Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. PENGKAJIAN
1.1 Identitas
Alamat : Pamekasan
Data Medik
Saat ini klien dibawa ke RS karena kejang dan tidak sadarkan diri. Kejang yang
dialami klien terjadi tangal 3 Juli 2002 pagi hari (pk. 09.00 WIB) saat demam,
selama l.k 2 menit. Kejang tonik disertai dengan keluarnya ludah dari mulut klien.
Klien tidak mengalami cyanosis dan tidak mampu menangis setelah kejang.
Kejang hilang dengan sendirinya dan hanya terjadi satu kali. Kejang tidak terjadi
lagi hingga klien masuk dirumah sakit, tetapi kesadaran klien tetap menurun.
(GCS : M 2 V 1 E 2)
Tidak terkaji
R Sistem Integumen
Subyektif :-
R Sistem Pulmonal
Subyektif :-
R Sistem Cardiovaskuler
Subyektif :-
R Sistem Neurosensori
Subyektif :-
R Sistem Musculoskeletal
Subyektif :-
Obyektif : tonus otot menurun, Kekuatan otot 3/3/3/3
R Sistem genitourinaria
Subyektif :-
Obyektif : b.a.k 3-4 kali sehari, Jumlah urine banyak, warna kuning muda
volume tidak diketahui
R Sistem digestif
Subyektif :-
PCV : 0, 26 ( 0,38-0,42 )
Elektrolit :
Terapi Pengobatan :
- Oksigen T-Piece 40 %
- Sonde D5 3 X 25 cc
ASI/PASI 5 X 25 cc
- Cefotaxim 3 X 500 mg
- Cloxacillin 3 X 500 mg
- Dilantin 3 X 52 mg
- Dexamethason 3 X 1 mg
analisa Data
Sumbatan nafas
DS :- Invasi kuman
Resiko Cidera
1. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan Jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret pada
jalan nafas
DS :-
DS :-
DS :-
DS :-
PERENCANAAN
Bersihan Jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret pada jalan nafas
Hasil yang diharapkan : Jalan nafas bersih
Rencana Tindakan Rasional
Kaji tanda-tanda vital; terutama Pernafasan merupakan karakteristik
pernafasan utama yang terpengaruh oleh adanya
sumbatan jalan nafas
Kaji bersihan jalan nafas : sputum,
mulut, stridor, ronchii Pemantauan kepatenan jalan nafas
penting untuk menentukan tindakan yang
Atur posisi klien : kepala hiperekstensi perlu diambil
Kaji tanda-tanda vital tiap 3 jam atau Acuan untuk mengetahui keadaan umum
lebih sering klien
Bersihan Jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret pada jalan nafas
Jam Implementasi Evaluasi
07.30 Mengkaji tanda-tanda vital : S : Tanggal 4 Juli 2001; 14.00 WIB
38,6;P : 38 X/m
07.45 S:-
Mengkaji bersihan jalan nafas :
07.50 sputum (+), stridor(+), ronchii (+) O : lendir pada mulut berkurang
pada lapang basal paru
07.50 Stridor minimal (+) Ronchii grade
Mengatur posisi klien : kepala I pada palang paru
08.00 hiperekstensi, diganjal dengan kain
A : Masalah belum teratasi
08.00 Mengatur posisi klien :
Trendelenburk P : Rencana tetap, dilanjutkan
11.00
Melakukan fibrasi paru dan
11.05 postural drainage
Bersihan Jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret pada jalan nafas
Jam Implementasi Evaluasi
07.30 Mengkaji tanda-tanda vital : S : Tanggal 5 Juli 2001; 14.00 WIB
37,3;P : 38 X/m
07.45 S:-
Mengkaji bersihan jalan nafas :
07.50 sputum (-), stridor(+), ronchii (+) O : lendir pada mulut berkurang
minimal pada lapang basal paru
07.50 Stridor (-) Ronchii grade I pada
Mengatur posisi klien : kepala palang paru
08.00 hiperekstensi, diganjal dengan kain
A : Masalah belum teratasi
08.00 Mengatur posisi klien :
Trendelenburk P : Rencana tetap, dilanjutkan
11.00
Melakukan fibrasi paru dan
11.05 postural drainage
Kondisi anak stabil, Ronchii Grade I, Produksi sputum berkurang, tanda kejang (-)