Vous êtes sur la page 1sur 4

Tugas Neurologi

Firman Wahyuni (16014101024)

1. Seorang pasien laki-laki umur 40 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala seperti terikat
sejak 2 tahun yang lalu, dirasakan hilang timbul dengan durasi 3 jam dan dapat dialami 10
kali dalam sehari, Vas score: 4. Tidak ada riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit
keluarga.

a. Sebutkan diagnosa lengkap pada kasus ini


Jawaban : Tension Headache

2. Seorang perempuan dengan pekerjaan sekretaris datang dengan keluhan nyerin kepala
sebelah kiri seperti ditusuk terutama bila ia bekerja, nyeri hilang timbul dengan durasi 6 jam
dan dapat dialami 3 kali dalam sehari, Vas score: 7, terdapat mual dan muntah , dan ada
riwayat fotophobia dan fenophobia, dan terdapat kesemutan di ekstermitas atas kiri

b. Sebutkan diagnoa lengkap pada kasus ini


Jawaban : Migrain Headache

c. Sebutkan terapi umum dan spesifik pada kasus ini

Jawaban : Pengobatan simptomatik


a.Mencegah pemberian obat-obat yang mengganggu tidur
b. Obat-obat anti mual seperti metoklopramid. Obat anti mual dapat memicu
aktivitas normal pencernaan (gastrointestinal) yang terganggu saat serangan
migren.
c.Analgetika sederhana. Misalnya aspirin atau parasetamol dapat
menghilangkan nyeri kepala bila sebelumnya diberi yang memicu aktivitas
gastrointestinal.
d. Ergotamin tartrat. Cara kerja obat ini bifasik, bergantung pada tahanan
darah yang telah ada sebelumnya.

Pengobatan abortif
Harus diberikan sedini mungkin, tetapi sebaiknya saat timbul nyeri kepala.
Obat yang dapat digunakan:
a. Ergotamin tartrat dapat diberikan tersendiri atau dicampur dengan obat
antiemetik, analgesik, atau sedatif.
b. Dihidroergotamin (DHE) merupakan agonis reseptor serotonin yang aman
dan efektif untuk menghilangkan serangan migren dengan efek samping mual
yang kurang dan lebih bersifat vasokonstriktor.
Tugas Neurologi
Firman Wahyuni (16014101024)

c. Sumatriptan suksinat merupakan agonis selektif reseptor 5- Hidroksi


triptamin (5-HT1D) yang efektif dan cepat menghilangkan serangan nyeri.

Pengobatan pencegahan
Pengobatan pencegahan diberikan bila terdapat lebig dari 2 kali serangan
dalam sebulan. Obat pencegah migren adalah:
a. Beta-blocker
b. Antagonis Ca
c. Antiserotonin dan antihistamin
d. Antidepresan trisiklik
e. NSAID

3. Seorang pasien perempuan umur 10 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala diatas mata
dengan durasi 1 jam dan dapat dialami 7 kali dalam sehari, Vas score: 9, dan disertai keluhan
mata merah dan berair.

d. Sebutkan diagnose banding pada kasus ini

Jawaban : Cluster Headache, Tension type headache (TTH) , Migren

e. Sebutkan terapi farmakologis dan operatif pada pasien ini

Jawaban :

A. Pengobatan simptomatik
a. Oksigen
Menghirup oksigen 100 % melalui sungkup wajah dengan kapasitas 7 liter/menit
memberikankesembuhan yang baik pada 50 sampai 90 % orang-orang yang
menggunakannya.
b. Sumatriptan
Obat injeksi sumatriptan yang biasa digunakan untuk mengobati migraine, juga
efektif digunakan pada cluster headache
c. Ergotamin
Alkaloid ergot ini menyebabkan vasokontriksi pada otototot polos di pembuluh darah
otak.Tersedia dalam bentuk injeksi dan inhaler, penggunaan intravena bekerja lebih
Tugas Neurologi
Firman Wahyuni (16014101024)

cepat daripada inhaler dosis harus dibatasi untuk mencegah terjadinya efek samping
terutama mual, serta hati-hati pada penderita dengan riwayat hipertensi.

B. Obat anestesi lokal

Anestesi lokal menstabilkan membran saraf sehingga sel saraf menjadi kurang perme
abilitasnya terhadap ion-ion. Hal ini mencegah pembentukan dan penghantaran
impuls saraf, sehingga menyebabkan efek anestesi lokal. Lidokain intra nasal dapat
digunakan secara efektif padaserangan cluster headach . Namun harus berhati-
hati jika digunakan pada pasien-pasien dengan hipoksia, depresi pernafasan, atau
bradikardi.

C. Obat-obat profilaksis
Anti konvulsanPenggunaan anti konvulsan sebagai profilaksis pada Cluster
headache telah dibuktikan pada beberapa penelitian yang terbatas. Mekanisme kerja
obat-obat ini untuk mencegah cluster headache masih belum jelas, mungkin bekerja
dengan mengatur sensitisasi di pusat nyeri.

D. Kortikosteroid
Obat-obat kortikosteroid sangat efektif menghilangkan siklus cluster headache
dan mencegah rekurensi segera. Prednison dosis tinggi diberikan selama beberapa
hari selanjutnya diturunkan perlahan. Mekanisme kerja kortikosteroid pada cluster
headache masih belum diketahui.

E. Contoh Obat-obatan Farmakologis


i. Verapamil memulai dosis 80 mg tiga kali sehari, dosis harian akan
ditingkatkansecara bertahap dari 80 mg setiap 10-14 hari. Kortikosteroid dalam
bentuk prednison 1 mg/kg sampai 60 mg selamaempat hari yang diturunkan
bertahap selama tiga minggu diterimasebagai pendekatan pengobatan perventif
jangka pendek.

ii. Lithium karbonat terutama digunakan untuk cluster headache kronik karena efek
sampingnya, walaupun kadang digunakan dalam berbagaiepisode. Biasanya dosis lithium
sebesar 600 mg sampai 900 per-haridalam dosis terbagi. Kadar lithium harus diperiksa
dalam minggu pertama dan secara periodik setelahnya dengan target kadar
serumsebesar 0,4 sampai 0,8 Eq,

iii. Topiramat digunakan untuk mencegah serangan cluster headache.


Dosis biasanya adalah 100-200 mg perhari
Tugas Neurologi
Firman Wahyuni (16014101024)

iv. obat-obat pencegahan lainnya termasuk gabapentin (sampai 3600 perhari) dan
methysergide (3 sampai 12 mg perhari). membantu cluster headache sebagai
preventif

v. injeksi pada saraf oksipital: Injeksi metilprednisolon (80 mg) dengan lidokain ke
dalam area sekitar nervus oksipital terbesar ipsilateral sampai ke lokasi serangan
mengakibatkan perbaikan selama 5 sampai73 hari.

F. Pembedahan

Pembedahan di rekomendasikan pada orang-orang dengan cluster headache


kronik yang tidak merespon dengan baik dengan pengobatan atau pada pasien yang
memiliki kontra indikasi pada obat-obatan yang digunakan. Tindakan pembedahan
hanya pada pasien yang mengalami serangan pada satu sisi kepala saja karena operasi
ini hanya bisa dilakukan satu kali. Sedangkan yang mengalami serangan berpindah-
pindah dari satu sisi ke sisi yang lain mempunyai resiko kegagalan operasi.
Ada beberapa tipe pembedahan yang dapat dilakukan untuk mengobati cluster
headache. Prosedur yang dilakukan adalah merusak jalur saraf yang bertanggung
jawab terhadap nyeri. Blok saraf invasif ataupun prosedur bedah saraf non-invasif
(contohnya radio frekuensipericutaneus, ganglionhizolisis trigeminal, rhizotomi) telah
terbukti berhasil mengobati cluster headache. Namun demikian terjadi efek samping
berupa diastesia pada wajah, kehilangan sensorispada kornea dan anestesia dolorosa.
Pembedahan dengan menggunakan sinar gamma sekarang lebih sering digunakan
karena kurang invasif. Metode baru dan menjanjikan adalah penanaman elektroda
perangsang dengan menggunakan penunjuk jalan stereostatik di bagian inferior
hipotalamus. Penelitian menunjukkanbahwa perangsangan hipotalamus pada pasien
dengan cluster headache
yang parah memberikankesembuhan yang komplit dan tidak ada efek samping yang
signifikan.

Vous aimerez peut-être aussi