Vous êtes sur la page 1sur 3

ASKEP VSD

KONSEP MEDIK

DEFINISI

Defek septum ventricular (VSD) adalah suatu keadaan abnormal yaitu


adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan.(Rita &Suriadi,
2001).

Ventrikel septum defek yaitu kelainan jantung bawaan berupa lubang pada
septum interventrikuler, lubang tersebut hanya terdapat satu atau lebih yang
terjadi akibat kegagalan fungsi septum interventrikuler semasa janin dalam
kandungan, sehingga darah bisa mengalir dari ventrikel kiri ke kanan ataupun
sebaliknya.

Besarnya defek bervariasi dari hanya beberapa mm sampai beberapa cm.


Pada defek besar dengan resistensi vaskular paru meninggi tekanan bilik kanan
akan sama dengan bilik kiri sehingga pirau kiri ke kanan hanya sedikit. Bila
makin besar defek dan makin tinggi tekanan bilik kanan akan terjadi pirau kanan
ke kiri .

Berkurangnya darah yang beredar ke dalam tubuh menyebabkan


pertumbuhan anak terhambat. Aliran darah ke paru jugs bertambah yang
menyebabkan anak Bering menderita infeksi saluran pernapasan. Pada DSV kecil
pertumbuhan anak tidak terganggu; sedangkan pada DSV besar dapat terjadi gagal
jantung dini yang memerlukan pengobatan medic yang intensif atau bahkan
operasioperasi.

ETIOLOGI

Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara


pasti, tetapi ada beberapa factor yang diduga mempunyai pengaruh pada
peningkatan angka kejadian PJB yaitu :

1. Faktor prenatal Ibu menderita penyakit infeksi :


 Rubela
 Ibu alkoholisme
 Umur ibu lebih dari 40 tahun
 Ibu menderita penyakit DM yang memerlukan insulin
 Ibu meminum obat-obatan penenang
2. Faktor genetic
 Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB
 Ayah/ibu menderita PJB
 Kelainan kromosom misalnya sindrom down
 Lahir dengan kelainan bawaan yang lain

PATOFISIOLOGI

Defek septum ventricular ditandai dengan adanya hubungan septal yang


memungkinkan darah mengalir langsung antar ventrikel, biasanya dari kiri ke
kanan. Diameter defek ini bervariasi dari 0,5 – 3,0 cm. Perubahan fisiologi yang
terjadi dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tekanan lebih tinggi pada ventrikel kiri dan meningklatkan aliran darah
kaya oksigen melalui defek tersebut ke ventrikel kanan.
2. Volume darah yang meningkat dipompa ke dalam paru, yang akhirnya
dipenuhi darah, dan dapat menyebabkan naiknya tahanan vascular
pulmoner.
3. Jika tahanan pulmoner ini besar, tekanan ventrikel kanan meningkat,
menyebabkan piarau terbalik, mengalirkan darah miskin oksigen dari
ventrikel kanan ke kiri, menyebabkan sianosis.

Keseriusan gangguan ini tergantung pada ukuran dan derajat hipertensi


pulmoner. Jika anak asimptomatik, tidak diperlukan pengobatan; tetapi jika timbul
gagal jantung kronik atau anak beresiko mengalami perubahan vascular paru atau
menunjukkan adanya pirau yang hebat diindikasikan untuk penutupan defek
tersebut. Resiko bedah kira-kira 3% dan usia ideal untuk pembedahan adalah 3
sampai 5 tahun.

TANDA DAN GEJALA

Tergantung pada besar kecilnya defek (lubang).

1. Tanda khas adalah mur-mur pansistolik keras dan kasar, umumnya paling
jelas terdengar pada tepi kiri bawah sternum.
2. Beban yang terlalu berat dari ventrikel kanan menyebabkan hipertrofi dan
pembesaran jantung yang nyata.
3. Dengan meningkatnya resistensi vascular paru, sering terdapat dispneu dan
infeksi paru.
4. Mungkin terdapat tanda-tanda sianosis.
5. Pertumbuhan terganggu.
6. Kesulitan makan

PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
Pertumbuhan badan jelas terhambat,pucat dan banyak kringat bercucuran.
Ujung-ujung jadi hiperemik. Gejala yang menonjol ialah nafas pendek dan
retraksi pada jugulum, sela intercostal dan region epigastrium. Pada anak
yang kurus terlihatimpuls jantung yang hiperdinamik,
2. Palpasi :impuls jantung hiperdinamik kuat, terutama yang timbul dari
ventrikel kiri.Karena defek besar, maka tekanan arteria pulmonalis tinggi,
akibatnya penutupankatup pulmonal jelas teraba pada sela iga III kiri dekat
sternum. Teraba getaranbising pada dinding dada. Pada defek sangat besar sering
tidak teraba getaranbising karena tekanan di ventrikel kiri sama dengan
tekanan di ventrikel kanan.Anak dengan VSD besar disertai gagal jantung
mempunyai tanda terabanya tepihati tumpul di bawah lengkung iga kanan.
3. Auskultasi :Bunyi jantung pertama mengeras terutama pada apeks dan
sering diikuti „click‟ sebagai akibat terbukanya katup pulmonal dengan
kekuatan pada pangkal arteriapulmonalis yang melebar. Bunyi jantung
kedua mengeras terutama pada sela igaII kiri

PEMERIKSAAN PENUNJANG

A. Elektrokardiorafi
Pada VSD kecil gambaran EKGnya normal. terdapat peningkatan aktivitas
ventrikel kiri maupun kanan , tetapi kiri lebih meningkat. Pada VSD besar
biasanya gambaran EKGnya hipertrofi biventricular.
B. Radiologi
Pada VSD kecil gambaran radiologi thorax menunjukkan besar jantung
normaldengan/tanpa corakan pembuluh darah berlebih.
terdapat pembesaran jantung derajat sedang, conus pulmonalis menonjol,
peningkatan vaskularisasi paru dan pembesaran pembuluh darah dihilus.

Pada VSD besar akan menunjukkan:a.


a. hipertrofi biventricular dengan variasi dari ringan sampai sedang.
b. pembesaran atrium kiri.
c. pembesaran batang a.pulmonalis sehingga tonjolanpulmonal prominen.
d. ada corakan pembuluh darah yang berlebih
Kateterisasi jantung dilakukan pada kasus DSV sedang atau besar
untuk menilai besarnya pirau (flow ratio) yaitu perbandingna antara
sirkulasi sistemik.Operasi harus dilakukan bila ratio tersebut sama dengan
atau lebih besar dari 2

PROGNOSIS

Vous aimerez peut-être aussi