VC,
ngan hormon FSH dan LH, klomifen sitrat, Nezhat CH, editors. Advanced
serta inseminasi intrauterin, atau FSH de- Management and Surgical Tech-
ngan inseminasi intrauterin memperlihat- niques. New York: Springer-Verlag,
kan peningkatan kejadian kehamilan diban- 1995; p. 19-25.
dingkan dengan kasus yang tanpa terapi. 11. Lebovic DI, Mueller MD, Taylor RN.
Immunobiology of endometriosis.
Fertil Steril. 2001;75:1-10.
DAFTAR PUSTAKA
12. Pittaway DE, Fayez JA. The use of
1. Speroff L, Fritz M. Clinical Gyneco- CA-125. In: The diagnosis and ma-
logic Endocrinology and Infertility. nagement Of endometriosis [home-
Philadelphia: Lippincott Williams & page on the Internet]. Nodate [Cited
Wilkins, 2005. 2012 Sept 12]. Available from:
2. Bulun SE. Endometriosis. N Engl JMed http://www.ejwm.org/search.php?w
2009;360:268-79. here=aview&id=10.5468/jwm.2010.
3. Kennedy S. The patient's essential guide 3.3.108&code=0637JWM&vmode=
to endometriosis [homepage on the AR
Internet]. Nodate [Cited 2012 Aug 13. Evers JLH. The defense against endo-
9]. Available from: http://www.endo metriosis. Fertil Steril. 1996;66:351.
metriosiszone.org/display.asp?page 14. Gebel HM, Braun DP, Tambtjr A,
=Endometriosis_essential_guide Frame D. Rana N, Dmowski WT.
Erna Suparman, Eddy Suparman; Penatalaksanaan Endometriosis 77

Spontaneous apoptosis of tissue is ases. Philadelphia: Lippincott-Raven


impaired in women with endometri- Publishers; 1996:147-87.
osis. Fertil Steril. 1998;69:1042-4. 23. Marcoux S, Maheux R, Berube S.
15. Selak V, Farquhar C, Prentice A, Laparoscopic surgery in infertile
Simla A. Danazol for pelvic pain women with minimal or mild
associated with endometriosis endometriosis. N Engl J Med. 1997;
[homepage on the Internet]. Nodate 337(4):217-22.
[Cited 2012 Aug 13]. Available 24. Adamson GD, Hurd SJ, Pasta DJ,
from: https://science.nichd.nih.gov/ Rodriguez BD. Laparoscopic endo-
confluence/download/attachments/3 metriosis treatment: is it better?
2932397/ASRM+Treatment_of_pel Fertil Steril. 1993;59:35-44.
vic_pain.pdf.2012 25. Osuga Y. Koga K, Tsutsumi O, Yano
16. Olive DL, Black-well RE, T, Maruyarna M, Kugu K, et al.
Copperman AB. Endometriosis and Role of laparoscopy in the treatment
pelvic pain. In: Blackwell RE, Olive of endometriosis-associated infertili-
DL, editors. Chronic Pelvic Pain: ty. Gynecol Obstet Invest. 2002;
Evaluation and Management. New 53:333-9.
York: Springer, 1997; p. 61-83. 26. Schenken R. Pathogenesis, clinical
17. Palter SF. Office-based surgery and its features, and diagnosis of endo-
role in the management of pelvic metriosis [homepage on the Inter-
pain. In: Black-well RE, Olive DL, net]. Nodate [Cited 2012 Sept 13].
editors. Chronic Pelvic Pain: Evalu- http://www.uptodate.com/contents/p
ation and Management. New York: athogenesis-clinical-features-and-
Springer-Verlag, 1998; p. 167-82. diagnosis-of-endometriosis.
18. American Congress of Obstetricians 27. David L, Elizabeth A. Treatment of
and Gynecologists. Pain Manage- Endometriosis [homepage on the
ment of Endometriosis [homepage Internet]. Nodate [Cited 2012 Sept
on the Internet]. Nodate [Cited 2012 14]. Avaliable from: http://www.
Sept 13]. Available from: http:// nejm.org/doi/full/10.1056/NEJM200
www.acog.org/About_ACOG/News 107263450407.
_Room/News_Releases/2010/Pain_ 28. Olive DL, Pritts EA. The treatment of
Management_of_Endometriosis. endometriosis: a review of the
19. Alford C, Taylor R, DeCherney A. evidence. Ann NY Acad Sci. 2002;
Endometriosis [homepage on the 995:360-372.
Internet]. Nodate [Cited 2012 Sept 29. Prentice A, Deary AJ, Bland E.
13]. Available from: http://www. Progestagens and anti-progestagens
endotext.org/female/female9/female for pain associated with
frame9.htm. endometriosis [homepage on the
20. Buyalos RP, Agarxval SK. Endo- Internet]. Nodate [Cited 2012 Sept
metriosis-associated infertility. Curr 14]. Available from: http://www.
Opin Obstet Gynecol 2000:12:377- ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10796864
81. 30. Wood C, Maher P, Hill D. Diagnosis
21. Panidis DK, Matalliotakis IM. and surgical management of endo-
Subfertility associated with minimal metriomas. Aust NZ J Obstet
to mild endometriosis main mecha- Gynaecol. 1992;32:161-3.
nisms. J Reprod Med. 1998: 31. Parazzini F. Ablation of lesions or no
43:1034-42. treatment in minimal-mild endo-
22. Adamson GD. Laparoscopic treatment metriosis in infertile women: a
of endometriosis. In: Adamson GD, randomized trial. Gruppo Italiano
Martin DC, editors. Endoscopic per lo studio dell'endometriosi. Hum
Management of Gynecologic Dise- Reprod. 1999:14:1332-34.
78 Jurnal Biomedik, Volume 4, Nomor 2, Juli 2012, hlm. 69-78

32. Falcone T, Goldberg JM, Miller KF. 36. Dokras A, Olive DL. Endometriosis
Endometrosis: medical and surgical and assisted reproductive techno-
interventions. Curt Opin Obstet logies. Clin Obstet Gynecol. 1999;
Gynecol. 1996;8:178-83. 42:687-98.
33. Proctor NIL, Latthe PM, Farquhar 37. Olive DL, Kee KL. Analysis of
CM, Khan KS, Johnson NP. sequential treatment protocols for
Surgical interruption of pelvic nerve endometriosis associated infertility.
pathways for primary and secondary Am J Obstet Gynecol. 1986;
dysmenorrhoea [homepage on the 154:613-9.
Internet]. Nodate [Cited 2012 Sept 38. Adamson GD, Pasta DJ. Surgical
14]. Available from: http://www. treatment of endometriosis-asso-
ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16235288 ciated infertility: meta-analysis com-
34. Dmowski VNT, Rana N, pared with survival analysis. Am J
Michalowska J, Friberg J, Obstet Gynecol. 1994;171(6):1488.
Paplernjak C, el-Roeiy A. The 39. Vercammen EE, D'Hooghe TM.
effect of endometriosis, its stage and Endometriosis and recurrent preg-
activity, and of autoantibodies on in nancy loss. Semin Reprod ed 2000;
vitro fertilization and embryo 18:363-8.
transfer success rates. Fertil Steril. 40. Surrey ES. Add-back therapy and
1995;63:555-62. gonadotropin-releasing hormone
35. Pellicer A, Navarro J, Bosch E, agonists in the treatment of patients
Garrido N, Garcia-Velasco, with endometriosis; can a consensus
Remohi J, et al. Endometrial qua- be reached? [homepage on the
lity in infertile women with endo- Internet]. Nodate [Cited 2012 Sept
metriosis. Ann NY Acad Sci. 2001; 15]. Available from: http://www.
943:122-30. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10065775

Vous aimerez peut-être aussi