Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH
GUSTI AYU KT. DESI WIDIANTARI P07120015086
NI MADE AYU AGUSTINI P07120015087
I PUTU ADITYA WARDANA P07120015088
NI MADE DWI SURYANINGSIH P07120015089
I WAYAN KARTIKA BUANA P07120015090
2.2.4 Implementasi
Impementasi keperawatan dilaksanakan berdasarkan intervensi keperawatan
yang telah direncanakan sebelumnya.
2.2.5 Evaluasi
Untuk mengevaluasi berhasilnya intervensi keperawatan, perlu
dibandingkan antara perilaku pasien dan hasil yang diharapkan (Baradero et
al. 2008). Intervensi keperawatan dikatakan berhasil apabila pasien dapat:
a. Mempertahankan jalan nafas yang paten, dan auskultasi paru yang
tidak menunjukkan rales;
b. Bisa batuk secara efektif;
c. Mempertahankan frekuensi nadi dan tekanan darah pada tahap pra-
operasi;
d. Orientasi yang baik terhadap waktu, orang, tempat dan bisa mengger
akkan semua ekstermitas;
e. Memiliki haluaran urin lebih dari 30 ml/jam dan tidak ada edema;
f. Mengungkapkan bahwa nyeri dapat ditoleransi, ekspansi wajah relaks
dan tidak ada nyeri;
g. Suhu tubuh dalam batas normal;
h. Memiliki kulit utuh, tanpa lecet, kemerahan;
i. Tidak ada mual-muntah, dapat minum sedikit-sedikit tanpa muntah;
j. Menunjukkan tanda penyembuhan luka tanpa infeksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Tujuan perawatan pasca operasi adalah pemulihan kesehatan fisiologi dan
psikologi kembali normal
b. Periode postoperatif meliputi waktu dari akhir prosedur pada ruang
operasi sampai pasien melanjutkanrutinitas normaldan daya hidupnya
c. Pedoman perawat pasca operatif harus sesuai dengan elemen-elemen
seperti tanda-tanda vital perawatan luka, penanganan nyeri, posisi tempat
tidur, pengantian cairan, diet
3.2 Saran
Pada pasien post operasi sebaiknya pemberian nutrisi segera setelah operasi
lebih diutamakan karena telah dibuktikan memiliki banyak keuntungan untuk
mempercepat proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Juall Moyet. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi
10. Jakarta: EGC