Vous êtes sur la page 1sur 8

2

The role of the Cooperatives for Management of Fish Cage in Improving Economic Fishermen
Member in Sungai Nipah, IV Jurai of South Pesisir district, Sociology Department, STKIP
PGRI West Sumatra, Padang, 2016.

Oleh:

Riana Anisa1, Rinel Fitlayeni2, Faishal Yasin3

* The Sosiology Education Student of STKIP PGRI West Sumatera.


** The Sosiology Staff of Sosiology Education of STKIP PGRI West Sumatera.

ABSTRACT

This research is motivated low economy of the community in the District IV Jurai especially
South Painan namely Sungai Nipah village predominantly worked as a fisherman and its economy
relies on the sea. Income as a fisherman can not vouch for completing everyday needs. therefore,
established a cooperative as a form groups of fishermen who have a clear legal entities. The
cooperative is engaged in the management of fish cages fishermen. After the fishermen become
members of the cooperative's Bangkit Bersama there was an increase in fishing economy that basically
are in a weak economy and a low level, have made progress. The role of cooperative members to
economy is very influential in improving income fishermen through the management of fish cages.
This study aims to explain the role of cooperatives for the management of fish cages as a forum for
fishermen investment in improving the household economy.
The theory used in this research is the theory of structural-functional by Talcott Parsons and
using AGIL scheme. This type of research used in this research is using qualitative approach by
applying descriptive type. Research sites in South Painan namely Sungai Nipah village. Informant
selection techniques using purposive sampling with 14 informants, while the method of collecting data
through observation, interviews and document research. Accuracy of data is tested using data analysis
interactive model that consists of collection, reduction, presentation and conclusion.
Result of this study shows that the role of Bangkit Bersama cooperatives are: first Increase the
knowledge of fishermen about fish farming cages, Second Provision of vaccines or vitamins for fish
cages, Third Loan capital for members who manage fish farming cages and Fourth Provision of
humpback grouper fingerlings, gorgeus grouper and cantang grouper.

Key Words: The role of the Cooperatives for Management of Fish Cage

1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Pembimbing I, staf Pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
3
Pembimbing II, staf pengajar Program Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
3

ABSTRAK

RIANA ANISA (12070013). “Peranan Koperasi Terhadap Pengelolaan Keramba Ikan Dalam
Meningkatkan Ekonomi Anggota di Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir
Selatan”. Program Studi Pendidikan Sosiologi, STKIP PGRI Sumatera Barat. Padang. 2016.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya perekonomian masyarakat yang ada di


Kecamatan IV Jurai khususnya Painan Selatan Painan yaitu kampung Sungai Nipah yang mayoritas
penduduknya bekerja sebagai nelayan dan perekonomiannya bergantung pada hasil laut. Penghasilan
sebagai nelayan tidaklah bisa menjamin buat melengkapi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu,
didirikanlah sebuah koperasi berbentuk kelompok nelayan yang telah memiliki badan hukum. Koperasi
ini bergerak pada pengelolaan keramba ikan nelayan. Setelah para nelayan bergabung menjadi anggota
koperasi Bangkit Bersama ini terjadilah peningkatan perekonomian nelayan yang pada dasarnya berada
pada perekonomian yang lemah dan bertaraf rendah, kini telah mengalami kemajuan. Peranan koperasi
tehadap perekonomian anggotanya sangat berpengaruh dalam peningkatan pendapatn nelayan melalui
pengelolaan keramba ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan koperasi terhadap
pengelolaan keramba ikan sebagai wadah investasi nelayan dalam meningkatkan ekonomi rumah
tangga.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah teori Struktural Fungsional menurut Talcott
Parson yang menggunakan skema AGIL. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan tipe penelitian deskriptif. Lokasi penelitian di
Nagari Painan Selatan Painan yaitu kampung Sungai Nipah. Teknik pemilihan informan menggunakan
purposive sampling dengan jumlah informan 14 orang, sedangkan metode pengumpulan data melalui
metode observasi, wawancara dan studi dokumen. Keakuratan data diuji dengan menggunakan analisis
data model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan koperasi Bangkit Bersama sebagai berikut: (1)
Menambah pengetahuan nelayan mengenai budidaya ikan keramba, (2) Penyediaan vaksin atau vitamin
untuk ikan keramba, (3) Peminjaman modal bagi para anggota yang mengelola budidaya ikan keramba
dan (4) Penyediaan bibit ikan kerapu bebek, kerapu cantik dan kerapu cantang.

Kata Kunci: Peranan Koperasi Terhadap Pengelolaan Keramba Ikan

PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian berjalan Tindakan ekonomi bertujuan untuk


seiring dengan perkembangan teknologi yang memaksimalkan pemanfaatan dan keuntungan.
dimiliki. Menurut Smelser dan Swedberg Tindakan tersebut dipandang rasional secara
persoalan ekonomi dapat ditinjau dari perbedaan ekonomi (Damsar,2002:12). Adapun yang
titik tolak terhadap sesuatu yaitu; konsep aktor, dimaksud dengan ekonomi sebagai pengelolaan
konsep tindakan ekonomi, hambatan pada rumah tangga adalah suatu usaha dalam
tindakan ekonomi, hubungan ekonomi dan pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang
masyarakat, tujuan analisis dan penerapan berhubungan dengan pengalokasian sumber
metode. Beberapa titik tolak tersebut dapat daya rumah tangga yang terbatas diantara
ditinjau dari salah satu konsep diantaranya yaitu berbagai anggotanya dengan
konsep aktor dan tindakan ekonomi. Konsep mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan
aktor, titik tolak analisis ekonomi adalah keinginan masing-masing.
individu dan dalam mikroekonomi, aktor Tidak berbeda halnya dengan rumah
diasumsikan mempunyai seperangkat pilihan tangga, masyarakat juga selalu dihadapkan pada
dan prefensi yang telah tersedia dan stabil. banyak keputusan dan pelaksanaannya. Suatu
4

masyarakat harus memutuskan pekerjaan- Koperasi Bangkit Bersama dikelola oleh


pekerjaan apa saja yang harus dilakukan dan seorang nelayan yang ingin memajukan dan
dimana mengerjakannya, seperti halnya mensejahterakan kehidupan nelayan lainnya
pekerjaan seorang nelayan dan pekerjaannya dengan cara awal mengajukan proposal dana
tersebut dilaksanakan di laut. Suatu masyarakat kepada Dinas Kelautan Perikanan Pesisir
membutuhkan orang-orang untuk menghasilkan Selatan. Modal awal yang didapati berbentuk
pangan seperti makanan, orang yang membuat alat yang mendukung aktivitas nelayan dalam
sandang seperti pakaian, orang yang pengelolaan keramba seperti: mesin, jaring, dan
membangun rumah, orang yang membuat perahu tangkap ikan. Anggota awal koperasi ini
kendaraan dan seterusnya (Damsar, 2009:10). berjumlah 11 orang pada tahun 2013, 32 orang
Ekonomi rumah tangga nelayan yang ada pada tahun 2014, dan 45 orang pada tahun 2015.
di Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai Kabupaten Dana awal koperasi berupa uang dimulai dari
Pesisir Selatan sangat bergantung pada konsep hasil proposal kedua yang diajukan ketua
aktor. Dilihat pada kepala keluarga sebagai aktor koperasi kepada Dinas Kelautan dan Perikanan
yang akan mencari nafkah untuk memenuhi Pesisir Selatan dan mendapat bantuan pinjaman
kebutuhan ekonomi rumah tangga, tindakan dana senilai Rp 100.000.000 serta dana dari para
ekonominya dapat dilihat bahwasanya para nelayan yang melakukan simpanan wajib senilai
nelayan melaut setiap hari untuk mencari ikan Rp 2.000/minggu. Peminjaman tahap awal
dan dijual kepada tengkulak maupun hasilnya koperasi kepada anggota berkisar dari Rp
nanti akan dikonsumsi sendiri dan hambatan 500.000 - 5.000.000. Dalam proses mencari ikan
tindakan ekonomi akan terlihat pada ekstrimnya ada hal yang akan menghambat aktivitas nelayan
cuaca sehingga para nelayan tidak dapat melaut. karena berbagai faktor terutama iklim dan cuaca.
Dalam upaya meningkatkan kebutuhan Cuaca tidak menentu membuat hasil tangkap
ekonomi adanya organisasi yang bisa membantu nelayan turun drastis (Surono,2015:147) oleh
dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi karena itu, para nelayan di Sungai Nipah,
rakyat miskin di daerah seperti koperasi. Kecamatan IV Jurai, Pesisir Selatan memilih
Menurut Undang-undang Republik Indonesia alternatif keramba.
Nomor 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian Keramba Jaring Apung (KJA) adalah
bahwa koperasi adalah badan hukum yang salah satu wadah budi daya ikan yang cukup
didirikan oleh orang perseorangan atau badan ideal yang ditempatkan di badan air dalam. KJA
hukum koperasi dengan pemisahan kekayaan adalah suatu sistem budi daya yang paling
para anggotanya sebagai modal untuk produktif dan telah diterapkan secara luas bagi
menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan budi daya ikan insentif (Ghufron,2010:40).
kebutuhan bersama di bidang perekonomian, Ukuran KJA yang digunakan di daerah Sungai
sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan Nipah Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir
prinsip koperasi. Sedangkan menurut Undang- Selatan yaitu 3 x 3 m dengan lebar 8 m dan
undang No 25 tahun 1992 pasal 4 dijelaskan panjang 16 m. Keramba ikan di Sungai Nipah
bahwa fungsi koperasi adalah membangun dan Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
mengembangkan potensi dan kemampuan berjenis aquatek yang akan bertahan kurang
ekonomi anggota pada khususnya dan lebih selama 20 tahun ( hasil wawancara
masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan observasi dengan ketua koperasi pada 17
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Februari 2016 ). Tujuan penelitian untuk
Tujuan koperasi Bangkit Bersama adalah mendeskripsikan peranan koperasi terhadap
meningkatkan taraf perekonomian anggota pada pengelolaan keramba ikan nelayan dalam
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta meningkatkan ekonomi di kampung Sungai
memiliki fungsi mengembangkan potensi Nipah Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir
nelayan dalam pengembangan dan pengelolaan Selatan.
budidaya ikan keramba yang ada di kampung
Sungai Nipah dengan fokus pada kesuksesan
hasil panen yang akan dapat meningkatkan
perekonomian angggotanya.
5

METODE PENELITIAN anggota adalah seorang nelayan dan ingin


bersungguh-sungguh dalam menjalankan
Pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan budidaya keramba ikan yang
penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena berawal dari program Dinas Kelautan dan
dianggap mampu menggambarkan suatu Perikanan Pesisir Selatan.
kenyataan atau fenomena yang ada di lapangan Keramba ikan yang ada di Sungai Nipah
dan bisa menjelaskan masalah yang akan diteliti pada awalnya berjumlah 5 keramba dengan
secara mendalam. Tipe penelitian yang masing-masing keramba terdiri dari 10 lubang.
dilakukan adalah tipe deskriptif analisis. Metode Hingga sampai saat ini keramba yang dimiliki
deskriptif berusaha mendeskripsikan suatu koperasi Bangkit Bersama telah mengalami
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat peningkatan dari segi jumlah pengelolaannya
sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan yaitu 26 keramba dengan 130 lubang. Lubang
perhatian pada masalah actual sebagaimana yang seharusnya jika 1 keramba ada 10 lubang
adanya pada saat penelitian berlangsung maka jika 26 keramba ada 260 lubang, tetapi
(Noor,2011:34-35). Informan penelitian pada kenyataannya keramba ini hanya
ditentukan dengan menggunakan teknik berjumlahkan 130 lubang yang aktif digunakan
Purposive Sampling, maksud Pemilihan dengan alasan ketua koperasi membatasi jumlah
informan secara purposive adalah menetapkan lubang terlebih dahulu sehingga tidak adanya
kriteria tertentu yang mesti dipenuhi oleh orang para anggota koperasi yang berebut dalam
yang akan dijadikan sumber informasi pengelolaan tempat keramba ikan yang ada di
(Afrizal,2014:140). Orang yang menjadi Sungai Nipah ini.
informan penelitian ini adalah: 1). Staff Pada tahap pembagian tempat
Pengelolaan Budidaya di Dinas Kelautan dan kepemilikan pengelolaan keramba ikan ini
Perikanan Pesisir Selatan, 2). Pembina Koperasi, diatur langsung oleh ketua koperasi yaitu Bapak
3). Pengurus inti koperasi Bangkit Bersama Joniwar dengan tujuan menghindari perebutan
(Ketuas, Sekretaris dan Bendahara) dan 4). Para tempat yang sesuai dengan keinginan masing-
Nelayan yang ikut serta bergabung dalam masing nelayan. Oleh karena itu, ketua koperasi
koperasi Bangkit Bersama. memberikan wewenang pada penglokasian
Analisis data dilakukan dengan tempat keramba berdasarkan kebijakan ketua
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data koperasi dengan masing-masing anggota
dan penarikan kesimpulan. Penelitian dilakukan memiliki hak atas 2 lubang keramba dan pada 1
di kampung Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai keramba terdiri atas 5 orang anggota koperasi
Kabupaten Pesisir Selatan. Alasan penulis Bangkit Bersama. Pengelolaan keramba ikan
memilih lokasi ini karena kampung ini secara mandiri oleh para nelayan yang masing-
mayoritas penduduknya bermatapencaharian masing telah memiliki keramba ikan dari
sebagai nelayan dan koperasi pada daerah ini koperasi.
telah mengalami peningkatan dari tahun 2013
hingga saat ini dengan berbagai penghargaan B. Peranan KoperasiTerhadap Pengelolaan
yang diperoleh koperasi. Keramba Ikan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kampung Sungai Nipah Kecamatan IV


Jurai Kabupaten Pesisir Selatan memiliki
A. Gambaran Umum Pengelolaan Keramba koperasi yang bernama Bangkit Bersama ini
Ikan memiliki peranan penting juga terhadap
pengelolaan keramba ikan nelayan. Awal mula
Koperasi Bangkit Bersama yang terletak di kampung Sungai Nipah ini para nelayan
di kampung Sungai Nipah, Kecamatan IV Jurai hanya memiliki penghasilan pas-pasan dan tidak
Kabupaten Pesisir Selatan bergerak pada simpan memiliki lebih sama sekali. Semenjak berdirinya
pinjam dana dalam pengelolaan keramba ikan koperasi ini para nelayan mengakui bahwasanya
yang dikelola oleh para nelayan secara mandiri sangat bermanfaat bagi taraf peningkatan
dengan berbagai syarat diantaranya para perekonomian rumah tangga nelayan itu sendiri.
6

Adapun peranan koperasi terhadap pengelolaan anggota koperasi Bangkit Bersama untuk
keramba ikan ialah: membeli vaksin atau vitamin yang disediakan
oleh koperasi agar ikan yang ada di keramba
1. Menambah Pengetahuan Nelayan nelayan terhindar dari berbagai penyakit ikan.
Mengenai Pengelolaan Keramba Ikan
3. Penyediaan Modal Untuk Nelayan
Menurut Soerjono Soekanto (2003:6) ilmu Dalam Pengelolaan Keramba Ikan
pengetahuan secara pendeknya yaitu
pengetahuan (knowledge) yang tersusun secara Dalam pengelolaan keramba ikan yang
sistematis dengan menggunakan kekuatan memiliki dana relatif besar hingga puluhan juta
pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat sangat tidak mungkin untuk nelayan dalam
diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis memenuhi peralatan serta keramba itu sendiri
oleh setiap orang lain yang ingin dengan dana pribadinya. Oleh karena itu, pihak
mengetahuinya. Pengetahuan merupakan koperasi Bangkit Bersama dengan bantuan
sekumpulan informasi yang diketahui oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Pesisir Selatan
individu dari pemikiran dan pembelajaran dalam membantu usaha nelayan dalam pengembangan
suatu kelompok. Hal ini dimaksudkan pada dan budidaya ikan kerapu bebek, kerapu cantik
kelompok Koperasi Bangkit Bersama yang dan kerapu cantang pada Keramba Jaring Apung
beranggotakan para nelayan di Sungai Nipah (KJA) yang ada di laut Sungai Nipah Kecamatan
Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Penyediaan
yang mengalami penambahan pengetahuan modal berupa alat seperti mesin, jaring apung
mengenai budidaya ikan keramba melalui serta pembersih pakan dan modal juga ada yang
penyuluhan dan sosialisasi pengurus koperasi berbentuk uang. Pinjaman yang dilakukan
terutama dari ketua koperasi Bangkit Bersama. memiliki rentangan yaitu Rp 500.000-5.000.000
Pengetahuan yang diperoleh anggota koperasi dan Rp 5.000.000-10.000.000. Sebelum
Bangkit Bersama mulai dari jenis ikan, harga melakukan pinjaman terlebih dahulu
ikan hingga pengelolaan keramba ikan. menyepakati perjanjian dengan ketua koperasi
Bangkit Bersama.
2. Penyediaan Vaksin atau Vitamin Untuk
Ikan Keramba 4. Penyediaan Bibit Ikan Keramba

Vaksin atau vitamin ialah suatu obat yang Koperasi juga memiliki peran lain yaitu
dipakai untuk pencegahan virus masuk ke dalam dalam pembelian bibit untuk nelayan dan
tubuh ikan dengan cara mencampurkannya ke pemasaran ikan. Pembelian bibit disini koperasi
dalam makanann ikan tersebut. Perkembangan hanya menyediakan bibit dan nelayan akan
usaha budidaya ikan kerapu diikuti oleh membeli dengan uang pribadi jadi tidak ada
berjangkitnya berbagai jenis penyakit baik itu bantuan lagi, sekarang nelayan sudah usaha
disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, parasit mandiri setelah hasil panen pertama. Penyediaan
maupun oleh penyakit non-infeksi seperti bibit yang dilakukan oleh koperasi berdasarkan
malnutrisi dan deformiti (Johny, Roza dan jenis ikan dan ukurannya yaitu kerabu bebek
Zafran, 2014 ). ukuran 10cm seharga Rp 22.000/ekor, kerapu
Penyediaan vaksin atau vitamin oleh cantik ukuran 14cm seharga Rp 14.000/ekor dan
koperasi Bangkit Bersama ini tidak lainnya kerapu cantang ukuran 10cm seharga Rp
untuk menghindari kerugian para nelayan 10.000/ekor. Hal ini dilakukan koperasi untuk
nantinya apabila ikan keramba akan siap panen. mempermudah nelayan dalam perolehan bibit
Jika ikan tidak diberi vaksin maupun vitamin baru setelah panen ikan keramba.
ikan akan mudah terkena penyakit dan fatal
akibatnya akan banyak ikan yang mati dan itu
sangat berimbas pada hasil panen nelayan
nantinya. Oleh karena itu, koperasi Bangkit
Bersama saat ini telah menyosialisasikan kepada
7

C.Peningkatan Ekonomi Anggota Koperasi nelayan yang mulai menabung untuk biaya
Bangkit Bersama anaknya hingga ke Perguruan Tinggi yang
diinginkan oleh anaknya tersebut. Kini
Berbicara tentang ekonomi koperasi anak nelayan yang telah menempuh
tidak terlepas dari konsep ekonomi dan koperasi. Perguruan Tinggi sebanyak 2 orang, yang
Ekonomi secara umum diartikan sebagai usaha sedang menempuh Perguruan Tinggi ada 3
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup, orang dan lainnya akan berencana
sedangkan koperasi adalah organisasi ekonomi melanjutkan pendidikan ke Perguruan
dimana anggota sebagai pemilik dan sekaligus Tinggi setelah lulus dari Sekolah
sebagai pelanggan. Prinsip ekonomi Menengah Atas (SMA) taupun Sekolah
memberikan arahan bagi manusia yang rasional Menengah Kejuruan (SMK).
tentang cara memilih alternatif yang dapat Hal ini tampak jelas bahwasanya terjadi
memuaskan kebutuhan hidup perubahan perekonomian rumah tangga nelayan
(Kusnadi,2005:10). yang awalnya berada pada garis bawah taraf
Berdasarkan hasil penelitian dengan perekonomian rumah tangga kini mulai
melakukan wawancara dengan anggota koperasi meningkat perekonomian rumah tangganya
Bangkit Bersama dapat dikategorikan hingga dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-
peningkatan perekonomian apa saja yang hari dan untuk menabung melanjutkan masa
dialami oleh para anggota koperasi Bangkit depan. Penghasilan sebagai seorang nelayan
Bersama diantaranya: perharinya tidaklah menentu, semua
1) Rumah yang dahulunya semi permanen pengahasilan sangat bergantung pada kondisi
maupun dari kayu/papan sekarang telah cuaca dan iklim laut. Terkadang para nelayan
beranjak pada rumah permanen yang ada juga yang tidak mendapatkan hasil tangkap
dibangun secara bertahap oleh para dan tidak membawa penghasilan pulang ke
nelayan. Rumah nelayan yang telah rumah. Apabila nelayan mendapatkan hasil pada
mengalami perubahan sebanyak 35 orang hari tersebut kisaran pendapatannya ialah Rp
dan selebihnya masih menabung uang 100.000/150.000.
untuk pembangunan rumah permanen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
2) Sebelum bergabung pada koperasi Bangkit tabel dibawah ini mengenai jumlah penaikan
Bersama para istri nelayan tidak memiliki pendapatan nelayan setelah memiliki keramba
barang emas sekarang setelah beberapa kali ikan, pendapatan yang diperoleh para nelayan
memanen hasil ikan keramba para istri berdasarkan jumlah keramba dan jangka waktu
nelayan telah memiliki barang emas yang panen masing-masing ikan. Ikan kerapu bebek
cukup tampak dipakainya sebagai simbol membutuhkan waktu 16 bulan dengan harga/kg
peningkatan penghasilan suaminya sebagai Rp 300.000, ikan kerapu cantik membutuhkan
nelayan. Bukti adanya para istri nelayan waktu 12 bulan dengan harga/kg Rp 90.000 dan
memiliki emas ialah pada melakukan ikan kerapu cantang membutuhkan waktu 9
wawancara peneliti berbincang mengenai bulan dengan harga/kg Rp 80.000.000. Tabel
perolehan hasil keramba dipergunakan berikut akan menggambarkan penaikan jumlah
untuk apa saja dan mayoritas para pendapatan nelayan,
informan mengatakan emas menjadi salah
satu targetnya untuk investasi. Rata-rata
semua istri nelayan telah membeli emas
sejak penghasilan panen keramba pertama
pada tahun 2014.
3) Dahulu para nelayan seperti bapak Ferry,
bapak Jon dan Bapak Syafril tidak pernah
terfikirkan untuk menyekolahkan anak
hingga Perguruan Tinggi, sekarang setelah
tampak hasil yang menjanjikan terhadap
hasil panen ikan keramba banyak para
8

Tabel 1 KESIMPULAN DAN SARAN


Peningkatan Ekonomi Anggota Koperasi
Bangkit Bersama Kesimpulan
Dari hasil penelitian dengan judul
Pendapatan Pendapatan Peranan Koperasi Terhadap Pengelolaan
Perhari Jika Setelah Keramba Ikan Dalam Meningkatkan Ekonomi
Mendapatkan Mengelola Anggota di Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai
No Nama
Hasil Tangkap Keramba Kabupaten Pesisir Selatan ialah sebagai berikut:
(Rp) Ikan/tahun 1) Menambah pengetahuan nelayan mengenai
(Rp) pengelolaan keramba ikan. Awal mulanya
1 Joniwar 150.000/200.000 80.000.000 nelayan hanya mengetahui tentang tangkap
2 Ferry 100.000/150.000 32.000.000 mandiri dalam mencari ikan di laut,
3 Syafril 100.000/170.000 33.000.000 sekarang para nelayan memiliki tambahan
4 Jamin 100.000/150.000 40.000.000 ilmu melalui proses sosialisasi Dinas
5 Dedi 150.000/200.000 43.000.000 Kelautan dan Perikanan Pesisir Selatan
6 Mulyadi 100.000/200.000 32.000.000 mengenai pengelolaan ikan keramba, jenis
7 Desmar 100.000/150.000 30.000.000 ikan keramba yang dikelola serta
8 Aprizal 100.000/150.000 37.000.000 bagaimana cara memberi makan pada ikan
9 Asril 100.000/150.000 32.000.000 keramba.
2) Penyediaan vaksin atau vitamin untuk ikan
10 Sofyan 150.000/200.000 41.000.000
keramba. Pada pengelolaan keramba ikan,
Sumber: Hasil wawancara dengan nelayan
terdapat bakteri yang bernama flexibacter
yang memiliki keramba ikan
yang mengancam kelangsungan hidup ikan
keramba yang akan mengakibatkan
Berdasarkan tabel 1 tersebut menggambarkan
kematian pada ikan. Oleh karena itu, pihak
suatu peningkatan hasil nelayan dalam
koperasi berberan dalam pencarian solusi
pengelolaan keramba ikan. Pada saat wawancara
dari permasalahan sehingga koperasi
terdapat hasil syaitu para nelayan masih tetap
menemukan vaksin untuk menghindarkan
menjadi nelayan mandiri sehari-hari untuk
ikan dari bakteri tersebut.
melengkapi kebutuhan hidup. Disamping itu,
3) Penyediaan modal untuk nelayan dalam
nelayan juga mengelola keramba sebagai
pengelolaan keramba ikan. Modal yang
tabungan masa yang akan datang dalam kurun
relatif besar mengharuskan para nelayan
waktu yang ditentukan untuk memanen hasil
untuk mencari uang lebih ekstra. Tetapi
ikan yang ada dalam keramba. Oleh karena itu,
tidak halnya untuk para anggota koperasi
nampak secara jelas bahwasanya dengan adanya
Bangkit Bersama. Koperasi menyediakan
budidaya ikan dalam keramba ini membantu
modal untuk para anggotanya berbentuk
ekonomi nelayan dan nelayan juga dapat
alat maupun uang pinjaman yang telah
berinvestasi untuk masa yang akan datang sesuai
disepakati antara anggota dan pengurus
dengan bagaimana usaha dan pengelolaan
koperasi secara bersama.
keramba ikan nelayan masing-masing.
4) Penyediaan bibit ikan keramba. Koperasi
Hal ini tidak terlepas dari manajemen
dalam hal ini juga berperan dalam
koperasi yang kuat untuk mengatur semua
penyediaan bibit ikan keramba dengan
anggotanya sehingga para anggotanya saat ini
tujuan agar para nelayan tidak mengalami
mendapatkan hasil yang menjanjikan
kesulitan dalam pencarian bibit ikan
perekonomian dari hasil usaha kerja kerasnya
setelah panen keramba. Koperasi menjual
pada awal pengelolaan keramba ikan di Sungai
bibit ikan keramba berdasarkan jenis dan
Nipah Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir
ukuran ikan kerapu bebek, kerapu cantik
Selatan.
dan kerapu cantang.
Dengan adanya peranan koperasi
terhadap pengelolaan keramba ikan nelayan di
9

Sungai Nipah Kecamatan IV Jurai Kabupaten


Pesisir Selatan secara umum dapat DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan ekonomi anggota dari segi
penghasilan yang akan berdampak pada Afrizal. 2014. Pengantar Metode Penelitian
perekonomian rumah tangga nelayan. Hal nyata Kualitatis. Jakarta: PT Raja Grafindo
yang dapat dilihat pada pertumbuhan ekonomi Persada.
anggota diantaranya sebagai berikut: Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT
1. Rumah nelayan telah mengalami renovasi Raja Grafindo Persada.
menjadi rumah permanen sebanya 35 orang _______. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi.
dan selebihnya masih menabung uang Jakarta: Kencana Prenada Media
untuk pembangunan rumah. Group.
2. Para istri nelayan telah dapat membeli H. Kordi K, M. Ghufran. 2010. Sukses Budi
barang emas seperti, kalung, gelang, cincin Daya Ikan Beronang di Tambak dan
dan anting-anting. Keramba Jaring Apung. Yogyakarta:
3. Para orang tua telah menabung untuk ANDI OFFSET.
menyekolahkan anaknya hingga Perguruan Hendar dan Kusnadi. 2005. Ekonomi Koperasi..
Tinggi. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian.
Saran Jakarta: Kencana Prenada Media
Setelah melihat permasalahan yang Group.
terjadi di lapangan, maka peneliti menyarankan: Soekanto, Soerjono. 2000. Sosiologi Suatu
1. Diharapkan kepada pengurus koperasi Pengantar. Jakarta: PT Raja
Bangkit Bersama agar lebih Grafindo Persada.
memanfaatkan teknologi dan informasi
secara baik lagi sehingga terjadinya
pengembangan pengelolaan koperasi
kearah yang lebih maju lagi. Serta
pengurus lebih bijak lagi dalam
pengambilan keputusan sanksi terhadap
anggota yang apabila mengalami
kemacetan dalam pembayaran
pengembalian pinjaman.
2. Anggota diharapkan lebih aktif dan
kreatif untuk pengembangan
pengelolaan keramba ikan sehingga
usaha ini dapat berkembang secara
sukses dan dapat meningkatkan taraf
ekonomi anggota koperasi Bangkit
Bersama.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang akan
membahas mengenai sosiologi ekonomi
khususnya terhadap peranan koperasi
dapat membedakan koperasi yang
bergerak dalam bidang yang berebeda
dengan penelitian ini.

Vous aimerez peut-être aussi