Vous êtes sur la page 1sur 18

E-LEARNING

Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan TB Paru

OLEH KELOMPOK 3 :

LULUK ANGGARANI 131411123035


YAN LARAS MALAHAYATI M 131411123039
GRANDIS DWI KARDIANSYAH 131411123037
RACHMAD HANDANI 131411123031
EKO YEPPIANTO 131411123049
ASTRID DYAH FEBRI DIANE 131411123042
DIMAS SURYA B 131411123033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2014
TINJAUAN KASUS

Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 12.00 di ruang Umar

Rumah Sakit Roemani Semarang.

A. Biodata

1. Identitas pasien

Nama : Tn.A

Umur : 31 tahun

Jenis : Laki-laki

Suku bangsa : Jawa / Indonesia

Agama : Islam

Status perkawinan : Belum kawin

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : -

Alamat : Semarang

Tanggal masuk : 22 Mei 2008

No. register : 24.20.23

Diagnosa medis : TB paru

2. Identitas penanggung jawab

Nama : Tn.K

Umur : 56 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pendidikan : -

2
Pekerjaan : Swasta

Hubungan dg pasien : Ayah

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan utama : mual muntah

2. Riwayat penyakit sekarang

Pada tanggal 22 Mei 2008 klien datang bersama keluarga, klien dengan

keluhan mual-mual diare dan batuk-batuk kemudian klien dirawat inap di

ruang Umar Rumah Sakit Roemani Semarang dengan diagnosa TB.

3. Riwayat penyakit dahulu

± 9 bulan yang lalu klien pernah dirawat di rumah sakit William Boot

dengan keluhan dan diagnosa yang sama, kemudian klien sembuh.

4. Riwayat keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti

klien saat ini. Keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit menular

Tetapi kalau penyakit keturunan tidak ada.

C. Pola Kesehatan Fungsional

1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

Klien selalu menjaga kesehatannya. Klien mau mendapat perawatan, klien

ingin cepat sembuh upaya yang dilakukan klien untuk mempertahankan

kesehatan klien pergi ke dokter. Klien tidak melakukan diit. Klien

biasanya makan 3x sehari terkadang telat. Klien melakukan pemeriksaan

3
berkala, kebiasaan hidup klien tidak olah raga. Klien termasuk keluarga

sosial ekonomi yang mampu.

2. Pola nutrisi dan metabolik

Sebelum sakit klien makan 3x sehari dengan komposisi nasi, sayur, buah

dan lauk pauk dan minum ± 5-6 gelas sehari.

Selama sakit klien mengalami perubahan dalam makannya, klien makan

hanya ½ piring karena perutnya mual-mual. Minum klien 6-7 gelas perhari

BB : 40 kg.

3. Pola eliminasi

Sebelum sakit klien BAB 1 hari satu kali dengan konsistensi lembek,

warna kuning bau khas BAK ± 6 kali dalam sehari.

4. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit klien biasanya melakukan aktivitas seperti mandi, ganti

baju, makan dan minum, bekerja dilakukan sendiri.

Selama sakit : aktivitas klien seperti mandi, ganti baju, makan dan buang

air besar dan kecil selalu dibantu oleh keluarga.

5. Pola tidur dan istirahat

Sebelum sakit klien biasanya tidur ± 8-9 jam setiap hari dan selama sakit

klien tidur dalam sehari ± 8-10 jam setiap hari.

6. Pola persepsi sensori dan kognitif

Klien tidak ada gangguan dalam kemampuan sensasi seperti penglihatan,

pendengaran, pengecapan dan perabaan. Klien tidak menggunakan alat

bantu pendengaran. Kemampuan kognitif kemampuan mengingat, bicara

4
dapat dipahami dan pesan dapat diterima, klien juga mampu mengambil

keputusan. Pola kognitif orang tua klien berharap putranya cepat sembuh.

7. Pola hubungan dengan orang lain

Hubungan klien dengan keluarga dan tetangga dan petugas kesehatan tidak

mengalami perubahan. Kemampuan klien dalam berkomunikasi mampu

dipahami oleh orang yang ada di sekelilingnya. Klien selalu ditunggui oleh

ibunya.

8. Pola reproduksi dan seksual

Klien belum mempunyai keluarga, alat kelamin klien tidak ada keluhan

seperti nyeri. Klien juga tidak menggunakan alat bantu seperti kateter.

9. Persepsi diri dan konsep diri

Klien berharap setelah mendapat perawatan sakit klien mengalami

perubahan konsep diri.

a. Citra diri / body image : klien menerima keadaan tubuhnya tetapi

sakitnya mempengaruhi tubuhnya seperti BB klien menurun

b. Identitas, klien seorang laki-laki yang normal, klien puas sebagai laki-

laki karena klien mempunyai teman perempuan

c. Peran : klien berperan sebagai anak yang baik bagi kedua orang

tuanya klien berperan sebagai anak yang berbakti dan selalu

membantu kedua orang tuanya

d. Ideal diri : harapan klien terhadap dirinya agar cepat sembuh dan

berperan kembali sebagai anak yang baik dan selalu membantu orang

tuanya

5
e. Harga diri : klien selalu dihargai oleh adik-adiknya. Klien tidak

merasa rendah diri dengan keadaannya

10. Pola mekanisme koping

Apabila ada keluarga klien selalu musyawarah bersama keluarga semua

untuk mengambil keputusan bersama. Apabila ada masalah juga selalu

dimusyawarahkan bersama. Apabila klien sedang sakit selalu dibawa ke

dokter. Apabila keluarga klien ada masalah selalu ditanggung bersama.

Klien sudah merasa senang dirawat di Rumah Sakit Roemani.

11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan

Klien beragama Islam klien selalu sholat 5 waktu dan klien selalu berharap

dan berdoa agar sakitnya cepat sembuh. Klien juga yakin kalau kita

berusaha pasti dapat sembuh.

D. Pengkajian Fisik

1. Keadaan umum: Baik

2. Tingkat kesadaran: Composmentis ; GCS: 15

3. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg

N : 82 x/mnt

RR : 32 x/mnt

S : 36,50C

4. Pengukuran antropometri

TB : 165

6
BB : 40 kg

Lingkar lengan atas : 42 cm

5. Kepala : mesocepal

Rambut : hitam, pendek

Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, adanya sekret

Hidung : tidak ada polip hidung, tidak ada cuping hidung, tidak ada O2

Telinga : tidak ada nyeri tekan, tidak menggyunakan alat bantu

Mulut : bibir kering, tidak ada sianosis

6. Leher dan tenggorok : tidak ada benjolan pada leher, tidak memakai alat

trakea stormy, tidak ada nyeri ketika menelan

7. Dada dan thorax : simetris, tidak ada lesi atau luka ejjas

8. Paru-paru Ins : ekspansi dada simetris ada retraksi dada

Aus : terdengar suara ronchi basah pada paru kanan dan kiri

Per : sonor

Pal : Vesikuler

9. Jantung Ins : ictus cordis tidak tampak

Per : konfigurasi jantung dalam batas normal

Pal : teraba ictus cordis di intercosta 4 menjadi clavikula

Aus : bunyi jantung II murni, tidak ada gallop

10. Abdomen Ins : datar

Per : tympani

Pal : tidak ada pembesaran hati dan limpa

Aus : bising usus 15x /menit

7
11. Genetalia : tidak menggunakan alat bantu kateter, tidak ada hemoroid

12. Ekstremitas : terpasang infus di tangan kanan, tidak ada edema, dan tidak

ada jejas

13. Kulit : warna putih, tidak ada luka ataupun jahitan, tidak ada infeksi di

tusukan infus dan tidak ada balutan dan tidak ada jejas

E. Data Penunjang

Laboratorium tanggal 22 Mei 2008

Hemoglobin 10.8 g/dl

Leukosit 15.400 /mm3

Trombosit 746.000 /mm3

Hematokrit 34.9 %

Eosinofil 1 %

N-segmen 82 %

Basofil 1 %

Limfosit 9 %

Monosit 7 %

LED 98 mm/jam

Erytrosit 4.06 jt/mm3

MCV 86 umb

MCH 26 pq

MCHC 31 g/dl

8
Imunoserologi

HB5A9 negatif

Anti HCV negatif

Kimia darah

GDS 125 mg/dl

Uric atid 6.4 mg/dl

Cholesterol 104 mg/dl

Trigliserida 139 mg/dl

Protein total 850 g/dl

Globulin 5.46 g/dl

Albumin 3.10 g/dl

SGOT 13 u/L

SGPT 17 u/L

Calsium 14.1 mmol/l

Kalium 44 mmol/l

Natrium 155 mmol/l

Chloride 122 mmol/l

Urinalisa

Warna kuning

Kekeruhan agak keruh

Keasaman 6.0

Protein (+ 4)

Reduksi negatif

9
Epitel 3-5/I pk

Lekosit 2-3/I pb

Eritrosit 1-2/I pb

Kristal negatif

Cylinder granuler 1-2/I pk

Urobilinogen negatif

Bilirubin negatif

Bakteri positif

Feices

Warna hijau

Konsistensi cair

Lendir positif

Parah negatif

Amoeba negatif

Telur cacing negatif

Lekosit 1-2/I pb

Eritrosit 1-2/I pb

Sisa makanan positif

Bakteri positif

Jamur positif

Sudan III negatif

10
Pemeriksaan thorax tanggal 22 Mei 2008

- Tanda atelektasi pulma destra disertai air mungkin karena TB destra

- Tanda TB sinistra lama aktif

Therapy

Po : Nori F

Caprofil 1x1

Metronedosol 3x500 gr

Cefotaksin 2x1 gr

Ranititin 1x2 ampul

11
F. Analisa Data

No Data Masalah (P) Etiologi (E) TT

1. DS : Klien mengeluh mual-mual, Gangguan nutrisi Mual, muntah

muntah, tidak nafsu makan. kurang dari dan anoreksia.

DO : Klien mual, kadang muntah, kebutuhan tubuh.

makanan tidak habis.

2. DS : Klien mengeluh kalau batuk Ketidakefektifnya Sekret sukar

tidak keluar sekret. bersihan jalan dikeluarkan

DO : Klien batuk tetapi tidak nafas.

mengeluarkan sekret.

3. DS : Ibu klien mengatakan belum Kurang Kurangnya

begitu tahu tentang penyakit pengetahuan informasi yang

yang dialami anaknya. berhubungan

DO : Ibu klien menanyakan dengan penyakit

sakitnya. tuberculosis.

G. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual,

muntah dan anoreksia ditandai dengan klien mengeluh mual-mual,

muntah, tidak nafsu makan.

2. Ketidakefektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan Sekret sukar

dikeluarkan ditandai dengan klien mengeluh kalau batuk tidak keluar

sekret.

12
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang

berhubungan dengan penyakit tuberculosis ditandai dengan ibu klien

mengatakan belum begitu tahu tentang penyakit yang dialami anaknya.

Rencana Keperawatan

No.
Tanggal Tujuan & Kriteria Hasil Rencana
Dx.

26-05-08 1. Setelah dilakukan tindakan - Catat status nutrisi pada saat

keperawatan kebutuhan nutrisi datang

adekuat dengan kriteria hasil - Pastikan makanan dari

menunjukkan berat badan rumah sakti disukai klien

meningkat, melakukan - Awasi masukan /

perubahan pola hidup untuk pengeluaran dan BB secara

meningkatkan dan periodik

mempertahankan BB. - Anjurkan klien makan

sedikit tapi sering

- Kolaborasi dengan ahli gizi

26-05-08 2. Setelah dilakukan perawatan - Kaji fungsi pernafasan,

untuk mempertahankan jalan kedalaman dan penggunaan

nafas dengan kriteria hasil : otot aksesori

- Mengeluarkan sekret / - Anjurkan klien untuk

sputum tanpa bantuan mengeluarkan sekret

- Menunjukkan perilaku - Berikan posisi semi fowler

13
bersihan jalan nafas - Menganjurkan klien untuk

- Berpartisipasi dalam banyak minum

program pengobatan. - Kolaborasi otot-otot sesuai

indikasi

26-05-08 3. Setelah dilakukan penyuluhan - Memberikan pendidikan

penyakit tuberculosis klien dan kesehatan tentang penyakit

keluarga mengetahui penyebab, TB Paru

tanda penyakit tuberculosis - Memberikan pengertian,

tanda-tanda dan gejala

tentang penyakit TB Paru.

Implementasi

No
Tgl/Jam Tindakan Keperawatan Respon TT
Dx

26-25-08 1 Mencatat status nutrisi klien S : -

12.00 penerimaan O : BB 40 kg

1 Menganjurkan klien untuk S : Klien kooperatif

makan sedikit tapi sering O : Klien mencobanya

1 Mengkaji makanan yang S : Klien mengatakan suka

diberi rumah sakit apakah makanan yang beri

klien suka atau tidak. rumah sakit.

O : Klien makan Cuma ½

porsi karena mual.

14
1 Kolaborasi dengan ahli gizi S : -

diit TKTP O : Klien mendapat diit cair

(bubur)

27-05-08 II Mengkaji kecepatan dan S : -

08.00 ketidakadekuatan dan O : RR 22 x/mnt tidak

penggunaan otot aksesori. menggunakan otot

bantu.

II Mengajarkan klien batuk S : Klien kooperatif

efektif. O : Klien mencobanya

II Memberikan posisi tidur S : -

semi fowler. O : Klien sudah tidur semi

fowler.

Menganjurkan klien untuk S : Klien mengatakan mau

oral hygiene (sikat gigi, cuci sikat gigi

mulut) O : Klien sedang berkumur

dengan pencuci mulut

Menganjurkan klien untuk S : Klien akan berusaha

banyak minum. untuk banyak minum.

O : Klien sedang minum air

putih.

Memonitor tetesan infus. S : -

O : Infus RL 20 tetes

Memberikan terapy sesuai S : Injeksi masuk

15
advis. O : Memberikan terapy

ranitidine 1 ampul

Mengajarkan klien untuk S : Klien mengikuti perawat

relaksasi. untuk relaksasi.

O : Klien mencobanya

Mempertahankan cairan S : -

infus parenteral. O : Infus terpasang pada

tangan kiri jenis RL 20

tpm

Mengkaji penurunan bunyi S : -

nafas. O : Tidak terjadi penurunan

bunyi nafas.

Mengobservasi KU pasien. S : -

O : KU cukup,

composmentis

Menganjurkan klien untuk S : Klien dan keluarga

tirah baring, batasi aktivitas kooperatif

dan menganjurkan keluarga O : Klien tirah baring dan

untuk membantu aktifitas keluarga sedang

klien seperlunya. membantu klien

(mengambilkan makan

dari meja ke dekat klien)

Memonitor TTV S : -

16
O : TD 120 mmHg, N: 82

x/mnt, RR: 22 x/mnt, S:

365 oC

Mengkaji pengetahuan klien S : Keluarga mengatakan

dan keluarga tentang penyebab penyebab

penyakit TB Paru. penyakit TB karena

kuman tapi tidak tahu

kuman apa?

O : Keluarga mengatakan

penyakit TB paru karena

kuman.

Mengkaji tanda-tanda yang S : Ibu klien mengatakan

muncul pada klien pertama klien sering batuk

kali. O : Ibu mengatakan anaknya

sering batuk.

Memberikan penyuluhan S : Keluarga dan klien

tentang penyakit TB Paru. kooperatif

O : Memberikan penyebab

kuman, penyebab TB

paru dan tanda-tandanya

Menganjurkan klien untuk S : Klien menganguk

makan dan minum obat. O : Klien makan ½ porsi

dan minum obat.

17
Evaluasi

No
Tgl/Jam Evaluasi TT
Dx

27-05-08 1 S : Mengatakan mual muntah, anoreksia berkurang.

08.00 O : Klien sudah menghabiskan makanan dari rumah

sakit, BB : 36 kg.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

27-05-08 2 S : Klien mengatakan sudah bisa mengeluarkan sekret

096.00 sedikit-sedikit.

O : Klien masih batuk-batuk dan berusaha sedang batuk

efektif.

A : Masalah teratasi sebagian.

P : Lanjutkan intervensi.

27-05-08 3 S : Ibu klien mengatakan penyebab TB paru karena

11.00 kuman tuberculosis dan tanda-tandanya antara lain

batuk, keringat malam hari tanpa aktivitas.

O : Ibu klien kooperatif.

A : Masalah teratasi.

P : Pertahankan intervensi.

18

Vous aimerez peut-être aussi