Vous êtes sur la page 1sur 13

KOMBINASI ENZIM PAPAIN DAN ENZIM BROMELIN TERHADAP

PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN PATIN


(Pangasius pangasius )

Oleh

Astri Ningtias Suci


1414111010

JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Judul Skripsi :Kombinasi Enzim Papain dan Enzim Bromelin Terhadap
Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Patin
(Pangasius pangasius )
Nama Mahasiswa : Astri Ningtias Suci
NPM : 1414111010
Program Studi : Budidaya Perairan
Fakultas Pertanian : Pertanian

MENYETUJUI,

1. Komisi Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


NIP. NIP.

. 2. Ketua Program Studi Budidaya Perairan

Nama Dosen
NIP.
ABSTRAK

Ikan Patin adalah jenis ikan omnivore. Pakan merupakan salah satu permasalah
dalam budidaya ikan patin (Pangasius pangasius). Pakan yang digunakan oleh
petani mengandung protein yang tidak dapat diserap secara optimal oleh ikan
patin sehingga salah satu solusi untuk mempermudah penyerapan protein
dengan penambahan dengan penambahan enzim papain dan bromelin pada
pakan. Enzim papain dan enzim bromelin merupakan enzim protease yang
mampu menghidrolisis protein menjadi unsur-unsur yang lebih sederhana
sehingga dapat dicerna dan diserap dengan optimal oleh tubuh ikan patin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kombinasi enzim
papain dan enzim bromelin terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio
pemanfaatan protein (PER) dan laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan
mengetahui dosis terbaik dari kombinasi enzim papain dan enzim bromelin
terhadap pertumbuhan ikan patin (Pangasius pangasius). Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2017, di Laboratorium Perikanan
dan Kelautan, Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Hewan uji
menggunakan ikan patin. Ikan patin dipelihara dalam akuarium ukuran
50x30x30cm3 dengan volume air 20 liter. Frekuensi pemberian pakan
sebanyak 3 kali sehari pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB. Metode
penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan
dan 3 ulangan. : A (100% papain), B (75% papain dan 25% bromelin), C (50%
papain dan 50 % bromelin), D (25% papain dan 75% bromelin), E (100%
bromelin) dan F (tanpa penambahan enzim) dengan 3 ulangan. Analisis data
dengan One way Anova dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan.

Kata kunci : enzim papain, enzim bromelin, ikan patin, kombinasi, pakan
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Ikan Patin ............................................................................. 2
2.2 Enzim Bromelin dan Enzim Papain......................................... 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat ................................................................... 4
3.2 Bahan dan Alat......................................................................... 4
3.3 Metode..................................................................................... 4
3.3.1 Persiapan Aquarium yang akan Dilaksanakan................. 4
3.3.2 Persiapan Ikan Uji........................................................... 4
3.3.3 Persiapan Pakan.............................................................. 4
3.3.4 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan............................... 5
3.3.5 Pengabilan Data............................................................. 5
3.4 Rancangan Penelitian............................................................... 5
BAB IV RENCANA PELAKSANAAN PENELITIAN
4.1 Matriks Rencana Pelaksanaan Penelitian................................. 6
Daftar Tabel Halaman

Tabel 1 Hasil Analisis Proxsimat ........................................................... 5

Tabel 2 Rencana Pelaksanaan Penelitian ............................................... 5


Daftar Gambar Halaman

Gambar 1 Ikan Patin ............................................................................. 2

Gambar 2 Enzim Bromelin dan Enzim Papain ..................................... 3


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan patin (Pangasius pangasius) merupakan salah satu komoditas air tawar yang
mempunyai prospek yang bagus karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi
serta cara budidaya yang tidak sulit, karena ikan patin toleran dangan kandungan
oksigen yang relatif rendah dan ikan patin merupakan pemakan segala atau
omnivore. Dalam budidaya ikan patin, para petani menggunakan pakan yang
memiliki harga yang cukup tinggi namun pakan yang di berikan pada ikan patin
belum optimal untuk pertumbuhan pada ikan patin. Salah satu upaya untuk
mengoptimalkan penyerapan protein pada tubuh ikan patin membutuhkan enzim
yang mampu menghidrolisis protein menjadi bahan yang sederhana sehingga
dapat terserap dengan optimal. Dalam mengoptimalkan pertumbuhan ikan patin
dilakukan dengan pemilihan pakan yang baik dan penambahan enzim kedalam
pakan agar protein dapat langsung dicerna oleh tubuh ikan. pakan di beri
tambahan enzim papain dan enzim bromelin. Enzim papain bekerja lebih aktif
pada protein nabati sedangkan bromelin bekerja lebih aktif pada protein
hewani sehingga penambahan enzim papain dan enzim bromelin pada pakan ikan
patin dapat memecah protein dan memudahkan ikan untuk mencerna pakannya.

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Mengetahui pengaruh kombinasi enzim papain dan enzim terhadap efisiensi
pemanfaatan pakan (EPP), rasio pemanfaatan protein (PER) dan laju
pertumbuhan spesifik (SGR) pada ikan ikan patin (Pangasius pangasius).
2. Mengetahui dosis terbaik dari kombinasi enzim papain dan enzim bromelin
terhadap pertumbuhan ikan patin (Pangasius pangasius).
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Patin (Pangasius sp.)


Ikan patin merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, berbadan panjang berwarna
putih perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Ikan ini cukup responsif
terhadap pemberian makanan tambahan. Pada pembudidayaan, dalam usia enam
bulan ikan patin bisa mencapai panjang 35-40 cm. Sebagai keluarga Pangasidae,
ikan ini tidak membutuhkan perairan yang mengalir untuk “membongsorkan“
tubuhnya Pada perairan yang tidak mengalir dengan kandungan oksigen rendah
sudah memenuhi syarat untuk membesarkan ikan ini (Prihatman, 2000).

Ikan patin (Pangasius sp.) mempunyai sifat yang termasuk omnivora atau
golongan ikan pemakan segala. Malam hari ia akan keluar dari lubangnya dan
mencari makanan renik yang terdiri atas cacing, udang sungai, jenis–jenis siput
dan biji–bijian. Dari sifat makannya ikan ini juga tergolong ikan yang sangat
rakus karena jumlah makannya yang besar (Maswira, 2009 diacu oleh Yuliartati,
2011). Ikan patin sangat toleran terhadap derajat keasaman (pH), pH berkisar 5
sampai 9. Kandungan oksigen terlarut berkisar antara 3-6 ppm, karbondioksida
berkisar antara 9- 20 ppm. Alkalinitas yaitu 80-250, suhu air media yang
0
optimum kisaran 28-30 C (Khairuman dan Dodi, 2000).

Gambar 1. Ikan Patin (Pangasius sp.)


2.2.2 Enzim Bromelin dan Enzim Papain
Bromelin tergolong kelompok enzim protease sulfhidril. Bromelin memiliki
kemampuan untuk memecah struktur molekul protein menjadi bentuk lebih
sederhana (asam amino) (Suprapti, 2008). Kecepatan katalisis akan semakin
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi enzim. Tingginya konsentrasi
enzim, akan mempengaruhi banyaknya substrat yang ditransformasi. Lamanya
waktu kerja enzim juga mempengaruhi keaktifannya. Kecepatan katalis enzim
akan meningkat dengan lamanya waktu reaksi (Nugrahaningsih, 2008.). Enzim
Bromelin dapat membantu melarutkan pembentukan mukus dan juga
mempercepat pembuangan lemak melalui ginjal. Bromelin juga memiliki asam
sitrat dan malat yang penting dan diperlukan untuk memperbaiki proses
pembuangan lemak dan mangan, dan menjadi komponen penting enzim tertentu
yang diperlukan dalam metabolisme protein dan karbohidrat (Furuichi, M. 1988).

Enzim papain bekerja lebih aktif pada protein nabati. Papain relatif tahan
terhadap suhu, bila dibandingkan dengan enzim proteolitik lainnya seperti
bromelin dan lisis. Enzim papain sebagai salah satu pengganti enzim renet
mempunyai beberapa kelebihan antara lain lebih mudah didapat, tersedia dalam
jumlah banyak, lebih tahan terhadap kondisi asam dan kondisi basa, suhu tinggi
serta harganya murah. Burges dan Shaw dalam Godfrey dan Reichet (1986)
menyatakan bahwa enzim papain memutus ikatan peptida pada residu asparagin-
glutamin, glutamat-alanin, leusin-valin dan penilalanintirosin. Enzim tersebut
akan bekerja secara optimal tergantung dari konsentrasi yang diberikan
(Nurhidayati, 2003).

(a) (b)
Gambar 2. (a) Enzim Bromelin, (b) Enzim Papain
III. METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini akan dilaksanakan selama 60 hari di Laboratorium
Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3.2 Bahan dan Alat


Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu aquarium, aerator, timbangan
digital, spray, DO meter, pH meter, termometer, skopnet. Bahan yang
digunakan yaitu enzim papain, enzim bromelin, benih ikan patin yang berukuran
lebih dari 1,1-2 cm, pakan buatan dan aquadest.

3.3 Metode Kerja


3.3.1 Persiapan Aquarium Yang Akan Digunakan
Persiapa wadah pemeliharaan benih ikan gurame yang akan digunakan yaitu,
mencuci dan membersihkan aquarium yang akan digunakan sebagai wadah
pemeliharaan benih ikan patin dengan kepadatan ekor, lalu air pada aquarium
yang sudah dikeringkan dan bersih kemudian memasang aerator pada aquarium.

3.3.2 Persiapan Ikan Uji


Benih ikan patin yang telah disiapkan dengan ukuran 1,1-2 cm diaklimatisasi
dan dipuasakan.

3.3.3 Persiapan Pakan


Pakan buatan yang akan diberikan pada ikan uji di rendam terlebih dahulu
kedalam enzim papain dan enzim bromelin yang telah diencerkan dengan
aquadest. Dikeringkan dengan cara diinkubasi selama 60 menit. Pakan kemudian
di gerus sehingga berbentuk seperti tepung dan di berikan sebagai pakan ikan.
Tabel 1. Hasil Analisa Proksimat Bahan Baku Pakan Ikan Patin

Bahan Air Abu Lemak S. Kasar Protein BENT


T. Ikan 0 25,53 8,96 10,38 50,95 4,19
T. Kedelai 0 6,12 22,23 5,65 35,70 30,31
T. Jagung 0 1,99 4,51 0,01 11,63 81,86
T. Dedak 0 26,31 4,99 21,31 9,42 37,97
Dekstrin 0 0,03 0,40 0,01 0,17 99,39
Keterangan : BETN = Bahan Ekstrak tanpa nitrogen
Sumber : Laboratorium Ilmu Makanan Ternak, Fakultas Peternakan dan Perikanan
UNDIP (2014).

3.3.4 Pemeliharaan dan Pemberian Pakan


Pemeliharaan benih ikan patin dilakukan 60 hari, dalam setiap aquarium
ditebar sebanyak 10 ekor benih ikan patin dan pemberian pakan tiga kali sehari
pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 WIB.

3.3.5 Pengambilan Data


Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran specific growth rate (SGR),
efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), protein efficiency ratio (PER),
kelulushidupan (SR) dan kualitas air.

3.4 Rancangan Penelitian


Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 6
perlakuan 3 kali ulangan. Dalam 100% enzim papain membutuhkan 5 ml enzim
papain. Tabel 2. Rancangan Penelitian
Ulangan
Perlakuan
1 2 3
A Kontrol Kontrol Kontrol
B 100% Papain 100% Papain 100% Papain
C 75% Papain : 75% Papain : 25% 75% Papain :
25% Bromelin Bromelin 25% Bromelin
D 50% Papain : 50% Papain : 50% 50% Papain :
50% Bromelin Bromelin 50% Bromelin
E 25% Papain : 25% Papain : 75% 25% Papain :
75% Bromelin Bromelin 75% Bromelin
F
100% Bromelin 100% Bromelin 100% Bromelin
IV. RENCANA PELAKSANAAN

4.1 Rencana Pelaksanaan Penelitian

Adapun matriks rencana penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Rencana Pelaksanaan Penelitian


Waktu (Bulan)
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Studi Literatur
2 Persiapan Materi
3 Pelaksanaan Penelitian
4 Pengolahan Data Penelitian
5 Penulisan Laporan Hasil

Penelitian
DAFTAR PUSTAKA

Furuichi, M. 1988. Dietary requirements, p. 21 –78. In. Fish nutrition and


mariculture. T. Watanabe (ed.), Kanazawa International Fisheries Center.
Japan International Coorperation Center.

Khairuman dan Dodi. S. 2000. Budidaya Patin Secara Intensif. Agromedia


Pustaka, Jakarta.

Nugrahaningsih, K. A. 2008. Pengaruh Tekanan Osmotik Media Terhadap


Tingkat Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Patin
(Pangasius sp) pada Salinitas 5 ppt. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nurhidayati, T., 2003. Pengaruh Konsentrasi Enzim Papain dan Suhu Fermentasi
Terhadap Kualitas Keju Cottage. FMIPA-ITS Surabaya.

Prihatman, K. 2000. Budidaya Ikan Patin (Pangasius pangasius). Proyek


Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas. Jakarta.

Suprapti M. L. 2008. Produk-Produk Olahan Ikan. Kanisius. Yogyakarta.

Yuliartati, E. 2011. Tingkat Serangan Ektoparasit pada Ikan Patin (Pangasius


djambal) pada Beberapa Pembudidaya Ikan di Kota Makassar. Universitas
Hasanuddin. Makassar.

Vous aimerez peut-être aussi