Vous êtes sur la page 1sur 20

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL DAN BEDAH

Nama Mahasiswa : Mukhlish Nur Rahman


NIM : 152310101263
Tempat Pengkajian : Ruang Asoka
Tanggal : 24 Januari 2018

I. Identitas Klien
Nama : Ny. S No. RM : 01.13.81
Umur : 71 tahun Pekerjaan : Pensiunan
Jenis : Perempuan Status : Menikah
Kelamin Perkawinan
Agama : Islam Tanggal MRS : 22 Januari 2018
Pendidikan : Sekolah Dasar Tanggal : 24 Januari 2018
Pengkajian Pukul 14.30
Alamat : Jl. Tambakboyo, Sumber Informasi : Klien dan
Klakah Keluarga

II. Riwayat Kesehatan


1. Diagnosa Medik:
HT urgency, ALO, Dekompensasi Cordis
2. Keluhan Utama:
Sesak nafas
3. Riwayat penyakit sekarang:
Pasien mengalami sesak sejak satu minggu yang lalu, sehingga keluarga
membawa pasien ke puskesmas Klakah. Pihak puskesmas merujuk pasien
ke RSU dr. Haryoto untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Pasien
datang ke IGD rumah sakit dr. Haryoto kurang lebih pukul 12.30, setelah
itu pasien dipindah ke ruang Asoka untuk menjalani rawat inap.
4. Riwayat kesehatan terdahulu:
a. Penyakit yang pernah dialami:
Keluarga klien mengatakan bahwa klien memiliki tekanan darah tinggi
dan riwayat penyakit jantung koroner.
b. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Klien tidak memiliki alergi terhadap obat ataupun makanan dan
minuman.
c. Imunisasi:
Pasien tidak ingat imunisasi apa yang diterima dahulu.
d. Kebiasaan/pola hidup/life style:
Keluarga pasien mengatakan bahwa ketika masih sehat, pasien
menghabiskan sebagian besar waktunya di dapur untuk memasak atau
membantu segala kegiatan di dapur. Klien memiliki nafsu makan yang
baik, namun pasien memiliki makanan kesukaan yaitu ikan asin.
Menurut keluarga pasien, pasien jarang atau hampir tidak pernah
berolah raga secara teratur.
e. Obat-obat yang digunakan:
Apabila pasien sakit, biasanya pasien membeli obat-obatan yang dapat
dibeli di warung kecil atau di apotek terdekat.
5. Riwayat penyakit keluarga:
Keluarga klien mengatakan bahwa ayah dari klien memiliki riwayat
hipertensi.

Genogram:
: Laki-laki : Laki-laki sudah meninggal

: Perempuan : Pasien

III. Pengkajian Keperawatan


1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Keluarga klien mengatakan bahwa sehat adalah ketika klien sudah kembali
sehat, tidak di rumah sakit, dan dapat beraktivitas seperti biasanya. Apabila
pasien sakit, biasanya pasien akan diantar ke puskesmas terdekat oleh
anaknya atau saudara yang lain.
Interpretasi : Klien tidak memiliki masalah pada persepsi kesehatannya.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah
sakit)
- Antropometeri
TB : 155 cm
BB : 40 kg
LLA : 18 cm
Interpretasi :
BMI pasien adalah 16,6, yang berarti pasien masuk dalam kategori
underweight.

- Biomedical sign :
Hb : 11,3 mg/dl HDL Cholesterol : 37 mg/dl
Trombosit : 220.000 LDL Cholesterol : 184 mg/dl
Kalium Serum : 3,8 mMol/l GDA : 119 mg/dl
Natrium Serum : 145 mMol/l
Clorida Serum : 100 mMol/l
Interpretasi :
Terdapat masalah pada LDL Cholesterol pasien, normalnya <150
mg/dl. Terdapat masalah pada GDA pasien, normalnya 63-115
mg/dl.
- Clinical Sign :
Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, mulut kering, turgor kulit
kurang
Interpretasi :
Pasien mengalami gangguan pada turgor kulit
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Sebelum dirawat di RSU dr. Haryoto, pasien memiliki pola makan
yang baik yaitu tiga kali sehari dan dengan porsi yang cukup.
Menurut keluarga pasien, selama di rumah sakit pasien hanya
menghabiskan setengah dari porsi yang diberikan rumah sakit.
Interpretasi :
Pasien mengalami gangguan pada diet pattern nya.
3. Pola eliminasi: (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
BAK
Sebelum Sakit Saat MRS
Dalam sehari pasien BAK Pasien terpasang dower
Frekuensi
sebanyak 2-3 kali catheter
Keluarga klien mengatakan Dalam sehari keluarga
jumlah urin saat BAK di pasien mengatakan
Jumlah
rumah biasa saja, sekitar 1 bahwa kantong urin
gelas terisi sekitar 600 cc.
Warna Kuning jernih Kuning
Bau Amoniak Amoniak
Tidak menggunakan alat Pasien terpasang dower
Alat Bantu
bantu catheter
Urine bag dikosongkan
Kemandirian Mandiri
oleh keluarga pasien

BAB
Sebelum Sakit Saat MRS
Keluarga klien mengatakan
Klien mengatakan belum
Frekuensi bahwa pasien di rumah biasa
pernah BAB sejak MRS
BAB sekitar 2 hari sekali
Warna Coklat kekuningan -
Tidak menggunakan alat
Alat Bantu -
bantu
Kemandirian Mandiri -
Interpretasi :
Terdapat gangguan dalam pola eliminasi pasien.
Balance cairan:
Balance cairan pasien kurang dari angka normal urine output.
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Klien saat sebelum sakit beraktivitas dengan normal. Keluarga
mengatakan pasien sering berada di dapur untuk memasak. Saat di rumah
sakit klien hanya terbaring di tempat tidur karena lemas dan sesak.

c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)


Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum v
Toileting v
Berpakaian v
Mobilitas di tempat tidur v
Berpindah v
Ambulasi / ROM v
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3:
dibantu alat, 4: mandiri
Status Oksigenasi :
RR = 24 x/menit
SpO2 : 94%
Fungsi kardiovaskuler :
Klien tidak memiliki keluhan yang berhubungan dengan fungsi
kardiovaskuler.
Terapi oksigen :
Klien mendapatkan terapi oksigen masker 10L/menit.
Interpretasi :
Klien memiliki masalah pada status oksigenasi
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Durasi :
Sebelum masuk rumah sakit, pasien tidur 8-10 jam sehari, namun sekarang
kurang, hanya 5-6 jam sehari karena terganggu oleh sesak nafas yang
dirasakan
Gangguan tidur :
Pasien mengalami gangguan tidur karena merasa sesak.
Keadaan bangun tidur :
Klien tampak lemah karena tidurnya tidak nyenyak.
Lain-lain :
Tidak ada
Interpretasi :
Klien mengalami gangguan pada pola tidurnya
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori :
Pasien masih dapat merespon pertanyaan petugas dengan jawaban singkat
dan dapat mengenali anggota keluarga.
Fungsi dan keadaan indera :
Pasien dapat mendengar dan merespon pertanyaan dari petugas. Pasien
tidak menggunakan alat bantu pengelihatan atau pendengaran. Penciuman
pasien masih bagus dan dapat membedakan bau makanan.
Interpretasi :
Klien tidak memiliki gangguan pada pola kognitif dan perceptual.
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri :
Keluarga klien mengatakan bahwa klien beranggapan bahwa klien adalah
seorang ibu dari anak-anaknya dan akan terus membantu anak-anaknya.
Identitas diri :
Keluarga klien mengatakan bahwa klien menganggap dirinya sudah tua
namun masih sebagai ibu dari anak-anaknya.
Harga diri :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien memiliki kepercayaan diri
yang cukup.
Ideal Diri :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien senang jika dapat membantu
pekerjaan rumah khususnya di dapur.
Peran Diri :
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien sebagai orang paling tua di
rumah dan membantu pekerjaan anggota keluarga lainnya sebisanya.
Interpretasi :
Tidak ada gangguan dalam pola persepsi diri pasien.
8. Pola seksualitas & reproduksi
Pola seksualitas
Pasien sudah tidak merencanakan untuk memiliki keturunan lagi.
Fungsi reproduksi
Pasien memiliki 1 orang suami dan 2 orang anak laki-laki.
Interpretasi :
Pasien memiliki masalah pada pola seksualitas dan reproduksi karena usia
lanjut.
9. Pola peran & hubungan
Klien yang biasanya selalu beraktivitas di dapur rumah, sekarang tidak
bisa beraktivitas karena harus dirawat di rumah sakit. Namun salah satu
anak pasien selalu menemani pasien di ruang perawatan.
Interpretasi :
Pasien memiliki gangguan pada pola peran dan hubungan.
10. Pola manajemen koping-stress
Pasien mengatakan bahwa dirinya yakin jika dirawat di rumah sakit
setidaknya penyakitnya akan mereda.
Interpretasi :
Tidak ada gangguan pada pola manajemen koping-stress pasien dan
keluarga. Pasien tidak dapat menjawab pertanyaan dari perawat.
11. System nilai & keyakinan
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien biasanya di rumah selalu shalat
lima waktu, namun sekarang pasien tidak dapat melaksanakan shalat
karena tirah baring dan keadaan yang lemah.
Interpretasi :
Terdapat gangguan pada sistem nilai dan keyakinan pasien.
IV. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Klien tampak lemas, GCS E4V5M6
Tanda vital:
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 80 x/mnt
- RR : 28 x/mnt
- Suhu : 36,6oC
- SpO2 : 98%
Interpretasi :
Klien memiliki masalah pada respiration ratenya.

Pengkajian Fisik Head to toe (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)


1. Kepala
I : Warna rambut dominan putih, tidak tampak jejas, tidak tampak
benjolan, bentuk simetris
P : Tidak ada nyeri tekan
2. Mata
I : Skela anemis, mata terlihat sayu
3. Telinga
I : Simetris, tidak ada luka
P : Tidak ada nyeri tekan
4. Hidung
I : Tidak ada luka, tidak ada ruam, terpasang masker oksigen 11 L/menit
5. Mulut
I : Mulut pasien terlihat bersih, tidak ada luka
P : Tidak ada nyeri tekan
6. Leher
I : Tidak ada pebengkakan atau ruam pada leher
P : Tidak ada nyeri tekan pada leher pasien
7. Dada
Jantung:
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis teraba di ICS 5 6
P : Bunyi perkusi pekak
A : Terdengar murmur jantung
Paru-paru:
I : Bentuk dada simetris, retraksi dada minimal, penggunaan otot bantu
pernafasan diafragma
P : Vocal fremitus teraba sama kanan kiri
P : Bunyi perkusi sonor
A : Wheezing (+), ronkhi (-)
8. Abdomen
I : Simetris, tidak ada luka atau pembengkakan
P : Tidak terdapat nyeri tekan
P : Bunyi perut timpani
A : Terdapat bising usus 5x/menit
9. Urogenital
Tidak terkaji
10. Ekstremitas
I : Tidak ada luka
P : Tidak ada nyeri tekan
11. Kulit dan kuku
I : Kulit tampak bersih, tidak ada luka, kuku pasien sedikit kotor
12. Keadaan lokal
Keadaan pasien lemah, terbaring di tempat tidur dengan aktivitas dibantu
oleh keluarga.
V. Terapi
No Jenis Terapi Farmako Dinamik Dosis dan Indikasi dan Efek Implikasi
dan Farmako Rute Kontra Samping Keperawatan
Kinetik Pemberian Indikasi
1 Infus Mengganti cairan 1500 Indikasi: Reaksi Perawat
Ringer dan elektrolit ml/24 jam, Pasien dengan alergi, mengkolabor
Lactate pasien. Masuk IV volume darah peningkatan asikan
dalam aliran rendah, potasium dengan tim
darah, kandungan tekanan darah darah, medis untuk
berebih akan rendah, kelebihan mengganti
dibuang melalui asidosis cairan, cairan tubuh
urin metabolik peningkatan pasien yang
Kontraindikasi kalsium hilang.
: Pasien darah
dengan edema,
pasien
alkaliosis
2 Infus Membunuh 2x100 Indikasi: Mual, diare, Perawat
Levofloxaci bakteri penyebab ml/24 jam, Pasien dengan susah tidur mengkolabor
n infeksi. IV infeksi saluran asikan
nafas, dengan tim
tuberkulosis, medis untuk
meningitis, mengatasi
pneumonia infeksi pada
Kontraindikasi pasien yang
: Pasien disebabkan
sinusitis akut, oleh bakteri
bronkitis akut, gram positif
epilepsi maupun
negatif.
3 Injeksi Mengurangi 3x2 ml/24 Indikasi : Orthostatic Perawat
Furosemid penumpukan jam, IV Pasien dengan hypotension mengkolabor
cairan dalam penumpukan , hipotensi, asikan
tubuh. cairan penurunan dengan tim
berlebih, pendengara medis untuk
pasien dengan n. mengurangi
hipertensi. penumpukan
Kontra cairan pada
indikasi : tubuh pasien
Pasien dengan yang menjadi
balance cairan penyebab
kurang dari edema.
normal
4 Injeksi Mengurangi rasa 3x2 ml/24 Indikasi: Bronkospas Perawat
Antrain nyeri jam, IV Pasien dengan me, anemia mengkolabor
nyeri akut aplastik, asikan
Kontraindikasi agranulosito dengan tim
: Pasien yang sis medis untuk
alergi mengatasi
metamizole, keluhan nyeri
kehamilan pasien.
trisemester
ketiga,
gangguan
hematopoiesis
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium (bisa dikembangkan)
No Jenis pemeriksaan Nilai normal (rujukan) Hasil
Nilai Satuan
(hari/tanggal)
1. Hemoglobin 13,0 – 18,0 mg/dl 11,3 23 Januari 2018
2. Leukosit 3500 - 10.000 mg/dl 8,24 23 Januari 2018
3. Eritrosit 3,0 - 6,0 Juta/cmm 5,75 23 Januari 2018
4. Laju Endap Darah 0-7 /jam 34 23 Januari 2018
5. Hematokrit 35 - 47 % 33 23 Januari 2018
6. Trombosit 150.000 – 450.000 220.000 23 Januari 2018
7. SGOT <37 mU/ml 32 23 Januari 2018
8. SGPT <40 mU/ml 25 23 Januari 2018
9. Kalium Serum 3,5 – 5,2 mMol/l 3,8 23 Januari 2018
10. Natrium Serum 135 - 146 M Mol/l 145 23 Januari 2018
11. Clorida Serum 94 - 111 mMol/l 100 23 Januari 2018
12. BUN 10 - 20 mg/dl 16,81 23 Januari 2018
13. Cholesterol <250 mg/dl 247 23 Januari 2018
14. HDL Cholesterol >35 mg/dl 37 23 Januari 2018
15. LDL Cholesterol <150 mg/dl 184 23 Januari 2018
16. Gula Darah Acak 63 - 115 mg/dl 119 23 Januari 2018

Lumajang, 24 Januari 2018


Pengambil Data,

Mukhlish Nur Rahman


NIM 152310101263
Lampiran 11
ANALISA DATA
NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Pasien mengatakan sesak Ketidakefektifan Ketidakefektifan
nafas pola nafas pola nafas
DO :
- Hasil TTV menunjukkan Transpor oksigen
RR=28x/menit terganggu
- Klien tampak lesu
- Pada klien terpasang Pembengkakan
masker oksigen 11 L/menit paru-paru
- Terdengar bunyi wheezing
saat auskultasi Penumpukan
cairan di paru-paru

2. DS : Pasien mengatakan dirinya Intoleransi Intoleransi


tidak bisa melakukan sesuatu aktivitas aktivitas
jika tidak dibantu anaknya
DO : Lemah
- Pasien hanya bisa bergerak
di tempat tidur Kurang beristirahat
- Kebutuhan ADL pasien
dibantu keluarga Sesak nafas
- Keluarga pasien membantu
menggerakkan pasien
apabila akan berpindah
- Pasien terlihat lemas
3. DS : Keluarga pasien Gangguan pola Gangguan pola
mengatakan bahwa pasien tidur tidur
sering terbangun pada malam
hari Sesak nafas
DO :
- Pasien terlihat lemah Transpor oksigen
- Konjungtiva anemis di paru terganggu
- Tidur hanya 4 jam saat
malam hari Cairan memenuhi
- Sebelum sakit tidur normal paru-paru
8-10 jam, saat sakit hanya
5-6 jam
Lampiran 12
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Daftar Diagnosa Keperawatan (sesuai prioritas):
No Diagnosa Tanggal Tanggal Keterangan
perumusan pencapaian
1. Ketidakefektifan pola 24 Januari 25 Januari
nafas 2018 2018
2. Intoleransi aktivitas 24 Januari 25 Januari
2018 2018
3. Gangguan pola tidur 24 Januari 25 Januari
2018 2018
Lampiran 13

PERENCANAAN KEPERAWATAN
TUJUAN DAN
NO DIAGNOSA INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan Airway management: 1. Memastikan
pola nafas tindakan selama 2x24 1. Monitor tanda-tanda tanda vital
berhubungan jam masalah pola nafas vital pasien pasien dalam
dengan transpor pasien teratasi dengan 2. Posisikan tempat tidur rentang normal
oksigen di paru kriteria hasil: pasien secara semi- 2. Membuka jalan
tidak adekuat 1. K fowler nafas pasien
lien tidak memakai 3. Auskultasi suara nafas, 3. Memastikan
alat bantu catat adanya suara nafas tidak ada
oksigenasi tambahan kelainan dalam
2. K 4. Monitor respirasi dan suara nafas
lien tidak status O2 pasien
mengeluh sesak 5. Kolaborasikan 4. Memastikan
3. T pemberian obat anti- status
anda vital pasien inflamasi dengan tim oksigenasi
dalam rentang medis pasien baik
normal (RR=16-24 5. Mengurangi
x/menit) inflamasi
dalam jalan
nafas pasien
2. Intoleransi Setelah dilakukan Activity therapy: 1. Melatih pasien
aktivitas tindakan selama 1x24 1. Bantu pasien untuk
berhubungan jam masalah intoleransi mengidentifikasi beraktivitas
dengan aktivitas pasien teratasi kegiatan yang bisa ringan
kelemahan dengan kriteria hasil: dilakukan 2. Membantu
1. Tanda vital dalam 2. Bantu keluarga keluarga
rentang normal mengidentifikasi meningkatkan
2. Beraktivitas fisik kekurangan dalam aktivitas pasien
tanpa disertai beraktivitas 3. Mendukung
peningkatan TD, 3. Kolaborasi dengan tim kesembuhan
nadi, dan RR rehabilitasi medis pasien dan
3. Kelemahan pasien dalam merencanakan mencegah
berkurang program terapi yang kelemahan otot
tepat 4. Mengetahui
4. Monitor respon emosi, keadaan pasien
fisik, sosial, dan untuk
spiritual beraktivitas
3. Gangguan pola Setelah dilakukan Sleep enhancement: 1. Memberikan
tidur tindakan selama 1x24 1. Ciptakan lingkungan keadaan yang
berhubungan jam masalah gangguan yang nyaman mendukung
dengan sesak pola tidur pasien 2. Diskusikan dengan bagi pasien
nafas berkurang ditandai pasien dan keluarga untuk tidur
dengan: tentang teknik tidur 2. Mendiskusikan
1. Klien mengatakan 3. Instruksikan untuk perlakuan yang
tidurnya lebih memonitor tidur pasien tepat untuk
pulas mendukung
2. Konjungtiva tidak pasien tidur
anemis, sklera 3. Membantu
tidak ikterik perawat dalam
mencatat
perkembangan
tidur pasien
Lampiran 14
CATATAN PERKEMBANGAN
DIAGNOSA: Ketidakefektifan pola nafas
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
24 Januari 1. Memonitor tanda-tanda vital Mukhlish Pukul 19.00
2018 pasien S : Keluarga pasien
Pukul R: mengatakan bahwa pasien
15.00 TD: 120/80 mmHg mengalami sesak nafas
HR : 80 x/menit O : Pasien terpasang masker
RR: 26 x/menit oksigen 11L/menit,
Suhu: 36oC RR=26x/menit
2. Memposisikan tempat tidur A : Masalah ketidakefektifan
pasien secara semi-fowler pola nafas belum teratasi
R: Pasien sudah terposisikan P : Lanjutkan intervensi 1,3,4
semi fowler
3. Mengauskultasi suara nafas,
catat adanya suara nafas
tambahan
R: Wheezing (+), ronkhi (-)
4. Memonitor respirasi dan status
O2
R:
RR: 26 x/menit
SpO2: 98%
25 Januari 1. Memonitor tanda-tanda vital Mukhlish Pukul 19.00
2018 pasien S : Keluarga pasien
Pukul R: mengatakan bahwa pasien
15.00 TD: 110/80 mmHg mengalami sesak nafas
HR : 80 x/menit O : Pasien terpasang masker
RR: 24 x/menit oksigen 11L/menit,
Suhu: 36oC RR=24x/menit
2. Mengauskultasi suara nafas, A : Masalah ketidakefektifan
catat adanya suara nafas pola nafas teratasi sebagian
tambahan P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
R: Wheezing (+), ronkhi (-)
3. Memonitor respirasi dan status
O2
R:
RR: 24 x/menit
SpO2: 97%
26 Januari 1. Memonitor tanda-tanda vital Mukhlish Pukul 13.00
2018 pasien S : Pasien mengatakan bahwa
Pukul R: sesaknya sudah mereda
09.00 TD: 110/70 mmHg O : Pasien tidak
HR : 80 x/menit menggunakan masker
RR: 24 x/menit oksigen, RR pasien =
Suhu: 36,5oC 24x/menit
2. Mengauskultasi suara nafas, A : Masalah gangguan pola
catat adanya suara nafas nafas teratasi sebagian
tambahan P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
R: Wheezing (+), ronkhi (-)
3. Memonitor respirasi dan status
O2
R:
RR: 24 x/menit
SpO2: 97%
DIAGNOSA: Intoleransi aktivitas
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
24 Januari 1. Membantu pasien Mukhlish Pukul 19.00
2018 mengidentifikasi kegiatan yang S : Keluarga pasien
Pukul bisa dilakukan mengatakan bahwa pasien
15.00 R: Pasien tidak dapat melakukan masih terbaring lemah di
kegiatan karena lemas tempat tidur
2. Membantu keluarga O : Pasien masih bedrest,
mengidentifikasi kekurangan keadaan umum lemah
dalam beraktivitas A : Masalah intoleransi
R: Keluarga pasien mengatakan aktivitas belum teratasi
pasien hanya tidur, tidak banyak P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
bergerak
3. Memonitor respon emosi, fisik,
sosial, dan spiritual
R: Pasien lemas sehingga emosi,
sosial, dan spiritual tidak dapat
terkaji
25 Januari 1. Membantu pasien Mukhlish Pukul 19.00
2018 mengidentifikasi kegiatan yang S : Keluarga pasien
Pukul bisa dilakukan mengatakan bahwa pasien
15.00 R: Pasien tidak dapat melakukan masih terbaring lemah di
kegiatan karena lemas tempat tidur
2. Membantu keluarga O : Pasien masih bedrest,
mengidentifikasi kekurangan keadaan umum lemah
dalam beraktivitas A : Masalah intoleransi
R: Keluarga pasien mengatakan aktivitas teratasi sebagian
pasien hanya tidur, tidak banyak P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
bergerak, hanya dapat
membetulkan posisi masker
oksigen
3. Memonitor respon emosi, fisik,
sosial, dan spiritual
R: Pasien lemas sehingga emosi,
sosial, dan spiritual tidak dapat
terkaji
26 Januari 1. Membantu pasien Mukhlish Pukul 13.00
2018 mengidentifikasi kegiatan yang S : Keluarga pasien
Pukul bisa dilakukan mengatakan bahwa pasien
09.00 R: Pasien dapat menyebutkan sudah bisa duduk sambil
kegiatan yang bisa dilakukan, makan dan minum di tempat
seperti makan dan minum tidur
2. Membantu keluarga O : Pasien makan tanpa
mengidentifikasi kekurangan dibantu di tempat tidur,
dalam beraktivitas keadaan umum membaik
R: Keluarga pasien mengatakan walaupun masih lemas
pasien sudah bisa duduk sambil A : Masalah teratasi sebagian
makan dan minum, namun P : Lanjutkan intervensi 1,2,3
belum dapat berjalan di luar
tempat tidur.
3. Memonitor respon emosi, fisik,
sosial, dan spiritual
R: Emosi pasien baik, keadaan
umum lemah, interaksi dengan
keluarga pasien sebelah cukup
baik, dan spiritual baik.
DIAGNOSA: Gangguan pola tidur
WAKTU IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
24 Januari 1. Menciptakan lingkungan yang Mukhlis Pukul 19.00
2018 nyaman h S : Keluarga pasien
Pukul R: Tempat tidur pasien bebas dari mengatakan bahwa tidur
15.00 benda yang tidak diperlukan, pasien kurang baik
Kelambu pasien tertutup O : Pasien terlihat lelah,
2. Mendiskusikan dengan pasien dan konjungtiva anemis
keluarga tentang teknik tidur A : Masalah gangguan pola
R: Keluarga pasien mengatakan tidur belum teratasi
bahwa pasien biasa tidur dengan P : Lanjutkan intervensi 1 dan
kondisi sepi, tidak ada kebutuhan 3
lain
3. Menginstruksikan untuk
memonitor tidur pasien
R: Keluarga pasien mengatakan
dapat memonitor tidur pasien
25 Januari 1. Menciptakan lingkungan yang Mukhlis Pukul 19.00
2018 nyaman h S : Keluarga pasien
Pukul R: Tempat tidur pasien bebas dari mengatakan bahwa tidur
15.00 benda yang tidak diperlukan, pasien masih kurang baik
Kelambu pasien tertutup O : Pasien terlihat lelah,
2. Menginstruksikan untuk konjungtiva anemis
memonitor tidur pasien A : Masalah gangguan pola
R: Keluarga pasien mengatakan tidur teratasi sebagian
pasien tidur 6-7 jam semalam P : Lanjutkan intervensi 1 dan
2
26 Januari 1. Menciptakan lingkungan yang Mukhlis Pukul 13.00
2018 nyaman h S : Pasien mengatakan
Pukul R: Tempat tidur pasien bebas dari kualitas tidurnya membaik
09.00 benda yang tidak diperlukan, O : Sklera pasien tidak merah,
Kelambu pasien tertutup pasien tampak lebih segar,
2. Menginstruksikan untuk pasien dapat duduk di tempat
memonitor tidur pasien tidur
R: Keluarga pasien mengatakan A : Masalah gangguan pola
pasien tidur 8 jam semalam tidur teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi 1 dan
2

Vous aimerez peut-être aussi