Vous êtes sur la page 1sur 6

a. Apakah motivasi mempengaruhi partisipasi?

Pada jurnal diatas, motivasi mempengaruhi partisipasi. Motivasi merupakan suatu


dorongan untuk melakukan segala macam kegiatan guna memenuhi kebutuhan dan jika
kebetuhan tidak terpenuhi maka akan ada rasa tidak nyaman dan rasa tidak seimbang yang
ada dalam diri. Hal ini dapat dilihat, dikarenakan motivasi masyarakat yang tinggi maka
partisipas dalam menjaga lingkungan yang baik juga tinggi.
Saat ini kondisi lingkungan permukiman Baleendah mengalami degradasi akibat
pembangunan yang tidak terencana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
pembangunan perumahan yang tidak teratur, tumbuhnya kegiatan perdagangan liar
disepanjang jalan raya, tumbuhnya bangunan-bangunan liar diatas tempat pengaliran air
(drainase), penumpukan sampah yang sampat saat ini belum ada penyelesaiannya.
Lingkungan permukiman di Baleendah mengalami banjir di musim hujan karena tertutupnya
saluran air serta pemandangan yang tidak nyaman dan bau akibat dari penumpukan sampah.
Penulis pada jurnal diatas melakukan suatu penelitian dengan salah satu tujuannya
yaitu mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan
permukiman. Dimana masyarakat setempat memiliki motivasi tinggi untuk
menjaga/meningkatkan kualitas lingkungan permukiman, motivasi yang tinggi ini diwujudkan
dalam bentuk tindakan memperbaiki dan menjaga lingkungan. Motivasi yang tinggi ini juga
dukung karena adanya partisipasi dalam bentuk dana, tenaga dan sarana prasarana yang ada.
Persepsi tentang kualitas lingkungan yang diketahui jadi pemicu juga untuk motivasi dalam
meningkatkan kualitas lingkungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi masyarakat
untuk meningkatkan kualitas lingkungan mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam
menjaga dan meningkatkan kesehatan lingkungan.
Pada intinya dapat dinyatakan bahwa dorongan dari dalam diri maupun dari luar diri
individu menyebabkan munculnya kebutuhan yang segera setelah terpenuhi akan muncul
kebutuhan lainnya. Motivasi merupakan wujud dari suatu dorongan untuk memenuhi
kebutuhan hidup, jadi jika tidak ada motivasi maka dorongan untuk berpartisipasi kecil,dan
jika motivasi itu muncul maka dorongan untuk berpartisipasi besar sehingga motivasi sangat
berpengaruh pada partisipasi.
b. Motivasi apakah yang mempengaruhi partisipasi.

Tingginya lajunya pertumbuhan penduduk disuatu daerah diikuti pula dengan laju
pertumbuhan permukiman. Jumlah pertumbuhan permukiman yang baru terus meningkat
sehingga menyebabkan tingginya tekanan terhadap daya dukung lingkungan. Pertumbuhan
jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan terjadinya perkembangan
permukiman yang diikuti dengan pengelolaan yang tidak terkontrol. Peningkatan jumlah
penduduk tersebut tidak sebanding dengan jumlah lahan untuk tempat tinggal, sehingga
terjadinya alih fungsi lahan yang tadinya lahan pertanian menjadi lahan terbangun serta
dibeberapa tempat terjadi kondisi lingkungan yang padat penduduk dan kurang
memperhatikan kondisi kesehatan lingkungan permukiman. Akibat dari pembangunan yang
tidak memperhatikan kualitas lingkungan, saat ini kondisi lingkungan permukiman Baleendah
mengalami degradasi akibat pembangunan yang tidak terencana dengan baik, yaitu:
1) pembangunan perumahan yang tidak teratur
2) tumbuhnya kegiatan perdagangan liar disepanjang jalan raya, tumbuhnya bangunan-
bangunan liar diatas tempat pengaliran air (drainase)
3) penumpukan sampah yang sampat saat ini belum ada penyelesaiannya. Lingkungan
permukiman di Baleendah mengalami banjir di musim hujan karena tertutupnya
saluran air serta pemandangan yang tidak nyaman dan bau akibat dari penumpukan
sampah.

Maka dari itu timbul lah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas
lingkungan pemukiman dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan penduduk
serta dampak dari perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada karakteristik lingkungan itu
saja, melainkan juga berperan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Motivasi
ini yang menghantarkan masyarakat untuk berperan aktif dan berpartisipasi demi kemajuan
kecamatan Baleedah.

c. Beri komentar singkat dari isi jurnal tersebut.

Dalam jurnal “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENJAGA KUALITAS LINGKUNGAN


PERMUKIMAN DI KECAMATAN BALEENDAh´ terlihat adanya kerterkaitan antara motivasi
dengan partisipasi untuk memajukan kualitas lingkungan.
Lingkungan permukiman yang ada di wilayah penelitian sering mengalami banjir
ketika musim hujan. Banjir yang terjadi karena tersumbatnya atau terhentinya aliran air akibat
banyaknya bangunan-bangunan baru yang menutup saluran air, sehingga apabila terjadi
hujan maka air yang ada tidak dapat mengalir secara langsung tetapi tertahan di wilayah
permukiman tersebut. Salah satu bentuk partisipasi masyarakat untuk meningkatkan
kemajuan di lingkungan Baleedah dengan ikut berpartisipasi dalam bentuk kegiatan sosial.
Kegiatan sosial yang biasanya ada di lingkungan permukiman, seperti membersihkan saluran
air, membersihkan selokan, sampah dan kegiatan sosial lainnya untuk kepentingan bersama.
Dalam jurnal ini telah di bahas secara lengkap kondisi lingkungan di daerah kecamatan
Baleedah serta partisipasi masyarakat demi meningkatkan kualitas lingkungan Baleedah
namun seharusnya penulis juga lebih memotivasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan untuk
meningkatkan kualitas kecamataan Baleedah serta penulis melakukan program yang dapat
memajukan minat masyarat untuk berpartisipasi dan dalam jurnal ini penulis tidak
menampilkan hasil akhir perubahan kemajuaan yang telah terjadi di daerah kecamataan
Baleedah setelah adanya partisipasi masyarakat dimana merupakan indeks hasil keberhasilan
dari sebuah partisipasi kegiatan masyarakat untuk meningkatkan kualitas Kecamatan
Baleedah.

d. Bentuk partisipasi itu apa aja?

Dalam jurnal ini wujud partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan kecamatan
Baleedah yaitu:
1. Partisipasi Dalam Bentuk Buah Pikiran
Masyarakat yang memberikan sumbangan berupa pikiran adalah mereka yang aktif
dalam segala kegiatan organisasi dan juga menjadi pengurus organisasi di lingkungannya.
Masyarakat selalu aktif mengikuti pertemuan, aktif menyampaikan keputusan dan juga
terlibat dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan usaha untuk
menjaga, memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman.
2. Partisipasi Dalam Bentuk Harta dan Uang
Bentuk partisipasi dalam bentuk harta dan uang adalah sumbangan berupa materi yang
digunakan untuk menjaga sarana dan prasarana lingkungan permukiman seperti
memperbaiki taman bermain, sarana olahraga, dan lain-lain.
3. Partisipasi Dalam Bentuk Tenaga
Partisipasi dalam bentuk tenaga merupakan sumbangan yang diberikan oleh masyarakat
dalam bentuk tenaga yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman seperti berkerjasama dalam membersihkan gorong-gorong.,
memperbaiki tempat taman bermain, memperbaiki jalan, dan lain-lain
4. Partisipasi dalam Bentuk keahlian dan keterampilan
Partisipasi ini berupa keahlian atau keterampilan dan bisa disumbangkan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan permukiman. Masyarakat menyatakan akan ikut
memberikan pelatihan kepada masyarakat di lingkungan setempat seandainya
mempunyai keterampilan atau keahlian.
5. Partisipasi Dalam Bentuk Kegiatan Sosial
Partisipasi dalam bentuk kegiatan sosial adalah keterlibatan masyarakat dalam segala
kegiatan yang ada di lingkungan untuk menjaga kualitas lingkungan permukiman.
Kegiatan sosial yang biasanya ada di lingkungan permukiman, seperti membersihkan
saluran air, membersihkan selokan, sampah dan kegiatan sosial lainnya untuk
kepentingan bersama

Bila dilihat dari bentuk dan tahapan partisipasi, maka tahapan partisipasi dapat dibagi
menjadi beberapa tahapan, antara lain :

a. Partisipasi inisiasi (Inisiation Participation) adalah partisipasi yang mengundang


inisiatif dari pemimpin desa, baik formal maupun informal, ataupun dari anggota
masyarakat mengenai suatu proyek, yang nantinya proyek tersebut merupakan
kebutuhan bagi masyarakat.
b. Partisipasi Legitimasi (Legitimation Participation) adalah partisipasi pada tingkat
pembicaraan atau pembuatan keputusan tentang proyek tersebut.
c. Partisipasi Eksekusi (Execution Participation), adalah partisipasi pada tingkat
pelaksanaan.

Dari ketiga tahapan partisipasi di atas, partisipasi inisiasi mempunyai kadar yang
lebih tinggi dibanding partisipasi legitimasi dan eksekusi.

Dilihat dari jenisnya, maka partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat


bermacam-macam sesuai dengan kemampuan, seperti tertera di bawah ini:
a. Partisipasi buah pikiran, adalah jenis partisipasi yang diberikan seperti
menyumbangkan buah pikiran, pengalaman, pengetahuan dalam pertemuan rapat.
b. Partisipasi tenaga, adalah jenis partisipasi yang diberikan dalam berbagai kegiatan,
seperti untuk perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan untuk orang lain,
partisipasi spontan atas dasar sukarela.
c. Partisipasi harta benda, partisipasi yang diberikan oleh seseorang dalam suatu kegiatan
untuk perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain dan sebagainya.
d. Partisipasi keterampilan dan kemampuan, yang diberikan orang untuk mendorong
aneka ragam bentuk usaha dan industri.
e. Partisipasi sosial, adalah jenis partisipasi yang diberikan sebagai tanda keguyuban,
seperti turut arisan, koperasi, melayat (dalam peristiwa kematian) tabungan dan
sebagainya. (Santoso Sastroputro, 1988: 44).

Sedangkan jenis partisipasi bila dilihat dari sifatnya adalah:

a. Memberi input pada proses pembangunan, menerima imbalan atas input tersebut dan
ikut menikmati hasilnya.
b. Memberi input dan menikmati hasilnya.
c. Memberi input, menerima imbalan tanpa ikut menikmati hasil pembangunan.
d. Menikmati hasil/memanfaatkan hasil pembangunan tanpa ikut memberi input.
e. Memberi input tanpa menerima imbalan dan tidak menikmati hasilnya.

E. bagaimana cara memotivasi agar orang mau berpartisipasi?

Hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan komunikasi yang baik secara persuasif kepada
orang-orang agar mau berpartisipasi dengan cara menimbulkan atau meningkatkan kesadaran mereka
akan pentingnya partisipasi mereka. Sebagai individu ataupun lembaga yang terlibat dalam kegiatan
pengembangan masyarakat harus menyadari bahwa dukungan/peran serta masyarakat dapat
diperoleh dengan cara menyusun sebuah strategi komunikasi. Tujuan strategi komunikasi adalah
memberikan informasi suatu kegiatan pada masyarakat, dengan menitikberatkan pada bujukan
(persuasive) dan menanamkan penyadaran (awareness) dalam upaya memotivasi masyarakat agar
berperan dalam kegiatan pengembangan masyarakat. Lalu dengan memberikan pengetahuan tentang
dampak positif apa yang dapat didapat ketika mereka berpartisipasi baik dampak positif pada individu
maupun lingkungan sehingga dapat mendorong keinginan mereka untuk berpartisipasi, dan
memberikan pengetahuan tentang tujuan yang didapat untuk kepentingan bersama sehingga orang-
orang dapat memliki rasa kebersamaan dengan cara berpartisipasi itu. Memberikan pencerdasan
kepada masyarakat terhadap pentingnya partisipasi mereka dan dampak buruk jika tingkat
partisipasinya rendah, dengan itu masyarakat akan lebih peduli untuk berpartisipasi.

Vous aimerez peut-être aussi