Vous êtes sur la page 1sur 22

Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 1

A. Pengkajian
1. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat Obstetri
meliputi hal-hal di bawali ini :
a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan.
d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
f. Komplikasi pada bayi.
g. Rencana menyusui bayi.

2. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau keduanya.
Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan pertama.
Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.

3. Riwayat Penyakit dan Operasi


Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal
bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi, prosedur
infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.

4. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi
untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
b. Penyakit pada niasa kanak-kanak dan imunisasi.
c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan tuberkulosis.
f. Riwayat dan perawalan anemia.
g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
i. Merokok (Jumlah batang per hari).
j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko
terinfeksi toxoplasma.
k. Alergi dan sensitif dengan obat.
l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.

5. Riwayat keluarga
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti tuberkulosis
dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.

6. Riwayat kesehatan pasangan


Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan masalah
genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti kokain dan alkohol
akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk menghadapi kehamilan dan persalinan.
Rokok yang digunakan oleh ayah akan berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko
mengalami komplikasi. Pernapasan akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe
Rhesus ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah
dapat terjadi.

b) Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur pada posisi
duduk dengan lengan sejajar posisi jantung. Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan
tekanan darah yang didapatkan.
b. Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan
cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk dapat
menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk menentukan masalah sirkulasi
tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.
c. Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per menit. Takipnea
terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas hams sama
bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d. Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan terjadi
infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

2. Sistem Kardiovaskuler
a. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan vena, yang
bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya terjadi pada tungkai, vulva,
dan rektum.
b. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas akibat
perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika dilakukan penekanan dengan
jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan, keadaan ini disebut pitting edema.
Edema pada tangan dan wajah memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda
dari hipertensi pada kehamilan.

3. Sistem Muskuloskeletal
a. Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini
mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.
b. Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat menentukan
kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum konsepsi kurang dari 45 kg
dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko melahirkan bayi prematur dan berat
badan lahir rendah. Berat badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan
diabetes pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan
infeksi postpartum.
c. Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya yang
berguna untuk persalinan per vaginam.
d. Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika fundus
bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan sebelum
pemeriksaan dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran metode Mc Donald
dengan posisi ibu berbaring.

4. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki tanda
dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks tendon sebaiknya
dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi kehamilan.

5. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma gravidarum, serta
linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat. Penampang kuku berwarna
merah muda menandakan pengisian kapiler baik.

6. Sistem GI
a. Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas dari ulserasi, gusi
berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang menyebabkan
hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke dokter gigi secara teratur
karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan
prematur. Trimester kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.
b. Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu hamil.
Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos, sehingga
menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi bila menderita diare.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
3. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara
berlebihan
4. Resiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
5. Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu,
pemajanan pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
6. Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan
absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi suplemen zat Fe.
7. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentang perubahan biofisik,
psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
8. Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene
buruk dan keterbatasan pengetahuan.

C. Rencana Intervensi
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan
kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
Tujuan : dalam waktu 2 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien
tidak mengalami keletihan/keletihan berkurang
KH :
1. Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol individu
2. Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi
3. Melaporkan adanya peningkatan energi
INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik
malam 8 jam. yang berkenan dengan pertumbuhan
jaringan ibu/janin.
Tentukan siklus tidur bangun yang normal Membantu menyusun prioritas yang
dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, realistic dan waktu untuk menguji
komunitas dan diri sendiri. komitmen. Klien perlu membuat penilaian
seperti perubahan shift kerja untuk
mengatasi mual pagi hari atau istirahat
yang banyak dsb.
Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan
dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat lebih besar karena penurunan jumlah
Fe sesuai indikasi. pembawa oksigen.

2. Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu
makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
Tujuan : Dalam waktu 3 x 24 jam setelah dilakukan tindakan keperawatan,
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.
KH :
1. Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal.
2. Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
3. Mengikuti diet yang dianjurkan
4. Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan berat badan
yang sesuai(minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)

INTERVENSI RASIONAL
Tentukan keadekuatan kebiasaan Kesejateraan janin-ibu tergantung pada
asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan nutrisi ibu selama kehamilan
menggunakan batasan 24 jam.
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan
(kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 lansia cenderung obesitas/diabetes
tahun). gestasional.
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji Memakan bahan bukan makanan pada
pilihan bahan bukan makanan dan tingkat kehamilan karena kebutuhan psikologis,
motivasi untuk memakannya fenomena budaya, respon terhadap lapar dan
atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
Timbang BB klien; pastikan BB Ketidakadekuatan penambahan BB
pregravid. Informasikan tentang prenatal atau dibawah BB normal masa
penambahan prenatal yang optimum kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin
dengan BBLR

3.Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/muntah secara


berlebihan.

Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan, pasien


tidak mengalami mual muntah
KH :
1. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi
mual/muntah
2. Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari
3. Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi

INTERVENSI RASIONAL
Tentukan frekwensi/beratnya Memberikan data yang berkenaan dengan
mual/muntah semua kondisi fisik, peningkatan HCG,
perubahan metabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat
mual/muntah
Anjurkan klien mempertahan kan Membantu menetukan hiperemesis
input/output, tes urine dan penurunan BB grafidarum. Pada awalnya muntah dapat
setiap hari. mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan
ketidak seimbangan elektrolit. Muntah dapat
menyebabkan asidosis dan memerlukan
intervensi lanjut.
Anjurkan peningkatan masukan Membantu mengatasi mual/muntah dan
minuman berkarbonat, makan 6 x sehari menurunkan keasaman lambung.
dengan tinggi karbohidrat dan jumlahnya
sedikit.
Kaji suhu dan perubahan kulit, Indikator dalam membantu mengevaluasi
membran mukosa, tensi, BJ urine dan kebutuhan hidrasi
output/input.

4. Risiko ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh


hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot
Tujuan : dalam waktu 1 x 24 jam setelah diberikan tindakan keperawatan pasien
merasa lebih nyaman
KH :
1. Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2. Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan

INTERVENSI RASIONAL
Anjurkan klien memperhatikan higyene Meningkatkan higyene dengan
individu perorangan dan menghindari mengabsorpasi secret vagina yang
penggunaan bedak talk. berlebihan. Bedak talk dapat menyebabkab
kanker servikal
Tinjau ulang perubahan fisiologis Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh
berkemih. Anjurkan menghindari minuman perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi
mengandung kafein dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki
sifat diuretic yang memperberat ginjal
Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar Mendorong klien menyusun prioritas
terhadap keluarga/pekerjaan termasuk waktu untuk istirahat
Tambahan suplemen kalsium setiap hari Membantu memperbaiki keseimbangan
bila asupan produk susu dikurangi. kalsium/fosfor dan menurunkan kram.
Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2

Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara lain meliputi:
Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.
1. Status pernikahan (pernikahan ke berapa
2. Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/ tidak, tempat berkunjung tetap/
pindah, dst.
3. Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa, abortus, pre eklampsia,
perdarahan)
- riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
- riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
- riwayat alergi makanan dan obat-obatan
- riwayat penyakit dalam keluarga
- riwayat psiko sosial
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula pengkajian terhadap:
a. Aktivitas / istirahat
- Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu), kembali pada tingkat
prakehamilan selama setengah kehamilan terakhir
- Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm
- Murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume
- Sinkope
- Varises
- Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan mungkin ada.
b. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
c. Eliminasi
- Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
d. Peningkatan frekwensi perkemihan
- peningkatan berat jenis urinalisi
- Hemoroid
e. Makanan/ cairan
- Sedikit mual dan muntah
- Nyeri ulu hati
- Penambahan berat badan 11-12 Lb
- Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi, mudah berdarah
- Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
- Sedikit edema dependen
- Sedikit glikosuria mungkin ada
f. Nyeri / ketidak nyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, nyeri punggung
g. Pernafasan
- Hidung tersumbat, mukosa lebih merah daripada normal
- Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif terhadap ukuran/ tinggi uterus, pernafasan
torakal
h. Keamanan
- Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)
- Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan fetoskop
- Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi gerakan janin pada abdomen) diantara 16
dan 20 minggu
i. Seksualitas
- Penghentian menstruasi
- Perubahan respon/ aktivitas seksual
- Leukorea mungkin ada
- Peningkatan progresif pada ukuran uterus fundus pada umbilikus (20 – 22 minggu)
- Perubahan payudara, pembesaran jaringan adiposa, peningkatan vaskularitas, lunak bila di
palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel
montgomery, kemungkinan strie gravidarum, mulai tampak adanya kolostrum
- Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spider nervi
- Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
j. Interaksi sosial
- Bingung/ meragukan perubahan peran yang di antisipasi
- Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stresor kehamilan
- Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai
disfungsional
Pemeriksaan Diagnostik
- JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
- Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompabilitas
- Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia
- Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit hubungan
kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
- Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberkulosis
- Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
- Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,
penyakit ginjal )
- PositifTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik manusia ( HCG )
- Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu
- Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara 24 dan 28
minggu pada trimester II dan III )
- Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan pranatal

Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan pergeseran difragma karena
pembesaran uterus
2. Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload
(penurunan aliran balik vena) dan after load (peningkatan tahanan vaskuler perifer),
hipertrofi ventrikel
3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi
natrium/ air
4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek hormon-
hormon, ketidakseimbangan elektrolit
Rencana Intervensi Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola pernafasan sehubungan dengan pergeseran diagfragma akibat
pembesaran uterus yang ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan
kedalaman pernafasan.
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam , pola nafas pasien efektif
Hasil yang diharapkan :
- Klien akan melaporkan penurunan frekwensi atau beratnya keluhan.
- Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan.
No Intervensi Rasional
1. Kaji status pernafasan Menentukan luas atau beratnya masalah.
Meski kapasitas vital meningkat, fungsi
pernafasan diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada inspirasi
berkurang oleh pembesaran uterus.

2. Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus mengubah pola
medis yang terjadi sebelumnya, misal pernafasan dan menurunkan oksigenasi
alergi, asma , tuberkolusis jaringan ibu atau janin.
3. Kaji kadar Hb dan Ht Tekankan pentingnya masukan vitamin
atau fero sulfat. Peningkatan kadar plasma
pada gestasi minggu ke 24 – 32
mengecerkan kadar Hb, mengakibatkan
anemia dan menurunkan kapasitas
pembawa oksigen.

4. Beri informasi tentang rasional Menurunkan kemungkinan gejala


kesulitan pernafasan dan program pernafasan yang disebabkan oleh
latihan yang realistis kelebihan.

4. Tinjau ulang tindakan yang dapat Postur yang baik dan makan sedikit
dilakukan klien untuk mengurangi membantu memaksimalkan penurunan
masalah, misalnya postur yang baik, diafragmatik, meningkatkan ketersedian
hindari merokok, makan sedikit tapi ruang untuk ekspansi paru. Merokok
sering. menurunkan persedian oksigen untuk
pertukaran ibu-janin
2. Dekompensasi curah jantung sehubungan dengan peningkatan kebutuhan sirkulasi,
perubahan preload (penurunan aliran balik vena), dan afterload (peningkatan tahanan
vascular perifer), hipertrofi ventrikel.
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam kebutuhan sirkulasi tubuh
terpenuhi
Hasil yang diharapkan :
1. Tetap normotensitif selama perjalanan prenatal
2. Bebas dari edema patologis dan tanda-tanda HAK
3. Mengidentifikasi cara-cara untuk mengontrol dan menurunkan masalah kardiovaskular
No. Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang proses fisiologis dan hipertrofi ventrikel jantung menjamin
perubahan normal dan abnormal, peningkatan curah jantung, yang
tanda-tanda, dan gejala – gejala memuncak pada gestasi minggu ke 25 –
Selama trimester kedua 27 untuk memenuhi oksigen dan nutrien
ibu/ janin. Normalnya, system
kardiovaskuler mengkompensasi
peningkatan curah jantung dengan dilatasi
pembuluh darah, yang menurunkan
tahanan curah jantung. Ini menurunkan
pembacaan tekanan sistolik kira-kira 8
mmHg, tekanan diastolic menurun kira-
kira 12 mmHg. Peningkatan cairan, stress,
dan masalah jantung sebelumnya, dapat
membahaya-kan sistem
2. Perhatikan riwayat yang ada Klien ini menghadapi resiko tertinggi ter-
sebelumnya atau potensial masalah hadap masalah jantung selama trimester
jantung/ ginjal/ diabetik. kedua, bila curah jantung memuncak
Ukur tekanan darah (TD) dan nadi.
3. Laporkan jika peningkatan sistolik Peningkatan TD dapat menunjukkan
lebih dari 30 mmHg dan diastolic lebih HAK, khususnya pada klien dengan pe-
dari 15 mmHg nyakit jantung/ ginjal, DM, atau adanya
kehamilan multiple atau mola hidatidosa
4. Auskultasi bunyi jantung; catat adanya Murmur sistolik sering ringan dan
murmur mungkin diciptakan oleh peningkatan
volume, penurunan viskositas darah,
perubahan posisi jantung, atau torsio
pembuluh darah besar. Namun, murmur
dapat menandakan terjadinya kerusakan

5. Kaji adanya edema pergelangan kaki Bedakan antara edema fisiologis dan
dan varieses kaki, vulva dan rectum potensial berbahaya Edema dependen dari
ekstremitas bawah (edema fisiologis)
sering terjadi karena stasis vena akibat
vasodilatasi dari aktifitas progesterone,
herediter, retensi kelebihan cairan, dan
tekanan uterus pada pembuluh darah
pelvis

3. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan mekanisme regulator, retensi


natrium/ air
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam volume cairan pasien normal
Hasil yang diharapkan :
1. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
2. Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi / intervensi
medis
3. Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan berlebihan dan edema wajah
No Intervensi Rasional
1. Pantau berat badan secara teratur Mendeteksi penambahan berat badan
berlebihan dan retensi cairan yang
tidak kelihatan, yang potensial
patologis. Selama trimester kedua,
total cairan tubuh (plasma dan SDM)
meningkat 1000 ml karena sebagian
kadar estrogen merangsang kelenjar
adrenal untuk mensekresikan
aldosteron yang menahan natrium dan
air. Meski sampai 5 lb (3,6 Kg) cairan
dapat ditahan dengan edema tidak
tampak, peningkatan ini dapat
memperberat dekompensasi jantung
2. Tes urin terhadap albumin Deteksi masalah vascular berkenaan
dengan spasme glomerular dari ginjal,
yang menurunkan resorpsi albumin
Berikan informasi tentang diet (mis,
peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja,
menghindari makan dan minum tinggi
natrium) Nutrisi adekuat, khususnya
peningkatan HAK. Na berlebihan
dapat memperberat retensi air (terlalu
sedikit Na dapat mengakibatkan
dehidrasi)
3. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara Edema fisiologis dari ekstremitas
periodic selama sehari bawah terjadi di penghujung hari
adalah normal tetapi harus dapat
diatasi dengan tindakan sederhana.
Bila tidak teratasi pemberi pelayanan
kesehatan harus diberi tau

4. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh, efek-efek


hormon, ketidakseimbangan elektrolit yang ditandai oleh ketegangan pada punggung, kram
kaki, nyeri ulu hati
Tujuan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam ketidaknyamanan pasien
berkurang
Hasil yang diharapkan :
1. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang tepat
2. Ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan
No Intervensi Rasional
1. Kaji ulang adanya perubahan BAB dan Penurunan motilitas gastrointestinal,
hemoroid efek suplemen zat besi dan
peningkatan tekanan/ Penurunan
motilitas gastro-intestinal, efek
suplemen zat besi dan peningkatan
tekanan perubahan posisi dari
pembesaran uterus mempengaruhi
fungsi normal
2. Diskusikan masukan diet, latihan, dan Membantu dalam pencegahan/
penggunaan pelunak feces penata laksanaan konstipasi
3. Tinjau ulang yang dikenakan dengan tepat Menghilangkan tegang pada
mis; sepatu berhak rendah; pakaian longgar punggung bawah yang disebabkan
dan nyaman oleh peningkatan lengkung vertebra
lumbosakral dan pengencangan otot
punggung
4. Perhatikan adanya nyeri ulu hati (pirosis), Jelaskan fisiologis masalah.
tinjau ulang riwayat diet
Asuhan Keperawatan Trimester 3
Pengkajian
Selama trimester ketiga peristiwa-peristiwa yang baru terjadi dalam keluarga dan
efeknya terhadap kehamilan dikaji. Daftar pertanyaan pengkajian trimester ketiga:
1. Rencana antisipasi apa yang sedang disusun berkenaan dengan tangggung jawab baru
menjadi orang tua, permasalahan saudara kandung, pemulihan dari kehamilan dan
melahirkan dan penatalaksanaan fertilitas?
2. Keberhasilan dan rasa frustasi apa yang dialami ibu berkenaan dengan diet, istirahat dan
relaksasi, seksualitas dan dukungan emosional?
3. Apa pemahaman ibu tentang kebutuhan keluarganya berkenaan dengan kehamilan dan
anak?
4. Sejauh mana kejauhan orang tua bila terjadi kedaruratan? Apakah ibu mengetahui dan
memahami tanda bahaya dan cara serta kepada siapa ia harus melapor?
5. Apakah ibu mengetahui tanda-tanda persalinan premature dan persalinan aterm?
6. Apa pemahaman ibu tentang proses persalinan, harapan ibu terhadap dirinya dan orang
lain selama persalinan, serta apa ynag harus dibawa ke rumah sakit?
7. Apa rencana ibu dan keluarganya untuk menghadapi persalinan?
8. Kecemasan apa yang ingin ibu ketahui tentang cara mengendalikan rasa tidak nyaman
selama persalinan?
9. Apakah ibu memiliki pertanyaan tentang perkembangan janin dan metode untuk mengkaji
kesejahteraan janin?
a. Pengkajian meternal
a. Wawancara
Pertanyaan pertama pada wawancara trimester ketiga diajukan dengan tujuan
mengidentifikasi kekhawatiran utama wanita hamil pada saat itu. Pemusatan perhatian
pada wanita akan membantu kesiapannya untuk belajar dan membuat wanita itu yakin
bahwa perawat memerhatikannya sebagai individu. Berdasarkan kebutuhan yang
diutarakan pasien, keadaan wanita saat itu, dan hal-hal yang biasa dibutuhkan kabanyakan
wanita pada tahap akhir kehamilan, keputusan klinis perawat menjadi pedoman isi dan
arah wawancara.
b. Pemeriksaan fisik
Selama pemeriksaan fisik pada trimester ketiga, suhu, nadi, pernafasan, tekanan
darah, dan berat dikaji dan dicatat. Tanda dan gejala yang mencurigakan dan ditemukan
selama wawancara dikaji. Keberadaan, lokasi, dan derajat edema didokumentasi dengan
cermat. Usia gestasi dikonfirmasi, di beberapa klinik, pemeriksaan pelvis mingguan
dimulai pada minggu ke-36 sampai ke-38 dan dilanjutkan sampai aterm, terutama untuk
memastikan bagian presentasi, stase, dan dilatasi daneffacement serviks.
c. Uji laboratorium
Pada setiap kunjungan, dilakukan pemeriksaan urine untuk mendeteksi glukosa dan
albumin. Tes kultur dan sensitivitas urine dilakukan jika diperlukan. Di beberapa fasilitas
kesehatan, pada setiiap kunjungan dilakukan pemeriksaan hematokrit darah yang diambil
menggunakan pipet. Tes darah diulang sesuai kebutuhan: tes untuk mendeteksi sifilis;
hitung darah lengkap meliputi hematokrit, hemoglobin, dan hitung diferensial; skrinning
antibody (kell, duffy, rubella, toksoplasmosis, anti-Rh, AIDS);sel sabit; dan kadar asam
folat jika ada indikasi. Apabila tidak dilakukan pada awal kehamilan, maka pada wanita
berusia lebih dari 25 tahun, dilakukan pemeriksaan glukosa.Apusan serviks dan vagina
diulang pada minggu ke-32 atau sesuai kebutuhan untuk mendeteksi adanya organism
Chlamydia, gonore, herpes simpleks tipe 1 dan 2, dan streptokokus grup B.
B. Pengkajian janin
Sejak minggu ke-32, identifikasi presentasi, posisi, dan stasiun( engagement) janin
dengan bantuan maneuver Leopold dilakukan setiap minggu.
Tinggi fundus diukur pada setiap kunjungan. Ukuran dan besar(berat) uterus
dibandingkan dengan usia kehamilan yang sesungguhnya. Walaupun beberapa klinisi dapat
memperkirakan berat janin dengan ketepatan yang mangagumkan, perkiraan itu umumnya
tidak konsisten dan tidak dapat diandalkan. Perkiraan berat janin meningkat keakuratannya
melalui pengukuran diameter biparietal ( biparietal diameter determination [BPD] pada
pemeriksaan ultrasonografi. Kemungkinan adanya retardasi pertumbuhan janin, kehamilan
kembar, dan ketidakkeakuratan taksiran partus (TP) dapat diketahui melalui pemeriksaan
ultrasonografi.
Status kesehatan janin dievaluasi pada setiap kunjungan.Ibu diminta menjelaskan
gerakan janin. Ibu ditanya apakah ia mengalami tanda komplikasi potensial yang perlu
dilaporkan misalnya perubahan gerakan janin, ketuban pecah.
Diagnosa Keperawatan

1. Pola nafas inefektif berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal sekunder
terhadap meningkatnya tekanan intraabdomen
2. Inkontinensia urine berhubungan dengan tingginya tekanan intraabdominal dan
kelemahan otot pelvis sekunder terhadap kehamilan
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan sekunder terhadap persiapan
melahirkan
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kecemasan dalam menghadapi
persalinan
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan berat badan dan perubahan
pusat gravitasi.
6. Kerusakan koping individu berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
awitan persalinan palsu atau sejati

Rencana Intervensi
No Diagnosa Tujuan/KH Intervensi Rasional
1. Pola nafas inefektif Tujuan: Pola nafas 1. Berikan HE pada klien 1. Informasi yang
berhubungan dengan dapat kembali tentang kedaan yang adekuat dapat
ekspansi paru tidak efektif setelah menimbulkan sesak membawa pasien
maksimal sekunder dilakukan 2. Berikan posisi lebih kooperatif
terhadap tindakan semifowler pada pasien dalam memberikan
meningkatnya keperawatan 3. Observasi frekwensi terapi
tekanan intra selama 2 × 24 jam pernafasan (RR) 2. Jalan nafas yang
abdomen dengan kriteria longgar dan tidak ada
hasil: sumbatan proses
1. - Klien tampak respirasi dapat
rileks berjalan dengan
2. -Frekwensi lancar.
pernafasan normal 3. Frekwensi
(16 – 24 × per pernafasan yang
menit) meningkat adalah
indicator adanya
sesak nafas

2. Inkontinensia urine: Tujuan: 1. Berikan HE pada klien 1. Informasi yang


stress berhubungan Inkontinensia tentang penyebab dari adekuat dapat
dengan tingginya dapat teratasi inkontinensia membawa pasien
tekanan setelah dilakukan 2. Kaji frekwensi lebih kooperatif
intraabdominal dan tindakan berkemih klien dalam memberikan
kelemahan otot keperawatan 3. Instruksikan klien terapi
pelvis sekunder selama 2 × 24 untuk menghindari 2. Frekwensi berkemih
terhadap kehamilan jam, dengan berdiri yang terlalu yang berlebih
kriteria hasil: lama merupakan indicator
1 - Klien mengerti 4. Ajarkan klien untuk terjadinya
penyebab dari mengatasi inkontinensia urine
inkontinensia inkontinensia dengan 3. Frekwensi berdiri
2. - Frekwensi melakukan senam yang terlalu lama
berkemih kegel dapat meningkatkan
menurun tekanan pada vesika
3. - Klien dapat urinaria
melakukan senam 4. Senam kegel dapat
kegel secara meningkatkan
mandiri kekuatan otot
dinding pelvis ibu

3 3. Ansietas Tujuan: Ansietas 1. Berikan HE pada klien 1. Informasi yang adekuat


berhubungan dengan dapat teratasi tentang proses dapat membawa pasien
kurangnya setelah dilakukan persalinan lebih kooperatif dalam
pengetahuan intervensi selama 2. Kaji tingkat ansietas memberikan terapi
sekunder terhadap 2 × 24 jam, yang dialami klien 2. Mengetahui tingkat
persiapan dengan kriteria 3. Gali kekhawatiran ansietas yang dialami
melahirkan hasil: yang dialami klien klien dapat membantu
1. Klien tampak 4. Ajarkan penghentian menentukan intervensi
rileks ansietas untuk yang tepat untuk
2. Klien tampak digunakan bila situasi mengatasi ansietas
percaya diri yang menimbulkan 3. Mengetahui penyebab
3. Tidak terjadi stress tidak dapat yang menagkibatkan
insomnia dihindari ansietas yang dialami
klien
4. 4. Membentu klien
untuk dapat mengatasi
ansietasnya secara
mandiri
KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU HAMIL TRIMESTER 1, 2, 3

DI SUSUN OLEH :

DIAH MULYATI SUGA

14200050

REGULER II/TINGKAT II

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2015/2016

Vous aimerez peut-être aussi