Vous êtes sur la page 1sur 15

1

AKADEMI KEPERAWATAN GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI


Jl. Tentara Pelajar no 1 Telp ( 0273 ) 322610
Mata Kuliah : Agama Katolik

1. Agama Kristen Katolik


a. Pengertian Agama Kristen Katolik
 Agama adalah kepercayaan/ ungkapan iman terhadap Yang Mahakuasa, yang dianut oleh
seseorang atau kelompok sebagai cara dan jalan hidup berbakti kepada Yang Mahakuasa.
Dalam agama iman mendapat bentuk yang khas, yang memampukan orang beriman
mengkomunikasikan imannya dengan orang lain. Dalam agama orang memperlihatkan sikap
hatinya di hadapan Allah.
 Ada tiga keutamaan dalam agama Katolik yaitu : iman, harapan dan kasih. Ketiganya saling
keterkaitan.
 Agama Kristen adalah agama yang dianut oleh orang-orang yang percaya kepada Yesus
Kristus. Yesus diimani sebagai penyelamat manusia . Yesus itu sungguh manusia dan sungguh
Allah. Dia merupakan Jalan, Kebenaran dan Hidup. Pertama kali para pengikut Kristus
disebut Kristen di Antiokia ( Kisah Para Rasul 11; 26 ).
 Katolik artinya umum, universal, orang kebanyakan. Sifat umum ini karena dalam ajaran
agama terbuka bagi siapa saja, dimana saja, budaya apa saja, kapan saja dan nilai-nilai luhur
yang ada di dalamnya juga bisa berlaku bagi yang non Katolik.
 Dengan demikian agama Katolik adalah agama yang dianut oleh orang yang percaya kepada
Yesus Kristus sebagai penyelamatnya , mempunyai sifat universal.Kepemimpinan / hirarki
dipimpin oleh Paus dalam kegembalaannya bersama para Uskup dibantu oleh para Imam
/ Pastor/Romo. Paus adalah Uskup Roma, pengganti Santo Petrus, wakil Kristus di dunia.
Sedangkan Uskup adalah pengganti para Rasul. Uskup memimpin umat Katolik se Keuskupan
Imam pemimpin umat katolik di Paroki. Paus sekarang bernama Fransiskus. Uskup Keusupan
Agung Semarang sekarang Uskup Yohanes Puja Sumarta, Pr.
b. Sejarah Perkembangannya
 Dimulai sejak Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. Sesudah dibaptis Yesus pergi
ke padang gurun untuk berpuasa selama 40 hari. Puasa dan doa ini dijadikan persiapan untuk
tampil untuk berkarya mewartakan Kerajaan Allah. Dia mewartakan lewat pengajaran , pe
nyembuhan orang sakit, mengusir setan, membangkitkan orang mati serta keteladanan.
 Yesus memanggil murid-muridnya, dan memilih mereka 12 orang yang disebut Rasul.
Mereka diajak tinggal bersama Dia, pergi bersama Dia selama 3 tahun mulai Yesus dibaptis
sampai Yesus naik kesurga setelah Ia sengsara,wafat, dimakamkan dan bangkit dari mati.
Nama ke duabelas Rasul adalah : Simon yang diberi nama Petrus, 2 Andreas saudara Simon,3
Yakobus, 4 Yohanes, 5 Filipus, 6. Bartolomeus, 7 Mateus, 8 Thomas, 9 Yakobus anak Alfeus,
10 Simon orang Zelot , 11 Yudas ( Tadeus) anak Yakobus, dan 12 Yudas Iskariot yang
kemudian mengkhianati Yesus. Pengalaman sengsara, wafat dan bangkit ternyata menjadi
pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Pengalaman ini menjadi titik tolak iman me reka
bahwa Yesus sungguh manusia dan sungguh Allah. Maka dengan gembira mereka
mewartakan Yesus dan inilah Injil. Injil artinya kabar gembira bahwa Allah menye
lamatkan manusia dalam diri Yesus.Pewartaan itu awalnya bersifat lesan, sebagai kesaksian
atas apa yang mereka lihat dan alami ( bukan kata orang) maka terjadilah tradisi lesan. Tetapi
kemudian ada yang dibukukan yaitu Kitab Suci Perjanjian Baru yang didalamnya dimuat
juga Injil .
 Penulis kitab Injil adalah : Mateus, Markus, Lukas dan Yohanes. Titik tolak penulisan dari
sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus. Maka semua ke 4 Injil memuat peristiwa
tersebut. Maka bisa dimengerti kalau tidak semua Injil memuat tentang masa kecil/ kanak-
kanak Yesus. Hanya Mateus dan Lukas yang menulis masa kanak-kanak Yesus.
 Tujuan penulisan Injil supaya orang yang membaca menjadi percaya bahwa Yesus adalah
Penyelamat manusia. Para penulis Injil supaya mereka tidak kehilangan moment yang begitu
2

penting dan menggembirakan. Mereka juga ingin supaya kabar gembira ini bisa dialami oleh
setiap orang yang membacanya, sehingga meskipun mereka tidak melihat /menyaksikan,
tetapi kalau percaya dia diselamatkan.
 Gereja yaitu perkumpulan orang beriman pada Kristus. Mereka menghidupi tradisi lesan
maupun tulisan ( Kitab Suci ). Dengan kesaksian hidup menggereja, ternyata banyak orang
yang tertarik dan bergabung. Bandingkan Kisah Para Rasul 2 : 41 – 47 tentang Cara Hidup
jemaat Perdana.
C. Pembawanya
 Yesus adalah pokok. Dia sebagai Injil yaitu kabar gembira karena telah menjadi perwujudan
Allah yang menyelamatkan manusia.
 Para Rasul dan para murid. Mereka dengan giat dan semangat mewartakan apa yang mereka
lihat , dengar , saksikan dan alami dalam diri Yesus . Kesaksian para Rasul dan para murid
adalah sebagai perwujudan iman , rasa syukur serta bangga atas kehadiran Yesus.
 Gereja yang diawali oleh para Rasul dan dengan setia melanjutkan karya keselamatan Yesus .
 Para misionaris. Mereka adalah orang-orang yang terpanggil dan diutus untuk mewartakan
Injil ke manapun mereka pergi. Tugas tersebut mereka yakini sebagai tugas perutusan dari
Tuhan Yesus sendiri agar karya keselamatannya tetap diwartakan bagi semua orang di segala
bangsa.

D. Keyakinan/ Keimanan/ ketuhanan


 Keyakinan / Keimanan Orang Katolik dirumuskan dalam doa Aku Percaya / Sahadad Para
Rasul. Isinya sebagai berikut :
1. Aku percaya akan Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi.
1. Yesus Kristus , Putra tunggal, adalah Tuhan.
2. Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria
3. Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan
dimakamkan.
4. Yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati
5. Yang naik ke surga, duduk disebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa.
6. Dari situ Ia akan mengadili orang hidup dan yang mati.
7. Percaya pada Roh Kudus
8. Gereja Katolik yang Kudus, persekutuan para kudus,
9. Pengampunan dosa
10. Kebangkitan badan
11. Kehidupan kekal. Amin.

Ad 1. Dikatakan aku bukan saya, bukan kami, bukan kita karena menunjuk pada diriku sendiri.
Percaya kepada Allah artinya mengakui sebagai yang benar, mendasarkan diri kepada Nya.
Menerima Allah sebagai dasar dan tujuan hidup, menyerahkan diri sepenuhnya secara bebas
kepada kehendakNya. Dalam Allah aku merasa aman, dan terjamin.  iman, aman, amin.
Yang aku percayai adalah Allah Tritunggah Mahakudus, yaitu Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Dia adalah Allah yang Esa satu kodrat, tetapi tiga diri adalah misteri. Dia tidak dapat
dijelaskan secara sempurna oleh akal budi manusia, sebab jika manusia bisa menangkap dan
menjelaskan secara sempurna mengenai pribadi Allah, maka Allah bukanlah Allah lagi.
Sebab dengan demikian berarti manusia dapat mengatasi kemahakuasaan dan
kemahasempurnaan Allah sendiri. Tritunggal Mahakudus tidak menyatakan dan mengacu
pada jumlah Allah, tetapi lebih mengacu pada kemuliaan , keagungan , dan relasi yang
sempurna yaitu dalam kasih. Teks yang mengacu Tritunggal : Markus 1 : 10-11; Yoh 14: 16,
Matius 28: 19, Kis 7;55, 2 Kor 13 :13.
Menyebut Allah adalah Bapa, bukan karena Dia laki-laki, sebab Allah itu Roh. Tetapi karena
meneladan Yesus yang menyebut Allah itu Bapa.( Mat 5 : 48,Mrk 14;36 Yoh 5, 18 ). Yesus
juga mengajarkan kepada kita untuk berdoa kepada Bapa di surga ( Mat 6,9 ).Hanya dalam
iman Yesus Kristus, kita berani menyebut Allah itu Bapa.
3

Dengan menyebut Allah itu Bapa yang ada di surga, semakin jelas transedensi Allah dan
sema kin jelas keagungan Allah bahwa Ia ada di surga mengatasi segala ciptaan-Nya. Bapa
inilah keistimewaan dan kekhasan sebutan Allah bagi orang Kristen. Allah transenden
sekaligus imanen, agung sekaligus dekat dan memperhatikan manusia.
Gelar Allah sebagai Bapa ( Mat 6;9 ), Mahakuasa ( Ayub 37; 23, Mat 26; 64). Pencipta
( Kej.14; 19, Ayub 4;17, Rom 1;25 ).
Gelar Mahakuasa sangat eksplisit sekali disebutkan kekuasaan Allah melebihi segala
kekuasaan apa saja yang ada di bumi, sebab Ia Mahakuasa. Pencipta berarti Allah pencipta
berkuasa atas segala ciptaanNya, dengan segala isi yang ada di langit dan bumi, dan semua
bergantung kepada-Nya.
Ad 2. Nama Yesus diberikan Yusuf sesuai pesan malaekat Gabriel. Yesus artinya :” Allah
menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka”. ( Mat 1;21).
Yesus adalah Allah Putera yang menjelma menjadi manusia ( Yoh 1; 2. 14 ). Ia menjadi
manusia untuk menyelamatkan/ menebus dosa manusia. Dosa jadi penghalang manusia
berelasi dengan Allah. Dengan ditebus oleh Yesus, hubungan manusia dengan Allah
dipulihkan. Yesus sebagai Anak/ Putera tentu ini tidak bersifat biologis. Sebab Allah adalah
Roh. Ada macam-macam sebutan anak. Tetapi hanya ada satu Putra Tunggal ( Yoh 1 : 14,
18:3, 16. 18 ). Hubungan dekat antara Yesus sebagai Allah dengan Bapanya bisa kita lihat
dalam kata-kata Yesus sendiri : ” Aku dan Bapa adalah satu ” Sebab apa yang dikerjakan
Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak ( Yoh 5:19). Barang siapa melihat Aku, ia melihat
Bapa ( Yoh 14 :9 ). Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku ( Yoh 14:10).
Yesus sungguh Allah. Yoh 1: 1, Yoh 20: 28, Tit 2: 13; 2 Ptr 1 : 1, 1 Yoh 5 : 20. Walaupun
Yesus Allah, ia tidak sama dengan Allah Bapa. ” Bapa lebih besar daripada Aku”. Yoh 14 :
28. Yesus menjadi Tuhah karena Dia bangkit dari mati.
Ad 3. Roh Kudus adalah pribadi ketiga dari Allah Tritunggal. Yang dikandung dari Roh Kudus.
( Mat 1 : 18 – 20 , Lk 1 : 35 ) Ini artinya Yesus berasal dari Allah dan Yesus sungguh Allah.
Ke –Allah-an itu nampak dalam sabda dan karya-Nya. ” Sebelum Abraham ada , Aku telah
ada” ( Yoh 8:58). Dalam karya-karyaNya Yesus banyak membuat mujizat. Mujizat itu
adalah menampakkan karya Allah dalam diri Yesus.
Yesus dilahirkan oleh perawan Maria, ini berarti bahwa Yesus sungguh-sungguh manusia.
Sebagai manusia, Yesus merasakan kelemahan-kelemahan yang pernah dialami oleh
manusia, hanya Ia tidak pernah berbuat dosa. Di bawah salib Yesus menyerahkan ibu-Nya
kepada Yohanes, dan bukan kepada saudara-saudara-Nya.
Ad 4. Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan wafat dan
dimakamkan. Derita Yesus adalah :
 Dikhianati oleh Yudas, demi 30 keping perak.
 Ditinggal sendirian ketika mengalami sakrat maut di kebun Zaitun.
 Didera, dicambuk, diludahi, dimahkotai duri, memikul salib.
 disalib dan pada ke dua tangan serta kaki dipaku. Lambungnya di tombak.
Ponsius Pitalus adalah seorang bangsa Romawi, yang menjadi gubernur di Yerusalem saat
itu. Dia yang menuliskan kata INRI di atas kayu salib Yesus. INRI artinya Yesus Nasareth
Rex Iudeorum atau Yesus dari Nasaret Raja orang Yahudi. Yesus disalibkan disaksikan oleh
Yohanse ( Yoh 19:39, 21:24).Juga para Rasul berkat karya Roh Kudus mereka memberi
kesaksian tentang kematian Yesus di dalib. Kis 3 : 12 – 15. Kis 5 : 29 – 32.
Yesus dimakamkan karena Dia sungguh sudah mati. Makamnya saja dijaga oleh para
serdadu bukan para murit-Nya. Mt 27 : 62-66. Ia dimakamkan sesuai dengan adat Yahudi,
tetapi karena hari Sabat maka mayat Yesus tidak dimandikan sebagaimana mestinya, hanya
diberi rempah-rempah harum dan minyak wangi ( Lk 23 : 54 ). Setelah itu mayat Yesus
dibungkus dengan kain lenan dan dimasukkan ke dalam gua dan ditutup dengan batu besar.
Untuk tim pangruktilaya : Yohanes, Maria, Maria Magdalena, Yusuf dari Arimatea dan
Nikodemus.
Ad 5. Yang turun ke tempat penantian pada hari ketiga Ia bangkit dari antara orang mati.
Menurut pandangan orang Yahudi, alam terbagi menjadi 3: Bumi, surga, dan bawah bumi.
Semua orang mati pasti mampir dulu ke bawah bumi ( berkumpulnya orang mati / tempat
4

penantian ), baik orang yang baik maupun orang yang jahat. Disanalah mereka menantikan
kebangkitan dari Allah.
Yesus turun ke tempat penantian berarti Dia membawa kabar gembira karena keselamatan
yang IA berikan kepada orang-orang yang hidupnya berkenan kepada Allah. Yesus tidak
tiggal di tempat itu, IA hanya turun untuk mengadili.
Yesus bangkit dari mati pada hari yang ketiga. Ia wafat pada hari Jum’at dan bangkit pada
hari Minggu pagi ( Mat 28: 1 ) Kebangkitan Yesus sesuai dengan sabdanya sendiri ( Mk 9 :
31 } dan Kitab Suci ( Lk 23:27). Dengan bangkit dari mati berarti Yesus telah mengalahkan
maut. Karena maut berasal dari dosa, maka dengan mengalahkan maut Yesus telah
mengalahkan dosa. Berarti Dia sungguh Tuhan dan Juruselamat manusia. Bukti Yesus
bangkit dari mati : Yoh 20:9, Mat 27: 5-6, Tyoh 20: 10 – 23, Lk 24 :3 , Yoh 2:5.
Ad 6. Yang naik ke surga. Duduk di sebelah kanan Allah Yang Mahakuasa.
Menurut pengertian Yahudi, surga itu di atas, dipisahkan dengan bumi. Di surga adalah
tempat tahta Allah. Dengan Yesus naik ke surga berarti Ia telah selesai menunaikan tugas-
Nya di dunia, lalu kembali ke asal mula : hidup bersama Allah Bapa dalam kemuliaan.
Yesus naik ke surga setelah 40 hari dari kebangkitan-Nya dari mati. Selama 40 hari itu
Yesus sering menampakkan diri kepada murid-muridNya. KenaikanNya ke surga terjadi di
Yerusalem dengan disaksikan oleh para murid-Nya ( Kis 1: 13 ). Yesus naik ke surga untuk
mengutus Roh Kudus ( Yoh 18 : 7 ) dan menyediakan tempat bagi kita di surga ( Yoh 14 : 2-
3 ).
Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa, berarti Yesus mengambil bagian dalam kekuasaan
Allah Bapa. Yesus menjadi penguasa / Raja.
Ad 7. Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati.
Yesus akan datang mengadili orang hidup dan mati. Maksudnya ialah Yesus menjadi hakim
atas semua orang dari segala zaman dan tempat. Kuasa ini diberikan oleh Allah ( bdk Mat.
28 : 18 ). Allah sendiri yang menentukan Yesus menjadi hakim atas orang hidup dan mati
( Kis 10 : 42 ), menjadi hakim yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan ( Yak 4:12
).
Kiamat dan kematian tidak dapat diketahui kapan, dimana, dan bagaimana. Kapan
datangnya kiamat Yesus sendiri juga tidak tahu (markus 13 : 32 ). Tetapi setiap orang pasti
akan menghadapi tahta pengadilan Allah. Setiap orang harus memberikan
pertanggungjawaban tentang dirinya sendiri kepada Allah, sesuai dengan apa yang telah
dilakukannya dalam hidup ini. ( Rom 14: 10-12; 2 Kor 5 : 10 ).
Ad 8. Aku percaya akan Roh Kudus.
Roh Kudus adalah Pribadi Allah ketiga. Ia adalah Roh Penghibur yang berasal dari Allah
Bapa dan Putera, namun yang berbeda dengan Allah Bapa dan Putera dalam tugasNya.
Tugasnya mengajarkan sesuatu dan mengingatkan kita akan semua ajaran Kristus. ( Yoh 14 :
26 ).
Roh Kudus turun atas para Rasul pada hari Minggu Pentakosta di Yerusalem. Sepuluh hari
setelah Yesus naik ke surga, atau 50 hari setelah Kristus bangkit dari mati ( Paskah ).
Kita percaya akan Roh Kudus, maka akibatnya kita percaya akan Allah Tritunggal, percaya
akan penyelenggaraan ilahi dalam hidup ini. Percaya bahwa Gereja dibimbing oleh Roh
Kudus sehingga iman, pengharapan dan kasih di dalam Gereja tidak padam dan musnah.
Roh Kudus memberikan 7 karunia ; Kebijaksanaa,, Pengertian, Pengetahuan, Nasehat,
Kekuatan, Kesalehan, dan Takut akan Allah.
Ad 9. Gereja Katolik yang kudus, Persekutuan para Kudus.
Istilah Gereja berasal dari bahasa Portugis igreja, Latin ecclesia, Yunani eklesia, yang artinya
kumpulan . Gereja adalah kumpulan orang-orang beriman kepada Yesus Kristus, yang
dibaptis dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus dan meneruskan karya keselamatan Allah
dalam dunia. Atau umat Allah yang sedang berziarah ke rumah Bapa. Dalam peziarahan ini
membutuhkan bangunan/gedung untuk berkumpul dan beribadat bersama, bangunan
tersebut disebut gereja. Jadi Gereja adalah umat Allah sedangkan gereja adalah bangunan
tempat ibadat.
5

Gereja didirikan oleh Yesus. Melalui Sabda, Karya dan Pribadinya terbentuklah suatu
Umat Allah yang baru, yang menggantikan yang lama ( Israel ) . Secara resmi Gereja
terbentuk sejak hari Pentakosta di Yerusalem. Para murid berani mewartakan Kristus.
Yang memimpin Gereja secara tidak kelihatan adalah Kristus sendiri. Tetapi secara duniawi /
kelihatan yaitu Paus dengan bantuan Roh Kudus. Paus bertindak sebagai wakil Kristus di
dunia, sebagai pemimpin umat Katolik se dunia.
Petrus sebagai Paus pertama kali. :” Dan Akupun berkata kepadamu:Engkau adalah
Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak
akan menguasainya. Kepadamu Kuberikan kunci Kerajaan Surga. Apa yang kauikat di
dunia akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia akan terlepas di surga.”
( Mat 16 : 18 – 19 ). Jadi dasar Gereja adalah Petrus dan para Rasul lainnya.
Adapun sifat-sifat Gereja yang dikehendaki Kristus ialah : Satu ( Yoh 17 : 20-21), Kudus
( Yoh 17 : 17 ), Katolik ( Mat 28 :19 ) dan Apostolik ( Mat 28 : 20 ). Satu karena kesatuan
iman, pengajaran, sakramen, kepemimpinan. Kudus karena bersumber pada Tuhan sendiri
yang hakekatnya adalah Kudus. Katolik karena Gereja Tuhan harus universal . Apostolik
karena berasal dari para Rasul yang telah diberi mandat suci oleh Yesus. Keempat sifat
inilah yang membedakan antara Gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus dengan gereja-
gereja yang lain.
Persekutuan para Kudus berarti semua orang beriman kepada Kristus dipersatukan oleh Roh
Kudus menjadi umat Allah yang Kudus. Persatuan ini mencakup hidup di dunia dan akherat,
orang yang masih hidup dan yang sudah meninggal. Oleh karena itulah kita berdoa kepada
Bapa di surga dengan perantara para Kudus ( Santo/a) dan kita mendoakan orang-orang
yang sudah meninggal dunia.
Ad 10. Pengampunan dosa.
Dosa adalah perbuatan yang melawan cinta kasih Allah, yang dilakukan secara bebas ( tidak
terpaksa ), sadar , dan tahu ( mengerti bahwa perbuatannya itu jahat).
Pengampunan dosa berarti dengan pengantaraan Yesus Kristus, Allah membaharui hidup
manusia yang lemah, yang tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Dengan
pengampunan dosa, hidup berahmat dipulihkan kembali dan hubungan dengan Allah dan
sesama yang renggang/ putus karena dosa berat, juga bisa dipulihkan kembali.
Pengampunan dosa sangat diperlukan karena dengan pengampunan dosa, hidup berahmat
dan persatuan dengan Allah dan sesama kita dipulihkan kembali. Selama belum ada
pengampunan dosa, hubungan kita dengan Allah dan sesama tetap renggang, bahkan putus.
Dalam Mateus 12 : 31 disebut dosa melawan Roh Kudus. Jenisnya :
1. Sengaja berbuat dosa karena tahu Allah itu Maha Pengampun.
2. Putus asa karena tidak percaya bahwa Allah akan mengampuni dosa.
3. Melawan kebenaran yang sudah diketahui
4. Iri hati akan kebaikan orang lain
5. Kemauan keras untuk hidup dalam dosa
6. Menolah rahmat Allah.
Ad 11. Kebangkitan Badan
Artinya bahwa manusia yang percaya kepada Yesus Kristus akan bangkit bersama-Nyadan
hidup hidup bersama-Nya dalam kemuliaan Bapa. Pada saat dibaptis kita bersatu dengan
Yesus yang telah wafat dan pada saat mati kita akan ikut bersama Kristus yang telah bangkit.
( Kol 2:12; 2 Kor 4 : 14).
Pada saat kebangkitan badan, yang dibangkitkan bukan jasad / mayat yang dulu, tetapi
seluruh pribadi manusia, jiwa dan raganya yang baru. Seluruh pribadi manusia diangkat ke
dalam bentuk ilahi ( 1 Kor 15 : 51 – 52; Rom 8 : 11 ). Kristus sendiri telah bangkit dengan
jiwa dan raga-Nya.
Ad 12. Kehidupan Kekal. Amin.
Hidup kekal artinya hidup bersatu dengan Allah dalam kebahagiaan dan kesempurnaan
selama-lamanya. Kehidupan itu terlepas dari ruang, waktu dan unsur. Tidak perlu tempat
untuk berada, tidak ada jangka waktu, dan tidak perlu gerak tenaga untuk hidup.
6

Amin adalah seruan tanda setuju.


 Sifat Allah :
1. Transenden dan Imanen.
Sifat transenden karena mengungkapkan sifat Allah yang khas yaitu melampaui, unggul,
mengatasi segala-galanya. Sedangkan imanen karena Allah dikenal sebagai Allah yang
memberi hidup, yang mau ” tinggal di dalam”. Dan oleh karena sifat yang transenden
dan imanen inilah maka kehadiran Allah tidak mengenal batas, waktu dan tempat .
Dimana-mana dan kapan saja DIA bisa hadir meskipun dalam waktu yang bersamaan

2. Yang Maha Esa.


Esa berarti satu, tunggal. Tetapi bukan monoteisme mutlak. Allah yang Tunggal dalam
iman Katolik mengacu pada Tri Tunggal Mahakudus, yaitu Bapa, Putera dan Roh
Kudus. Tentu ini tidak bisa mudah dan tidak masuk akal. Dan memang sampai
kapanpun Allah Tritunggal Maha kudus ini tetap merupakan misteri. Inilah dogma ajaran
resmi Gereja . Pengenalan Allah sebagai Bapa diterima dari Yesus sendiri, yang
mengatakan Allah adalah BapaNya. Bukan berarti Maria sebagai isterinya. Sebab Allah
tidak kawin dan dikawinkan. Ia adalah Roh. Namun Mahakuasa dan tak terjangkau oleh
pikiran manusia. Keesaan Allah juga dinyatakan oleh Yesus ( Markus 12,29 : Jawab
Yesus :” Hukum yang terutama ialah: Dengarlah hai umat Israel! Tuhan Allah kita
adalah Tuhan itu esa .

e. Sumber-sumber hukumnya
Adapun sebagai sumber hukum yang bisa dipertangungjawabkan adalah :
1. Kitab Suci ( merupakan sumber otentik )
1. Tradisi yaitu suatu kebiasaan yang dihidupi secara turun termurun.
2. Ajaran resmi Gereja. Misalnya konstitusi, ensiklik , aturan-aturan resmi, dsb.

f. Cara-cara Beribadat
Sebagaimana setiap agama perlu mengungkapkan imannya khususnya dalam relasinya dengan
Yang Mahakuasa, demikian juga agama Katolik mempunyai cara untuk mengungkapkan iman
nya lewat peribadatan, a.l :

1. Liturgi resmi dalam penerimaan sakramen-sakramen. Liturgi artinya ibadat resmi gereja.
Sakramen adalah tanda dan sarana kehadiran Allah dalam Yesus yang menyelamatkan
manusia. Dalam gereja Katolik mengakui ada 7 sakramen, yaitu : sakramen Baptis,
sakramen Krisma, sakramen Ekaristi, sakramen Tobat, sakramen Pernikahan, sakramen
Imamat dan sakramen Perminyakan. Dalam peribadatan yang resmi, urut-urutannyapun
sudah ditentukan dan pakem. Dalam liturgi resmi ini peribadatan selalu dilakukan secara
bersama, dipimpin oleh Imam atau Uskup.
2. Liturgi tidak resmi. Dalam peribadatan ini bisa dilakukan secara pribadi, bisa dalam
kelompok. Macamnyapun berbeda-beda. Yang dilakukan secara kelompok misalnya :
pemberkatan rumah, pemberkatan jenazah, doa peringatan arwah dari 7 – 1000 hari dsb.
Sedang yang dilakukan sendiri misalnya doa-doa pribadi seperti doa pagi, sebelum dan
sesudah makan, sebelum dan sesudah tidur, doa rosario, ziarah dsb.

g. Hubungan Antar Sesama Manusia dan Lingkungan


1. Hubungan antar sesama.
Sesama ditempatkan sebagai dirinya sendiri. Sumbernya adalah Yesus sendiri yang
mengajarkan dan memberikan teladan. Misalnya dalam Injil Mateus 22,29 : Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Mengasihi sesama bahkan menjadi cerminan
kasih kepada Allah. Jika seorang berkata :” Aku mengasihi Allah ” dan ia membenci
saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barang siapa tidak mengasihi saudaranya
7

yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya. ( surat 1 Yuhanes,
2;20 ). Lihat juga pada Injil Mateus 25; 40 dan 45. Manusia adalah sesama yang sangat
berharga, bernilai apalagi sama-sama sebagai citra Allah.

2. Hubungan antara Manusia dengan lingkungan atau Ekologi.


Manusia tidak bisa hidup tanpa lingkungan. Manusia dan lingkungan saling tergantung dan
saling membutuhkan. Manusia hanya bisa hidup karena ada lingkungan yang sehat, begitu
jugan supaya lingkungan tetap terjaga kelestarian dan terawat juga karena manusia. Dari
semula Allah menciptakan tumbuh-tumbuhan yang berbuah untuk hidup manusia dan
selanjutnya Allah menyerahkan tugas menguasai alam kepada manusia. Lihat Kej 1, 28-29.

Manusia sebagai pusat dan puncak ciptaan diberi kepercayaan dan tanggungjawab untuk
menguasai seluruh ciptaaan. Tentu saja menguasai berarti menggunakan/ memanfaatkan,
sekaligus juga bertanggungjawab untuk mengatur, memelihara serta melestarikan demi
kelangsungan dan perkembangannya. Maka dibutuhkan kesadaran manusia akan tanggung
jawab dalam hal ini. Sebab sekarang manusia banyak yang tidak bertanggungajawab dalam
hal ”menguasai alam”. Alam dirusak akibatnya alam juga tidak bersahabat dengan
manusia.

II. Kaidah dan Etika Agama Katolik yang Berhubungan dengan Kesehatan.
Kaidah = peraturan, yaitu apa yang seharusnya terjadi sesuai dengan keyakinan manusia
akan hal-hal yang benar dan baik. Sedangkan etika adalah penilaian kelakuan manusia dari
sudut ke susilaan, dimana seseorang mampu untuk membedakan baik dan buruk, serta
berakibat lang- sung dalam tindakan.

Dalam kaidah dan etika pada agama Katolik khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan, maka menyangkut :

1. Pandangan tentang hidup.

Hidup adalah anugerah Allah yang paling berharga. Untuk itu manusia selalu berusaha
agar hidupnya selalu dapat dialami dengan menggembirakan, tidak sekedar asal hidup.
Bahkan banyak cara orang berusaha mempertahankan hidup. Semua kegiatan dan aktifitas
mengarah pada ke langsungan hidup. Maka bila orang mengalami gangguan dalam hidup,
ia senantiasa berupaya untuk mengatasinya.

Bagi orang beriman hidup suatu yang bernilai dan indah, sebagai anugerah Tuhan
sekaligus me rupakan misteri. Misteri karena manusia tidak berkuasa atasnya. Sebab hidup
yang sungguh ada ini bagi manusia sekaligus tidak ada di dalam tangan manusia.
Meskipun manusia berjuang deng an segenap tenaga dan akal budi, manusia tetap tidak
bisa mempertahankan untuk selamanya. Jika bisa, paling hanya bersifat sementara atau
memperpanjang usia saja. Oleh karena itulah manusia mau mengisi kehidupan ini menjadi
suatu yang indah dan bernilai / bermakna.

2. Etika dalam hidup.

Hidup itu sangat berharga bagi setiap manusia, sehingga manusia perlu menjaganya. Namun
dalam menjaga hidup manusia, manusia perlu memperhatikan norma-norma. Manusia tidak
saja dituntut menghormati hidupnya sendiri, tetapi juga hidup orang lain. Sebab dihadapan
Tuhan semua manusia sederajad dan sama-sama dicintai secara istimewa. Maka tidak
dibenarkan jika ada ma nusia yang dikorbankan demi kehidupan manusia yang lain. Tuhan
tidak menghendaki manusia membunuh manusia, sebab hidup dan mati ada di tangan Tuhan
Allah. Sebaliknya sebagai manusia ciptaan Allah yang luhur, justru mengupayakan supaya
setiap manusia itu bisa mengalami hidup yang bahagia, yang bermakna, lewat kasih,
kesetiaan , kepedulian dsb.
8

Kaidah dan Etika Agama Katolik yang Berhubungan dengan Kesehatan.

Kita tahu apa artinya sehat. Bahwa sehat berarti tidak sakit, semua organ tubuh kita
berfungsi secara normal. Sehat adalah anugerah. Tetapi anugerah inipun perlu disambut
dengan cara ma nusia mengupayakan untuk menjaga agar tetap dalam keadaan sehat jasmani
dan rohani. Sebab manusia terdiri atas jasmani dan rohani.

Untuk menjaga kesehatan jasmani, memang banyak cara yang bisa ditempuh, antara lain :
menjaga lingkungan, makanan, dan olah raga.

Sedang untuk sehat rohani atau psikis, dibutuhkan suasana hati. Kita perlu bisa menata
hidup agar ada keseimbangan antara yang jasmani dan rohani. Kalau dulu ada pepatah :
dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Sekarang hal ini bisa terbalik, yaitu dalam
jiwa yang sehat terdapat badan yang sehat. Sekarang banyak penyakit yang ketika di cek
tidak ditemukan penyakitnya tetapi orang tersebut merasa sakit. Ternyata adanya tekanan-
tekanan / stres yang dialami oleh jiwa / kerohanian, bisa memunculkan gejala-gejala
penyakit fisik. Oleh karena itu perlu memelihara hidup kerohanian kita lewat doa, bacaan
rohani, refleksi, rekreasi, dsb. Kalau kita bisa menerima kenya taan, bisa menata emosi, kita
akan terbantu dalam mengalami hidup yang sehat.

Sebagai orang beriman sangat perlu meningkatkan hidup rohani sekaligus pasti akan
memerhatikan hidup yang jasmani, agar terdapat keselarasan hidup, sehingga hidup sungguh
membahagiakan dan penuh syukur.

&&&&&&&&&

III. Manusia Dalam Kehidupan


Hidup itu amat berharga. Oleh karena itu manusia selalu berusaha untuk mempertahankan hi
dupnya. Kalau sakit atau terancam nyawanya ia akan mencoba mengatasinya supaya dapat
bertahan. Lihat saja beberapa contoh dalam peristiwa hidup sehari-hari. Jika ada kecelakaan
atau musibah, orang berusaha untuk menolong, membantu dan menyadarkan supaya berhati-
hati agar sedapat mungkin hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi, dapat dihindari atau
diantisipasi supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang mengganggu/ merusak/ mencelakai hidup
manusia.

Memang hidup sangat berharga tetapi ternyata manusia tidak kuasa atasnya. Lihat saja
kenyataan bahwa setiap orang pasti akan mengalami akhir hidup yang berarti mengalami
kematian. Peristiwa kematian ini tidak dapat dicegah. Sepandai apapun manusia tidak
pernah akan dapat menahannya jika Tuhan Allah menghendaki kematian.
Oleh karena hidup itu misteri, manusia selalu mencari makna hidup. Dalam usaha mencari
makna hidup itu manusia bercita-cita , berencana, dan menentukan arah mau kemana hidup
ini dibawa, meskipun kadang-kadang apa yang dialami sering tidak sesuai atau sejalan
dengan cita-cita. Memang manusia juga telah menyadari hal tersebut.
Mencari makna hidup ternyata tidak mudah meskipun orang sudah punya banyak
pengalaman, tetapi itu bukan suatu jaminan. Banyak yang mengira makna hidup akan
didapat jika telah mendapat pekerjaan mapan, sukses dalam berbisnis, atau berkeluarga,
tetapi ternyata masih ada yang merasa belum menemukan makna. Apa lagi sekarang ini
banyak sekali tawaran-tawaran yang menyodorkan berbagai macam jawaban. Dalam bidang
kehidupn misalnya : pekerjaan, keluarga, rekreasi, polotik, ilmu, bahkan juga dalam agama
sepertinya mampu memberikan jawaban . Tetapi itu semua belum pasti karena masih
tergantung bagaimana seseorang tersebut dapat mengolahnya.
Makna hidup tidak dapat ditemukan di dalam masa lampau, tidak juga di dalam rumusan-
rumusan. Ternyata hidup mendapat maknanya dalam penghayatan hidup itu sendiri. Ada
orang yang meng alami penderitaan bisa menemukan arti atau makna dari penderitaan
sehingga dia bahagia. Seorang ibu yang merawat anaknya yang sedang sakit kendati penuh
9

pengorbanan ia melakukan de ngan kasih dan kesetiaan yang tulus, ibu itu menemukan
makna dari hidup lewat penderitaannya sehingga tidakmerasa berat dalam hidupnya.
Manusia dapat menemukan makna hidup atau tidak, bukan tergantung pada keberhasilan
atau kegagalan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, tetapi tergantung dari bagaimana
seseorang bisa menghayatinya di dalam kehidupannya. Penghayatan itu dengan hati. Dengan
hati berarti orang melakukan secara sadar dan ketulusan.

a. Manusia dan akhlaq


Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna. Ia diciptakan yang terakhir yang
berarti menjadi puncak dari segala yang diciptakan-Nya. Ia diciptakan dengan diberi akal
budi. Bahkan se mua ciptaan Allah diberikan kepada manusia untuk dikuasai.
Dalam Kitab Suci manusia diciptakan Allah menurut citra-Nya. Menurut citra Allah
diciptakan-Nya dia Laki-laki dan perempuan, diciptakan-Nya mereka ( Kej 1 : 26 - 27 ).
Dengan demikian manusia menduduki tempat yang khusus, istimewa, karena sebagai citra /
gambar Allah.
Manusia juga dipanggil untuk menjadi penguasa atas ciptaan lainnya. ( Kej 1 : 26-28 ).
Dengan sabda ini manusia diberi kepercayaan untuk memanfaatkan, merawat serta
mengembangkan ciptaan Allah. Berkuasa tidak untuk merusak , karena identitas citra
Allah. Sebab Allah adalah Pencipta. Ia bekerja dan berinisiatip.Semua yang diciptakan baik.
Maka kalau manusia mau me nanggapi tugasnya harusnya menjadi seperti Allah yang dapat
melestarikan ciptaan serta meme lihara dengan baik. Menjadi rekan sekerja Allah.
Bagaimana dengan akhlaq manusia ?
Ternyata manusia tidak setia kepada Allah. Sudah sejak manusia pertama , Adam dan Hawa,
mere ka tidak setia kepada Allah dan mau mencari kesenangannya sendiri. Meskipun mereka
sudah diberi nasehat bagaimana kalau dilanggar, toh mereka tetap melakukan pelanggaran.
Akibatnya mereka putus hubungannya baik dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun
dengan alam.
Syukur bahwa Allah tetap mencintai manusia kendati manusia telah tidak taat dan setia
kepada-Nya. Allah tetap memperhatikan manusia agar manusia dapat memperoleh kembali
kebahagiaan yang telah hilang karena dosa. Maka Allah berprakarsa, misalnya melalui
Musa, Allah menurunkan 10 Perintah yang mengatur hidup manusia agar dapat hidup
secara harmonis.
Kesepuluh Perintah Allah yang ditulis dalam Keluaran 20 : 1 – 17 bunyinya demikian :
Akulah Tuhan Allahmu
1. Jangan menyembah berhala, berbaktilah kepadaKu saja, dan cintailah Aku lebih dari
segala sesuatu.
2. Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan tidak hormat
3. Kuduskanlah hari Tuhan
4. Hormatilah Ibu-bapamu
5. Jangan membunuh
6. Jangan berbuat cabul
7. Jangan mencuri
8. Jangan bersaksi dusta terhadap sesamamu manusia
9. Jangan ingin berbuat cabul
10. Jangan ingin akan milik sesamamu manusia secara tidak adil.
Kedatangan Yesus menyempunakan hukum ini dan merumuskan dengan sangat singkat
tetapi padat, yaitu Hukum yang utama, yang bunyinya : Kasihilah Tuhan Allahmu
dengan segenap hatimu, dengan segenap ji wamu dan dengan segenap akal budi mu
dan dengan segenap kekuatanmu, dan kasihilah sesamamu manu sia seperti dirimu
sendiri.( Markus 11: 30-31).
Lewat hukum di atas moralitas / akhlaq manusia terbina/ terbangun.
10

b. Kewajiban merawat pasien / pasien


Allah telah menjadikan segalanya baik, terlebih manusia. Sehat sungguh anugerah Allah.
Sedangkan sakit adalah merupakan tanda keterbatasan / kerapuhan manusia. Sadar akan
keterbatasannya, ma ka manusia berusaha untuk menanggulangi dengan cara hidup sehat.
Tetapi jika terpaksa sakit, manu sia akan berusaha untuk mengobati. Sehat dan sakit akan
selalu ada pada manusia. Tidak ada manu sia yang kebal sakit.
Yesus sangat peduli terhadap orang sakit. Maka sewaktu di dunia Ia berkeliling untuk
menyembuh kan berbagai macam penyakit. Yesus menyembuhkan manusia secara utuh :
jasmani dan rohani. Apapun penyakitnya Yesus menyembuhkan orang agar oirang bahagia.
( Mat 8 : 1 – 4 ; 9: 27 – 31 ; Mrk 1 : 34 dst ).
Yesus mengutus murit-murit-Nya untuk menyembuhkan orang sakit. ( Mat 10 :1 ) Ini juga
wujud cinta Yesus yang tidak berkesudahan bagi manusia.
Maka Gereja ( persekutuan umat yang percaya pada Kristus ) , merawat pasien adalah
merupakan perwujudan iman, sebab : meneladan Yesus sendiri, dan melaksanakan tugas yang
diberikan kepada para murid. Oleh karena itu melakukan tugas perawatan adalah luhur dan
mulia. Dalam suratnya , Santo Yakobus menegaskan bahwa iman tanpa perbuatan pada
hakekatnya adalah mati. Yak 2 : 14.
Dalam praktek memperhatikan orang sakit, juga bisa dilakukan dengan doa. Yak 5 : 14 – 16
Jika ada seorang diantaramu sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka
men doakan dia, serta mengoleskan dengan minyak atas nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari
iman akan menyelamatkan orang sakit itu , dan Tuhan akan membangunkan dia. Jika telah
berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling
mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang benar bila didoakan dengan yakin sangat besar
kuasanya.
Sebagai manusia , orang sakit mempunyai hak untuk ditolong dan disembuhkan. Gereja
Katolik me ngikuti jejak Yesus yang peduli terhadap orang sakit lewat karya kesehatan,
pelayan an doa, dan pene rimaan sakramen orang sakit. Dengan demikian orang sakit
terlayani dalam berbagai segi.
c. Pendampingan / bimbingan pasien
Pasien adalah orang yang tidak dapat menolong dirinya sendiri dan dalam keadaan lemah. Ia
membu tuhkan orang lain untuk membantu kesembuhan atau pemulihan kesehatannya. Sebab
dengan sakit banyak hal yang terpaksa tidak bisa ia lakukan sendiri. Sakit juga berpengaruh
terhadap suasana hati, apalagi kalau tahu bahwa penyakitnya tidak dapat disembuhkan. Pasien
jadi mudah tersinggung, cepat marah, dan serba tidak pas. Dalam keadaan seperti ini
dibutuhkan orang yangmampu mendampingi. Dokter jelas memberi obat. Tetapi sebagai
perawat atau yang mendampingi diharapkan :
 Mampu mengerti keadaan / mengenal pasien dengan baik.
 Bersikap ramah, sabar dan mendengarkan dengan kasih.
 Memberi semangat dan pengharapan, tidak memfonis.
 Mampu menghibur, membesarkan hati dan tidak menakut-nakuti.
 Menyadarkan bahwa manusia memang rapuh, tetapi Tuhan kaya akan rahmat. Semua
pasti ada hikmahnya.
 Mampu menemukan arti dari penderitaan, yaitu dipersatukan / ambil bagian dari
penderitaan Kristus.

d. Perawatan jenazah dan pemakaman


 Manusia terdiri dari badan/ raga dan jiwa. Ketika badan berpisah dengan jiwa, terjadilah
yang namanya kematian. Kematian merupakan peristiwa penting dalam kehidupan
11

setiap orang. Tetapi manusia tidak dapat menolaknya. Kita juga tidak tahu apa yang
akan terjadi sesudah mati. Dunia dan masyarakat akan terus berjalan meskipun kita
tidak ada.
 Bagi orang Katolik, kematian merupakan hidup baru di akherat, yang tidak lagi dibatasi
oleh waktu. Tetapi iman memberi harapan bahwa dengan mati, akan ikut dibangkitkan
bersama Yesus, serta diterima dalam Kerajaan sorga. Maka kematian bagi orang Katolik
menjadikan seseorang diikut sertakan dalam kebahagiaan yang abadi. Sebab ketika
masih di dunia Tuhan Yesus pernah bersabda kepada para muridnya : “ Jangan gelisah
hatimu, percayalah kepada Allah , dan percayalah juga kepada-Ku. Di rumah BapaKu
banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab
Aku pergi ke situ untuk menyiapkan tempat bagimu. ( Yoh 14 : 1 – 3 )
 Dengan iman dan pengertian bahwa mati berarti manusia menghadap Allah Sang
Khalik, atau “ sowan Gusti”’ maka rohnya tetap hidup karena yang mati hanya tubuhnya
saja. Maka jenazahnya dirawat dengan sebaik-baiknya. Dalam merawat jenazah, kadang
masih disapa, diajak berbicara, karena percaya dia tahu. Banyak pengalaman ketika
memandikan atau mau memakaikan baju yang badannya tadinya kaku, ternyata dengan
disapa dia badannya lemas dan mudah dipakaikan baju /menurut.
e. Cara merawat jenazah:
- Mempersiapkan peralatan yang mau dipakai : pakaian bersih, handuk, waslap, sabun,
sampo, sisir, alcohol, gunting kuku, alat pencukut untuk pria, bedak, kapas dsb. Air
bersih yang cukup. Segala perhiasan dilepas.
- Memandikan jenazah diawali dan diakhiri dengan doa.
- Usahakan jenazah dalam keadaan kering, bersih dan rapi.
- Bila jenazah akibat kecelakaan, tutup luka-lukanya atau bagian yang mengeluarkan
darah dengan kasa dan dibalut dengan kasa gulung .
- Bila diformalin, pakaian dikenakan setelah diberi formalin.
 Mendoakan arwah pada :
- Saat di rumah dengan ibadat pemberkatan jenazah.
- Saat dimakam dengan ibadat penguburan jenazah.
- Sesudah pemakaman, ada ibadat mendoakan arwah selama 7 hari berturut-turut, atau
pada hari ke 3, ke 7, ke 40, le 100, 1 th, 2 th dan 1000 hari.
- Setiap tgl 2 Nopember Gereja mendoakan arwah semua orang beriman. Dan dalam
setiap ekaristipun selalu ada doa untuk armah umat beriman.

IV. Pandangan Agama Terhadap Kesehatan.


Kesehatan merupakan tanggungjawab setiap pribadi manusia. Sebab Allah telah
memberikan hidup kepada manusia dengan baik. Manusia dipercaya untuk memelihara dan
menjaga agar hidup tetap sehat. Sehat secara jasmani maupun rohani. Untuk itu setiap orang
wajib menjauhkan apa saja yang dapat merugikan kesehatan, baik bagi dirinya sendiri
maupun bagi orang lain. Pemerintah juga memberi peraturan yang bertujuan untuk
melindungi kesehatan, lingkungan dan memajukan kese hatan masyarakat. Misal dengan
vaksinasi, aturan penggunaan obat, dsb.
a. Kesehatan keluarga berencana
KB dalam pandangan agama Katolik.
Istilah KB dikenal sudah lama dalam lingkungan umat Katolik, tetapi dalam arti KELU-
ARGA BERTANGGUNGJAWAB. Dengan penggunaan istilah ini , masalah KB dima-
sukkan dalam pandangan moral, yaitu pedoman baik-buruk, halal-haram bagi umat Katolik.
Prinsip mengenai KB , agama Katolik setuju.
Dalam agama Katolik sudah berabad-abad lamanya mengajarkan tentang KB dalam arti
Keluarga Bertanggungjawab. Adalah kewajiban dan tanggungjawab suami-isteri untuk ber
12

sama-sama mengatur dan merencanakan kebahagiaan keluarga, termasuk jumlah anak, ke


mampuan ekonomi, kesehatan, cara yang mau disepakati dsb.

Perkembangan jaman sekarang menuntut peran orangtua untuk melahirkan dan membesar
kan anak berkualitas tinggi, bukan lagi berkuantitas banyak. Oleh karena itu melaksanakan
KB boleh dikatakan sudah menjadi tuntutan jaman yang tidak bisa dielakkan. Maka
hendaknya para pasangan suami-isteri mempertimbangkan keadaan secara bijaksana.
Misalnya : kesehat an ibu dan anak, kemampuan ekonomi, pendidikan, masa depan, ajaran
Gereja, kebijakan pe merintah, situasi social dsb yang semuanya bisa
dipertanggungjawabkan bersama.
Persoalannya ialah : cara ber KB. Gereja Katolik dengan tegas menolak setiap KB yang
bersifat abortif, dan pada umumnya tidak mendukung kontrasepsi buatan.
Gereja Katolik menyetujui apa yang dirimuskan dalam GBHN , yaitu cara-cara ber KB
harus sesuai dengan pilihan hati nurani suami-isteri, tidak ada paksaan, sesuai ajaran agama
yang dianut, kebudayaan dan keyakinan.
Yang ditentang oleh Gereja adalah pola berpikir “ anti hamil “ dan “ kontra – sepsi “ yang
kerap dilandasi padangan serta sikap bertantangan dengan ajaran agama tentang martabat
dan kedudukan isteri, serta nilai-nilai kehidupan. Bila anak dipandang sebagai “ kegagalan “
“bahaya” atau bahkan “ musuh “ yang harus dihindari, maka dengan mudah “ dihilangkan”
saja. Jika wanita hanya dipandang sebagai “ alat pemuas kebutuhan seks suami” yang harus
selalu “ siap pakai..” dengan syarat “ asal jangan hamil”, itu tidak mendukung penghargaan
terhadap kehidupan dan martabat wanita.
Pedomannya : “ Bila demi keutuhan kehidupan keluarga dan demi kesejahteraan keluarga
yang sudah ada itu tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk menambah jumlah anak,
maka suami-isteri bertindak secara bertanggungjawab, dan oleh karena itu tidak perlu
merasa berdosa bila mereka ber-KB. Asal cara itu tidak merendahkan martabat isteri atau
suami, tidak berlawanan dengan hidup manusiawi ( misalnya pengguguran dan
pemandulan tetap ), dan dapat dipertanggungjawabkan secara medis.
Masalah konkret yang dihadapi pasangan suami-isteri adalah memilih cara ber-KB yang
paling baik.
Pada dasarnya ada dua pola ber-KB : KB alamiah ( Natural Family Planing) dan KB Buatan
atau Kontrasepsi ( Srtificial Birth Control).
Masalah memilih cara KB yang baik itu tidak asal yang gampang dan efektif untuk
mencegah kehamilan. Tetapi harus mempertimbangkan segi moralitas/ norma agama,
kesehatan ibu dan anak, ekonomi dsb. Maka Gereja memberikan bimbingan dengan
menganjurkan KB alamiah.
Cara-cara Keluarga Berencana
1. Dianjurkan kepada semua : KB alamiah dengan metode Ovulasi Billings
( MOB )
2. Cara-cara lain yang boleh : Pil, kondom, suntik, susuk.
3. Tidak diterima : Abortus, MR ( Menstrual Regulation), morning after pil
 obat melancarkan haid kalau hamil.
4. Dipersoalkan boleh-tidaknya : IUD/ spiral, strerilisasi, vaksin ( yang
mencegah implantasi/ ni dasi)
5. Kurangdapat diandalkan : sanggama terputus, walik kandungan, KB alamiah dengan
metode kalender, menyusui lama.
6. Hati-hati : Cara-cara/ obat-obatan tradisional yang mungkin mempunyai efek samping
meng gugurkan kandungan.
7. Perlu diperjuangkan: monogamy ( satu isteri-satu suami), umur kawin,
emansipasi dan pen didikan kaum perempuan.
13

b. Cloning dan bayi tabung


Cloning ( Yunani ) artinya tunas, pucuk kecambah. Cloning berarti memperoleh tumbuhan
yang baru bukan secara pembuahan. Bagi manusia ini berarti terjadinya manusia baru tanpa
adanya pembuahan ( alami ).
Bayi tabung adalah bayi yang dihasilkan bukan dari hubungan antara suami-isteri secara
lang sung, tetapi “ direkayasa” , menggunakan tabung / fifet homolog dan melalui tehnik-
tehnik tertentu.
Baik cloning maupun bayi tabung pada dasarnya merupakan rekayasa manusia dan hukan
kodrat alamiah.

Yang perlu diketahui :


1. Keaslian prokreasi manusiawi bersumber pada keaslian manusia itu sendiri. Kodrat
menghen daki agar penyaluran hidup manusiawi merupakan tindakan pribadi dan sadar,
sehingga meme nuhi hokum Allah yang kudus. Oleh karena itu hokum Allah tidak boleh
dilanggar/ harus dipa tuhi. Maka persatuan mesra cinta kasih suami-isteri yang dalam
saling menyerahkan diri se penuhnya memberi kehidupan. Itu satu tindakan yang utuh
sekaligus unitif dan prokreatif antara suami-isteri sebagai orangtua.
2. Anak adalah karunia Allah, buah kasih suami-isteri. Martabat manusia meminta agar ia
lahir sebagai anugerah Allah dan sebagai buah cinta kasih suami-isteri. Ini sangat khas
bagi cinta kasih unitif dan prokratif antara suami-isteri. Tindakan itu menurut kodrat,
dan tidak dapat digantikan. Maka setiap usaha medis dibidang prokreasi fungsinya
memban tu dan tidak per nah menggantikan.
3. Prokreasi yang dibantu dalam perkawinan memang tidak dilarang sejauh berfungsi
memper mudah tindakan alamiah atau untuk menjamin agar tindakan yang dijalankan
secara normal mencapai tujuannya.
4. Menggunakan fifet homolog ( bayi tabung) tidak diperbolehkan, karena kehamilan
bukan hasil tindakan suami-isteri secara langsung. Tindakan ini terjadi diluar dengan
menggunakan tehnik-tehnik yang menentukan kondisi serta pengaturan suhu yang
memungkinkan adanya benih yang dibuang dsb.
5. Oleh karena itu Gereja tidak menyetujui bayi dengan system cloning / bayi tabung
karena :
 Terlalu banyak campur tangan manusia dalam penciptaan dan kurang mengandalkan
Allah.
 Secara moral tidak dapat diterima karena konsekuansi dalam pelak sanaannya. Misal :
harus ada yang digugurkan, adanya pembekuan dan penangguhan hidup, adanya janin
cadangan yang akhirnya bisa tidak digunakan dan hanya dihancurkan.
 Berlawanan dengan kesatuan dan kesetiaan perkawinan suami-isteri dan merugi kan hak
anak untuk dikandung dan dilahirkan dalam dan dari perkawinan.
 Keibuan “ pengganti” bertentangan dengan martabat wanita dan dengan kodrat
prokreasi manusia.
c. Transfusi darah, transplantasi organ tubuh manusia
Gereja menyetujui dan menudkung baik transfuse darah maupun transplantasi organ tubuh
manusia dengan alas an :
 Demi kehidupan pasien. Dukungan Gereja Nampak dalam aksi donor darah pada saat-
saat ter tentu: Natal, Paskah, HUT Gereja dsb.
 Untuk transplantasi Gereja juga menyetujui dan membenarkan.
Alasannya :
14

1. Manusia yang terdiri dari jiwa dan raga , menyadari bahwa raga itu rapuh. Maka perlu
dijaga demi keutuhan seluruh pribadi. Bahkan bila perlu manusia rela berkorban oragan
tubuhnya demi nilai tersebut.
2. Kewajiban untuk mempertahankan hidup. Karena fungsi organ tubuh ini tidak hanya
untuk diri nya, tetapi juga untuk sesama, sebab dasarnya adalah hukum cinta.
3. Karena cinta sesama, si pendonor tentunya tidak merasa terpaksa karena tahu yang
menjadi tujuan tindakannya. Pengorbanan menjadi nilai cinta yang berharga demi orang
yang dicintai bisa hidup.
4. Lewat donor darah maupun transplantasis organ tubuh, manusia bertindak dalam
kesatuan ji wa dan raga yang bertujuan untuk kesempurnaan sebagai pribadi.
Kesempurnaan adalah tuju an hidup bagi setiap orang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan jika pendonor adalah orang yang masih hidup :
 Tidak menimbulkan bahaya pendonor terhadap hidup dan kesehatan.
 Penerima memang untuk keselamatan hidup.
Catatan :
Bila organ yang diambil dari orang yang sudah mati maka :
 Harus ada kepastian bahwa orang tersebut sungguh sudah meninggal sehingga tidak ada
masalah moral.
 Kerelaan dari pihak keluarga yang bertanggungjawab atas “ pangrukti “ jenazah
tersebut, mengingat masih adanya rasa hormat terhadap jenazah.

d. Haid, nifas dan menyusui / pemberian ASI


1. Dalam menjalankan ibadat, haid tidak menjadi masalah. Tetapi untuk berhubungan intim
de ngan suami harap ditunda dulu.
2. Nifas, sebaiknya tunggu sesudah 40 hari sesudah melahirkan. Hal ini untuk memulihkan
su asana rahim dan sekitarnya sesudah melahirkan, agar ibu tetap sehat.
3. Pemberian ASI. Bagi seorang ibu yang tidak mempunyai masalah kesehatan wajib
memberi ASI. Sebab ASI merupakan yang terbaik, disamping sehat jasmani juga
kesempatan untuk menjalin hubungan emosional antara ibu dan anak. ( Wajib memberi
ASI sampai 6 bulan )

e. Kesehatan lingkungan dan kebersihan


1. Kesadaran manusia sebagai gambar Allah menjadi wakil Allah
di dunia bisa membuat manusia sombong dan sewenang-wenang. Seharusnya kesadaran
tersebut justru mengundang manusia untuk ikut mengatur, memelihara serta
menciptakan kembali dunia yang lebih baik. Sebab ba gai manapun juga manusia
hanyalah bagian dari seluruh ciptaan, dan hidupnyapun disangga oleh alam semesta.
Maka perlu pengertian bahwa “gambar Allah” bukan dilihat secara person al,
melainkan secara juga secara social dan ekologis dalam hubungan dan tanggungjawab
ter hadap kehidupan alam semesta. Manusialah yang menjadi pelayan dalam
keterarahan dunia kepada Allah.Tetapi ternyata khususnya abad XX ini manusia tidak
lagi menjalankan tugasnya dengan baik. Keseimbangan lingkungan telah dihancurkan
secara tidak bertanggungjawab oleh manusia sehingga alam rusak parah.
2. Maka kita harus memberi perhatian yang lebih banyak lagi
khususnya terhadap orang-orang yang harus menderita setiap hari karena pencemaran,
makanan buatan yang berbahaya, lalu lintas yang tidak terkendalikan yang membuat
udara yang tidak sehat, dsb.
3. Masalah lingkungan sekarang menjadi begitu luas dan
mondial, sehingga dituntut perhatian kita semua untuk mengembalikan keseimbangan
15

lingkungan. Khususnya akibat perkembangan industri yang berakibat langsung pada


pencemaran lingkungan berakibat fatal bagi kesehatan.
4. Maka proses penyadaran terjadi pada taraf mondial atau
global. Disinilah letak panggilan khu sus umat beriman untuk tidak memakai barang-
barang sekehendaknya sendiri. Orang beriman harus mengindahkan tuntutan moral.
Praktek hidup perlu diperhatikan sebagai perawatan untuk membangun kembali alam
yang telah rusak.
5. Hanya dengan melakukan sendiri setiap hari, orang
meningkatkan penghjijauan, mengurangi a sap, melindungi satwa, menjaga kebersihan
dimanapun dan dalam bentuk apapun akan mem bantu kesehatan. Kebersihan
lingkungan adalah bagian dari tanggungjawab umat manusia da lam menanggapi
panggilan Allah untuk menguasai dunia. Menjaga lingkungan agar tetap sehat dan
bersih juga merupakan bagian dari iman.

Vous aimerez peut-être aussi