Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.S
085383137778
Suku/bangsa : Palembang
Agama : Islam
Nama : Tn.E
Usia : 27 tahun
Pekerjaan : Buruh
C. KELUHAN UTAMA
Sejak 1 hari yang lalu, klien mengatakan tidak sadarkan diri. Klien mengatakan nyeri
pada luka kaki sebelah kiri dan kesemutan pada kedua kakinya serta badannya merasa
lemas. Klien mengatakan tidak nafsu makan. Klien mengatakan tidak mampu
melakukan aktivitas seperti biasa dan hanya berbaring diatas tempat tidur serta klien
tidak dapat mobilisasi ke kamar mandi karena terdapat luka pada kaki kiri. Klien
tampak dibantu keluarga dan aktivitas klien terbatas. Klien mengatakan khawatir
dengan kondisi kesehatannya. Klien tampak gelisah, tegang dan tidak berkonsentrasi
saat ditanya. Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit dan pengobatan yang tepat
terhadap dirinya. Klien selalu bertanya-tanya kepada perawat karena tidak mengetahui
tentang penyakitnya.
Klien mengatakan jika dirinya menderita penyakit maag dan darah tinggi.
keluarga klien mengatakan jika keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan
1.250cc
2. Pola eliminasi
keruh
dengan menggunakan
pasta gigi.
setiap harinya
F. PEMERIKSAAN FISIK
2) Kesadaran : composmetis
Suhu : 36,2oC
Nadi : 82 x/mnt
Pernafasan : 22 x /mnt
b. Sistem pernafasan
Inspeksi : bentuk hidung simetris, membran mukosa berwarna merah muda, tidak
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada sinus maksilaris dan frontalis, ekspansi dinding
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem persyarafan
baik
e. Sistem pencernaan
Inspeksi : bentuk mulut simetris, mukosa bibir kering, tidak terdapat lesi atau
f. Sistem muskuloskeletal
Inspeksi : tidak ada odema,pada bagian tangan kanan terpasang infus NaCl 0,9 %
Palpasi : nyeri pada kaki kiri karena terdapat luka gangren, pada saat di gerakan nyeri
semakin terasa
Kekuatan otot : 5 5
5 3
g. Sistem perkemihan
Terpasang kateter dengan frekuensi 1500 cc/ hari, urine berwarna kuning keruh, tidak
h. Sistem integumen
Warna kulit sawo matang, turgor tidak elastis, kulit kering , tidak ada penyakit kulit,
tekstur kasar. Terdapat luka gangren di kaki kiri bagian samping dengan panjang 2 cm,
i. Sistem endokrin
j. Sistem reproduksi
k. Sistem imunitas
Tidak terkaji
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
URIN
URIN RUTIN
Makroskopis
Warna
Kejernihan Kuning muda Kuning Carik Celup
Berat jenis Agak keruh Jernih Carik Celup
pH 1.005 1.005 - 1.030 Carik Celup
Protein urin 6,5 4,5 - 7,5 Carik Celup
Glukosa urin Negatif Negatif Carik Celup
Nitrit POS (+++) Negatif Carik Celup
Keton POS (1+) Negatif Carik Celup
Bilirubin Negatif Negatif Carik Celup
Urobilinogen Negatif Negatif Carik Celup
Sedimen Negatif Negatif Carik Celup
Epitel
Leukosit Penuh 1-15 Direct preparat
Eritrosit 12-13 <5 Direct preparat
Silinder 1-2 <3 Direct preparat
Kristal Tidak ada Direct preparat
Bakteri Tidak ada Direct preparat
Lain-lain Negatif Negatif
Tidak ada
Kromatograf
H. TERAPI
Stressor meningkat
Ansietas
2 DS:
Klien mengatakan tidak nafsu Nafsu makan Ketidakseimbangan
makan berkurang/ nutrisi kurang dari
DO: anoreksia kebutuhan tubuh
- klien tampak lemah
- TTV : Suhu 36,2oC BB menurun
Nadi 82x/m
RR 22 x/m Ketidakseimbangan
- BB SMRS : 65 kg nutrisi kurang dari
BB sekarang : 62 kg kebutuhan tubuh
- Mukosa bibir kering
- Makan 3x/ hari dengan porsi
3-5 sendok dalam satu hari.
3 DS:
Klien mengatakan tidak mampu Nyeri pada luka Hambatan mobilitas
melakukan aktivitas seperti biasa gangren di fisik
dan hanya berbaring diatas tempat ekstermitas bawah
tidur
Ketidakseimbangan
DO: energy dengan
- Klien tampak lemah kebutuhan tubuh
- Aktivitas klien dibantu oleh
keluarga. Kelemahan Fisik
- Klien sulit menggerakan kaki
kirinya Tirah baring
- Kekuatan otot 5 5
5 3 Hambatan mobilitas
fisik
4. DS:
Klien mengatakan nyeri pada luka Kerusakan Nyeri Akut
kaki sebelah kiri pembuluh darah
perifer
- Pengkajian Intensitas Nyeri
(PQRST) Gangguan suplai
P (Precipitate) : Luka gangren darah
Q (Quality) : Nyeri seperti
tertusuk-tusuk Luka
R (Region) : Kaki kiri dan
tidak menyebar ke bagian lain Tidak mendapat
S (Severty) : Skala nyeri 6 suplai darah
T (Time) : hilang timbul (nutrisi,oksigen,leu
kosit)
DO:
- Pada saat di gerakan nyeri Hipoksia jaringan
semakin terasa
Iskemik dan infeksi
- Terdapat luka gangren di kaki
kiri bagian samping dengan
panjang 2 cm, lebar 1 cm serta Kerusakan dan
kedalaman 0,5 cm kematian jaringan
- Terdapat abses
Nyeri
Luka
Diabetik foot
Kerusakan
integritas kulit
3 kerusakan integritas kulit setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji luas dan keadaan luka serta 1. Pengkajian yang tepat terhadap luka
b.d luka gangren pada diharapkan tercapainya proses proses penyembuhan. dan proses penyembuhan akan
ekstremitas bawah. penyembuhan luka, dengan kriteria membantu dalam menentukan
hasil : tindakan selanjutnya.
1. Berkurangnya oedema disekitar 2. Rawat luka dengan baik dan 2. Merawat luka dengan teknik
luka benar : membersihkan luka secara aseptik, dapat menjaga kontaminasi
2. Pus dan jaringan berkurang aseptik menggunakan larutan luka dan larutan yang iritatif akan
3. Adanya jaringan granulasi yang tidak iritatif, angkat sisa merusak jaringan granulasi yang
4. Bau busuk luka berkurang balutan pada luka dan nekrotomi timbul. Sisa balutan jaringan
jaringan yang mati. nekrosis dapat menghambat proses
granulasi.
3. Kolaborasi dengan dokter untuk 3. Insulin akan menurunkan kadar
pemberian insulin, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kultur pus
kultur pus, pemeriksaan gula untuk mengetahui jenis kuman dan
darah, dan pemberian antibiotik. antibiotik yang tepat utntuk
pengobatan,pemeriksaan kadar gula
darah utuk mengetahui
perkembangan penyakit.
4 Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji dan identifikasi tingkat 1. Untutk mengetahui derajat
b.d nyeri pada luka keperawatan diharapkan pasien dapat kekuatan otot. kekuatan otot-otot kakai pasien.
gangren di ektremitas mencapai tingkat kemampuan aktivitas 2. Beri penjelasan tentang pentignya 2. Pasien mengerti pentingnya
bawah yang optimal, dengan kriteria hasil : melakukan aktivitas untuk aktivitas sehingga dapat kooperatif
1. Pergerakan pasien bertambah menjaga kadar gula darah dalam dalam tindakan keperawatan.
luas keadaan normal.
2. Pasien dapat melaksanakan 3. Anjurkan pasien untuk 3. Untuk melatih otot-otot kaki
aktivitas sesuai dengan menggerakkan atau nengangkat sehingga berfungsi dengan baik.
kemampuan (duduk, berdiri, ekstremitas bawah sesuai
dan berjalan) kemampuan.
4. Agar kebutuhan pasien tetap dapat
3. Rasa nyeri berkurang 4. Bantu pasien dalam memenuhi
terpenuhi.
4. Pasien dapat memenuhi kebutuhannya.
5. Analgesik dapat membantu
kebutuhan sendiri secara 5. Kerjasama dengan tim kesehatan
mengurangi rasa nyeri, fisioterapi
bertahap sesuai dengan lain : dokter (pemberian
untuk melatih pasien untuk
kemampuan. analgesik) dan tenaga fisioterapi.
melakukan aktivitas secara bertahap
dan benar.
5 Ansietas b.d kurangnya Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan yang 1. Untuk menentukan tingkat
pengetahuan tentang keperawatan diharapkan rasa cemas dialami oleh pasien. kecemasan yang dialami pasien
penyakit. berkurang atau hilang, dengan kriteria sehinggga perawat bisa
hasil : memberikan intervensi yang cepat
1. Pasien dapat mengidentifikasi dan tepat.
sebab kecemasan 2. Beri kesempatan pada pasien 2. Dapat meringankankan beban
2. Emosi stabil, pasien tenang untuk mengungkapkan rasa pikiran pasien.
3. Istirahat cukup cemasnya.
3. Gunakan komunikasi terapeutik. 3. Agar tebina rasa saling percaya
antara perawat-pasien sehingga
pasien kooperatif dalam tindakan
keperawatan.
4. Beri informasi yang akurat 4. Informasi yang akurat tentang
tentang proses penyakit dan penyakitnya dan keikutsertaan
anjurkan pasien untuk ikut serta pasien dalam melakukan tindakan
dalam tindakan keperawatan dapat mengurangi beban pikiran
pasien.
5. Berikan kesempatan pada 5. Pasien akan merasa lebih tenang
keluarga untuk mendampingi bila ada annggota keluarga yang
pasien secara bergantian. menunggu.
6. Ciptakan lingkungan yang tenang 6. Lingkungan yang tenang dan
dan nyaman nyaman dapat membantu
mengurangi rasa cemas pasien.
V. IMPLEMENTASI
Nyeri akut b.d iskemik 14.00 WIB 1. Mengkaji tingkat frekuensi dan reaksi nyeri yang Elis
Minanti
jaringan dialami pasien.
14.10 WIB Respon : klien merasa nyeri jika menginjakkan
kakinya dan merasa seperti tertusuk tusuk
14.15 WIB 2. Menjelaskan pada pasien tentang sebab-sebab
timbulnya nyeri.
14.45 WIB Respon : klien tampak memehami penjelasan
perawat
14.50 WIB 3. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Respon : klien tampak tenang
15.45 WIB 4. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
16.00 WIB Respon ; klien tampak rileks
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai
keinginan pasien.
Respon : klien mendapatkan posisi yang nyaman
6. Melakukan massage dan kompres luka.
Respon : klien merasa nyaman
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgesik.
Kerusakan integritas kulit 15.30 WIB 1. Mengkaji luas dan keadaan luka serta proses Minanti
Elis
b.d luka gangren pada penyembuhan.
15.40 WIB
ekstremitas bawah. Respon : diketahui luas luka yaitu panjang 2 cm,
lebar 1 cm, kedalaman 0,5 cm
2. Merawat luka dengan baik dan benar :
membersihkan luka secara aseptik menggunakan
larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan pada
16.15 WIB luka dan nekrotomi jaringan yang mati.
Respon : klien merasa lebih nyaman dan diketahui
derajat luka 2 serta luas luka yaitu panjang 2 cm,
lebar 1 cm, kedalaman 0,5
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
insulin, pemeriksaan kultur pus, pemeriksaan gula
darah, dan pemberian antibiotic
Respon : klien diberikan insulin dengan dosis 10
unit, dan antibiotic ceftriaxone 2 × 1 gr
Hambatan mobilitas fisik 19.00 WIB 1. Mengkaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot. Meivi
Minanti
b.d nyeri pada luka gangren Respon : diketahui nilai kekuatan otot pada kaki
di ektremitas bawah 19.10 WIB kiri : 3
2. Memberi penjelasan tentang pentignya melakukan
aktivitas untuk menjaga kadar gula darah dalam
19.20 WIB keadaan normal.
Respon : klien tampak memahami penjelasan
perawat
19.25 WIB 3. Menganjurkan pasien untuk menggerakkan atau
nengangkat ekstremitas bawah sesuai kemampuan.
19.30 WIB Respon : klien tampak paham dengan penjelasan
perawat terlihat dari seringnya melatih pergerakan
kaki kiri
4. Membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhannya.
Respon : aktivitas klien dibantu dengan
menggunakan kursi roda
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : dokter
(pemberian analgesik) dan tenaga fisioterapi.
Ansietas b.d kurangnya 13.00 WIB 1. Mengkaji tingkat kecemasan yang dialami oleh Amalia
Pandu
pengetahuan tentang pasien.
penyakit. 13.10 WIB Respon : klien tampak gelisah, tegang, dan tidak
berkonsentrasi saat ditanya
13.25 WIB 2. Memberikan kesempatan pada pasien untuk
13. 40 WIB mengungkapkan rasa cemasnya.
Respon : klien mengatakan merasa khawati dengan
kondisinya
3. Menggunakan komunikasi terapeutik.
13.45 WIB
Respon : klien merasa percaya untuk
berkomunikasi dengan perawat
4. Memberikan informasi yang akurat tentang proses
13.50 WIB
penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta
dalam tindakan keperawatan
Respon : klen mendengarkan penjelasan perawat
5. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
mendampingi pasien secara bergantian.
Respon : keluarga tampak menemani klien
6. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
Respon : klien tampak lebih nyaman
2 Ketidakseimbangan nutrisi 2 Januari 2018 1. Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan. Minanti
kurang dari kebutuhn tubuh 09.00 WIB Respon : klien mengatakan tidak nafsu makan dan
b.d nafsu makan klien menghabiskan 3-5 sendok setiap makan
berkurang/anoreksia 09.10 WIB 2. Menganjurkan pasien untuk mematuhi diet yg
diprogramkan.
09.25 WIB Respon : klien memahami anjuran perawat
3. Mengidentifikasi perubahan pola makan.
11.00 WIB Respon : klien makan 3 kali perhari dalam porsi
3-5 sendok
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk
pemberian insulin dan diet diabetik
Respon : klien diberikan insulin sebanyak 10 unit
Nyeri akut b.d iskemik 14.00 WIB 1. Mengkaji tingkat frekuensi dan reaksi nyeri yang Amalia
Pandu
jaringan dialami pasien.
Respon : klien merasa nyeri jika menginjakkan
kakinya dan merasa seperti tertusuk tusuk
14.30 WIB 2. Menjelaskan pada pasien tentang sebab-sebab
timbulnya nyeri.
Respon : klien tampak memehami penjelasan
perawat
14.45 WIB 3. Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
Respon : klien tampak tenang
4. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
14.50 WIB
Respon ; klien tampak rileks
5. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai
15.00 WIB
keinginan pasien.
Respon : klien mendapatkan posisi yang nyaman
6. Melakukan massage dan kompres luka.
15.10 WIB Respon : klien merasa nyaman
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
15.10 WIB analgesik.
Kerusakan integritas kulit 1. Mengkaji luas dan keadaan luka serta proses Elis
Meivi
b.d luka gangren pada penyembuhan.
ekstremitas bawah. Respon : diketahui luas luka yaitu panjang 2 cm,
lebar 1 cm, kedalaman 0,5 cm
2. Merawat luka dengan baik dan benar :
membersihkan luka secara aseptik menggunakan
larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan pada
luka dan nekrotomi jaringan yang mati.
Respon : klien merasa lebih nyaman dan diketahui
derajat luka 2 serta luas luka yaitu panjang 2 cm,
lebar 1 cm, kedalaman 0,5 cm
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
insulin, pemeriksaan kultur pus, pemeriksaan gula
darah, dan pemberian antibiotic
Respon : klien diberikan insulin dengan dosis 10
unit, dan antibiotic ceftriaxone 2 × 1 gr
Hambatan mobilitas fisik 1. Mengkaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot.
b.d nyeri pada luka gangren Respon : diketahui nilai kekuatan otot pada kaki
di ektremitas bawah kiri : 3
2. Memberi penjelasan tentang pentignya melakukan
aktivitas untuk menjaga kadar gula darah dalam
keadaan normal.
Respon : klien tampak memahami penjelasan
perawat
3. Menganjurkan pasien untuk menggerakkan atau
nengangkat ekstremitas bawah sesuai kemampuan.
Respon : klien tampak paham dengan penjelasan
perawat terlihat dari seringnya melatih pergerakan
kaki kiri
4. Membantu pasien dalam memenuhi
kebutuhannya.
Respon : aktivitas klien dibantu dengan
menggunakan kursi roda
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain : dokter
(pemberian analgesik) dan tenaga fisioterapi.
VI. EVALUASI
NO DIAGNOSA TANGGAL / EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN JAM
1 Ketidakseimbangan nutrisi 1 Januari 2018 S : Klien mengatakan tidak nafsu makan
kurang dari kebutuhn O:
tubuh b.d nafsu makan - klien tampak lemah
berkurang/anoreksia. - TTV : Suhu 36,2oC
Nadi 82x/m
RR 22 x/m
- BB SMRS : 65 kg
BB sekarang : 62 kg
- Mukosa bibir kering
- Makan 3x/ hari dengan porsi 3-5 sendok dalam satu
hari.
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d iskemik S : Klien mengatakan nyeri pada luka kaki sebelah kiri
jaringan - Pengkajian Intensitas Nyeri (PQRST)
P (Precipitate) : Luka gangrene
Q (Quality) : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R (Region) : Kaki kiri dan tidak menyebar ke
bagian lain
S (Severty) : Skala nyeri 6
T (Time) : hilang timbul
O:
- Pada saat di gerakan nyeri semakin terasa
- Terdapat luka gangren di kaki kiri bagian samping
dengan panjang 2 cm, lebar 1 cm serta kedalaman 0,5
cm
- Terdapat abses
A : Masalah belum teratasi
P : intervensi diteruskan
Kerusakan integritas kulit S : Klien mengatakan terdapat luka pada kaki kiri dan
b.d luka gangren pada kesemutan pada kedua kakinya
ekstremitas bawah. O:
- Terdapat luka gangren di kaki kiri bagian samping
dengan panjang 2 cm, lebar 1 cm serta kedalaman 0,5
cm
- Terdapat abses
- Kulit kering
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hambatan mobilitas fisik S : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
b.d nyeri pada luka seperti biasa dan hanya berbaring diatas tempat tidur
gangren di ektremitas O:
bawah - Klien tampak lemah
- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
- Klien sulit menggerakan kaki kirinya
- Kekuatan otot 5 5
5 3
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan
Ansietas b.d kurangnya S : Klien mengatakan khawatir dengan kondisi
pengetahuan tentang kesehatannya.
penyakit. O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tidak berkonsentrasi saat ditanya
- Klien tampak tegang
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 Ketidakseimbangan nutrisi 2 Januari 2018 S : Klien mengatakan mulai nafsu makan
kurang dari kebutuhn O:
tubuh b.d nafsu makan - klien tampak lemah
berkurang/anoreksia - TTV : Suhu 36,2oC
Nadi 82x/m
RR 22 x/m
- BB SMRS : 65 kg
BB sekarang : 62 kg
- Mukosa bibir kering
- Makan 3x/ hari dengan menghabiskan ½ dari 1 porsi
makanan yang disediahkan
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d iskemik S : Klien mengatakan nyeri pada luka kaki sebelah kiri
jaringan - Pengkajian Intensitas Nyeri (PQRST)
P (Precipitate) : Luka gangrene
Q (Quality) : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R (Region) : Kaki kiri dan tidak menyebar ke
bagian lain
S (Severty) : Skala nyeri 6
T (Time) : hilang timbul
O:
- Pada saat di gerakan nyeri semakin terasa
- Terdapat luka gangren di kaki kiri bagian samping
dengan panjang 2 cm, lebar 1 cm serta kedalaman 0,5
cm
- Terdapat abses
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi diteruskan
Kerusakan integritas kulit S : Klien mengatakan terdapat luka pada kaki kiri dan
b.d luka gangren pada kesemutan pada kedua kakinya
ekstremitas bawah. O:
- Terdapat luka gangren di kaki kiri bagian samping
dengan panjang 2 cm, lebar 1 cm serta kedalaman 0,5
cm
- Terdapat abses
- Kulit kering
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Hambatan mobilitas fisik S : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
b.d nyeri pada luka seperti biasa dan hanya berbaring diatas tempat tidur
gangren di ektremitas O:
bawah - Klien tampak lemah
- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
- Klien sulit menggerakan kaki kirinya
- Kekuatan otot 5 5
5 3
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi diteruskan
Ansietas b.d kurangnya S : Klien mengatakan khawatir dengan kondisi
pengetahuan tentang kesehatannya.
penyakit. O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tidak berkonsentrasi saat ditanya
- Klien tampak tegang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3 Ketidakseimbangan nutrisi 3 Januari 2018 S : Klien mengatakan sudah nafsu makan
kurang dari kebutuhn O:
tubuh b.d nafsu makan - klien tampak lemah
berkurang/anoreksia - TTV : Suhu 36,2oC
Nadi 82x/m
RR 22 x/m
- BB SMRS : 65 kg
BB sekarang : 62 kg
- Mukosa bibir kering
- Makan 3x/ hari dengan menghabiskan 1 porsi makan
yang disediahkan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Nyeri akut b.d iskemik S : Klien mengatakan nyeri pada luka kaki sebelah kiri
jaringan - Pengkajian Intensitas Nyeri (PQRST)
P (Precipitate) : Luka gangrene
Q (Quality) : Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R (Region) : Kaki kiri dan tidak menyebar ke
bagian lain
S (Severty) : Skala nyeri 6
T (Time) : hilang timbul
O:
- Pada saat di gerakan nyeri semakin terasa
- Terdapat luka gangren di kaki kiri bagian samping
dengan panjang 2 cm, lebar 1 cm serta kedalaman 0,5
cm
- Terdapat abses
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
Kerusakan integritas kulit S : Klien mengatakan terdapat luka pada kaki kiri dan
b.d luka gangren pada kesemutan pada kedua kakinya
ekstremitas bawah. O:
- Terdapat luka gangren di kaki kiri bagian samping
dengan panjang 2 cm, lebar 1 cm serta kedalaman 0,5
cm
- Terdapat abses
- Kulit kering
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hambatan mobilitas fisik S : Klien mengatakan tidak mampu melakukan aktivitas
b.d nyeri pada luka seperti biasa dan hanya berbaring diatas tempat tidur
gangren di ektremitas O:
bawah - Klien tampak lemah
- Aktivitas klien dibantu oleh keluarga.
- Klien sulit menggerakan kaki kirinya
- Kekuatan otot 5 5
5 3
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
Ansietas b.d kurangnya S : Klien mengatakan khawatir dengan kondisi
pengetahuan tentang kesehatannya.
penyakit O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tidak berkonsentrasi saat ditanya
- Klien tampak tegang
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
BAB IV
PEMBAHASAN
Secara teori, proses asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai dengan
evaluasi asuhan keperawatan medikal bedah yang telah ditetapkan antara lain :
1. Pengkajian
Pada pengkajian pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan format
pengkajian keperawatan medikal bedah yang telah di tetapkan.Pengumpulan data
yang dilakukan melalui wawancara (Auto Anamnesa dan/atau Allo Anamnesa)
dengan klien dan melakukan observasi. Pengkajian yang ada dilapangan sesuai
dengan pengkajian yang dijelaskan secara teori.
2. Diagnosa Keperawatan
Secara teoritis diagnosa keperawatan yang muncul ada 7 (sesuai denganNIC dan
NOC, edisi 5 tahun 2013 dan NANDA, Edisi 10 tahun 2015-2017), antara lain :
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik (dari
hiperglikemia).
menganalisa data secara teoritis sesuai dengan NIC dan NOC, edisi 5 tahun
2013 dan NANDA, Edisi 10 tahun 2015-2017. Dari ke-7 diagnosa secara
Jadi, terdapat kesenjangan antara diagnosa secara teoritis dengan diagnosa pada
klien. Karena secara teoritis terdapat tujuh diagnosa, sementara pada klien hanya
terdapat lima diagnosa yang ditemukan. Karena keterbatasan waktu untuk
melakukan pengkajian lebih banyak lagi. Dan juga dari keterangan pasien hanya
ditemukan lima diagnosa itu
3. Intervensi keperawatan
Intervensi keperawatan yang digunakan pada saat dilapangan merupakan
intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan (sesuai dengan NIC
dan NOC, edisi 5 tahun 2013), antara lain :
1) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhn tubuh b.d nafsu makan
berkurang/anoreksia.
Intervensi :
a. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.
b. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yg diprogramkan.
c. Timbang berat badan setiap seminggu sekali.
d. Identifikasi perubahan pola makan.
e. Kerjasama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian insulin dan diet
diabetik
2) Nyeri akut b.d iskemik jaringan
Intervensi :
a. Kaji tingkat frekuensi dan reaksi nyeri yang dialami pasien.
b. Jelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya nyeri.
c. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.
d. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi.
e. Atur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan pasien.
f. Lakukan massage dan kompres luka.
g. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik.
3) Kerusakan integritas kulit b.d luka gangren pada ekstremitas bawah.
Intervensi :
a. Kaji luas dan keadaan luka serta proses penyembuhan.
b. Rawat luka dengan baik dan benar : membersihkan luka secara aseptik
menggunakan larutan yang tidak iritatif, angkat sisa balutan pada luka dan
nekrotomi jaringan yang mati.
c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian insulin, pemeriksaan kultur
pus, pemeriksaan gula darah, dan pemberian antibiotik.
4) Hambatan mobilitas fisik b.d nyeri pada luka gangren di ektremitas bawah
Intervensi :
a. Kaji dan identifikasi tingkat kekuatan otot.
b. Beri penjelasan tentang pentignya melakukan aktivitas untuk menjaga
kadar gula darah dalam keadaan normal.
c. Anjurkan pasien untuk menggerakkan atau nengangkat ekstremitas bawah
sesuai kemampuan.
d. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya.
e. Kerjasama dengan tim kesehatan lain : dokter (pemberian analgesik) dan
tenaga fisioterapi.
5) Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakit.
Intervensi :
a. Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.
b. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.
c. Gunakan komunikasi terapeutik.
d. Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien
untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan
e. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara
bergantian.
f. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi biasanya mengikuti intervensi keperawatan yang muncul
berdasarkan diagnosa keperawatan (sesuai denganNIC dan NOC, edisi 5 tahun
2013 dan NANDA, Edisi 10 tahun 2015-2017).
5. Evaluasi Keperawatan
Pada tahap evaluasi keperawatan, kita dapat melihat perkembangan klien setelah
dilakukan asuhan keperawatan apakah telah berhasil sesuai dengan yang
diharapkan. Dibuktikan pada kriteria hasil yang bersumber dari buku NIC dan
NOC, edisi 5 tahun 2013.
Namun karena dikarenakan keterbatasan waktu dalam melakukan asuhan
keperawatan karena kami hanya kurang lebih 1 minggu berada di ruangan Ahmad
Dahlan ditempat klien dirawat, asuhan keperawatan yang dilakukan juga terbatas
karena banyak tindakan ke klien lain yang dikerjakan.