Vous êtes sur la page 1sur 8

Nama-Nama obat High Alert

a. elektrolit pekat
- KCL 7,46%
- MgSO4 20%
- NaCl 3%
b. .Golongan Opioid
- Fentani
- Kodein HCL
- Petidin HCL
c. Antiaritmia
- Lidokain
d. Obat Agonis Adrenergik
- Efinefrin
e. Anestetik umum
- Recofol
- Ketamin
List of Confused Drug Names

Confused drug name


Epineprine Ephedrine
Gentamicin Gentian violet
Gentian violet Gentamicin
Metformin Metrodinazole
Metrodinazole metformin
Panduan mengenai obat-obat high alert

A.Definisi

Bila obat-obatan adalah bagian dari rencana pengobatan pasien,maka penerapan


manajemen yang benar penting/krusial untuk memastikan keselamatan
pasien.Obat-obatan yang perlu diwaspadai (High alert medication) adalah obat-
obatan yang mempunyai risiko tinggi menyebabkan terjadi kesalahan/error atau
bahaya signifikan / kesalahan serius (sentinel event) atau menyebabkan dampak
yang tidak diinginkan (adverse outcome) demikian pula obat-obat yang tampak
mirip/ucapan mirip.Obat-obatan yang sering disebutkan dalam isu keselamatan
pasien adalah pemberian obat elektrolit konsentrat tidak sengaja.

Larutan elektrolit konsentrasi tinggi adalah larutan yang mengandung elektrolit


dengan konsentrasi yang jauh lebih tinggi dari konsentrasi fisiologis elektrolit
tersebut di darah.Larutan elektrolit konsentrasi tinggi seperti Kalium Klorida dan
NaCl hipertonik adalah larutan yang dapat menimbulkan risiko kematian bila di
berikan dengan cara yang salah (MISALNYA,Kalium klorida 2meq/ml atau yang
lebih pekat,natrium klorida lebih pekat dari 0,9% dan magnesium sulfat = 50%
atau lebih pekat).kesalahan ini bisa terjadi bila perawat tidak mendapatkan
orientasi dengan baik di unit pelayananpasien,atau bila perawat kontrak tidak
diorientasikan terlebih dahulu sebagaimana mestinya sebelum ditugaskan terhadap
unit asuhan pasien,atau pada pada keaadaan gawat darurat/ emergensi.Cara yang
paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi kejadian tersebut adalah
dengan meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai
termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke farmasi.

Obat look alike,sound alike(LASA) atau nama obat rupa ucapan mirip (NORUM)
merupakan obat yang memiliki kemiripan satu sama lain,baik penamaan atau
terdengar(baik nama dagang atau nama generik),maupunbentuk
tampilannya,sehingga sering kali menimbulkan keracunan dan kebingungan yang
dapat menyebabkan medication error di seluruh dunia.LASA meruakan kesalahan
obat yang terjadi karena kebingungan terhadap nama obat,kemasan dan
etiket/labeling.Dilaporkan sekitar 25% medication error disebabkan oleh
kebingungan nama obat karena memiliki kemiripan satu sama lain,baik penamaan
atau terdengar (baik nama dagang atau nama generik)maupun bentuk
tampilannya.Tahun 2005,terdapat lebih dari 33.000 obat nama dagang dan 9.000
obat dengan nama generik (AHFS DRUG INFORMATION).Lebih dari 3.000 pasang
obat memiliki LASA(USP DI).LASA juga

yang diistilahkan menjadi SALAD(SOUND-ALIKE-LOOK-ALIKE DRUGS) dan dengan


versi bahasa Indonesianya adalah NORUM(NAMA OBAT RUPA DAN UCAPAN
MIRIP),istilah ini ada di permenkes.Obat-obat LASA ini dapat berbahaya,ini
dikarenakan bentuknya yang mirip atau namanya yang mirip jika
dituliskan(orthographic)maka interpretasi resep bisa keliru.Jika bunyinya mirip
(phonetic)lalu obat di order via lisan maka bisa menimbulkan kekeliruan,dan
apalagi jika kemasanny mirip dankembar,jika keadaan emergensi bisa
gawat.karena kemirip-miripannya inilah bisa salah tafsir dan salah obat,dimana
dapat berakibat fatal.Medication error adalah setiap kejadian yang bisa dicegah
yang dapat menyebabkan pengobatan yang tidak tepat atau menciderai pasien
ketika beradaa dalam pengawasan tenaga kesehatan,pasien atau konsumen.

B.RUANG LINGKUP

Menurut permenkes RI No.1691/MENKES/PE/VIII/2011 Tebntang keselamatan


pasien Rumah sakit ,LASA masuk ke dalam obat-obatan yang perlu
diwaspadai(high-alert medications).

Beberapa faktor yang berkontribusi menyebabkanterjadinya kesalahan yaitu:

1.Tulisan tangan yang tidak jelas

2.Nama obat tidak lengkap

3.Produk baru

4.Kemasan atau label yang mirip

5.Penggunaan klinis yang sama

6.Kekuatan obat,dosis,dan frekuensi pemberian sama

7.Order lisan yang tidak tepat

8.Order tidak jelaS

9.Kurangnya pemeriksaan/verifikasi kembali

10.Banyaknya jumlah obat

11.Linkungan kerja yang buruk

Persoalan ini menjadi sorotan dari badan akreditasi dunia jointcommision on


accreditation of healthcare organization (JCAHO) untuk meningkatkan keselamatan
pasien(patient safety)dengan merekomendasikan strategi-strategi kepada unit-unit
pelayanan kesehatan untuk membantu mencegah mediction error karena bingung
dalam nama obat Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan satu kebijakan
dan/atau prosedur untuk membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai(HIGH
ALERT MEDICATIONS)berdasarkan data yang ada di rumah sakit kebijakan
dan/atau prosedur juga mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan
elektrolit konsentrat,seperti IGD atau kamar operasi serta pemberian label secara
benar pada elektrolit dan bgaimana penyimpanannya di area tersebut,sehingga
membatasi akses,untukmencegah pemberian yang tidak sengaja/kurang hati-hati
mengakibatkanmedication error.

a.daftar nama obat HIGH ALERT MEDICATION DI RSIA ANUGRAH sebagai berikut:

a. elektrolit pekat
- KCL 7,46%
- MgSO4 20%
b. .Golongan Opioid
- Fentani
- Kodein HCL
- Petidin HCL
c. Antiaritmia
- Lidokain
d. Obat Agonis Adrenergik
- Efinefrin
e. Anestetik umum
- Recofol
- Ketamin

Confused drug name


Epineprine Ephedrine
Gentamicin Gentian violet
Gentian violet Gentamicin
Metformin Metrodinazole
Metrodinazole metformin
-LOKASI

Area yang membutuhkan obat-obatan yang perlu di waspadai (High alert medication)
adalah:

 IGD
 Rawat jalan
 Rawat inap
 VK
 NHCU

- PELABELAN

Untuk obat-obatan yang perlu diwaspadai (High alert medication) di beri stiker khusus
berwarna merah bertuliskan “HIGH ALERT” agar mudah diketahui bahwa obat tersebut
adalah obat –obatan yang perlu diwaspadai (High alert medication).Dan untuk obat-obat
dengan rupa dan ucapan mirip (NORUM) diberi stiker dengan tulisan NORUM/LASA.

-PENYIMPANAN

1. 1.Obat yang sering menyebabkan terjadinya kesalahan/kesalahan serius (sentinel


event),digudang dan di apotik di tempatkan pada tempat yang terpisah dari obat
yang lain dan diberi penandaan/label “high alert”.
2. 2.Obat-obat high alert yang terdapat diruang perawatan harus ditempatkan pada
tempat yang terpisah ( lemari khusus ) dan diberi penandaan label high alert.
3. Obat-obat high alert yang harus di simpan pada suhu tertentu ( refrigerator ) harus
terpisah dari obat-obat yang lain dan diberi penandaan label high alert.
4. Obat-obat high alert yang terdapat pada trolley emergency harus ditempelkan label
high alert.
5. Khusus untuk Elektrolit pekat ( KCL 7,46%,MgSO4,NaCl 3% )hanya boleh disimpan di
apotik dan di ruang rawat intensif.

-PERESEPAN

1. Dokter meresepkan obat high alerrt secara tertulis, kecuali padakondisi emergency
dapat dilakukan secara verbal/lisan.
2. Dokter memastikan bahwa peresepan sudah lengkap dan benar dalam hal identitas
pasien,indikasi,ketepatan obat,dosis,rute pemberian dan waktu pemberian.

-PENYIAPAN

1. Apoteker/asisten apoteker memverifikasi dan menelaah resep obat high alert.


2. Jika apoteker tidak ada ditempat,maka penanganan obat high alert dapat
didelegaasikan kepada asisten apoteker yang sudah di tentukan.
3. Dilakukan pemeriksaan kedua oleh kedua oleh petugas apotik yang berbeda
sebelum obat di serahkan kepada pasien,dan pasien menandatangani nama di
bagian belakang resep,
4. Apoteker /asisten apoteker menyerahkan obat high alert kepada pasien dengan
memberikan penjelasan yang memadai.

-PEMBERIAN

1. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka perawat lain
harus melakukan pemeriksaan kembali secara independen yang terdiri dari:
a.Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/instruksi dokter.
b.Ketepatan dosis obat.
2. Perawat yang memberikan obat high alert secara infus memastikan
a.Kecepatan tetesan infus
b.Jika obat lebih dari satu maka tempelkan label nama obat.
C.TATA LAKSANA

Departemen farmasi di RSIA ANUGRAH telah mengidentifikasi obat-obatan yang


tergolong dalam high alertmedication pada area penyimpanan,berikut strategis
yang akan dilakukan untuk menangani obat-obatan tersebut meliputi:

1.Semua tempat penyimpana obatdi RSIA ANUGRAH:APOTEK,IGD dan troli


emergensi harus memiliki daftar obat yang termasuk obat high alertmedication

2.Obat high alert medication disimpan di dalam rak obat yang dilengkapi dengan
stiker peringatan HIGH ALERT

3.Penyimpanan Narkotika terpusat di apotek dan obat narkotika tertentu juga


tersedia di unit khusus seperti:IGD,NHCU,RUANG OPERASI dan penyimpanan
dalam lemari double lock.Diluar unit tersebut,jika memerlukan
narkotika/psikotropika harus menyertakan reseo dokter.

4.Elektrolit pekat yang tersedia di APOTEK RSIA ANUGRAH:KCL 7,46%,MgSO4 20%

5.Elektrolit pekat disimpan di dalam rak obat terpisah yang dilengkapi dengan stiker
peringatan Cairan Elektrolit Pekat,harus pengeceran pada bagian belakang obat.

6.Penyimpanan elektrolit pekat terpusat di APOTEK dan di simpan di unit tertentu


seperti:IGD,NHCU,RUANG OPERASI,di luar unit tersebut,jika memerlukan elektrolit
pekat harus menyertakan resep dokter.

Penatalaksanaan obat-obatan yang tergolong dalam LASA/NORUM sebagai berikut:

1.menyimpan obat LASA/NORUM secara berjauhan /tidak brdekatan/tidak di satu


akrilik penyimpanan.

2.Menempelkan stiker LASA pada obat di tempat penyimpanan dan


wadah/kemasan obat.

3.Melakukan verifikasi bertahap/pemeriksaan ganda pada proses dispensing dan


administering meliputi:

- Nama dan tanggal lahir pasien

- Nama ,kekuatan dan kadaluwarsa obat

- Dosis dan cara pemberian

4.Merubah tampilan obat LASA pada label obat,tampilan komputer,ataupun label


rak,dengan memperjelas bagian nama yang berbeda (contoh:starcef,starclaf)
5.Memberikan edukasi kepada staf dan pasien terhadap resiko tercampurnya obat

Vous aimerez peut-être aussi