Vous êtes sur la page 1sur 10

Ulfa Aeni 1610711021

Diana 1610711047

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.R

DENGAN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG POLI ANAK

RSUD CIAWI KABUPATEN BOGOR

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien dan Penanggungjawab
Nama : An. R
Umur/Tanggal Lahir : 1 tahun 7 bulan / 12 April 2013
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status di keluarga : Anak kedua
Alamat : Kp. Sukawarna RT 01/10 Cipaku Bogor Selatan
No. RM : 488853
Diagnosa Medik : Tuberkulosis Paru
Tanggal Dikaji : 18 November 2014

B. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan berat badan anaknya tidak naik-naik.

C. Riwayat Kesehatan Sekarang


Saat dikaji, ibu klien mengeluh An.R berat badan anaknya tidak
naik-naik sejak bulan Agustus,sering pilek, sering bersin, dan masih sering
berkeringat di malam hari dan hari ini datang ke poliklinik untuk control
pengobatan Tuberkulosis paru dan konsultasi tentang penurunan berat
badan anaknya.
D. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu klien mengaatakan pada awal bulan Agustus klien demam,
batuk berdahak berkepanjangan selama, berkeringat malam hari tanpa
melakukan aktivitas, demamnya turun naik, berat badan menjadi 10 kg
padahal sebelum sakit 13 kg. Kemudian ibu klien membawa klien ke
rumah sakit untuk diperiksa dan dilakukan tes tuberkulin mantoux tanggal
19 agustus 2014 serta di rontgen thorax. Hasil dari kedua tes tersebut klien
dinyatakan positif menderita tuberkulosis paru. Maka An.R diinstruksikan
untuk melakukan pengobatan selama enam bulan dengan kontrol rutin
sebulan sekali. Klien tidak pernah dirawat di rumah sakit, klien pernah
demam dan diperiksa ke Puskesmas. Klien belum pernah menderita
penyakit kronis atau menular sebelumnya.

E. Riwayat Imunisasi
Ibu klien mengatakan pemberian imunisasi pada anaknya telah
lengkap diberikan hingga 9 bulan, dengan jumlah yang seharusnya. An. R
telah divaksin BCG, HB, DPT, Polio, dan Campak. Ada beberapa jadwal
imunisasi yang dilakukan tidak tepat waktu karena saat ada pemberian
imunisasi di Posyandu, An.R sedang sakit.

F. Riwayat Kesehatan Keluarga


Di dalam silsilah keluarga klien terdapat anggota keluarga yang
menderita TB paru yaitu kakeknya, kakenya pernah batuk berdarah. Tidak
lama setelah sekitar dua bulan kemudian, An. R menunjukkan gejala
demam, batuk berdahak, berkeringat di malam hari. Kakek An. R
melakukan pengobatan sebulan sebelum An.R diketahui menderita TB
paru juga. Klien tinggal serumah dengan kakeknya, dan sering berinteraksi
dengannya. Tetapi setelah mengetahui An. R menderita penyakit yang
sama kakeknya mulai menghindari An.R dan tidak berinteraksi lagi. Ibu
klien mengatakan belum mengetahui cara pencegahan penularan TB Paru
dan kakeknya pun masih tinggal bersama An,R.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Suhu : 36,5⁰ C
b. Respirasi : 38x/menit
c. Nadi : tidak terkaji
2. Pemeriksaan sistematis
a. Hidung : terdapat lendir, tampak diluar hidung terdapat lendir yang
mengering, tidak tampak pernapasan cuping hidung, anak tidak
menggunakan masker, suara napas bersih
b. Thorak : pernapasan dangkal, teratur, tidak tampak penggunaan
otot-otot bantu pernapasan, bunyi paru vesikuler bentuk dada
simetris, tidak ada lesi,.
c. Ekstremitas : pada lengan kanan atas klien tampak tanda hasil
imunisasi BCG klien dapat menggerakkan ekstremitas atas dan
bawah dengan baik, berjalan dengan baik, menggenggam benda.
3. Kebiasaan sehari-hari
a. Pola makan dan minum
1) Pola Makan
Ibu klien mengatakan anaknya makan tiga kali dengan cara disuapi
makanan biasa (bubur atau nasi tim) tetapi sedikit sekali dan tidak
dihabiskan makanannya.
2) Pola Minum
Klien masih diberi ASI tetapi ASI ibunya sedikit-sedikit keluarnya,
anak juga minum air mineral dan jumlahnya menurut ibunya tidak
menentu.
b. Pola Aktivitas
Klien lebih banyak menghabiskan waktu utnuk bermain dnegan
kakanya di rumah, klien juga sudah dapat membantu ibunya
misalnya mengambilkan Sesutu untuk ibunya.

H. Kemampuan Orang Tua di Rumah


Ibu klien mengatakan di rumah setelah mengetahui anaknya
mengalami penurunan berat badan tidak memberikan vitamin atau
sulemen, ibu klien terus mencoba memberikan makanan pada anaknya
setiap kali waktu makan tiba.

I. Data Tumbuh Kembang


1. Data ertumbuhan Sejak Lahir
BB lahir : 3500 gram
PB lahir : 52 cm
Anak mulai tumbuh gigi saat usianya 6 bulan, anak tidak diberi ASI
eksklusif. Setiap ke posyandu tiap sebulan sekali, berat badan anaknya
selalu bertambah
2. Data Pertumbuhan saat dikaji
Setelah dikaji data pertumbuhan adalah sebagai berikut :
BB = 10,5 kg LL = 14 cm LD = 44 cm
TB = 63 cm LK = 50 cm
Perhitungan BB menurut Behrman
1-6 tahun = (umur x 2) + 8
= (1,7 x 2) + 8
= 11,4 kg
Persen hilang BB
𝑛
× 𝐵𝐵 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 = 𝐵𝐵 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 − 𝐵𝐵 𝑎𝑛𝑎𝑘
100

𝑛
𝑥 11,4 = 11,4 − 10,5
100
11,4𝑛
= 0,9
100
0,114𝑛 = 0,9
0,9
𝑛=
0,114
𝑛 = 7,8 %
Jadi, persen hilang berat badan pada An.R adalah 7,8 %.
Perbandingan TB menurut Behrman
Usia 1 tahun = 1,58 x TB lahir
= 1,58 x 52
= 82,1 cm
Jadi, TB normal pada usia 1 tahun 7 bulan adalah 82,1 cm menurut
Behrman.
3. Data Pekembangan
a. Sejak Lahir
Ibu An.R mengatakan An. R dapat duduk saat usianya 7 bulan,
mulai dapat jalan dan berbicara saat usianya 13 bulan.
b. Saat Dikaji
Ibu klien mengatakan anak sudah mulai dapat berlari,
menaiki dan menuruni tanga, anak belum mengenal permainan
yoyo sehingga belum dapat memainkannya, sudah dapat
mendorong kursi kecil atau meja yang ringan di rumah, dan sudah
dapat duduk sendiri di atas bangku, anak sudah dapat minum dari
cangkir tetapi kadang-kadang masih sering tumpah.
Dari hasil DDST II klien perkembangannya normal sesuai
dengan usianya, dapat melakukan tugas sesuai dengan tahapan
usianya. (Format DDST II terlampir)
II. ANALISA DATA
No. Data Senjang Masalah

1. DS : ibu klien mengatakan An.R pilek Ketidakefektifan bersihan jalan napas


sejak 2 minggu yang lalu.
DO :
a. Hidung tampak berlendir.
b. Di hidng bagian luar terdapat lender
yang mongering
c. Respirasi 38 x/menit
2. DS : Resiko gangguan pertumbuhan.
a. Ibu klien mengatakan anak kurang
nafsu makan, makan 3x/hari tapi
tidak dihabiskan.
b. ASI keluar sedikit-sedikit
DO :
BB anak = 10,5 kg
BB anak sebelum skait = 13 kg
TB anak = 63 cm
BB normal = 11,4 kg
Persen hilang BB = 7,8%
3. DS : Resiko penyebaran infeksi
a. ibu mengatakan anak sedang pilek.
b. Ibu mengatakan tidak mengetahui
cara pencegahan penularan TB
Paru.
DO :
a. anak tidak menggunakan masker
b. tampak hidung berlendir
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
penumpukan sekret.
2. Risiko gangguan pertumbuhan berhubungan dengan perkembangan
penyakit kronis.
3. Risiko penyebaran infeksi berhubungan dnegan pengeluaran droplet
dan kurang pengetahuan tentang cara pencegahn penularan.

IV. INTERVENSI

Diagnosa
No. Tujuan dan kriteria hasil Rencana tindakan dan Rasional Paraf
Keperawatan

1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji frekuensi,


bersihan jalan keperawatan 1 x 24 jam kedalaman pernapsan
napas diharapkan masalah ketidak dan kesimetrisan gerakan
berhubungan efektifan jalan napas dada.
dengan berhubungan dengan 2. Auskultasi area paru,
penumpukan penumpukan sekret dapat catat suara adanya ronchi
sekret. diatasi dengan KH atau wheezing.
DS : ibu klien 1. Frekuensi, kedalaman 3. Ajarkan orang tua cara
mengatakan An.R pernafasan, gerakan postural drainage pada
pilek sejak 2 dada terkaji. anak
minggu yang lalu. 4. Instruksikan orang tua
DO : untuk memberikan air
a. Hidung tampak 2. Terdengar suaru area hangat lebih banyak pada
berlendir. paru penumpukkan anak.
b. Di hidng sekret. 5. Motivasi klien dan orang
bagian luar 3. Suara ronchi di area tua untuk minum obat
terdapat lender lobus kanan atas teratur dan tidak
yang berkurang. melewatkan waktu
mongering 4. Pengobatan klien minum obat
c. Respirasi 38 selesai pada
x/menit, waktunya.
dangkal
2. Risiko gangguan Setelah dilakukan tindakan
pertumbuhan keperawatan 1 x 24 jam 1. Instruksikan orang tua
berhubungan diharapkan masalah: memberikan makanan yang
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi disukai anaknya dibuat
perkembangan adekuat dengan dengan bentuk yang menarik.
penyakit kronis. KH
DS : 1. Nafsu makan anak 2. Instruksikan orang tua untuk
a. Ibu klien bertambah memberikan anak ASI dan
mengatakan 2. Asupan nutrisi anak makanan lebih sering.
anak kurang bertambah 3. Berikan informasi pada ibu
nafsu makan, 3. Ibu memahami tentang tentang gizi seimbang untuk
makan 3x/hari gizi seimbang anak. anak.
tapi tidak 4. Menambah asupan nutrisi. 4. Instruksikan ibu untuk
dihabiskan. memberikan makanan ringan
b. ASI keluar pada pagi dan sore hari.
sedikit-sedikit
DO :
BB anak = 10,5 kg
BB sebelum sakit
= 13 kg
TB anak = 63 cm
BB normal = 11,4
kg
Persen hilang BB
= 7,8%
3. Risiko Setelah dilakukan tindakan
penyebaran keperawatan 1 x 24 jam 1. Jelaskan pada orang tua cara
infeksi diharapkan masalah resiko pencegahan penularan
berhubungan penyebaran infeksi dapat infeksi.
dnegan diatasi dengan KH 2. Instruksikan ibu untuk
pengeluaran 1. dengan pengetahuan yang memisahkan alat makan dan
droplet dan dimiliki orang tua, minum anak dengan orang
kurang penularan tidak terjadi lain.
pengetahuan 2. bakteri tidak berpindah 3. Ajarkan orang tua untuk
tentang cara dari penderita ke orang menutup mulut anak jika
pencegahn sehat. bersin dengan kain
penularan. 3. Lingkungan tidak menjadi
DS : tempat bakteri 4. Instruksikan orang tua untuk
a. ibu Mikobakterium menjaga kebersihan
mengatakan Tuberkulosis hidup. lingkungan rumah.
anak sedang
pilek.
b. Ibu
mengatakan
tidak
mengetahui
cara
pencegahan
penularan TB
Paru.
DO :
a. anak tidak
menggunakan
masker
b. tampak
hidung
berlendir

Vous aimerez peut-être aussi