Vous êtes sur la page 1sur 14

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

A
DENGAN GANGGUAN SISTEM NEUROLOGI AKIBAT VERTIGO
DI RUANGAN D3 RSUD CIBABAT
TAHUN 2017

A. PENGKAJIAN

1. Pengumpulan Data
a. Biodata
1) Identitas Klien
Nama : Tn. A
Usia : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laku
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : security
Agama : Islam
Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
Gol. Darah :-
Tanggal Masuk RS : 30 Oktober 2017
Tanggal Pengkajian : 31 Oktober 2017
No. REG : 969913
Ruangan : D3
Diagnosa Medis : Vertigo ,DM, hipertensi
Alamat : Jl.cicukang, kel.mekar rahayu kec.marga asih
bandung

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. t
Usia : 32 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
Hubungan : Anak
Alamat : SDA
b. Riwayat Kesehatan

1) Keluhan Utama
Pusing seperti berputar.

2) Riwayat Kesehatan Sekarang


pasien mengalami pusing seperti berputar-putar, pusing saat membuka
mata,berdiri dan berjalan. pasien mengatakan bagian telinga kiri berdengung dan
terasa nyeri, skala nyeri 5. Nafsu makan pasien berkurang, mual dan muntah ± 2
kali. Pasien mengatakan bahwa baru kali ini penyakitnya kambuh kembali dan
lebih parah dari biasanya.

3) Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan sudah ± 2 tahun mengalami penyakit vertigo ini, awal mula
penyakt vertigo ini karena pasien pernah dirawat akibat gangguan pada telinga.
Sebelumnya pasien pernah dirawat 3 kali dengan keluhan yang sama.

4) Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada riwayat keluarga pasien yang mengalami penyakit
seperti yang di alami pasien.

c. Pemeriksaan Fisik

1) Sistem pernapasan
Pada bagain dada simetris kiri dan kanan, kembang dada kiri dan kanan
seimbang. Tidak ada nyeri tekan pada bagian dada, saat di perkusi terdengar
bunyi sonor, saat di auskultasi terdengar inspirasi lebih panjang dari ekspirasi (
vasikuler ) Respirasi rate 24 x/menit.

2) Sistem Kardiovaskuler
Pada bagian daerah dada tidak terlihat pembesaran dada, tidak ada nyeri tekan
pada bagian dada, saat diperkusi terdengar bunyi redup, saat di auskultasi
terdengar bunyi lup dup, tidak terdengar bunyi jantung tambahan. Tekanan darah
140/90 mmHg. Nadi : 96 x/menit.

3) Sistem Pencernaan
Pasien mengatakan nafsu makannya menurun selama dirawat di rumah sakit,
karena setiap makan dan minum pasien akan muntah dan merasa mual. Pasien
hanya memakan 1/4 porsi yang telah disediakan rumah sakit.

4) Sistem Persyarafan
kesadaran compos mentis dengan GCS: 15. Pasien dapat membuka mata
dengan spontan, namun saat membuka mata pasien merasa kepalanya berputar-
putar. Pasien tidak dapat berdiri terlalu lama, karena jika berdiri terlalu lama ia
akan terjatuh. Pendengaran pasien menurun pada telinga kiri, dan telinga kiri
selalu berdengung ketika mendengar suara, terdapat nyeri pada bagian telinga,
nyeri dengan skala 5, nyeri hilang timbul.

5) Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran pada bagian kelenjar tiroid.

6) Sistem Genitourinaria
Tidak ada gangguan pada sistem perkemihan, pasien dapat BAK dengan normal,
dalam sehari pasien dapat BAK 4-5 kali. Warna urin kuning keruh.

7) Sistem Muskuloskeletal
Pasien mengalami keterbatasan didalam melakukan aktifitas sehari-hari, karena
saat pasien melakukan gerakan, akan terasa pusing seperti berputar-putar.
Kekuatan otot ekstermitas atas maupun bawah masih dalam batas
normal.Kekuatan tonus otot : 5 5
5 5
8) Sistem Integumen
kulit teraba lembab. Suhu tubuh pasien 36 oC

d. Data Psikologis
1) Konsep Diri
a. Body Image
Pasien tampak sabar dalam menerima sakit yang di deritanya. Pasien
menyadari bahwa penyakitnya ini adalah ujian dari Tuhan.

b. Harga Diri
tidak ada gangguan harga diri pada pasien. Pasien tetap percaya diri dengan
keadaan nya sekarang.
c. Peran
Pasien mengatakan mengalami hambatan dalam beraktivitas selama sakit,
terutama dalam aktifitas sehari-hari sebagai kepala rumah tangga. Pasien
mengatakan penyakitnya menghambat pekerjaannya.

d. Identitas Diri
Pasien menyadari bahwa ia adalah seorang kepala keluarga. Pasien
menggunakan dan berpenampilan selayaknya laki-laki.

e. Ideal Diri
Pasien mengatakan mempunyai keinginan agar pasien cepat sembuh dan dapat
berkumpul dengan anak dan istrinya.

2) Status Emosi
pasien terlihat dapat mengontrol emosinya. Pasien dapat tertawa dan
mengekpresikan kesedihan nya dalam bentuk perkataan sewajarnya.

3) Kecemasan
Pasien tampak khawatir dengan keadaann penyakitnya, terlihat dari cara pasien
bertanya tentang perkembangan kesehatannya dan ekspresi pasien terlihat
ketakutan,dan gelisah.

4) Pola Koping
koping pasien dan keluarga cukup baik. Saat terdapat keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan, segera dibawa ke petugas pelayanan kesehatan.

5) Gaya Komunikasi
Pasien dapat berkomunkasi dengan baik dan lancar menggunakan bahasa yang
dapat dimengerti dan memiliki maksud yang jelas. Apa yang ditanyakan dapat
dijawab dengan jelas.

6) Persepsi Klien Terhadap Penyakit


1. Gaya Komunikasi
Selama melakukan pengkajian pasien sangat kooperatif dan selalu
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.
2. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan sehari-hari dirumah biasanya pasien mengikuti
kegiatan pengajian kelurahan dan RT yang diadakan di lingkungan
rumahnya. Saat di rumah sakit, pasien dapat berinteraksi dengan perawat
baik.

e. Data Spritual
1) Filsafat Hidup
Pasien mengatakan bahwa penyakit yang pasien alami adalah ujian dari
Tuhan.
2) Harapan Klien Dengan Penyakitnya
Pasien berharap penyakitnya dapat segera hilang, dan dapat beraktivitas
seperti biasa lagi.
3) Konsep Kepercayaan
Pasien beragama Islam, dan pasien mengatakan Tuhan menyayangi orang-
orang yang sabar, terutama dalam mengahadapi ujian.

f. Data Penunjang

1) Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Rujuakan Nilai Normal
30 – 11 – 2017 Pemeriksaan hematologi
:

- Hematokrit 42 % 40 – 49 %

- Trombosit 248.000 /mm3 100.000 – 450.000 /mm3


13.200/mm3 4.000 – 10.000/mm3
- Leukosit
14,7 gr% 13-17 gr%
- Hemoglobin

2) Pemeriksaan Radiologi
Pada pasien Tn.S tidak dilakukan pemeriksaan radiologi

3) Therapi obat – obatan :


a. Oral
Obat Dosis Indikasi
Dramasine 3 x 1 tab Meredakan dan mencegah mual dan muntah
vertigosan 2 x 1 tab Mengobati vertigo , dan gangguan pendengaran
Analsik 2 x 1 tab Mengurangi nyeri sedang – berat dengan cara
bekerja secara sentral pada otak

b. Infuse
Jenis cairan Dosis Indikasi
Ring As 20 tetes/ menit Gangguan balance cairan

2. Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
1 DS : infeksi telinga Nyeri akut

- pasien mengatakan bagian


telinga kiri berdengung dan gangguan

terasa nyeri. keseimbangan

- nyeri yang dirasakan hilang


peningkatan tekanan
timbul.
intra kranial

DO :
Nyeri kepala
- TTV :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Suhu : 36 °C

- klien tampak kesakitan


sesekali

- skala nyeri 5
2 DS : infeksi telinga Hambatan mobilitas

- klien mengatakan kepalanya fisik

pusing saat membuka mata gangguan

dan bergerak. keseimbangan


- klien mengatakan saat berdiri peningkatan tekanan

seperti ingin jatuh intra kranial

DO :
kepala pusing berputar
- TTV :
dan nyeri
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 96 x/menit
rasa seperti ingin jatuh
Respirasi : 28 x/menit
saat bergerak
Suhu : 36 °C

- Klien tampak hanya terbaring

- Terllihat memakai pempers


3 DS : Perasaan kepala

- pasien mengatakan terasa seperti berputar Resiko nutrisi kurang

mual dan muntah saat makan. dari kebutuhan tubuh

- pasien mengatakan nafsu


Peristaltik usus
makannya menurun.
meningkat
DO:

- pasien hanya memakan


setengah dari porsi makan Mual dan muntah
yang telah disediakan.

- Pasien terlihat bolak balik ke


kamar mandi Cairan banyak keluar

Prioritas Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan sakit kepala seperti berputar-putar
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berkurang b/d mual, muntah

B. PERENCANAAN
Rasional
No. Dx Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Setelah dilakukan tindakan - Pantau tanda-tanda - Mengenal dan


keperawatan 2x24 jam vital, memudahkan
diharapkan intensitas/skala dalam melakukan
Kh: nyeri tindakan
1. Klien mengungkapkan
rasa nyeri berkurang keperawatan.
atau hilang. - Anjurkan klien - Istirahat untuk
2. Skala nyeri menurun istirahat ditempat mengurangi
3. Tanda-tanda vital tidur intensitas nyeri
normal
- Posisi yang tepat
4. Klien tampak rileks
- Atur posisi mengurangi
senyaman mungkin penekanan dan
mencegah

- Ajarkan tekhnik ketegangan otot

relaksasi dan napas serta menggurangi

dalam nyeri

- Relaksassi

- Mengajarkan mengurangi

tekhnik distraksi ketegangan dan

dengan membuat

mendengarkan perasaan lebih

video ceramah atau nyaman

berbincang dengan - Dengan tekhnik


pasien lain yang distraksi dapat
satu ruangan membantu pasien
mengurangi

- Kolaborasi untuk perasaan nyeri,

pemberian analgetik karena melakukan


kegiatan lain dapat
membantu pasien
lupa akan rasa
sakit nya.

- Untuk mengurangi
nyeri sehingga
pasien menjadi
lebih nyaman

2 Setelah dilakukan tindakan - Kaji kebutuhan - Dengan mengkaji


keperawatan 1 x 24 jam pasien terhadap kebutuhan pasien
masalah hambatan bantuan pelayanan terhadap
mobilitas fisik dapat diatasi. kesehatan. pelayanan
KH : - Ajarkan pasien kesehatan, dapat

tentang diketahui tindakan


1. Kebutuhan pasien penggunaan alat apa saja yang
selama dirumah sakit bantu mobilitas. harus dipenuhi
dapat terpenuhi - Dengan
- Ajarkan pasien cara
sebagian. mengajarkan
berpindah secara
mandiri. penggunaan alat
bantu mobilitas,
pasien dapat
meggunakannya
sendiri atau
dengan bantuan
keluarga dan
perawat.

- Dengan
mengajarkan
pasien cara
berpindah,
diharapkan pasien
dapat berpindah
secara mandiri.

3. Setelah dilakukan tindakan - Kaji pola makan - Membantu


keperawatan 3x24 jam klien. perawat
diharapkan mengetahui
- Anjurkan pasien
Kh : kebutuhan
untuk makan
1. pasien mampu makanan pasien
sedikit tapi sering
menghabiskan
- Berikan pasien - Makan sedikit tapi
makananya
makanan yang sering dapat
2. mual dan muntah
disukai membantu
hilang
pemenuhan
3. tidak ada perubahan - Melakukan oral
kebutuhan nutrisi
BB hygine
- Makanan yang
disukai pasien
dapat
meningkatkan
nafsu makan
pasien.

- Oral hygiene
dapat membantu
pasien makan
dengan keadaan
mulut dan gigi
yang bersih.

C. IMPLEMENTASI
Tanggal / Waktu No. Dx Implementasi Keperawatan Respon Klien
1 – 11 - 2017 1. - Mengkaji skala nyeri pasien - Skala nyeri 5 dari
10.

- Mengajarkan tekhnik - Pasien


relaksasi nafas dalam mengatakan
dengan teknik
nafas dalam nyeri
sedikit berkurang
- Mengajarkan tekhnik distraksi
- Pasien menyukai
dengan mendengarkan
teknik distraksi
ceramah di youtobe atau
dengan berbincang
bercakap dengan teman satu
/menonton youtube
kamar
karena dapat
membantu ny tidak
- Kolaborasi pemberian analsik begitu merasakan
1 tab nyeri

2. - Mengkaji tingkat kebutuhan - Pasien terlihat tidak


pasien dalam melakukan dapat perpindah
aktivitas untuk BAB dan
BAK
- Memberikan alat bantu - Pasien mengerti
pasien untuk BAB dan BAK cara menggunakan
menggunakan pispot dan alat bantu tersebut.
mengajarkan cara
menggunakan alat tersebut.

3. - Memantau pasien setiap kali - pasien hanya


pasien makan makan ¼ porsi

- Menganjurkan pasien makan yang diberikan

sedikit tapi sering - pasien

- Kolaborasi pemberian mengatakan jika ia

dramasine 1 tab makan, maka akan


terasa mual dan
akan terjadi
muntah.

2-11-2017 1. - Memantau ttv pasien - TD: 140/80


ND: 90x/m
S: 36
RR: 23x/m

- Memantau skala nyeri pasien - Skala nyari 3 dari


10, tidak begitu
pusing

- Menganjurkan pasien untuk - Pasien


istirahat total mengatakan saat

- Kolaborasi pemberian tidur nyenyak, nyeri

vertigosan 1 tab (-)

2. - Ajarkan pasien cara - Pasien dapat

berpindah secara mandiri. berpindah namun


membutuhkan
bantuan dari orang
lain.
- Evaluasi penggunaan alat
- Pasien menggunakan
bantu mobilitas fisik alat bantu sesuai
dengan instruksi
perawat.

3. - Mengkaji pola makan pasien - Pasien tidak makan

- Menganjurkan pasien makan saat pagi hari,

sedikit tapi sering namun siang hari


pasien
menghabiskan
setengah porsi
makananya.

- Pasien hanya
terlihat memakan
roti sedikit saat pagi
hari.

3-11-2017 1. - Memantau ttv pasien - TD: 150/90


ND: 80x/m
S: 36,3
RR: 23x/m

- Mengkaji skala nyeri pasien - Pasien sudah tidak


terlalu merasa
nyeri, hanya sedikit
rasa berputar

- Menganjurkan pasien untuk dikepala. Skala

istirahat nyeri 1

- Pasien dapat
istirahat

3. - Mengkaji pola makan pasien - Pasien dapat

- Menganjurkan pasien makan menghabiskan

sedikit tapi sering makanannya

- Pasien tidak mual


dan muntah lagi
D. EVALUASI
Tanggal / TTD
No. Dx Evaluasi Keperawatan
Waktu
1-11-207 1. S = klien mengatakan masih nyeri pada bagian kepala,
O= skala nyeri 5
A=masalah belum teratasi
P= Intervensi dilanjutkan

2. S= pasien mengerti cara penggunaan alat bantu


kesehatan
O= pasien terlihat dapat menyebutkan kegunaan alat
kesehatan tersebut
A= masalah belum teratasi
P= intervensi dilanjutkan

3. S= pasien masih tidak nafsu makan, dan tidak


menghabiskan makanannya.
O= pasien hanya menghabiskan ¼ porsi makananya
A= masalah belum teratasi
P= intervensi dilanjutkan

2-11-2017 1. S= klien mengatakan nyeri pada bagian kepala


O= skala nyeri 3
A= Masalah teratasi sebagian
P= Intervensi dilanjutkan

2. S= pasien terlihat dapat menggunakan alat bantu


kesehatan yang disediakan
O= terlihat di dalam pispot terdapat urine
A= masalah teratasi
P= hentikan intervensi

3. S= pasien mengatakan hanya makan saat siang hari


O= pasien menghabiskan ½ porsi makananya
A= masalah teratasi sebagian
P= intervensi dilanjutkan

3-11-2017 1. S = Klien mengatakan nyeri pada bagian kepala sudah


berkurang
O= skala nyeri 1
A= Masalah teratasi sebagian
P= Intervensi dilanjutkan

3. S= pasien mengatakan bahwa ia menghabiskan


makanannya
O= makanan pasien tampak habis
A= maslah teratasi
P= intervensi dihentikan

Vous aimerez peut-être aussi