Vous êtes sur la page 1sur 2

Atresia ani

Epidemiologi

Atresia ani rata-rata terjadi 1 dari 5000 kelahiran, yang kebanyakan terjadi pada anak
laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. Di Amerika Serikat 600 anak lahir
dengan atresiaani.Data yang didapatkan kejadian atresia ani timbul dengan
perbandingan 1 dari 5000 kelahiran. Atresia ani paling sering terjadi pada bayi yang
baru lahir. Frekuensi seluruh kelainan kongenital anorektal didapatkan 1 dari tiap
5000-10000 kelahiran, sedangkan atresia ani di dapatkan 1 % dari seluruh kelainan
kongenital pada neonatus dan dapat muncul sebagaipenyakit tersering. Jumlah
pasien dengan kasus atresia ani pada laki-laki lebih banyak ditemukan dari pada
pasien perempuan.Insiden terjadinya atresia ani berkisar dari 1500-5000 kelahiran
hidup dengan sedikit lebihbanyak terjadi pada laki-laki. 20 % -75 % bayi yang
menderita atresia ani juga menderita anomalilain. Kejadian tersering pada laki-laki
dan perempuan adalah anus imperforata dengan fistula antara usus distal uretra
pada laki-laki dan vestibulum vagina pada perempuan (Alpers, 2006).Angka kajadian
kasus di Indonesia sekitar 90 %. Berdasarkan dari data yang didapatkan penulis,kasus
atresia ani yang terjadi di Jawa Tengah khususnya Semarang

Patoisiologi

Kelainan ini terjadi karena kegagalan pembentukan septum urorektal secara


komplitkarena gangguan pertumbuhan, fusi atau pembentukan anus dari
tonjolanembrionik, sehingga anus dan rektum berkembang dari embrionik bagian
belakang. Ujung ekor dari bagian belakang berkembang menjadi kloaka yang
merupakan bakal genitourinari dan struktur anorektal. Terjadi stenosis anal karena
adanya penyempitan pada kanal anorektal. Terjadi atresia anal karena tidak ada
kelengkapan dan perkembangan struktur kolon antara 7-10 minggu dalam
perkembangan fetal. Kegagalan migrasi dapat juga karena kegagalan dalam agenesis

sakral dan abnormalitas pada uretra dan vagina. Tidak ada pembukaan usus besar
yang keluar melalui anus sehingga menyebabkan fekal tidak dapat dikeluarkan
sehingga intestinal mengalami obstruksi. Putusnya saluran pencernaan dari atas
dengan daerah dubur, sehingga bayi baru lahir 20 tanpa lubang anus. Atresia ani
adalah suatu kelainan bawaan, terdapat tiga letak:

1. Tinggi (supralevator) : rektum berakhir di atas M. levator ani (M. puborektalis)


dengan jarak antara ujung buntu rektum dengan kulit perineum lebih dari 1 cm.
Letak upralevator biasanya disertai dengan fistel ke saluran kencing atau saluran
genital.

2. Intermediate : rektum terletak pada M. levator ani tetapi tidak


menembusnya.

3. Rendah : rektum berakhir di bawah M. levator ani sehingga jarak


antara kulit dan ujung rektum paling jauh 1 cm

Vous aimerez peut-être aussi