Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Suciati Sudarisman
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
email: suciati.sudarisman@yahoo.com
Diterima 1 Desember 2014 disetujui 19 Februari 2015
ABSTRACT
Education in 21st century is very relevant to the purpose of education in Indonesia. Global
era and the integration of technology in education, helped accelerate the synergy of knowledge
across disciplines, thus giving birth to a new field. Learning aimed at creating an atmosphere of
active, critical, analytical, and creative in solving problems through the development of thinking
skills. Science (biology) essentially contains four elements are scientific processes, the product
(scientific knowledge), attitudes (scientific attitudes), and technology. Processes in science
implies manner or scientific activity for natural phenomena to describe the product obtained in the
form of science facts, principles, laws, or theories. Science (biology) containing six elements are
active learning, discovery / inquiry activity approach, scientific literacy, constructivism, science,
technology, and society, and the existence of truth.There are two things that can be done by LPTK
in optimizing the implementation of Curriculum 2013 are: 1) Strengthening understanding of the
biology teacher candidates about the nature and characteristics of biology teaching; 2) Creating
an academic situation so that prospective biology teachers have insight and knowledge about the
importance of the role of science (biology) and as well as the direction of learning in the future.
Learning aimed at creating an atmosphere of active, critical, analytical, and creative in solving
problems using science process skills
29
Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi
dinamika sebuah kurikulum, sebab sebagai berpendapat bahwa sains sangat penting
guru yang profesional dituntut untuk selalu dalam segala aspek kehidupan, karena itu
adaptif terhadap setiap perubahan dan perlu dipelajari agar semua insan Indonesia
peka pada kebutuhan zaman. Memiliki mencapai literasi sains (science literacy
pemahaman yang baik tentang hakikat community) namun tetap berkarakter
pembelajaran dan karakteristik materi bangsa. Peran sains khususnya biologi bagi
biologi akan membantu keberhasilan kehidupan masa depan sangat strategis,
implementasi Kurikulum 2013, sebab terutama dalam menyiapkan peserta didik
jika dicermati hakikat pembelajaran dan masa depan yang kritis, kreatif, kompetitif,
karakteristik materi biologi sangat relevan mampu memecahkan masalah serta berani
dengan substansi Kurikulum 2013. Oleh mengambil keputusan secara cepat dan
karenanya, implementasi Kurikulum 2013 tepat, sehingga mampu survive secara
akan lebih optimal manakala didukung produktif di tengah derasnya gelombang
oleh partisipasi aktif LPTK melalui persaingan era digital global yang penuh
penguatan pemahaman tentang hakikat peluang dan tantangan.
dan karakteristik pembelajaran biologi Menyadari kompleksitas tantangan
serta relevansinya dengan tantangan di masa depan, komisi bidang pendidikan
pembelajaran abad 21 pada calon guru UNESCO (Commision Education for The
biologi. “21” Century) merekomendasikan 4 pilar
pendidikan yang dapat dijadikan sebagai
PEMBAHASAN landasan pendidikan meliputi: 1) learning
Tantangan Biologi di Abad 21 to know, yaitu belajar untuk mengetahui
dengan cara menggali pengetahuan dari
Sains (biologi, fisika, kimia) berbagai informasi; 2) learning to do, yaitu
memiliki kontribusi yang cukup besar belajar untuk melakukan suatu tindakan
dalam perkembangan teknologi, yakni atau mengemukakan ide-ide; 3) learning
sebagai ilmu dasar yang melandasi to be, yaitu belajar untuk menngenali diri
pengembangan teknologi. Hal ini yang sendiri dan beradaptasi dengan lingkungan;
menyatukan keduanya menjadi kesatuan dan 4) learning to live together, yaitu
yang dikenal sebagai Saintek/IPTEK. belajar untuk menjalani kehidupan
Kemajuan suatu negara tercermin dari bersama dan bermasyarakat yang saling
kemajuan teknologinya, tentu saja termasuk bergantung, sehingga mampu bersaing
kemajuan di bidang sainsnya. Jepang secara sehat dan bekerjasama serta mampu
adalah contoh salah satu negara yang menghargai orang lain. Anderson (dalam
sangat concern dalam mengembangkan Hadaina, dkk., 2014) menyatakan bahwa
bidang sains dan telah mengantarkan tren pembelajaran sains abad 21 idealnya
negara ini menjadi negara maju khususnya diarahkan pada 4 komponen yakni:
di bidang teknologi. Oleh karenanya communication, collaboration, critical
penguasaan sains menjadi sangat penting. thinking & problem solving, creativity &
International Council of Associations innovation.
for Science Education /ICASE (2008) Friedman (2006) menyatakan bahwa
mengemukakan bahwa peserta didik perlu memasuki abad 21 perubahan paradigma
memiliki literasi sains yang memadai, pembelajaran ke arah student centered dan
agar mampu hidup secara produktif peserta didik perlu dibekali keterampilan
dan memperoleh kualitas hidup terbaik berpikir tingkat tinggi atau Higher Order
sebagaimana tujuan pendidikan sains itu Thinking Skill (HOTS) (Wilson, 2000;
sendiri. Rustaman (2011) menyatakan Lawson, 2002; Zohar, 2004).
bahwa salah satu kunci keberhasilan Arah pendidikan abad 21 ini
agar siswa mampu beradaptasi dengan sangat relevan dengan tujuan pendidikan
perubahan yang terjadi di lingkungannya, di Indonesia sebagaimana tercantum
adalah melalui pengembangan bidang Undang Undang Sisdiknas No. 20 Tahun
sains khususnya biologi. Liliasari (2011) 2003, Pendidikan Nasional berfungsi
30
Sudarisman
31
Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi
(basic science process skills) seperti: lain. Biologi mengkaji tentang makhluk
mengamati, mengukur, menghitung, hidup, lingkungan dan hubungan antara
mengklasifikasi, memprediksi. Sementara keduanya. Materi biologi tidak hanya
jenis kegiatan KPS yang merupakan berhubungan dengan fakta-fakta ilmiah
kegiatan lanjutan digolongkan dalam KPS tentang fenomena alam yang konkret,
terintegrasi (integrated science process tetapi juga berkaitan dengan hal-hal atau
skills) seperti: mengontrol variabel, obyek yang abstrak seperti: proses-proses
merumuskan masalah, membuat hipotesis, metabolisme kimiawi dalam tubuh, sistem
merancang percobaan, eksperimen, hormonal, sistem koordinasi, dll. Sifat
menarik kesimpulan, mengaplikasikan obyek materi yang dipelajari dalam biologi
konsep pada situasi yang berbeda. sangat beragam, baik ditinjau dari ukuran
Sikap sains yaitu sikap, keyakinan, (makroskopis, mikroskopis seperti: bakteri,
nilai-nilai, pendapat/gagasan dan virus, DNA dll.), keterjangkauannya
obyektivitas yang akan muncul setelah (ekosistem kutub, padang pasir, tundra,
melakukan proses sains yang dikenal dll.), keamanannya (bakteri/virus yang
dengan sikap ilmiah. Sikap ilmiah juga bersifat pathologi), bahasa (penggunaan
dimaknai sebagai sikap yang sebagaimana bahasa Latin dalam nama ilmiah), dst.
para ilmuwan sains bekerja seperti: Dengan demikian untuk merancang
jujur, teliti, obyektif, sabar, tidak mudah pembelajaran biologi diperlukan berbagai
menyerah (ulet), menghargai orang lain, alat dukung seperti: penggunaan media
dll. Teknologi dalam sains dimaknai pembelajaran, sarana laboratorium, dll).
sebagai aplikasi dari sains yang berperan Karakteristik materi biologi memerlukan
sebagai alat untuk memecahkan masalah kemampuan berpikir tingkat tinggi seperti
dalam kehidupan sehari-hari. Hakikat sains pemikiran secara kritis, logis, analitis,
ini membawa konsekuensi logis dalam bahkan kadang-kadang memerlukan
pembelajaran. Menurut Carin & Sund pemikiran kombinatorial (Rustaman,
(1990), implikasi dari pemahaman hakikat 2010).
sains adalah terselenggaranya pembelajaran
(biologi) yang mengandung 6 unsur yaitu: Pembelajaran Biologi Berbasis KPS dan
1) active learning, yaitu melibatkan peserta Relevansi Kurikulum 2013
didik secara aktif dalam serangkaian proses Seperti telah diuraikan bahwa
ilmiah melalui keterampilan proses sains; 2) pembelajaran biologi idealnya sesuai
discovery/inquiry activity approach, yaitu dengan hakikatnya sebagai sains yaitu
pembelajaran yang mendorong curiousity setidaknya mengacu 3 hal yaitu: proses,
peserta dan mencari jawabannya melalui produk, sikap. Pembelajaran biologi
penemuan; 3) scientific literacy, yaitu idealnya memungkinkan peserta didik
pembelajaran yang dapat mengakomodasi melakukan serangkaian keterampilan
peserta didik tentang: konten (pengetahuan proses sains mulai dari mengamati,
biologi), proses (kompetensi / keterampilan mengelompokkan (klasifikasi),
ilmiah), konteks sains, dan sikap ilmiah; mengukur, menghitung, meramalkan,
4) constructivism, yaitu pembelajaran mengkomunikasikan, mengajukan
yang memungkinkan peserta didik dapat pertanyaan (bertanya), menyimpulkan,
mengkonstruk pengetahuannya melalui mengontrol variabel, merumuskan
pengalamannya secara mandiri; 5) science, masalah, membuat hipotesis, merancang
technology, and society, yaitu menggunakan penyelidikan, melakukan penyelidikan/
sains untuk memecahkan masalah sehari- percobaan. Setelah melakukan serangkaian
hari yang ada di masyarakat; 6) kebenaran keterampilan proses, peserta didik
dalam sains tidak absolut melainkan akan mengkonstruk konsep-konsep
bersifat tentatif. materi biologi. Selama melakukan
Ditinjau dari aspek materinya, serangkaian proses ilmiah, diharapkan
biologi memiliki karakteristik materi dapat dikembangkan sikap ilmiah seperti:
spesifik yang berbeda dengan bidang ilmu
32
Sudarisman
33
Memahami Hakikat dan Karakteristik Pembelajaran Biologi
34
Sudarisman
35