Vous êtes sur la page 1sur 4

Alur Cerita

1. Rapat
 Perjalanan menuju ruang rapat
Di ruangan bagian produksi/ beberapa orang, mengajak rapat, perjalanan menuju
rapat (ngobrol).
 Di ruang rapat
Ngobrol sembari menunggu manajer produksi, manager produksi hadir
Manager membuka rapat
Manager : Melihat data penjualan lumayan stabil, adakah inovasi untuk produk kita
agar pendapatan perusahaan meningkat
Berbagai usulan (gamis, baju hangat, seragam sekolah). Jabarkan alasan dan
potensi
Staff lain menguatkan pendapat 2-3 orang.
Pengambilan keputusan oleh manger.
Pembagian tugas. Penutup dan mengagendakan rapat selanjutnya.
2. Survei Supplier
 Menyampaikan program, butuh apa aja, minta daftar harga (Penyurvei)
 Akuntan : bikin RAB
 Designer : Mendesain produk
 Bag gudang : Stock opname bahan baku
3. Rapat selanjutnya
 Masuk ruang rapat
 Pembukaan
 Penyampaian desain
 Penyampaian supplier
 Bagian akuntan : menyampaikan RAB
 Gudang : Hasil stock opname
 Pengambilan keputusan desain dan supplier
4. Pendanaan
 Pengajuan proposal oleh man produksi ke Dirut untuk program, setujui
 Konfirmasi supplier
 Pemesanan
 Pembuatan faktur oleh supplier
 Pengiriman bahan baku dan faktur
 Pengecekan bahan baku oleh bagian gudang
 Penyerahan faktur
 Transfer ke supplier, konfirmasi
5. Proses Produksi
 Pembuatan pola
 Pemotongan
 Menjahit (sortir produk jadi)
 Finishing
 Packing
 Masuk ke gudang
 Laporan pemakaian BBB, dan produk jadi (bag gudang), BTK (supervisor), BOP
(akuntan) ke bagian akuntan.
 Akuntan : Akuntansi Biaya, laporan ke manager produksi
Job Description
1. Manager Produksi (Aini)
2. Bagian pembelian 1
3. Bagian pembelian 2
4. Bagian Gudang
5. Bagian keuangan (Solekah)
6. Designer Produk (Mila)
7. Akuntan (Tukiyem)
8. Supervisor Produksi (Tari)

Properti
1. Rapat 1 (laptop, air mineral)
2. Survei (map, proposal, daftar harga)
3. Penyusunan RAB (laptop)
4. Desain (laptop, gambar seragam)
5. Gudang (papan ujian, tabel)
6. Rapat 2 (berkas-berkas (daftar harga, desain, RAB, stock opname), laptop, air minum
7. Pendanaan (proposal, faktur, bukti transfer)
NASKAH
Perjalanan menuju rapat
Pepep : Ayo ndang rapat. Mengko entuk punishment yen telat
Efa : Aku tak mangan sek
Di kamar mandi.
Arum : Duhh rapat (sambil berdandan)
Semua karyawan bertemu di koridor. Berjalan menuju ruang rapat sambil
berbincang-bincang.
Sampai di ruang rapat. Manajer Produksi memasuki ruangan
Aini : Pagi. (persiapan). Baik langsung kita mulai saja. Assalamualaikum wr wb.
Selamat pagi rekan-rekan. Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya bahwa
rapat kali ini kita akan membahas terkait inovasi produk. Memang berdasarkan
laporan, omset perusahaan kita dalam beberapa tahun terakhir bisa dikatakan stabil
pada kisaran Rp 7,3M. Namun, alangkah lebih baiknya jika kita bisa meningkatkan
omset penjualan dengan inovasi-inovasi produk. Dari kalian sendiri apakah ada yang
memiliki gagasan inovasi produk kita?
Arum : Saya memiliki sebuah gagasan bu. Menanggapi trend hijab yang saat ini
berada pada puncak kejayaannya, bagaimana jika kita mengimbanginya dengan
mengeluarkan inovasi produk yang sangat sesuai seperti kaftan, dan gamis dengan
sentuhan anggun, glamour, dan elegan yang tentunya akan menarik minat kaum
muslimah Indonesia. Ini akan menjadi peluang besar karena mayoritas penduduk kita
adalah perempuan.
Tari : Maaf saya kurang setuju dengan pendapat Ibu Arum. saya Menurut saya
alangkah lebih baiknya jika produk kaftan dan gamis dikeluarkan mendekati moment
Idul Fitri.
Pepep : Iya saya setuju dengan Ibu Tari. Melihat kondisi cuaca saat ini, produk yang
paling tepat menurut saya seperti jaket, jas hujan, atau semacam baju hangat. Jika
kita mengeluarkan produk kaftan dan gamis itu mungkin akan sedikit peminatnya
karena modelnya yang paling tidak sampai mata kaki itu akan kurang fleksibel jika
diguanakan saat musim penghujan yang biasanya keadaan jalan menjadi becek
bahkan banjir.
Solekah : Oh ya usulan itu juga memiliki potensi karena keadaan cuaca sangat
mendukung.
Efa : Maaf, jika kita hanya melihat cuaca mungkin mereka sudah mengantisipasi
dari tahun-tahun sebelumnya. kan setiap tahun pasti turun hujan, jadi walaupun
mereka tidak membeli produk baru tapi mereka masih mempunyai jaket, baju hangat
yang lama. Bagaimana jika kita lebih memanfaatkan momentum kenaikan kelas.
Dimana kita bisa memproduksi seragam untuk para pelajar.
Arum : Benar adanya.
Tukiyem: Usulan dari Ibu Efa benar juga. Target pemasaran kita bisa lebih luas
karena jumlah usia pelajar juga tidak kalah banyak.
Mila : iya benar, walaupun saat penerimaan siswa baru, sekolah telah menyediakan
seragam namun berjalan satu tahun dua tahun pemakaian pasti seragam yang mereka
kenakan sudah saatnya diganti dengan yang baru.
Aini : Oh iya itu juga bisa. Adakah yang ingin menanggapi lagi?
Pepep : Saya menguatkan pendapat rekan-rekan. Menurut informasi ada revisi resmi
terkait model seragam seperti seragam pramuka. Untuk siswa lama, meraka masih
mengenakan seragam sesuai SK lama dan harus disesuaikan dengan SK baru.
Aini : Yak, ternyata sebagian besar menyetujui usulan dari Ibu Efa. Apakah ada
yang ingin menanggapi ataupun menyanggah?
Semua: Tidak.
Aini : Baik, karena semua menyetujuinya. Kita akan memproduksi seragam
sekolah. Untuk Ibu Mila segera siapkan design dan rincian kebutuhan per produk.
Untuk bagian pembelian segera lakukan survei supplier dan bagian gudang segera
laporkan persediaan bahan baku. Sedangkan tugas untuk bagian lain menyusul.
Baiklah, rapat kita cukupkan saja. Kita akan rapat lagi lusa. Tolong untuk bagian-
bagian yang telah mendapatkan tugas, segera laksanakan dengan baik dan siapkan
laporan saat rapat berikutnya. Wassalamualaikum wr wb.

RAPAT KEDUA
Aini : Bagaimana perkembangan dari setiap bagian? Ibu Mila silahkan.
Mila : (sambil membagikan desain). Kemarin saya sudah mencari desain-desain
seragam yang sesuai dengan SK saat ini. Silahkan bisa dilihat. Untuk perbedaan dari
masing-masing desain, untuk atasan terletak pada detail lengan baju yaitu lengan
pendek, lengan panjang dengan manset, lengan panjang lipat, dan lengan panjang
biasa. Sedangkan untuk bawahan, model rok span dan payung. Menurut kalian desain
mana yang sekiranya berpeluang lebih besar?
Arum : Melihat minat pelajar model atasan yang banyak diminati yang ini. Untuk
bawahan, siswa SD mayoritas mengenakan rok payung sedangkan SMP dan SMA
mengenakan model span.
Efa : Mayoritas sekolah juga menentukan model seperti itu yang terlesan lebih
formal dan tidak neko-neko.
Aini : Karena alasan-lasan yang disampaikan memang sangat tepat jadi kita pilih
model yang ini. Untuk perkiraan kebutuhan bahan baku per produk sudah dibuat?
Mila : Sudah bu.
Aini : Lanjut ke bagian pembelian. Bagaimana laporannya?
Efa : Berdasarkan informasi dari pihak Sinar Baru, harga per meter yang
diperlukan untuk bahan baku sekitar Rp 25.000. Untuk lebih rincinya bisa dilihat
daftar harganya. Kita juga bisa mendapat potongan sebesar 2% dari pembelian.
Pepep : Untuk supplier yang kedua Efrata, harga per meternya sekitar Rp 28.000 dan
untuk pembelian lebih dari 100𝑀2 kita akan mendapat diskon Rp 1000 per meter.
Tukiyem : Kalo dikalkulasi lebih menguntungkan memasok dari Merah Putih karena
jika hitung per meter kita akan mendapatkan diskon Rp 500 per meternya. Jadi harga
beli bahan baku hanya Rp 24.500 sedangkan Efrata harga belinya Rp 27.000 per
meter.
Aini : Untuk itu kita tentukan saja. Kita akan memasok bahan baku dari Sinar Baru.
Dan untuk ibu tukiyem silahkan segera buat anggaran yang diperlukan dan segera
laporkan ke saya untuk pengajuan ke Direktur.
Tukiyem : Baik bu.
Aini : Untuk yang lain segera siapkan untuk operasional produksi yang lain.

Vous aimerez peut-être aussi