Kabupaten Dompu merupakan bagian dari Pulau Sumbawa dan termasuk
kedalam Busur Sunda-Banda yang diyakini memiliki potensi sebagai tempat
kedudukan mineralisasi. Beberapa perusahaan perorangan antara lain PT.Sumbawa Timur Mining, PT.Istindo Mitra Perdana, PT.Sinar Gemilang, PT.Multi Teknindo Unggul dan PT.Prakarsa Arimbi Sejahtera telah melakukan penyelidikan atau eksplorasi terhadap daerah-daerah mineralisasi diwilayah kabupaten tersebut seperti di wilayah Kecamataan Hu’u telah ditemukan indikasi mineral emas (Au) dan tembaga (Cu), hingga saat ini dalam proses eksplorasi oleh PT.Sumbawa Timur Mining dan sementara hasil penyelidikan yang lain telah mengidentifikasi daerah prospek mineralisasi logam mangan (Mn) dan timah hitam (Pb) dan emas (Au) di wilayah Desa Lepadi, Kecamatan Pajo. Namun karena cadangan bahan galian yang terdapat di Kecamatan Pajo tidak berkuantitas dan kulitas untuk ditambang secara sekala besar atau perusahan, maka warga masyarakat sekitar menggunakan kesempatan itu untuk matapencaharian dengan menambang secara manual atau tradisional (tanpa ijin) dan pengolahan bataun yang ditambanga dengan menggunakan gelondong yang beroperasi disekitar pemukiman masyarakat rentan dengan terjadinya pencemaran lingkungan terutama air tanah dan air permukaan karena menggunakan merkuri sebagai media pemisah emas dengan logam lainnya Menurut Lestarisa (2010) Pertambangan tanpa ijin merupakan kegiatan pertambangan yang dilakukan oleh perseorangan, sekelompok orang, atau perusahaan berbadan hukum yang dalam pelaksanaannya tidak memiliki ijin dari instansi pemerintah sesuai peraturan yang berlaku. Kegiatan Pertambangan tradisional biasanya tidak memperhatikan dampak terhadap lingkungan. Sehingga hampir di seluruh lokasi penambangan tradisional terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik itu di lokasi penambangan (lubang) maupun di lokasi pengolahan (amalgamasi). Hal ini yang menjadi ketertarikan peneliti yang mengkaji persebaran kegiatan penambangan dan pengolahannya serta potensi dampak lingkungan dari kegitan tersebut dan menghasilkan peta persebaran kegiatan penambangan dan pengolahannya dengan melakukan pemetaan. Pemetaan merupakan kegiatan pendokumentasian atau perekaman data dalam bentuk grafis keletakan dan lokasi cagar budaya serta lingkungannya. Kegiatan pemetaan dimaksudkan untuk mengetahui gambaran situasi keberadaan cagar budaya yang dapat dipakai sebagai acuan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut
Kata kunci : Pertambangan Tanpa Ijin, Pengolahan, Pemetaan, Peta Persebara