Vous êtes sur la page 1sur 5

Tabel 1 Contoh kekuatan beberapa batuan(3) Tabel 2 Hubungan indeks RQD dengan

kualitas massa batuan(8)

Jenis batuan Kuat tekan (σc) Kuat tarik (τ)


kg/cm2 kg/cm2 RQD (%) Kualitas batuan
Granit 1.722 53
Andesit 1.093 63
Batu pasir 700 – 1.280 27 ‹ 25 Sangat jelek
Batuan shale pasiran 1.100 35 25 – 50 Jelek
batuan shale 1.000 35
50 – 75 Sedang
Batubara 340 17
75 – 90 Baik
90 - 100 Sangat baik

Tabel 3 . Klasifikasi jarak kekar menurut Attewell (1993)(8)

Deskripsi Struktur bidang diskontinuitas Jarak (mm)

Sangat lebar Perlapisan sangat tebal > 2000


Lebar dan luas Perlapisan tebal 600 – 2000
Lebar sedang Perlapisan sedang 200 – 600
Dekat Perlapisan tipis 60 – 200
Perlapisan sangat tipis 20 – 60
Sangat dekat Sangat berlapis 6 – 20
Perlapisan tipis (metamorf dan beku) 6 – 20
6 – 20
Berfolias,belahan aliran perlapisan
Perlapisan tipis (sediment) < 20
Sangat dekat sekali sangat berfoliasi, belahan aliran <6
perlapisan, dll (batuan metamorf dan beku)
<6

Tabel 4. Klasifikasi jarak kekar menurut Deere (1968)(8)

Deskripsi Strruktur bidang diskontinuitas Jarak (mm)

Sangat lebar padat > 3000


Lebar Massif 1000 – 3000
Cukup dekat Blooky/terpecah 300 – 1000
Dekat Terpecah 50 – 300
Sangat rapat Hancur dan tersebar < 50

Tabel 5. Manual Indeks Uniaksial Compressive Strenght (UCS)(2)


Deskripsi UCS Indeks point
Uji lapangan (MPa) load
(MPa)
Sangat lemah Bisa ditekan dengan palu 0,25 – 1,0 -
Lemah Hancur bila dipukul dengan 5 – 25 -
palu/dapat digores dengan
pisau
Sedang Tidak dapat digores dengan 25 – 50 <1
pisau
Kuat Dapat hancur dengan memukul 50 – 100 2–4
lebih dari satu kali
Sangat kuat Dapat hancur dengan memukul 100 - 200 4 – 10
berkali-kali
Sangat kuat sekali Sulit pecah dipukul dengan palu > 250 > 10

6. Kondisi air tanahnya dinyatakan dengan kondisi kering, lembab, basah, menetes dan mengalir.
Tabel 7. Parameter klasifikasi dan pembobotan(8)
Parameter Selang nilai
1 Kuat PLI Untuk
tekan (MPa) > 10 4 - 10 2-4 1-2 yang kecil
batuan dipakai
utuh UCS
UCS
(MPa) > 250 100-200 50-100 25 - 50 5 1 <
- - 1
25 5
pembobotan 15 12 7 4 2 1 0

2 RQD (%) 90 - 100 75 - 90 50 - 75 25 - 50 25

Pembobotan 20 17 13 8 3
Jarak diskontinuitas
3 > 2m 0,6 – 2m 200-600mm 60-200mm < 60mm

Pembobotan 20 15 10 8 5
Permukaan
sangat kasar, Agak slikensided/gouge
tidak menerus, kasar, Agak < 5mm, atau
4 Kondisi tidak separasi kasar,separasi separasi 1 – 5 Gouge
diskontinuitas renggang,tidak < 1mm, < 1 mm, mm, menerus lunak > 5
lapuk agak sangat lapuk mm, atau
lapuk separasi >
5 mm,
menerus

Pembobotan 30 25 20 10 0
Aliran/10m
A panjang tunnel tidak ada < 10 10 - 25 25 - 125 > 125
i (L/min)
r
5 tekanan poridibagi
t tegangan utama 0 < 0,1 0,1 – 0,2 0,2 – 0,5 > 0,25
a
n
keadaan umum
a
Kering lembab basah menetes mengalir
h

Pembobotan 15 10 7 4 0

Tabel 8. Efek jurus/kemiringan diskontinuitas di dalam terowongan(8)

Arah jurus tegak lurus sumbu terowongan Arah jurus sejajar sumbu Mengabaikan
terowongan jurus
Maju searah kemiringan Maju melawan kemiringan
dip dip dip dip dip dip dip
45o-90o 20o-45o 45o-900 20o-45o 45o-90o 20o-45o 0o-20o
sangat tidak sangat tidak
menguntungkan menguntungkan sedang menguntungkan menguntungkan sedang sedang

Tabel 9. Penyesuaian pembobotan orientasi bidang diskontinuitas(8)


Jurus dan kemiringan Sangat Tidak sangat tidak
orientasi diskontinuitas menguntungkan Menguntungkan Sedang menguntungkan menguntungkan

terowongan 0 -2 -5 -10 -12

Pembobotan pondasi 0 -2 -7 -15 -25

-
lereng 0 -5 25 -50 -60
Tabel 10. Kelas massa batuan yang ditentukan dari pembobotan total(8)

Pembobotan 100 - 81 80 - 61 60 - 41 40 - 21 < 20

No. Kelas I II III IV V

Deskripsi sangat baik baik sedang jelek sangat


jelek

Tabel 11. Arti kelas massa batuan(8)


No kelas I II III IV V
Stand-up time rata-rata 20 tahun 6 bulan untuk 1 minggu 10 jam 30 menit
untuk span span 8m untuk span untuk span untuk
15m 5m 2,5m span 1m
Kohesi massabatuan (KPa)
> 400 300-400 200-300 100-200 < 100
Sudut geser
dalam massabatuan > 45 35 - 45 25 - 35 15 - 25 < 15

Tabel 12. Petunjuk untuk penggalian dan penyangga terowongan batuan


dengan klasifikasi RMR - sistem(8)
Penyanggaan
Kelas massabatuan Penggalian
Rock bolt (dia: 20 Shotcrete Steel set
mm, fully grouted)
Batuan sangat baik Full face dengan Umumnya tampa penyanggaan, adakalanya
(kelas I) kemajuan 3m pengukuran dilakukan untuk memakai spot bolting
RMR 81 – 100
Full face dengan Lokalisasi, bolt
Batuan baik (kelas kemajuan 1 – 1,5 m pada atap
II) penyangga 20 m dari sepanjang3 m 50 mm di atap Tidak ada
RMR 61 – 80 face adakalanya dengan
wire mesh
Top heading dan Bolt
Batuan sedang bench dengan sistematis panjang 50 – 100 mm
(kelas III) kemajuan 1,5 - 3 m. 4 m dan spasi 1,5 – di atap dan 30 tidak ada
RMR 41 – 60 Penyangga dimulai 2 m di atap dan di mm di dinding
setelah peledakan dinding. Pada atap
dan 10 m dari face. dengan wire mesh.
Top heading dan Bolt sistematis
Batuan jelek (kelas bench dengan panjang 4 – 5 m 100 – 150 mm Rib ringan –
IV) kemajuan 1 - 1,5 m di dengan spasi 1 – di atap dan sedang
RMR 21 – 40 top heading. Lakukan 1,5 di atap dan di 100 mm di dengan spasi
penyanggaan setiap dinding dengan dinding 1,5 m
10 m dari face wire mesh
Multiple drift dengan bolt sistematis
kamajuan 0,5 – 1,5 m panjang 5 – 6 m Rib sedang –
Batuan sangat di top heading. Buat dengan spasi 1 – 150 – 200 mm berat dengan
jelek penyangga setiap 1,5 m di atap dan di di atap, 150 spasi 0,75
(kelas V) penggalian. dinding dengan mm di dinding dengan stell
RMR < 20 Shootcrete segera wire mesh. Bolt dan 50 mm di lagging dan
dipasang setelah juga dapat face forepoling
penggalian dipasang di lantai
Tabel 13. Klasifikasi muatan batuan (Terzaghi, 1946)

KONDIS BATUAN TINGGI MUATAN CATATAN


BATUAN, Hp (m)

1. Keras dan kompak 0 Lapisan ringan saja, walaupun ada


hanya terjadi spalling ringan.

2. Perlapisan keras atau skistosa 0 – 0,50 B Lapisan ringan terutama untuk


perlindungan dari jatuhan blok.

3. Masif, diskontinuitas yang sedang 0 – 0,25 B Perubahan tak menentu dari beban.
jumlahnya.

4. Terbagi-bagi dalam blok dalam jumlah 0,25 B – 0,35 (B + Tidak ada tekanan lateral
yang sedang dengan rekahan yang cukup Ht)
banyak

5. Sangat terbagi dalam blok-blok dengan 0,35 B – 1,10 (B + Sedikit atau tidak ada tekanan lateral
rekahan yang banyak dan berkembang Ht)

6. Terpecah keseluruhan tetapi masih 1,10 (B + Ht) Tekanan lateral yang amat besar.
bersatu secara kimia Akibat dari hilangnya kekuatan yang
disebabkan oleh infiltrasi.

7. Batuan yang berperan dalam pemampatan (1,10 – 2,10) (B + Tekanan lateral yang besar, penyangga
pada kondisi kedalaman yang sedang Ht) besi baja sirkuler (rib)
direkomendasikan.

8. Batuan yang berperan dalam pemampatan (2,10 – 4,50 ) (B +


pada kondisi kedalaman yang besar Ht)

9. Batuan yang mengembang Sampai 90 m Penyangga besi baja sirkuler (rib)


tidak tergantung diperlukan. Dalam keadaan ektrim
(swelling rock) dari (B + Ht) gunakan perhitungan tekanan
keruntuhan penyanggaan (yielding
support)

Ht = tinggi beban batuan (m)


RMR = Rock Mass Rating (bobot nilai batuan)
B = lebar lubang bukaan atau lebar terowongan
Tabel 14. Klasifikasi tinggi muatan batuan (Hp) pada kedalaman lebih dari 1,5 (B + Ht)

KONDIS BATUAN RQD TINGGI CATATAN


MUATAN
BATUAN, Hp (ft)

1. Keras dan kompak 95 - 100 0 Lapisan ringan saja, walaupun ada hanya
terjadi spalling ringan.

2. Perlapisan keras atau 90 – 99 0 – 0,50 B Lapisan ringan terutama untuk


skistosa perlindungan dari jatuhan blok.

3. Masif, diskontinuitas yang 85 – 95 0 – 0,25 B Perubahan tak menentu dari beban.


sedang jumlahnya.

4. Terbagi-bagi dalam blok 75 – 85 0,25 B – 0,20 (B + Kondisi 4,5 dan 6 di kurangi 50 % dari
dalam jumlah yang sedang Ht) nilai Terzaghi, karena muka air
dengan rekahan yang cukup mempunyai akibat kecil terhadap Hp
banyak (Brekke, 1968 dan Terzaghi, 1946)

5. Sangat terbagi dalam blok- 30 – 75 (0,20 – 0,60) (B +


blok dengan rekahan yang Ht)
banyak dan berkembang

6. Terpecah keseluruhan tetapi 3 - 30 (0,60 - 1,10) (B +


masih bersatu secara kimia Ht)

6.a Pasir dan kerikil 0–3 (1,10 - 2,40) (B +


Ht)

7. Batuan yang berperan Tidak dapat (1,10 – 2,10) (B + Tekanan lateral yang besar, penyangga besi
dalam pemampatan pada diaplikasikan Ht) baja sirkular set direkomendasikan.
kondisi kedalaman yang
sedang

8. Batuan yang berperan Tidak dapat (2,10 – 4,50 ) (B +


dalam pemampatan pada diaplikasikan Ht)
kondisi kedalaman yang
besar

9. Batuan yang mengembang Tidak dapat Lebih besar dari Penyangga besi baja sirkular
diaplikasikan 250 tidak set diperlukan. Dalam keadaan ektrim
(swelling rock) tergantung dari gunakan perhitungan tekanan keruntuhan
penyanggaan (yielding support)
(B + Ht)

Catatan : Nilai B dan Ht dalam satuan feet (ft).

Vous aimerez peut-être aussi