Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting. Oleh
karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran petugas
kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja sama dari
berbagai pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri rendah
banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi, terkadang dapat
menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
Oleh karena itu kami mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Dengan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan yang di harapkan
B. TUJUAN PENULISAN
a) Tujuan khusus
Tujuan utama dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas individu mata kuliah
Keperawatan jiwa
b) Tujuan umum
- Menerapkan teori dan lebih menekankan dalam mempraktekan proses keperawatan yang
terdiri dari pengkajian, perencanaan, tindakan dan evaluasi
- Dapat mengetahui cara merawat klien dengan isolasi sosial
C. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah
a. Wawancara : Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat ruangan
b. Observasi : Pengamatan pasien selama proses keperawatan
c. Perpustakaan : Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwa
BAB II
KONSEP DASAR
A. MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
C. POHON MASALAH
D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial : Menarik diri
Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada. Klien tidak bercakap-cakap dengan klien lain
atau perawat
c. Mengisolasi diri (menyendiri)
d. Tidak atau kurang sadar dengan linkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah
Data :
a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan untuk
mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai
kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien memilih atau menetapkan
kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang telah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
1. Orientasi :
- Salam terapeutik : “Assalamu’alaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Tn. Y, hari ini? Tn. terlihat segar ”
- Kontrak :
Topik :“Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara membina hubungan
saling percaya? Tn. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah itu kita lakukan bersama.”
Tempat :“Tn. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa lama?
Waktu : “ Bagaimana kalau 15 menit?
2. Kerja :
“Tn. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Tn.? Bagus, apa lagi? Apa saja
yang Tn. Lakukan selain itu yang biasa Tn. lakukan? Bagaimana dengan berjabat tangan?
Menanyakan nama? Menanyakan alamat……..dst.”. “Wah, bagus sekali ada lima cara untuk
membina hubungan saling percaya yang Tn. lakukan.”
“Tn. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Tn. bisa lakukan di rumah sakit? Coba kita lihat,
yang pertama bisakah, yang kedua……sampai yang kelima (misalnya masih tiga yang masih
bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan di rumah sakit
ini.
“Sekarang, coba Tn. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini”. “O, ya nomor
satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita berlatih berjabat tangan
Tn.”. Mari kita lakukan dengan saya Tn. Y. coba, sudah bisa kan berjabat tangan /
memperkenalkan diri?”
“Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Tn. ingin berjabat
tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk berdampingan, ya Bagus! Nah
sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang kita sebut nama dan alamat. ya bagus!.”
“Tn. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik sekali. Sekarang
bedakan dengan sebelum Tn. mengenalinya? Bagus!”
3. Terminasi :
- Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Tn. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan / memperkenalkan
diri? Yah, Tn. ternyata banyak yang dapat dilakukan di rumah sakit ini. Salah satuny
memperkenalkan diri, yang sudah Tn. praktekan dengan sekali.
- Evaluasi Objektif
“Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan nama.”
- Rencana tindakan lanjut
”Bagaimana kalau kegiatan itu Tn. lakukan selama disini dan nanti kegiatan tersebut tetap
Tn. lakukan dirumah, kalau begitu kita buat jadwalnya saja ya Tn?biar Tn. tidak lupa.
- Kontrak
Topik : “Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek positif yang Tn.
miliki.
Tempat : “Tn mau kita berbincang – bincang dimana.?
Waktu : “Mau berapa lama Tn.?”bagaimana kalu 15 menit?setuju?“ sampai jumpa ya”
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
1. Orientasi :
- Salam theraupetik : “Assalammua’alaikum,
- Validasi :“ Bagaimana perasaan Tn. Y pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa yang kita
lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus sekali!
- Kontrak:
Topik :“Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu Tn?”
“Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Tn. miliki.”
Tempat :“Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.”
Waktu :“Bagaimana kalu 15 menit?.”
2. Kerja :
“Tn. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Tn. lakukan?, masih ada yang lain?
Sekarang kita coba pilih kemampuan bapak yang dapat Tn. lakukan disini.”.
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
“Bagaimana perasaan Tn. setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat Tn. lakukan
disini? Bagus!”
- Validasi Objektif :
“Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki”
- Rencana tindakan lanjut :
“Saya harap Tn. mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.”
- Kontrak :
o pik :“Tn. pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi dengan keluarga
apabila datang.”
Tempat : “Bagaimana kalau diruang tamu saja?”
Waktu :“Biasanya keluarga Tn. jenguk jam berapa? Baiklah kita diskusikan nanti ya.
Sampai jumpa.”
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI
RUANG ALI RSI SUNAN KUDUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 30Tahun
Alamat :
Status Perkawinan : Belum Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Pendidika : SMA
Pekerjaan : Pedagang
No. CM :
B. Penanggung Jawab
Nama : Ny. P
Hubungan dengan Klien: Ibu Kandung
Alamat :
I : datar
P : tidak ada nyeri tekan,tidak ada ascites , hepar dan lien tidak teraba
P : timpani
A : peristaltik usus 12x/ menit
j. Genetalia : Bersih dan tidak ada kelainan, anus ; tidak ada haemoroid
k. Ektremitas: Jari kaki dan tangan lengkap,tidak tremor,kuku bersih
7. Riwayat pengobatan penyakit fisik : Bila klien sakit berobat ke puskesmas atau dokter.
V. PSIKOSOSIAL
Genogram
Keterangan ;
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis keturunan
2. Konsep Diri
3. Hubungan Sosial
Orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan adiknya.
Peran serta kelompok / masyarakat : sebelum klien sakit sering mengikuti gotong
royong didesanya.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain: selama klien rawat jalan / berobat jalan
temannya berkurang karena klien malu berkomunikasi dan berinteraksi.
Masalah Kepeawatan : Menarik diri
4. .Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan melakukan sholat dalam 5x sehari, jika sholat klien
sehabis sholat klien berdoa agar cepat sembuh.
10.Tingkat kesadaran : Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari Rabu tanggal
25 Oktober 2017 jam 15.00 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari
Kamis tanggal 26 Oktober 2017.
11. Memori :Daya ingat jangka panjang klien masih ingat masa lalunya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Klien berhitung lancar, contoh 25 – 15= 10
13. Kemampuan Penilaian : Klien mampu menilai antara mandi dulu sebelum makan atau
makan dulu sebelum mandi?. Klien menjawab mandi dulu sebelum
makan.
14. Daya Tilik Diri : Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit Islam “SUNAN
KUDUS”
3. Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi
kondisi klien
4.
3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
boleh klien lakukan
4. Berikan reinsforcement
positif tentang pencapaian
kegiatan yang telah sesuai
dengan keputusan yang
ditentukannya
26 DES 3. Mengidentifikasi S:
2017 kemampuan dan aspek Klien mengatakan cara
Jam positif yang dimiliki dengan penilaian positif tidak boleh
17.00 : berfikir jelek terhadap orang
Membantu lain,sopan santun dan ramah
mengidentifikasi dengan yang diutamakan.
aspek yang positif O:
Mendorong agar Klien dapat mengungkapkan
berpenilaian positif perasaannya
Membantu mengungkapkan A : SP 3 tecapai
perasaannya Pp :
lanjutkan SP 1 keluarga
Pk :
Anjurkan klien untuk
mempertahankan hubungan
saling percaya berinteraksi
secara terarah.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Tn. Y dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di Ruang perkasa Rumah Sakit Jiwa Daerah Klaten selama 2
minggu penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat
penting sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang
baik dengan tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan
masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat yang
merawat tercapai.
B. SARAN
1. Klien
- Libatkan klien dalam aktivitas positif
- Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B
- Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya
- Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain
2. Keluarga
- Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien
- Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif
- Menerima klien apa adanya
- Hindari pemberian penilaian negatif
3. Perawat
- Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien
- Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah
- Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien
- Memberi reinforcement
DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (2014). “Principles And Practice Of Psychiatric Nursing”.
Town send, M.C. (1998). “Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk pembuatan
rencana keperawatan”. Jakarta : EGC
Carpenito, L. 2011. Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktik Klinis (terjemahan). EGC.
Jakarta
Dalami,W. 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Tiras Info Medika:
Jakarta.
FKUI dan WHO. 2006. Modul Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. (MPKP Jiwa).
FKUI&WHO
Mubarak, W. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia Teori dan Aplikasi Dalam Praktik.
EGC. Jakarta