Vous êtes sur la page 1sur 4

LAPORAN KEGIATAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR

PADA AN. D DI RUANG KIA PUSKESMAS NGESREP


KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Nama pemeriksa : G. Satria Pramantara


NIM : P1337420917030
Tanggal kunjungan : 13 Desember 2017

A. IDENTITAS ANAK
1. Nama : An D
2. Tanggal Lahir : 9 September 2017
3. Umur Anak : 3 bulan
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Alamat : Jatingaleh
6. Nama ayah/ Ibu : Ny S/ Tn.D

B. RIWAYAT KESEHATAN BAYI


a. Keluhan utama :
 Ibu pasien mengatakan anaknya akan dilakukan imunisasi DPT 2 dan polio 3
b. Riwayat kesehatan sekarang :
 Ibu pasien mengatakan bayi nya dalam keadaan sehat dan tidak ada riwayat
demam dalam 1 minggu terakhir.
c. Riwayat kesehatan keluarga :
 Ibu pasien mengatakan dalam 1 minggu ini tidak ada anggota keluarga yang sakit
dan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit degeneratif misalnya DM,
jantung maupun penyakit menular.
d. Riwayat imunisasi
 Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapatkan imunisasi BCG dan DPT-HB-
Hib 1 polio 2

C. PEMERIKSAAN UMUM
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV : BB: 6,1 kg TB : 62 cm
LK : 41 cm
Lila : 14 cm
Suhu : 36,5 C

D. PROSEDUR
a. Persiapan
1. Persiapan alat
a. Vaksin DPT + Hepatitis B dan tempatnya (Termos es vaksin) + Polio Oral
b. Spuit 0,5 cc
c. Kapas alcohol + kom kecil
d. Buku KIA
e. Bengkok
f. Safety box
2. Persiapan diri
a. Cuci tangan

b. Pelaksanaan
1. Pemberian Vaksin DPT
 Cek vaksin DPT
 Kocok terlebih dahulu flakonnya sehingga endapan bisa tercampur
 Mengambil vaksin DPT Dan Mengisi spuit 0,5 cc dengan vaksin sesuai dosis
(0,5cc), dan keluarkan udara.
 Memberitahukan kepada ibu bahwa bayinya akan di suntik.
 Atur posisi bayi
 Identifikasi daerah tusukan
 Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas alcohol, angkat dengan jempol
dan jari telunjuk
 Jarum ditusukan tegak lurus dan membentuk sudut 90° dengan permukaan
kulit
 Lakukan aspirasi, ditarik sedikit bila ada darah vaksin jangan dimasukan, tapi
jika tidak ada darah vaksin dimasukan perlahan-lahan
 Setelah obat masuk semua, jarum dicabut dengan cepat
 Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol
 Buang spuit di safety box
 Buang bekas kapas alcohol ke bengkok
 Rapikan alat-alat
 Cuci tangan kembali sesuai
 Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT Anjurkan
kompres hangat di lokasi penyuntikan.
 Lakukan evaluasi

2. Pemberian Vaksin Polio


 Siapkan vaksin polio oral ( Vaksin dimasukan ke dalam termos es)
 Buka tutup vial vaksin polio oral dengan menggunakan klem, lalu
memasangkan dropper vaksin polio oral
 Siapkan sasaran (memberitahukan kepada orang tua bayi tentang cara
pemberian vaksin Polio Oral yaitu diberikan peroral kedalam mulut)
 Berikan imunisasi (sebanyak 2 tetes dimasukkan kedalam mulut)\
 Apabila dimuntahkan dalam waktu kurang dari 15 menit berikan lagi 2 tetes
 Beritahu tentang reaksi vaksin Polio Oral. Pada dasarnya vaksin Polio Oral
aman dan jarang menimbulkan efek samping.
 Beritahukan kepada orang tua bayi mengenai jadwal imunisasi berikutnya.
 Catat hasil imunisasi dalam buku, KIA/KMS dan buku catatan imunisasi serta
rekapitulasi setiap akhir bulannya.

E. TUJUAN IMUNISASI
DPT POLIO
Imunisasi ini bermanfaat untuk mencegah Imunisasi polio bermanfaat untuk untuk
penyakit: menimbulkan kekebalan aktif terhadap
1. Difteri
penyakit polimielitis atau penyakit polio
2. Pertusis
3. Tetanus yang biasanya disebabkan oleh virus polio,
yang terbagi menjadi tiga tipe yaitu tipe P1,
P2 dan P3.

F. REAKSI VAKSIN
DPT POLIO
 Demam ringan Efek samping vaksin polio yang paling
 Bengkak, merah, dan sakit pada umum adalah demam dan kehilangan nafsu
bagian yang disuntik makan, sedangkan efek samping yang
 Anak terlihat lelah dan menjadi
sangat jarang terjadi adalah
rewel
Reaksi ini biasanya akan terjadi pada reaksi alergi berupa gatal, kulit kemerahan,
satu hingga tiga hari setelah pemberian wajah membengkak hingga susah bernapas
vaksin. atau menelan.

G. HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


1. Pemberian DPT-HB-Hib diberikan 0,5 cc secara intramuscular pada paha untuk bayi,
lengan kanan untuk batita.
2. Pemberian Polio oral diberikan 2 tetes pada mulut
3. Pemberian IPV diberikan 0,5 cc secara intramuscular pada paha kiri
4. Pastikan bayi tidak demam dan panas tinggi
5. Pemberian DPT-Hepatitis B diberikan mulai pada usia 2 bulan
6. Vaksin yang digunakan jangan sampai beku
7. Sisa vaksin yang di berikan harus di buang

Vous aimerez peut-être aussi