Vous êtes sur la page 1sur 7

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS MELALUI SENAM

DIABETES DAN PEMILIHAN NUTRISI/DIET PADA LANSIA UPTD PUSKESMAS

PAMOTAN,MALANG,JAWA TIMUR

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

OLEH:

KELAS JALAK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG


PROGRAM DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Judul :Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Melitus Melalui Senam Diabetes

dan Pemilihan Nutrisi/Diet pada Lansia di UPTD Puskesmas Pamotan.

Fasilitator :Chinthia Kartikaningtias,S.Kep.Ners.M.Kep


Luluk NurAini,S.Kep.Ners.
Ketua Tim : Geger Imam Wahyudi

Jumlah Anggota Tim :22 mahasiswa

Lokasi Kegiatan :UPTD Puskesmas Pamotan

Waktu Program :3 Februari 2018

Anggaran Biaya :Rp.1.640.00,00

Dampit,23 januari 2018

Mengetahui,

KaProdi DIII Keperawatan Ketua Tim

Chinthia Kartikaningtias,S.Kep.Ners.M.Kep Geger Imam Wahyudi


1. Analisa Situasi

Diabetes melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang menjadi permasalahan global.

Di Indonesia, jumlahnya meningkat dari waktu ke waktu. Jumlah penderita DM di seluruh dunia

hampir mencapai 200 juta (World Health Organization [WHO], 2011). Indonesia sendiri

menempati urutan ke empat jumlah penderita DM tertinggi setelah India, Cina, dan Amerika

Serikat dengan jumlah penderita 5,6 juta (Wild, Roglic, Green, Sicree, & King, 2004).

Menurut Jatim Susanto (2015) berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun

2013 di Indonesia wilayah Provinsi Jawa Timur masuk 10 besar prevalensi penderita diabetes se-

Indonesia atau menempati urutan ke sembilan dengan prevalensi 6,8%.Prevalensi diabetes mellitus

di kabupaten Malang pada tahun 2015 terdapat sejumlah 1684 kasus, yang angka terbanyak

terdapat pada rentang usia 40-69 tahun yaitu 943 kasus. Diabetes mellitus secara keseluruhan

menjadi penyakit terbanyak nomer 2 dari yang tercatat dari semua puskesmas di kabupaten Malang

(Dinkes Kabupaten Malang, 2016). Data rekapitulasi dari Puskesmas Pamotan tahun 2015 angka

kejadian diabetes mellitus di Kecamatan Dampit Kabupaten Malang masuk dalam 10 besar

kejadian penyakit terbanyak yaitu sejumlah 1164 kejadian, dimana angka kejadian paling tinggi

terjadi di bulan November yaitu 131 kejadian. (Puskesmas Pamotan, 2016).

Diabetes sering disebut dengan mother of all the diseases dan menjadi penyebab munculnya

berbagai penyakit komplikasi yang berdampak pada menurunnya kualitas hidup para pengidapnya.

Agar tidak terjadi bencana di atas, maka perlu pencegahan sekaligus pengelolaan diabetes melitus

secara komprehensif dan melibatkan semua pemangku kepentingan (Ibnu, 2015). Menurut Nabyl

(2012) Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi yang paling banyak. Macam

macam komplikasinya adalah sebagai berikut: Ketoasidosis Diabetik (KAD),Hipoglikemia, Koma

Diabetik, Kaki Diabetik, Jantung, Retinopati Diabetik, Nefropati Diabetik. Pengetahuan penderita
tentang penataksanaan penyakit DM sangat penting terutama memonitoring kadar gula darah

sendiri, untuk mencegah kenaikan gula darah dan syok hipoglikemi (Puspitasari, 2014).

Pola hidup yang tidak sehat, terbatasnya informasi, dan kurangnya pengetahuan masyarakat

terhadap bahaya penyakit diabetes mellitus, pencegahannya, dan pengendaliannya menyebabkan

penyakit ini semakin banyak terjadi di masyarakat.Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap

manajemen terapi diabetes yang tepat dan rasional pun dapat mempengaruhi progresivitas penyakit

diabetes yang dapat berkembang menjadi penyakit yang parah dengan problem komplikasi seperti

neuropati, kebutaan, jantung koroner, hipertensi, dan problem renal. Sementara terapi pengobatan

farmakologis jangka panjang juga tidak terlepas dari resiko degenerasi progresif organ vital, hati

dan renal, karena dipacu untuk memetabolisme obat dalam tubuh terus menerus. Maka

pengendalian melalui pola hidup, salah satunya adalah pemilihan nutrisi, merupakan pilihan

terbaik secara medis dan paling ekonomis.Pentingnya monitoring juga merupakan upaya menjaga

kestabilan gula darah dengan peningkatan pengetahuan pasien Diabetes Melitus tentang

monitoring gula darah dapat dilakukan dengan mencari informasi dari tenaga kesehatan, internet,

pendidikan kesehatan dan penyuluhan. Pengetahuan pasien seharusnya bukan sekedar tahu tetapi

bisa memahami (Notoatmodjo, 2014).

Dalam wilayah cakupan UPTD Puskesmas Pamotan memiliki penduduk berusia lansia yang

cukup banyak. Beberapa lansia ditengarai menderita diabetes bahkan dengan beberapa komplikasi.

Mengingat insidensi diabetes yang terus meningkat, bahaya komplikasi yang ditimbulkan, dan

resiko pengobatan farmakologis jangka panjang, maka perlu dilakukan sosialisasi tentang cara

pengendalian kadar gula darah melalui pilihan makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan rasional

agar warga lansia dapat memperbaiki kualitas hidup sehari-hari.


2. Permasalahan

Perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik,

kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak akan meningkatkan

jumlah penderita diabetes yang terutama diderita oleh warga perkotaan.Diabetes diketahui

memiliki resiko komplikasi yang akan memperparah kondisi penderita seperti neuropati, jantung

koroner, kebutaan, dan ganguan renal. Pengobatan jangka panjang yang dilakukan untuk

mengontrol kadar gula darah oleh penderita akan menyebabkan masalah farmakologis yang

berdampak buruk kepada penderita. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan sosialisasi

tentang cara pencegahan dan perawatan bagi pendrita diabetes melalui pengecekan gula

darah,senam diabetes,serta pilihan makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan rasional agar warga

lansia di Desa pamotan dapat menjaga kondisi kesehatannya dengan lebih baik.

3. Tujuan Kegiatan

1) Untuk mengedukasi masyarakat, khususnya lansia di Desa Pamotan, bahwa kondisi

diabetes dapat diperbaiki dan dikendalikan melalui pengecekan gula darah secara

rutin,senam diabetes, serta pemilihan makanan, nutrisi atau diet.

2) Untuk memberikan informasi mengenai jenis makanan, nutrisi atau diet yang dianjurkan

dan atau yang perlu dihindari untuk mencegah dan mengendalikan diabetes melitus.

4. Mangfaat Kegiatan

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, khususnya lansia di

Desa Pamotan, tentang cara mencegah dan mengendalikan diabetes melitus melalui pengecekan

gula darah secara rutin,senam diabetes, serta pemilihan makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan

rasional.
5. Metode Pelaksanaan

1) Senam Diabetes

2) Test gula darah sesaat secara gratis

3) Sosialisasi tentang cara mencegah dan mengendalikan diabetes melitus melalui pemilihan

makanan, nutrisi atau diet yang tepat dan rasional.

4) Diskusi dan tanya jawab mengenai berbagai jenis makanan dan atau pola diet yang

berpengaruh pada pengendalian diabetes mellitus.

6. Jadwal Kegiatan

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam waktu 3 minggu dengan perincian

sebagai berikut :

NO KEGIATAN MINGGU KE
4 (januari 2018) 1 (februari 2018) 2 (februari 2018)
1. Persiapan dan perijinan
2. Senam Diabetes,test gula darah
gratis dan sosialisasi
cara pencegahan dan pengendalian
diabetes mellitus melalui pilihan
nutrisi atau diet.
3. Pembuatan Laporan

7. Rincian Biaya

NO KOMPONEN RINCIAN TOTAL


1. Proposal Rp.25.000,00 Rp.25.000,00
2. Diabetes kit test @Rp90.000,00 Rp.180.000,00
3. Penggandaan Bahan Sosialisasi Rp.180.000,00 Rp.180.000,00
4. Transportasi Rp.600.000,00 Rp.600.000,00
5. Konsumsi @Rp.24.000,00 Rp.680.000,00
6. Dokumentasi Rp.100.000,00 Rp.100.000,00
7. Laporan Rp.25.000,00 Rp.25.000,00
TOTAL Rp.1.640.000,00

Vous aimerez peut-être aussi