Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Permission to reproduce items where third-party owned material protected by copyright is included
has been sought and cleared where possible. Every reasonable effort has been made by the
publisher (OADA) to trace copyright holders, but if any items requiring clearance have unwittingly
been included, the publisher will be pleased to make amends at the earliest possible opportunity.
PT. Apel yang berlokasi di Malang, Indonesia, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
di bidang makanan. PT. Apel menggunakan Rupiah (Rp) sebagai mata uang fungsional dan
mata uang penyajian laporan keuangannya. Pada tanggal 31 Desember 2015, PT. Apel
mengakuisisi 100% saham PT. Orange yang berlokasi di Amerika Serikat. Di bawah ini laporan
laba rugi dan laporan posisi keuangan PT. Orange untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2016:
PT. ORANGE
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016
$ '000
Penjualan 98.000
Harga pokok penjualan (77.000)
Laba kotor 21.000
Beban-beban:
Depresiasi (5.000)
Beban operasi lainnya (7.000)
(12.000)
Laba sebelum pajak 9.000
Beban pajak (980)
Laba setelah pajak 8.020
Dividen (2.000)
Profit Retained 6.020
PT. ORANGE
Laporan Posisi Keuangan
Per tanggal 31 Desember 2016
$ '000
Aset tetap (net) 40.000
Persediaan 9.000
Piutang usaha 5.000
Kas 4.520
Total aset 58.520
Keterangan $ ‘000
Persediaan 5.000
Total Aset 64.000
Total Liabilitas 18.000
Saldo Laba 16.000
$1=
31 Desember 2015 Rp 12.000
31 Desember 2016 Rp 13.000
Kurs rata-rata 2016 Rp 12.800
Kurs rata-rata saat persediaan akhir dibeli Rp 12.700
Kurs pembagian dividen Rp 12.900
Pertanyaan:
1. Jabarkan laporan posisi keuangan PT. Orange untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2016 apabila mata uang fungsional PT. Orange adalah Dollar ($) dan
sertakan perhitungan selisih penjabaran!
2. Jabarkan harga pokok penjualan PT. Orange untuk tahun yang berakhir tanggal 31
Desember 2016 apabila mata uang fungsional PT. Orange adalah Rupiah (Rp) (metode
remeasurement)!
SOAL 2
PT Gondang Bahagia yang berlokasi di Malang, Indonesia, merupakan sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang teknologi. Dalam mendukung kegiatan produksi, PT Gondang
Bahagia mendatangkan persediaan berupa komputer canggih dari PT Sinfan Technology yang
berlokasi di Tokyo, Jepang. Pada tanggal 23 November 2017, PT Gondang Bahagia menerima
komputer dari PT Sinfan Technology sebanyak 15 unit dengan harga ¥ 200.000/unit. PT
Gondang Bahagia baru akan membayarkan pembelian komputer tersebut pada 16 Januari 2018.
Perusahaan mengunakan sistem pencatatan persediaan perpetual. Berikut informasi nilai tukar
mata uang yen terhadap rupiah untuk tanggal-tanggal penting sebagai berikut:
Tanggal Kurs Forward Kurs Spot
23 November 2017 ¥ 114 ¥ 112
1 Desember 2017 ¥ 116 ¥ 115
31 Desember 2017 ¥ 119 ¥ 117
16 Januari 2018 ¥ 115 ¥ 114
Pertanyaan:
Buatlah jurnal transaksi mata uang asing atas transaksi tersebut pada tanggal transaksi, akhir
periode pelaporan, dan tanggal penyelesaian!
SOAL 3
PT Coma-Coma, sebuah industri makanan ringan tradisional, memiliki 6 segmen operasi yang
diklasifikasikan berdasarkan produk sebagaimana berikut:
Pertanyaan:
Berdasarkan kriteria kuantitatif, segmen apa saja yang memenuhi kriteria sebagai segmen
yang dilaporkan tersendiri? Berikan pembuktian dari masing-masing kriteria!
SOAL 4
PT. Bahagia membeli saham PT. Selalu di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 November
2016. Saham tersebut sejak awal pembelian saham dikategorikan sebagai Available For Sale.
PT. Bahagia membeli saham sebanyak 1.000 lembar dengan harga Rp. 5.000/lembar dan
mengeluarkan biaya komisi broker sebesar Rp. 250.000. Pada tanggal 31 Desember 2016
saham tersebut memiliki kuotasi harga di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp. 5.500/lembar.
Pertanyaan:
1. Buatlah jurnal pada tanggal 8 November 2016 dan 31 Desember 2016!
2. Berapa nilai investasi pada tanggal 31 Desember 2016 yang harus dicantumkan di
Laporan Posisi Keuangan?
3. Bagaimana penyajian atas selisih nilai wajar yang belum terealisasi pada laporan
keuangan?
“Belajar bukanlah suatu kewajiban, namun sebuah kesadaran bahwa tidak belajar adalah
kerugian yang sangat besar”
-Sintia Farach Dhiba-