Vous êtes sur la page 1sur 7

3.

ACTIVITY BASED COSTING WITH IDLE CAPACITY


Dalam akuntansi biaya tradisional, tarif overhead yang ditentukan dimuka dihitung dengan
membagi anggaran biaya overhead dengan ukuran aktivitas yang dianggarkan seperti anggaran
jam kerja langsung. Praktek seperti ini akan mengakibatkan pembebanan kapasitas yang
menganggur ke produk dan juga akan menyebabkan biaya produksi per unit tidak stabil. Jika
anggaran aktivitas turun, tarif overhead akan meningkat, karena komponen tetap dalam overhead
hanya digunakan untuk jumlah produk yang lebih sedikit sehingga biaya produksi per unit akan
meningkat. Berlawanan dengan akuntansi biaya tradisional, dalam ABC produk hanya dibebani
biaya dari kapasistas yang digunakan dan tidak dibebani oleh biaya kapasitas yang tidak
digunakan. Pendekatan ini menyebabkan biaya per unit yang lebih stabil dan konsisten dengan
tujuan pembebanan biaya ke produk yang menyebabkan aktivitas.
Ilustrasinya sebagai berikut : Tiga tahun yang lalu, PT AXA berada dalam kesulitan.
Tingkat produksinya dibawah kapasitas normal. Perusahaan ini telah menyewa seorang manajer
yang cukup terkenal dan bersedia mengambil alih kenali perusahaan. Dia seorang yang cukup
bermurah hati. Dia mau dibayar dengan gaji yang relative rendah. Akan tetepi menuntut bonus
10% per tahun dari laba bersih berikut adalah laporan laba rugi perusahaan selama dia pimpin 3
tahun.

Tabel 3.1 Laporan Laba/Rugi PT AXA untuk Tahun ke 1 sampai ke 3


Dalam miliar (Metode Full Costing)

Tahun ke Tahun ke Tahun ke


Keterangan Total
1 2 3

Penjualan 34 50 60 144
Harga Pokok Penjualan - - - -
Persediaan Awal - - 6,4 6,4
Harga Pokok Produksi 25,4 38,4 33,4 97,2
Persediaan Akhir - -6,4 - -6,4
HPP 25,4 32 39,8 97,2
Labar Kotor 8,6 18 20,2 46,8
Biaya Pemasaran 9,1 16,4 19,1 44,6
Laba/Rugi Bersih -0,5 1,6 1,1 2,2

1
Tabel 3.2 Laporan Laba/Rugi PT AXA untuk Tahun ke 1 sampai ke 3

Dalam miliar (Metode Variable Costing)

Tahun ke Tahun ke Tahun ke


Keterangan Total
1 2 3
Penjualan 34 50 60 144
(-) HPP Variabel - - - -
Persediaan Awal - - 5 5
Harga Pokok Produksi 17 30 25 72
Persediaan Akhir -5 -5
HPP Variabel 17 25 30 72
Biaya Pemasaran dan Administrasi
Variabel
8,5 12,5 15 36
Marjin Kontribusi 8,5 12,5 15 36
(-) BOP Tetap 8,4 8,4 8,4 25,2
Biaya Pemasaran dan Administrasi
Tetap 0,6 4,1 4,1 8,8
9 12,5 12,5 34
Laba Bersih -0,5 - 2,5 2

Tabel 3.3 Perbedaan Laba/Rugi Metode Full Costing dan Variable Costing

Keterangan Tahun Ke 1 Tahun Ke 2 Tahun Ke 3

Laba bersih (Metode FC) -0,5 1,6 1,1


Laba bersih (Metode VC) -0,5 0 2,5
Perbedaan 0,00 1,60 (1,40)

2
4. TIME DRIVEN ACTIVITY BASED COSTING

Ketidakpastian lingkungan bisnis menyebabkan sistem pembiayaan terus mengalami


perkembangan dan perbaikan. Traditional ABC muncul pada tahun 1980an menggantikan
traditional costing. Kemudian pada tahun 2003, konsep Time Driven ABC mulai diperkenalkan
dan dikembangkan untuk merevisi Traditional ABC. Berikut ini sejarah perkembangan Time
Driven ABC antara lain :
1. Era Traditional Costing (Tahun 1925 Sampai Dengan Tahun 1980an)
Pada saat era penggunaan traditional costing, lingkungan bisnis masih stabil,
tidak ada kompetisi baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dan diferensiasi
produk masih rendah. Hal ini menyebabkan sistem pengendalian biaya tidak terlalu
penting bagi perusahaan. Sistem akuntansi manajemen tradisional cenderung
berproduksi berdasarkan informasi besarnya biaya yang dialokasikan pada produk
dengan metode sederhana dan dan berubah-ubah, dan alokasi seringkali tidak
berhubungan dengan permintaan yang dibuat oleh produk atas sumber daya
perusahaan.
2. Era Traditional ABC (Tahun 1980an Sampai Dengan Taun 2004)
Pada tahun 1980an dikembangkan sistem biaya yang baru menggantikan
traditional costing, yaitu traditional ABC. Traditional ABC timbul sebagai akibat dari
kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi yang mampu mencerminkan
konsumsi sumber daya dalam berbagai aktivitas untuk menghasilkan mekanisme
penghitungan biaya yang akurat. Hal ini didorong oleh antara lain :
a. Persaingan global yang tajam yang memaksa perusahaan untuk cost effective
b. Advanced manufacturing technology yang menyebabkan proporsi biaya
overhead pabrik dalam produk cost menjadi lebih tinggi dari primary cost.
c. Adanya strategi perusahaan yang menerapkan market driven strategi
3. Era Time Driven ABC (Tahun 2004 Sampai Dengan Sekarang)
Seiring dengan berjalannya waktu, traditional ABC menjadi sulit diterapkan
pada banyak perusahaan karena menimbulkan biaya yang mahal untuk keperluan
wawancara dan survey terhadap sistem ABC. Selain masalah mahalnya biaya untuk
wawancara dan survey, masih banyak kesulitan yang timbul dari aplikasi sistem
tratitional ABC, padahal kompetisi usaha semakin ketat dan semakin kompleks.

3
Untuk memperbaiki kekurangan yang timbul dari sistem traditional ABC, maka pada
tahun 2004, Robers S. Kaplan dan Steven R Anderson mengembangkan invovasi
baru terhadap sistem ABC yang disebut Time Driven ABC.

4.1 Kekurangan ABC sebagai Penyebab dikembangkannya Time Driven ABC


Berikut beberapa persoalan muncul di dalam praktek penerapan Traditional ABC, sebagai
berikut :

1. Proses wawancara dan survey kepada karyawan menelan biaya sangat mahal dan
memakan waktu yang cukup panjang.
2. Ketidakakuratan dan bias mempengaruhi keakuratan tarif cost driver yang berasal
dari estimasi individual subjective atas perilaku mereka di masa lalu maupun di masa
mendatang.
3. Mahalnya biaya wawancara dan survey kepada karyawan, maka sistem ABC tidak
diupdate secara rutin.
4. Sulit menambah aktifitas baru ke dalam sistem, memerlukan estimasi ulang atas
jumlah biaaya yang harus ditetapkan untuk aktifitas yang baru.
5. Sulit diterapkan pada perusahaan yang beroperasioal pada skala besar, dengan kata
lain traditional ABC sulit untuk merespon peningkatan dari diversity dan komplesitas
pesanan maupun pelanggaan, padahal perusahaan berskala besar pasti memilki
tingkat diversity dan kompleksitas pesanan maupun konsumen yang sangat tinggi.
Faktor-faktor di atas menyebabkan dikembangkannya sistem time driven ABC yang
diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang timbul dari traditional ABC.

4
4.2 Time Driven ABC (Pendekatan yang sederhana dan kuat)
Pendekatan alternative untuk mengestimasi model ABC, yaitu Time Driven ABC, mampu
mengatasi segala keterbatasan dari traditional ABC. Time driven ABC memerlukan dua estimasi
baru yaitu biaya per unit dari kapasitas yang tersedia, dan konsumsi unit waktu oleh setiap
aktifitas.
1. Estimasi Biaya Per Unit
Prosedur yang baru dimulai dengan menggunakan informasi yang sama dengan
pendekatan Traditional ABC yaitu :

a. Menentukan besarnya biaya dari sumber daya yang menyediakan


kapasitas
b. Mengestimasi kapasitas aktual dari sumber daya yang tersedia.

Dengan estimasi dari : biaya dari kapasitas yang tersedia dan kapasitas pada
prakteknya dari sumber daya yang tersedia, maka dapat dihitung biaya per unit dari
kapasitas yang tersedia sebagai berikut :

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎


Biaya per unit : 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

Sebagai contoh, diketahui dari PT X jumlah biaya dari tenaga kerja tidak
langsung yang tersedia sebesar $ 84.000 (sudah termasuk bonus). Jumlah biaya
kapasitas computer yang tersedia sebesar $ 30.00. Tenaga kerja tidak langusng ada 5
orang, dimana masing-masing menyediakan 500 jam kerja untuk setiap kwartal atau
totalnya sebanyak 2500 jam kerja. Kapasitas tenaga kerja tidak langsung pada
prakteknya sebesar 2000 jam kerja per kwartal. Kapasitas computer pada prakteknya
sebesar 500 jam per kwartal. Berdasarkan data tersebut, maka biaya per unit dari
kapasitas tenaga kerja tidak langsung tersedia adalah sebagai berikut :
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung per jam = $ 84.000/2000 jam = $ 42 per
jam
Sedangkan biaya perunit (per jam) dari kapasitas computer yang tersedia
adalah sebagai berikut :
Biaya computer per jam = $ 30.000/500 jam = $ 60 per jam

5
2. Estimasi Unit Waktu
Bagian kedua dari informasi baru yang diperlukan pada pendekatan Time Driven
ABC adalah estimasi waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu transaksi. Prosedur
Time driven ABC menggunakan estimasi waktu yang diperlukan setiap saat transaksi
terjadi. Estimasi unit waktu ini menggantikan proses interview pekerja untuk mempelajari
berapa persen waktu pekerja yang dihabiskan untuk semua aktifitas.

4.3 Time Driven ABC Versus Traditional ABC


Pada tabel ditunjukan perbandingan implementasi Time Driven ABC dengan Traditional
ABC sebagai berikut :

Tabel 4.1 Perbandingan Implementasi Time Driven ABC dan Traditional ABC

Implementasi Time Driven ABC Implementasi Traditional ABC


1. Mengidentifikasi departemen sumber 1. Mengidentifikasi aktivitas dan pola
daya yang bermasama-sama. biaya aktifitas
2. Mengestimasi total biaya dari setiap 2. Membebankan biaya ke aktifitas-
departemen sumber daya aktifitas
3. Mengestimasi kapasitas pada 3. Menentukan activity driver
prakteknya untuk setiap departemen 4. Menentukan tarif Activity driver
sumber daya 5. Membebankan biaya ke produk
4. Menghitung biaya per unit dari setiap
kapasitas sumber daya
5. Menentukan estimasi unit waktu untuk
setiap transaksi
6. Membebankan biaya ke produk

Pada tabel tersebut dapat terlihat bahwa Traditional ABC merupakan model biaya “push”.
Implemetasinya dimulai dengan menetapkan total biaya overhead terlebih dahulu, menghitung
biaya per unit dari aktifitas, dan pada akhirnya menghasilkan alokasi biaya kepada produk.
Sebaliknya, Time driven ABC merupakan model biaya “pull”. Implementasi dari Time Driven
ABC dimulai dengan melakukan estimasi dua parameter, dan pada akhirnya menghasilkan
alokasi biaya kepada produk. Dapat disimpulkan bawah Traditional ABC menghitung biaya
6
aktifitas yang aktual dan membebenkannya ke produk. Sedangkan Time driven ABC menghitung
biaya aktifitas pada tarif standard dan menghilangkan biaya kapasitas yang tidak digunakan.
Pada pertengahan tahun 1980an, Traditional ABC hadir menggantikan Traditional Costing yang
sudah tidak relevan lagi untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan.
Adapun kelebihan Traditional ABC dibandingkan dengan Traditional Costing adalah :
1. Menyediakan alternatife metode perhitungan dan analisis biaya yang lebih baik
daripada Traditional Costing
2. Memberikan informasi yang efektif untuk pengambilan keputusan
3. Memberikan informasi yang berkelanjutan dalam penerapan proses dan penurunan
biaya

Tetapi pada prakteknya, Traditional ABC memiliki banyak kekurangan yang menyebabkan
sulit untuk diterapkan di banyak perusahaan, dan kemudian, Time driven ABC hadir unutk
memberikan alternative yang lebih baik, lebih akurat, dan lebih sederhana untuk diterapkan di
perusahaan-perusahaan. Robert S Kaplan dan Steven R Anderson, menyatakan bahwa Time
Driven ABC akan memberikan perbaikan yang sangat hebat atas sistem yang lama

Adapun kelebihan dari model Time Driven ABC dibandingkan dengan Traditional ABC
adalah sebagai berikut :
1. Sangat mudah dan cepat diimplementasikan
2. Tidak mahal dan mudah diupdate
3. Mudah divalidasi dengan pengamatan langsung terhadap model estimasi dari unit
waktu
4. Mampu diterapkan pada perusahaan dengan skala besar
5. Mudah menggabungkan fitur spesifik untuk pesanan, supplier, dan pelanggan khusus
6. Lebih memandang kepada efisiensi proses dan pemanfaatan kapasitas.

Vous aimerez peut-être aussi