Vous êtes sur la page 1sur 31

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN POST SECTIO CAESAREA

PADA NY R. G1P0A0 DENGAN KPD DI RUANG BOUGENVILE


RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA
STASE KEPERAWATAN MATERNITAS

Oleh
SITI KHIKBAYANI
I4B017008

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
PURWOKERTO
2017

1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN POSTPARTUM
Nama Mahasiswa : Siti Khikbayani
Tanggal pengkajian : 26 Desember 2017
Jam pengkajian : 13.00 WIB
Ruangan : Bougenvile
PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Nama Klien : Ny R
Usia : 35 tahun
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Nama suami : NS
Usia : 37 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan terakhir : SMP
Nama penanggung jawab
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : Bungkanel Rt 01 Rw 01 Kec. Karanganyar
No RM : 00670859
Diagnosa medis : G1P0A0 H40+4 mgg dengan KPD

B. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Nyeri pada luka bekas operasi Sectio Caecarea
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien dalam masa kehamilan tidak memiliki masalah kesehatan hanya saja
usia kehamilannya 40 minggu. HRMRS pasien mengalami keluhan keluar air
ketuban secara tiba – tiba pada pakul 07.00 WIB, kemuadian pasien datang
Puskesmas Karanganyar, dan dirujuk ke RSUD Purbalingga, saat persalinan
tidak mengalami pembukaan setelah dipacu tiga kali dan dilakukan operasi
SC.
3. Riwayat Penyakit Terdahulu
Tidak ada HT(-) DM (-) Alergi (+, Antalgin)

2
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu
Anak Umur Tipe Penolong Jenis PB/BB Keadaan Masalah
ke persalinan kelamin Lahir bayi kehamilan
waktu
lahir
- - - - - - - -

b. Pengalaman menyusui : tidak


5. Riwayat Kehamilan dan persalinan saat ini
a. Riwayat kehamilan saat ini
1) Mengikuti kelas prenatal : ya, tentang kehamilan dan ASI
eksklusif
2) Jumlah kunjungan ANC pada kehamilan ini : 4 kali
3) Pendidikan kesehatan apa saja yang sudah didapat: perawatan bayi
4) HPHT/Taksiran Partus : 15 Maret 2017/ 22 Desember 2017
5) Masalah Kehamilan : ketuban pecah dini
b. Riwayat persalinan pervaginam
1) Persalinan kala I
Lama kala I :- - jam menit detik
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-
2) Persalinan kala II
Lama kala II :- -Jam menit detik
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-
3) Persalinan kala III
Lama kala III :- -Jam menit detik
Cara lahir plasenta :
Perdarahan :
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-
4) Persalinan kala IV
Lama kala IV :- -Jam menit detik
Cara lahir plasenta :
Perdarahan :
Masalah keperawatan :-
Tindakan keperawatan :-

3
IMD : ya
c. Riwayat persalinan SC
Sebelumnya pasien belum pernah menjalani operasi SC. Pasien
mengatakan operasi ini menjadi pengalaman pertamanya.

6. Riwayat ginekologi
Masalah ginekologi :-
Riwayat KB :-
7. Data bayi lahir
Bayi lahir tanggal / jam : 25 Desember 2017/ 23.15 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Nilai APGAR : 8-9-9
Reflek moro : ada
BB/PB : 3700 gram/48cm
Lingkar kepala/lingkar dada : 14 cm/25 cm
Anus berlubang/tertutup : Berlubang
Karakteristik khusus bayi :
Kaput suksedenum : tidak ada benjolan pada area kepala
Suhu : 36,8 0 C
Perawatan tali pusat : dibersihkan, dan tidak ditutup dengan kasa
Perawatan mata : diberikan tetes mata antibiotika profilaks
(tetrasiklin 1%).

C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


I. Ibu
Status obstetik :
Kesadaran : composmentis GCS 15 E4 V5 M6
BB/TB : 98 kg/ 166 cm
Tanda-tanda vital : TD 100/80 mmHg,N 98x/menit,RR 23x/menit S 370 C
Pemeriksaan fisik :
1. Kepala & leher
a. Kepala : bentuk kepala simetris
b. Mata : konjungtiva tidak anemis, skera tidak ikterik
c. Hidung : tidak ada pengeluaran secret, tidak terpasang alat
bantu pernafasan, tidak ada pernapasan cuping hidung
d. Mulut : bibir lembab, bibir tidak sianosis, lidah bersih, tidak
ada stomatitis
e. Telinga : pendengaran baik

4
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada
peningkatan JVP

2. Dada & axila


a. Jantung
1) Inspeksi : tidak terlihat ictus cordis
2) Palpasi : teraba ictus cordis pada IC ke 5
3) Perkusi : pekak
4) Auskultasi : bunyi S1 dan S2, tidak ada bising, dan tidak
ada murmur
b. Paru-paru
1) Inspeksi : pergerakan dada simetris, tidak menggunakan
otot bantu pernapasan
2) Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada krepitasi
3) Perkusi : sonor
4) Auskultasi : vesikuler
c. Payudara
1) Putting : menonjol
2) Areola : bersih
3) ASI : sedikit / prentul-prentul
4) Bengkak : tidak
5) Benjolan : tidak
d. Axila : tidak ada pembesaran kelenjar limfe
3. Abdomen
a. Inspeksi : terlihat luka jahitan post SC
b. Askultasi : bising usus 8 kali/menit
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi : tidak teraba masa, ginjal, hati, dan limpa.
Uterus
1) Involusi uteri :
2) Tinggi fundus uterus :
3) Kontraksi :
4) Posisi :
5) Kandung kemih :
6) Diastasis rektus abdominis :
7) Masaa :
4. Ekstremitas
a. Prosedur invasive : tidak ada
b. Ekstremitas atas : tidak ada pembengkakan, tidak kesemutan

5
c. Ekstremitas bawah :
1) Varises : tidak ada varises
2) Tanda human : negatif
3) Edema : tidak ada pembengkakan
5. Kekuatan otot
6. Perineum dan genital
a. Vagina : tidak ada epsiotomy, tidak ada varises, tidak
edema
b. Tanda REEDA :
R : kemerahan : tidak kemerahan
E : edema : tidak pembengkakan
E : echimosis : tidak ada kebiruan
D : discharge : tidak ada cairan sekresi yang keluar
A : approximate : ada jahitan luka post SC
c. Lochea
Jenis : rubra
Jumlah : merah segar
Berapa kali ganti pembalut perhari : 3 kali
Konsistensi : cair, seperti darah menstruasi biasa tidak
terdapat gumapalan darah
Bau : khas
d. Hemoroid : Ya
Masalah khusus :-

D. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL


1. Nutrisi dan cairan :
a. Asupan nutrisi : pasien menghabiskan porsi makan, dan
mengkonsumsi buah
b. Asupan cairan : pasien minum 7 gelas perhari, minum air putih hangat
2. Istirahat dan kenyamanan
Pola tidur : baik
Kebiasaan tidur :
Lama : 7-8 jam / hari
Frekuensi : 2x (malam dan siang).
Pola tidur saat ini : terganggu karena nyeri post operasi
Keluhan ketidaknyamanan : nyeri luka bekas operasi
Pengkajian nyeri
Provokatif : bergerak / merubah posisi dan ditekan
Qualitas : nyeri seperti ditusuk

6
Regional : perut
Severity :5
Time : terus menerus
3. Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi : bedrest dan hanya dapat bergerak sangat terbatas, 6
jam setelah melahirkan dianjurkan belajar miring kanan dan kiri.
Latihan / senam : tidak pernah.
Masalah khusus : masih bingung cara merawat bayinya
4. Keadaan mental
Adaptasi psikologis : pasien masih ketergantungan masih di bantu
keluarganya dan klien membutuhkan nutrisi dan istirahat yang cukup
Penerimaan terhadap bayi : baik, pasien rajin menyusui bayinya.
5. Kemampuan menyusui : dibantu
6. Eliminasi
Urine :
Kebiasaan BAK : normal (5-6 x/hari)
BAK saat ini : terpasang kateter urine, tertampung 200 ml, tidak
mengalami nyeri
Kebiasaan BAB : ± 2 x/hari. Konsistensi semi lembek.
BAB saat ini : belum BAB sejak masuk rumah sakit
Masalah khusus : tidak ada
7. Keyakinan : keyakinan pasien baik, pasien sering membacakan sholawat
ketika menyusui bayinya.

7
8. Data tambahan
a. Pemeriksaan penunjang
Labolaturium (25 Desember 2017)
No Parameter Hasil Satuan Nilai Normal
1 Hemoglobin 12.0 g/dL 11.7-15.5
2 Leukosit H 12.200 % 3600-11000
3 Hematokrit 35 10^6/uL 35-47
4 Eritrosit 4.0 /uL 3.8-5.2
5 Trombosit 252.000 fL 150.000-440.000
6 MCV 89 pg/cell 80-100
7 MCH 30 % 26-34
8 MCHC 34 % 32-36
9 Basofil 0 % 0-1
10 Eosinofil 2 % 1-3
11 Neutrofil Segmen H 81 % 50-70
12 Limfosit L 12 % 25-40
13 Monosit 6 % 2-8
14 Golongan darah B
15 Masa pembekuan / CT 3.30 Menit 3-5
16 Masa perdarahan / BT 3.00 Menit 2-5
17 HbsAg Negative Negative
b. Obat-obatan

8
II. Rangkuman hasil pengkajian
a. Analisis data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: pasien mengatakan nyeri. P: bergerak dan Nyeri akut Cedera fisik
ditekan Q: nyeri seperti ditusuk R: nyeri dirasakan (SC)
didaerah perut bawah S: Skala nyeri 5 diukur
dengan skala numerik T: menetap dan terus
menerus

DO: pasien tampak lemas, pasien terlihat


memegangi perut bagian bawah, ada luka operasi.
Pasien tampak kurang respon terhadap lingkungan.

DS: pasien belum mengetahui perawatan setelah Resiko infeksi


operasi.

DO: Ada luka operasi SC. Leukosit 12.200


Luka tertutup kasa, tidak rembes, nyeri jika ditekan
dan bergerak.

DS: Pasien mengatakan masih bingung tentang Ketidakefektifan kurangnya


pemberian ASI, pemberian ASI pengetahuan
Pasien mengatakan pengalaman pertama menyusui menyusui
Pasien mengatakan belum mengetahui cara
pemberian ASI
Pasien mengatakan ASI yang keluar sedikit-sedikit

DO: Pasien menyusui bayinya sebentar

b. Diagnosa keperawatan yang muncul


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2) Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan primer
3) Ketidakefektifan pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
menyusui.

9
Diagnosa
Tanggal/Hari Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasionalisasi
Keperawatan
26 Desember Nyeri akut b.d. Setelah dilakukan tindakan NIC: Pain Management NIC: Pain Management
2017 agen cedera fisik keperawatan selama 3 x 24 jam pasien
(12.20 WIB) mendemonstrasikan penurunan nyeri, 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Dengan melakukan
Batasan dengan kriteria hasil: secara komprehensif (lokasi, pengkajian sacara
karakteristik NOC: Pain level karakteristik, durasi, frekuensi, komprehensif, dapat
- Fokus Indikator Aw Ak kualitas, dan faktor presipitasi) menentukan intervansi
menyempit al hir 2. Observasi reaksi nonverbal dan yang tepat.
- Melaporkan 1.Melaporkan 3 5 ketidaknyamanan 2. Untuk mengetahui skala
nyeri adanya nyeri 3. Monitor tanda-tanda vital nyeri
- Non-verbal 2.Frekuensi nyeri 3 5 4. Gunakan teknik komunikasi 3. Untuk memonitor
mendukung Keterangan terapeutik untuk mengetahui keefektifan intervensi
- Menghindari Melaporkan nyeri pengalaman nyeri yang dilakukan
nyeri 1: melaporkan nyeri skala 10 5. Kontrol lingkungan yang dapat 4. Menjalin hubungan
- Gerakan berhati- 2: melaporkan nyeri skala 7-9 mempengaruhi nyeri seperti saling percaya untuk
hati 3: melaporkan nyeri skala 5-6 suhu ruang pencahayaan dan mempercepat
- Melindungi area 4: melaporkan nyeri skala 1-4 kebisingan. keberhasilan terapi
nyeri 5: melaporkan nyeri skala 0 6. Kaji tipe dan sumber nyeri 5. Untuk mendukung terapi
Frekuensi nyeri 7. Ajarkan tentang teknik non yang diberikan dan
1 : 10 kali/hari farmakologi meningkatkan
2 : 7-9 kali/hari 8. Kolaborasi analgetik kenyamanan klien
3 : 5-6 kali/hari 9. Motivasi pasien atas nyerinya 6. Untuk menentukan
4 : 1-4 kali/hari 10. Tingkatkan istirahat terapi yang tepat sesuai
5 : tidak ada keluhan kondisi klien.
7. Teknik relaksasi napas

10
dalam untuk mendukung
terapi medis yang
diberikan.
8. Mengurangi nyeri
dengan efek obat
9. Mengurangi penyebab
nyeri
26 Desember Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan tindakan NIC: Infection control NIC: Infection control
2017 pertahanan primer keperawatan selama 3 x 24 jam klien 1. Kaji adanya faktor keterbatasan 1. Mengetahui sumber
(12.30 WIB) tidak adekuat dapat menunjukkan kemampuan pasien yang dapat infeksi dari pasien
pengendalian faktor penyebab infeksi, menyebabkan infeksi 2. Faktor penyebab infeksi
baatasan dengan kriteria hasil: 2. Jauhkan faktor yang dapat bagi pasien dapat
karakteristik NIC: Risk control menyebabkan infeksi bagi diminimalkan
1. Prosedur infasif Indikator Aw Ak pasien 3. Meningkatkan sistem
2. Trauma al hir 3. Tingkatkan intake nutrisi imun dengan
3. Adanya luka 1. Tanda-tanda 3 5 4. Kolaborasi pemberian penambahan nutrisi
terbuka infeksi antibiotik 4. Membunuh patogen
2. Pasien 3 5 5. Monitor tanda infeksi pada dalam tubuh
mengerti pasien 5. Mengetahui secara cepat
pencegahan 6. Dorong masukan cairan pada jika terjadi infeksi
infeksi pasien 6. Keseimbangan cairan
7. Monitor luka pasien dapat mempertahankan
Keterangan skala 8. Dorong istirahat pasien kesehatan pasien
Tanda-tanda infeksi 9. Batasi jumlah pengunjung 7. Mengetahui secara cepat
1 : terdapat 5 tanda (dolor, rubor, 10. Ajarkan pasien dan keluarga jika terjadi infeksi
tumor, kalor, fungsio laesa).

11
2 : terdapat 4 tanda (dolor, rubor, tanda dan gejala infeksi 8. Istirahat yang cukup
tumor, kalor). 11. Ajarkan pasien dan keluarga meningkatkan kekebalan
3 : terdapat 3 tanda (dolor, rubor, cara cuci tangan bagi pasien
tumor)
12. Ajarkan pasien dan keluarga 9. Meningkatkan
4 : terdapat 2 tanda ( dolor, rubor)
5 : tidak ada tanda infeksi moment cuci tangan kenyamanan pasien
13. Ajarkan pasien dan keluarga 10. Agar keluarga
Pasien mengerti pencegahan infeksi bagaimana cara menghindari mengetahui jika terjadi
1 : pasien dan keluarga tidak infeksi : ganti balut setiap hari infeksi pada pasien
mengetahui 4 point pencegahan 14. Evaluasi tindakan yang 11. Agar pasien dan
infeksi dilakukan keluarga mengetahui
2 : pasien dan keluarga mengetahui 1 cara cuci tangan yang
point pencegahan infeksi benar
3 : pasien dan keluarga mengetahui 2 12. Agar pasien dan
point pencegahan infeksi keluarga dapat
4 : pasien dan keluarga mengetahui 3 menerapkan cuci tangan
point pencegahan infeksi yang benar dan tepat
5 : pasien dan keluarga mengetahui 4 13. Menilai tindakan
point pencegahan infeksi yang sudah dilakukan.

26 Desember Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan NIC: Teaching infant nutrition NIC: Teaching infant
2017 pemberian ASI keperawatan selama 3 x 24 jam pasien nutrition
(13.20 WIB) berhubungan mendemonstrasikan pemberian ASI
dengan kurangnya yang adekuat , dengan kriteria hasil: 1. Kaji pengetahuan dan 1. Mengetahui
pengetahuan pengalaman ibu dalam pengetahuan ibu
menyusui pemberian ASI 2. Mengetahui

12
2. Kaji kemampuan bayi untuk kemampuan bayi dalam
NOC: Breastfeeding Establismnet lacth on dan mengisap secara menghisap
Batasan Indikator Aw Ak efektif 3. Mengetahui adanya
karakteristik al hir 3. Kaji ketidaknyamanan (seperti gangguan dalam laktasi
- Kemerahan yang 1. Mengetahui teknik 3 5 putting lecet, kongesti 4. Mengetahui motiavaasi
terus menerus menyusui dan payudara) ibu untuk memberikan
dalam minggu manfaat ASI 4. Tentukan keinginan dan laktasi
pertama Keterangan skala motivasi ibu untuk menyusui 5. Agar ibu tahu
menyusui. Mengetahui teknik dan manfaat ASI 5. Ajarkan manfaat ASI pentingnya ASI
- Menolak untuk 1 : pasien tidak mengetahui teknik 6. Ajarkan pemahaman ibu 6. Agar ibu mengetahui
latching on. menyusui tentang isyarat menyusui dari tanda bayi ingin disusui
- Tidak berespon 2 : pasien mengetahui 1-2 point teknik bayi 7. Agar ibu mengetahui
terhadap menyusui 7. Instruksikan ibu dalam teknik teknik menyusui yang
tindakan 3 : pasien mengetahui 3-6 point menyusui yang meningkatkan benar
kenyamanan. teknik menyusui ketrampilan dalam menyusui 8. Agar payudara ibu tidak
4 : pasien mengetahui 7-9 point bayi. bengkak dan
teknik menyusui 8. Instruksikan ibu untuk meningkatkan produksi
5 : pasien mengetahui 10 point teknik memeras susunya ASI
menyusui 9. Instruksikan kepada ibu 9. Agar ibu mengenal cara
tentang alat pemompa dan alternatif dalam
payudara dan teknik untuk pemeberian ASI
mempertahankan suplai ASI 10. Menstimulasi
selama penundaan atau pengeluaran ASI
penghentian reflex menghisap
10. Lakukan perawatan breshcare

13
IMPLEMENTASI
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf
Nyeri Akut 13.30 1. Melakukan pengkajian nyeri secara Ds: pasien mengatakan masih nyeri ketika akan
(26 Desember komprehensif bergerak dan ditekan sehingga meningkatakan
2017) ketidaknyamana pasien. P: ditekan Q :tajam
R:perut bagian bawah S: 5 T: menetap.
Do: pasien terlihat memegang area bawah
perut, pasien gelisah dan meringis VAS 5.
13.35 2. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan Ds : pasien bersedia
istirahat Do : pasien kooperatif
13.35 3. Motivasi pasien miring kanan kiri Ds : pasien mengatakan sudah belajar miring
sedikit sedikit
Do : pasien kooperatif
13.40 4. Mengajarkan teknik napas dalam untuk Ds : pasien mengatakan sudah pernah diajarkan
mengurangi nyeri sebelum operasi
Do : pasien mampu melakukan teknik napas
dalam
13.55 5. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan Ds : pasien bersedia
kenyamanan pasien Do : pasien kooperatif
14.00 6. Memberikan obat asam mefenamat 500mg Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif
14.00 7. Motivasi pasien untuk memonitor nyeri dan Ds : pasien bersedia
menangani nyeri dengan teknik napas dalam Do : pasien kooperatif

14
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf
Resiko infeksi 13.00 1. Mengkaji adanya faktor keterbatasan pasien Ds : pasien mengatakan masih terasa nyeri
(26 Desember yang dapat menyebabkan infeksi Do : Hb 12,0 g/dL, WBC: 12.200 %. capilary
2017) refill <2detik, turgor kulit <2detik, konjungtiva
masih anemis, mukosa masih sedikit pucat,
mukosa lembab, TD: 110/70mmHg RR
23x/permenit, nadi 83x/menit. Suhu: 37.5 oC
Luka operasi bersih, tidak ada edema,
kemerahan, pus dan tidak berbau.
13.05 2. Menjauhkan faktor yang dapat menyebabkan Ds : pasien bersedia
infeksi bagi pasien, seperti sisa makanan, Do : pasien kooperatif
barang yang tidak diperlukan
13.20 3. Mendorong pasien untuk makan sebagai Ds : pasien bersedia
nutrisinya Do : pasien menghabiskan porsi makan
13.20 4. Mengajarkan cuci tangan Ds : Pasien dan keluarga dapat cuci tangan
sebelum masuk ruangan
Do : pasien kooperatif
13.25 5. Memonitor tanda infeksi pada pasien Ds : pasien mengatakan masih tersa nyeri
Do : pasien memegangi area perut
13.30 6. Mengganti linen yang kotor Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif
13.30 7. Membatasi jumlah pengunjung Ds : pasien bersedia
13.30 8. Memberikan klindamisin 300mg Do : pasien kooperatif
9. Perawatan kateter urine Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif

15
Diagnosa Jam Implementasi Respon Paraf
Ketidakefektif 13.15 1. Mengkaji pengetahuan dan pengalaman ibu DS: pasien mengatakan ASInya masih keluar
an pemberian dalam pemberian ASI sedikit. Pasien mengatakan akan menyusui
ASI bayinya jika sudah memungkinkan.
berhubungan DO: puting sudah menonjol, tidak bengkak, ASI
dengan keluar sedikit sedikit.
kurangnya 13.15 2. Mengkaji kemampuan bayi untuk lacth on dan Ds : pasien bersedia
pengetahuan mengisap secara efektif Do : pasien kooperatif
menyusui 13.20 3. Mengkaji ketidaknyamanan (seperti putting Ds : pasien mengatakan takut menyusui karena
(26 lecet, kongesti payudara) ada luka jahitan
Desember Do : pasien kooperatif
2017) 13.30 4. Menentukan keinginan dan motivasi ibu untuk Ds : pasien bersedia
menyusui Do : pasien kooperatif
13.30 5. Mengajarkan manfaat ASI Ds : pasien bersedia
Do : Pasien dapat menyebutkan kembali
infomasi yang diberikan tentang ASI.
13.30 6. Mengajarkan pemahaman ibu tentang isyarat Ds : pasien bersedia
menyusui dari bayi Do : pasien kooperatif
13.30 7. Mengajarkan teknik menyusui dengan benar Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif, Pasien dapat
menyebutkan kembali infomasi yang diberikan
tentang cara menyusui.
13.30 8. Mengajarkan cara melakukan breshcare Ds : pasien bersedia
9. Mendukung keluarga memotivasi pasien untuk Do : pasien kooperatif
pemberian ASI Ds : keluarga bersedia

16
Do : keluarga kooperatif
Nyeri Akut 08.00 1. Memonitor nyeri pasien Ds: pasien mengatakan nyerinya sudah banyak
(27 Desember berkurang dan sudah dapat duduk. Pasien P:
2017) ditekan Q :tajam R: abdomen bawah S: 4 T:
menetap. Pasien merasa nyaman setelah
diajarkan dan menerapkan guided imagery dan
akupresur. Pasien mengatakan dapat tidur dan
istirahat tanpa terganggu nyeri
Do: pasien terlihat sudah tidak memegang area
bawah perut, gelisah dan meringis pasien sudah
tidak terlihat. Pasien dapat mendemonstasikan
teknik relaksasi napas dalam
08.10 2. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan Ds : pasien bersedia
istirahat Do : pasien kooperatif
08.15 3. Menyarankan pasien dapat mengurai hal yang Ds : pasien mengatakan nyeri menurun jika
menimbulkan nyeri dielus elus
Do : pasien kooperatif
08.15 4. Motivasi pasien untuk mulai duduk Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif
08.15 5. Mengajarkan guided imagery untuk mengurangi Ds : pasien bersedia
nyeri Do : pasien kooperatif
08.25 6. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan Ds : pasien bersedia
kenyamana pasien Do : pasien kooperatif
08.25 7. Mengevalusi guided imagery untuk mengurangi Ds : pasien bersedia
nyeri Do : pasien kooperatif, pasien belum mampu

17
melakukan guided imagery
8. Memberikan obat asam mefenamat 500mg Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif
Resiko 08.30 1. Menjauhkan faktor yang dapat menyebabkan Ds : pasien mengatakan nyeri lukanya berkurang.
infeksi (27 infeksi bagi pasien, seperti barang yang kotor, Pasien mengatakan akan menjaga kebersihan diri
Desember membrsihkan meja, membuang sisa makanan. lingkungan
2017) Do : lingkungan pasien bersih dan rapih. Pasien
kooperatif
08.30 2. Mendorong pasien untuk makan sebagai Ds : pasien bersedia
nutrisinya. Do : pasien kooperatif, pasien menghabiskan
porsi makan yang diberikan.
09.00 3. Mengajarkan tanda dan gejala infeksi Ds : pasien bersedia
Do : Pasien dan keluarga dapat
mendemonstrasikan kembali tanda gejala infeksi
09.00 4. Mengganti ganti balut luka post operasi Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif, Luka operasi bersih, tidak
ada edema, kemerahan, pus dan tidak berbau.
09.15 5. Mengajarkan perawatan dan kebersihan luka Ds : pasien bersedia
post SC Do : Pasien dan keluarga dapat
mendemonstrasikan kembali cara perawatan dan
kebersihan luka post operasi.
09.20 6. Memonitor tanda infeksi pada pasien Ds : pasien bersedia
Do: luka bersih, nyeri berkurang, tidak ada
kemerehan, tidak ada edema.
09.20 7. Membersihkan bed pasien Ds : pasien bersedia

18
Do : lingkungan pasien bersih, dan rapih
10.00 8. Mendukung pasien menjaga kebersihan ruangan Ds : pasien bersedia
10.00 9. Melakukan vulva hygiene . Do : pasien kooperatif, area perineum, bersih,
tidak ada tanda tanda infeksi.
Ketidakefektif 08.45 1. Mengevaluasi pengetahuan dan pengalaman Ds: pasien mengatakan ASInya masih keluar
an pemberian ibu dalam pemberian ASI sedikit. Pasien mengatakan akan menyusui
ASI bayinya.
berhubungan Do: pasien mampu mendemostrasikan cara
dengan menyusui yang benar
kurangnya 09.00 2. Mengkaji keadaan bayi Ds: -
pengetahuan Do: suhu 36,80C, bayi tidak rewel, tidak
menyusui kebiruan, tidak ada sianosis.
(27 09.00 3. Memotivasi ibu untuk melakukan perawatan Ds : pasien bersedia
Desember breshcare secara mandiri rutin setiap hari Do : pasien kooperatif, Pasien sudah bisa
2017) mendemonstrasikan perawatan breshcare
09.00 4. Melakukan perawatan breshcare Ds : pasien bersedia
Do : puting sudah menonjol, tidak bengkak, ASI
keluar sedikit-sedikit.
09.00 5. Memotivasi ibu memakan makanan bernutrisi Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif, dan menghabiskan porsi
makan yang disediakan
Nyeri Akut 21.15 1. Memonitor nyeri pasien Ds: pasien mengatakan nyerinya sudah banyak
(28 Desember berkurang dan sudah dapat ADLs dan berjalan.
2017) Pasien mengatakan P: ditekan Q :tajam R:
abdomen bawah S: 4 T: menetap. Pasien merasa

19
sudah tidak perlu teknik relaksasi karena sudah
tidak merasa nyeri yang menggangguasien
mengatakan dapat tidur dan istirahat tanpa
terganggu nyeri
Do : Pasien dapat mobilisasi dan aktivitas tanpa
terganggu nyerinya
21.20 2. Menginstruksikan pasien untuk meningkatkan Ds : pasien bersedia
istirahat Do : pasien kooperatif
21.20 3. Motivasi pasien untuk mulai berjalan dan Ds:pasien mengatakan sudah mulai belajar
toileting mandiri berjalan sedikit sedikit
Do : pasien sudah bisa berjalan ke kamar mandi
22.00 4. Mengatur bed dan ruangan yang sesuai dengan Ds : pasien bersedia
kenyamanan pasien Do : pasien kooperatif
Resiko infeksi 21.00 1. Menjauhkan faktor yang dapat menyebabkan Ds : pasien bersedia
(28 Desember infeksi bagi pasien, seperti barang yang kotor Do : pasien kooperatif, Lingkungan kamar pasien
2017) bersih dan rapih.
21.00 2. Membersihkan bed pasien Ds : pasien bersedia
Do : pasien kooperatif, Lingkungan kamar pasien
bersih dan rapih
21.05 3. Mendorong pasien untuk makan sebagai Ds : pasien bersedia
nutrisinya Do : pasien kooperatif
21.15 4. Mendukung pasien menjaga kebersihan ruangan
21.20 5. Mengevaluasi tanda dan gejala infeksi Ds : pasien mengatakan nyeri sudah berkurang,
sudah dapat beraktivitas secara mandiri.
Do: TD: 110/80mmHg RR 20x/permenit,

20
nadi84/menit. Suhu : 36.9 oC.
21.20 6. Mengevaluasi perawatan dan kebersihan luka Ds : pasien mengatakan sudah paham tentang
post SC perawatan luka post SC
Do : pasien mampu menjelaskan cara perawatan
dan kebersihan luka post SC
21.25 7. Memonitor tanda infeksi pada pasien Ds : pasien mengatakan nyeri sudah mulai
berkurang
Do : Luka operasi tertutup kasa, bersih, tidak ada
edema, kemerahan, pus dan tidak berbau.
Ketidakefektif 21.30 1. Mengevaluasi pengetahuan dan pengalaman Ds : pasien mengatakan ASInya sudah keluar
an pemberian ibu dalam pemberian ASI banyak
ASI Do : pasien koopratif
berhubungan 21.45 2. Memotivasi ibu memakan makanan bernutrisi Ds : pasien bersedia
dengan Do : pasien kooperatif
kurangnya 21.45 3. Mendukung keluarga memotivasi pasien untuk Ds: pasien mengatakan puting sudah menonjol,
pengetahuan pemberian ASI eklusif tidak bengkak, ASI keluar cukup lancar.
menyusui Do :Pasien dapat menyebutkan kembali infomasi
(28 Desember yang diberikan tentang ASI. Suhu bayi 37 0C
2017)

21
Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf

26 Desember Nyeri akut b.d. S: pasien mengatakan masih nyeri ketika akan bergerak dan ditekan sehingga meningkatakan
2017 agen cedera ketidaknyamana pasien. P: ditekan Q:tajam R: abdomen bawah S: 5 T: menetap. Pasien merasa `
fisik nyaman ketika dilakukan akupresur

O: pasien terlihat memegang area bawah perut, pasien gelisah. Pasien kurang fokus terhadap
lingkuangan dan orang.

A: Nyeri akut (Masalah belum teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
\ 1. Melaporkan adanya nyeri 3 5 4
\ 2. Frekuensi nyeri 3 5 4
\ P:
\ 1. Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
\ 2. Monitor tanda-tanda vital
\ 3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruang pencahayaan dan
\ kebisingan.
\ 4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi guided imagery
5. Motivasi pasien atas nyerinya
l 6. Tingkatkan istirahat

22
26 Desember Resiko infeksi S: pasien mengatakan lukanya tidak bengkak
2017
O: Hb 12.0 g/dL, WBC: 12.200 %. capilary refill <2detik, turgor kulit <2detik, konjungtiva
masih anemis, mukosa masih sedikit pucat, mukosa lembab, TD: 110/70mmHg RR
23x/permenit, nadi 83x/menit. Suhu: 37.5 oC Luka operasi bersih, tidak ada edema, kemerahan,
pus dan tidak berbau. Pasien dan keluarga dapat cuci tangan sebelum masuk ruangan.

A: Resiko infeksi ( masalah belum teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Tanda-tanda infeksi 3 5 4
2. Pasien mengerti pencegahan 3 5 3
infeksi

P:
1. Jauhkan faktor yang dapat menyebabkan infeksi bagi pasien
2. Tingkatkan intake nutrisi
3. Kolaborasi pemberian antibiotik
4. Monitor tanda infeksi pada pasien
5. Dorong masukan cairan pada pasien
6. Monitor luka pasien
7. Dorong istirahat pasien
8. Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

23
26 Desember Ketidakefektifa S: pasien mengatakan ASInya masih keluar sedikit. Pasien mengatakan akan menyusui bayinya.
2017 n pemberian
ASI O: puting sudah menonjol, tidak bengkak, ASI keluar sedikit sedikit. Pasien dapat menyebutkan
berhubungan kembali infomasi yang diberikan tentang ASI. Keadaan umum bayi baik.
dengan
kurangnya A: Ketidakefektifan pemberian ASI (masalah belum teratasi)
pengetahuan Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
menyusui 1. Mengetahui teknik menyusui dan 3 5 4
manfaat ASI
P:
1. Tentukan keinginan dan motivasi ibu untuk menyusui
2. Ajarkan manfaat ASI
3. Ajarkan pemahaman ibu tentang isyarat menyusui dari bayi
4. Instruksikan ibu dalam teknik menyusui yang meningkatkan ketrampilan dalam menyusui
bayi.
5. Instruksikan ibu untuk memeras susunya

24
27 Desember Nyeri akut b.d. S: pasien mengatakan nyerinya sudah banyak berkurang dan sudah dapat duduk. Pasien P:
2017 agen cedera ditekan Q :tajam R: abdomen bawah S: 4 T: menetap. Pasien merasa nyaman setelah diajarkan
fisik dan menerapkan teknik napas dalam. Pasien mengatakan dapat tidur dan istirahat tanpa
terganggu nyeri.

O: pasien terlihat sudah tidak memegang area bawah perut, gelisah dan meringis pasien sudah
tidak terlihat. Pasien dapat mendemonstasikan teknik relaksasi napas dalam.

A: Nyeri Akut (masalah belum teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Melaporkan adanya nyeri 3 5 5
2. Frekuensi nyeri 3 5 4
P:
1. Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruang pencahayaan dan
kebisingan.
4. Mengevaluasi tentang teknik non farmakologi
5. Berikan kolaborasi analgetik
6. Motivasi pasien atas nyerinya
7. Tingkatkan istirahat

25
27 Desember Resiko infeksi S: pasien mengatakan nyeri lukanya berkurang. Pasien mengatakan akan menjaga kebersihan
2017
O: TD: 100/80mmHg RR 20x/permenit, nadi 84x/menit. Suhu : 36.6 oC. Luka operasi bersih
Luka tertutup kasa, luka operasi bersih, tidak ada edema, kemerahan, pus dan tidak berbau.
Pasien dan keluarga dapat mendemonstrasikan kembali tanda gejala infeksi, cara perawatan dan
kebersihan luka post operasi. Lingkungan kamar pasien bersih.

A: resiko infeksi (masalah belum teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Tanda-tanda infeksi 3 5 5
2. Pasien mengerti pencegahan 3 5 4
infeksi
P:
1. Jauhkan faktor yang dapat menyebabkan infeksi bagi pasien
2. Kolaborasi pemberian antibiotik
3. Monitor tanda infeksi pada pasien
4. Monitor luka pasien
5. Ajarkan pasien perawatan luka

26
27 Desember Ketidakefektifa S: pasien mengatakan ASInya masih keluar sedikit.
2017 n pemberian
ASI O: puting sudah menonjol, tidak bengkak, ASI keluar sedikit-sedikit. Pasien sudah bisa
berhubungan mendemonstrasikan cara menyusui. Pasien dapat menyebutkan kembali infomasi yang diberikan
dengan tentang ASI. Keadaan umum bayi baik, suhu bayi 37 0 C.
kurangnya
pengetahuan A: Ketidakefektifan pemberian ASI (masalah belum teratasi)
menyusui Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Mengetahui teknik menyusui dan 3 5 4
manfaat ASI

P:
1. Ajarkan pemahaman ibu tentang isyarat menyusui dari bayi
2. Instruksikan ibu dalam teknik menyusui yang meningkatkan ketrampilan dalam menyusui
bayi.
3. Instruksikan ibu untuk memeras susunya
4. Instruksikan kepada ibu tentang alat pemompa payudara dan teknik untuk mempertahankan
suplai ASI

27
28 Desember Nyeri Akut b.d. S: pasien mengatakan nyerinya sudah banyak berkurang dan sudah dapat ADLs dan berjalan.
2017 agen cedera Pasien mengatakan P: ditekan Q :tajam R: abdomen bawah S: 4 T: menetap. Pasien
fisik mengatakan dapat tidur dan istirahat tanpa terganggu nyeri

O: Pasien dapat mendemonstasikan teknik relaksasi napas dalam. Pasien dapat mobilisasi dan
aktivitas tanpa terganggu nyerinya

A: Nyeri Akut (Masalah belum teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Melaporkan adanya nyeri 3 5 5
2. Frekuensi nyeri 3 5 4

P:
1. Observasi reaksi nonverbal dan ketidaknyamanan
2. Monitor tanda-tanda vital
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruang pencahayaan dan
kebisingan.
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi
5. Motivasi pasien atas nyerinya
6. Tingkatkan istirahat

28
28 Desember Resiko infeksi S: pasien mengatakan nyeri lukanya berkurang. Pasien mengatakan akan menjaga kebersihan.
2017
O: TD: 110/80mmHg RR 20x/permenit, nadi84/menit. Suhu : 36.9 oC. Luka operasi bersih, tidak
ada edema, kemerahan, pus dan tidak berbau. Pasien dan keluarga dapat mendemonstrasikan dan
menerapkan kembali tanda gejala infeksi, cara perawatan dan kebersihan luka post operasi.
Lingkungan kamar pasien bersih .

A: resiko infeksi (Masalah teratasi)


Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
1. Tanda-tanda infeksi 3 5 5
2. Pasien mengerti pencegahan 3 5 5
infeksi

P:
1. Jauhkan faktor yang dapat menyebabkan infeksi bagi pasien
2. Kolaborasi pemberian antibiotik
3. Monitor tanda infeksi pada pasien
4. Monitor luka pasien
5. Ajarkan pasien perawatan luka.

29
28 Desember Ketidakefektifa S: pasien mengatakan ASInya sudah keluar banyak dan sudah menyusui bayinya.
2017 n pemberian
ASI O: puting sudah menonjol, tidak bengkak, ASI keluar cukup lancar. Pasien dapat menyebutkan
berhubungan kembali infomasi yang diberikan tentang ASI. Keadaan umum bayi baik.
dengan
kurangnya A: ketidakefektifan pemberian ASI (masalah teratasi)
pengetahuan Indikator Skala Awal Skala Tujuan Skala Akhir
menyusui 1. Mengetahui teknik menyusui dan 3 5 5
manfaat ASI

P:
1. Dukung ibu dalam teknik menyusui yang meningkatkan ketrampilan dalam menyusui
bayi.
2. Dukung ibu untuk memeras susunya
3. Dukung keluarga membantu dan meotivasi ibu menyusui

30
31

Vous aimerez peut-être aussi