Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Prosedur 1. Perencanaan
a. Analisa kebutuhan peralatan instalasi laboratorium.
b. Mentapkan jenis alat yang akan digunakan sesuai dengan jenis
layanan.
c. Menetapkan jumlah alat yang dibutuhkan sesuai dengan
volume pelayanan (jumlah layanan dan frekuensi layananan).
d. Memastikan unit alat yang akan dipesan secara lengkap
(termasuk spare part dan aksesoris)
e. Memastikan mendapat paket pelatihan bagi petugas
laboratorium
f. Memastikan mendapat layanan ketersediaan serta suplai spare
part dan reagensia
g. Memastikan infrastruktur laboratorium mendukung peralatan
yang di pesan
h. Membuat anggaran biaya pengadaan alat laboratorium
i. Menentukan sistem pengadaan alat ( Pembelian atau
kerjasama operasional)
2. Seleksi dan Pengadaan
a. Mengajukan usulan pengadaan / permintaan alat sesuai
b. Menyerahkan formulir permintaan pengadaan alat ke bagian
pembelian medik.
c. Bagian pembelian medik menerima formulir permintaan
pengadaan alat, kemudian mencari penawaran dan kualifikasi
alat serta harga dari pihak distributor, sekurang – kurangnya 3
distributor kecuali bila alat tersebut di bawa oleh distributor
tunggal
d. Pihak distributor masing – masing mempresentasikan alat
yang di tawarkan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
dalam rangka mengetahui detail alat
e. Instalasi laboratorium mengajukan usulan pemilihan alat
laboratorium berdasarkan urutan prioritas
f. Usulan instalasi laboratorium akan dikaji oleh pihak direksi,
manajemen dan yayasan untuk menentukan alat mana yang
akan dipilih dan status tersebut (beli atau Kerjasama
Opersional)
3. Instalasi Peralatan baru
a. Menyiapkan disain ruangan yang memadai bagi peralatan yang
akan digunakan
b. Menyiapkan kebutuhan listrik, de-ionized water dan saluran
pembuangan limbah
c. Mecocokkan alat dengan perjanjian kerja sama (PKS) dan
brosur mengenai merk, tipe/model dan jumlah unit.
d. Dokumen teknis yang terdiri dari certificate of origin, test
certificate, annual (operation, service, installation, schematic
diagram) serta ijin edar
e. Pelaksaan pemasangan alat oleh vendor yang ditunjuk
f. Pelaksanaan pengujian alat secara keseluruhan melalui uji
bagian-bagian alat dengan kemampuan maksimum sehingga
dapat diketahui apakah secara keseluruhan alat tersebut dapat
dioperasikan dengan baik sesuai fungsinya oleh teknisi vendor.
g. Melakukan uji keselamatan untuk memperoleh kepastian tidak
ada bahaya yang ditimbulkan akibat pemakaian alat tersebut,
misalnya kebocoran arus listrik, kebocoran saluran
pembuangan, dll.
h. Melakukan uji alat serta kesiapan operator sebelum alat
digunakan
i. Serah terima alat dari vendor ke petugas laboratorium
Unit terkait Petugas Laboratorium
Manajemen
IPRS
Farmasi