Vous êtes sur la page 1sur 34

Pemasangan

ENAM

PEMASANGAN

LATAR BELAKANG

Hampir semua masalah yang terjadi saat pencabutan Implan-2 disebabkan karena
pemasangan yang salah atau menyimpang dari standar (Darney dan Klaisle
1995). Hanya petugas terlatih yang diperkenankan untuk melakukan pemasangan-
pencabutan Implan-2 (Emerling dkk 1993). Petugas terlatih dapat memasang
Implan-2 dalam waktu 5-10 menit.

Ingat: Pemasangan yang baik (kapsul terpasang subdermal) membuat


pencabutan menjadi mudah dan tidak bermasalah.

Untuk mengurangi masalah setelah pemasangan (misalnya infeksi atau ekspulsi


spontan) maka setiap langkah pemasangan harus dilakukan dengan baik, hati-hati
dan menggunakan praktik pencegahan infeksi yang dianjurkan (Lihat Bab 5).

Materi yang disajikan pada bab ini ditekankan pada praktik nyata dan buku acuan
seharusnya dapat memberikan setiap informasi yang diinginkan untuk konseling,
pemasangan-pencabutan implan dan cara-cara pengelolaan efek samping atau
masalah yang tidak diinginkan. Apabila dipelajari dengan baik maka buku acuan ini
dapat membantu peserta menjadi terampil atau mahir untuk memasang-mencabut
Implan-2.

PENILAIAN KLIEN

Di beberapa negara berkembang, Implan-2 dipasang saat pertama klien datang ke


klinik. Dalam keadaan seperti ini, untuk keberhasilan penggunaan dan mengurangi
risiko yang akan timbul (terutama kemungkinan hamil sebelum dilakukan
pemasangan), dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan medik pada klien (lihat
Bab 4 dan Lampiran B).

WAKTU PEMASANGAN

Kapsul implan Norplant dapat dipasang setiap saat selama siklus haid bila sudah
dipastikan klien tidak hamil atau mempunyai resiko hamil (lihat Bab 4).

Waktu yang optimal untuk memasang implan Norplant adalah:

• Selama haid (dalam waktu 7 hari pertama siklus haid),


• Pascapersalinan (3-4 minggu), bila tidak menyusukan bayinya,
• Pascakeguguran (segera atau dalam 7 hari pertama), atau
• Sedang menyusukan bayinya secara eksklusif (lebih dari 6 minggu
pascapersalinan dan sebelum 6 bulan pascapersalinan).
6‐1
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

Bila klien saat itu sedang memakai metoda kontrasepsi dan ingin menggantinya
dengan implan, maka waktu pemasangan akan tergantung dari metode yang
sedang dipakai (lihat Tabel 6-1). Pemasangan implan pada waktu yang tepat akan
mengurangi pemasangan implan pada ibu yang kemudian diketahui telah hamil.

Metode barier harus dipakai (paling sedikit) 7 hari bila klien tidak menggunakan
kontrasepsi dan datang setelah hari ketujuh siklus haid. Bila klien masih
menggunakan kontrasepsi lain dan ingin menggantinya dengan implan maka waktu
pemasangan terbaik dapat dilihat pada Tabel 6-1.

Tabel 6-1. Metode Kontrasepsi yang Sedang Dipakai: Waktu Pemasangan yang
terbaik untuk diganti dengan Implan-2

Metoda yang Sedang Waktu Pemasangan


Dipakai
KB alami atau metoda penghalang Sebelum hari ke-7 siklus haid
Pil kontrasepsi kombinasi Setelah pil aktif terakhir (hari ke-21) dan
untuk 7
hari berikutnya
Pil progestin (minipil) Pada hari terakhir pil diminum
Suntikan progestin atau kombinasi Setiap saat sampai jadwal suntik berikutnya
AKDR AKDR sudah dicabut: Sebelum hari ke-7 dari
siklus
haid
AKDR masih terpasang: Setiap saat, tetapi
AKDR
jangan dicabut selama 7 hari setelah
pemasangan

PERSIAPAN

Peralatan untuk pemasangan/pencabutan harus tersedia lengkap di setiap klinik


atau fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta. Yang penting,
semua peralatan dan bahan harus dalam kondisi baik (misalnya: trokar dan skalpel
harus tajam). Pastikan semua alat dan bahan dalam keadaan steril atau DTT (lihat
Bab 5 dan Lampiran C).

Kapsul Implan-2 dikemas dalam wadah steril, tertutup baik dan tetap steril selama
tiga tahun sesuai dengan jaminan sterilitas dan masa aktif dari produsennya,
kemasannya tidak rusak dan disimpan di tempat yang sejuk dan kering.

Peralatan yang diperlukan untuk setiap pemasangan adalah sebagai berikut


(Gambar 6-1):

• Meja periksa untuk tempat tidur klien


• Penyangga lengan atau meja samping
• Sabun untuk mencuci tangan
• 2 kapsul implan dalam satu kemasan steril
• Kain penutup operasi steril (bersih) yang kering
6‐2
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

• 3 mangkok steril atau DTT (1 untuk larutan antiseptik, 1 tempat air DTT/steril,
kapas dan 1 lagi untuk tempat kapsul-kecuali Implan-2 Plus)
• Sepasang sarung tangan steril/DTT
• Larutan antiseptik
• Anestesi lokal (konsentrasi 1% tanpa epinefrin)
• Tabung suntik (5 atau 10 ml) dan jarum suntik dengan panjang 2,5-4 cm
(nomor 22)
• Trokar nomor 10 dengan pendorongnya
• Skalpel (pisau bedah) nomor 11
• Pola terbuat dari plastik (template) untuk menanadai posisi kapsul dalam
bentuk seperti kipas
• Band aid (plester untuk luka ringan) atau kasa steril dengan plester
• Kasa pembalut
• Epinefrin untuk syok anafilaktik (harus selalu tesedia untuk keadaan
darurat)

Gambar 6-1. Peralatan Utama Untuk Pemasangan

Implan-2, Antiseptik, Anestesi Lokal, Trokar, Spuit, Doek, Sarung Tangan, Plester, Scalpel, Klem &
Implan-2 Plus

6‐3
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

PENATALAKSANAAN UMUM

Kapsul implan dipasang tepat dibawah kulit, diatas lipat siku, di daerah medial
lengan atas (Gambar 6-2). Untuk tempat pemasangan kapsul, pilihlah lengan klien
yang jarang digunakan.

Pertama, cuci lengan atas dengan air dan sabun, kemudian usap dengan antiseptik
dan suntik anestesi lokal. Buat insisi kecil hanya sekedar menembus kulit, sekitar 8
cm (3 inci) diatas lipat siku. Setiap kapsul dimasukkan melalui trokar khusus (nomor
10) dan dipasang tepat dibawah kulit dengan pola huruf V atau segitiga terbalik.
(Gambar 6-2). Luka insisi tidak perlu dijahit setelah kapsul ditempatkan pada
subdermal lengan atas.

Gambar 6-2. Tempat Pemasangan

Reka posisi Implan-2 dan doek steril

Ingat: Yang terpenting kapsul dipasang superfisial, tepat dibawah kulit (dermis).
Pemasangan yang dalam akan menyebabkan pencabutan menjadi sulit.

LANGKAH KLINIK PEMASANGAN

Sebelum memulai tindakan, periksa kembali untuk memastikan apakah klien:

• Sedang minum obat yang dapat menurunkan efektivitas implan (lihat Bab 1)
• Sudah pernah mendapat anestesi lokal sebelumnya, dan
• Alergi terhadap obat anestesi lokal atau jenis obat lainnya.

Persiapan

6‐4
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasanga
n

LANGKAH 1. Pastikan klien telah mencuci dan membilas lengan atas hingga
bersih. Periksa kembali tidak ada sisa sabun karena dapat menurunkan efektivitas
antiseptik tertentu.

LANGKAH 2. Lapisi tempat penyangga lengan atau meja samping dengan kain
bersih.

LANGKAH 3. Persilahkan klien berbaring dan lengan atas yang telah disiapkan,
ditempatkan diatas meja penyangga, lengan atas membentuk sudut 30° terhadap
bahu dan sendi siku 90° untuk memudahkan petugas melakukan pemasangan
(Gambar 6-2).

LANGKAH 4. Tentukan tempat pemasangan yang optimal, 8 cm (3 inci) diatas lipat


siku dan reka posisi kapsul dibawah kulit (subdermal).

LANGKAH 5. Siapkan tempat peralatan dan bahan serta buka bungkus steril tanpa
menyentuh peralatan yang ada di dalamnya. Untuk Implan-2 Plus, kapsul sudah
berada di dalam trokar.

LANGKAH 6. Buka dengan hati-hati kemasan steril Norplant dengan menarik kedua
lapisan pembungkusnya dan jatuhkan seluruh kapsul kedalam mangkok steril.
Untuk Implan-2 Plus, kapsul sudah berada di dalam trokar.

Ingat: Kapsul yang tersentuh kapas atau bahan lain akan menjadi lebih
reaktif (lebih sering menyebabkan perlekatan atau jaringan parut,
karena partikel kapas menempel pada kapsul silastik).

Untuk Implan-2 yang memerlukan trokar dan pendorong untuk menempatkan


kapsulnya di lapisan subdermal, apabila tidak ada mangkok steril, kapsul dapat
diletakkan dalam mangkok DTT. Pilihan lain adalah membuka setengah kemasan
dan mengambil kapsul satu demi satu dengan klem steril atau DTT saat melakukan
pemasangan. Jangan menyentuh bagian dalam kemasan atau isinya kecuali
dengan alat yang steril atau DTT.

Catatan: Bila kapsul jatuh ke lantai, kapsul tersebut telah terkontaminasi.


Buka kemasan baru dan teruskan pemasangan. (Jangan melakukan
sterilisasi ulang pada kapsul yang terkontaminasi).

Tindakan sebelum pemasangan:

LANGKAH 1. Cuci tangan dengan sabun dan air, keringkan dengan kain bersih.

LANGKAH 2. Pakai sarung tangan steril atau DTT (ganti sarung tangan untuk
setiap klien guna mencegah kontaminasi silang).
Catatan: Jangan menggunakan bedak untuk memakai sarung tangan. Butir-butir
bedak yang halus dapat jatuh ke tempat insisi dan menyebabkan terjadinya
jaringan parut (reaksi jaringan

6‐5
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

ikat). Bila sarung tangan diberi bedak, bersihkan dengan kasa steril yang direndam
dengan air steril atau air mendidih.

LANGKAH 3. Atur alat dan bahan-bahan sehingga mudah dicapai. Hitung kapsul
untuk memastikan jumlahnya sudah enam.

LANGKAH 4. Persiapkan tempat insisi dengan larutan antiseptik. Gunakan klem


steril atau DTT untuk memegang kasa berantiseptik (bila memegang kasa
berantiseptik hanya dengan tangan, hati-hati jangan sampai mengkontaminasi
sarung tangan dengan menyentuh kulit yang tidak steril). Mulai mengusap dari
tempat yang akan dilakukan insisi ke arah luar dengan gerakan melingkar sekitar 8-
13 cm (3-5 inci) dan biarkan kering (sekitar 2 menit) sebelum memulai tindakan.
Hapus antiseptik yang berlebihan hanya bila tanda yang sudah dibuat tidak terlihat.

LANGKAH 5. Bila ada, gunakan kain penutup (doek) yang mempunyai lubang
untuk menutupi lengan. Lubang tersebut harus cukup lebar untuk memaparkan
tempat yang akan dipasang kapsul. Dapat juga dengan menutupi lengan dibawah
tempat pemasangan dengan kain steril (Gambar 6-3) (Pilihan lain adalah
menggunakan kain yang telah didekontaminasi, dicuci dan dikeringkan di udara
atau dengan mesin pengering).

Gambar 6-3. Kain Penutup

LANGKAH 6. Setelah memastikan (dari anamnesa) tidak ada riwayat alergi


terhadap obat anestesi, isi alat suntik dengan 3 ml obat anestesi (lidocaine 1%
tanpa epinefrin). Dosis ini sudah cukup untuk menghilangkan rasa sakit selama
memasang dua kapsul Implan-2.

LANGKAH 7. Masukkan jarum tepat dibawah kulit pada tempat insisi, kemudian
lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak masuk kedalam pembuluh darah.
Suntikkan sedikit (0,3 cc) obat intrakutan, kemudian tanpa memindahkan jarum,
masukkan ke subdermal (Gambar 6-4). Hal ini akan membuat kulit terangkat dari
jaringan lunak dibawahnya dan dorong jarum menelusuri bawah kulit hingga 4 cm,
kemudian tarik jarum sambil menyuntikkan anestesi pada kedua jalur kapsul
(masing-masing 1 ml) membentuk huruf V.
6‐6
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

Gambar 6-4. Pemberian Anestesi

Catatan: Untuk mencegah toksisitas, dosis total tidak boleh melebihi 10 ml


(10 g/l) dari 1% anestesi lokal tanpa epinefrin.

Pemasangan Kapsul

Sebelum membuat insisi, pastikan efek anestesi telah berlangsung dan sensasi
nyeri hilang.

LANGKAH 1. Pegang skalpel dengan sudut 45°, buat insisi dangkal hanya untuk
sekedar menembus kulit. Jangan membuat insisi yang panjang atau dalam.

Catatan: Berdasarkan penelitian Diaz dkk (1991), bila trokar tersebut baru, tidak
perlu membuat insisi kulit. Tidak ditemukan perbedaan bermakna rasa sakit, nyeri,
edema (bengkak), kemerahan atau jaringan parut, antara insisi skalpel atau
langsung dengan trokar. Keuntungan lain akan menggunakan trokar:
• Mengurangi kebutuhan akan skalpel.
• Mencegah membuat insisi yang lebih besar dari yang dibutuhkan.

LANGKAH2. Ingat kegunaan ke-2 tanda pada trokar. Trokar harus dipegang
dengan ujung yang tajam menghadap ke atas (Gambar 6-5). Ada 2 tanda pada
trokar, tanda (1) dekat pangkal menunjukkan batas trokar dimasukkan kebawah
kulit sebelum memasukkan setiap kapsul. Tanda (2) dekat ujung menunjukkan batas
trokar yang harus tetap di bawah kulit setelah memasang setiap kapsul.

Gambar 6-5. Tanda Pada Trokar

6‐7
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

Trokar Implan-2 (pendorong metal) dan Implan-2 Plus (pendorong plastik)

LANGKAH 3. Dengan trokar dimana posisi angka (Implan-2) dan panah


(Implan-2 Plus) menghadap keatas masukkan ujung trokar pada luka insisi
dengan posisi 45° (saat memasukkan ujung trokar) kemudian turunkan menjadi 30°
saat memasuki lapisan subdermal dan sejajar permukaan kulit saat mendorong
hingga tanda 1 (3-5 mm dari pangkal trokar) Gambar 6-6

Gambar 6-6. Memasukkan Trokar Dengan Sudut yang Kecil

6‐8
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

LANGKAH 4. Untuk meletakkan kapsul tepat di bawah kulit, angkat trokar ke atas,
sehingga kulit terangkat. Masukkan trokar perlahan-lahan dan hati-hati ke arah
tanda (1) dekat pangkal (Gambar 6-6). Trokar harus cukup dangkal sehingga dapat
diraba dari luar dengan jari. Trokar harus selalu terlihat mengangkat kulit
selama pemasangan. Masuknya trokar akan lancar bila berada tepat di bawah
kulit.

Catatan: Jangan menyentuh trokar terutama bagian tabung yang masuk ke bawah
kulit untuk mencegah trokar terkontaminasi pada waktu memasukkan dan menarik
keluar.

LANGKAH 5. Saat trokar masuk sampai tanda (1), cabut pendorong dari trokar
(Implan-2). Untuk Implan-2 Plus, justru pendorong dimasukkan (posisi panah
disebelah atas) setelah tanda 1 tercapai dan diputar 180° searah jarum jam hingga
terbebas dari tahanan karena ujung pendorong memasuki alur kapsul yang ada di
dalam saluran trokar.
6‐9
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

LANGKAH 6. Masukkan kapsul pertama kedalam trokar. Gunakan ibu jari dan
telunjuk atau pinset atau klem untuk mengambil kapsul dan memasukkan ke dalam
trokar. Bila kapsul diambil dengan tangan, pastikan sarung tangan tersebut bebas
dari bedak atau partikel lain. (Untuk mencegah kapsul jatuh pada waktu
dimasukkan ke dalam trokar, letakkan satu tangan di bawah kapsul untuk
menangkap bila kapsul tersebut jatuh) (Gambar 6-7). Langkah ini tidak dilakukan
pada Implan-2 Plus karena kapsul sudah ada di dalam trokar.

Gambar 6-7. Memasukkan, mendorong dan menempatkan kapsul

Dorong kapsul sampai seluruhnya masuk ke dalam trokar dan masukkan kembali
pendorong (Gambar 6-8).

Gambar 6-8. Memindahkan arah trokar untuk menempatkan kapsul 2

LANGKAH 7. Gunakan pendorong untuk mendorong kapsul ke arah ujung trokar


sampai terasa ada tahanan, tapi jangan mendorong dengan paksa (akan terasa
tahanan pada saat sekitar setengah bagian pendorong masuk ke dalam trokar).
Untuk Implan-2 Plus, setelah pendorong masuk jalur kapsul maka dorong kapsul
hingga terasa tahanan.

LANGKAH 8. Tahan pendorong di tempatnya kemudian tarik trokar dengan


menggunakan ibu jari dan telunjuk ke arah luka insisi atau mendekati pangkal
pendorong sampai tanda 2 muncul di luka insisi dan pangkalnya menyentuh
pegangan pendorong (Gambar 6-9). Hal yang penting pada langkah ini adalah
menjaga pendorong tetap di tempatnya dan tidak mendorong kapsul ke jaringan.
Untuk Implan-2 Plus, pangkal trokar tidak akan mencapai pangkal pendorong
6‐10
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasanga
n

karena akan tertahan ditengah karena terhalang oleh ujung pendorong (lihat
Gambar 6-8 paling kanan) yang belum memperoleh akses ke kapsul kedua.

Gambar 6-9. Menarik trokar ke pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul 2

LANGKAH 9. Saat pangkal trokar menyentuh pegangan pendorong, tanda (2)


harus terlihat di tepi luka insisi dan kapsul saat itu keluar dari trokar tepat berada
di bawah kulit (Gambar 6-10). Raba ujung kapsul dengan jari untuk memastikan
kapsul sudah keluar seluruhnya dari trokar.

Catatan: Pengasahan trokar yang berulang akan memendakkan trokar, sehingga


mengurangi jarak ke tanda (2). Karena itu, saat memakai trokar yang diasah,
jangan menarik trokar terlalu jauh ke belakang, karena akan keluar dari tepi luka
insisi.

Hal yang penting adalah kapsul bebas dari ujung trokar untuk menghindari
terpotongnya kapsul saat trokar digerakkan untuk memasang kapsul berikutnya.

Gambar 6-10. Menempatkan kapsul di lapisan subdermal


6‐11
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

LANGKAH 10. Tanpa mengeluarkan seluruh trokar, putar ujung dari trokar ke
arah lateral kanan dan kembalikan lagi ke posisi semula (Gambar 6-11) untuk
memastikan kapsul pertama bebas.

Gambar 6-11. Memindahkan arah trokar

Selanjutnya geser trokar sekitar 30°, mengikuti pola huruf V pada lengan. Untuk
melakukan itu, mula-mula fiksasi kapsul pertama dengan jari telunjuk dan
masukkan kembali trokar pelan-pelan sepanjang sisi jari telunjuk tersebut sampai
tanda (1) (Gambar 6-12).

Hal ini untuk memastikan jarak yang tepat antara kapsul dan mencegah trokar
menusuk kapsul yang dipasang sebelumnya.

Gambar 6-12. Fiksasi Kapsul Pertama

6‐12
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

Bila tand a (1) sudah tercapai, m asukkan kapsul berikutnya kedala m trokar da n
lakukan seperti sebelumnya (LANG KAH 5-9) s ampai seluruh kapsul terpasang. Untuk
Implan-2 Plus, kapsul kedua ditempatkan setelah trok ar didorong kembali me ngikuti
kaki V sebelahn ya hingga tanda 1, kemu dian pendorong diputar 180° berlawanan
dengan arah jarum jam h ingga ujungnya mencapai pangkal k apsul kedua dan trokar
ditarik kembali ke arah p angkal pendorong.

LANGKAH 11. Pad a pemasan gan kapsul berikutnya, untuk mengurangi risiko
infeksi atau ekspulsi, pastikan ba hwa ujung kapsul yang terdekat kurang lebih 5
mm dari tepi luka insisi. Juga pastikan jarak a ntara ujung setiap kapsul yang
terdekat dengan tepi luka insisi (dasar huruf V) tidak lebih dari le bar dari 1 kapsul.

Ingat: Kapsul harus membentuk pola huruf dengan su dut sekitar 30°, sehingg a
antara kap sul 1 dan 2 tidak berjauhan.

LANGKAH 12. Saat memasang kedua kaps ul satu demi satu, jangan mencabut
trokar dari luka insisi (lih at LANGK AH 10). Hal ini akan mengurang i trauma p ada
jaring an, menurunkan kemung kinan infeksi dan mempersingkat w aktu
pemasangan.

LANGKAH 13. Sebelum mencabut trokar, raba kapsul untuk me mastikan


kedua kapsul telah terpasang.

LANGKAH 14. Pastikan ujung d ari kedua kapsul harus cukup jauh dari luka insisi
(sekitar 5 mm). Bila sebu ah kapsul keluar atau t erlalu deka t dengan luka insisi,
harus dicabut dengan hat i-hati dan dipasang kemba li di tempat yang tepat.

LANGKAH 15. Setel ah kedua ka psul terpas ang dan posisi setiap k apsul sudah
dipastikan tepat keluarka n trokar pelan-pelan. Tekan temp at insisi den gan jari
menggunaka n kasa sela ma 1 menit un tuk mengh entikan perd arahan. Bersihkan
tempat pemasan gan dengan kasa antis eptik.

TINDAK AN SETELAH PEMASANGAN KAPSU L

Menutup Luka Insisi


6‐13
Buku Acua n Implan‐2 un tuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

• Temukan tepi kedua insisi dan gunakan band aid atau plester dengan kasa
steril untuk menutup luka insisi. Luka insisi tidak perlu dijahit karena dapat
menimbulkan jaringan parut.
• Periksa adanya perdarahan. Tutup daerah pemasangan dengan pembalut
untuk hemostasis dan mengurangi memar (perdarahan subkutan).

Pembuangan Darah dan Dekontaminasi

• Sebelum melepas sarung tangan, masukkan alat-alat ke tempat berisi larutan


klorin 0,5% untuk dekontaminasi (lihat Lampiran C tentang cara membuat
larutan klorin dari bahan pemutih pakaian). Sebelum mencelupkan jarum dan
alat suntik, isi dengan larutan klorin (jangan lepaskan jarum dari tabungnya).
Pisahkan pendorong dari trokar dan rendam (darah yang mengering akan
menyulitkan untuk memisahkannya kelak). Rendam selama 10 menit,
kemudian segera bilas dengan air bersih untuk mencegah terjadinya karat
pada alat-alat logam.

• Kain penutup (bila digunakan) harus dicuci sebelum dipakai lagi. Taruh di
dalam kontainer yang kering dan tertutup kemudian bawa ke tempat cucian.

• Dengan masih memakai sarung tangan, buang bahan-bahan yang


terkontaminasi (kasa, kapas dan lain-lain) dalam kontainer yang anti bocor
dan diberi tanda, atau dalam kantung plastik.

• Bila menggunakan sarung tangan sekali pakai, celupkan sebentar tangan


yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin, kemudian hati-
hati lepas sarung tangan dengan cara membalik, sehingga bagian dalam
menjadi bagian luar. Masukkan sarung tangan tersebut kedalam kontainer
untuk sampah.

• Bila menggunakan sarung tangan pakai ulang, celupkan sebentar tangan


yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan klorin untuk
dekontaminasi bagian luar sarung tangan, kemudian lepas dengan cara
membalik, sehingga bagian dalam menjadi bagian luar. Masukkan sarung
tangan tersebut kedalam larutan klorin dan rendam selama 10 menit.

• Cuci tangan segera dengan sabun dan air.

• Semua sampah harus dibakar atau ditanam.

Perawatan Klien

• Buat catatan pada rekam medik tempat pemasangan kapsul dan kejadian
tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan (gambar sederhana
yang memperlihatkan kira-kira tempat pemasangan keenam kapsul pada
lengan klien akan sangat membantu).
6‐14
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

• Amati klien lebih kurang 15 sampai 20 menit untuk kemungkinan perdarahan


dari luka insisi atau efek lain sebelum memulangkan klien. Beri petunjuk
untuk perawatan luka insisi setelah pemasangan, kalau bisa diberikan secara
tertulis.

PETUNJUK PERAWATAN LUKA INSISI DI RUMAH

• Mungkin akan terdapat memar, bengkak atau sakit di daerah insisi selama
beberapa hari. Hal ini normal.
• Jaga luka insisi tetap kering dan bersih selama paling sedikit 48 jam. Luka
insisi dapat mengalami infeksi bila basah saat mandi atau mencuci pakaian.
• Jangan membuka pembalut tekan selama 48 jam dan biarkan band aid di
tempatnya sampai luka insisi sembuh (umumnya 3-5 hari).
• Klien dapat segera bekerja secara rutin. Hindari benturan atau luka di daerah
tersebut atau menambahkan tekanan.
• Setelah luka insisi sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dibersihkan
dengan tekanan normal.
• Bila terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, daerah insisi kemerahan
dan panas atau sakit yang menetap selama beberapa hari, segera kembali ke
klinik.

BILA TERJADI INFEKSI

• Obati dengan pengobatan yang sesuai untuk infeksi lokal (Lihat Bab 8).
• Bila terjadi abses (dengan atau tanpa ekspulsi kapsul), cabut semua kapsul.

KUNCI KEBERHASILAN PEMASANGAN

• Untuk tempat pemasangan kapsul, pilihlah lengan klien yang jarang


digunakan.
• Gunakan cara pencegahan infeksi yang dianjurkan.
• Pastikan kapsul-kapsul tersebut ditempatkan sedikitnya 8 cm (3 inci) di atas
lipat siku, di daerah medial lengan.
• Insisi untuk pemasangan harus kecil, hanya sekedar menembus kulit.
Gunakan skalpel atau trokar tajam untuk membuat insisi.
• Masukkan trokar melalui luka insisi dengan sudut yang kecil, superfisial tepat
di bawah kulit. Waktu memasukkan trokar jangan dipaksakan.

6‐15
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

• Trokar harus dapat mengangkat kulit setiap saat, untuk memastikan


pemasangan tepat di bawah kulit.
• Pastikan 1 kapsul benar-benar keluar dari trokar sebelum memasang kapsul
berikutnya (untuk mencegah kerusakan kapsul sebelumnya, pegang kapsul
yang sudah terpasang tersebut dengan jari tengah dan masukkan trokar
pelan-pelan di sepanjang tepi jari tersebut.
• Setelah selesai memasang, bila sebuah ujung kapsul menonjol keluar atau
terlalu dekat dengan luka insisi, harus dicabut dengan hati-hati dan dipasang
kembali dalam posisi yang tepat.
• Jangan mencabut ujung trokar dari tempat insisi sebelum semua kapsul
dipasang dan diperiksa seluruh posisi kapsul. Hal ini untuk memastikan
bahwa keenam kapsul dipasang dengan posisi yang benar dan pada bidang
yang sama di bawah kulit.
• Kapsul pertama dan kedua mengikuti pola huru V dan membentuk sudut 30°.
• Gambar tempat kapsul tersebut pada rekam medik dan buat catatan bila ada
kejadian tidak umum yang mungkin terjadi selama pemasangan.

PETUNJUK UNTUK MENJAGA AGAR TROKAR TETAP TAJAM

• Pemakaian berulang-kali akan menyebabkan trokar menjadi tumpul.


Trokar harus diperiksa setelah setiap 10 kali pemasangan.
• Setelah selesai dipakai, pisahkan trokar dari pendorongnya (untuk menjaga
trokar tetap tajam).
• Bila trokar telah menjadi tumpul, lakukan pengasahan seperti pisau
atau gunting dengan menggunakan batu asah yang halus.
• Jangan mengasah trokar secara berlebihan karena dapat mengubah
ketajaman sudutnya sehingga trokar tidak bisa dipakai lagi. Pengasahan
yang berlebihan akan memperpendek trokar (mengurangi jarak ke tanda 2
dekat ujung trokar (Gambar 6-5).

• Masalah lain akibat pengasahan yang berlebihan adalah keluarnya ujung


pendorong sehingga hal ini dapat menyulitkan trokar menyelusup di
bawah kulit. Bila ini terjadi, tarik kembali pendorong agar ujungnya tidak
keluar dari ujung trokar.
• Setelah kira-kira 50 - 100 kali pemasangan, trokar harus diganti, tidak
boleh diasah lagi.
6‐16
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

KEPUSTAKAAN

Darney PD and C Klaisle. 1995. How To Remove Contraceptive Implants.


Contemporary Ob/Gyn 23(1): 52-65.

Diaz J et al. 1991. Comparison of Local Signs and Symptoms After the Insertion of
Norplant Implants With and Without A Scalpel. Contraception 44(3): 217-221.

Emerling JM et al. 1993. Subdermal Contrceptive Implants in Nurse-midwivery


Practice. Journal of Nurse Midwivery 38(2): 80s-87s.

The Population Council. 1990. Norplant Contrceptive Subdermal Implants: Manual


for Clinicians.
The Population Council: New York.

World Health Organization (WHO). 1990. Norplant Contraceptive Subdermal


Implants:
Managerial and Technical Guidelines. WHO: Geneva.

Wyeth-Ayerst Laboratories. 1990. Norplant System Levonorgestrel Implants. Wyeth-


Ayerst:
Philadelphia, Pennsylvania.

Alvarez F et al. 1986. Abnormal endocrine profile among women with confirmed or
presumed ovulation during long-term Norplant use. Contraception 33(2): 111-119.

Alvarez-Sanchez F, V Brache and A Faundes. 1988. The clinical performance of


Norplant implants over time: a comparison of two cohorts. Studies in Family
Planning 19(2): 118-121.

Angle M, PS Huff and JW Lea. 1991. Interactions between oral contraceptives and
therapeutic drugs. Outlook 9(1): 1-6.

Brache V et al. 1985. Anovulation, inadequate luteal phase and poor sperm
penetration in cervical mucus during prolonged use of Norplant implants.
Contraception 31(3): 261-273.

Brache V et al. 1990. Ovarian endocrine function through five years of continuous
treatment with Norplant subdermal contraceptive implants. Contraception 41(2):
169-177.

Croxatto HB. 1993. Norplant: levonorgestrel-releasing contraceptive implant. Annals


of Medicine
25(2): 155-160.

Croxatto HB et al. 1987. Treatment with Norplant subdermal implants inhibits sperm
penetration through cervical mucus in vitro. Contraception 36(2): 193-201.

Croxatto HB et al. 1988. Clearance of levonorgestrel from the circulation following


removal of Norplant subdermal implants. Contraception 38(5): 509-523.
Darney P et al. 1990a. Acceptance and perceptions of Norplant among users in San
Francisco, USA. Studies in Family Planning 21(3): 152-160.

6‐17
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana
Pemasangan

Darney PD et al. 1990b. Sustained release contraceptives. Current Problems in


Obstetrics, Gynecology and Fertility 13(3): 90-125.

Davies GC and JA Newton. 1992. A review of the effects of long acting progesterone-
only contraceptives on ovarian activity. Advances in Contraception 8(1): 1-19.

Nash H. 1990. Personal communication.

Population Action International. 1991. A Guide to Methods of Birth Control. Institute


for Reproductive Health: Washington, D.C.

The Population Council. 1990. Norplant Levonorgestrel Implants: A Summary of


Scientific Data.
The Population Council: New York.

Segal SJ. 1983. The development of Norplant implants. Studies in Family Planning
14(6-7): 159-163.

Shoupe D et al. 1991. The significance of bleeding patterns with Norplant implants
users.
Obstetrics and Gynecology 77(2): 256-260.

Sivin I. 1988. International experience with Norplant and Norplant-2 contraceptives.


Studies in Family Planning 19(2): 81-94.

Sivin I. 1993. Personal communication, August 25.

Trussell J et al. 1990. Contraceptive failure in the United States: an update. Studies
in Family
Planning 21(1): 51-54.

United States Food and Drug Administration (USFDA). 1990. Norplant System
(Levonorgestrel Implants): Prescribing Information. USFDA: Washington, D.C. Weiner
E and ED Johansson. 1976. Plasma levels of d-norgestrel, estradiol and progesterone
during treatment with Silastic implants containing d-norgestrel. Contraception
14(1): 81-92.
6‐18
Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana

Vous aimerez peut-être aussi