Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ENAM
PEMASANGAN
LATAR BELAKANG
Hampir semua masalah yang terjadi saat pencabutan Implan-2 disebabkan karena
pemasangan yang salah atau menyimpang dari standar (Darney dan Klaisle
1995). Hanya petugas terlatih yang diperkenankan untuk melakukan pemasangan-
pencabutan Implan-2 (Emerling dkk 1993). Petugas terlatih dapat memasang
Implan-2 dalam waktu 5-10 menit.
Materi yang disajikan pada bab ini ditekankan pada praktik nyata dan buku acuan
seharusnya dapat memberikan setiap informasi yang diinginkan untuk konseling,
pemasangan-pencabutan implan dan cara-cara pengelolaan efek samping atau
masalah yang tidak diinginkan. Apabila dipelajari dengan baik maka buku acuan ini
dapat membantu peserta menjadi terampil atau mahir untuk memasang-mencabut
Implan-2.
PENILAIAN KLIEN
WAKTU PEMASANGAN
Kapsul implan Norplant dapat dipasang setiap saat selama siklus haid bila sudah
dipastikan klien tidak hamil atau mempunyai resiko hamil (lihat Bab 4).
Bila klien saat itu sedang memakai metoda kontrasepsi dan ingin menggantinya
dengan implan, maka waktu pemasangan akan tergantung dari metode yang
sedang dipakai (lihat Tabel 6-1). Pemasangan implan pada waktu yang tepat akan
mengurangi pemasangan implan pada ibu yang kemudian diketahui telah hamil.
Metode barier harus dipakai (paling sedikit) 7 hari bila klien tidak menggunakan
kontrasepsi dan datang setelah hari ketujuh siklus haid. Bila klien masih
menggunakan kontrasepsi lain dan ingin menggantinya dengan implan maka waktu
pemasangan terbaik dapat dilihat pada Tabel 6-1.
Tabel 6-1. Metode Kontrasepsi yang Sedang Dipakai: Waktu Pemasangan yang
terbaik untuk diganti dengan Implan-2
PERSIAPAN
Kapsul Implan-2 dikemas dalam wadah steril, tertutup baik dan tetap steril selama
tiga tahun sesuai dengan jaminan sterilitas dan masa aktif dari produsennya,
kemasannya tidak rusak dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering.
• 3 mangkok steril atau DTT (1 untuk larutan antiseptik, 1 tempat air DTT/steril,
kapas dan 1 lagi untuk tempat kapsul-kecuali Implan-2 Plus)
• Sepasang sarung tangan steril/DTT
• Larutan antiseptik
• Anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin)
• Tabung suntik (5 atau 10 ml) dan jarum suntik dengan panjang 2,5-4 cm
(nomor 22)
• Trokar nomor 10 dengan pendorongnya
• Skalpel (pisau bedah) nomor 11
• Pola terbuat dari plastik (template) untuk menanadai posisi kapsul dalam
bentuk seperti kipas
• Band aid (plester untuk luka ringan) atau kasa steril dengan plester
• Kasa pembalut
• Epinefrin untuk syok anafilaktik (harus selalu tesedia untuk keadaan
darurat)
Implan-2, Antiseptik, Anestesi Lokal, Trokar, Spuit, Doek, Sarung Tangan, Plester, Scalpel, Klem &
Implan-2 Plus
6‐3
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
PENATALAKSANAAN UMUM
Kapsul implan dipasang tepat dibawah kulit, diatas lipat siku, di daerah medial
lengan atas (Gambar 6-2). Untuk tempat pemasangan kapsul, pilihlah lengan klien
yang jarang digunakan.
Pertama, cuci lengan atas dengan air dan sabun, kemudian usap dengan antiseptik
dan suntik anestesi lokal. Buat insisi kecil hanya sekedar menembus kulit, sekitar 8
cm (3 inci) diatas lipat siku. Setiap kapsul dimasukkan melalui trokar khusus (nomor
10) dan dipasang tepat dibawah kulit dengan pola huruf V atau segitiga terbalik.
(Gambar 6-2). Luka insisi tidak perlu dijahit setelah kapsul ditempatkan pada
subdermal lengan atas.
Ingat: Yang terpenting kapsul dipasang superfisial, tepat dibawah kulit (dermis).
Pemasangan yang dalam akan menyebabkan pencabutan menjadi sulit.
• Sedang minum obat yang dapat menurunkan efektivitas implan (lihat Bab 1)
• Sudah pernah mendapat anestesi lokal sebelumnya, dan
• Alergi terhadap obat anestesi lokal atau jenis obat lainnya.
Persiapan
6‐4
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasanga
n
LANGKAH 1. Pastikan klien telah mencuci dan membilas lengan atas hingga
bersih. Periksa kembali tidak ada sisa sabun karena dapat menurunkan efektivitas
antiseptik tertentu.
LANGKAH 2. Lapisi tempat penyangga lengan atau meja samping dengan kain
bersih.
LANGKAH 3. Persilahkan klien berbaring dan lengan atas yang telah disiapkan,
ditempatkan diatas meja penyangga, lengan atas membentuk sudut 30° terhadap
bahu dan sendi siku 90° untuk memudahkan petugas melakukan pemasangan
(Gambar 6-2).
LANGKAH 5. Siapkan tempat peralatan dan bahan serta buka bungkus steril tanpa
menyentuh peralatan yang ada di dalamnya. Untuk Implan-2 Plus, kapsul sudah
berada di dalam trokar.
LANGKAH 6. Buka dengan hati-hati kemasan steril Norplant dengan menarik kedua
lapisan pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul kedalam mangkok steril.
Untuk Implan-2 Plus, kapsul sudah berada di dalam trokar.
Ingat: Kapsul yang tersentuh kapas atau bahan lain akan menjadi lebih
reaktif (lebih sering menyebabkan perlekatan atau jaringan parut,
karena partikel kapas menempel pada kapsul silastik).
LANGKAH 1. Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih.
LANGKAH 2. Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk
setiap klien guna mencegah kontaminasi silang).
Catatan: Jangan menggunakan bedak untuk memakai sarung tangan. Butir-butir
bedak yang halus dapat jatuh ke tempat insisi dan menyebabkan terjadinya
jaringan parut (reaksi jaringan
6‐5
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
ikat). Bila sarung tangan diberi bedak, bersihkan dengan kasa steril yang direndam
dengan air steril atau air mendidih.
LANGKAH 3. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. Hitung kapsul
untuk memastikan jumlahnya sudah enam.
LANGKAH 5. Bila ada, gunakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang
untuk menutupi lengan. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan
tempat yang akan dipasang kapsul. Dapat juga dengan menutupi lengan dibawah
tempat pemasangan dengan kain steril (Gambar 6-3) (Pilihan lain adalah
menggunakan kain yang telah didekontaminasi, dicuci dan dikeringkan di udara
atau dengan mesin pengering).
LANGKAH 7. Masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi, kemudian
lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk kedalam pembuluh darah.
Suntikkan sedikit (0,3 cc) obat intrakutan, kemudian tanpa memindahkan jarum,
masukkan ke subdermal (Gambar 6-4). Hal ini akan membuat kulit terangkat dari
jaringan lunak dibawahnya dan dorong jarum menelusuri bawah kulit hingga 4 cm,
kemudian tarik jarum sambil menyuntikkan anestesi pada kedua jalur kapsul
(masing-masing 1 ml) membentuk huruf V.
6‐6
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
Pemasangan Kapsul
Sebelum membuat insisi, pastikan efek anestesi telah berlangsung dan sensasi
nyeri hilang.
LANGKAH 1. Pegang skalpel dengan sudut 45°, buat insisi dangkal hanya untuk
sekedar menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.
Catatan: Berdasarkan penelitian Diaz dkk (1991), bila trokar tersebut baru, tidak
perlu membuat insisi kulit. Tidak ditemukan perbedaan bermakna rasa sakit, nyeri,
edema (bengkak), kemerahan atau jaringan parut, antara insisi skalpel atau
langsung dengan trokar. Keuntungan lain akan menggunakan trokar:
• Mengurangi kebutuhan akan skalpel.
• Mencegah membuat insisi yang lebih besar dari yang dibutuhkan.
LANGKAH2. Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang
dengan ujung yang tajam menghadap ke atas (Gambar 6-5). Ada 2 tanda pada
trokar, tanda (1) dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan kebawah
kulit sebelum memasukkan setiap kapsul. Tanda (2) dekat ujung menunjukkan batas
trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah memasang setiap kapsul.
6‐7
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
6‐8
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
LANGKAH 4. Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit, angkat trokar ke atas,
sehingga kulit terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah
tanda (1) dekat pangkal (Gambar 6-6). Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat
diraba dari luar dengan jari. Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit
selama pemasangan. Masuknya trokar akan lancar bila berada tepat di bawah
kulit.
Catatan: Jangan menyentuh trokar terutama bagian tabung yang masuk ke bawah
kulit untuk mencegah trokar terkontaminasi pada waktu memasukkan dan menarik
keluar.
LANGKAH 5. Saat trokar masuk sampai tanda (1), cabut pendorong dari trokar
(Implan-2). Untuk Implan-2 Plus, justru pendorong dimasukkan (posisi panah
disebelah atas) setelah tanda 1 tercapai dan diputar 180° searah jarum jam hingga
terbebas dari tahanan karena ujung pendorong memasuki alur kapsul yang ada di
dalam saluran trokar.
6‐9
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
LANGKAH 6. Masukkan kapsul pertama kedalam trokar. Gunakan ibu jari dan
telunjuk atau pinset atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam
trokar. Bila kapsul diambil dengan tangan, pastikan sarung tangan tersebut bebas
dari bedak atau partikel lain. (Untuk mencegah kapsul jatuh pada waktu
dimasukkan ke dalam trokar, letakkan satu tangan di bawah kapsul untuk
menangkap bila kapsul tersebut jatuh) (Gambar 6-7). Langkah ini tidak dilakukan
pada Implan-2 Plus karena kapsul sudah ada di dalam trokar.
Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar dan masukkan kembali
pendorong (Gambar 6-8).
karena akan tertahan ditengah karena terhalang oleh ujung pendorong (lihat
Gambar 6-8 paling kanan) yang belum memperoleh akses ke kapsul kedua.
Hal yang penting adalah kapsul bebas dari ujung trokar untuk menghindari
terpotongnya kapsul saat trokar digerakkan untuk memasang kapsul berikutnya.
LANGKAH 10. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke
arah lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula (Gambar 6-11) untuk
memastikan kapsul pertama bebas.
Selanjutnya geser trokar sekitar 30°, mengikuti pola huruf V pada lengan. Untuk
melakukan itu, mula-mula fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan
masukkan kembali trokar pelan-pelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai
tanda (1) (Gambar 6-12).
Hal ini untuk memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar
menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya.
6‐12
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
Bila tand a (1) sudah tercapai, m asukkan kapsul berikutnya kedala m trokar da n
lakukan seperti sebelumnya (LANG KAH 5-9) s ampai seluruh kapsul terpasang. Untuk
Implan-2 Plus, kapsul kedua ditempatkan setelah trok ar didorong kembali me ngikuti
kaki V sebelahn ya hingga tanda 1, kemu dian pendorong diputar 180° berlawanan
dengan arah jarum jam h ingga ujungnya mencapai pangkal k apsul kedua dan trokar
ditarik kembali ke arah p angkal pendorong.
LANGKAH 11. Pad a pemasan gan kapsul berikutnya, untuk mengurangi risiko
infeksi atau ekspulsi, pastikan ba hwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5
mm dari tepi luka insisi. Juga pastikan jarak a ntara ujung setiap kapsul yang
terdekat dengan tepi luka insisi (dasar huruf V) tidak lebih dari le bar dari 1 kapsul.
Ingat: Kapsul harus membentuk pola huruf dengan su dut sekitar 30°, sehingg a
antara kap sul 1 dan 2 tidak berjauhan.
LANGKAH 12. Saat memasang kedua kaps ul satu demi satu, jangan mencabut
trokar dari luka insisi (lih at LANGK AH 10). Hal ini akan mengurang i trauma p ada
jaring an, menurunkan kemung kinan infeksi dan mempersingkat w aktu
pemasangan.
LANGKAH 14. Pastikan ujung d ari kedua kapsul harus cukup jauh dari luka insisi
(sekitar 5 mm). Bila sebu ah kapsul keluar atau t erlalu deka t dengan luka insisi,
harus dicabut dengan hat i-hati dan dipasang kemba li di tempat yang tepat.
LANGKAH 15. Setel ah kedua ka psul terpas ang dan posisi setiap k apsul sudah
dipastikan tepat keluarka n trokar pelan-pelan. Tekan temp at insisi den gan jari
menggunaka n kasa sela ma 1 menit un tuk mengh entikan perd arahan. Bersihkan
tempat pemasan gan dengan kasa antis eptik.
• Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kasa
steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidak perlu dijahit karena dapat
menimbulkan jaringan parut.
• Periksa adanya perdarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut
untuk hemostasis dan mengurangi memar (perdarahan subkutan).
• Kain penutup (bila digunakan) harus dicuci sebelum dipakai lagi. Taruh di
dalam kontainer yang kering dan tertutup kemudian bawa ke tempat cucian.
Perawatan Klien
• Buat catatan pada rekam medik tempat pemasangan kapsul dan kejadian
tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan (gambar sederhana
yang memperlihatkan kira-kira tempat pemasangan keenam kapsul pada
lengan klien akan sangat membantu).
6‐14
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
• Mungkin akan terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah insisi selama
beberapa hari. Hal ini normal.
• Jaga luka insisi tetap kering dan bersih selama paling sedikit 48 jam. Luka
insisi dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau mencuci pakaian.
• Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan biarkan band aid di
tempatnya sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5 hari).
• Klien dapat segera bekerja secara rutin. Hindari benturan atau luka di daerah
tersebut atau menambahkan tekanan.
• Setelah luka insisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dibersihkan
dengan tekanan normal.
• Bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, daerah insisi kemerahan
dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari, segera kembali ke
klinik.
• Obati dengan pengobatan yang sesuai untuk infeksi lokal (Lihat Bab 8).
• Bila terjadi abses (dengan atau tanpa ekspulsi kapsul), cabut semua kapsul.
6‐15
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
KEPUSTAKAAN
Diaz J et al. 1991. Comparison of Local Signs and Symptoms After the Insertion of
Norplant Implants With and Without A Scalpel. Contraception 44(3): 217-221.
Alvarez F et al. 1986. Abnormal endocrine profile among women with confirmed or
presumed ovulation during long-term Norplant use. Contraception 33(2): 111-119.
Angle M, PS Huff and JW Lea. 1991. Interactions between oral contraceptives and
therapeutic drugs. Outlook 9(1): 1-6.
Brache V et al. 1985. Anovulation, inadequate luteal phase and poor sperm
penetration in cervical mucus during prolonged use of Norplant implants.
Contraception 31(3): 261-273.
Brache V et al. 1990. Ovarian endocrine function through five years of continuous
treatment with Norplant subdermal contraceptive implants. Contraception 41(2):
169-177.
Croxatto HB et al. 1987. Treatment with Norplant subdermal implants inhibits sperm
penetration through cervical mucus in vitro. Contraception 36(2): 193-201.
6‐17
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan
Davies GC and JA Newton. 1992. A review of the effects of long acting progesterone-
only contraceptives on ovarian activity. Advances in Contraception 8(1): 1-19.
Segal SJ. 1983. The development of Norplant implants. Studies in Family Planning
14(6-7): 159-163.
Shoupe D et al. 1991. The significance of bleeding patterns with Norplant implants
users.
Obstetrics and Gynecology 77(2): 256-260.
Trussell J et al. 1990. Contraceptive failure in the United States: an update. Studies
in Family
Planning 21(1): 51-54.
United States Food and Drug Administration (USFDA). 1990. Norplant System
(Levonorgestrel Implants): Prescribing Information. USFDA: Washington, D.C. Weiner
E and ED Johansson. 1976. Plasma levels of d-norgestrel, estradiol and progesterone
during treatment with Silastic implants containing d-norgestrel. Contraception
14(1): 81-92.
6‐18
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana