Vous êtes sur la page 1sur 3

PTUN Pontianak Kabulkan

Gugatan Mantan Sekda


Sambas Terhadap Bupati
Sambas
Minggu, 30 Juli 2017 17:08
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) Pontianak mengabulkan tuntutan mantan Sekda Kabupaten Sambas,
DR Drs Jamiat Akadol, MSi, MH, yang menggugat Bupati Sambas, H Atbah
Romin Suhaili atas dikeluarkannya surat keputusan (SK) Nomor
821.24/7/BKPSDMAD-B Tahun 2017 Tahun 2016 tentang pemberhentian DR
Drs Jamiat Akadol dari jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas.
Dari laman http://sipp.ptun-pontianak.go. id/index.php/detil_perkara terlihat,
seluruh isi gugatan yang diajukan mantan Sekda Sambas tersebut,
dikabulkan PTUN Pontianak dengan menerbitkan putusan PTUN Pontianak
dengan nomor 24/G/2017/PTUN.PTK.
Dalam amar putusannya, PTUN Pontianak memerintahkan agar Bupati
Sambas, H Atbah Romin Suhaili selaku tergugat. Pertama, mengabulkan
gugatan penggugat (DR Drs Jamiat Akadol, MSi, MH) untuk seluruhnya.
Kemudian, di poin Kedua, menyatakan batal atau tidak sah surat keputusan
tergugat (Bupati Sambas) Nomor 821.24/7/BKPSDMAD-B Tahun 2017 Tahun
2016 yang ditetapkan di Sambas pada tanggal 3 Maret 2017 tentang
pemberhentian penggugat (DR Drs Jamiat Akadol, MSi, MH) dari jabatan
Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas.
Baca: BMKG Deteksi 128 Hotspot di Kalbar, Lima Hotspot Terdeteksi di
Sambas
Ketiga, mewajibkan tergugat (Bupati Sambas) mencabut keputusan nomor
821.24/7/BKPSDMAD-B Tahun 2017 Tahun 2016 yang ditetapkan di Sambas
pada tanggal 3 Maret 2017 tentang pemberhentian penggugat (DR Drs Jamiat
Akadol, MSi, MH) dari jabatan Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas.
Keempat, mewajibkan kepada tergugat (Bupati Sambas) mengembalikan
harkat, martabat dan kedudukan penggugat seperti semula dan mendapatkan
semua hak-hak dan kewajiban sebagai Pegawai Negeri Sipil (Rehabilitasi)
Kelima, menghukum tergugat (Bupati Sambas) untuk membayar biaya yang
timbul dalam perkara ini.
Saat dikonfirmasi wartawan, Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili
menuturkan, DR Drs Jamiat Akadol, MSi, MH bukan lagi sebagai Aparatur
Sipil Negara (ASN/PNS) Pemkab Sambas.

"Alhamdulillah bapak Drs Jamiat Akadol sudah resmi menjadi pegawai


Kemenag (Kementerian Agama) per 1 Juni dengan SK dari Badan
Kepegawaian Nasional, jadi bukan lagi pegawai Pemda," ujarnya, Minggu
(30/7/2017).
Ketika dikonfirmasi mengenai apakah pihak Pemerintah Daerah Sambas akan
melakukan banding terhadap amar putusan PTUNPontianak tersebut, Atbah
menyatakan sudah tidak ada keterkaitannya lagi.
"Karena beliau sudah menjadi pegawai Kementerian Agama, tidak ada
hubungannya lagi dengan Pemda. Karena tidak ada hubungannya lagi
dengan Pemkab, mohon dibaca SK-nya," tegasnya.
Tak lama, Bupati kemudian mengirimkan foto SK yang diterbitkan Badan
Kepegawaian Negara, yang menyatakan Dr H Jamiat MSi MH, terhitung sejak
tanggal 1 Juni 2017, dipindahkan atau dialihkan jenis kepegawaiannya
menjadi Pegawai Negeri Sipil pusat dibawah Kementerian Agama RI.
"Jadi PTUN tidak relevan lagi karena beliau sudah menjadi pegawai
Kemenag, tidak ada hubungannya dengan Pemda Sambas lagi," terangnya.
Mengenai Surat Keputusan (SK) Nomor 821.24/7/BKPSDMAD-B Tahun 2017
Tahun 2016 yang ditetapkan di Sambas pada tanggal 3 Maret 2017 tentang
pemberhentian DR Drs Jamiat Akadol MSi, MH dari jabatan Sekretaris
Daerah Kabupaten Sambas. Atbah menegaskan bahwa
jabatan Sekda Sambas saat ini sudah terisi.
"Sekda sudah terisi, beliau pegawai Kemenag, mau apa?. Beliau sudah
menjadi pegawai Kemenag sekarang. Saya mengajak mari kita selalu berniat
baik, perbaiki niat untuk baik dan baik," sambung Atbah.
Hingga berita ini diberitakan, mantan Sekda Kabupaten Sambas, DR Drs
Jamiat Akadol, MSi, MH belum dapat dikonfirmasi.
Tribunpontianak.co.id berupaya mengkonfirmasi melalui telepon, pesan
singkat hingga pesan singkat aplikasi Whatsapp. Namun belum ada balasan
ataupun konfirmasi lanjut darinya.

Vous aimerez peut-être aussi