Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Tingginya lajunya pertumbuhan penduduk disuatu daerah diikuti pula dengan laju
pertumbuhan permukiman. Jumlah pertumbuhan permukiman yang baru terus meningkat
sehingga menyebabkan tingginya tekanan terhadap daya dukung lingkungan. Pertumbuhan
jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan terjadinya perkembangan
permukiman yang diikuti dengan pengelolaan yang tidak terkontrol. Peningkatan jumlah
penduduk tersebut tidak sebanding dengan jumlah lahan untuk tempat tinggal, sehingga
terjadinya alih fungsi lahan yang tadinya lahan pertanian menjadi lahan terbangun serta
dibeberapa tempat terjadi kondisi lingkungan yang padat penduduk dan kurang
memperhatikan kondisi kesehatan lingkungan permukiman. Akibat dari pembangunan yang
tidak memperhatikan kualitas lingkungan, saat ini kondisi lingkungan permukiman Baleendah
mengalami degradasi akibat pembangunan yang tidak terencana dengan baik, yaitu:
1) pembangunan perumahan yang tidak teratur
2) tumbuhnya kegiatan perdagangan liar disepanjang jalan raya, tumbuhnya bangunan-
bangunan liar diatas tempat pengaliran air (drainase)
3) penumpukan sampah yang sampat saat ini belum ada penyelesaiannya. Lingkungan
permukiman di Baleendah mengalami banjir di musim hujan karena tertutupnya
saluran air serta pemandangan yang tidak nyaman dan bau akibat dari penumpukan
sampah.
Maka dari itu timbul lah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kualitas
lingkungan pemukiman dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan penduduk
serta dampak dari perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada karakteristik lingkungan itu
saja, melainkan juga berperan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Motivasi
ini yang menghantarkan masyarakat untuk berperan aktif dan berpartisipasi demi kemajuan
kecamatan Baleedah.
Dalam jurnal ini wujud partisipasi masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan kecamatan
Baleedah yaitu:
1. Partisipasi Dalam Bentuk Buah Pikiran
Masyarakat yang memberikan sumbangan berupa pikiran adalah mereka yang aktif
dalam segala kegiatan organisasi dan juga menjadi pengurus organisasi di lingkungannya.
Masyarakat selalu aktif mengikuti pertemuan, aktif menyampaikan keputusan dan juga
terlibat dalam pengambilan keputusan khususnya yang berkaitan dengan usaha untuk
menjaga, memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman.
2. Partisipasi Dalam Bentuk Harta dan Uang
Bentuk partisipasi dalam bentuk harta dan uang adalah sumbangan berupa materi yang
digunakan untuk menjaga sarana dan prasarana lingkungan permukiman seperti
memperbaiki taman bermain, sarana olahraga, dan lain-lain.
3. Partisipasi Dalam Bentuk Tenaga
Partisipasi dalam bentuk tenaga merupakan sumbangan yang diberikan oleh masyarakat
dalam bentuk tenaga yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
lingkungan permukiman seperti berkerjasama dalam membersihkan gorong-gorong.,
memperbaiki tempat taman bermain, memperbaiki jalan, dan lain-lain
4. Partisipasi dalam Bentuk keahlian dan keterampilan
Partisipasi ini berupa keahlian atau keterampilan dan bisa disumbangkan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan permukiman. Masyarakat menyatakan akan ikut
memberikan pelatihan kepada masyarakat di lingkungan setempat seandainya
mempunyai keterampilan atau keahlian.
5. Partisipasi Dalam Bentuk Kegiatan Sosial
Partisipasi dalam bentuk kegiatan sosial adalah keterlibatan masyarakat dalam segala
kegiatan yang ada di lingkungan untuk menjaga kualitas lingkungan permukiman.
Kegiatan sosial yang biasanya ada di lingkungan permukiman, seperti membersihkan
saluran air, membersihkan selokan, sampah dan kegiatan sosial lainnya untuk
kepentingan bersama
Bila dilihat dari bentuk dan tahapan partisipasi, maka tahapan partisipasi dapat dibagi
menjadi beberapa tahapan, antara lain :
Dari ketiga tahapan partisipasi di atas, partisipasi inisiasi mempunyai kadar yang
lebih tinggi dibanding partisipasi legitimasi dan eksekusi.
a. Memberi input pada proses pembangunan, menerima imbalan atas input tersebut dan
ikut menikmati hasilnya.
b. Memberi input dan menikmati hasilnya.
c. Memberi input, menerima imbalan tanpa ikut menikmati hasil pembangunan.
d. Menikmati hasil/memanfaatkan hasil pembangunan tanpa ikut memberi input.
e. Memberi input tanpa menerima imbalan dan tidak menikmati hasilnya.
Hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan komunikasi yang baik secara persuasif kepada
orang-orang agar mau berpartisipasi dengan cara menimbulkan atau meningkatkan kesadaran mereka
akan pentingnya partisipasi mereka. Sebagai individu ataupun lembaga yang terlibat dalam kegiatan
pengembangan masyarakat harus menyadari bahwa dukungan/peran serta masyarakat dapat
diperoleh dengan cara menyusun sebuah strategi komunikasi. Tujuan strategi komunikasi adalah
memberikan informasi suatu kegiatan pada masyarakat, dengan menitikberatkan pada bujukan
(persuasive) dan menanamkan penyadaran (awareness) dalam upaya memotivasi masyarakat agar
berperan dalam kegiatan pengembangan masyarakat. Lalu dengan memberikan pengetahuan tentang
dampak positif apa yang dapat didapat ketika mereka berpartisipasi baik dampak positif pada individu
maupun lingkungan sehingga dapat mendorong keinginan mereka untuk berpartisipasi, dan
memberikan pengetahuan tentang tujuan yang didapat untuk kepentingan bersama sehingga orang-
orang dapat memliki rasa kebersamaan dengan cara berpartisipasi itu. Memberikan pencerdasan
kepada masyarakat terhadap pentingnya partisipasi mereka dan dampak buruk jika tingkat
partisipasinya rendah, dengan itu masyarakat akan lebih peduli untuk berpartisipasi.