Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I DENGAN DIAGNOSA
UTAMA GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
PENDENGARAN DI RUANG INTENSIF WANITA DI RSJ SAMBANG
LIHUM
OLEH
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Inisial : Ny. I
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Sultan adam
Pendidikan : SMA Tamat
No. RCM : 0202xx
B. Faktor Predisposisi
a. Riwayat gangguan jiwa masa lalu
Klien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
b. Pengobatan sebelumnya
Tidak ada
c. Riwayat
Aniaya fisik
Pasien pernah mengalami aniaya fisik sebagai pelaku, usia 35
tahun terlibat perkelahian sampai membuat kantor berantakan
dan memukul rekan kerjanya
Aniaya seksual
Pasien tidak pernah mengalami aniaya seksual
Penolakan
Pasien tidak mengalami penolakan
Kekerasan dalam rumah tangga
Pasien sebagai korban dan pelaku mengalami kekerasan verbal
pada usia 33 tahun karena dirumah pasien juga sering bertengkar
dengan suami yang jarang memperhatikan anaknya.
Tindakan kriminal
Pada tanggal 05 april 2017 pada umur 35 tahun pasien sebagai
korban dan pelaku karena terlibat perkelahian sampai membuat
kantor berantakan dan memukul rekan kerjanya tersebut karena
tidak terima.
d. Anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa
e. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan :
Terlibat perkelahian sampai membuat kantor berantakan dan
memukul rekan kerjanya tersebut karena tidak terima dan dirumah
pasien juga sering bertengkar dengan suami yang jarang
memperhatikan anaknya karena sering menghabiskan waktu dengan
teman-temannya dikampung.
4. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda Vital
TD : 110/70 mmHg
N : 83 x/m
S : 36oC
P : 22 x/m
B. Ukuran
TB : 154 cm
BB : 55 Kg
IMT : 23.20 (normal)
C. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik.
5. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
B. 2
35
2
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Klien
C. Pola Asuh
Klien sejak kecil diasuh oleh ayahnya karena ibunya meninggal sejak
klien berusia 5 tahun. Pola asuh ayahnya adalah pola asuh otoriter yang
ditandai dengan ayahnya yang suka marah-marah.
D. Pola Komunikasi
Klien jarang berkumpul dengan tetangga di lingkungan rumah karena
pekerjaannya yang bisa sampai malam dan tidak memiliki waktu yang
cukup dan klien juga sering bertengkar dengan suami yang jarang
memperhatikan anaknya karena sering menghabiskan waktu dengan
teman-temannya dikampung.
F. Konsep Diri
a. Citra tubuh
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan anggota tubuhnya.
b. Identitas diri
Klien mampu menyebut identitas klien dengan nama Ny. I, alamat Jl.
Sultan adam, dan statusnya sebagai istri dan karyawan disebuah
perusahaan. Klien puas terlahir sebagai seorang perempuan.
c. Peran
- Peran sebagai istri
Peran Klien sebagai istri sering marah-marah disaat ada masalah
sehingga terjadi percekcokkan dengan suaminya.
-Peran sebagai ibu rumah tangga
Peran klien sebagai ibu rumah tangga kurang berinteraksi dengan
anaknya karena faktor pekerjaan yang membuat klien jarang
bertemu atau berkomunikasi dengan anaknya.
-Peran sebagai karyawan
Peran klien sebagai karyawan dikantor sangat kooperatif dan
kompeten dalam pekerjaaannya.
-Peran sebagai anggota masyarakat
Peran klien sebagai anggota masyarakat klien jarang berkumpul
dengan tetangga di lingkungan rumah karena pekerjaannya yang
bisa sampai malam dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk
kegiatan lain.
-Peran sebagai pasien
Peran klien sebagai pasien saat di RSJ klien melakukan aktivitas
sehari-hari seperti, makan, minum, mandi, dan spiritual dengan
extra arahan dari perawat.
d. Ideal diri
- Klien mengatakan ingin pulang
- Klien mengatakan ingin kembali bekerja
- Klien ingin kembali menjadi ibu rumah tangga dan ingin segera
bertemu anaknya
- Klien ingin teman bekerjanya tidak menuduh klien lagi
- Klien ingin permasalahan dengan suaminya terselesaikan
e. Harga diri
Klien merasa malu karena dituduh telah merayu atasannya sehingga
dapat memiliki jabatan yang baik dikantor.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
G. Hubungan sosial
a. Orang terdekat
Klien mengatakan orang yang terdekat adalah adiknya, karena
adiknya yang sering perhatian dengan klien.
H. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien beragama islam dan meyakini akan kebenaran agama. Klien
menganggap penyakitnya dapat disembuhkan.
b. Kegiatan ibadah
Klien menganggap kegiatan ibadahnya biasa saja sehingga klien
jarang melakukan kegiatan ibadah dan saat diRSJ kegiatan ibadah
klien dibantu dengan pengarahan perawat.
Masalah keperawatan : Distress spriritual
6. STATUS MENTAL
A. Penampilan
Penampilan klien kurang rapi, memakai baju sesuai ketentuan dari rumah
sakit, ADL mandiri dengan arahan minimal, klien malas berdandan
seperti memakai bedak maupun memakai lipstik.
Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri
B. Pembicaraan
Saat di ajak komunikasi menolak lama, meninggalkan perawat, pasien
bicara sangat pelan kadang inkoheren. Dari kejauhan terkadang tampak
bicara sediri dan tertawa tiba-tiba. Pembicaraan kadang juga meloncat-
loncat sering menyebut nama sesorang yaitu reni.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : halusinasi
C. Aktifitas Motorik
Klien melakukan aktifitas motorik dengan ekstra arahan seperti mandi,
makan, berias dan kegiatan spiritual. Klien sering diam dikamar, Klien
tidak ada gerakan abnormal seperti agitasi, TIK, grimasen, kompulsif, dll.
Masalah keperawatan : isolasi sosial
D. Alam perasaan
Klien mengatakan saat dituduh dia merasa malu, sedih dan marah. Klien
mengatakan saat klien mendengar bisikan (halusinasi) klien marah.
E. Afek
Afek labil. Afek labil adalah perasaan yang berubah-rubah.
Masalah keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
F. Interaksi selama wawancara
Klien terlihat banyak diam melamun, saat di ajak komunikasi menolak
lama, meninggalkan perawat., kontak mata tidak dapat dipertahankan
Masalah keperawatan : isolasi sosial
G. Persepsi
Klien mengaku ada bisikan yang tidak jelas gemuruh ditelinga,
mengganggu tidurnya, membuatnya terjaga malam hari, saat ditengah
tidur bisa datang bisikan tersebut.
Masalah keperawatan : gangguan persepsi sensori : halusinasi
H. Proses pikir
Pembicaraan kadang meloncat-loncat ( flight of idea)
Masalah Keperawatan : gangguan persepsi sensori : halusinasi
I. Isi pikir
Klien ingin cepat pulang dan ingin kembali bekerja, klien ingin tuduhan
atas dirinya terbukti tidak benar.
J. Tingkat kesadaran
a. Orientasi orang
Klien dapat mengenal perawat maupun teman-temannya diruangan.
b. Orientasi waktu
Klien memiliki orientasi waktu yang baik. Klien dapat menjawab
pertanyaan dari perawat tentang berapa hari sudah klien dirawat di
ruangan.
c. Orientasi tempat
Klien mengetahui dia berada di RSJ Sambang Lihum Banjarmasin
dan menjelaskan alamat rumahnya dan keluarganya.
K. Memori
Klien mampu mengingat kejadian yang lebih dari 24 jam yang lalu seperti
menu makanan kemarin dan klien juga mengingat klien bekerja. Daya
ingat jangka pendek klien baik, klien mampu mengingat kejadian 1 jam
yang lalu seperti klien tadi sudah mandi atau tidak, klien mampu bercerita
kembali tentang menu makanan dan klien juga mampu berhitung 1
sampai 20 tetapi tidak mampu untuk bilangan yang sulit seperti perkalian
ataupun pembagian (tingkat pendidikan : SD/sederajat).
M. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian ringan, klien mampu memutuskan yaitu ketika
ditanya jika klien lapar klien harus tidur atau makan. Klien menjawab
makan. Klien juga mampu menyiapkan minumnya sendiri ketika hendak
makan tetapi dibantu dengan arahan dari perawat dan membawanya ke
meja makan.
8. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping maladaptif ditunjukan dengan klien bicara sendiri dan
marah-marah tanpa sebab, dan bicara sesekali berteriak keadaan tidak
terawat, rambut acak-acakan, baju terlihat kotor.
10. PENGETAHUAN
A. Gangguan jiwa
Klien tidak mengerti tentang penyakit jiwa yang sedang dialami, dan
cara perawatan yang benar.
B. Faktor presipitasi
Klien tidak memahami tanda dan gejala awal yang menjadi pencetus
munculnya gangguan jiwa.
a. Koping
Klien tidak memeahami bagaimana cara menyelesaikan masalah
dengan baik.
b. Sistem pendukung
Keluarga klien tidak mengetahui tentang penyakit yang dialami
klien dan cara perawatan yang benar sehingga selama klien sakit
tidak mendapat perawatan maksimal dan memadai.
c. Penyakit fisik
Klien tidak mempunyai penyakit fisik.
d. Obat-obatan
Klien tidak mengetahui obat-obatan yang dikonsumsinya, frekuensi,
jumlah dan kegunaannya.
B. TerapiMedik
a. HLP ( Haloperidol) 2x1 5mg
- Fungsi
Menenangkan penderita psikosis karena halusinasi tertentu tidak
dapat diberikan fenotiazin.
- Indikasi
Skizotenta, tourate, syndrome dan mental, mualdanmuntah
- Kontraindikasi
hipersensitif pada haloperidol dan komponen lain fotmolasi,
penyakit parkison, depresi berat SSP, suspense sum-sum tulang
belakang, penyakit jantung atau hati berat, koma, ibu menyusui.
b. Clozapine 25 mg 2x1
- Fungsi
Untuk mengobati skizofrenia dan untuk mengobati gejala
psikosis pada penderita Parkinson.
- Indikasi
Mengobati penderita skizofrenia yang tidak bereaksi pada
antipsikotik lain.
- Kontraindikasi
Riwayat granulositopenia dan agranulositosis, gangguan sumsum
tulang, epilepsy tidak terkontrol, depresi SPP.
c. Fluoxetine 20 mg
- Fungsi
untuk mengobati depresi, serangan panik, gangguan obsesif
kompulsif, gangguan makan tertentu (bulimia), dan kondisi parah
pada sindrom pramenstruasi (premenstrual dysphoric disorder).
- Indikasi
Mengatasi gejala gejala depresi, gangguan obsesif-kompulsif,
dan bulimia.
- Kontaindikasi
Insufensiensi hati berat, pikiran untuk bunuh diri, MAO inhibitor
simultan , dan gagal hati.
2. DS : isolasi sosial
- Adik klien mengatakan
klien sering mengurung diri
dikamar saat ditanya
banyak diam tidak mau
bicara
- Adik klien mengatakan
klien jarang berkumpul
dengan tetangga di
lingkungan rumah karena
pekerjaannya yang bisa
sampai malam dan tidak
memiliki waktu yang cukup
untuk kegiatan lain
- Adik klien mengatakan
klien pendiam
DO :
- Klien terlihat banyak diam
melamun, saat di ajak
komunikasi menolak lama,
meninggalkan perawat
- kontak mata tidak dapat
dipertahankan
- klien sering diam dikamar
DO :
- Penampilan klien kurang
rapi
- ADL mandiri dengan
arahan minimal
- Klien tampak tidak
berdandan
DO :
- Klien mengalami afek labil
atau perasaan yang
berubah-rubah