Vous êtes sur la page 1sur 12

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

1. LATAR 1. Dalam rangka memenuhi kebutuhan transportasi regional yang


BELAKANG mampu mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
pengembangan wilayahnya, Pemerintah Propinsi Bangka
Belitung berniat membangun suatu jembatan yang secara umum
untuk memperkuat jaringan jalan yang ada tetapi selain itu juga
sekaligus dapat sebagai daya tarik wisata dan menjadi ikon
wilayah tersebut. Jembatan yang akan dibangun merupakan
suatu jembatan khusus yaitu suatu jembatan yang memiliki
bentang yang panjang atau yang memiliki nilai strategis yang
tinggi serta monumental.
2. Pembangunan dari jembatan khusus memerlukan biaya yang
cukup besar. Demikian juga pengaruh keberadaan jembatan
akan memberikan dampak yang besar juga. Karena itu proses
pembangunan suatu jembatan harus dilakukan secara hati-hati
mulai dari tahap awal sampai jembatan tersebut dioperasikan.
3. Salah satu tahapan penting dalam proses pembangunan
jembatan adalah tahap Studi Kelayakan, dimana semua aspek
ditinjau untuk memastikan bahwa proses pembangunan
jembatan dapat dilanjutkan atau tidak serta untuk mengetahui
kapan jembatan tersebut dibutuhkan.
4. Untuk maksud tersebut maka Pemerintah Propinsi Bangka
Belitung bermaksud mengadakan kegiatan studi kelayakan
jembatan, kajian lingkungan yang berbentuk UKL UPL serta
survey investigasi terhadap pembangunan jembatan Sungai
Baturusa II di daerah Pangkal Balam.

2. MAKSUD DAN 1. Maksud


TUJUAN
Kegiatan studi kelayakan ini bermaksud untuk mengetahui
sejauhmana ide pengembangan jembatan khusus ini dapat
diteruskan ke tahap selanjutnya dengan melakukan investigasi
terhadap beberapa parameter penting pendukung
keberlangsungan sebuah jembatan..
Kegiatan ini juga bermaksud mengkaji beberapa alternative
lokasi jembatan terhadap semua parameter penting sehingga
akan muncul suatu lokasi pilihan yang terbaik dan selanjutnya
melakukan pradesign jembatan dengan mengkaji pilihan
struktur konstruksi jembatan yang paling cocok diterapkan.

2. Tujuan
Kegiatan Studi Kelayakan, Studi UKL UPL dan Survei
Investigasi ini bertujuan untuk beberapa hal antara lain :
a. Teridentifikasinya lokasi terbaik jembatan
b. Teridentifikasinya struktur bangunan jembatan yang paling
cocok dan sesuai.
c. Teridentifikasinya biaya investasi jembatan.
d. Tersedianya dokumen AMDAL dalam rangka pelaksanaan
pembangunan dan pengoperasian jembatan

TOR - 1 Baturusa II
e. Tersedianya parameter dan data teknis seperti pengukuran
topografi dan bathimetri, penyelidikan tanah, geologi dan
seismic hazzard, pasang surut dan sedimentasi, scouring,
kadar garam dan lalulintas air yang ada.

3. SASARAN Sasaran utama dari kegiatan ini adalah penyiapan Dokumen studi
kelayakan jembatan, kajian lingkungan yang berbentuk UKL UPL
serta survey investigasi terhadap pembangunan jembatan Sungai
Baturusa II di daerah Pangkal Balam.

4. NAMA DAN Nama Penguna Jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
ORGANISASI Kepulauan Bangka Belitung.
PENGGUNA
JASA
5. SUMBER DANA Untuk pelaksanaan paket kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih
Rp 898.700.000,- (Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta
Tujuh Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN dibiayai APBD Tahun
Anggaran 2007.

6. LINGKUP, A. Lingkup Kegiatan


LOKASI
1. Studi Kelayakan Pembangunan Jembatan
KEGIATAN,
DATA DAN Secara umum suatu studi kelayakan terdiri atas 3 (tiga)
FASILITAS komponen utama yaitu:
PENUNJANG a. Analisis Kebutuhan
SERTA ALIH
PENGETAHUAN Hal paling panting yang harus dikaji dalam suatu studi
kelayakan adalah ada tidaknya potensi kebutuhan akan
investasi yang dimaksud. Misalnya untuk kasus jembatan
besar, perlu diketahui besarnya demand lalu lintas yang
akan menggunakan jembatan tersebut jika jembatan
tersebut dibangun. Data-data yang dibutuhkan didapat
dengan melakukan survey/pengumpulan data sekunder
maupun primer serta kajian yang tepat.
b. Kelayakan Teknis
Secara teknik perlu dilakukan kajian terhadap lokasi
investasi yang tepat serta solusi-solusi teknik dalam proyek
tersebut. Konsultan harus mencari lokasi terbaik jembatan,
dikaitkan dengan jaringan jalan eksisting, tipe struktur
yang mungkin digunakan, biaya yang diperlukan, dan
kemampuan melaksanakan pekerjaan tersebut.
c. Kelayakan Finansial
Kelayakan Ekonomi adalah gambaran atas efisiensi
penggunaan sumber daya (input) dengan manfaat
(outcomes) yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan
nantinya. Kelayakan ini mencakup aspek sosial,
lingkungan dan atau ekonomi dengan memperhitungkan
biaya yang diperlukan karena adanya kesempatan yang
hilang (opportunity cost) dari penggunaan sumber daya
maupun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan.
Kajian Kelayakan ekonomi berisi analisis secara kuantitatif
perkiraan hasil dari kegiatan, kajian kelayakan ekonomi
yang dilakukan mencakup:

TOR - 2 Baturusa II
 Analisis terhadap aspek sosial yang dilakukan dengan
memperhitungkan penyebaran manfaat dari kegiatan
pada masyarakat di wilayah yang berbeda. Analisis ini
juga memperhitungkan faktor alokasi manfaat, tingkat
pertumbuhan dan distribusi dari manfaat secara efisien
dalam kurun waktu yang bersamaan,
 Hal-hal yang diperhatikan dan menjadi parameter kunci
dalam kajian ekonomi adalah Economic Internal Rate
of Return (EIRR) dan Net Present Value (NPV). Kedua
hal tersebut dapat digunakan sebagai indikator
(justification) ekonomi dari suatu kegiatan. NPV juga
dapat menggambarkan kebutuhan dukungan finansial
berdasarkan kebutuhan pelaksanaan kegiatan.
d. Hasil Studi Kelayakan
Hasil dari suatu studi kelayakan akan berisikan kajian
secara mendalam atas berbagai alternatif tersebut.
Penentuan alternatif terbaik bukan merupakan target suatu
studi kelayakan, karena yang harus disajikan adalah atas
masing-masing alternatif secara mendalam. Adalah bukan
tugas dari pelaksana studi kelayakan untuk menentukan
apakah investasi tersebut dihentikan atau diteruskan.
Keputusan atas hal ini ada di pemberi pekerjaan.

2. Studi UKL dan UPL Pembangunan Jembatan


Studi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan dilakukan terhadap lokasi Jembatan terpilih
dengan menyesuaikan kaidah standar penanganan dampak
lingkungan terhadap pembangunan infrastruktur sesuai
peraturan yang berlaku seperti :
a. keputusan menteri Lingkungan Hidup
b. keputusan menteri Pekerjaan Umum
Kajian yang harus dilakukan adalah menganalisis prakiraan
dampak yang timbul baik itu sebelum pembangunan, pada saat
pembangunan dan setelah/pasca pembangunan jembatan. Hasil
analisis tersebut disusun dalam dokumen UKL (Upaya
Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan
Lingkungan)

3. Survei Investigasi untuk tahap studi dan perencanaan DED


Survei yang harus dilakukan adalah dalam rangka mendukung
kegiatan studi kelayakan, penyusunan UKL dan UPL serta
merupakan data perencanaan detail teknis selanjutnya. Survei
tersebut harus meliputi :
a. Survei Lalulintas
b. Survei Kondisi Umum Wilayah
c. Survei Lingkungan Hidup terhadap Fisik, Sosial Ekonomi
dan Budaya
d. Survei Topografi dan Bathimetri
e. Survei Geologi
f. Survei Penyelidikan Tanah (Soil Investigation)
g. Survei Pasang, arus, sedimentasi dan salinitas

TOR - 3 Baturusa II
B. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan adalah rencana jembatan Baturusa II di daerah
Pangkal Balam Propinsi Bangka Belitung.

C. Data dan Fasilitas Penunjang


1) Penyediaan oleh pengguna jasa
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang
dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:
a. Laporan dan Data
Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi
terdahulu serta photografi harus dikumpulkan sendiri
oleh penyedia jasa.
b. Akomodasi dan Ruang Kantor
Akomodasi dan ruang kantor harus disediakan sendiri
oleh penyedia jasa.
c. Staf Pengawas/Pendamping
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya
yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping
(counterpart) atau Project Officer (PO) dalam rangka
pelaksanaan studi tersebut.
d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat
digunakan oleh penyedia jasa adalah tidak ada.
2) Penyediaan oleh penyedia jasa
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua
fasilitas dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan (lihat daftar RAB).

D. Alih pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka
penyedia jasa harus mengadakan diskusi terkait dengan
substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih
pengetahuan kepada staf Dinas Pekerjaan Umum.

7. METODOLOGI A. Studi Kelayakan Jembatan


1. Kajian Pendahuluan
Dalam mencapai maksud sebagaimana dikemukakan diatas,
dan demi efisiensi, maka konsultan yang ditunjuk harus
melaksanakan kegiatan studi yang mencakup :
a. Tinjauan ulang semua data/studi yang ada yang berkaitan
dengan usulan proyek tersebut termasuk aspek teknik,
ekonomi, sosial ekonomi dan lingkungan.
b. Pengumpulan data fisik dan ekonomi yang diperlukan
untuk mendukung kesimpulan studi kelayakan tersebut
mengenai kelayakan teknik, ekonomi dan lingkungan dari
usulan proyek tersebut.
c. Melakukan indikasi awal, adanya manfaat dari usulan
proyek tersebut, baik terhadap pengguna berupa
peningkatan aksesibilitas dan mobilitas, penurunan biaya

TOR - 4 Baturusa II
transport serta manfaat bagi lingkungan yang lebih luas.

2. Analisis Teknik Jembatan


Konsultan harus melakukan analisis yang meliputi :
a. Studi Alternatif Alinyemen
Akan mereview posisi alinyemen yang mungkin serta
menetapkan koridor bagi studi selanjutnya. Dalam studi ini
juga dipertimbangkan koneksi dengan sistim jaringan
transportasi yang ada serta potensi lokasi konfliknya.
Untuk setiap alternatif alinyemen perlu ditentukan
konfigurasi struktur yang akan digunakan. Setiap alternatif
konsep yang muncul nantinya akan dikaji secara lebih
mendalam pada tahapan selanjutnya.
b. Technical site condition study
Studi ini difocuskan kepada aspek geologi, pondasi,
navigasi, cuaca, dan kondisi hidraulik. Dilakukan juga
review terhadap topography yang ada serta rekomendasi
bagi studi tambahan untuk dilaksanakan pada tahap
selanjutnya.
c. Preliminary design basis study
Pada saat ini akan direview semua persyaratan-persyaratan,
peraturan, standar. Termasuk didalamnya adalah
mengidentifikasikan persyaratan yang terkait dengan aspek
keselamatan dan keandalan struktur.
d. Conseptual Studi
Conseptual Studi merupakan proses yang berulang / iteratif
dimana semua aspek yang mungkin berpengaruh terhadap
keberadaan project hares dipertimbangkan, diberi bobot,
dan diklarifikasi untuk mencapai solusi yang paling
mungkin bagi pemenuhan kebutuhan/tujuan serta bagi
lokasi proyek. Conseptual Study terdiri atas :
 Penyusunan Project Basis
 Penentuan alternatif yang mungkin
 Preliminary Site Investigation
 Kajian dan Penilaian Alternatif Solusi

3. Indikasi Manfaat
Konsultan harus dapat memperkirakan volume lalu
lintas/angkutan yang diperkirakan akan timbul dan
memanfaatkan proyek ini, dengan mempergunakan model dan
analisa yang sesuai.

4. Analisa Biaya Proyek


a. Usulan proyek Jembatan disesuaikan dengan kondisi
lapangan dan akan dilakukan analisa lebih lanjut.
b. Konsultan harus mengkaji alternatif alinyemen Jembatan,
type Jembatan dan bentang Jembatan apabila diperlukan.
c. Konsultan harus memberikan rekomendasi standar
perencanaan yang digunakan pada masing-masing

TOR - 5 Baturusa II
Jembatan, indikasi volume lalu lintas disesuaikan dengan
ramalan arus lalu lintas serta kendala yang akan dihadapi
pada saat pelaksanaan.
d. Konsultan harus mengkaji alternatif jenis konstruksi
Jembatan yang cocok serta memberikan rekomendasi yang
paling tepat disertai perkiraan biaya yang dibutuhkan

5. Untuk Keperluan Analisa Ekonomi Proyek, Konsultan


akan :
a. Membuat analisa manfaat proyek dengan mempergunakan
metoda yang sesuai dan disetujui oleh pemberi pekerjaan
atas dasar indikasi besarnya manfaat proyek (langsung atau
tidak langsung).
b. Melakukan analisis yang tepat, dengan mempergunakan
metode yang sesuai serta telah memperoleh persetujuan
dari pemberi pekerjaan, untuk menentukan waktu yang
optimum bagi pelaksanaan konstruksi yang
direkomendasikan dengan mempertimbangkan besarnya
biaya yang dibutuhkan serta manfaat yang
direkomendasikan dengan mempertimbangkan waktu yang
diperlukan, besarnya biaya yang dibutuhkan serta manfaat
yang diperoleh dengan adanya rencana penggantian
Jembatan tersebut.

B. Studi UKL dan UPL


C. Survei Investigasi Teknik Detailed Engineering Design

Untuk mengetahui secar rinci semua asumsi yang digunakan dalam


tahap perencanaan serta untuk mendapatkan parameter-parameter
penting bagi perencanaan jembatan, diperlukan serangkaian teknikal
studi. Mengingat bentangan jembatan yang besar dan umur rencana
jembatan yang khusus, maka kebutuhan data-data perencanaan
tersebut harus didapat secara akurat.

Hasil Studi teknik tersebut akan menjadi dasar bagi perencana


jembatan untuk melakukan detailed engineering design
Survei Teknis yang diperlukan
1. Survei Topografi Bawah Air/bathimetry
 Untuk mengetahui profil dasar sungai / muara / laut (apanila
lewat laut) di lokasi proyek
2. Survei Gelombang, Pasang, Arus dan Sedimentasi
 Untuk mengetahui kondisi angin, gelombang, pasang surut
dan arus di lokasi proyek.
 Untuk mengetahui tingkat sedimentasi di lokasi proyek
3. Survei Scouring
 Untuk mengetahui local scouring di lokasi pilar jembatan
akibat dibangunnya jembatan
4. Survei Geologi
 Untuk mengetahui kondisi permukaan khususnya di lokasi
jembatan, mulai darat, pantai dan laut

TOR - 6 Baturusa II
 Memetakan kondisi geologi, khususnya litologi dan struktur
geologi di daerah sekitar proyek
 Memberikan inforrnasi dalam bentuk gambar 3 dimensl
tentang permukaan di lokasi proyek
 Metode yang digunakan adalah Geoelektrik untuk daratan,
georadar untuk daerah pantai dan sub bottom profiling untuk
lautan
5. Survei Soil Investigation
 Mendapatkan data primer di lokasi pekerjaan yang akan
digunakan untuk perencanaan
 Mengidentifikasikan textur lapisan tanah di lokasi proyek
berdasarkan hasil penyelidikan dan pengukuran langsung di
lapangan dan laboratorium
 Melakukan analisis dan evaluasi tentang jenis pondasi dan
daya dukung
 Menyediakan data bagi studi teknis lain seperti Seismic
Hazzard dan lain-lain
6. Seismic Hazzard Analysis
 Mengidentifikasikan fenomena-fenomena geologi yang
berpotensi menjadi sumber gempa yang ada di sekitar lokasi
jembatan
 Mendapatkan parameter gempa berupa percepatan tanah
dasar dan respo spectra di batuan dasar dan di dasar laut
7. Salitasi (Keasinan)
8. Pergerakan Kapal
9. Kecepatan Angin
10.Tidal

8. JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan kegiatan studi ini diperkirakan 2 (dua)
PELAKSANAAN bulan. Dengan prakiraan penjadwalan sebagai berikut :

Bulan Ke
Item Pekerjaan I II
1 2 3 4 1 2 3 4

Tahap 1 : Persiapan, penyusunan


metode kerja
Tahap 2 : Survei Investigasi

Tahap 3 : Diagnosis permasalahan

Tahap 4 : Analisis

Tahap 5 : Rekomendasi

Pelaporan dan diskusi:


Laporan pendahuluan

Laporan antara

Konsep Laporan Akhir

Laporan Akhir dan Laporan ringkas

Presentasi

TOR - 7 Baturusa II
9. TENAGA AHLI Untuk pelaksanaan studi kelayakan ini dibutuhkan tenaga ahli
dengan pengalaman kerja seperti tersebut di bawah ini :

No. NAMA TENAGA AHLI Jml TA Tahun Pengalaman


1. Ahli Teknik Jembatan (Ketua Tim) 1 2 mm
Sub kegiatan : Studi Kelayakan
2. Ahli Struktur Jembatan (Wakil Ketua I) 1 2 mm
3. Ahli Ekonomi Transportasi 1
4. Ahli Teknik Lalulintas/Transportasi 1 2 mm
Sub kegiatan : Studi UKL / UPL
5. Ahli Teknik Lingkungan (Wakli Ketua II) 1 2 mm
6. Ahli Biologi 1 2 mm
7. Ahli Sosial Ekonomi/ Sosial Budaya 1 2 mm
8. Ahli Hukum dan Kelembagaan 1 2 mm
Sub kegiatan : Survei Investigasi
9. Ahli Survei (Wakil Ketua III) 1 2 mm
10. Ahli Hidrologi/ Hidrolika 1 2 mm
11. Ahli Geodesi 1 2 mm
12. Ahli Geologi/ Geolistrik 1 2 mm
13. Ahli Teknik Pantai 1 2 mm
14. Ahli Tanah dan Material 1 2 mm
TOTAL 14

Selain kebutuhan tenaga ahli seperti disebutkan diatas, untuk


pelaksanaan studi ini juga diperlukan tenaga pendukung. Adapun
tenaga pendukung yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

No. TENAGA PENDUKUNG Jml TA Tahun Pengalaman


Sub kegiatan : Studi Kelayakan
1. Ass. Ahli Struktur Jembatan 1 2 mm
2. Ass. Ahli Ekonomi Transportasi 1 2 mm
3. Ass. Ahli Teknik Lalulintas 1 2 mm
4. Ass. Ahli Transportasi 1 2 mm
Sub kegiatan : Studi UKL / UPL
5. Ass. Ahli Teknik Lingkungan 1 2 mm
6. Ass. Ahli Biologi
7. Ass. Ahli Sosial Budaya 1 2 mm
8. Ass. Ahli Hukum dan Kelembagaan 2 mm
Sub kegiatan : Survei Investigasi
9. Ass. Ahli Hidrologi/ Hidrolika 1 2 mm
10. Ass. Ahli Geodesi 1 2 mm
11. Ass. Ahli Geologi 1 2 mm
12. Ass. Ahli Teknik Pantai 1 2 mm
13. Ass. Ahli Soil and Material 1 2 mm
14. Kepala Surveyor Geolistrik 1 2 mm
15. Kepala Surveyor Tanah 1 2 mm
TOTAL 15 36 mm

10. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan studi ini adalah
rekomendasi yang bersifat spesifik dan merupakan solusi terbaik
dalam penyelesaian masalah, perlu tidaknya proyek yang dikaji ini
dilanjutkan pada tahap lebih lanjut, dan mengkaji sejauh mana
tingkat kelayakan proyek untuk dilaksanakan khususnya dari aspek
ekonomi dan finansial, aspek teknik dan aspek lingkungan.

11. LAPORAN Untuk meningkatkan hasil guna dari studi ini maka sistem
pelaporannya disusun sebagai berikut. Setiap sub kegiatan wajib
menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut :
A. Sub Kegiatan Studi Kelayakan
a) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini berisi:

TOR - 8 Baturusa II
i) Pemahaman konsultan terhadap pelaksanaan studi yang
harus dilakukan;
ii) Pendekatan dan metolodogi pelaksanaan dan alat analisa
yang akan dipergunakan;
iii) Organisasi pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang akan
ditempatkan dalam studi ini;
iv) Rencana kerja dan jadual pelaksanaan studi serta
pengumpulan data yang harus dilakukan.
Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan
diserahkan selambat-lambatnya pada akhir minggu kedua
sejak SPMK diterbitkan.

b) Laporan Interim
i) Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan
pengumpulan data lapangan ataupun dari studi literatur;
ii) Hasil analisa awal kelayakan usulan proyek mencakup
analisa lalu lintas, biaya operasi kendaraan dan
perkiraan biaya pelaksanaan proyek rute-rute alternatif
yang dianggap sesuai.
Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan
diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan kesatu
sejak SPMK diterbitkan.

c) Laporan Draft Final


Laporan Draft Final ini berisi:

i. Rangkuman dan perbaikan dari temuan sebagaimana


disampaikan dalam Laporan Antara;
ii. Hasil analisa kajian lingkungan;
iii. Hasil analisa kelayakan dari usulan proyek dari aspek
teknik, ekonomi dan lingkungan;
iv. Rekomendasi Konsultan sebagaimana kesimpulan atas
temuan serta hasil analisa yang dilakukan.
Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan
diserahkan selambat-lambatnya pada akhir minggu ke 6-7
sejak SPMK diterbitkan.

d) Laporan Akhir
Berisi hasil penyempurnaan dari laporan Draft Final dengan
memperhatikan berbagai masukan dan hasil diskusi /
pembahasan dengan pemberi pekerjaan.
Laporan Akhir ini akan terdiri dari:
i. Ringkasan Laporan Akhir ( Executive Summary )
ii. Laporan Utama berisi temuan yang mendukung
kesimpulan yang dipresentasikan sebagai hasil studi ini
(data dan hasil analisa).
Laporan ini dibuat sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan
dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (minggu) setelah
presentasi Draft Final atau di akhir masa kegiatan.

B. Sub Kegiatan Studi UKL dan UPL

a) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini berisi:
i. Pemahaman konsultan terhadap pelaksanaan studi yang

TOR - 9 Baturusa II
harus dilakukan;
ii. Pendekatan dan metolodogi pelaksanaan dan alat
analisa yang akan dipergunakan;
iii. Organisasi pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang
akan ditempatkan dalam studi ini;
iv. Rencana kerja dan jadual pelaksanaan studi serta
pengumpulan data yang harus dilakukan.

Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan


diserahkan selambat-lambatnya pada akhir minggu kedua
sejak SPMK diterbitkan.

b) Laporan Draft Final


Laporan Draft Final ini berisi:
i. Rangkuman dan perbaikan dari temuan sebagaimana
disampaikan dalam Laporan Antara;
ii. Hasil analisa kajian lingkungan;
iii. Analisis Upaya Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan
iv. Rekomendasi Konsultan sebagaimana kesimpulan atas
temuan serta hasil analisa yang dilakukan.
Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan
diserahkan selambat-lambatnya pada akhir minggu ke 6-7
sejak SPMK diterbitkan.

c) Laporan Akhir
Berisi hasil penyempurnaan dari laporan Draft Final dengan
memperhatikan berbagai masukan dan hasil diskusi /
pembahasan dengan pemberi pekerjaan.

Laporan Akhir ini akan terdiri dari:


i. Laporan Utama berisi temuan yang mendukung
kesimpulan yang dipresentasikan sebagai hasil studi ini
(data dan hasil analisa).
ii. Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan
iii. Dokumen Upaya Pemantauan Lingkungan
Laporan ini dibuat sebanyak 20 (dua puluh) buku laporan
dan diserahkan selambat-lambatnya 2 (minggu) setelah
presentasi Draft Final atau di akhir masa kegiatan.

C. Sub Kegiatan Survei Investigasi

a) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini berisi:
i. Pemahaman konsultan terhadap pelaksanaan survei
yang harus dilakukan;
ii. Pendekatan dan metolodogi pelaksanaan dan alat
analisa yang akan dipergunakan;
iii. Organisasi pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang
akan ditempatkan dalam studi ini;
iv. Rencana kerja dan jadual pelaksanaan studi serta
pengumpulan data yang harus dilakukan.

Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan


diserahkan selambat-lambatnya pada akhir minggu kedua
sejak SPMK diterbitkan.

TOR - 10 Baturusa II
b) Laporan Interim
Laporan ini akan berisi
i. Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan survei
lapangan;
ii. Data awal hasil laboratorium

Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan


diserahkan selambat-lambatnya pada akhir bulan kesatu
sejak SPMK diterbitkan.

c) Konsep Laporan Data Teknik


Laporan Data Teknik ini berisi:
i. Rangkuman data teknik hasil survei dan perbaikan dari
temuan sebagaimana disampaikan dalam Laporan
Interim;
ii. Rekomendasi Konsultan untuk kegiatan selanjutnya
terhadap temuan data teknik.

Laporan ini dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan dan


diserahkan selambat-lambatnya pada akhir minggu ke 8
sejak SPMK diterbitkan.

d) Laporan Data Teknik


Laporan Data Teknik ini merupakan perbaikan dari hasil
evaluasi terhadap konsep yang ada, berisi:
i. Rangkuman data teknik hasil survei dan perbaikan dari
temuan sebagaimana disampaikan dalam Laporan
Interim;
ii. Rekomendasi Konsultan untuk kegiatan selanjutnya
terhadap temuan data teknik.

Setiap tahapan dari Pelaporan tersebut harus dipresentasikan pada


Pemberi Pekerjaan.
Laporan yang dibuat disampaikan dalam bentuk tercetak (hard copy)
disertai soft copy (dalam format CD), yang memuat seluruh isi
laporan dan data pendukung.
Pengolah kata ataupun pengolah angka/data yang dipergunakan
disesuaikan dengan yang direkomendasikan oleh Pemberi Pekerjaan.
Data-data yang dipergunakan dalam studi ini harus dilampirkan
dalam satu kumpulan data (sebagai appendix).

TOR - 11 Baturusa II
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Propinsi Bangka Belitung

Ir. H. Suryadi Sujak


NIP. 440 008 040

TOR - 12 Baturusa II

Vous aimerez peut-être aussi