Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Diazepam dapat meningkatkan produksi metabolit dari kodein sehingga menimbulkan efek
depresan yang berlebihan, Gejala-gejala yang timbul mengantuk, pusing, hilang kordinasi otot dan
kewaspadaan mental, dalam kasus berat terjadi gangguan peredaran darah dan fungsi pernapasan
yang menyebabkan koma dan kematian (Harkness, 1989)
Sebuah studi eksperimental pada 7 pasien epilepsi untuk mengetahui apakah carbamazepin
menginduksi enzim yang terlibat dengan metabolisme kodein yang mengalami kenaikan N-
demetilasi (untuk norcodein dan normorfin) oleh dua sampai tiga kali lipat, tetapi tidak
mempengaruhi O-demetilasi (morfin). Para pasien diberi dosis tunggal 25 mg kodein sebelum dan
setelah 3 minggu diberikan carbamazepin 400 sampai 600 mg sehari. Demikian pula, penelitian in
vitro menemukan bahwa carbamazepin dan fenitoin tidak mengubah O-demetilasi kodein
(metilmorfin) menjadi morfin. Normorfin merupakan metabolit aktif, sehingga penulis studi
pertama menyarankan mereka mengambil kedua kodein dan carbamazepin mungkin mengalami
efek analgesik yang lebih kuat. Namun, ini memerlukan penelitian lebih lanjut. Disarankan untuk
menghindari penggunaan bersamaan (Stockley, 2010).
Masalah administarsi
Pada resep tersebut tidak di tuliskan alamat pasien dan no. telp. dokter. hal ini dapat meneyebabkan
k8rangnya pemantau terhadap apsien dan sulitnya menghubungi dokternya jika sewaktu waktu ada
yg perlu di ubah atau di ganti resepnya
Masalah utama yang ditemui pada skrinning resep irrasional/ bermasalah diatas adalah:
2. Dilakukan peracikan pada obat yang sustained release atau tablet lepas lambat (Mertigo SR)
Dosis Mertigo SR Dosisnya tidak sesuai yaitu 1 tablet 3 kali sehari. Seharusnya 1 tablet 2 kali sehari
(Dexa Medica)
Peracikan obat Mertigo SR dan Gratizin : Seharusnya tidak boleh dilakukan peracikan obat untuk
dibuat menjadi kapsul karena Mertigo SR merupakan tablet sustained release atau tablet lepas
lambat. Jika digerus maka akan mengakibatkan perubahan pada pelepasan obat, obat yang
seharusnya dilepaskan secara perlahan justru kemungkinan dilepaskan dalam sekali waktu sehingga
kemungkinan akan terjadi overdosis atau gejala toksisitas setelah meminumnya dan kemungkinan
setelah selang waktu tertentu justru underdose karena tidak ada lagi pelepasan obat.
Interaksi Obat
Saran = Sebaiknya di atur jarak pemberiannya atau dihentikan pemakaiannya jika sudah tidak
demam dan mual muntah