Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak
konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu
kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280
hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan
manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat
cepat dalam diri individu
B. Pengertian Askep pada Periode Prenatal
b) Trimester II
a. Vulva dan Vagina
Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan
pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada
alat-alat genetika tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok.
Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester
kedua kehamilan.Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat
menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca
partum.
b. Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak.
c. Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan isumus
menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur,
ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju tiorang dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga
peritoneum.
- 16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak pusat ke Shimpisis
- 20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
- 24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi ke kanan.Hal ini kemungkinan diusebabkan adanya kolon
rektosiqmoid di sebelah kiri.Hipertropi ekstensif (pembesaran) ligamentum teres uteri mmepertahankan posisi
uterus.Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke
kedua sisi abdomen.Sehgera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding
abdomen.Kontraksi ini disebut tanda Braxton hicks.Salah satu tanda kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri, yang timbul secara
intermitten sepanjang setiap siklus menstruasi.Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga
meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan
desidua.Selain bertambah besar uterus juga mnengalami perubahan berat, bentuk dan posisi.Dinding-dinding
otot menjadi kuat dan elastic.Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc Donald.Setelah minggu
kedelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung
kemih, menyebabkan wanita sering mengalami urinary frekuensi (sering berkemih).
d. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
e. Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
colostrum. Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr mammae membuat ukuan payudara meningkat secara
progresif.Kadar hormone luteal dalam plasenta dalam masa hamil meningkatkan proliferasi duktus laktiterus
dan jaringan lobulus alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar.Peningkatan
jaringan glandular menggantikna jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih
jarang.Peregangan ligamentum cooper suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah
dengan mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi
terlambat samapi kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
f. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat.Selain itu perut kembung
juga terjai karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam
perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemoroid) cukup sering pada
kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena
hemoroid.Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian
bawah.
g. Sistem Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil seringmengeluhkan sesak napas sehingga
meningkatkan usaha bernapas.
h. Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi setelah 24 minggu tekanan darah
sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiringi
perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan
perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas
terdengar.S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat
didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15
kali/menit, kemudian menetap sampai aterm.Dapat timbul palpitasi.
i. Sistem Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari
uterus.Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.
Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditujn jukkan oleh hipemeria kandung kemih dan uretra.Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa
kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini
memungkinkan distensi kandung kemih sampai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesarabn uterus menekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
j. Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan
dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan di sekitarnya.
k. Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat.
l. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
m. Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa kehamilan.
c) Trimester III
a. Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah
rahim (SBR).Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan
tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.Batas itu
di kenal sebagai lingkaran retraksi fisipologis dinding uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada
dinding SBR.
1. 28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke proses ocifoideus
(25 cm).
2. 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan proses ocifoideus.
3. 30 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
4. 40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton bicks semakin jelas, terutama pada wanita yang langsing. Umumya
akanmenghilang bila wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada minggu-minggu terakhir
kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit diberikan dan kontraksi untuk memulai persalinan.
b. Sistem Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolism air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat
pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubhan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam volume yang lebih besar
dan juga memperlambat laju aliran urin.
c. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma
kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan mulai dari awal kehamilan sampai akhir
kehamilan adalah 11-12 kg.
e. Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit
mencapai level terendah pada minggu 30-32, karena setelah 34 minggu masa RBC terusd meningkat tetapi
volume plasma tidak. Peningkatan RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut
mengeluh sesak napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi
kebutuhan bayi.
Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan pembesaran uterus. Walaupun alieran darah uterus terus
meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat.Akibat lebih banyak oksigen diambil dari
darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan cukup bulan yang normal, seperenam volume
darah total ibu berada didalam dsistem perdarahan uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500
ml/menit.Dan konsumsi rata-rata oksigen yterus gravid ialah 25ml/menit.Tekanan arteri maternal, kontraksi
uterus dam posisi maternal mempengaruhi aliran darah.Estrogen juga berperan dalam mengatur aliran darah
uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin, member pelayanan kebidanan dapat mendengar : (1)
uterine souffle atau murmur suatu bunyi aliran darah ibu bergegas menuju plasenta, yang sinkron dengan nadi
ibu, (2) Souffle funic yang sinkron dengan frekuensi jantung janin dan di sebabkan oleh darah janin yang
mengalir melalui tali pusat dan (3) frekuensu bunyi jantung janin (DJJ). Semua bunyi ini adalah tanda pasti
kehamilan.
f. Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat
wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan disgtemsi
abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergerak kedepan .kurva lumbo sakrun normal harus semakin melengkung dan didaerah
serviks dorsal harus berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala berlebihan untuk mempertahankan
keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva
punggung dan lumbal menonjol berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol.
Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur ligament dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat
tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan.Akan tetapi wanita yang tua
dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah
kehamilan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.Selama trimester ketiga rectum
abdomen dapat memisah, menyebabkan isi perut menonjol digaris tengah tubuh.Umbilicus menjadi lebih datar
atau menonjol.Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis recti
abdominis) menetap.
Hormone pregesteron dan hormone relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi
maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul
untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang
sendi, sambungan sendi sacrocoagusmengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi
panggul yang tidak stabil pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara
bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengkompensasi
penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal.Untuk mengkompensasi
posisi anterior uterus yang semakin menbesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai
bawah.Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak
nyaman di bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa pegal, mai
rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior
leher dan merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus (Crips dan
de Francesco,1964). Ligament raundron Mengalami hipertropi dan mendapatkan tekana dari uterus yang
mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.
2. Adaptasi Psikologis
a. Adaptasi Ibu
Bagi pasangan yang kehamilannya tidak dikehendaki, akan muncul kegelisahan dan kecewa serta
berusaha menghilangkan buah kehamilannya dengan cara apapun. Pada keadaan seperti ini peranan bidan atau
tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi serta konseling. Hal
ini dikarenakan sebab kehamilan bukanlah proses biologi semata, tetapi lebih dari sebagai karunia Tuhan Ynag
Maha Esa. Tindakan apapun yang dilakukan dengan tujuan menghilangkan kehamialn adalah pembunuhan.
Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak membenarka tindakan “aborsi” dan ini didukung Undang-
Undang No.23 Tahun 1992 eruama tercantum dalam pasal 15. Selain itu secara agama melakukan aborsi itu
adalah termasuk dosa besar.
Kadang-kadang akibat pergaulan remaja yang bebas dapat menjurus ke seks bebas, yang dapat
menyebabkan kehamilan yang tidak dikehendaki. Remaja yang kehamilannya diingkari situasi cemas dan stress
akan menghantui dirinya, takut mengatakan kepada orang tuanya, dan biasanya akan menarik diri dari pergaulan
akibat rasa malu telah melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Periode syok dan menyangkal kehamilan kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai
masalah yang diperkirakan penyebabnya, terdiri dari 3 faktor yaitu:
1) Persepsi terhadap kejadian
2) Dukungan situasional
3) Mekanisme koping
Proses psikologis ini sering terlihat berhubungan dengan perubahan biologic yang mengambil peran
dalam tiap tahapan kehamilan. Untuk lebih memahami perubahan dan adaptasi psikologis ibu hamil akan
dibahas ebih rinci pada setiap trimester dalam uraian beriku ini :
a. Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan untuk membukukan bahwa wanita dalam
keadaan hamil. pada saat inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk dapat menerima kenyataan
akan kehamilannya.
Selain itu akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormone estrogen dan progesterone pada tubuh ibu
hamil akan mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak pada ibu hamil yang merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Dia akan merenungkan keadaan dirinya. Dari munculnya kebingungan tentang kehamilannya dengan
pengalaman buruk yang pernah dialaminya sebelum kehamilan, efek kehamilan yang akan terjadi pada
hidupnya (terutama jika ia wanita karir), tanggung jawab baru atau tambahan yang akan dipikul, kecemasannya
tentang kemampuan dirinya untuk menjadi seorang ibu, keuangan dan rumah, penerimaan kehamilannya oleh
orang lain. Saat itu, beberapa ketidaknyamanan trimester pertama berupa mual, lelahh, perubahan selera,
emosional, mungkin mencerminkan konflik dan depresi yang dalam dan dapat terjadi pada saat ia teringat
tenang kehamilannya.
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-beda selama masa hamil (Gaffney,
1998).kekhawatiran pertama timbul pada trimester pertama dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan kehamilannya kepada orang lain sampai
periode ini berlalu.
Kebingungan yang dialami ibu hamil ini secara normal akan berakhir spontan pada saat dia menerima
kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan didukung oleh perasaannya
yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaannya terhadap konflik yang dialamo selama ini.Terimeser
pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi aman.Terutama pada
wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan tenaga professional dalam bidang pelayanan
kesehatan wanita yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen.Wanita ini dengan tidak sabar menunggu
berakhirnya trimester pertama sampai mereka dapat tenang dan percaya denga kehamilannya.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa
dirinya memang hamil. Setipa perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama.karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang dapat diberitahukannya
kepada orang lain atau mungkin dirahasiakannya.
Bertambahnya berat badan adalah bagian yang significan pada wanita pada trimester pertama. Ini menjadi
uji nyata yang dilakukan wanita yang seperti terlihat pada tubuhnya jelas bahwa ia hamil. Bagi kebanyakan
wanita, bertambahnya berat badan dijadikan bukti awal berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah
kejadian secara fisik.Wanita yang terlihat bertambah berat badannya berperan pada perlindungan dan
pertumbuhan abdomennya, yang berarti hamil baginya.Dan sebaliknya, bagi wanita hamil dan ingin
menyembunyikannya (seperti remaja yang belum menikah) bisa mencegah mereka untuk menunjukan dan
mencoba untuk mengatasi masalahnya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada trimester pertama berbeda-beda.Walalupun beberapa
wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama
periode ini. Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan puas
dengan hubungan seksual mereka, sedang yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda-beda ini
dipengaruhi oleh factor-faktor fisik, emosi, dan interaksi termasuk takhayul tentang seks selama masa hamil,
masalah disfungsi seksual, dan perubahan fisik pada wanita.
Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
Banyak wanita merasa buuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan
seks.Libido sangat dipengaruhi kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, kekhawatiran. Semua
ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
b. Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu merasa sehat.Ini disebabkan
selama trimester ini umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh
ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tiidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy dan piokirannya secara lebih konstruktif.Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dari dirinya sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester
pertama dan selama prequickening dalam trimester kedua, wanita tersebut akan terus melengkapi dan
mengevaluasi segala aspek yang menghubungkan dengan ibunya sendiri. Semua masalah pribadi dengan ibunya
yang telah atau sedang terjadi dianalisis.Kemampuan untuk dapat mempertahankan hubungan ibu dan anak
diuji. Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan criteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan
hormati.
Hubungan social wanita akan meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu,
ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang baru.
Hubungna social yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan yang rumit, yang pada gilirannya akan
bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.
Quickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinya sebgai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dalam memusatkan dirinya ke bayi. Pada saat ini, jenis
kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadiran didalam keluarga.
Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan
orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua mungkin akan membicarakan rasa
cemasnya ini secara terbuka dan berusaha memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan sempurna.
Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal semakin melemah.
c. Trimester III
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian.Pada periode ini wanita menanti kehadiran
bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak
menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah
dan hanya bisa melihat dan menunggu tanda-tanda dan gejalanya.
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan membuat rencana pada
bayinya. Wanita tersebut akan berusaha melindungi bayinya, dengan menghindari kekrumunan atau seseorang
atau apapun yang dianggap membahayakan. Dia akan membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar.
Memilih nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia mungkin akan
mencari buku ynag berisi nama-nama atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang berkaitan dalam
rangka mempersiapkan kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua. Membuat atau membeli pakaian
bayi.Mengatur ruangan.Banyak hal yang diberukan untuk merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan
bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan perhatian dan
kekhawatirannya.Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak, persalinan, kehilangan bayinya, atau
terjebak disuatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan body image yaitu
merasa dirinya aneh dan jelek.Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa yang dimiliki
selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merassa kehilangan kandungan dan menjadi
kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada masa ini.Wanita tersebut mungkin merasa canggung, jelek,
tidak rapi, dia membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pasangannya.Pada pertengahantrimester II, hasrat
seksual tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah penghalang.
b. Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan “standar” sebagai pengamat istriyang hamil. Ia diperlukan untuk konsepsi,
membayar biaya, dan menyiapkan penuntun perkembangan anak sekarang pandangantersebut telah berubah dan
seorang ayah sekarang diharapkan berperan penuh dalam perawatan,terlibat sebagai Ayah, dan pemberi nafkah,
sebagai respon terhadap tekanan masyarakat . pengaruh feminisme dan tekanan ekonomi menyebabkan lebih
banyak wanita bekerja diluar rumah dan berbagai peran sebagaiorang tua.sering turjadi perasaan menolak
karena banyak factor, misalnya, apakah kehamilan itu direncanakan, bagaimana hubungan laki - laki tersebut
dengan istri \ pasangannya,pengalaman ke hamilan sebelumnya, umur,dan kesetabilan ekonomi.
Sumber stress
Seorang ayah mengalami stres dalam transisi menjadiorang tua. Penyebab antara lain :
1. masalah keuangan.
2. kondisi yang tidak di inginkan selama hamil.
3. cemas bayinya tidaksehat atau normal.
4. khawatir tentang nyeri saat istri melahirkan.
5. peran selama bersalin.
1. Trisemester pertama
1. Setelah mengetahui istrinya hamil, ia akan memberitahukan teman dan relasinya tentang kabar gembira
tersebut.
2. Sering bingung terhadapa perkembangan perasaan istrinya, termasuk perubahan tubuh. Ia memperhatikan
kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual.
3. Saat ini anaknya adalah bayi yang “potensial”. Ayah sering membayangkan berinteraksi dengan anaknya yang
dibayangkan berumur 5 atau 6 tahun, walaupun kehamilan belum kelihatan (Jordan,1990).
4. Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak,stabilitas ekonomi
5. Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan komunikasi
6. Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
7. Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah.
2. Trisemester kedua
1. Peran ayah pada saat ini masih samar-samar, tetapi perannya meningkat dengan melihat dan merasakan gerakan
janin.
2. Ayah menjadi lebih nyaman dengan peran baru melihat anaknya pada saat di USG adalah pengalaman yang
penting dalam menerima kenyataan istrinya hamil.
3. Seorang ayah ingin meniru atau membuang perilaku sebagai ayah sesuai keinginanya. Konflik tentang cara
menjadi ayah dapat juga timbul pada pasangan. Selain berperan dalam mencari nafkah, suami juga di tuntut
istrinya untuk terlibat aktif dalam mempersiapkan perawatan anaknya. Hal itu akan meningkatkan stress. Untuk
itu, perlu persetujuan bersama tentang pembagian peran (Diemer, 1997). Disatu sisi, ibu ingin dominan, di sisi
lain ayah ingin lebih banyak menghabiskan nwaktunya untuk bekerja, melakukan hobinya atau bersama teman-
temannya.
4. Merasa senang dengan pergerakkan janin
5. Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
6. Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
7. Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar rumah
8. Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi
3. Trisemester ketiga
Jika pasangan mampu berkomunikasi dengan baik, trisemester ketiga ini adalah waktu yang khusus dengan
gambaran yang jelas tentang peran mereka, dan mempersiapkan bersama kondisi kedepan.
1. Bersama-sama terlibat dalam kelas pendidikan kesehatan tentang melahirkan.
2. Persiapan yang nyata untuk kelahiran bayi
3. Peran menjadi jelas
4. Timbul rasa takut
5. Timbul pertanyaan, menjadi orang tua seperti apa?
6. Dapatkah dia membantu istrinya melahirkan?
7. Apakah mereka akan mempunyai bayi?
Jika saudara kandung sudah sekolah, kehailan akan merupakan urusan keluarga. Penjelasan
tentang kehamilan didasarkan pada tingkat pemahaman anak. anak dapat diberikan buku-buku dirumah,
merasakan gerakan janin dan mendengarkan bunyi jantung janin. Biarkan ia hadir ketiak ibu melahirkan.
Persiapan sibling dalam menerima bayi baru dapat dilakukan oleh orang tua dengan memberikan cukup
perhatian agar ia tidak berprilaku regresif atau agresif.
Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dan sosiologi kehamilan terhadap
ibu dan keluarganya. Perawat dapat melakukan hal-hal dibawah ini, antara lain :
o Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu.
o Melakukan pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu yang dapat memenuhi kebutuhan
individualnya.
o Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi .ibu dan keluarganya.
o Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka mampu menentukan pilihan berdasarkan
informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
o Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan , mendukung hak-hak ibu untuk memilih asuhan
yang sesuai berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
o Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam tim multidisiplin.
o Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan membuat rencana persalinan.
o Memfasilitasi ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang metode pemberian makan untuk bayi
dan memberikan saran yang tepat dan sensitif untuk mendukung keputusannya.
o Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam suatu program terencana atau secara
perorangan.
o Bekerjasama dengan organisasi lain.
Rumus BBI ini pengembangan dari Broca untuk orang eropa dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang
Indonesia (kalau gak percaya coba bandingkan dengan rumus BMI atau IMT).
o UH = adalah umur kehamilan dalam minggu (kenapa diambil per minggu agar kontrol faktor resiko penambahan
berat badan secara dini dapat diketahui.
o 0.35 = adalah tambahan berat badan kg per minggunya. Rata-rata penambahan berat badan khan sekitar 350 –
400 gr atau sekitar 0.35 – 0.4 kg. Kenapa diambil nilai yang terendah karena pertambahan berat badan
ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).
Terus sekarang berapa berat Badan Ideal Ibu Hamil Tadi jawabnya adalah:
BBI ibu tadi adalah : 162-110 = 52 Kg. (TB dikurangi 110 karena tinggi badan lebih 160 cm)
Jadi BBI hamil nya adalah
= 52 kg + (30 x 0.35)
= 52 + 10.5
= 62.5 kg (inilah berat badan idealnya)
Jadi berat badan Idealnya 62.5 kg atau ada penambahan berat badan sebesar 9.5 kg dari sebelum hamil.
3. Punggung
· Inspeksi : tampak ada kelainan pada spina/tidak, tampak bentuk bujur sangkar michelis
· Palpasi : teraba nyeri tekan/tidak
4. Abdomen
· Inspeksi : tampak bentuk perut simetris/tidak, tampak ada luka bekas operasi/tidak, Linea tampak/tidak, striae
tampak/tidak, apakah busung/datar,
· Palpasi : Kontraksi uterus baik/tidak, kandung kemih terisi/kosong, berapa tinggi fundus uteri, teraba nyeri
tekan/tidak,
- Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang
ada pada fundus uteri.
- Leopold II : untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menetukan letak.
- Leopold III : menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.
- Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam.
· Perkusi abdomen : massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak
· Auskultasi : terdengar suara bising/tidak,perut di 4 kuadran, dengar peristaltik usus. Normal : 5-35 kali.
5. Genetalia
· Inspeksi : Pengeluaran tampak kotor/bersih, warna urine tampak kecoklatan/tidak, jumlahnya berapa cc, tampak
luka jahitan/tidak, tampak ada tanda-tanda infeksi/tidak, tampak keadaan perineum masih basah/tidak, tampak
oedema/tidak, tampak ada varises/tidak, tampak hemorrhoid/tidak,
· Palpasi : teraba pembesaran kelenjar skene & bartholin/tidak ada,
Jika pemeriksaan penyakit hubungan seksual dilakukan sejak dini pada ibu hamil kemungkinan masih dapat
diobati untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap ibu dan bayi yang dikandungnya.
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra
vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.
Vit A :1200 mg untuk pertumbuhan janin,kulit jadi halus,tulang dan gigi jadi kuat terhadap terhadaap infeksi.
BI (tiamin) 1.4 mg : Bekerjanya saraf dan jantung secara normal.
B2 (riboflavin) 1,5 mg : untuk pertumbuhan, vitalitas,nafsu makan.
Niacin (15 mg) ;membantu pencernaan yang normal,pertumbuhan
Vit C (20 mg ) : untuk pembentukan tulang dan persendian janin
Vit D ( 10 mg ) : membantu kekuatan tulang dan gigi
oKalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium di butuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama
bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah di peroleh adalah susu, keju, yogurt, dan
kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
oZat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang di peroleh dari
pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel – sel darah merah. Untuk menjaga
konsentrasi hemoglobin yang normal, di perlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30mg/hari
terutama seteelah trisemester kedua. Bila tidak di temukan anemia pemberian besi per minggu cukup adekuat.
Zat besi yang di berikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau ferreous sulphate. Kekurangan
zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
o Asam Folat
Selain zat besi, sel – sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogran per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik pada ibu hamil.
b) Perawatan Putting
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi belum lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan
baik pada saat di perlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus
;laktiferus, sebaiknya di lakkukan secara berhati-hati dan benar karena, pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan
uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi letak dan lecet pada
area tersebut. Untuk sekresi yang mngering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan
campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya
gunakan penopanng payudara yang sesuai (brassiere).
Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan
menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan
bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain:
· ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih.
· Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.
· Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.
· Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.
· Muncul benjolan di payudara, dll.
o Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam, yang berfungsi untuk memperkuat otot pektoralis
di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.Senamnya ini bisa
dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang bisa dilakukan para, yaitu:
- Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang
lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara
mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot didasar payudara.Selanjutnya lemaskan
kembali.Hal ini di lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
- Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam
mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada
posisi semula.Hal ini dilakukan hingga 20 kali putaran.
- Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tidak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa
memegang.Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat
itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar
payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan terasa sakit pada saat pakai.Jika payudara
sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga kawat. Karena bra yang tidak menopang
dengan baik pada payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara.
Sementara jika ibu tidak menjaga kebersihan dan kekeringan dibawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya
akan tumbuh.Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat.Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun atau
campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat.Tali pengikatnya agar dipilih yang
lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik.Bila jamur sudah terlanjur muncul atau ada, segera bawa
ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara maka akan menjadi masalah pada saat menyusui
nanti.
Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah sebaiknya :
- Konsultasilah dengan tenaga kesehatan mengenai latihan fisik yang anda ingin, teruskan sepanjang masa hamil.
- Cari bantuan untuk menentukan latihan fisik ruti, yang sesuai dengan kemampuan terutama jika anda tidak
melakukan latihan secara teratur sebelumnya.
- Hindari aktivitas dan latihan beresiko dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki gunung,
berlari dll. Aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi prima bisa membahayakan. Hindari
aktivitas yang membutuhkan menhan nafas (valsava manuver). Gerakan melompat juga sebaiknya dihindari.
- Berlatih sacara teratur, sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama anda sehat, untuk meningkatkan tonus
otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina anda. Latihan yang sporadic tidak baik untuk anda.
- Batasi waktu aktivitas dan kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 sampai 15 menit, istirahat dua sampai tiga
menit kemudian latihan lagi selama 10 sampai 15 menit, latihan berat untuk waktu yang lama dapat
menimbulkan stress fisiologis.
- Hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut nadi melampaui
40 kali/menit, kurangi latihan sampai denyut nadi mencapai 90. Anda harus tetap mampu bercakap-cakap
dengan mudah selama latihan. Bila tidak mampu kurangi latihan.
- Hindari lingkungan yang terlalu panas dan berendam dalam air panas dan sauna. Sebaiknya anda tidak
melakukan latihan lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udara panas dan lembab. Seiring peningkatan
suhu rubuh anda, panas akan ditransmisi ke janin. Peningkatan suhu janin dalam waktu yang lama atau
berulang dapat menimbulkan defek kelahiran terutama selama tiga bulan pertama. Suhu tubuh anda tidak boleh
melampaui 38°C.
- Latihan pemanasan dan peregangan menyapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat dan mengurangi
kemungkinan cedera pada sendi. Setelah bualn ke empat, jangan lagi melakukan latihan fisik yang
mengharuskan anda berdiri terlentang.
- Periode pendinginan setelah melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai bawah dapat membuat
pernafasan, denyut jantung dan tingkat metabolisme kembali normal dan menghindari akumulasi darah di otot-
otot yang banyak bekerja dalam latihan tersebut.
- Istirahat selama 10 menit setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri. Peningkatan ukuran rahim akan
menekan vena besar disisi kanan perut, yang membawa darah kembali kejantung. Hal ini memperbaiki aliran
darah ke plasenta dan janin. Saat bangun dari posisi berbaring lakukan secara bertahap agar tidak merasa pusing
atau pingsan (hipotensi ortostatik).
- Minum dua atau tga gelas air setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat
pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan saa jika anda merasa perlu.
d) Perawatan Kebersihan
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi di anjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu
hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, genetalia) denga cara di berikan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu
mendapat perhatian karena sering kali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan
kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi.
Pada dasarnya pakaian apa saja yang bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :1)
sabuk dan stoking yang terlalu ketat, Karena akan mengganggu aliran balik, (2) sepatu dengan hak tinggi, akan
menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah.
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena
pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk merawat alat
kelamin, yaitu :
a) Setiap setelah buang air besar atau kecil, usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan
sabun.
b) Cara membersihkannya yaitu siram air dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Cara itu berguna untuk
mencegah masuknya kuman-kuman yang asalnya dari dubur atau anus ke vagina. Setelah itu keringkan dengan
tisu, karena keadaan lembab dapat mendatangkan kuman, bakteri, jamur, dan lain-lain yang bisa menimbulkan
penyakit kelamin. Hal yang perlu diperhatikan yaitu:
- Jika tidak tersedia air atau tisu, maka dapat menggunakan tisu basah khusus untuk daerah kewanitaan. Tapi,
penggunaan tisu yang terlalu sering juga dapat membunuh flora normal (bakteri baik) daerah kewanitaan yang
sebenarnya berguna untuk menjaga kesehatan daerah kewanitaan.
- Selain penggunaan tisu basah, sabun khusus daerah kewanitaan yang beredar di pasaran sebaiknya juga jangan
terlalu sering digunakan. Tetap usahakan mencuci dengan air bersih saja. Akan tetapi, jika ingin menggunakan
sabun, gunakan sabun yang tidak ada kandungan parfum dan mempunyai pH (derajat keasaman) sesuai dengan
daerah kewanitaan, yaitu sabun lunak (dengan pH 3,5), seperti sabun bayi. Setelah memakai sabun, lalu basuh
dengan air sampai bersih karena sisa sabun yang tertinggal dapat menimbulkan penyakit.Setelah dibasuh,
keringkan namun jangan digosok.Penggunaan sabunpun sebaiknya hanya di bagian luar saja.Bagi wanita yang
sudah bersuami, setelah berhubungan bisa menggunakan pembersih vagina untuk mengembalikan keasaman
vagina, karena sifat sperma laki-laki adalah basa.
c) Perhatikan Kebersihan Pakaian Dalam
Dalam satu hari, harus mengganti pakaian dalam sebanyak dua sampai tiga kali. Pemilihan bahan celana dalam
sebaiknya yang menyerap keringat, seperti katun. Jika menginginkan yang berbahan satin, boleh saja. Akan
tetapi gunakan sesekali saja karena tidak menyerap keringat dan mempermudah kuman, bakteri, dan jamur
menempel dialat kelamin.Hal yang perlu diingat adalah jangan saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain.
Meskipun orang lain itu keluarga sendiri tetap saja setiap orang mempunyai keadaan kelamin yang berbeda.
d) Rambut Yang Tumbuh Dialat Kelamin Harus Rajin Dicukur
Pada prinsipnya, tidak boleh membersihkan bulu daerah kemaluan dengan cara mencabut. Karena dengan
mencabut bulu kemaluan dapat menimbulkan lubang pada bekas cabutan tersebut dan menjadi jalan masuk bagi
kuman, bakteri, dan jamur.Yang dapat mengakibatkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit. Hanya merapikan
saja dengan cara memendekkan. Misalnya dipendekkan ½ cm dengan menggunakan gunting atau dicukur, tapi
menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut yang sebelumnya
sudah dicuci dengan sabun dan disiram air panas. Setelah digunakan, alat cukur dicuci kembali dan disimpan di
tempat yang bersih dan kering, jangan di tempat yang lembab. Yang paling penting adalahjangan menggunakan
alat cukur secara bergantian, walaupun dengan suami atau istri atau saudara kandung sendiri.
- Jika tidak rajin dan rutin mencukurnya, maka rambut-rambut itu bisa menjadi sarang kutu dan jamur.
Mencukurnyapun tidak boleh sampai habis karena rambut-rambut itu mempunyai fungsi untuk kesehatan alat
kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang akan membantu melawan bakteri
jahat dan menghalangi masuknya benda asing yang kecil ke dalam vagina. Rambut tersebut juga berfungsi
sebagai bantalan ketika berhubungan seksual dan melindungi alat kelamin dari gesekan. Selain itu, untuk
menjaga alat kelamin tetap hangat.
- Jika ingin menggunakan toilet umum, sebelumnya siramterdahulu (flushing) toilet yang akan dipakai. Hal ini
penting karena banyak penderita penyakit kelamin, setelah ditelusuri ternyata mereka pernah menggunakan
toilet yang sebelumnya digunakan oleh penderita penyakit kelamin.Hindari menggunakan air yang ada dibak
atau ember. Menurut penelitian, air yang tergenang ditoilet umum mengandung 70% jamur candida albicans
(penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina). Sedangkan air yang mengalir dari keran ditoilet umum
mengandung kurang lebih 10-20% jamur candida albicans. Oleh karena itu, gunakan tisu basah atau air yang
langsung mengalir melalui keran.
e) Hindari memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan karena hal ini
menyebabkan kulit susah bernafas dan akhirnya menyebabkan daerah tersebut menjadi berkeringat, lembab,
mudah terkena jamur, dan teriritasi. Selain itu, dapat membuat peredaran darah tidak lancar serta membuat penis
dan testis kepanasan. Panas berlebihan oleh suhu, keringat, dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan
kualitas sperma.
f) Pada wanita yang sedang mengalami menstruasi (haid), jangan malas untuk mengganti pembalut. Pada keadaan
menstruasi, kuman-kuman mudah masuk, maka gantilah pembalut apabila di permukaan pembalut telah ada
gumpalan darah, karena merupakan tempat untuk perkembangan bakteri dan jamur.Usahakan tetap mengganti
pembalut setiap 4 jam sekali atau 2-3 kali sehari atau jika sudah tidak merasa nyaman. Dan cucilah vagina
terlebih dahulu setiap kali akan mengganti pembalut.
g) Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan setiap hari, pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada saat keputihan
dan lebih baik membawa celana dalam ganti daripada memakai pantyliner setiap hari.
h) Jangan menggunakan bedak pada daerah vagina, termasuk pada bayi, terutama bayi perempuan.Menurut
penelitian, pemakaian bedak pada daerah tersebut berdampak buruk karena bedak dapat masuk ke dalam vagina
yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, seperti tumor (granuloma).
Jika tetap ingin menggunakan bedak, usapkan terlebih dahulu ke telapak tangan, baru ke daerah lipatan paha dan
pantat bayi.
i) Jangan pernah menyemprotkan minyak wangi ke dalam vagina.
j) Ubah gaya hidup dengan berhenti merokok, rajin berolahraga,kurangi konsumsi lemak, mengidealkan berat
badan, berhenti mengkonsumsi alcohol, serta setia pada pasangan.
k) Lakukan Pemeriksaan Rutin
Bila terjadi perubahan warna, gatal-gatal dan kadang disertai bau yang kurang sedap pada alat kelamin, segera
berkonsultasi ke dokter obstetri-ginekologi atau dokter kulit dan kelamin.
e) Hubungan Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli
berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak
dibenarkan bila :
o Terdapat perdarahan pervaginam.
o Terdapat riwayat abortus berulang.
o Abortus/portus prematurus imminens.
o Ketuban pecah.
o Serviks telah membuka.
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradykardia karena kontraksi uterus dan para peneliti
berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan akut menunjukkan insidensi fetal distress yang lebih
tinggi.Pria yang menikmati curulingus (stimulasi oral genitalia wanita) bisa kehilangan gairahnya ketika
mendapati bahwa secret vagina bertambah dan mengeluarkan bau berlebih selama masa hamil.Pasangan yang
melakukan kunikulus harus berhati-hati untuk tidak meniupkan udara kedalam vagina.Pernah dilaporkan suatu
kasus kematian kerena emboli udara, gara-gara meniup udara pada vagina selagi malakukan kunilingus
(Bernhardt, dkk, 1988). Apabila serviks sedikit terbuka ( karena sudah mendekati aterm), ada kemungkinan
udara akan terdesak diantara ketuban dan dinding rahim. Udara kemungkinan bisa memasuki danau plasenta,
dengan demikian ada kemungkinan udara memasuki jaringan vaskuler maternal.
Gambar yang menunjukkan berbagai variasi posisi senggama sering membantu. Posisi wanita diatas,
sisi dengan sisi dan memasukkan dari bawah adalah posisi alternative yang dapat menggantikan posisi pria
diatas. Posisi wanita diatas membuatnya dapat mengatur sudut dan kedalaman penetrasi penis serta melindungi
perut dan payudaranya. Posisi sisi dengan sisi adalah posisi pilihan utama pada trimester ketiga karena posisi ini
mengurangi energy dan tekanan pada perut yang hamil. Wanita multipara melaporkan nyeri tekan pada
payudara pada trimester pertama. Posisi koitus yang menghindari tekanan langsung pada payudara sangat
dianjurkan pada keadaan ini.Ibu hamil ini juga harus diberitahu bahwa keadaan ini normal dan bersifat
sementara. The National Family Planning and Reproductive Health Assosiation, Washington, DC menyatakan
bahwa untuk beberapa wanita, pemakaian kondom harus dilanjutkan sepanjang masa hamil. Tujuannnya adalah
mencegah penularan penyakit menular seksual.
f) Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi
perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur
(trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat
mengganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan
infeksi kandung kemih untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan
menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu
dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan harus
menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap
dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari daerah rectum ke muara uretra dan meningkatkan risiko
infeksi. Sebaiknya gunakan tisu yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, dan tidak
diberi wewangian, karena tisu yang kasar diberi wewangian atau bergambar dapat menimbulkan iritasi.Wanita
harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari.Mereka harus cukup minum agar produksi air
kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin
berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat
ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih
untuk waktu yang lama (misalnya, naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkaty
tidur dimalam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual.Oleh karena itu, ibu hamil
dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk
meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Akibat pengaruh progesteron, otot-otot tractus digestivus tonusnya menurun, akibatnya motilitas
saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi.Untuk mengatasi hal itu, ibu hamil dianjurkan minum
lebih 8 gelas.Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat, latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan
memberikan obat-obat perangsang dengan laxan.
g) Imunisasi
Imunisasi yang rutin diberikan kepada ibu hamil di Indonesia saat ini adalah imunisasi tetanus toxoid;
bermanfaat mencegah terjadinya infeksi kuman tetanus pada bayi yang baru lahir (neonatus).
Jika seorang ibu hamil tidak diberikan imunisasi tetanus dan kemudian bakteri atau spora tetanus
masuk ke dalam tubuhnya, maka nyawanya juga akan terancam.
Bakteri atau spora tetanus tumbuh dalam luka yang kotor. Mereka dapat berkembang biak jika tali
pusat dipotong dengan pisau yang tidak tajam atau jika benda apapun yang tidak bersih menyentuh ujung tali
pusat. Setiap alat yang menyentuh tali pusat harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudia direbus atau dipanaskan
di atas api dan kemudian didinginkan. Selama minggu pertama setelah proses kelahiran, kebersihan tali pusat
harus tetap dijaga.
Imunisasi lainnya yaitu hepatitis namun belum menjadi program di Indonesia. Sedangkan imunisasi
yang terlarang dilakukan pada ibu hamil adalah imunisasi terhadap rubella, campak, gondong (parotitis), dan
cacar air (Imunisasi untuk Ibu hamil)
h) Obat-obatan
Pemberian obat pada ibu hamil harus diperkirakan efek obat terhadap ibu dan tidak boleh melupakan
pengaruh atau efek samping obat pada janin. Keberadaan obat pada ibu hamil dapat di tinau dari tiga
kompartemen, yaitu kompartemen ibu, kompartemen plasenta, dan kompartemen fetal.