Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lawan jenis yang masih remaja dalam satu ikatan (Luthfiyah,2008). Pola pikir
zaman primitif dengan zaman yang sudah berkembang jelas berbeda, hal ini
karena kecelakaan. Namun prinsip orang tua pada zaman genepo atau zaman
primitif sangat menghendaki jika anak perempuan sudah baligh maka tidak
jenjang kehidupan masa depan yang lebih baik. Tradisi pernikahan zaman
nenek moyang lebih teracu dengan prospek budaya nikah dini, yakni berkisar
umur 15 tahun para wanita dan pria berkisar umur 20 tahun atau kurang
(Dlori, 2005).
yang lebih baik, bermartabat dan kuat. Oleh karena itulah, masa depan suatu
bangsa terletak di tangan para remaja. Saat ini problematika yang terjadi pada
para remaja adalah banyaknya remaja yang ingin membina rumah tangga
1
2
pernikahan dini, bisa karena pergaulan bebas akibat terjadi perkawinan diluar
diluar nikah dalam setahun. Hal lain adalah informasi yang menyimpang
yang mengubah gaya pandang remaja atau bisa juga disebabkan oleh faktor
ekonomi.
akan tetapi dampak buruk yang terjadi ketika melakukan pernikahan dini
lebih banyak pula. Dampak tersebut terdiri dari dampak fisik dan mental.
Secara fisik, misalnya Remaja itu belum kuat, tulang panggulnya masih
Aceh Darussalam, pada periode januari sampai September 2006, dari 112.667
(Burhani, 2009).
kanker leher rahim, pada usia remaja sel-sel leher rahim belum tumbuh
dengan matang. Kalau terpapar oleh Human Papiloma Virus (HPV) maka
pertahun atau sekitar 3-4 juta bayi lahir setahunnya. Ini menjadi angka yang
Aceh. Aceh dengan provinsi yang masih berbenah baik dari segi kesehatan,
lapangan kerja, pemerintah juga ekonomi pasca konflik dan tsunami maka
Akibat pernikahan dini, para remaja saat hamil dan melahirkan akan
sangat mudah menderita anemia. Dan ketidaksiapan fisik juga terjadi pada
remaja yang melakuakn pernikahan dini akan tetapi juga terjadi pada anak
yang dilahirkan. Dampak buruk tersebut berupa bayi lahir dengan berat
rendah, hal ini akan menjadikan bayi tersebut tumbuh menjadi remaja yang
tidak sehat, tentunya ini juga akan berpengaruh pada kecerdasan buatan si
Dalam ilmu kesehatan kandungan usia yang baik untuk hamil 25-35
tahun, maka bila usia kurang meski secara fisik dia telah menstruasi dan bisa
dibuahi, namun bukan berarti siap untuk hamil dan melahirkan mempunyai
wawasan yang lebih luas, hal ini juga berimplikasi terhadap kurangnya
mengekalkan kemiskinan.
Dari sisi sosial pernikahan dini merupakan salah satu faktor penyebab
tindakan kekerasan terhadap istri, ini timbul karena tingkat berfikir yang
belum matang bagi pasangan muda tersebut. Data statistik lengkap mengenai
periode 1994 sampai 2004, menerima pengaduan 994 kasus kekerasan yang
11,4% dari 217 juta penduduk Indonesia atau setara dengan 24 juta
(Dlori,2005).
Apapun alasannya, masa muda adalah masa yang sangat indah untuk
dilewatikan, dengan hal-hal yang positif. Masa muda adalah waktu untuk
serviks) pada pasangan istri, serta berdsarkan pasal 6 ayat 2 UU No.1 Tahun
yang belum mencapai umur 20 tahun harus mendapat izin dari kedua orang
yang ingin melakukan pernikahan dengan anak dibawah umur berfikir dua
resiko terburuk yang bisa terjadi pernikahan anak dibawah umur kepada
bahwa pernikahan anak dibawah umur adalah sesuatu yang salah dan harus
dihindari.
semakin maksimal bila anggota masyarakat turut serta berperan aktif dalam
sehingga kedepannya diharapkan tidak ada lagi anak yang menjadi korban
6
akibat pernikahan tersebut dan anak-anak Indonesia bisa lebih optimis dalam
Sahara, mulai hidup bersama pertama kali sebelum usia 18 tahun. Di Amerika
Latin dan Karibia, 20-40% dan wanita muda memauki hidup bersama, dan di
Afrika Utara dan Timur Tengah, provinsinya 30% atau kurang. Di Asia,
dibandingkan dengan 14% di Filipina dan Sri Langka, dan hanya 5% di cina.
Para wanita di negara maju tidak mungkin kawin sebelum usia 18 tahun,
206 juta adalah para remaja berusia 10-18 tahun. Data SDKI 1997
megindikasikan bahwa banyak wanita muda (10% berusia 15-19 tahun ) yang
memiliki anak sebelum mencapai usia 20 tahun ( terlalu muda). Data Susena
diprovinsi Jawa Timur 90,3%, Jawa Barat 39,6% dan Kalimantan Selatan
37,5%. Serta pernikanan dini berkisar 12-20% yang dilakukan oleh pasangan
baru. Biasanya, pernikahan dini dilakukan pada pasangan usia muda rata-rata
umumnya antara 16-20 tahun. Secara Nasional pernikahan dini dengan usia
,2005).
informasi menikah pada usia dibawah 18 tahun. Mayoritas dari mereka adalah
25% dari jumlah pernikahan yang ada. Bahkan di beberapa daerah persentase
lebih besar, seperti jawa timur (39,43%), dan jawa tengah (27,84%).
8
usia 18 tahun mencapai 49 % pada tahun 1998. Kondisi saat ini tidak jauh
perempuan yang telah menikah dan akan menikah. Angka pernikahan pada
usia muda bagi anak perempuan 3 kali lebih besar dibandingkan dengan anak
pernikahan dini tertinggi berada di Jawa Timur. Bahkan lebih tinggi dari
usia untuk hamil dan melahirkan adalah 20 sampai 30 tahun, lebih atau
untuk dan melahirkan atau mempunyai anak ditentukan oleh kesiapan dalam
tumbuh), yaitu sekitar usia 20 tahun. Sehingga usia 20 tahun bisa dijadikan
pada tahun 2010 sampai 2011 sekitar 1532 (27,98 %) dari 5475 orang yang
menikah.
pendidikan orang tua yang rendah serta rumah tangga yang bermasalah
(Disdukcapil.Pidie, 2010).
pasangan dan yang menikah dibawah umur 20 tahun pada tahun 2011 samapi
B. Rumusan Masalah
dapat merumuskan masalah yang ada yaitu : ” Apa saja faktor-faktor yang
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penelitian
Hasil penelitian ini dapat mengaplikasikan ilmu yang dapat saat kuliah dan
2. Bagi masyarakat
kesehatan.
4. Bagi akademik
E. Keaslian Penelitian
Irene astri (2011) dengan judul fakror – faktor yang berhubungan dengan
perkawinan di usia muda pada wanita Bogor. “hasil penelitian ini mayoritas
berpengetahuan cukup.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang
suatu ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita, hidup
yang lahir dari komitmen moral dan keilmuan yang sangat kuat, sebagai
Jika dilihat dari sudut pandang Islam bahwa dalam Islam telah
diberi keluasan bagi siapa saja yang sudah memiliki kemampuan untuk
keturunan ,(shaheed,2007).
a. Ekonomi
b. Pendidikan
anaknya.
d. Media Massa
e. Faktor Adat
dan Hak Asasi Manusia, tapi juga menimbulkan persoalan bisa menjadi
berbahaya saat melahirkan, baik pada si ibu maupun pada anak yang
terjadinya panyakit kanker leher rahim, neoritis depesi, dan konflik yang
a. Kesehatan Perempuan
10x bila jumlah mitra seks 6/lebih atau bila berhubungan seks
b. Kualitas Anak
4) Perselingkuhan
emosional
pernikahan dini. Ada yang berdampak bagi kesehatan, ada pula yang
terkena kanker leher rahim. Pada usia remaja, sel-sel leher rahim
dari kanker. pada usia lebih tua, diatas 20 tahun, sel-sel sudah
stadium sangat dini atau prakanker, kanker leher rahim bisa diatasi
18
b. Neuritis depresi
lebih baik deberi prevensi dari pada mereka diberi arahan setelah
menemukan masalah.
begitu saja.
dampak cukup berat. Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang
proses persalinan.
20
sebaiknya dilakukan pada usia 20-30 tahun. Dari segi mental pun,
pada usia 24 tahun, karena pada saat itulah orang mulai memasuki
usia dewasa. Masa remaja, boleh dibilang baru berhenti pada usia
19 tahun.
sebagai usia dewasa muda atau lead edolesen. Pada masa ini
(Manuaba,1998)
dari wanita yang lebih tua berusia 20 tahun ke atas. Lagi pula bayi
normal dan meninggal sebelum usia satu tahun dari pada bayi-bayi
terjadi akibat pernikahan anak dibawah umur kepada masyarakat tahu dan
sadar bahwa pernikahan anak dibawah umur adalah sesuatu yang salah
dibawah umur sehingga kedepannya diharapkan tidak akan ada lagi anak
23
a. Undang-undang perkawinan
a. Penyuluhan hukum
di usia matang.
24
usia matang.
masyarakat dalam berbagai sektor, juga bisa kita minta peran sertanya
matang.
keturunannya.
sebagainya).
tinggal di pedesaan.
1. Pengetahuan
persoalan lainnya.
lalu. Di Indonesia bahkan sebelum ada kata ilmu sudah dikenal kata-kata
Misalnya apa batu, apa gunumg, apa air, dan sebagainya. Sedangkan ilmu
bukan hanya sekedar daapt menjawab “apa” tetapi akan dapat menjawab
apabila memenuhi tiga criteria, yaitu objek kajian, metode pendekatan dan
berifat universal. Tidak selamanya fenomena yang ada di alami ini dapat
dijawab dengan ilmu, atau setidaknya ilmu tidak dapat menjawabnya. Hal
2. Pendidikan
selain Depdiknas.
c. Pendidikan tinggi
seperti DI, DII, DIII, dan DIV dan pendidikan spesialis 1 serta
merupakan media yang baik untuk remaja putri/ wanita yang dapat
telah diambil olehnya. Jadi tidak heran jika sekarang masih banyak
3. Penghasilan
tahun 2012 tentang upah minimum propinsi Aceh tahun 2013 yaitu
masa pubertas, hal ini terjadi karena remaja sangat rentan perilaku sexsual.
B. KERANGKA KONSEP
1. Kerangka Konsep
antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang
sebagai berikut :
Pengetahuan
Perkawinan di
Pendidikan
Usia dini
Penghasilan
orang tua
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
data ,(Nursalam,2003).
1. Tempat
2. Waktu
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua istri dari pasangan suami
istri yang menikah tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, sebanyak 50
.
33
2. Sampel
pernikahan dini.
E. Definisi Operasional
INDEPENDEN
3. Hipotesa
penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan baik dan benar ,(Budiarto,
2001).
telah terisi dan melihat apakah ada kekeliruan yang mungkin dapat
c. Transferring
Yaitu menyusun nilai dari variabel dan sub variabel penelitian untuk
1. Analisa Data
a. Analisa Univariat
f1
p x100
n
Keterangan:
P = persentase
F1 = frekuensi
n = sampel
1. Pengetahuan
2. Pendidikan (SUSENAS)
b. Analisa Bivariat
dari 5, maka hasil uji yang digunakan adalah fisher exact test.
squaere.
4. Bila pada tabel contingency 3x2 ada sel dengan nilai frekuensi
kesimpulan bila nilai p lebih kecil dari (p<0,05) maka Ha diterima, yang
independent, dan nilai p lebih besar dari (p>0,05) maka Ha ditolak ini
variabel independent.
39
BAB IV
A. Gambaran Umum
Desa Ceurih Kupula adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan
Delima Kabupaten Pidie yang mempunyai luas wilayah lebih kurang 350 Ha.
B. Hasil Penelitian
1. Analisa Univariat
di usia dini.
40
a. Pernikahan dini.
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi pernikahan dini di desa
Ceurih kupula kecamatan delima
Kabupaten pidie tahun 2013
b. Pengetahuan
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi pengetahuan responden
Di desa ceurih kupula kecamatan delima
kabupaten pidie tahun 2013
c. Pendidikan
Tabel 4.3
Distribusi frekuensi pendidikan responden di
desa ceurih kupula kecamatan delima
Kabupaten pidie tahun 2013
Tabel 4.4
Distribusi frekuensi penghasilan orang tua
Responden di desa ceurih kupula
kecamatan delima kabupaten
Pidie tahun 2013
1. Tinggi 22 44
2. Rendah 28 56
Jumlah 50 100
2. Analisa Bivariat
Tabel 4.5
Hubungan pengetahuan dengan pernikahan usia
Dini di desa ceurih kupula kecamatan delima
Kabupaten pidie tahun 2013
baik di dapat yang tidak menikah di usia dini sebanyak 15 responden ( 71,4
Tabel 4.6
Hubungan pendidikan dengan pernikahan usia dini
Di desa ceurih kupula kecamatan delima
Kabupaten pidie tahun 2013
Pernikahan Dini
No Pendidikan F % P.Value
Ya % Tidak %
Jumlah 29 21 50
Tabel 4.7
Hubungan penghasilan orang tua dengan Pernikahan usia dini di desa ceurih
Kupula kecamatan delimaKabupaten pidie
Tahun 2013
Jumlah 29 21 50
C. Pembahasan
1. Hubungan Pengetahuan Dengan Pernikahan di Usia Dini
dan uji chi square antara variabel dependen dan variabel independen, di
peroleh hasil nilai chi square antara pengetahuan dengan pernikahan dini
raba, dan rasa. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
resiko yng akan terjadi akibat dari pernikahan dini dan apabila
yang akan timbul apabila menikah di usia dini. Oleh karena itu pengetahuan
Setelah dilakukan tabulasi silang dan uji chi square antara variabel
memutuskan suatu hal. Individu tersebut tidak menginginkan jika hal yang
buruk yang telah dia mbil olehnya. Jadi tidak heran jika sekarang masih
banyak oarang yang berpendidikan tinggi yang sudah cukup usia namun
wanita maka akan berfikir untuk menikah di usia dini. Dan di desa Ceurih
Setelah dilakukan tabulasi silang dan uji chi square antara variabel
dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara yang signifikan antara
masa pubertas, hal ini terjadi karena remaja sangat rentan terhadap perilaku
sexsual. Pernikahan muda juga sering terjadi karena remaja berfikir secara
BAB V
A. Kesimpulan
3. Tidak ada hubungan antara penghasilan orang tua dengan pernikahan dini
(p=0,569)
B. SARAN
belum di teliti.
ilmu yang telah didapat dan membagi pengalaman yang didapat oleh
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduki, Jakarta, 2009
Depkes RI, Resiko Pada Kehamilan Usia Dini, Dirjen Bina Kepustakaan
Masyarakat, 2005
Glasier A, Model Penelitian Agama dan Dinamika Sosial, Jakarta, EGC, 2006
Manuaba, Ida Bagus Gde, Kapita Selekta Pelaksanaan Rutin. Obstetri Ginekologi
dan Keluarga Berencana, Editor. Lia Astika Sari, EGC, Jakarta, 2001