Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Makalah
PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM
BAHAN BAKAR DIESEL
DI SUSUN OLEH
NAMA/NIM :
1. ABDILLAH/4201417011
2. JUANDA/4201417023
2016
2
KATA PENGANTAR
Segala puji kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya juga anugrahnya
kepada kita dan serta shalawat salam kepada Rasulululah Saw sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul : PERAWATAN & PERBAIKAN MESIN
DIESEL
Dalam tugas makalah ini kami sebagai penulis masih banyak kekurangannya. Untuk
itu kami mengharapkan kepada semua pihak agar memberikan masukan demi perbaikan dan
kesempurnaaan makalah ini. Tak lupa pula mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak
Edi Karyadi,ST,MT sebagai dosen mata kuliah perawatan dan perbaikan dengan harapan
tugas yang beliaw berikan memberikan manfaat bagi kawan-kawan Mahasiswa.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan dan kami sangat berharap semoga tugas ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................ 2
Daftar isi ...................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN
Motor Diesel adalah motor pembakaran dalam yang beroperasi dengan menggunakan
minyak gas atau minyak berat, sebagai bahan bakar, dengan suatu prinsip bahan bakar
tersebut (diinjeksi) kedalam silinder yang didalamnya terdapat udara dengan tekanan dan
suhu yang cukup tinggi sehingga bahan bakar tersebutsecara spontan terbakar Motor diesel
adalah suatu motor bakar yang pada langkah pertama menghisap udara murni dari saringan
udara, sedangkan pemasukan bahan bakar dilakukan pada akhir langkah kompresi yang
mempunyai tekanan tinggi dan menghasilkan suhu yang mampu menyalakan bahan bakar.
Salah satu jenis penggerak yang banyak dipakai adalah mesin kalor, yaitu mesin yang
menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik, atau yang mengubah energi
termal menjadi energi mekanik. Energi itu sendiri dapat diperoleh dengan proses
Pembakaran. Menurut pembakarannya motor bakar dibedakan atas dua macam yaitu motor
pembakarandalam (internal combustion engines) dan motor pembakaran luar
(externalcombustion engines). Motor pembakaran luar adalah suatu pesawat yang
energinyauntuk kerja mekanik yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar dilakukan
diluar motor tersebut, seperti mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motorpembakaran dalam
ialah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik yangdiperoleh dari hasil
pembakaran bahan bakar dilakukan di dalam silinder motor itusendiri, seperti motor diesel
dan motor bensin.
Perawatan dan perbaikanperlu di lakukan sesuai standar dan prosedur yang terjadwal.
Adapun tujuan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan pada motor induk
antara lain :
1. Untuk memperpanjang usia pakai dari pada motor tersebut.
2. Untuk menjamin kesiapan dari pada motor induk yang akan dioperasikan agar
tidak mengalami kendala.
3. Untuk menjamin kesiapan peralatan sewaktu-waktu akan diperlukan.
4. Agar dalam pelaksanaan kegiatan dapat menjamin keselamatan dalam bekerja.
Perawatan yang sangat penting dalam komponen utama mesin kapal adalah :
Kepala Silinder, Katup Isap dan Katup Buang,. Silinder, Torak/Piston, Cincin Torak,
5
Operasi yang berhasil dari suatu instalasi hanya dimungkinkan pemeliharaan yang
cukup dari motor dan peralatan yang lain. Ketetapan dan ketaatan terhadap jadwal perawatan
akan dapat mempertahankan kemampuan dan tenaga yang di hasilkan oleh motor tersebut.
Dengan demikian efisiensi panas yang tinggi dari motor diesel tersebut dapat berdaya guna
secara maksimal dan life time serta kesiapan motor untuk beroperasi dapat dicapai secara
maksimal. Selama beroperasinya mesin dalam kegiatan penangkapan, belum tentu kondisi
mesin akan terus stabil dan terkendali, tetapi kondisi mesin akan cenderung menurun bahkan
terjadi kerusakan yang parah. Untuk mempertahankan kondisi kapal agar tetap stabil perlu
dilakukan tindakan perawatan yang terjadwal dan berkala bahkan bila mesin mengalami
kerusakan perlu dilakukan tindakan perbaikan (repairing).
Dengan pemeliharaan dan perawatan ini diharapkan kegiatan produksi dapat berjalan dengan
lancar. Karena mesin dan perawatannya mencapai umur ekonomis untuk menghindari
kesalahan atau kemacetan sekecil mungkin sehingga tidak perlu berhenti beroperasi.
Kegiatan perawatan ini terdiri atas kegiatan : pembersihan (cleaning), pemeriksaan
(checking), pelumasan dan pendinginan (lubricating and cooling), penyetelan (adjusting),
perbaikan (repairing) dan turun mesin (over haule).
6
BAB II
PEMBAHASAN
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi, sebuah mesin
pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan
bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Mesin diesel pada kendaraan otomotif sering
digunakan pada mobil-mobil yang mempunyai kapasitas mesin yang besar, dan juga tenaga
yang besar ( contoh ;Truk, tronton, fuso, bus dan kendaraan besar lainnya. ) hal ini
dikarenakan mesin diesel cocok untuk penggunaan jarak jauh ( mesin diesel lebih tahan panas
dibanding mesin bensin ) dan tenaga yang besar ( karena konstruksi mesin diesel rata-rata
berkapasitas besar ).
Mesin diesel ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada
23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan
berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada
Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang
(lihat biodiesel). Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat
mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung
(connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear
tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada ujung poros crankshaft dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan.
7
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin. Beberapa mesin
menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi menyala (spark/glow plug) di
dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar sebelum penyalaan mesin. Lainnya
menggunakan pemanas "resistive grid" dalam "intake manifold" untuk menghangatkan udara
masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan
bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin.
Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar diesel mengental dan
meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau gel. Ini dapat memengaruhi sistem
bahan bakar dari tanki sampai nozzle, membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi
sulit. Cara umum yang dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur
bahan bakar secara elektronik.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang
mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu pada putaran yang diinginkan.
Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun
sehingga peralatan listrik tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila
putaran mesin terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan over voltage yang bisa merusak
peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih untuk
mencapai tujuan ini melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit kontrol elektronik
(ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan
mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan
dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator elektronik
atau hidraulik untuk mengatur kecepatan mesin.
Biasanya jumlah silinder dalam kelipatan dua, meskipun berapapun jumlah silinder dapat
digunakan selama poros engkol dapat diseimbangkan untuk mencegah getaran yang
berlebihan. Mesin 6 segaris paling banyak diproduksi dalam mesin tugas-medium ke tugas-
berat, meskipun V8 dan 4 segaris juga banyak diproduksi.
Mesin diesel bekerja dengan kompresi udara yang cukup tinggi, sehingga pada mesin disel
8
besar perlu ditambahkan sejumlah udara yang lebih banyak. Maka digunakan Supercharger
atau turbocharger pada intake manifold, dengan tujuan memenuhi kebutuhan udara kompresi.
MOTOR BAKAR
Menurut Karyanto (2001), motor bakar adalah suatu pesawat tenaga yang dapat mengubah
energi panas menjadi tenaga mekanik dengan jalan pembakaran bahan bakar. Menurut
pembakarannya motor bakar dibedakan atas dua macam yaitu motor pembakaran dalam
(internal combustion engines) dan motor pembakaran luar (external combustion
engines). Motor pembakaran luar adalah suatu pesawat yang energinya untuk kerja mekanik
yang diperoleh dengan pembakaran bahan bakar dilakukan di luar motor tersebut, seperti
mesin uap dan turbin uap. Sedangkan motor pembakaran dalam ialah suatu pesawat yang
energinya untuk kerja mekanik yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar dilakukan
di dalam silinder motor itu sendiri, seperti motor diesel dan motor bensin.
Tabel 1. Penggolongan motor bakar
b. Piston bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA), maka sisa-sisa
pembakaran tadi dibuang melalui katup buang dan diteruskan ke manifold buang (Karyanto,
2001).
Sistem bahan bakar merupakan sistem yang sangat vital bagi keberhasilan operasi
suatu motor diesel mengingat bahwa sangat berkaitan dengan penyediaan tenaga yang berasal
dari bahan bakar.
Sistem pengabutan bahan bakar harus sempurna, karena bila sistem pengabutan bahan
bakar yang tidak sempurna akan menyebabkan kekurangan tenaga atau tidak maksimal dan
hal ini akan menimbulkan kerugian tenaga serta mempengaruhi daya motor.
Sistem pengabutan bahan bakar dengan common rail memiliki keuntungan, bahwa
kontruksinya sederhana sehingga memudahkan dalam pemeliharaan, apabila karena suatu
beban kecepatannya turun, secara otomatis aliran bahan bakar ke silinder bertambah
(Daryanto, 2004).
2. Pengabutan sistem pompa pribadi (Individual Jerk Pump)
Pada sistem pompa pribadi setiap silinder dilayani oleh satu pompa penekan bahan
bakar. Jadi, setiap pengabut dilayani oleh satu pompa penekan bahan bakar. Pompa penekan
bahan bakar adalah pompa plunyer yang dilengkapi dengan pengatur kapasitas pengabutan,
sedangkan daya untuk menggerakkan pompa diambil dari daya motor itu sendiri. Pompa
penekan bahan bakar dihubungkan dengan nozel melalui pipa tekanan tinggi dan nozel akan
memberikan bentuk pengabutan ke dalam silinder sesuai dengan bentuk mulut atau lubang
nozel (Boentarto, 1996).
13
Pompa tipe ini memerlukan ketelitian yang tinggi, baik untuk keperluan timing maupun
untuk pengontrolan jumlah bahan bakar yang dikabutkan. Jumlah pengabutan bahan bakar
setiap langkah pompa antara 1/2000 untuk beban penuh sedangkan pada keadaan motor
diesel tanpa beban mencampai 1/100.000 dari volume silindernya (Daryanto, 2004).
Pada sistem distribusi hanya menggunakan sebuah pompa penekan bahan bakar untuk
melayani semua pengabut yang ada disetiap silinder. Pada sistem ini pompa tersebut
mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi masuk ke dalam distributor. Pompa penekan
bahan bakar pada sistem distributor juga dilengkapi dengan alat pengatur kapasitas
(Arismunandar, 2002)
14
Sistem bahan bakar motor diesel dibuat sedemikian presisi agar dapat menghasilkan
kemampuan yang cukup pada waktu tegangan tinggi. Jika kebetulan terdapat kotoran kecil
atau air masuk kedalam bahan bakar, maka daya tahan pemakaian pompa penekan bahan
bakar dan pengabut yang merupakan bagian terpenting dari motor diesel dapat dikurangi.
2. Pompa Pengalir
4. Saringan
Fungsi :
•Membersihkan solar dari kotoran
•Memisahkan air yang terbawa dalam aliran solar
5. Pompa Injeksi
6. Governor
Fungsi :
Mengatur putaran motor dengan cara mengatur volume bahanbakar yang disemprot
kan
6. Nozel
Fungsi :
Mengabutkan solar kedalam ruang bakar
Keterangan :
Bentuk semprotan tergantung dari bentuk ruang bakar
19
7. Busi pemanas
2.3 Analisis dan Memperbaiki Gangguan Pada Sistem Bahan Bakar Diesel
1. Sistem Injeksi Bahan Bakar Tidak Berfungsi dengan Baik
a. Bahan bakar bocor dari pipa tekanan – Keraskan Mur Pengikat pipa tekanan
tinggi tinggi / ganti dengan pipa tekanan yang
baru
c. Ada udara pada saluran bahan bakar – Keluarkan udara dari saluran bahan
bakar dengan cara memompakan priming
pump
e. Injeksi bahan bakar tidak tepat – Setel saat penginjeksian dengan cara
menggeserkan pompa injeksi
f. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke – Kalibrasi pompa injeksi pada test bench
silinder tidak sama
i. Bahan bakar bocor pada pipa tekanan – Keraskan mur pengikat pipa tekanan
tinggi tinggi / ganti pipa tekanan tinggi
b. Bahan bakar tidak tepat (angka cetane – Ganti dengan bahan bakar yang sesuai
rendah)
c. Saat injeksi bahan bakar terlalu cepat – Setel pemasangan pompa terhadap mesin
d. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan – Kalibrasi pompa injeksi pada test bench
ke dalam silinder tidak rata
21
a. Jam bahan bakar yang diinjeksikan ke – Kalibrasi pompa injeksi pada test bench
dalam silinder tidak sama
e. Atomisai Nozzle kurang baik / tidak – Stel nozzle dan ganti jika rusak
tepat
a. Bahan bakar tidak sampai ke pompa – Periksa saluran bahan bakar dan perbaiki
injeksi / bocor jika bocor
c. Saringan bahan bakar dan saluran bahan – Bersihkan / ganti saringan bahan bakar
bakar tersumbat dan saluran bahan bakar
f. Control rack tidak mencapai posisi – Perbaiki control rack dan perbaiki pula
tempat bahan bakar yang diinjeksikan mekanismenya
k. Governor / full load capsule setelannya – Setel pompa injeksi pada test bench
kurang baik
b. Timer lock nut longgar atau lepas – Kerusakan mur pengunci timer
c. Atomisasi bahan bakar tidak baik – Perbaiki dan setel nozzle / ganti
a. Timer injektor timing terlalu cepat / – Bongkar automatic timer dan setel
lambat
b. Pemasangan pompa injeksi terhadap saat – Periksa pemasangan pompa injeksi dan
penginjeksian tidak tepat tempatkan saat penginjeksian (sesuai
spesifikasi)
f. Sekrup control pinion clamp lepas / – Setel posisi control pinion dan keraskan
longgar sekrupnya
i. Setelan full load capsule tidak baik – Setel full load capsule
c. Cincin torak dan dinding silinder bocor – Ganti cincin torak dan perbaiki dinding
sehingga minyak pelumas naik ke ruang silindernya
bahan bakar
e. Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu – Kalibrasi pompa injeksi pada test bench
banyak
f. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke – Kalibrasi pompa injeksi pada test bench
dalam silinder tidak sama
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/53595157/Makalah-Motor-Diesel-Baru
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/161-sistim-bahan-bakar-motor-diesel
https://rudyparhusip.wordpress.com/2010/11/24/analisis-dan-memperbaiki-gangguan-
pada-sistem-bahan-bakar-diesel/
http://ariskaotomotif.blogspot.co.id/2012/10/fungsi-komponen-komponen-motor-diesel