Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Takalar, 2012
Kepada,
Yth. Kepala Balai Pengolahan
DAS jeneberang Walanae
Di –
Makassar
Dengan Hormat,
Salam sejahtera kami sampaikan semoga segala aktifitas keseharian kita senantiasa sukses dengan
mendapatkan ridho dari Allah SWT, Amin.
Sehubungan dengan adanya Program Pemerintah berupa Program Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang
dilaksanakan oleh Kementrian Kehutanan RI untuk tahun 2013, maka kami atas nama Kelompok Pemuda
Tani Ero’akkareso, Kelurahan Bajeng, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar, Propinsi Sulawesi
Selatan, bermaksud untuk mendukung Program tersebut dalam bentuk pembuatan Kebun Bibit Rakyat,
dengan jenis tanaman Mahoni, Suren dan Jati Putih disekitar Kelurahan Bajeng, Kecamatan Pattallassang,
rencana anggaran terlampir.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, besar harapan kami agar Bapak dapat mengabulkan
permohonan kami,. Atas perhatian dan kerjasamanya kami hanturkan banyak terimakasih.
PENGURUS
Ketua Sekertaris
Mengetahui :
PENDAHULUAN
Sebagian mata pencaharian penduduk adalah Petani. Adapun hasil-hasil perrtanian daerah
bajeng adalah sayur-sayuran, padi, dan lain-lain. Kelurahan Bajeng memiliki tanah yang cukup subur,
namun disisi lain masih banyak lahan-lahan yang tidak produktif, selama ini lahan tersebut tidak
dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk setempat , dikhawatirkan suatu saat mengalami erosi
sehingga membahayakan penduduk dan dapat menghambat akses jalan raya.
Berdasarkan hal tersebut kami kelompok pemuda tani “Ero’akkareso” bermaksud ingin
mendirikan sebuah kebun bibit rakyat (KBR), yang mana kegiatan utamanya adalah melakukan
persamaian bibit kayu-kayuan, yang nantinya setelah cukup usia bibit kayu-kayuan tersebut akan
KELOMPOK TANI “ERO’AKKARESO”
KELURAHAN BAJENG KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN TAKALAR
Alamat : Lingkungan bajeng Kelurahan Bajeng Kecamatan Pattallassang
ditanam pada lahan yang tidak produktif dan gundul. Dengan demikian tindakan tersebut merupakan
tindakan preventif sebelum terjadi sesuatu yang dapat merugikan orang banyak.
Adapun tujuan Kebun Bibit Rakyat ini adalah dengan adanya kebun Bibit Rakyat (KBR) serta
pengelolaan hutan bersama masyarakat yaitu terciptanya sebuah sinergitas antara masyarakat dan
pemerintah sehingga kelestarian hutan bisa tetap terjaga dan dapat dirasakan manfaatnya oleh
semua kalangan masyarakat. Dengan harapan hutan dapat menjadi sumber devisa negara yang
tinggi.
1. Mengutamakan yang berada dalam DAS perbatasan antara kabupaten Gowa dan Kabupaten
Takalar
2. Petani yang memiliki lahan kritis, lahan kosong atau lahan produktif
3. Dan mengutamakan hutan rakyat
1.4. Lingkup Program
Komponen kegiatan kebun Rakyat ini adalah :
1. Penyusunan rencana usulan kegiatan kelompok
2. Pembuatan dan penyediaan sarana dan prasarana persemaian
3. Pengadaan benih
4. Produksi pemeliharaan bibit
Sedangkan, lingkup kegiatan pembuatan kebun bibit yang akan dilaksanakan dalam program ini
adalah :
1. Persiapan lahan
2. Pembuatan bedeng sapi
3. Pemagaran
4. Pembuatan bedeng pengecambahan
5. Seleksi benih
6. Perlakuan benih
7. Persiapan media semai ( komposisi media sapih, sterilisasi media sapih dan lain sebagainya )
8. Penyemaian ( penaburan benih )
9. Penyapihan bibit
10. Pemeliharaan bibit ( penyiraman, pemupukan, penyiangan atau penggulmaan, pemberantasan
hama penyakit dan lain-lain )
11. Pemamenan dan leleksi bibit
1.5. Keluaran program
KELOMPOK TANI “ERO’AKKARESO”
KELURAHAN BAJENG KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN TAKALAR
Alamat : Lingkungan bajeng Kelurahan Bajeng Kecamatan Pattallassang
Beberapa hasil yang ingin dicapai dari pelaksanaan program ini antara lain :
1. Tersedianya bibit yang berkualitas, baik secara fisiologis dan genetik dalam jumlah yang
memadai
2. Tertanaminya lahan kosong dan lahan kritis dengan tanaman yang bernilai ekonomi dan
berfungsi lindung
3. Penguatan kelompok pemuda tani Ero’akkareso yang berfungsi sebagai kelompok pengelola
program Kebun Bibit Rakyat Kelurahan Bajeng kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar.
1.6. Pola Pengembangan Program
Pola yang akan dijalankan dalam pengembangan program ini adalah pola kemitraan
pertisipatif, yakni terjalinnya kerjasama yang saling menguntungkan, konstruktif dan dinamis antara
pihak supporting program ( Instansi dan lembaga terkait ) dengan masyarakat kelurahan Bajeng
kecamatan Pattallassang.
KELOMPOK TANI “ERO’AKKARESO”
KELURAHAN BAJENG KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN TAKALAR
Alamat : Lingkungan bajeng Kelurahan Bajeng Kecamatan Pattallassang
METODE PELAKSANAAN
PELAKSANAAN KEGIATAN
media semai sebelum digunakan, akan mampu mencegah dan menekan munculnya jamur
perusak/ pembusuk akar (Damping Off)
Adapun jenis media yang akan digunakan dalam tahap penyepihan ini adalah pasir atau
campuran tanah, sekam dan kompos (perbandingan 2:1:2 yang telah diistrikan)
d. Kegiatan penyemaian dilakukan segera setelah benih mendapatkan perlakuan yang tepat pada
media semai yang telah disiapkan. Untuk mempercepat proses perkecambahan benih beberapa
perlakuan yang harus diaplikasikan, antara lain :
1. Penyiraman yang cukup dan terkontrol, agar kelembapan disekitar benih dapat
dipertahankan.
2. Memberikan cahaya yang cukup, agar proses etiolasi dihindari
3. Aerasi cukup agar suplai oksigen disekitar benih tersedia dengan baik
e. Persiapan media sapih
Media sapih merupakan salah satu faktor yang memperngaruhi terhadap keberhasilan dalam
pengadaan bibit, karena peran media ini disamping sebagai penopang tegaknya bibit, juga
sebagai penentu tingkat kelembapan, supali oksigen dan ketersediaan nutrisi ( unsur hara )
disekitar perakaran bibit. Adapun oksigen dan ketersediaan nutrisi ( unsur hara ) disekitar
perakaran bibit ini, antara lain : tanah topsil, kompos, sekam padi ( 2:1:1)
f. Penyapiha Bibit
Kegiatan penyapihan dilakukan segera setelah benih berkecambah kelopak biji telah terlepas dan
telah keluar akar leteralnya ( umur bibit kurang lebih telah 2-3 minggu setelah kecambah).
g. Pembuatan bedeng sapih
Bedeng sapih adalah areal khusus yang dipergunakan sebagai tempat untuk menaruh dan
menyimpan bibit setelah disapih. Pada umumnya ukuran bedeng sapih 5 meter persegi ( lebar 1
meter panjang 5 meter ). Beberapa perlakuan yang harus diberikan terhadap bibit selama berada
dalam bedeng sapih, antara lain : penyiraman, pemupukan, dan pemberantasan hama penyakit.
h. Pemeliharaan
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam kegiatan pemeliharaan, antara lain : penyiraman,
pemupukan, penyiangan atau penggulman, pemberantsan hama penyakit dan lain-lain.
i. Pemanenan dan seleksi bibit
Bentuk treatment yang digunakan sebelum bibit dipanen dan dikirim kelapangan adalah stressing
melalui pengurangi. Kondisi ini dimaksudkan agar bibit memiliki daya adaptasi yang tinggi setelah
ditanam dilapangan sebelum bibit di distribusikan kelapangan terlebih dahulu dilakukan
penyeleksian untuk bibit yang baik secara fisik fisiologis, dengan memperhatikan ; ( 1). Tinggi
minimal 25 cm,(2) media kompak, (3) batang berkayu dan tunggal, (4) tajuk sehat, dan lain-lain
3.4. Waktu Pelaksanaan Program
Waktu pelaksanaan program ini di desain selama kurang lebih 6 bulan, di mulai sebelum
musim penghujan hingga bibit siap tanam ketika musim penghujan tiba. Adapun rician alokasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. 0,5 bulan sosialisasi dan pelatihan
2. 0,5 bulan untuk persiapan lahan persemaian
3. 4 bulan penyiapan bibit
4. 1 bulan stressing bibit sebelum ditanam di lapangan agar bibit memiliki daya adaptasi setelah di
tanam dilapangan
KELOMPOK TANI “ERO’AKKARESO”
KELURAHAN BAJENG KECAMATAN PATTALLASSANG
KABUPATEN TAKALAR
Alamat : Lingkungan bajeng Kelurahan Bajeng Kecamatan Pattallassang
KELURAHAN BAJENG
KETUA SEKERTARIS
IDENTITAS LEMBAGA
Rp Rp
1 Paket
* Pengadaan naungan 1.750.000 1.750.000
Rp Rp
1 Paket
* Pengadaan peralatan kerja 2.475.000 2.475.000
* Pengadaan pompa air dan Rp Rp
1 Unit
instalasi pengairan 2.000.000 2.000.000
Rp Rp
1 Unit
* Bahan pondok kerja 3.500.000 3.500.000
* Pengadaan polybag/ Rp
25.000 Lembar
kantong plastic 65 1.625.000
Rp Rp
10 M3
* Pengadaan tanah topsoil 180.000 1.800.000
Rp Rp
1.000 Kg
* Pengadaan pupuk kandang 2.000 2.000.000
Rp Rp
50 Kg
* Pengadaan pupuk organik 15.000 750.000
Rp Rp
1 Paket
* Pengadaan benih 3.500.000 3.500.000
Rp Rp
5 liter
* Pengadaan obat-obatan 100.000 500.000
Rp Rp
1 Keg
* Pengadaan ATK 300.000 300.000
C Pendamping
Rp Rp
8 Kali
* Pertemuan kelompok 200.000 1.600.000
Rp Rp
8 OB
* Insentif pendamping 250.000 2.000.000
* Foto copy rancangan Rp Rp
1 Paket
pelaporan 400.000 400.000
Rp Rp
8 OB
* Pengawasan Instansi terkait 25.000 200.000
Rp
Jumlah 50.000.000
PENGURUS
KELOMPOK TANI ERO’AKKARESO
BENDAHARA
ILHAM
Mengetahui :
KEPALA KELURAHAN BAJENG