Vous êtes sur la page 1sur 5

PEMBENTUKAN DAN OPERASI PERSEKUTUAN

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

KELOMPOK 6

NAMA : NIM :
1. Kadek Indri Pradnyavita 1607532020
2. Ni Wayan Shintya Dharmayanti 1607532021
3. Dwiki Vernanda Krisanayana Putra 1607532022

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI NON REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR BALI
2018
Sifat Persekutuan dan karakteristik
Persekutuan menurut pasal 6 dari undang-undang Keseragaman Persekutuan, yaitu

suatu perkumpulan dua orang atau lebih untuk menjadi pemilik bersama atas bisnis

untuk memperoleh laba.

Umur persekutuan secara hukum memiliki umur yang terbatas, dalam artian suatu

persekutuan dapat berakhir apabila seiring masuknya sekutu baru, mundurnya atau

meninggalnya seorang sekutu, pembubaran suka rela oleh para sekutu, atau

pembubaran secara paksa.

Suatu persukutuan bisa dibentuk dengan perjanjian lisan yang sederhana antara

dua orang atau lebih dengan memenuhi perjanjian sebagai berikut:

1) Jenis produk dan jasa yang akan disediakan dan rincian lain dari kegiatan

usaha tersebut

2) Hak dan tanggung jawab tiap sekutu dalam menjalankan usaha

3) Investasi awal tiap sekutu, termasuk nilai yang dialokasikan pada investasi

aktiva bukan kas

4) Syarat investasi tambahan

5) Ketentuan penarikan aktiva

6) Formula pembagian hasil usaha

7) Prosedur pembubaran persekutuan


Investasi awal dalam persekutuan

Investasi awal dalam persekutuan dapat berupa kas dan bentuk aset lainnya. Dalam

pencatatannya jika berupa kas maka di debet merupakan akun kas dan di kredit

merupakan akun modal seseorang yang berinvestasi. Jika dalam bentuk aset

seperti bangunan dan tanah maka, pencatatannya di debet merupakan akun aset

dapat berupa bangunan atau tanah sedangkan di kredit merupakan akun modal

seseorang yang berinvestasi.

Pendekatan bonus atau goodwill

Apabila terjadi pembagian kepemilikan modal dengan persentase yang sama, tetapi

modal yang dibagikan tidaklah sama maka perlu diperhatikan bahwa anggota-

anggota sekutu tersebut bisa saja memiliki modal kelebihan tertentu yang berupa

aset yang tidak teridentifikasi, misalnya sudah berpengalaman lebih banyak dalam

pengoperasian persekutuan. Maka dapat digunakan metode bonus dan metode

goodwill dalam perhitungannya.


Tambahan investasi dan pengambilan

Dalam pencatatannya apabila seseorang dalam persekutuan ingin menambah

investasi ke dalam persekutuan maka jurnalnya di debet berupa kas dan di kredit

adalah modal seseorang tersebut.

Dalam pencatatannya apabila seseorang dalam persekutuan ingin melakukan

pengambilan modal dalam jumlah besar dan tidak sering dilakukan maka

pencatatannya di debet berupa modal seseorang tersebut dan di kredit adalah kas.

Apabila pengambilan seorang anggota persekutuan dilakukan dalam waktu setiap

bulan maka pencatatannya pada debet adalah pengambilan anggota dan pada

kredit adalah kas. Pada akhir tahun untuk menutup akun pengambilan kas dilakukan

pendebitan pada modal sekutu yang bersangkutan.

Kegiatan Usaha Persekutuan

Pada umumnya operasi persekutuan sama dengan organisasi-organisasi bisnis

lainnya. Biaya pribadi dari anggota sekutu harus dipisah dari biaya yang dikeluarkan

untuk operasi persekutuan, dengan kata lain biaya pribadi tersebut akan dibebankan

di akun modal dari sekutu yang melakukan penarikan pribadi.

Perjanjian Pembagian laba dan rugi

Pertimbangan jasa dalam pembagian bagi hasil

Pada awal pembentukan persekutuan tentunya sudah ada perjanjian yang sudah

disepakati oleh masing-masing anggota sekutu untuk masalah pembagian hasil laba

dan rugi. Jumlah pembagian laba dan rugi biasanya ditentukan oleh rasio tertentu.
Umumnya sekutu yang mengabiskan waktu untuk mengelola persekutuan yang

disebut sekutu aktif akan mendapatkan bonus sebagai kompensasi dalam

mengelola persekutuan sedangkan sekutu yang hanya menanamkan modalnya saja

disebut sekutu pasif tidak mendapatkan bonus.

Modal sebagai basis pembagian laba

Dalam persekutuan jumlah modal dari masing-masing anggota sekutu dapat

dijadikan sebagai basis untuk pembagian laba dan rugi. Dasar yang digunakan

untuk melakukan pembagian dengan menjumlah rata-rata modal dari sekutu selama

satu periode. Apabila menggunakan modal awal untuk mengalokasikan laba

persekutuan tidak mendorong adanya investasi tambahan selama periode akuntansi

karena sekutu yang melakukan investasi tersebut tidak menerima konpensasi dalam

pembagian laba sampai periode berikutnya. Apabila menggunakan modal akhir akan

mendorong investasi pada akhir tahun karena investasi tambahan tersebut akan

termasuk dalam penentuan laba tiap sekutu, namun tidak ada insentif untuk sekutu

yang melakukan investasi sebelum akhir tahun. Lagi pula, tidak ada hukuman untuk

penarikan yang kemudian diinvestasikan kembali sebelum akhir periode.

Vous aimerez peut-être aussi