Vous êtes sur la page 1sur 6

NAMA: AYUP SAPUTRA

KELAS : AKUNTANSI C / 90400114108

TEORI-TEORI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

TEORI/
NO. PENJELASAN TEORI PENDUKUNG TEORI BENTROKAN
PENCETUS
Teori kebutuhan untuk mencapai prestasi Teori Dua Faktor (Herzberg) Menurut Teori stewardship, adalah teori yang
atau Need for Acievement menyatakan teori ini yang dimaksud faktor menggambarkan situasi dimana para manajer
bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai motivasional adalah hal-hal yang tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan
dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan mendorong berprestasi yang sifatnya individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran
prestasi. kebutuhan akan prestasi tersebut intrinsik, yang berarti bersumber dalam hasil utama mereka untuk kepentingan
sebagai keinginan :“ Melaksanakan diri seseorang. yang tergolong sebagai
organisasi, sehingga teori ini mempunyai
sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. dasar psikologi dan sosiologi yang telah
faktor motivasional antara lain ialah dirancang dimana para eksekutif
Menguasai, memanipulasi, atau pekerjaan seseorang, keberhasilan yang
mengorganisasi obyek-obyek fisik, sebagai steward termotivasi untuk bertindak
diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan sesuai keinginan prinsipal, selain itu
Teori Kebutuhan manusia, atau ide-ide melaksanakan hal- dalam karier dan pengakuan orang lain. perilaku steward tidak akan meninggalkan
1 Berprestasi hal tersebut secepat mungkin dan organisasinya sebab steward berusaha
(McClelland) seindependen mungkin, sesuai kondisi mencapai sasaran organisasinya. Teori
yang berlaku. Mengatasi kendala- Kebutuhan Berprestasi memiliki keinginan
kendala, mencapai standar tinggi. untuk kepentingan diri sendiri walaupun tetap
Mencapai performa puncak untuk diri memiliki tujuan untuk meningkatkan
sendiri. organisasi dan selalu bersifat independen
walaupun demikian tetap saja teori ini
bertentangan dengan teori stewardship karena
teori stewardship tidak mengejar kepentingan
individu tetapi kepetingan bersama.

Teori ini menganalisa karakteristik Teori penetapan tujuan / goal setting


Teori Pendekatan individu pemimpin secara theory (Edwin Locke) mengemukakan
Keahlian / Skill multidimensional, baik keberhasilan dan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki
2
Approach Theory kegagalannya dan digunakan untuk empat macam mekanisme motivasional
memprediksi efektivitas kepemimpinan. yakni : (a) tujuan-tujuan mengarahkan
Riwayat atau track record dari sifat- perhatian; (b) tujuan-tujuan mengatur
sifat dari individu pemimpin kemudian upaya; (c) tujuan-tujuan meningkatkan
juga diperbandingkan sebagai indikator persistensi; dan (d) tujuan-tujuan
sukses dan gagalnya seorang pemimpin. menunjang strategi-strategi dan rencana-
Pendekatan Keahlian memiliki fokus rencana kegiatan. Bagan berikut ini
yang sama dengan teori pendekatan sifat menyajikan tentang model instruktif
yaitu individu seorang pemimpin. tentang penetapan tujuan.
Pemimpin yang sukses pasti memiliki
minat, kemampuan, dan ciri-ciri
kepribadian yang berbeda dengan para
pemimpin kurang efektif.

Teori ini didasari pada keyakinan bahwa Teori Procced View Teori ini merupakan
pemimpin yang hebat merupakan hasil teori komunikasi yang merupakan salah
bentukan atau dapat dibentuk, bukan satu teori dari pengembangan diri dalam
dilahirkan (leader aremade, nor born). individu seseorang. Teori ini merupakan
Berakar pada teori behaviorisme, teori teori komunikasi yang dilihat dari
kepemimpinan ini berfokus pada kualitas pribadi. Seperti halnya pada
tindakan pemimpin, bukan pada kualitas Mario Teguh yang berbicara, maka akan
mental atau internal. Menurut teori ini, banyak orang yang mendengarkan.
orang bisa belajar untuk menjadi Dengan kata lain, teori procced view ini
Teori perilaku
pemimpin, misalnya, melalui pelatihan dilihat dari siapa yang berbicara. Siapa
kepemimpinan
atau observasi. Pendekatan perilaku ini yang berbicara, dialah yang didengar.
3 (behavioral
memandang bahwa kepemimpinan Semakin ia berkualitas, semakin banyak
theory of
dapat dipelajari dari pola tingkah laku, orang yang mendengarkan. Sehingga
leadership)
dan bukan dari sifat-sifat (traits) teori ini memerlukan kualitas pribadi
pemimpin. Alasannya sifat seseorang terlebih dahulu untuk melanjutkan
sukar untuk diidentifikasi. Beberapa ahli komunikasinya agar banyak orang yang
berkeyakinan bahwa perilaku dapat mendengarkan. Biasanya, teori ini
dipelajari, hal ini berarti orang yang berhubungan dengan kepercayaan pada
dilatih dalam perilaku kepemimpinan seseorang. Semakin banyak orang yang
yang tepat akan dapat memimpin secara percaya dengan orang tersebut, maka
efektif. Namun demikian, keefektifan semakin banyak orang yang
perilaku kepemimpinan ini dipengaruhi mendengarkan.
oleh beberapa variabel. Jadi perilaku
tidak mutlak menentukan keberhasilan
suatu kepemimpinan.

Douglas McGregor yang menyatakan Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi,


bahwa ada dua pandangan tentang Menurut teori ini, motivasi seorang
manusia: yang pertama dasarnya negatif individu sangat dipengaruhi oleh berbagai
– Teori X – dan yang lainnya pada faktor, baik yang bersifat internal maupun
dasarnya positif – Teori Y. Teori X dan eksternal. Termasuk pada faktor internal
Teori Y yang ia ajukan dalam adalah : (a) persepsi seseorang mengenai
memandang manusia (pegawai). Setelah diri sendiri; (b) harga diri; (c) harapan
meninjau bagaimana manajer pribadi; (d) kebutuhaan; (e) keinginan; (f)
berhubungan dengan pegawai, kepuasan kerja; (g) prestasi kerja yang
McGregor menyimpulkan bahwa dihasilkan. Sedangkan faktor eksternal
pandangan manajer seputar sifat mempengaruhi motivasi seseorang, antara
manusia didasarkan pada kelompok lain ialah : (a) jenis dan sifat pekerjaan;
asumsi tertentu dan ia cenderung (b) kelompok kerja dimana seseorang
Teori Organisasi
memperlakukan pegawai berdasarkan bergabung; (c) organisasi tempat bekerja;
Klasik (Douglas
4 asumsi-asumsi tersebut. Asumsi ini (d) situasi lingkungan pada umumnya; (e)
McGregor)
dapat bersifat negatif (Teori X) atau sistem imbalan yang berlaku dan cara
positif (Teori Y). Di bawah Teori X ada penerapanny
empat asumsi yang dianut oleh para
manajer: (1) Pegawai tidak menyukai
pekerjaannya dan sebisa mungkin akan
berupaya menghindarinya. (2) Karena
pegawai tidak menyukai pekerjaannya,
mereka harus diberi sikap keras,
dikendalikan, atau diancam dengan
hukuman agar mau melakukan
pekerjaan. (3) Pegawai akan
mengelakkan tanggung jawab dan
mencari aturan-aturan organisasi yang
membenarkan penghindaran tanggung
jawab tersebut. (4) Kebanyakan pegawai
menempatkan rasa aman di atas faktor
lain yang berhubungan dengan
pekerjaan dan hanya akan
memperlihatkan sedikit ambisi.
McGregor menempatkan empat asumsi
lain yang disebut Teori Y: (1) Para
pegawai dapat memandang pekerjaan
sebagai sesuatu yang biasa sebagaimana
halnya istirahat dan bermain. (2)
Manusia dapat mengendalikan dirinya
sendiri jika mereka punya komitmen
pada tujuan-tujuan. (3)Rata-rata orang
dapat belajar untuk menyetujui, bahkan
untuk memikul tanggung jawab. (4)
Kreativitas – yaitu kemampuan mencari
keputusan yang terbaik – secara luas
tersebar di populasi pekerja dan bukan
hanya mereka yang . menduduki fungsi
manajerial.

Teori ini didefinisikan sebagai pola Sh Teori shareholders Secara umum berarti Teori stakeholder mengatakan bahwa
terpadu dari karakteristik pribadi yang pemegang saham dalam sebuah perusahaan bukanlah entitas yang hanya
mencerminkan berbagai perbedaan perusahaan, entah yg minoritas / beroperasi untuk kepentingannya sendiri,
individual dan efektivitas kepemimpin mayoritas, biasanya berada namun harus memberikan manfaat bagi
Teori pendekatan stakeholder (pemegang saham, kreditor,
yang konsisten di berbagai kelompok di luarperusahaan. Pemegang
sifat / trait konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat,
dan situasi organisasi. Teori ini saham (shareholder ) adalah seseorang
5 approach theory analis dan pihak lain). Dengan demikian,
menganggap pemimpin itu dilahirkan atau badan hukum yang secara keberadaan suatu perusahaan sangat
(given), bukan karena faktor pendidikan sah memiliki satu atau dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan
dan pelatihan. Konsep kepemimpinan lebih saham pada perusahaan. Persamaan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut
dalam teori orang besar adalah atribut kedua teori ini adalah kedua teori ini
tertentu yang melekat pada diri menyatakan bahwa pemimpin memiliki
pemimpin, atau sifat personal, yang dampak yang sangat besar terhadap
membedakan pemimpin dari bawahannya.
pengikutnya. Teori ini secara garis besar
merupakan penjelasan tentang orang
besar atau pahlawan dengan pengaruh
individualnya berupa karisma,
intelegensi, kebijaksanaan, atau dalam
bidang politik tentang pengaruh
kekuasaannya yang berdampak terhadap
sejarah.

Pemimpin bercorak transformasional Teori stewardship adalah teori yang Agency theory menguraikan hubungan
adalah mereka yang merangsang dan menggambarkan situasi dimana para antara pihak prinsipal dan agen, dimana
mengispirasikan pengikutnya, baik manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan- prinsipal adalah pihak yang memberikan
untuk mencapai sesuatu yang tidak biasa tujuan individu tetapi lebih ditujukan mandat kepada pihak agen. Prinsipal
dan, dalam prosesnya, mengembangkan pada sasaran hasil utama mereka untuk mendelegasikan tanggung jawab
kapasitas kepemimpinannya sendiri. kepentingan organisasi, sehingga teori ini pengambilan keputusan kepada agen
Pemimpin transformasional membantu mempunyai dasar psikologi dan sosiologi dimana hak dan kewajiban kedua belah
pengikutnya untuk berkembang dan yang telah dirancang dimana para pihak diuraikan dalam suatu perjanjian
Teori membuat mereka jadi pemimpin baru eksekutif sebagai steward termotivasi kerja yang saling menguntungkan.
Kepemimpinan dengan cara merespon kebutuhan- untuk bertindak sesuai keinginan Pemilik menjadi prinsipal ketika mereka
Transformasional kebutuhan yang bersifat individual dari prinsipal, selain itu mengkontrak eksekutif untuk me-
6 (James McGregor para pengikut. Mereka memberdayakan perilaku steward tidak akan manage perusahaannya. Sebagai agen,
Burns) para pengikut dengan cara meninggalkan organisasinya eksekutif secara moral bertanggungjawab
menselaraskan tujuan yang lebih besar sebab steward berusaha mencapai sasaran memaksimalisasikan utilitas pemegang
individual para pengikut, pemimpin, organisasinya. Teori ini didesain bagi saham. Eksekutif menerima status agen
kelompok, dan organisasi. para peneliti untuk menguji situasi karena anggapan pada peluang
Kepemimpinan Transformasional dapat dimana para eksekutif dalam perusahaan memaksimalkan utilitasnya. Pada
mengubah pengikut melebihi kinerja sebagai pelayan dapat termotivasi untuk perusahaan modern, agen dan prinsipal
yang diharapkan, sebagaimana mereka bertindak dengan cara terbaik pada dimotivasi oleh kesempatan untuk
mampu mencapai kepuasan dan principalnya memperoleh keuntungan pribadi. Prinsipal
komitmen pengikut atas kelompok menginvestasikan kekayaannya di
ataupun organisasi. Kepemimpinan perusahaan dan mendesain sistem yang
transformasional mengacu pada proses kuat sebagai cara memaksimalkan
dimana seorang individu terlibat dengan utilitasnya. Agen menerima tanggung
orang lain dan menciptakan hubungan jawab me-manage investasi prinsipal,
yang meningkatkan tingkat motivasi dan karena anggapannya terhadap
moralitas kedua pihak dalam organisasi kemungkinan peluang perolehan utilitas
yaitu pemimpin dan pengikut. yang lebih besar daripada peluang lain.
Perbedaannya terletak pada tujuan, Teori
Kepemimpinan Transformasional
menyelaraskan tujuan antara pemimpin
dengan pengikut sementara teoriaagensi
pemilik dengan agen memiliki tujuan
yang berbeda.

Vous aimerez peut-être aussi