0 évaluation0% ont trouvé ce document utile (0 vote)
14 vues2 pages
ujung ekstrem juga digunakan pada skala
ini, sama seperti pada VAS atau skala reda
nyeri (Gambar 2). Skala numerik verbal ini
lebih bermanfaat pada periode pascabedah,
karena secara alami verbal/kata-kata tidak
terlalu mengandalkan koordinasi visual dan
motorik. Skala verbal menggunakan kata-
kata dan bukan garis atau angka untuk
menggambarkan tingkat nyeri. Skala yang
digunakan dapat berupa tidak ada nyeri,
sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat
dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang,
sedikit berkurang, cukup berkurang, baik/
nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini
membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak
dapat membedakan berbagai tipe nyeri.
ujung ekstrem juga digunakan pada skala
ini, sama seperti pada VAS atau skala reda
nyeri (Gambar 2). Skala numerik verbal ini
lebih bermanfaat pada periode pascabedah,
karena secara alami verbal/kata-kata tidak
terlalu mengandalkan koordinasi visual dan
motorik. Skala verbal menggunakan kata-
kata dan bukan garis atau angka untuk
menggambarkan tingkat nyeri. Skala yang
digunakan dapat berupa tidak ada nyeri,
sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat
dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang,
sedikit berkurang, cukup berkurang, baik/
nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini
membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak
dapat membedakan berbagai tipe nyeri.
ujung ekstrem juga digunakan pada skala
ini, sama seperti pada VAS atau skala reda
nyeri (Gambar 2). Skala numerik verbal ini
lebih bermanfaat pada periode pascabedah,
karena secara alami verbal/kata-kata tidak
terlalu mengandalkan koordinasi visual dan
motorik. Skala verbal menggunakan kata-
kata dan bukan garis atau angka untuk
menggambarkan tingkat nyeri. Skala yang
digunakan dapat berupa tidak ada nyeri,
sedang, parah. Hilang/redanya nyeri dapat
dinyatakan sebagai sama sekali tidak hilang,
sedikit berkurang, cukup berkurang, baik/
nyeri hilang sama sekali. Karena skala ini
membatasi pilihan kata pasien, skala ini tidak
dapat membedakan berbagai tipe nyeri.
SPO PELAYANAN Tanggal Berlaku Ditetapkan : direktur utama
KEPERAWATAN
Pengertian Merekam perubahan potensial listrik jantung dengan
menggunakkan alat elektrokardiogram (EKG) Tujuan Untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung Mengetahui adanya kelainan miokardium Mengetahui pengaruh/efek obat jantung terutama digitalis Mengetahui adanya gangguan elektrolit Mengetahui adanya perikarditis Persiapan Alat Set mesin EKG Kabel untuk sumber listrik Kabel elektrode ekstremitas dan dada Plat elektrode Balon pengisal elektrode dada Jelly Bengkok Tissue Kertas EKG Prosedure kerja 1. Tahap pra interaksi Cek catatan keperawatan Siapkan alat-alat Cuci tangan 2. Tahap orientasi Berikan salam,panggil klien dengan namanya. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan klien dan keluarga 3. Tahap kerja Dekatkan alat-alat dengan klien Pasang elektrode ekstremitas atas pada pergelangan tangan kanan(merah) dan kiri(kuning) seraha dengan telapak tangan Pasang elektrode ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan(hitam)dan kiri(hijau) sebelah dalam Pasang elektrode pada daerah dada sebagai berikut: V1: sela iga ke 4 pada garis sternal kanan V2: sela iga ke 4 pada garis sternal kiri V3: diantara V2 dan V4 V4: sela iga ke 5 pada midclavicula kiri V5: garis axila anterior ( diantara V4 dan V6) V6: mid axila sejajar dengan V4 Hidupkan mesin EKG Periksa kembali standarisasi dari EKG meliputi kaliberasi dan kecepatan Lakukan pencatatan identitas klien melaui mesin EKG Lakukan perekaman sesuai dengan permintaan Matikan mesin EKG Rapikan alat-alat dan pasien Alat-alat dibereskan 4. Tahap terminasi Evaluasi hasil kegiatan Akhiri pertemuan dengan cara yang baik