Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh :
K1A2 12 066
Pembimbing :
KENDARI
2016
MENINGITIS TUBERKULOSIS PADA ANAK
I. PENDAHULUAN
paru juga dapat menyerang organ lain seperti otak, hepar, ginjal, kelamin,
adalah anak usia <15 tahun. Dari seluruh kasus anak dengan TB, 75%
didapatkan di dua puluh dua negara dengan beban TB tinggi (high burden
paling rendah adalah pada usia yang sangat muda. HIV dan gangguan gizi
menurunkan daya tahan tubuh; campak dan batuk rejan secara sementara
paru, selaput otak, ginjal atau tulang belakang. Bentuk penyakitnya ringan
bila lokasinya di kelenjar limfe leher, tulang (kecuali tulang belakang), sendi,
saraf pusat yang sering ditemukan pada anak. Bila tidak diobati dengan jelas
menyebabkan kematian.4,5
II. DEFINISI
III. EPIDEMIOLOGI
Menurut WHO sepertiga penduduk dunia telah tertular TB, pada tahun
pada anak yang tidak diobati atau sekitar 0,3%. Meningitis tuberkulosis
menyerang semua usia, namun insisden tertinggi terjadi pada usia 6 bulan-5
tahun. Hampir tidak ada kasus yang ditemukan pada bayi usia <3 bulan
karena perjalanan penyakit ini membutuhkan waktu beberapa bulan sampai
IV. ETIOLOGI
aerob, tidak berspora dan tidak bergerak. Panjangnya 2-4 um, memiliki
dinding sel kaya lipid yang dapat melindungi bakteri dari serngan antibodi
dan komplemen. Tumbuh sangat pelan, butuh sekitar 3-6 minggu untuk dapat
mengisolasi bakteri dari spesimen klinis di agar lowenstein Jensen. Ciri khas
V. PATOFISIOLOGI
dan penyakit ini ditularkan dari orang ke orang terutama melalui partikel
droplet yang dikeluarkan oleh penderita tuberkulosis paru pada saat batuk.
bertahan lama di udara atau pada debu rumah dan terhirup masuk kedalam
paru-paru orang sehat. Pintu masuk infeksi ini adalah saluran nafas shingga
ruang alveoli, makrofag alveoli maupun makrofag yang berasal dari sirkulasi.
primer pada paru-paru berupa lesi eksudatif parenkimal dan kelenjar limfenya
disebut “Ghon”. Pada fase awal kuman dari kelenjar getah bening masuk
basil ini untuk membentuk limfokin, yang kemudian mengaktivasi sel fagosit
monokuler dalam aliran darah. Dalam makrofag yang diaktivasi ini organism
dapat mati, tapi sebaliknya banyak juga makrofag yang mati. Kemudian
yang sehat lesi akan sembuh spontan dengan meninggalkan kalsifikasi dan
jaringan fibrotik. Pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah,
host masih cukup efektif tetapi kurang efisisen akan timbul fokus perkijuan
yang besar dan mengalami enkapsulasi fibrosa tetapi menyimpan basil yang
dorman. Klien dengan infeksi laten memiliki risiko 10% untuk berkembang
Reaktivasi dari fokus perkijuan akan terjadi bila daya tahan tubuh host
saraf pusat maka akan terjadi infeksi yang disebut meningitis tuberkulosis.7
dengan ruang subarachnoid dan terletak pada sub ependimal disebut sebagai
“Focus Rich”. Reaktivasi dan ruptur dari fokus rich akan menyebabkan
1. Fase Prodormal
subakut, sering tanpa demam atau hanya kenaikan suhu ringan atau
ini lebih sering pada anak kecil. Sedangkan anak yang lebih besar
mengeluh nyeri kepala, tidak ada nafsu makan, obstipasi, muntah-muntah
2. Fase meningitik
terutama pada anak kecil dan bayi. Tanda tanda rangsang meningeal
mulai nyata, seluruh tubuh dapat menjadi kaku dan timbul opistotonus,
lebih hebat, nyeri kepala yang bertambah berat dan progresif yang
3. Fase Paralitik
Dalam fase ini suhu tidak teratur dan semakin tinggi yang disebabkan
sampai koma yang dalam. Pada fase ini pasien dapat meninggal dunia
mestinya.6
VII.DIAGNOSIS
Meskpun identifikasi yang lebih dini dan cepat pada MTB sangat
hari atau minggu setelah onset penyakit dan tidak pula berbeda pada anak-
Demam, sakit kepala, tidak nafsu makan, dan muntah merupakan gejala
prodorma penyakit pada anak-anak yang lebih tua, sedangkan gagal tumbuh
dan kurang nafsu makan, muntah, dan gangguan tidur lebih umum pada anak
yang lebih muda. MTB lebih mudah dicurigai bila terdapat riwayat kontak
tanda dan gejala meningitis yang dihubungankan dengan klinis, CSF, dan
6 di bawah 10.8
Anamnesis
nyeri kepala dan kaku kuduk. Gejala lain seperti mual muntah, penurunan
Anamnesa dapat dilakukan pada keluarga pasien yang dapat dipercaya jika
Gene Expert
Gene Xpert adalah tes baru untuk tuberkulosis. Hal ini dapat
mengetahui apakah seseorang terinfeksi TB, dan juga jika bakteri TB dari
rifampisin. Bertentangan dengan tes yang ada saat ini, ia bekerja pada tingkat
mencari bakteri TB. Tes ini juga disebut Xpert MTB / RIF (Mycobacterium
kecil. Dari tabung, sampel dimasukkan ke dalam mesin, dan kemudian reaksi
biokimia yang mulai untuk melihat apakah sampel mengandung bakteri TB.
Mesin mencari Deoxyribonucleic acid (DNA) spesifik untuk bakteri TB. Jika
ada bakteri TB dalam sampel, mesin akan mendeteksi DNA mereka dan
secara otomatis kalikan. Teknik ini disebut PCR (polymerase chain reaction),
dan mungkin mesin untuk juga melihat struktur gen. Hal ini penting untuk
DNA dari bakteri TB adalah, dengan cara, seperti string panjang warna yang
berbeda. Jika salah satu atau lebih dari perubahan warna jika ada mutasi pada
DNA , maka bakteri bisa menjadi resisten terhadap obat TB tertentu. Gene
Xpert dapat menguji resistensi terhadap salah satu obat TB yang paling
umum, rifampisin. Ini berarti bahwa hal itu dapat memberitahu kita dua hal
yaitu, apakah seseorang memiliki TB, dan apakah penderita TB tersebut telah
dapat diobati dengan rifampisin. Tes ini sangat cepat dan hanya
membutuhkan waktu sekitar dua jam dan lebih cepat daripada tes TB
lainnya.12
Pungsi Lumbal
pungsi lumbal pada pasien dengan gejaladan tanda penyakitdi sistem saraf
pusat (defisit neurologis), basil tahan asam positif dan atau M. tuberculosis
Deteksi mikroskopik untuk basil tahan asam dan isolasi kultur memiliki
serebrospinalis di bawah 5 mg/dl dengan warna yang jernih, hitung jenis sel
darah putih menunjukkan peningkatan limfosit sebesar 50% atau lebih pada
Kandungan protein diatas 1 g/L dan glukosa kurang dari 2.2 mmol/L. Namun
pada beberapa kasus bisa ditemukan hasil penemuan laboratorium yang
(IFN-ɣ) yang dikeluarkan oleh limfosit, deteksi antigen dan antibodi bakteri
dan diferensiasi limfosit sebagai hasil dari aktivasi imunitas yang diperantarai
bakterial lainnya, tapi aktivitas dari ADA dapat menjadi informasi tambahan
selain bakteri. Nilai ADA dari 1 sampai 4 U/L (sensitivitas >93% dan
spesifitas <80%) dapat membantu eksklusi diagnosis meningitis TB. Nilai >8
TB(p=0.07). Hasil positif palsu juga bisa ditemukan pada pasien dengan
infeksi HIV.2,11
tes bervariasi menurut asal atau sumber infeksi primernya. Telah dilaporkan
kegagalan tes pengukuran IFN-ɣ ini diakibatkan oleh kematian limfosit yang
infeksi TB.2,11
asumsi bahwa pada stase inisial infeksi terjadi fagositosis basil TB oleh
sensitivitas 73.5% dan spesifitas 90.7% dengan nilai prediksi positif dan
VIII. PENATALAKSANAAN
selama 10 bulan berikutnya, menggunakan 2 obat OAT, yakni INH dan RIF.
(prednison) dengan dosis 1-2 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 3 dosis. Dosis
2-4 minggu dengan dosis penuh dilanjutkan tappering off dalam jangka waktu
yang sama. Tujuan pemberian steroid ini untuk mengurangi proses inflamasi
keteraturan minum obat, paduan OAT disediakan dalam bentuk paket KDT/
FDC. Satu paket dibuat untuk satu pasien untuk satu masa pengobatan. Paket
KDT untuk anak berisi obat fase intensif, yaitu rifampisin (R) 75mg, INH (H)
50 mg, dan pirazinamid (Z) 150 mg, serta obat fase lanjutan, yaitu R 75 mg
IX. PROGNOSIS
oleh kapan pengobatan dimulai dan pada stadium berapa, umur penderita juga
mempengaruhi prognosisnya.15
DAFTAR PUSTAKA