Vous êtes sur la page 1sur 3

APGAR Score : Nilai Normal dan Cara

Perhitungannya
APGAR Score adalah metode penilaian yang digunakan setelah bayi baru lahir sampai lima
menit setelah lahir. APGAR score digunakan untuk mengkaji keadaan bayi. Dengan adanya
APGAR score, tenaga kesehatan dapat menilai bayi serta dapat segera mengatasi masalah yang
muncul saat setelah bayi lahir.

Salah satu penyebab angka kematian bayi di dunia ini adalah asfiksia. Asfiksia merupakan
kondisi dimana bayi mengalami kegagalan napas. Oleh karena itu, setelah bayi baru lahir tenaga
kesehatan akan melakukan penilaian awal. Penilaian tersebut berupa melihat apakah bayi
menangis dan apakah bayi bergerak aktif (Asuhan Persalinan Normal Revisi 5, 2008). Selain itu
penilaian pada bayi baru lahir, dapat juga dilihat dengan menggunakan APGAR score.

Untuk mendapatkan nilai APGAR tersebut, tentunya diperlukan perhitungan saat melakukan
penilaian. Ini dia cara penjelasan perhitungan APGAR score:

Appearance (warna kulit)

Ketika bayi setelah lahir tentunya akan mudah sekali melihat warna kulitnya. Normalnya warna
kulit bayi setelah lahir adalah kemerahan atau tidak pucat. Jika saat bayi lahir warna kulitnya
pucat, maka diberi nilai 0. Jika hanya pada ektermitas (tangan atau kaki) pucat atau biru, maka
diberi nilai 1. Sedangkan jika warna kulitnya kemerahan, diberikan nilai 1.

Pulse / heart rate (frekuensi jantung)

Untuk menilai frekuensi jantung dokter akan menggunakan stetoskop (Alat pendengar frekuensi
jantung). Ketika tidak terdengar suara jantung bayi maka penilaian APGAR adalah 0 (Nol). Saat
suara detak jantung bayi terdengar, namun tidak mencapai 100 x/menit nilai APGAR adalah 1.
Normalnya jantung bayi berdetak di atas 100 kali per menit, maka nila APGAR adalah 2.

Penilaian dilakukan dengan cepat, yaitu dengan menghitung frekuensi jantung selama 6 detik.
Setelah itu dikalikan sepuluh kali. Apabila penilaian di hitung selama satu menit, akan
memperlama proses penilaian bayi. Nilai normal detak jantung bayi adalah 120 sampai 160 kali
per menit. Sedangkan, detak jantung di atas 160 kali per menit bukan pertanda baik. Frekuensi
di atas 160 x/menit juga merupakan pertanda bayi kesulitan bernapas.

Grimace (reflek terhadap rangsangan)

Setelah lahir, bayi seharusnya peka terhadap rangsangan. Reflek yang dihasilkan umumnya
adalah menangis, batuk atau bersin. Jika reflek tersebut ada maka nilai APGAR adalah 2.
Apabila saat di stimulasi (memberikan rangsang taktil atau yang lainnya) bayi tidak merespon.
Maka nilai APGAR adalah 0. Sedangkan, nilai 1 diberikan apabila saat di stimulasi, hanya
terlihat pergerakan pada wajah bayi.

Activity (tonus otot)

Saat bayi lahir tentunya, pada bagian kaki dan tangan secara spontan akan bergerak. gerakan
tersebut berupa flexi (menekuk ke arah diri sendiri) atau ektensi ( seperti gerak
meluruskan). Jika gerakan bayi aktif maka penilaian APGAR adalah 2. Apabila bagian
ektermitas hanya sedikit yang flexi atau seperti lunglai, maka nilainya 2. Sedangkan nila 0
diberikan apabila tidak ada tonus otot yang terjadi.

Respiration (usaha napas)

Saat bayi mengalami kesulitan bernapas, bagian dada bayi akan terlihat seperti ada cekungan.
Atau seperti adanya upaya bayi sedang menarik napas. Untuk melihat usaha napas, bisa dihitung
melalui berapa kali bayi bernapas dengan melihat kembang kempis dadanya. Normalnya 30 – 60
kali per menit. Namun cukup lama untuk melakukan penilaian saat bayi baru lahir. Bisa-bisa
kondisi bayi semakin buruk.

Oleh sebab itu, cara mudah untuk melihat usaha napas bayi selain dengan menghitung frekuensi
napas pada bayi. Cukup melihat apakah bayi menangis atau tidak. Apabila bayi menangis kuat
tentu usaha napas bayi baik (nilai APGAR 2). Sedangkan jika hanya terdengar suara seperti
merintih maka usaha napasnya kurang baik (nilai APGAR 1). Jika bayi tidak menangis sama
sekali ini pertanda bahwa tidak ada usaha napas pada bayi (nilai APGAR 0).

Setelah melakukan penilaian dan mendapatkan hasilnya di setiap tampilan. Maka, setelah itu
untuk mendapatkan nilai APGAR. Hasil tersebut dijumlahkan. Nilai APGAR inilah yang
digunakan untuk menilai bayi baru lahir.

Nilai 0 1 2
Appearance Biru, pucat Badan merah, ekstremitas biru Semuanya merah muda
Pulse Tidak teraba < 100 >100
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
Activity Lemas / lumpuh Gerakan sedikit / Fleksi tungkai Aktif fleksi tungkai baik / reaksi melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak teratur Baik, menangis kuat

Keterangan :

 Nilai APGAR antara 7-10 menandakan kondisi bayi baik


 Nilai APGAR antara 4-6 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia sedang
 Nilai APGAR antara 0-3 menandakan bahwa bayi mengalami asfiksia berat

Tindakan Tenaga Medis


Apabila nilai APGAR baik yaitu 7-10, maka bayi dapat dilakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Bayi akan segera dihangatkan dan dilakukan asuhan bayi baru lahir.

Tindakan resusitasi dilakukan jika Nilai APGAR 0-3 dan nilai APGAR 4-6. Resusitasi
merupakan tindakan untuk membantu bayi mendapatkan usaha napasnya. Tindakan resusitasi
bergantung pada kondisi bayi

Sebelum melakukan tindakan resusitasi, bayi akan dilakukan tindakan penanganan awal.
Tindakan tersebut adalah dengan menjaga kehangatan bayi, mengatur posisi bayi, menghisap
lendir bayi, mengeringkan bayi, dan kembali mengatur posisi sebelum dilakukan tindakan
resusitasi.

Beberapa bayi dapat kembali bernapas spontan ketika dilakukan langkah awal. Namun sebagian
lainnya mendapatkan tindakan pemberian oksigen atau dengan melakukan ventilasi tekanan
positif (VTP). Jika tindakan ventilasi tekanan positif (VTP). Masih tidak berhasil, bayi akan
dilakukan kompresi dada. Sebagai upaya agar bayi dapat kembali bernapas spontan. Apabila bayi
dapat bernapas spontan setelah dilakukan tindakan resusitasi maka, langkah selanjutnya adalah
melakukan tindakan pasca resusitasi.

Vous aimerez peut-être aussi