Vous êtes sur la page 1sur 24

A.

Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak
konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu
kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280
hari sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan
manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat
cepat dalam diri individu
B. Pengertian Askep pada Periode Prenatal

1. Definisi Periode Prenatal


Prenatal adalah sebelum kelahiran atau selama kehamilan (Maimunah,2005).
Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan antenatal
(Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Adaptasi Fisiologis dan Psikologis trimester I-III
Adaptasi Fisiologis
1. Trimester I
a. Vagina dan Vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampat lebih merah, agak kebiruan (livider).Warna portio
pun tampak lividae.
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalihan dengan memproduksi mukosa
vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos dan pemanjangan vagina. Deskuamasi sel-sel
vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi ostrogen. Sel-sel yang tinggal ini membentuk rabas vagina
yang kental dan berwarna keputihan yang disebut leukore. Selama masa hamil pH sekresi vagina menjadi lebih
asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina, khusunya jamur.Diet yang mengandung gula dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan
vagina lebih cocok untuk infeksi jamur.
b. Servik uteri
Sernik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormone estrogen.Jika korpus uteri mengandung
lebih banyak jaringan otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat.Jaringan ikat pada servik ini
banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dengan adanya hipervaskularisasi serta
meningkatnmya suplai darah maka konsentrasi servik menjadi lunak yang disebut dengan tanda goodell. Selama
minggu-minggu awal kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan edema dan kongesti
panggul. Akibanya Uterus, servik dan itmus melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan, perlunakan
ithmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan dselama tiga bulan pertama.
c. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini
pada dasarnya disebabkan oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
heperplasia(produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru), dan hipertrofi (pembesaran serabut otot) dan
jaringan fibroelastis yang sudah ada) dan perkembangan desidua. Hipertrofi otot polos uterus, dan serabut-
serabut kalogen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan beratm, bentuk dan posisi. Dinding-dinding otot
menjadi kuat dan elastic, fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda McDonal.Setelah minggu ke
delelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung
kemih, menyebabkan wanita sering mengalami berkemih.
Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira
sebesar telur angsa. Pada saat ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar di atas sympsys. Pada minggu pertama
ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda
hegar.Perlunakan ithmus uteri pada sambungan serviks dan korpus ini timbul pada 6 minggu pertama setelah
haid terakhir.
d. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditateum, korpus luteumgravidatalis berdiameter
kira-kira 3 cm, kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus liteum ini mengeluarkan hormone
estrogen dan progesterone.
e. Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi
belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertrofi system saluran, sedangkan progesterone
menambah sel-sel asinus pada mamae.
Somatomamotropin mempengariuhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel
sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumun, dan laktoglobulin.Maka dengan demikian mamae di
persiapkan untuk laktasi.Disamping itu dibawah pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak
disekitar disekitar alveolua-alveolus, sehingga mamae menjadi lebih besar. Papila mamae akan membesar, lebih
tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Hipertrofi kelenjar
sabasea (lemak) yang muncul di areola primer disebut tuberkel Montgomery.Glandula Montgomery tampak
lebih jelas menonjol di areola mamae.
asa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam
gestasi, perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil.Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli
ringan sampai rasa geli tajam.
Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi.Pembuluh darah yang sebelumnya
tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru di bawah permukaan kulit
berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat , sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan
jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat, seringkali tampak sebagai
jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit.Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat pada
primigravida.Strie dapat terlihat di bagian luar payudara.
f. Sistem Endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan
normal janin dan pemulihan paspartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua
kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan
terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh
janin.
g. Sistem Kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina.
Sistem pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin dalam kehamilan tidak
berubah. IgG merupakan komponen utama dan immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG
merupakan satu-satunya immunoglobulin yang dapat menembus plasenta sehingga imunitas pasif akan
diperoleh oleh bayi. Kekebalan ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.
h. Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehngga sering timbul kencing.Keadaan ini
hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.Pada kehamilan normal, fungsi
ginjal cukup banyak berubah.Laju filtrasi glomerulus da aliran plasma ginjal menigkat pada masa
kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat
dan juga mensekresi produk sampah janin.Fungai ginjal berubah karena adanya hormone kehamilan,
peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas fisik dan asupan makanan.Sejak minggu ke 10 gestasi pelvic
ginjal dan ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah samapi 1,5 cm, volume meningkat
60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil. Ureter berdilatasi, perubahan fungsi ginjal selama kehamilan
mungkin dipengaruhi oleh hormone maternal dan plasenta termasuk ACTH, ADH HCS, dan hormone tiroid.
Filtrasi glomerulus meningkat 50% selama kehamilanpeningkatannya dari awal kehamilan relative cukup tinggi
sampai aterm dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum. Glukosuria pada kehamilan tidak
selamanya abnormal, hal ini mungkin berhubungan dengan kostikosteroid. Bila sering terjadi harus diwaspadai
terjadi DM. Peningkatan glukosa ini juga mempermudah terjadinya infeksi pada saluran perkemihan.Protein
urine secara normal dieksresikan 200-300 mg/hari.Bila melebihi 300 mg/hari, maka harus di waspadai
terjadinya komplikasi.
i. Pencernaan
Perubahan rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan posisi lambung dan aliran balik asam
lambung ke esophagus bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.Sering terjadi nausea dan muntah
karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digetivus sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga
berkurang. Makanan lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna lebih lama berada dalam usus-
usus..Saliva dan pengeluaran air liur berlebihan daripada biasa.Rasa mual baik yang sedang maupun berat
dengan atau tanpa terjadinya muntah setiap saat atau pada siang atau malam.Apabila terjadi pada pagi hari seris
di sebutmorning sicknes. Hipersalivasi sering terjadi sebagai kompensasi dari mual muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makaana yang mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita
tersebut mengenai apa yang bias mengatur mengurangi rasa mual dan muntah.
j. Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar
dengan pembuluh darah pula, mamae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan.
Volume plasma maternal mulai meningka pada saat 10 minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat
sampai 30-34 minggu, sampai ia mencapai titik maksimum.
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20-100%.RBC meningkat 18% tanpa tanpa
sumplemen zat besi dan terjadi peningkatan yang lebih besar yaitu sekitar 30% jika ibu meminum suplemen zat
besi. Karena volume plasenta meningkat rata-rata-rata 50%, sementara massa RBC meningkat hanya 18-30%,
maka terjadi penurunan hematokrit selama kehamilan normal sehingga disebut anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selam 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler
resistence yang disebabkan oleh pengaruh perenggangan otot halus oleh progesterone. Tekanan sistolik akan
turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-15 mmHg. Selama kehamilan normal cardiac output meningkat
sekitar 30-50% dan mencapai level maksimalnya selama trimester pertama atau kedua dan tetap tinggi selama
persalinan.
k. Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskolateral. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen
dan progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament juga meningkatkan cairan synofial.
Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibelitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan kadar
kalsium selam kehamilan biasanya normal apabila asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang
dan iga biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone, terjadi relaksasi dari ligament dalam tubuh menyebabkan
peningkatan mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvic. Bersamaan dengan membesarnya
ukuran uterus menyebabkan periubahan yang drastic pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah
datu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa
sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur kehamilan.
l. Integumen/ Kulit
Perubahan keseimbangan hormone dan perenggangan mekanis menyebabkan timbulnya beberapa perubahan
dalam sitem integument selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan ketebalan
kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi, perubahan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat
dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jarimgan elastic kulit mudah pecah,
meyebabkan striae gravidarum, atau tanda tegangan.Respon alergi kulit meningkat.
m. Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolism rate (BMR) meninggi BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya
terjadi pada triwulan terakhir.Kalori yang dibutuhkan untuk itu di peroleh terutama dan pembakaran hidratarang,
khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas.
n. Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan menyediakan kebutuhan ibu dan janin.Kebutuhan
oksigen ibu meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolism dan peningkatan kebutuhan oksigen
jaringan uterus dan payudara.Janin membutuhkan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin membutuhkan
oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon dioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga
dada meningkat.
Wanita hamil lebih dalam, tetapi frekuensi nafasnya hanya sedikit meningkat.Peningkatan volume tidal
pernafasan yang berhubungan dengan frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan volume nafas 1 menit
sekital 26%.Peningkatan volume nafas disebut dengan hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan
konsesntrasi karbon di oksida di alveoli menurun.Beberapa wanita mengeluh dispnea saat istirahat.
o. Sistem Persrafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system neurologi selama masa hamil, selain perubahan
neurohormonal, hipotalamik hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik akaibat kehamilan dapat terjadi timbulnya
gejala neurologis dan neuromuscular berikut: kompresi saraf panggul, lotosis dorsolumbal, edema yang
melibatkan saraf primer, akroestesia atau rasa baal dan gatal di tangtan, myeri kepala akibat ketegangan, nyeri
kepala ringan, rasa ingin pingsan dan hipokalsemia.

b) Trimester II
a. Vulva dan Vagina
Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan
pembuluh-pembuluh darah alat genetalia membesar.Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada
alat-alat genetika tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok.
Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester
kedua kehamilan.Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat
menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.Edema dan varises biasanya membaik selama periode pasca
partum.
b. Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak.
c. Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan isumus
menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur,
ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju tiorang dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga
peritoneum.
- 16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2 jarak pusat ke Shimpisis
- 20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
- 24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi ke kanan.Hal ini kemungkinan diusebabkan adanya kolon
rektosiqmoid di sebelah kiri.Hipertropi ekstensif (pembesaran) ligamentum teres uteri mmepertahankan posisi
uterus.Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke
kedua sisi abdomen.Sehgera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding
abdomen.Kontraksi ini disebut tanda Braxton hicks.Salah satu tanda kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan nyeri, yang timbul secara
intermitten sepanjang setiap siklus menstruasi.Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga
meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan
desidua.Selain bertambah besar uterus juga mnengalami perubahan berat, bentuk dan posisi.Dinding-dinding
otot menjadi kuat dan elastic.Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc Donald.Setelah minggu
kedelapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung
kemih, menyebabkan wanita sering mengalami urinary frekuensi (sering berkemih).
d. Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
e. Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut
colostrum. Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr mammae membuat ukuan payudara meningkat secara
progresif.Kadar hormone luteal dalam plasenta dalam masa hamil meningkatkan proliferasi duktus laktiterus
dan jaringan lobulus alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar.Peningkatan
jaringan glandular menggantikna jaringan ikat akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih
jarang.Peregangan ligamentum cooper suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah
dengan mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi
terlambat samapi kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
f. Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang meningkat.Selain itu perut kembung
juga terjai karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam
perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemoroid) cukup sering pada
kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena
hemoroid.Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian
bawah.
g. Sistem Respirasi .
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil seringmengeluhkan sesak napas sehingga
meningkatkan usaha bernapas.
h. Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi setelah 24 minggu tekanan darah
sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan auskultasi mengiringi
perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan
perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas
terdengar.S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat
didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15
kali/menit, kemudian menetap sampai aterm.Dapat timbul palpitasi.
i. Sistem Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari
uterus.Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul sejati kearah abdomen.
Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditujn jukkan oleh hipemeria kandung kemih dan uretra.Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa
kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini
memungkinkan distensi kandung kemih sampai 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesarabn uterus menekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
j. Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan
dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan di sekitarnya.
k. Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat.
l. Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
m. Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa kehamilan.

c) Trimester III
a. Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah
rahim (SBR).Pada kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan
tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.Batas itu
di kenal sebagai lingkaran retraksi fisipologis dinding uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada
dinding SBR.
1. 28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke proses ocifoideus
(25 cm).
2. 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan proses ocifoideus.
3. 30 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
4. 40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses ocifoideus (30 cm).
Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton bicks semakin jelas, terutama pada wanita yang langsing. Umumya
akanmenghilang bila wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada minggu-minggu terakhir
kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit diberikan dan kontraksi untuk memulai persalinan.
b. Sistem Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan
metabolism air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat
pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubhan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urin dalam volume yang lebih besar
dan juga memperlambat laju aliran urin.
c. Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma
kurang leluasa bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat kesulitan bernafas.
d. Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat badan mulai dari awal kehamilan sampai akhir
kehamilan adalah 11-12 kg.
e. Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit
mencapai level terendah pada minggu 30-32, karena setelah 34 minggu masa RBC terusd meningkat tetapi
volume plasma tidak. Peningkatan RBC menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut
mengeluh sesak napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada kehamilan meningkat untuk memenuhi
kebutuhan bayi.
Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan pembesaran uterus. Walaupun alieran darah uterus terus
meningkat 20 kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat.Akibat lebih banyak oksigen diambil dari
darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada kehamilan cukup bulan yang normal, seperenam volume
darah total ibu berada didalam dsistem perdarahan uterus. Kecepatan rata-rata aliran darah uterus ialah 500
ml/menit.Dan konsumsi rata-rata oksigen yterus gravid ialah 25ml/menit.Tekanan arteri maternal, kontraksi
uterus dam posisi maternal mempengaruhi aliran darah.Estrogen juga berperan dalam mengatur aliran darah
uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin, member pelayanan kebidanan dapat mendengar : (1)
uterine souffle atau murmur suatu bunyi aliran darah ibu bergegas menuju plasenta, yang sinkron dengan nadi
ibu, (2) Souffle funic yang sinkron dengan frekuensi jantung janin dan di sebabkan oleh darah janin yang
mengalir melalui tali pusat dan (3) frekuensu bunyi jantung janin (DJJ). Semua bunyi ini adalah tanda pasti
kehamilan.
f. Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat
wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan disgtemsi
abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban berat
badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment) vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergerak kedepan .kurva lumbo sakrun normal harus semakin melengkung dan didaerah
serviks dorsal harus berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala berlebihan untuk mempertahankan
keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva
punggung dan lumbal menonjol berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan lumbal menonjol.
Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur ligament dan otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat
tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan.Akan tetapi wanita yang tua
dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan segera setelah
kehamilan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot.Selama trimester ketiga rectum
abdomen dapat memisah, menyebabkan isi perut menonjol digaris tengah tubuh.Umbilicus menjadi lebih datar
atau menonjol.Setelah melahirkan tonus otot secara bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis recti
abdominis) menetap.
Hormone pregesteron dan hormone relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi
maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul
untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang
sendi, sambungan sendi sacrocoagusmengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi
panggul yang tidak stabil pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita secara
bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengkompensasi
penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih
lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada kehamilan normal.Untuk mengkompensasi
posisi anterior uterus yang semakin menbesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada tungkai
bawah.Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak
nyaman di bagian bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester akhir rasa pegal, mai
rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior
leher dan merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris dan medianus (Crips dan
de Francesco,1964). Ligament raundron Mengalami hipertropi dan mendapatkan tekana dari uterus yang
mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.

2. Adaptasi Psikologis
a. Adaptasi Ibu
Bagi pasangan yang kehamilannya tidak dikehendaki, akan muncul kegelisahan dan kecewa serta
berusaha menghilangkan buah kehamilannya dengan cara apapun. Pada keadaan seperti ini peranan bidan atau
tenaga kesehatan sangat diperlukan dalam memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi serta konseling. Hal
ini dikarenakan sebab kehamilan bukanlah proses biologi semata, tetapi lebih dari sebagai karunia Tuhan Ynag
Maha Esa. Tindakan apapun yang dilakukan dengan tujuan menghilangkan kehamialn adalah pembunuhan.
Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila tidak membenarka tindakan “aborsi” dan ini didukung Undang-
Undang No.23 Tahun 1992 eruama tercantum dalam pasal 15. Selain itu secara agama melakukan aborsi itu
adalah termasuk dosa besar.
Kadang-kadang akibat pergaulan remaja yang bebas dapat menjurus ke seks bebas, yang dapat
menyebabkan kehamilan yang tidak dikehendaki. Remaja yang kehamilannya diingkari situasi cemas dan stress
akan menghantui dirinya, takut mengatakan kepada orang tuanya, dan biasanya akan menarik diri dari pergaulan
akibat rasa malu telah melakukan perbuatan yang dilarang agama.
Periode syok dan menyangkal kehamilan kemudian kebingungan dan preoccupation dengan berbagai
masalah yang diperkirakan penyebabnya, terdiri dari 3 faktor yaitu:
1) Persepsi terhadap kejadian
2) Dukungan situasional
3) Mekanisme koping
Proses psikologis ini sering terlihat berhubungan dengan perubahan biologic yang mengambil peran
dalam tiap tahapan kehamilan. Untuk lebih memahami perubahan dan adaptasi psikologis ibu hamil akan
dibahas ebih rinci pada setiap trimester dalam uraian beriku ini :

a. Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa penentuan untuk membukukan bahwa wanita dalam
keadaan hamil. pada saat inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu untuk dapat menerima kenyataan
akan kehamilannya.
Selain itu akibat dari dampak terjadinya peningkatan hormone estrogen dan progesterone pada tubuh ibu
hamil akan mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak pada ibu hamil yang merasakan kekecewaan,
penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Dia akan merenungkan keadaan dirinya. Dari munculnya kebingungan tentang kehamilannya dengan
pengalaman buruk yang pernah dialaminya sebelum kehamilan, efek kehamilan yang akan terjadi pada
hidupnya (terutama jika ia wanita karir), tanggung jawab baru atau tambahan yang akan dipikul, kecemasannya
tentang kemampuan dirinya untuk menjadi seorang ibu, keuangan dan rumah, penerimaan kehamilannya oleh
orang lain. Saat itu, beberapa ketidaknyamanan trimester pertama berupa mual, lelahh, perubahan selera,
emosional, mungkin mencerminkan konflik dan depresi yang dalam dan dapat terjadi pada saat ia teringat
tenang kehamilannya.
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-beda selama masa hamil (Gaffney,
1998).kekhawatiran pertama timbul pada trimester pertama dan berkaitan dengan kemungkinan terjadinya
keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau memberitahukan kehamilannya kepada orang lain sampai
periode ini berlalu.
Kebingungan yang dialami ibu hamil ini secara normal akan berakhir spontan pada saat dia menerima
kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan didukung oleh perasaannya
yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaannya terhadap konflik yang dialamo selama ini.Terimeser
pertama juga sering merupakan masa kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi aman.Terutama pada
wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan tenaga professional dalam bidang pelayanan
kesehatan wanita yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen.Wanita ini dengan tidak sabar menunggu
berakhirnya trimester pertama sampai mereka dapat tenang dan percaya denga kehamilannya.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa
dirinya memang hamil. Setipa perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan
seksama.karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang dapat diberitahukannya
kepada orang lain atau mungkin dirahasiakannya.
Bertambahnya berat badan adalah bagian yang significan pada wanita pada trimester pertama. Ini menjadi
uji nyata yang dilakukan wanita yang seperti terlihat pada tubuhnya jelas bahwa ia hamil. Bagi kebanyakan
wanita, bertambahnya berat badan dijadikan bukti awal berkembangnya bayi meskipun sebenarnya bukanlah
kejadian secara fisik.Wanita yang terlihat bertambah berat badannya berperan pada perlindungan dan
pertumbuhan abdomennya, yang berarti hamil baginya.Dan sebaliknya, bagi wanita hamil dan ingin
menyembunyikannya (seperti remaja yang belum menikah) bisa mencegah mereka untuk menunjukan dan
mencoba untuk mengatasi masalahnya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada trimester pertama berbeda-beda.Walalupun beberapa
wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama
periode ini. Ekspresi seksual selama masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan puas
dengan hubungan seksual mereka, sedang yang lain mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda-beda ini
dipengaruhi oleh factor-faktor fisik, emosi, dan interaksi termasuk takhayul tentang seks selama masa hamil,
masalah disfungsi seksual, dan perubahan fisik pada wanita.
Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
Banyak wanita merasa buuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan
seks.Libido sangat dipengaruhi kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan, kekhawatiran. Semua
ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.

b. Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu merasa sehat.Ini disebabkan
selama trimester ini umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh
ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tiidak nyaman karena hamil sudah
berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban.Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energy dan piokirannya secara lebih konstruktif.Pada trimester ini
pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dari dirinya sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester
pertama dan selama prequickening dalam trimester kedua, wanita tersebut akan terus melengkapi dan
mengevaluasi segala aspek yang menghubungkan dengan ibunya sendiri. Semua masalah pribadi dengan ibunya
yang telah atau sedang terjadi dianalisis.Kemampuan untuk dapat mempertahankan hubungan ibu dan anak
diuji. Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan criteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan
hormati.
Hubungan social wanita akan meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu,
ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang baru.
Hubungna social yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan yang rumit, yang pada gilirannya akan
bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.
Quickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinya sebgai individu yang merupakan bagian dari
dirinya.Kesadaran yang baru ini memulai perubahan dalam memusatkan dirinya ke bayi. Pada saat ini, jenis
kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadiran didalam keluarga.
Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan
orang tua yang terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua mungkin akan membicarakan rasa
cemasnya ini secara terbuka dan berusaha memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan sempurna.
Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya dapat meninggal semakin melemah.

c. Trimester III
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian.Pada periode ini wanita menanti kehadiran
bayinya sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan tidak
menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita tersebut gelisah
dan hanya bisa melihat dan menunggu tanda-tanda dan gejalanya.
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti
terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya akan membuat rencana pada
bayinya. Wanita tersebut akan berusaha melindungi bayinya, dengan menghindari kekrumunan atau seseorang
atau apapun yang dianggap membahayakan. Dia akan membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar.
Memilih nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan kehadiran bayi. Dia mungkin akan
mencari buku ynag berisi nama-nama atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang berkaitan dalam
rangka mempersiapkan kelahiran dan kesiapan menjadi orang tua. Membuat atau membeli pakaian
bayi.Mengatur ruangan.Banyak hal yang diberukan untuk merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan
bayinya, dia tidak akan tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan perhatian dan
kekhawatirannya.Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak, persalinan, kehilangan bayinya, atau
terjebak disuatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang
akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan body image yaitu
merasa dirinya aneh dan jelek.Ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan perhatian dan hak istimewa yang dimiliki
selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merassa kehilangan kandungan dan menjadi
kosong. Perasaan mudah terluka juga terjadi pada masa ini.Wanita tersebut mungkin merasa canggung, jelek,
tidak rapi, dia membutuhkan perhatian yang lebih besar dari pasangannya.Pada pertengahantrimester II, hasrat
seksual tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah penghalang.

b. Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan “standar” sebagai pengamat istriyang hamil. Ia diperlukan untuk konsepsi,
membayar biaya, dan menyiapkan penuntun perkembangan anak sekarang pandangantersebut telah berubah dan
seorang ayah sekarang diharapkan berperan penuh dalam perawatan,terlibat sebagai Ayah, dan pemberi nafkah,
sebagai respon terhadap tekanan masyarakat . pengaruh feminisme dan tekanan ekonomi menyebabkan lebih
banyak wanita bekerja diluar rumah dan berbagai peran sebagaiorang tua.sering turjadi perasaan menolak
karena banyak factor, misalnya, apakah kehamilan itu direncanakan, bagaimana hubungan laki - laki tersebut
dengan istri \ pasangannya,pengalaman ke hamilan sebelumnya, umur,dan kesetabilan ekonomi.

Sumber stress
Seorang ayah mengalami stres dalam transisi menjadiorang tua. Penyebab antara lain :
1. masalah keuangan.
2. kondisi yang tidak di inginkan selama hamil.
3. cemas bayinya tidaksehat atau normal.
4. khawatir tentang nyeri saat istri melahirkan.
5. peran selama bersalin.

Sumber stress yang lainnya, adalah


1. Perubahan hubungan dengan istri/pasangan.
2. Hilangnya respons seksual
3. Perubahan hubungan dengan keluarga atau teman laki-lakinya.
4. Kemampuan sebagai orang tua.
Peran ayah berkembang sejalan dengan peran ibu. Secara umum, ayah yang stress menyukai anak-
anak, senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak, percaya diri dan mampu menjadi ayah,
membagi pengalaman tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasangannya (Jordan, 1990).

Perkembangan pengalaman ayah sesuai fase-fase dalam kehamilan istrinya :

1. Trisemester pertama
1. Setelah mengetahui istrinya hamil, ia akan memberitahukan teman dan relasinya tentang kabar gembira
tersebut.
2. Sering bingung terhadapa perkembangan perasaan istrinya, termasuk perubahan tubuh. Ia memperhatikan
kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual.
3. Saat ini anaknya adalah bayi yang “potensial”. Ayah sering membayangkan berinteraksi dengan anaknya yang
dibayangkan berumur 5 atau 6 tahun, walaupun kehamilan belum kelihatan (Jordan,1990).
4. Berbeda tergantung dari : usia, jumlah anak, interest terhadap anak,stabilitas ekonomi
5. Menerima atau menolak keadaan istrinya yang bisa disebabkan karena adanya gangguan komunikasi
6. Toleransi terhadap kebutuhan seksual. Dorongan seksual dapat meningkat atau menurun
7. Ayah dapat menjadi stress, untuk mengatasinya membuat kegiatan baru diluar rumah.

2. Trisemester kedua
1. Peran ayah pada saat ini masih samar-samar, tetapi perannya meningkat dengan melihat dan merasakan gerakan
janin.
2. Ayah menjadi lebih nyaman dengan peran baru melihat anaknya pada saat di USG adalah pengalaman yang
penting dalam menerima kenyataan istrinya hamil.
3. Seorang ayah ingin meniru atau membuang perilaku sebagai ayah sesuai keinginanya. Konflik tentang cara
menjadi ayah dapat juga timbul pada pasangan. Selain berperan dalam mencari nafkah, suami juga di tuntut
istrinya untuk terlibat aktif dalam mempersiapkan perawatan anaknya. Hal itu akan meningkatkan stress. Untuk
itu, perlu persetujuan bersama tentang pembagian peran (Diemer, 1997). Disatu sisi, ibu ingin dominan, di sisi
lain ayah ingin lebih banyak menghabiskan nwaktunya untuk bekerja, melakukan hobinya atau bersama teman-
temannya.
4. Merasa senang dengan pergerakkan janin
5. Melibatkan diri dengan masalah kehamilan istrinya
6. Memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh istrinya.
7. Bila merasa gagal dalam memberikan perhatian ini ayah menghabiskan waktu diluar rumah
8. Bila berhasil, perhatian yang diberikan lebih besar lagi

3. Trisemester ketiga
Jika pasangan mampu berkomunikasi dengan baik, trisemester ketiga ini adalah waktu yang khusus dengan
gambaran yang jelas tentang peran mereka, dan mempersiapkan bersama kondisi kedepan.
1. Bersama-sama terlibat dalam kelas pendidikan kesehatan tentang melahirkan.
2. Persiapan yang nyata untuk kelahiran bayi
3. Peran menjadi jelas
4. Timbul rasa takut
5. Timbul pertanyaan, menjadi orang tua seperti apa?
6. Dapatkah dia membantu istrinya melahirkan?
7. Apakah mereka akan mempunyai bayi?

c. Psikologis Saudara Kandung


Saudara kandung (sibling) perlu dipersiapkan akan kedatangan adiknya karena dapat menimbulkan perasaan
bersaing (sibling rivalry). Sibling rivalry timbul karena anak-anak takut perhatian orang tuannya berubah.
Pencegahan kondisi ini dapat dilakukan dengan cara :
1. Anak – anaknya yang lain diberitahu sejak awal kehamilan.
2. Kepada anak toddler diberikan kesempatan untuk merasakan gerakan bayi dalam rahim dan dijelaskan bahwa
rahim ibu adalah tempat khusus tumbuhnya bayi.
3. Anak dapat membantu mengatur baju bayi dilaci atau menyiapkan tempat tidur dan kamar bayi.
4. Bantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan ini.
5. Kenalkan anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya akan cukup besar untuk diajak
bermain.
6. Mengajak anak ketempat pemeriksaan kehamilan dan memberikan kesempatan untuk mendengar denyut
jantung janin.

Jika saudara kandung sudah sekolah, kehailan akan merupakan urusan keluarga. Penjelasan
tentang kehamilan didasarkan pada tingkat pemahaman anak. anak dapat diberikan buku-buku dirumah,
merasakan gerakan janin dan mendengarkan bunyi jantung janin. Biarkan ia hadir ketiak ibu melahirkan.
Persiapan sibling dalam menerima bayi baru dapat dilakukan oleh orang tua dengan memberikan cukup
perhatian agar ia tidak berprilaku regresif atau agresif.

d. Psikologis Kakek – Nenek


Dengan adanya kehamilan, hubungan suami istri dengan kedua orang tuannya menjadi lebih dekat.
Kakek/nenek merasa kadang-kadang tidak pasti seberapa dekat mereka terlibat dalam membantu memberikan
nasihat atau hadiah. Bagi kakek/nenek yang masih muda, dapat terlibat dengan membantu bekerja atau kegiatan
lain.
Kakek/nenek juga mengalami perubahan peran dalam kehidupannya, seperti pensiun, perubahan
kondisi keuangan, menopause, kematian teman dan lain-lain yang dapat menimbulkan konflik dalam perubahan
struktur keluarga. Kakek/nenek juga ingin merasakan dan mengontrol situasi baru mereka sendiri selain
pasangan yang hamil tersebut. Pasangan yang masih muda sebaiknya mendengarkan pendapat yang ingin
disampaikan oleh orang tuanya. Biasanya pasangan muda merasaka bahwa mereka menerima nasihat yang
berlebihan, yang kadang – kadang mereka anggap sebagai kritik atau asuhan mereka terhadap bayi baru lahir.
Sebaiknya pasangan muda mendiskusikan masalah mereka dan menyusun perencanaan.
Peran kakek/nenek ketika bayi dibawa pulang perlu diperjelaskan untuk member situasi yang nyaman
dirumah. Kadang – kadang diperlukan pendidikan bagi kakek/nenek, agar dapat member nasihat atau dukungan
kepada orang tua baru.

C. Tujuan Perawatan Pada Masa Prenatal


1) Tujuan
Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain:
o Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh kembang janin.
o Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta social ibu dan bayi.
o Menentukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan kemungkinana komplikasi yang terjadi selam
kehamilan.
o Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi dengan trauma dengan
seminimal mungkin.
o Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan permberian asi ekslusif berjalan normal.
o Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam pemeliharaan bayi agar dapat tumbuh dan
kembang secara normal.

Penting bagi bidan untuk secara kritis mengevaluasi dampak fisik, psikologis, dan sosiologi kehamilan terhadap
ibu dan keluarganya. Perawat dapat melakukan hal-hal dibawah ini, antara lain :
o Mengembangkan hubungan kemitraan dengan ibu.
o Melakukan pendekatan yang holistik dalam memberikan asuhan kepada ibu yang dapat memenuhi kebutuhan
individualnya.
o Meningkatkan kesadaran terhadap masalah kesehatan masyarakat bagi .ibu dan keluarganya.
o Bertukar informasi dengan ibu dan keluarganya dan membuat mereka mampu menentukan pilihan berdasarkan
informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
o Menjadi advokat bagi ibu dan keluarganya selama kehamilan , mendukung hak-hak ibu untuk memilih asuhan
yang sesuai berdasarkan informasi tentang kehamilan dan kelahiran.
o Mengetahui kesulitan kehamilan dan merujuk ibu dengan tepat dalam tim multidisiplin.
o Memfasilitasi ibu dan keluarga dalam mempersiapkan kelahiran dan membuat rencana persalinan.
o Memfasilitasi ibu untuk membuat pilihan berdasarkan informasi tentang metode pemberian makan untuk bayi
dan memberikan saran yang tepat dan sensitif untuk mendukung keputusannya.
o Memberikan penyuluhan tentang peran menjadi orang tua dalam suatu program terencana atau secara
perorangan.
o Bekerjasama dengan organisasi lain.

2) Tanda dan Gejala Kehamilan


1) Tanda persumtif kehamilan :
- Terhentinya menstruasi
Baru setelah 10 hari atau lebih dari awitan menstruasi, berhentinya menstruasi dapat menjadi indicator
kehamilan yang handal.
- Perubahan payudara
Perubahan anatomis pada payudara ini menjadi indikator kehamilan terutama bagi primipara.
- Perubahan pada mukosa vagina
Tanda Chadwick yaitu mukosa vagina tampak gelap kebiruan atau merah keunguan dan mengalami kongesti.
- Perubahan pada mucus serviks
Karena pengaruh hormon progesteron, sel – sel leher rahim mengeluarkan lendir yang tebal dan makin pekat
selama kehamilan. Lendir yang tebal membentuk sumbatan leher rahim disebut operculum yang memberikan
perlindungan terhadap meningkatnya infeksi.
- Meningkatnya pigmentasi kulit dan munculnya striae pada abdomen.
Striae pada wanita yang baru pertama kali hamil berwarna keunguan, disebut striae Livide. Striae pada wanita
yang sudah pernah hamil berwarna putih, disebut striae albikan. Garis pertengahan perut jadi jelas berpigmen,
berwarna hitam kecoklatan, disebut linea nigra.
2) Bukti kemungkinan kehamilan :
- Pembesaran abdomen
Pada usia kehamilan 12 minggu, uterus biasanya teraba di dinding abdomen tepat diatas simfisis; kemudian
uterus membesar secara bertahap sampai akhir kehamilan.
- Perubahan ukuran, bentuk dan kosistensi uterus
Tanda Hegar : isthmus/segmen bawah uterus menjadi lebih lembut pada perabaan. Karena pembesaran uterus,
isthmus makin melunak, meregang dan makin tertarik ke atas menjadi segmen bawah rahim (SBR). Tanda
Piskacek : pertumbuhan rahim yang lebih cepat di daerah implantasi, sehingga bentuk rahim tidak sama.
- Perubahan pada serviks
Pada minggu ke-6 sampai ke-8, serviks biasanya sudah cukup lunak seprti bibir.
- Kontraksi Braxton Hicks
Selama kehamilan, uterus mengalami kontraksi yang biasanya dapat diraba tetapi tidak nyeri dengan interval
yang ireguler sejak kehamilan. Dan meningkat frekuensinya pada akhir – akhir kehamian.
- Ballottement
Sekitar pertengahan kehamilan, volume janin lebih kecil dari volume cairan amnion.
- Kontur fisik janin
Pada paruh kedua kehamilan, kontur tubuh janin dapat dipalpasi melalui dinding abdomen ibu.
- Deteksi Gonadotropin Korionik (kadar hCG)
Produksinya dimulai sejak hari implantasi (hari ke-8 hingga ke-9 setelah ovulasi, sudah dapat dideteksi pada urin
dan plasma ibu) kemudian meningkat mencapai puncaknya pada sekitar hari ke-60 sampai 70.
3) Tanda positif kehamilan
- Kerja jantung janin
Denyut jantung janin, dengan stetoskop pada usia kehamilan 17 – 19 minggu, dengan Doppler pada usia
kehamilan 10 minggu, dengan ekokardiografi dapat mendeteksi sejak 48 hari setelah HPHT terakhir.
- Persepsi gerakan janin
Gerakan janin terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia kehamilan sekitar 20 minggu.
- Deteksi kehamilan secara ultrasonografik
Setelah 6 minggu, denyut jantung sudah terdeteksi. Kantung gestasi mulai dapat dilihat sejak usia kehamilan 4 –
5 minggu sejak menstruasi terakshir. Dan pada minggu ke-8 , usia gestasi dapat diperkirakan secara cukup
akurat.
(Cunningham, 2005)

3) Jadwal Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.
2. Setiap wanita hamil menghadapi risiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap
wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal :
3. Satu kali kunjungan selama trimester pertama (sebelum 14 minggu).
4. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14-28).
5. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36).

4) Cara Menentukan Taksiran Persalinan


Rumus Hukum Naegele
Siklus mens 28 hari: tanggal (+7),bulan (-3),tahun (+1)
Siklus mens 35 hari : tanggal (+14),bulan (-3),tahun (+1)
Untuk bulan Januari – Maret : Tanggal (+7), bulan +9 : siklus mens 28hari
Tanggal (+14), bulan +9 : siklus mens 35 hari
5) Cara Menentukan Usia Kehamilan
a. Dihitung dari tanggal haid terakhir.
b. Ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasa janin hidup “feeling life” (quickening).
c. Menurut Spieggelberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis, maka diperoleh Tabel sebagai
berikut :
Umur Kehamilan TFU
22-28 minggu 24-25 cm diatas simfisis
28 minggu 26,7 cm diatas simfisis
30 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
32 minggu 29,5-30 cm diatas simfisis
34 minggu 31 cm diatas simfisis
36 minggu 32 cm diatas simfisis
38 minggu 33 cm diatas simfisis
40 minggu 37,7 cm diatas simfisis
d. Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (dengan cara
Leopold) :
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Uteri
12 mgg 3 jari diatas simphisis
16 mgg ½ pusat ke simphisis
20 mgg 3 jari dibawah pusat
24 mgg Sepusat
28 mgg 3 jari diatas pusat
32 mgg Setengah pusat ke px
36 mgg 3 jari dibawah px
40 mgg Setengah pusat ke px
e. Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan (dengan cara Mc.
Donald) :
Posisi uterus diketengahkan, letakkan ujung meteran pada simfisis, kemudian diukur sampai fundus uteri maka
akan terlihat hasil dalam cm. Menurut standar kebidanan 2006, TFU dengan cm dihitung mulai umur kehamilan
24 minggu.
UK TFU Keterangan
8 mgg Blm teraba Sebesar telur bebek
12 mgg Di atas simfisis Sebesar telur angsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesar kepala bayi
20 mgg Di pinggir bawah pusat --
24 mgg 24 minggu tepat di atas pinggir pusat --
28 mgg 3 jr ats pusat / 1/3 pusat – Px --
32 mgg ½ pusat – Px --
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada di ata

Fundus uteri turun kem


40 mgg 3 jr bwh Px
ke rongga panggul.

6) Standar Asuhan pemeriksaan kehamilan


1. (Timbang) berat badan.
Pertambahan berat badan selama hamil :
o Pertambahan berat total selama kehamilan pada primigravida sehat yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5
kg. Dengan distribusi pertambahan berat badan sebagai berikut :
- Payudara : 0,5 kg
- Fat/lemak : 3,5 kg
- Plasenta : 0,6 kg
- Fetus : 3,4 kg
- Cairan ketuban (amniotic fluid) : 0,6 kg)
- Pembesaran uterus : 0,9 kg
- Penambahan darah : 1,5 kg
- Cairan ekstraseluler : 1,5 kg
Total : 12,5 kg , (Cunningham, 2005)
o Kenaikan berat badan selama kehamilan normalnya berkisar antara 12-15 kg, sedangkan memasuki trisemester 2
janin tumbuh pesat dengan pertumbuhan kurang lebih 10 gr per hari (minggu ke 16 sekitar 90 gr, minggu ke 20
sekitar 256 gr, minggu ke 24 sekitar 680 gr, minggu ke 27 sekitar 900 gr).
Bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untuk mengurangi makanan yang mengandung
karbohidrat. Lemak jangan dikurangi, terlebih – lebih sayur mayur dan buah-buahan. (Wiknjosastro, 2005)
Kenaikan BB selama hamil :
- 10 mgg = 650 gr
- 20 mg = 4000 gr
- 30 mg = 8500 gr
- 40 mg = 12.500 gr
Trimester I = tambahan BB 0,5 Kg/mg
Trimester II tambahan BB 0,5 Kg/mg (3-8 Kg)
Trimester III tambahan BB 0,5 Kg/mg (8-15 Kg)

o Rumus Berat Badan Ideal Ibu Hamil

BBIH = BBI + (UH x 0.35)

Dimana penjelasannya adalah


Ø BBIH adalah Berat Badan Ideal Ibu Hamil yang akan dicari.
Ø BBI = ( TB – 110) jika TB diatas 160 cm
- (TB – 105 ) jika TB dibawah 160 cm.
- (TB – 100) jika TB dibawah 150 cm
- Berat badan ideal ini merupakan pengembangan dari (TB-100) oleh Broca untuk orang Eropa dan disesuaikan
oleh Katsura untuk orang Indonesia.
Ø UH adalah Umur kehamilan dalam minggu,
- Diambil perminggu agar kontrol faktor resiko penambahan berat badan dapat dengan dini diketahui.
Ø 0.35 adalah Tambahan berat badan kg per minggunya 350-400 gram diambil nilai terendah 350 gram atau 0.35
kg
- Dasarnya diambil nilai terendah adalah penambahan berat badan lebih ditekankan pada kualitas (mutu) bukan
pada kuantitas (banyaknya).

Rumus BBI ini pengembangan dari Broca untuk orang eropa dan disesuaikan oleh Katsura untuk orang
Indonesia (kalau gak percaya coba bandingkan dengan rumus BMI atau IMT).
o UH = adalah umur kehamilan dalam minggu (kenapa diambil per minggu agar kontrol faktor resiko penambahan
berat badan secara dini dapat diketahui.
o 0.35 = adalah tambahan berat badan kg per minggunya. Rata-rata penambahan berat badan khan sekitar 350 –
400 gr atau sekitar 0.35 – 0.4 kg. Kenapa diambil nilai yang terendah karena pertambahan berat badan
ditekankan pada kualitas (mutu) bukan pada kuantitas (banyaknya).

Terus sekarang berapa berat Badan Ideal Ibu Hamil Tadi jawabnya adalah:
BBI ibu tadi adalah : 162-110 = 52 Kg. (TB dikurangi 110 karena tinggi badan lebih 160 cm)
Jadi BBI hamil nya adalah
= 52 kg + (30 x 0.35)
= 52 + 10.5
= 62.5 kg (inilah berat badan idealnya)
Jadi berat badan Idealnya 62.5 kg atau ada penambahan berat badan sebesar 9.5 kg dari sebelum hamil.

2. Ukur (tekanan) darah.


Mengukur tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau berbaring, posisi tetap sama pada pemeriksaan
pertama maupun berikutnya. Letakkan tensimeter di permukaan yang dasar setinggi jantungnya. Gunakan
ukuran manset yang sesuai. Tekanan darah di atas 140/90 mmHg atau peningkatan distol 15 mmHg/lebih
sebelum kehamilan 20 minggu atau paling sedikit pada pengukuran dua kali berturut-turut pada selisih waktu 1
jam berarti ada kenaikan nyata dan ibu perlu dirujuk (SPK, 2002).
1. Trimester pertama: Tekanan darah cenderung naik. Penyebabnya, terjadi proses penyempurnaan pembuluh
darah janin serta plasenta, sehingga memerlukan peningkatan darah. Batas kenaikan tak boleh lebih dari 120/80
mmHg.
2. Trimester kedua: Tekanan darah cenderung turun. Penyebabnya, terjadi penyempurnaan fungsi organ tubuh
janin, sehingga memberi kesempatan pada sel/jaringan untuk menyerap oksigen dan nutrisi lebih lama. Batas
penurunan tidak boleh kurang dari 90/60 mmHg.
3. Trimester ketiga: Tekanan darah cenderung naik. Penyebabnya, efek hormon kehamilan yang bersifat menahan
cairan dan mengganggu aliran darah balik ke jantung, sehingga tekanan darah perlu ditingkatkan agar kebutuhan
darah terpenuhi.
Toleransi batas kenaikan sama dengan trimester pertama.
Wajib panatau cek darah dan tekanan darah. Melihat komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil maupun janin,
maka setiap ibu hamil disarankan:
- Teratur periksa hamil. Setiap kunjungan, dokter akan mengecek tekanan darah Anda.
- Jaga pola hidup sehat, agar tekanan darah normal. Caranya:
· Terapkan pola makan sehat dan seimbang, kurangi garam, perbanyak buah-buahan dan sayuran, serta hindari
alkohol.
· Stop merokok dan jadi perokok pasif.
· Cukup istirahat.
· Teratur olah tubuh.
sumber: www.ayahbunda.co.id

3. Ukur (tinggi) fundus uteri.


Pertumbuhan janin dimulai dari tingginya fundus uteri. Semakin tua umur kehamilan, maka semakin tinggi
fundus uteri; namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri akan turun kembali karena kepala janin telah
turun/masuk panggul. Pada kehamilan 12 minggu fundus uteri biasanya sedikit di atas tulang pubis. Pada
kehamilan 24 minggu fundus uteri teraba bulat. Secara kasar dapat dipakai pegangan bahwa setiap bulannya
fundus naik 2 jari, tetapi perhitungan tersebut sering kurang tepat karena ukuran jari pemeriksaan sangat
bervariasi (Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar, 1998).
Tinggi fundus uteri ditentukan dalam cm yaitu jarak antara symphisis dan puncak tinggi fundus uteri
menunjukkan umur kehamilan. Tinggi fundus uteri menunjukkan umur kehamilan. Tinggi fundus uteri mulai
dapat diukur dengan pita pengukur yang terbuat dari kain (centimeter : cm) pada umur kehamilan 12 minggu
(Depkes, 1992).
Contoh Umur Kehamilan Tinggi Fundus
12 Minggu 12 cm
16 Minggu 16 cm
20 Minggu 20 cm
24 Minggu 24 cm
28 Minggu 28 cm
32 Minggu 32 cm
36 Minggu 36 cm
Jika hasilnya berbeda dengan perkiraan umur kehamilan (dalam minggu) lebih dari 3 cm, atau pertumbuhan
janin lambat/tidak ada, ibu perlu dirujuk (SPK, 2002).

4. Pemberian imunisasi (tetanus toksoid) TT lengkap.


Imunisasi TT diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dan kemudian interval 4 mg, tanpa pandang usia
kehamilan. Bila pernah menerima TT 2x pada kehamilan terdahulu, maka hanya diberi TT 1x imunisasi TT
bertujuan melindungi bayi dan ibu terhadap penyakit tetanus (Syahlan, 1996).
Vaksin TT diberikan sedini mungkin dengan dosis pemberian 0,5 cc I.M (intra muskulair) di lengan
atas/paha/bokong. Khusus untuk calon pengantin diberikan imunisasi TT 2x dengan interval 4 minggu.
Usahakan TT1 dan TT2 diberikan sebelum menikah (Depkes, 1992).
Interval (Selama waktu Perlindungan
Antigen Lama Perlindungan
Minimal) (%)
TT1 Pada kunjungan antenatal - -
TT2 pertama 3 tahun* 80
TT3 4 minggu setelah TT1 5 tahun 95
TT4 6 minggu setelah TT2 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT3 25 tahun/seumur hidup 99
1 tahun setelah TT4
**Keterangan:artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan
terlindung daari TN (tetanus neonatorum)
5. Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan.
WHO menganjurkan pemberian ferro sulfat 320 mg (setara dengan 60 mg zat besi) 2 kali sehari bagi semua ibu
hamil. Jika Hb 9 gr% atau kurang dari pada salah satu kunjungan tingkatkan tablet zat besi menjadi 3 kali 1
tablet/hari sampai akhir masa kehamilannya.
Kebijakan program KIA di Indonesia saat ini menetapkan:
o Pemberian tablet Fe (320 mg Fe sulfat dan 0,5 mg asam folat) untuk semua ibu hamil sebanyak 1 kali 1 tablet
selama 90 hari. Jumlah tersebut mencukupi kebutuhan tambahan zat besi selama kehamilan, yaitu 100 mg.
o Bila ditemukan anemia pada ibu hamil, diberikan tablet zat besi 2-3 kali 1 tablet/hari selama 2-3 bulan; dan
dilakukan:
- Pemantauan Hb (bila masih anemia)
- Pemeriksa sampel tinja untuk melihat kemungkinan adanya cacing tambang dan parasit lainnya.
- Periksa darah tepi terhadap parasit malaria (di daerah endemik)
- (Depkes RI, 1999). Pada setiap kali kunjungan mintalah ibu untuk meminum tablet zat besi yang cukup,
hindari meminum teh/kopi 1 jam sebelum/sesudah makan karena dapat mengganggu penyerapan zat besi. Tablet
zat besi lebih dapat diserap jika disertai dengan mengkonsumsi vitamin C yang cukup. Jika vitamin C
dikonsumsi ibu dalam makanannya tidak tercukupi berikan tablet vitamin C 250 mg per hari (Depkes RI, 1999).

6. Tengok/pemeriksaan fisik dari head to toe


Pemeriksaan fisik
1. Kepala dan Leher
a. Rambut
· Inspeksi : Tampak bersihan/tidak, Warna rambut (hitam dengan distribusi merata)/tidak, tampak lesi/tidak,
tampak distribusi merata/tidak, tampak keadaan rontok/tidak, tampak ada ketombe/tidak.
· Palpasi : Teraba benjolan/tidak, teraba nyeri tekan/tidak.
b. Muka :
· Inspeksi : tampak muka terlihat pucat/tidak, tampak Choasma gravidarum/tidak.
· Palpasi: teraba edema/tidak.
c. Mata
· Inspeksi : tampak konjungtiva pucat/tidak, tampak sclera ikterus/tidak.
d. Hidung
· Inspeksi : tampak secret/tidak, tampak polip/tidak
e. Mulut dan Gigi
· Inspeksi : Melihat kebersihan gigi dan mulut, tampak ada mukosa mulut dan lidah/tidak, tampak gigi berlubang
atau yang tanggal/tidak.
f. Leher
· Inspeksi : tampak pembesaran kelenjar thyroid/tidak, tampak pembesaran kelenjar getah bening/tidak, tampak
bendungan vena jugularis/tidak.
· Palpasi :teraba pembesaran kelenjar thyroid/tidak, teraba pembesaran kelebjar getah bening/tidak, teraba
bendungan vena jugularis/tidak.
·
2. Dada
a) Payudara
· Inspeksi : Adanya putting susu menonjol/tidak, bentuk simetris kanan-kiri/tidak, ada luka/tidak,
· Palpasi : Ada benjolan/tidak, ada pengeluaran kolostrum/tidak, ada dimpling/tidak, retraksi/tidak, nyeri
tekan/tidak.
b) Jantung
· Inspeksi : tampak simetris/tidak
· Palpasi : terba denyut apeks/tidak,
· Perkusi : terdapat pembesaran jantung/tidak,
· Auskultasi : mendengar bising jantung, terdengar irama derap,
c) Paru-paru
· Inspeksi : tampak sesak napas/tidak, tampak pengembangan paru simetris/tidak,
· Palpasi : teraba kesimetrisan/tidak,
· Perkusi : mengetuk terdapat suara redup sampai pekak/tidak,
· Auskultasi : terdengar bunyi napas tamabahan (suara vesikuler, ronkhi basah, wheezing, stridor)/tidak.

3. Punggung
· Inspeksi : tampak ada kelainan pada spina/tidak, tampak bentuk bujur sangkar michelis
· Palpasi : teraba nyeri tekan/tidak
4. Abdomen
· Inspeksi : tampak bentuk perut simetris/tidak, tampak ada luka bekas operasi/tidak, Linea tampak/tidak, striae
tampak/tidak, apakah busung/datar,
· Palpasi : Kontraksi uterus baik/tidak, kandung kemih terisi/kosong, berapa tinggi fundus uteri, teraba nyeri
tekan/tidak,
- Leopold I : untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia kehamilan, menentukan bagian janin yang
ada pada fundus uteri.
- Leopold II : untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus, menetukan letak.
- Leopold III : menentukan bagian janin yang berada di uterus bagian bawah.
- Leopold IV : menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian janin masuk ke dalam.
· Perkusi abdomen : massa padat atau cair akan menimbulkan suara pekak
· Auskultasi : terdengar suara bising/tidak,perut di 4 kuadran, dengar peristaltik usus. Normal : 5-35 kali.

5. Genetalia
· Inspeksi : Pengeluaran tampak kotor/bersih, warna urine tampak kecoklatan/tidak, jumlahnya berapa cc, tampak
luka jahitan/tidak, tampak ada tanda-tanda infeksi/tidak, tampak keadaan perineum masih basah/tidak, tampak
oedema/tidak, tampak ada varises/tidak, tampak hemorrhoid/tidak,
· Palpasi : teraba pembesaran kelenjar skene & bartholin/tidak ada,

6. Eksteritas atas dan bawah


a. Ekstermitas atas
· Inspeksi : Tampak simetris/tidak, tampak ada edema/tidak, tampak kulit pucat/tidak.
· Palpasi : teraba kuku pucat/tidak.
b. Ekstremita Bawah
· Inspeksi : tampak kesimetrisan kiri dan kanan atau tidak, tampak kulit kelihatan pucat/tidak, tampak
kemerahan/tidak, tampak edema/tidak.
· Palpasi : teraba pucat pada kuku jari/tidak, terba edema/tidak, teraba varises/tidak
· Perkusi : Refleks patella positif/negatif

7. Tes terhadap penyakit menular seksual


Pelayanan kebidanan berkaitan erat dengan penyakit melalui hubungan seksual. Penyakit ini tidak hanya
berpengaruh terhadap ibu akan tetapi juga terhadap bayi yang dikandung atau dilahirkan. Beberapa contoh
penyakit melalui hubungan seksual:
- Infeksi monilial penyebabnya adalah jamur candida albicans
- Infeksi trichomnial disebabkan oleh trichomonas vaginalis
- Sifilis disebabkan oleh infeksi treponema pallidum
- Gonorrea penyebabnya adalah neisseria gonorea
- Herpes genitalis disebabkan oleh virus simleks
- Hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis
- HIV/AIDS, HIV adalah penyebab AIDS
Penyakit hubungan seksual perlu diperiksa/ditangani karena dapat menyebabkan:
- Abortus
- Cacat bawaan
- IUGR-BBLR
- IUFD (bayi mati dalam kandungan)

Jika pemeriksaan penyakit hubungan seksual dilakukan sejak dini pada ibu hamil kemungkinan masih dapat
diobati untuk mencegah terjadinya komplikasi terhadap ibu dan bayi yang dikandungnya.

8. Temu wicara dalam persiapan rujukan.


Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu wicara, antara lain :
o Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
o Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan.
o Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa surat hasil rujukan.
o Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama kehamilan.
o Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan).
o Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
o Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga tentang rencana proses kelahiran.
o Persiapan dan biaya persalinan

7) Masalah yang terjadi pada Masa Kehamilan


Beberapa Kendala/Masalah Kesehatan Yang Sering Dihadapi Para Ibu Hamil Pada Masa Kehamilan :
a) Morning Sickness
Jika sering mengalami morning sickness lebih dari tiga bulan masa kehamilan/menyebabkan berat badan secara
drastic. Segera hubungi dokter. Cobalah untuk membiasakan makan secara teratur dalam porsi ringan, hindari
makanan yang mengandung minyak dan lemak.
b) Cepat merasa lelah
Jika sedang hamil, biasanya perasaan lelah dan capek sering terjadi, kadang disebabkan oleh anemia.
Perbanyaklah istirahat dan lakukan tidur siang. Jika kondisi kelelahan semakin memburuk segera hubungi
dokter. Orang yang hamil di trimester pertama seringkali merasa lelah secara tiba-tiba, mungkin diakibatkan
oleh meningkatnya kadar hormon progesteron secara cepat. Tapi perempuan hamil akan merasa lebih energik
setelah mencapai trimester kedua.
c) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika
pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
Atasi denga melakukan perpindahan posisi pelahan lahan atau bertahap untuk menghindari perubahan tekanan
darah yang mendadak.
d) Perasaan yang sering berubah-ubah (mood)
Biasanya pada masa kehamilan, hormone sering berubah-ubah. Jangan terlalu keras padadiri sendiri. Jika
anda merasakan atau mempunyai masalah, bicarakan dengan dokter atau dengan orang terdekat anda tentang
kegalauan anda.
e) Stretch Mark
Adalah tanda garut-garut putih yang muncul pada permukaan kulit, berbentuk garis berliku seperti anak sungai.
Biasanya streatch mark muncul pada dinding perut, lengan atas, pinggul, paha, bokong dan payudara. Garutan
muncul biasanya pada usia kehamilan empat atau lima bulan dimana warnanya kemerah-merahan dan masih
bisa disembuhkan. Stretch mark muncul karena pengaruh hormone kehamilan dan akibat melarnya pertumbuhan
kulit mengakomodasi pertumbuhan janin. Atau dengan kata lain stretch mark terbentuk ketika terjadi
peregangan kulit secara cepat yang merusak jaringan yang terdapat didalamnya sehingga kulit mengalami
peregangan berlebihan atau over stretched. Faktor munculnya tretch mark antara lain kehamilan, perubahan
berat badan secara mendadak.
f) Sakit Punggung
Perubahan tubuh selama kehamilan bisa mengakibatkan pegal pada punggung. Apalagi janin berkembang
semakin besar sehingga punggung mudah tertarik atau merenggang. Untuk mencegahnya lakukan olahraga
hamil secara teratur, gunakan sepatu tanpa hak, tidur di kasur yang rata dan agak keras, jangan tidur
melengkung dan berbaringlah dengan punggung lurus.
g) Nyeri Perut
Nyeri perut bagian bawah sering terjadi pada kehamilan trimester kedua. Ketika rahim membesar, ligament
lingkar menjadi semakin tegang dan menyebabkan rasa nyeri sepanjang ligament. Agar nyeri ini bisa reda,
pengobatan yang baik adalah dengan beristrirahat yang cukup.
h) Gatal
Selama hamil kerap terjadi gatal-gatal terutama di daerah sekitar perut, pusar, dan payudara. Rasa gatal bisa
muncul kapan saja mulai trisemester pertama hingga trisemester terakhir kehamilan. Rasa gatal-gatal muncul
karena berbagai sebab antara lain, kulit meregang yang menyesuaikan bentuk selama kehamilan yang membuat
kulit menjadi lebih kering, iritasi yang muncul pada lipatan tubuh karena pergesekan kulit akibat kenaikan berat
badan ibu, perubahan kadar hormone estrogen dan progestin sehingga terjadi penumpukan bilirubin dan asam
empedu ringan pada ibu. Gatal-gatal bisa muncul pada ibu yang mempunyai bakat alergi.
i) Selulit
Selulit merupakan penumpukan sel lemak pada jaringan kulit yang berlebihan sehingga permukaan kulit tampak
tidak merata. Saat hamil sebagian besar wanita mempunyai masalah selulit karena selama kehamilan terjadi
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone secara drastic sehingga menghasilkan lebih banyak
lemak yang disimpan utnuk melindungi janin. Selulit biasanya muncul pada bagian tubuh yang kurang aktivitas
seperti paha, bokong, perut, pinggul, betis, dan lengan. Sesulit akan muncul seiring betambahnya usia, saat
kehamilan elastisitasnya.
j) Kram / Kejang Otot
Kram adalah suatu kedaan dimana terjadi kejang otot mendadak terutama pada otot betis dan akan hilang setelah
beberapa saat. Kram atau kejang otot seperti ini sering dirasakan pada wanita yang sedang hamil. Hal ini
dimungkinkan karena beberapa faktor yaitu kurang vitamin dan mineral karena para ibu hamil memerlukan
vitamin dan mineral lebih banyak dari biasanya. Asupan vitamin dan mineral akan sangat membantu untuk
mencegah terjadinya kram pada wanita hamil.
k) Sakit Pinggang
Keluhan ini sering dialami pada wanita hamil ketika kehamilan mulai membesar. Seiring dengan bertambahnya
berat badan bayi akan menekan otot perut dan otot punggung. Pada wanita hamil, keluhan ini sering dirasakan
dengan otot punggung dan perut yang lemah, sering membungkuk atau pada mereka yang memakai dengan
tumit yang tinggi.
l) Rasa Mual dan Muntah-Muntah
Tidak semua wanita hamil merasakan mual dan muntah, biasanya apabila ada wanita hamil yang mengalami
mual atau muntah tidak melebihi dari 3 bulan. Tapi tidak jarang juga ada yang mengalami hal tersebut sampai
usia kandungan 9 bulan, bahkan sampai ada yang perlu dirawat di Rumah Sakit karena muntah yang hebat. Ada
juga wanita hamil yang maunya mengurung diri di rumah atau kamar karena dia tidak mau terkena sinar
matahari.
m) Rasa Tidak Enak di Ulu Hati
Seiring dengan bertambah besarnya bayi yang ada dalam kandungan, bayi akan mendesak lambung sehingga
sering kali menyebabkan aliran balik asam lambung yang mengakibatkan rasa tidak enak/rasa seperti terbakar
pada dada bagian bawah dan perut bagian atas. Perasan ini muncul bila anda membungkuk terlalu cepat dan
bersendawa setelah selesai makan.
n) Konstipasi / Sulit Buang Air Besar (Susah BAB)
Disamping karena bayi dalam kandungan yang menekan usus besar bagian bawah, wanita hamil kurang aktif,
kurang minum atau kurang mengkonsumsi makanan berserat bisa menyebabkan susah buang air besar (BAB).
Adanya wasir juga bisa menyebabkan hal tersebut. Perbanyaklah minum-minuman air putih, makan – makanan
yang mengandung serat seperti buah-buahan, sayur-sayuran dan sereal. Jangan mengkonsumsi pencahar tanpa
anjuran dokter telebih dahulu.
o) Sesak Nafas
Pada usia kandungan 8 sampai 9 bulan, biasanya terjadi sesak napas ringan. Hal ini terjadi karena bayi menekan
paru-paru sang ibu. Sesak nafas ini akan hilang dengan sendirinya beberapa minggu menjelang kelahiran
dimana kepala bayi mulai masuk kedalam rongga panggul. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan cara ketika
sedang mengerjakan sesuatu, lakukanlah dengan perlahan-lahan dan berbaring dengan menggunakan bantal
yang agak tinggi. Apabila sesak napas yang anda rasakan semakin mengganggu dan membuat anda menjadi
sulit tidur, segeralah periksakan ke dokter kandungan kesayangan anda.
p) Bengkak di Kaki dan Pergelangan Kaki
Hal seperti ini sudah biasa terjadi pada wanita hamil, sedikit pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
disebabkan karena penimbunan air. Istirahatlah selama 1 – 2 hari dengan kaki diangkat atau ditinggikan dengan
cara diganjal menggunakan bantal atau yang lainnya maka bengkak akan hilang dengan sendirinya. Apabila
bengkak tidak kunjung susut atau bahkan semakin berat, segera konsultasikan ke dokter karena dikuatirkan ada
gangguan yang lebih serius.
q) Infeksi Saluran Kencing
Menjaga kebersihan pada saat kehamilan sangatlah penting, karena bisa berakibat yang tidak baik untuk anda
dan bayi dalam kandungan anda. Salah satunya adalah infeksi saluran kandung kemih, segera temui dokter anda
apabila timbul keluhan sering kencing, rasa sakit dan panas pada waktu kencing atau urin keruh atau bercampur
darah. Apabila hal ini tidak diobati dengan baik maka dapat menyebabkan infeksi pada ginjal dengan gejala-
gejala demam, menggigil, sakit pinggang, (di daerah ginjal) sering kencing disertai rasa sakit.
r) Hemorroid
Hemorrhoid atau wasir adalah sakit yang dirasakan didaerah anus, tertama saat mengenjan. Untuk
meredakannya jangan mengejan terlalu kuat saat buang air besar. Hindari sembelit pada pencernaan anda.
Setelah buang air besar basuh dengan air dan bersihkan hingga bersih. Bilaslah dengan sabun beberapa kali
dalam sehari jika perlu.
s) Keputihan
Pada dasarnya keputihan pada wanita hamil merupakan hal yang normal, namun sebaiknya anda berkonsultasi
kepadadokter jika keputihan semakin parah dan berlebihan. Berkembang biaknya jamur yang biasanya ada pada
alat kelamin wanita akan jauh lebih cepat karena adanya perubahan hormonal pada masa kehamilan. Hal ini
akan menyebabkan infeksi pada liang senggama atau vagina sehingga akan menghasilkan cairan putih, gatal dan
perasaan panas disekitar liang senggama atau vagina.
t) Varises
Hindari memakai pakaian yang ketat di bagian kaki dan paha. Istirahatkan kaki anda sesering mungkin . gerak-
gerakkan kaki anda jika anda harus ada pada posisi berdiri dalam jangka waktu lama. Varises sering terjadi pada
mereka wanita hamil yang kurang aktif, selain itu juga bisa dikarenakan faktor keturunan atau mereka yang
sering susah buang air besar. Tekanan dari janin membuat bertambahnya tekanan pembuluh darah balik pada
daerah tubuh bagian bawah. Konsultasilah dengan dokter anda untuk mengetahui cara yangaman untuk
meredakan dan mencegah varises.

D. Kebutuhan Ibu hamil trimester I-III


a) Kebutuhan Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti
makanannya yang mahal harganya.Gizi pada waktu hamil harus di tingkatkan 300 kalori perhari, ibu hamil
seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu
seimbang).
oKalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedang untuk orang hamil dan
menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energy. Bila kurang
energi akan diambil dari pembakaran protein yang mestinya dipakai untukpertumbuhan. Asupan makanan ibu
hamil pada triwulan 1 sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering timbul mual
dan muntah.Meskipun ibu hamil sering mengalami keadaan tersebut tetapi asupan makanan harus tetap
diberikan seperti biasa.Pada triwulan kedua nafsu makan biasanya sudah mulai meningkat, kebutuhan zat tenag
banyak dibanding kebutuhan saat hamil muda.Demikian juga zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk,
sayuran, dan buah-buahan berwarna.Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang sangat pesat.Perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20 minggu terakhir kehamila.Umumnya nafsu
makan sangat baik dan ibu sangat merasa lapar.
oProtein
Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus,
plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma,
hemoglobin,dll). Bila wanita tidak hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi
selamaamilan dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein yang di anjurkan adalah protein hewan
seperti daging, susu, telur, keju dan ikan karena mereka mengandung komposisi asam amino yang lengkap. Susu
dan produk susu disamping sebagai sumber protein adalah juga kaya dengan kalsium.
oMineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu sayur-sayuran, buah-
buahan dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan makan sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada
pertengahan kedua kehamilan kira-kira 17mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini di butuhkan suplemen besi
30 mg sebagai ferosus, ferofumarat atau feruglukonat perhari pada kehamilan kembar atau pada wanita yang
sedikit anemik, dibutuhkan 60-100mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi dengan minum susu. Satu
liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium. Bila ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen
kalsium dapat diberikan denan dosis 1 gram per hari. Pada umumnya dokter selalu memberi suplemen mineral
dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisiensi.

Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra
vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi.
Vit A :1200 mg untuk pertumbuhan janin,kulit jadi halus,tulang dan gigi jadi kuat terhadap terhadaap infeksi.
BI (tiamin) 1.4 mg : Bekerjanya saraf dan jantung secara normal.
B2 (riboflavin) 1,5 mg : untuk pertumbuhan, vitalitas,nafsu makan.
Niacin (15 mg) ;membantu pencernaan yang normal,pertumbuhan
Vit C (20 mg ) : untuk pembentukan tulang dan persendian janin
Vit D ( 10 mg ) : membantu kekuatan tulang dan gigi
oKalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium di butuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama
bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang mudah di peroleh adalah susu, keju, yogurt, dan
kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
oZat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan yang di peroleh dari
pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam sel – sel darah merah. Untuk menjaga
konsentrasi hemoglobin yang normal, di perlukan asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30mg/hari
terutama seteelah trisemester kedua. Bila tidak di temukan anemia pemberian besi per minggu cukup adekuat.
Zat besi yang di berikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau ferreous sulphate. Kekurangan
zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi.
o Asam Folat
Selain zat besi, sel – sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel. Jumlah asam folat yang
dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogran per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik pada ibu hamil.
b) Perawatan Putting
Payudara perlu dipersiapkan sejak sebelum bayi belum lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan
baik pada saat di perlukan. Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka duktus dan sinus
;laktiferus, sebaiknya di lakkukan secara berhati-hati dan benar karena, pengurutan yang salah dapat
menimbulkan kontraksi pada rahim sehingga terjadi kondisi seperti pada uji kesejahteraan janin menggunakan
uterotonika. Basuhan lembut setiap hari pada areola dan puting susu akan dapat mengurangi letak dan lecet pada
area tersebut. Untuk sekresi yang mngering pada puting susu, lakukan pembersihan dengan menggunakan
campuran gliserin dan alkohol. Karena payudara menegang, sensitif dan menjadi lebih berat, maka sebaiknya
gunakan penopanng payudara yang sesuai (brassiere).

Perawatan payudara selama hamil memiliki banyak manfaat, antara lain:


· Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu.
· Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusu.
· Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI banyak dan lancar.
· Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini dan melakukan upaya untuk mengatasinya.
· Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui.

Bila seorang ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara dengan baik dan hanya melakukan perawatan
menjelang melahirkan atau setelah melahirkan maka sering dijumpai kasus-kasus yang akan merugikan ibu dan
bayi. Kasus-kasus yang sering terjadi antara lain:
· ASI tidak keluar. Inilah yang sering terjadi. Baru keluar setelah hari kedua atau lebih.
· Puting susu tidak menonjol sehingga bayi sulit menghisap.
· Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi.
· Infeksi pada payudara, payudara bengkak atau bernanah.
· Muncul benjolan di payudara, dll.

Adapun perawatan yang dilakukan yaitu :


o Pemijatan
Alat:
1. Waskom
2. Handuk
3. Kapas
Bahan:
1. Air bersih
2. Air hangat / Air dingin
3. Minyak Kelapa
Langkah-langakah
1. Bersihkan payudara dengan memakai air bersih
2. Message memakai minyak
3. Pemijatan dilakukan dengan memakai kedua tangan, sekeliling payudara diurut memutar searah jarum jam.
4. Pemijatan payudara dilakukan dengan berbalik arah jarum jam
5. Lakukan pengurutan dari bawah menuju putting
6. Setelah di massage ketuk-ketuklah payudara memakai ujung jari atau ruas jari, dengan tujuan agar sirkulasi
darah bekerja baik
7. Putting dibersihkan dengan menggunakan kapas dan minyak. Minyak ini berfungsi untuk melenturkan dan
melembabkan putting agarsaat menyusui kelak tidak gampang lecet.
8. Bersihkan payudara dan putting dengan menggunakan air hangat dan air dingin secara bergantian. Tujuannya
untuk memperlancar sirkulasi darah.
9. Keringkan dengan menggunakan handuk.

o Senam Teratur
Sebaiknya payudara juga dirawat dengan melakukan senam, yang berfungsi untuk memperkuat otot pektoralis
di dada, sehingga memadatkan payudara dan merangsang produksi ASI agar lebih baik.Senamnya ini bisa
dilakukan sebelum atau sesudah mandi. Ada dua macam senam yang bisa dilakukan para, yaitu:
- Posisi berdiri, tangan kanan memegang bagian lengan bawah kiri dekat siku, sebaliknya tangan kiri memegang
lengan bawah kanan (seperti orang bersidekap). Kemudian tekan kuat-kuat ke arah dada dengan cara
mempererat pegangan, sehingga terasa tarikannya pada otot-otot didasar payudara.Selanjutnya lemaskan
kembali.Hal ini di lakukan berulang-ulang hingga 30 kali.
- Pegang bahu dengan kedua ujung tangan, kemudian siku diputar ke depan sehingga lengan bagian dalam
mengurut (massage) payudara ke arah atas. Diteruskan gerakan tangan ke atas ke belakang dan kembali pada
posisi semula.Hal ini dilakukan hingga 20 kali putaran.
- Memakai Bra Yang Pas
Untuk mengatasi rasa tidak enak pada saat payudara membesar, pakailah bra yang pas dan bisa
memegang.Jangan pakai yang terlalu ketat atau longgar, tapi harus benar-benar pas sesuai ukuran payudara saat
itu dan dapat menopang perkembangan payudara. Jika terlalu sempit akan menghambat perkembangan kelenjar
payudara, sedangkan kalau terlalu longgar akan tampak jatuh dan terasa sakit pada saat pakai.Jika payudara
sangat besar, ada baiknya untuk memilih yang memakai penyangga kawat. Karena bra yang tidak menopang
dengan baik pada payudara besar cenderung akan turun dan membentuk lipatan di bagian bawah payudara.
Sementara jika ibu tidak menjaga kebersihan dan kekeringan dibawah lipatan tersebut, maka jamur biasanya
akan tumbuh.Jangan lupa, tubuh ibu hamil cenderung berkeringat.Untuk itu, pilihlah bra dari bahan katun atau
campuran katun sehingga nyaman dipakai dan mudah menyerap keringat.Tali pengikatnya agar dipilih yang
lebar sehingga dapat menyangga payudara dengan baik.Bila jamur sudah terlanjur muncul atau ada, segera bawa
ke dokter. Sebab, jika jamur naik hingga ke seluruh payudara maka akan menjadi masalah pada saat menyusui
nanti.

c) Senam Hamil dan Gambar Gerakan Senam Hamil


Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan-jalan dipagi hari, renang, olahraga ringan dan
senam hamil.
- Berjalan-jalan dipagi hari
- Yang banyak dianjurkan adalah berjalan-jalan diwaktu pagi hari untuk ketenangan dan mendapat udara yang
segar. Jalan-jalan saat hamil terutama dipagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara pagi
yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnnya kepala bayi ke dalam
posisi optimal dan normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan. Berjalan juga dapat dengan
cukup lembut sehingga walaupun anda belum pernah mengerjakannya anda dapat memulainya pada waktu
hamil.

Agar latihan fisik pada ibu hamil tidak menimbulkan masalah sebaiknya :
- Konsultasilah dengan tenaga kesehatan mengenai latihan fisik yang anda ingin, teruskan sepanjang masa hamil.
- Cari bantuan untuk menentukan latihan fisik ruti, yang sesuai dengan kemampuan terutama jika anda tidak
melakukan latihan secara teratur sebelumnya.
- Hindari aktivitas dan latihan beresiko dan membutuhkan kekuatan seperti berselancar, mendaki gunung,
berlari dll. Aktivitas yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi prima bisa membahayakan. Hindari
aktivitas yang membutuhkan menhan nafas (valsava manuver). Gerakan melompat juga sebaiknya dihindari.
- Berlatih sacara teratur, sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama anda sehat, untuk meningkatkan tonus
otot dan meningkatkan atau mempertahankan stamina anda. Latihan yang sporadic tidak baik untuk anda.
- Batasi waktu aktivitas dan kurangi tingkat latihan. Latihan selama 10 sampai 15 menit, istirahat dua sampai tiga
menit kemudian latihan lagi selama 10 sampai 15 menit, latihan berat untuk waktu yang lama dapat
menimbulkan stress fisiologis.
- Hitung denyut nadi setiap 10 sampai 15 menit sewaktu melakukan latihan fisik. Apabila denyut nadi melampaui
40 kali/menit, kurangi latihan sampai denyut nadi mencapai 90. Anda harus tetap mampu bercakap-cakap
dengan mudah selama latihan. Bila tidak mampu kurangi latihan.
- Hindari lingkungan yang terlalu panas dan berendam dalam air panas dan sauna. Sebaiknya anda tidak
melakukan latihan lebih dari 35 menit, terutama dalam kondisi udara panas dan lembab. Seiring peningkatan
suhu rubuh anda, panas akan ditransmisi ke janin. Peningkatan suhu janin dalam waktu yang lama atau
berulang dapat menimbulkan defek kelahiran terutama selama tiga bulan pertama. Suhu tubuh anda tidak boleh
melampaui 38°C.
- Latihan pemanasan dan peregangan menyapkan sendi-sendi untuk latihan yang lebih berat dan mengurangi
kemungkinan cedera pada sendi. Setelah bualn ke empat, jangan lagi melakukan latihan fisik yang
mengharuskan anda berdiri terlentang.
- Periode pendinginan setelah melakukan aktivitas ringan yang melibatkan tungkai bawah dapat membuat
pernafasan, denyut jantung dan tingkat metabolisme kembali normal dan menghindari akumulasi darah di otot-
otot yang banyak bekerja dalam latihan tersebut.
- Istirahat selama 10 menit setelah melakukan latihan, berbaring dan miring kiri. Peningkatan ukuran rahim akan
menekan vena besar disisi kanan perut, yang membawa darah kembali kejantung. Hal ini memperbaiki aliran
darah ke plasenta dan janin. Saat bangun dari posisi berbaring lakukan secara bertahap agar tidak merasa pusing
atau pingsan (hipotensi ortostatik).
- Minum dua atau tga gelas air setelah melakukan latihan fisik untuk mengganti cairan tubuh yang hilang lewat
pernafasan. Selagi melakukan latihan fisik, minum air kapan saa jika anda merasa perlu.
d) Perawatan Kebersihan
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi di anjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu
hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, genetalia) denga cara di berikan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut, perlu
mendapat perhatian karena sering kali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan
kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat
menimbulkan karies gigi.
Pada dasarnya pakaian apa saja yang bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dihindari yaitu :1)
sabuk dan stoking yang terlalu ketat, Karena akan mengganggu aliran balik, (2) sepatu dengan hak tinggi, akan
menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah.
Payudara perlu ditopang dengan BH yang memadai untuk mengurangi rasa tidak enak karena
pembesaran dan kecenderungan menjadi pendulans. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk merawat alat
kelamin, yaitu :
a) Setiap setelah buang air besar atau kecil, usahakan untuk selalu mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan
sabun.
b) Cara membersihkannya yaitu siram air dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Cara itu berguna untuk
mencegah masuknya kuman-kuman yang asalnya dari dubur atau anus ke vagina. Setelah itu keringkan dengan
tisu, karena keadaan lembab dapat mendatangkan kuman, bakteri, jamur, dan lain-lain yang bisa menimbulkan
penyakit kelamin. Hal yang perlu diperhatikan yaitu:
- Jika tidak tersedia air atau tisu, maka dapat menggunakan tisu basah khusus untuk daerah kewanitaan. Tapi,
penggunaan tisu yang terlalu sering juga dapat membunuh flora normal (bakteri baik) daerah kewanitaan yang
sebenarnya berguna untuk menjaga kesehatan daerah kewanitaan.
- Selain penggunaan tisu basah, sabun khusus daerah kewanitaan yang beredar di pasaran sebaiknya juga jangan
terlalu sering digunakan. Tetap usahakan mencuci dengan air bersih saja. Akan tetapi, jika ingin menggunakan
sabun, gunakan sabun yang tidak ada kandungan parfum dan mempunyai pH (derajat keasaman) sesuai dengan
daerah kewanitaan, yaitu sabun lunak (dengan pH 3,5), seperti sabun bayi. Setelah memakai sabun, lalu basuh
dengan air sampai bersih karena sisa sabun yang tertinggal dapat menimbulkan penyakit.Setelah dibasuh,
keringkan namun jangan digosok.Penggunaan sabunpun sebaiknya hanya di bagian luar saja.Bagi wanita yang
sudah bersuami, setelah berhubungan bisa menggunakan pembersih vagina untuk mengembalikan keasaman
vagina, karena sifat sperma laki-laki adalah basa.
c) Perhatikan Kebersihan Pakaian Dalam
Dalam satu hari, harus mengganti pakaian dalam sebanyak dua sampai tiga kali. Pemilihan bahan celana dalam
sebaiknya yang menyerap keringat, seperti katun. Jika menginginkan yang berbahan satin, boleh saja. Akan
tetapi gunakan sesekali saja karena tidak menyerap keringat dan mempermudah kuman, bakteri, dan jamur
menempel dialat kelamin.Hal yang perlu diingat adalah jangan saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain.
Meskipun orang lain itu keluarga sendiri tetap saja setiap orang mempunyai keadaan kelamin yang berbeda.
d) Rambut Yang Tumbuh Dialat Kelamin Harus Rajin Dicukur
Pada prinsipnya, tidak boleh membersihkan bulu daerah kemaluan dengan cara mencabut. Karena dengan
mencabut bulu kemaluan dapat menimbulkan lubang pada bekas cabutan tersebut dan menjadi jalan masuk bagi
kuman, bakteri, dan jamur.Yang dapat mengakibatkan timbulnya iritasi dan penyakit kulit. Hanya merapikan
saja dengan cara memendekkan. Misalnya dipendekkan ½ cm dengan menggunakan gunting atau dicukur, tapi
menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut yang sebelumnya
sudah dicuci dengan sabun dan disiram air panas. Setelah digunakan, alat cukur dicuci kembali dan disimpan di
tempat yang bersih dan kering, jangan di tempat yang lembab. Yang paling penting adalahjangan menggunakan
alat cukur secara bergantian, walaupun dengan suami atau istri atau saudara kandung sendiri.
- Jika tidak rajin dan rutin mencukurnya, maka rambut-rambut itu bisa menjadi sarang kutu dan jamur.
Mencukurnyapun tidak boleh sampai habis karena rambut-rambut itu mempunyai fungsi untuk kesehatan alat
kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang akan membantu melawan bakteri
jahat dan menghalangi masuknya benda asing yang kecil ke dalam vagina. Rambut tersebut juga berfungsi
sebagai bantalan ketika berhubungan seksual dan melindungi alat kelamin dari gesekan. Selain itu, untuk
menjaga alat kelamin tetap hangat.
- Jika ingin menggunakan toilet umum, sebelumnya siramterdahulu (flushing) toilet yang akan dipakai. Hal ini
penting karena banyak penderita penyakit kelamin, setelah ditelusuri ternyata mereka pernah menggunakan
toilet yang sebelumnya digunakan oleh penderita penyakit kelamin.Hindari menggunakan air yang ada dibak
atau ember. Menurut penelitian, air yang tergenang ditoilet umum mengandung 70% jamur candida albicans
(penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina). Sedangkan air yang mengalir dari keran ditoilet umum
mengandung kurang lebih 10-20% jamur candida albicans. Oleh karena itu, gunakan tisu basah atau air yang
langsung mengalir melalui keran.
e) Hindari memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan karena hal ini
menyebabkan kulit susah bernafas dan akhirnya menyebabkan daerah tersebut menjadi berkeringat, lembab,
mudah terkena jamur, dan teriritasi. Selain itu, dapat membuat peredaran darah tidak lancar serta membuat penis
dan testis kepanasan. Panas berlebihan oleh suhu, keringat, dan pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan
kualitas sperma.
f) Pada wanita yang sedang mengalami menstruasi (haid), jangan malas untuk mengganti pembalut. Pada keadaan
menstruasi, kuman-kuman mudah masuk, maka gantilah pembalut apabila di permukaan pembalut telah ada
gumpalan darah, karena merupakan tempat untuk perkembangan bakteri dan jamur.Usahakan tetap mengganti
pembalut setiap 4 jam sekali atau 2-3 kali sehari atau jika sudah tidak merasa nyaman. Dan cucilah vagina
terlebih dahulu setiap kali akan mengganti pembalut.
g) Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan setiap hari, pantyliner sebaiknya hanya digunakan pada saat keputihan
dan lebih baik membawa celana dalam ganti daripada memakai pantyliner setiap hari.
h) Jangan menggunakan bedak pada daerah vagina, termasuk pada bayi, terutama bayi perempuan.Menurut
penelitian, pemakaian bedak pada daerah tersebut berdampak buruk karena bedak dapat masuk ke dalam vagina
yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, seperti tumor (granuloma).
Jika tetap ingin menggunakan bedak, usapkan terlebih dahulu ke telapak tangan, baru ke daerah lipatan paha dan
pantat bayi.
i) Jangan pernah menyemprotkan minyak wangi ke dalam vagina.
j) Ubah gaya hidup dengan berhenti merokok, rajin berolahraga,kurangi konsumsi lemak, mengidealkan berat
badan, berhenti mengkonsumsi alcohol, serta setia pada pasangan.
k) Lakukan Pemeriksaan Rutin
Bila terjadi perubahan warna, gatal-gatal dan kadang disertai bau yang kurang sedap pada alat kelamin, segera
berkonsultasi ke dokter obstetri-ginekologi atau dokter kulit dan kelamin.

e) Hubungan Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli
berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari menjelang kelahiran. Koitus tidak
dibenarkan bila :
o Terdapat perdarahan pervaginam.
o Terdapat riwayat abortus berulang.
o Abortus/portus prematurus imminens.
o Ketuban pecah.
o Serviks telah membuka.
Pada saat orgasme dapat dibuktikan adanya fetal bradykardia karena kontraksi uterus dan para peneliti
berpendapat wanita yang melakukan hubungan seks dengan akut menunjukkan insidensi fetal distress yang lebih
tinggi.Pria yang menikmati curulingus (stimulasi oral genitalia wanita) bisa kehilangan gairahnya ketika
mendapati bahwa secret vagina bertambah dan mengeluarkan bau berlebih selama masa hamil.Pasangan yang
melakukan kunikulus harus berhati-hati untuk tidak meniupkan udara kedalam vagina.Pernah dilaporkan suatu
kasus kematian kerena emboli udara, gara-gara meniup udara pada vagina selagi malakukan kunilingus
(Bernhardt, dkk, 1988). Apabila serviks sedikit terbuka ( karena sudah mendekati aterm), ada kemungkinan
udara akan terdesak diantara ketuban dan dinding rahim. Udara kemungkinan bisa memasuki danau plasenta,
dengan demikian ada kemungkinan udara memasuki jaringan vaskuler maternal.
Gambar yang menunjukkan berbagai variasi posisi senggama sering membantu. Posisi wanita diatas,
sisi dengan sisi dan memasukkan dari bawah adalah posisi alternative yang dapat menggantikan posisi pria
diatas. Posisi wanita diatas membuatnya dapat mengatur sudut dan kedalaman penetrasi penis serta melindungi
perut dan payudaranya. Posisi sisi dengan sisi adalah posisi pilihan utama pada trimester ketiga karena posisi ini
mengurangi energy dan tekanan pada perut yang hamil. Wanita multipara melaporkan nyeri tekan pada
payudara pada trimester pertama. Posisi koitus yang menghindari tekanan langsung pada payudara sangat
dianjurkan pada keadaan ini.Ibu hamil ini juga harus diberitahu bahwa keadaan ini normal dan bersifat
sementara. The National Family Planning and Reproductive Health Assosiation, Washington, DC menyatakan
bahwa untuk beberapa wanita, pemakaian kondom harus dilanjutkan sepanjang masa hamil. Tujuannnya adalah
mencegah penularan penyakit menular seksual.

f) Eliminasi
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi
perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur
(trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat
mengganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan
infeksi kandung kemih untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan
menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu
dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan harus
menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap
dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari daerah rectum ke muara uretra dan meningkatkan risiko
infeksi. Sebaiknya gunakan tisu yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, dan tidak
diberi wewangian, karena tisu yang kasar diberi wewangian atau bergambar dapat menimbulkan iritasi.Wanita
harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari.Mereka harus cukup minum agar produksi air
kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin
berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat
ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih
untuk waktu yang lama (misalnya, naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebelum berangkaty
tidur dimalam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual.Oleh karena itu, ibu hamil
dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk
meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Akibat pengaruh progesteron, otot-otot tractus digestivus tonusnya menurun, akibatnya motilitas
saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi.Untuk mengatasi hal itu, ibu hamil dianjurkan minum
lebih 8 gelas.Wanita sebaiknya diet yang mengandung serat, latihan/senam hamil, dan tidak dianjurkan
memberikan obat-obat perangsang dengan laxan.

g) Imunisasi
Imunisasi yang rutin diberikan kepada ibu hamil di Indonesia saat ini adalah imunisasi tetanus toxoid;
bermanfaat mencegah terjadinya infeksi kuman tetanus pada bayi yang baru lahir (neonatus).
Jika seorang ibu hamil tidak diberikan imunisasi tetanus dan kemudian bakteri atau spora tetanus
masuk ke dalam tubuhnya, maka nyawanya juga akan terancam.
Bakteri atau spora tetanus tumbuh dalam luka yang kotor. Mereka dapat berkembang biak jika tali
pusat dipotong dengan pisau yang tidak tajam atau jika benda apapun yang tidak bersih menyentuh ujung tali
pusat. Setiap alat yang menyentuh tali pusat harus dibersihkan terlebih dahulu, kemudia direbus atau dipanaskan
di atas api dan kemudian didinginkan. Selama minggu pertama setelah proses kelahiran, kebersihan tali pusat
harus tetap dijaga.
Imunisasi lainnya yaitu hepatitis namun belum menjadi program di Indonesia. Sedangkan imunisasi
yang terlarang dilakukan pada ibu hamil adalah imunisasi terhadap rubella, campak, gondong (parotitis), dan
cacar air (Imunisasi untuk Ibu hamil)

h) Obat-obatan
Pemberian obat pada ibu hamil harus diperkirakan efek obat terhadap ibu dan tidak boleh melupakan
pengaruh atau efek samping obat pada janin. Keberadaan obat pada ibu hamil dapat di tinau dari tiga
kompartemen, yaitu kompartemen ibu, kompartemen plasenta, dan kompartemen fetal.

Vous aimerez peut-être aussi