Vous êtes sur la page 1sur 15

LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS I

DI DESA KETEWEL SUKAWATI GIANYAR


TANGGAL 04 – 09 DESEMBER 2017

OLEH :
KELOMPOK IIIB
1. NYM AYU SRI MELDYA RYANDAYANTI (P07120215056)
2. NI KETUT RATIH KIMILANINGSIH (P07120215057)
3. PUTU DIAH PEBRISUNDARI (P07120215058)
4. I GEDE PATRIA PRASTIKA (P07120215059)
5. NI LUH PUTU MEGA WIJAYANTHI (P07120215060)
6. PUTU SUSMITHA DEVY LARASATI (P07120215061)
7. MADE SINTIA MEILINA DEWI (P07120215062)
KELAS 3B DIV KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Konsep sehat dan sakit adalah konsep yang kompleks dan berinterpretasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi sehat maupun sakit. Sehat diartikan sebagai
kondisi yang normal dan alami, yang bersifat dinamis dan sifatnya terus menerus
berubah. Menurut WHO sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik,
mental dan sosial, tidak hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan. Sakit adalah
keadaan tidak normal atau tidak sehat, secara sederhana dapat disebut penyakit yang
merupakan suatu bentuk kehidupan atau keadaan di luar batas normal (Asmadi, 2008).
Menurut Muwarni (2011), Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan
systole dan diastole mengalami kenaikan yang mengalami batas normal (tekanan systole
di atas 140 mmHg, dan siastole di atas 90 mmHg). Definisi yang lain menurut Brashers
(2008) hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arterial yang
berlangsung terus menerus. Tekanan darah tinggi pada orang dewasa sebagai berikut
menurut klasifikasi JNS (The Join National Comitten on Preventation, detection
evaluation and treatment of Hight Blood Preassure ) klasifikasi sistolik dan diastolik
untuk ukuran normal ≤ 120 dan ≤ 80, pada prehipertensi dalam rentang sistolik 120 - 139
dan diastolik 85 - 89. Pada hipertensi stage 1 ukuran sistolik 140-159 mmHg dan ukuran
diastolik 90-99 mmHg. Serta hipertensi stage 2 ukuran tekanan darah ≥ 160 dan ≥ 100
mmHg. Penyebab dari hipertensi menurut penyebabnya ada 2 jenis yaitu : hipertensi
primer esensial yaitu meliputi faktor keturunan, umur, serta faktor psikis. Hipertensi
sekunder yaitu penyakit ginjal, tumor dalam rongga kepala, penyakit syaraf dan toxemia
gravidarum (Muwarni, 2011).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2007 menunjukkan sekitar 972
juta orang atau 26,4% penduduk bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan 26,6%
pria dan 26,1% wanita. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333 juta berada di negara
maju dan 639 sisanya berada pada negara berkembang termasuk Indonesia. jumlah
penderita hipertensi di seluruh dunia terus meningkat, di Amerika Serikat sekitar 50 juta
penduduk menderita hipertensi. Pada tahun 2002 di Amerika sekitar 49.707 (99,41%)
orang meninggal akibat hipertensi. Di Amerika diperkirakan sekitar 64 juta lebih
penduduknya yang berusia antara 18 sampai 75 tahun menderita hipertensi, tahun 2005
prevalensi hipertensi sebesar 21,7%. Prevalensi hipertensi di Vietnam pada tahun 2004
mencapai 34,5%, Thailand tahun 1989 mencapai 17%, Malaysia tahun 1996 mencapai
29,9%, Philippina tahun 1993 mencapai 22%, dan Singapura tahun 2004 mencapai
24,9% ( Purwanto, 2012 ).
Hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT, 2001) dikalangan penduduk
umur 25 tahun keatas menunjukan bahwa 27% laki- laki dan 29% wanita menderita
hipertensi, 0,3% mengalami jantung iskemik dan stroke. Terdapat 50% penderita tidak
menyadari sebagai penderita, sehingga penyakitnya bertambah berat karena tidak
mengubah dan menghindari faktor risiko. Hasil survey tersebut Sebanyak 70% adalah
hipertensi ringan, jadi banyak diabaikan/terabaikan sehingga menjadi ganas (hipertensi
maligna) dan 90% hipertensi esensial yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti
sehingga sulit untuk mencari bentuk intervensinya (Aditama, 2007).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi hipertensi di
Indonesia mencapai 25,8% dari seluruh populasi pada usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah
itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke. Sedangkan sisanya pada gagal
jantung, gagal ginjal, dan terjadi kebutaan. Data Riskesdas 2013 juga menyebutkan
penyakit hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan tuberkulosis,
jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di
Indonesia (Depkes RI,2003).
Berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, kasus hipertensi di
Bali yaitu sebesar 37,4% sedangkan Kabupaten Gianyar presentase penderita hipertensi
sebanyak 21,5 %. Data terkini yang didapat dari hasil skrining di daerah Gianyar
khususnya di Puskesmas Pembantu Ketewel dari tanggal 04 Desember 2017- 06
Desember 2017 bahwa penduduk yang memiliki hipertensi sebanyak 33% dari 15 orang
yang berkujung ke Puskesmas Pembantu ketewel. Indikasi dari peningkatan kasus
hipertensi dimasyarakat salah satunya karena masyarakat di Gianyar khususnya daerah
ketewel yang berada dipesisir pantai sehari - hari mengonsumsi makanana asin terutama
ikan laut. Selain itu minimnya perhatian keluarga terhadap pencegahan dan perawatan
anggota keluarga yang mempunyai penyakit hipertensi. Keberhasilan perawatan
penderita hipertensi tidak luput dari peran keluarga, dimana keluarga sebagai unit
terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan dan keluarga sangat berperan
dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Bila dalam
keluarga tersebut salah satu anggotanya mengalami masalah kesehatan maka sistem
dalam keluarga akan terpengaruh, penderita hipertensi biasanya kurang mendapatkan
perhatian keluarga, apabila keluarga kurang dalam pengetahuan tentang perawatan
hipertensi, maka berpengaruh pada perawatan yang tidak maksimal (Mubarak, 2010).
Menurut Friedman (1999) perilaku perawatan hipertensi berhubungan dengan
keluarga terhadap penderita hipertensi, dimana keluarga dapat menjadi faktor yang
sangat berpengaruh dalam menentukan progam perawatan, karena keluarga berfungsi
sebagai sistem pendukung bagi anggota yang menderita hipertensi yang menuntut
pengorbanan ekonomi, sosial, psikologis yang lebih besar dari keluarga. Untuk
menciptakan suatu kondisi yang sehat dan terkontrol, maka keluarga diharapkan
mempunyai pengetahuan tentang penyakit hipertensi agar tercipta suatu perilaku
perawatan yang tepat pada penderita hipertensi, dalam hal pencegahan, penatalaksanaan
yang benar dan tepat pada penderita hipertensi (Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan sebagai hasil dari tahu yang terjadi setelah seseorang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan tentang hipertensi yang
dimiliki penderita tentang penyakit hipertensi sangatlah diperlukan, dimana sebuah
keluarga yang mempunyai anggota yang menderita hipertensi harus memberikan
perhatian dan perawatan agar tercapai status kesehatan yang baik. Apabila pengetahuan
tentang hipertensi cukup baik dimungkinkan akan berpengaruh pada perilaku yang baik
pula pada keluarga untuk melakukan perawatan yang tepat pada anggota keluarga yang
menderita hipertensi (Notoatmodjo, 2003)
Perilaku perawatan pada penderita hipertensi merupakan salah satu cara
penanganan yang harus dilakukan. Perawatan kesehatan pada penderita hipertensi
dibutuhkan suatu kerjasama antara keluarga dan tenaga kesehatan setempat. Kerjasama
ini dapat mendukung status kesehatan yang dimiliki oleh penderita hipertensi (Depkes
RI, 2003).
Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil kasus
Hipertensi melihat dari hasil skrining yang dilakukan selama 3 hari dengan kasus yang
paling tertnggi yang ada di Puskesmas Pembantu Ketewel.
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 PENGKAJIAN
Pengumpulan data dilakukan berdasarkan hasil kunjungan pasien ke puskesmas
pembantu Ketewel dari tanggal 04 – 06 Desember 2017, sehingga didapatkan data
sebagai berikut :

No NAMA UMUR DIAGNOSA


1 Md Mahyuni 38 Th Demam
2 Ni Wayan Supartini 55 Th Hipertensi
3 Ni Wayan Elis Mariani 53 Th Hipertensi
4 I Md Raris Darma Yata 4 Th Demam
5 I Md Sudira 35 Th Diare
6 Komang Sariani 40 Th Pusing
7 Gd Arya Wiranata 2 Th Demam
8 Ni Luh Okta Andriani 9 Bln Demam
9 Nym Lengser 65 Th Hipertensi
10 Nym Wadra 43 Th Hipertensi
11 Wyn Kasi 58 Th Hipertensi
12 Putu Christia Ntasha Putri 18 bln Imunisasi
13 Kd Rafa Awi Putra 2 th Imunisasi
14 Ayu Berliati Wiliastrini 2 bln Imunisasi
15 Putu Sari Handayani 18 bln Imunisasi
Dari data di atas, maka dapat disajikan diagram sebagai berikut :

Diagram Kasus di Pustu Ketewel Tanggal


04 - 06 Desember 2017
Hipertensi Demam Imunisasi Diare Pusing

6% 7%
33%

27%

27%

Sehingga dapat disimpulkan, dari tanggal 04 – 06 Desember 2017, pasien yang berobat
ke pustu Ketewel terbanyak dengan kasus Hipertensi.

Adapun hasil pemeriksaan tekanan darah pada pasien yang berkunjung ke Pustu Ketewel
dapat disajikan data sebagai berikut :

No NAMA UMUR HASIL


1 Md Mahyuni 38 Th 110/80 mmHg
2 Ni Wayan Supartini 55 Th 150/90 mmHg
3 Ni Wayan Elis Mariani 53 Th 160/100 mmHg
4 I Md Sudira 35 Th 120/70 mmHg
5 Komang Sariani 40 Th 130/80 mmHg
6 Nym Lengser 65 Th 150/90 mmHg
7 Nym Wadra 43 Th 150/100 mmHg
8 Wyn Kasi 58 Th 160/90 mmHg
Setelah dilakukan pengkajian untuk mengetahui penyebab ataupun faktor pendukung
terjdadinya hipertensi, didapatkan hasil sebagai berikut :

PENYEBAB / FAKTOR
No NAMA TEKANAN DARAH
PENDUKUNG
1 Ni Wayan Supartini 150/90 mmHg Keturunan
2 Ni Wayan Elis Mariani 160/100 mmHg Konsumsi makanan asin
3 Nym Lengser 150/90 mmHg Konsumsi makanan asin
4 Nym Wadra 150/100 mmHg Keturunan
5 Wyn Kasi 160/90 mmHg Konsumsi makanan asin

Sehingga Dapat disimpulkan 3 dari 5 (60%) pasien hipertensi disebabkan karena sering
mengonsumsi makanan yang asin, sedangkan 2 dari 5 (40%) pasien hipertensi
disebabkan karena faktor keturunan

2.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Analisa Data
No Data Masalah Kesehatan Etiologi Masalah
1 1. Kebiasaan mengonsumsi Perubahan Kurang
makanan asin 60% dari pemeliharaan pengetahuan
penderita hipertensi (n = 5) kesehatan pada tentang pola hidup
2. Riwayat keturunan hipertensi lansia sehat
40% dari penderita hipertensi
(n = 5)
3. Kunjungan terbanyak di pustu
Ketewel dari tanggal 04 – 06
Desember 2017 yaitu pasien
dengan hipertensi (33%)
dengan rentang umur 43 – 65
tahun
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan Komunitas
1) Perubahan pemeliharaan kesehatan pada lansia di desa Ketewel, kecamatan
Sukawati b.d kurang pengetahuan tentang pola hidup sehat d.d kebiasaan
mengonsumsi makanan asin 60% dari penderita hipertensi, riwayat keturunan
hipertensi 40% dari penderita hipertensi, kunjungan terbanyak di pustu Ketewel
yaitu pasien hipertensi (33%)

3. Skoring Diagnosa Keperawatan Komunitas


No Masalah Pentingnya Kemungkinan Peningkatan Total
masalah untuk perubahan terhadap kualitas
dipecahkan : positif jika hidup bila diatasi:

1. Rendah diatasi : 0. Tidak ada

2. Sedang 0. Tidak ada 1. Rendah

3. Tinggi 1. Rendah 2. Sedang


2. Sedang 3. Tinggi
3. Tinggi
1 Perubahan
pemeliharaan
3 3 3 9
kesehatan
pada lansia

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan Komunitas


1) Perubahan pemeliharaan kesehatan pada lansia di desa Ketewel, kecamatan
Sukawati b.d kurang pengetahuan tentang pola hidup sehat d.d kebiasaan
mengonsumsi makanan asin 60% dari penderita hipertensi, riwayat keturunan
hipertensi 40% dari penderita hipertensi, kunjungan terbanyak di pustu Ketewel
yaitu pasien hipertensi (33%)
2.3 INTERVENSI
Dx Strategi Rencana Kriteria Standar
Tujuan Umum Tujuan Khusus Waktu Tempat Pj
Keperawatan Intervensi Kegiatan Evaluasi Evaluasi
Perubahan Setelah Setelah dilakukan 1. Penyebaran 1. Penyebaran 1. Poster dan 1. Poster 07 Di Maha -
pemeliharaan dilakukan tindakan informasi poster dan undangan tersebar di Desember lingkunagan siswa
kesehatan tindakan keperawatan undangan disebar wilayah desa 2017 Desa prodi
pada lansia keperawatan selama 3 x 30 untuk Ketewel dan Ketewel DIV
selama 3 hari, menit diharapkan: penyuluhan 100% Kepe -
diharapkan 1. Terbentuk lansia undangan rawatan
kemampuan kelompok tersebar semester
masyarakat lansia V
dapat 2. Masyarakat 2. Penggerakan 2. Berkoordinasi 2. Terbentuk 2. Tokoh 07 Di kantor
meningkat mendapatkan massa dengan tokoh kelompok masyarakat Desember Desa
dalam informasi masyarakat lansia membentuk 2017 Ketewel
memelihara tentang tentang kelompok
kesehatan penyakit pembentukan lansia
mereka, hipertensi Kelompok
sehingga yaitu berupa Lansia
kasus pengertian,
hipertensi di penyebab, 3. KIE 3. Memberikan 3. Audience 3. Minimal 09 Di Balai
desa ketewel tanda dan penyluhan antusias 60% lansia Desember banjar
dapat gejala, cara kesehatan dalam dan 2017 Pamesan
menurun pengobatan, pada lansia mendengar keluarganya
serta dan keluarga dan mengikuti
penanganan tentang: berdiskus penyuluhan,
hipertensi pengertian, serta 70%
3. Lansia aktif penyebab, lansia dan
mengikuti tanda dan keluarga
kegiatan gejala, cara yang hadir
posyandu pengobatan, terlibat
lansia penanganan dalam tanya
4. Kader mampu hipertensi, jawab.
memotivasi serta
dan pentingnya
memberikan aktif dalam
penyuluhan mengikuti
pada kegiatan
masyarakat posyandu
tentang lansia.
hipertensi.
5. Puskesmas 4. Penyuluhan 4. Membimbing 4. Kader 4. Kader ikut 09 Di Balai
mau individu pada kader dalam memahami serta dalam Desember banjar
bekerjasama kader memberi materi penyuluhan, 2017 Pamesan
untuk motivasi serta penyuluhan dapat
memfasilitasi penyuluhan dan mampu mengulangi
pemeriksaan tentang memotivasi kembali
dan pentingnya materi
pengobatan perawatan penyuluhan
hipertensi lansia dan yang
pentingnya diberikan,
keteraturan serta dapat
pelaksanaan memotivasi
kegiatan masyarakat
posyandu
lansia

5. Kerjasama 5. Kolaborasi 5. Puskesmas 5. Mendapat 09 Di


dengan dengan pihak mau repons yang Desember Puskesmas
Puskesmas puskesmas bekerja - positif dari 2017 pembantu
untuk sama dalam puskesmas Ketewel
kegiatan mem - sehingga
pemeriksaan fasilitasi puskemas
kesehatan dan pengobatan ikut serta
pengobatan hipertensi dalam
pada lansia, memberdaya
khususnya kan
hipertensi. pemeriksaan
dan
pengobatan
lansia
hipertensi
2.4 IMPLEMENTASI
Tanggal / No. Implementasi
Paraf
Waktu Dx Tindakan Hasil
Kamis, 7 1 Menyebarkan poster dan Poster tersebar di wilayah
Desember undangan untuk penyuluhan desa Ketewel dan 100%
2017 lansia undangan tersebar
1 Mengkoordinasikan dengan Tokoh masyarakat
Pukul tokoh masyarakat tentang membentuk kelompok lansia
10.30 pembentukan kelompok
WITA lansia
Sabtu, 9 1 Memberikan penyluhan Audience antusias dalam
Desember kesehatan pada lansia dan mendengar dan berdiskusi
2017 keluarga tentang:
pengertian, penyebab, tanda
Pukul dan gejala, cara pengobatan,
10.00 penanganan hipertensi, serta
WITA pentingnya aktif dalam
mengikuti kegiatan
posyandu lansia.
1 Membimbing kader dalam Kader ikut serta dalam
memberi motivasi serta penyuluhan, dapat
penyuluhan tentang mengulangi kembali materi
pentingnya perawatan lansia penyuluhan yang diberikan,
dan pentingnya keteraturan serta dapat memotivasi
pelaksanaan kegiatan masyarakat
posyandu lansia
1 Berlolaborasi dengan pihak Puskesmas mau bekerjasama
puskesmas untuk kegiatan dalam memfasilitasi
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan hipertensi
pengobatan pada lansia,
khususnya hipertensi.
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan Laporan Praktik Keperawatan Komunitas I Mahasiswa DIV


Keperawatan Tingkat III Semester V di Puskesmas Pembantu Ketewel dari tanggal 06 s/d 09
Desember 2017.

Kelompok : IIIB

Gianyar, Desember 2017

Mengetahui
CI Puskesmas Pembantu Ketewel Ketua Kelompok

…………………………………….. ………………………….................
NIP NIP

Mengetahui

CT DIV Keperawatan Tingkat III/V

…..................................................................

NIP
Gianyar, Desember 2017

Nama Pembimbing / CI Ketua Kelompok

……………………………….…… ……………………………………
NIP. NIM.

Nama Pembimbing / CT

...................................................................

NIP.

Vous aimerez peut-être aussi