Vous êtes sur la page 1sur 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA Tn S DENGAN ANAK USIA ANAK SEKOLAH


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Komunitas I
Dosen Pengampu : Ns. Natalia R. Yulianti, M.Kep

Disusun Oleh :

1. Afif Komarudin (S13004)


2. Betty Anggraeni (S13016)
3. Fatimah (S13028)
4. Megi Setiawan (S13037)
5. Restu Hayu Annisa Haq (S13047)
6. Siwi Indrasari (S13055)
7. Yuliani Disari (S13062)

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.S

A. Pengkajian
1. Data Umum
1) Nama kepala keluarga : Tn. S
2) Usia : 55 tahun
3) Alamat dan telepon : Widoro RT 36/11 Sragen wetan, Sragen
4) Pekerjaan kepala keluarga : PNS
5) Pendidikan kepala keluarga : Sarjana
6) Komposisi keluarga :

No Na J Hub Umur Pendidikan Status Imunisasi Ket


ma K dg B Campa
KK C 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 k
G
1 Tn. L Sua 55th Sarjana
S mi
2 Ny P Istri 43 th SMA
.P
3 An L Ana 25th Sarjana
.P k
4 An P Ana 20th SMA
.R k
5 An L Ana 8th SD
.G k
7) Genogram

Tn S

Ny P

An P An R An G
Keterangan :

: Perempuan

: Laki-laki

: Menikah

& : Pasien

: Serumah

& : Meninggal

: Keturunan

8) Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.S adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn.S sebagai
suami, Ny.P sebagai istri, dan An. P, An. R dan An. G yang tinggal dalam satu
atap.
9) Suku Bangsa
Keluarga Tn. S berasal dari suku jawa, bahasa yang dipakai keluarga adalah
bahasa jawa dan untuk kebiasaan keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat
mempengaruhi terhadap kesehatan tidak ada.
10) Agama
Agama yang dianut keluarga Tn. S adalah agama islam dan seluruh anggota
keluarganya melaksanakan sholat 5 waktu.
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
Pencari nafkah yaitu Tn S saja yang bekerja sebagai Perawat dengan
penghasilan rata-rata antara Rp. 4.000.000,00 s/d Rp. 5.000.000,00. Jenis
pengeluaran keluarga tiap bulan untuk membeli kebutuhan pokok seperti
beras, dan kebutuhan sehari-hari lainnya dan keluarga mempunyai tabungan
khusus baik untuk kesehatan maupun sekolah dan keluarga ini termasuk dalam
keluarga sejahtera. Barang-barang yang dimiliki meliputi 2 buah TV, 4 kipas
angin, 2 sepeda angin, 2 sepeda motor. Di ruang tamu terdapat 1 set kursi dan
almari, terdapat 4 almari pakaian, 1 kulkas dan 1 mesin cuci.
12) Aktivitas Rekreasi Keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga tidak menentu, dan penggunaan waktu biasanya
digunakan dengan menonton tv bersama atau berkunjung kerumah saudara.
Ny. P kebiasan berkumpul bersama biasanya dilakukan keluarga di sore hari/
malam hari karena Tn. S bekerja.
2. Riwayat dan Tahap perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.S mempunyai 3 orang anak, anak pertama berumur 25 tahun,
anak kedua berumur 20 tahun, dan anak ketiga berumur 7 tahun.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan tentang teori-teori perkembangan
anak:
1. Kartini Kartono membagi masa perkembangan anak umur 6-12 tahun adalah
masa anak-anak sekolah dasar
2. Aristoteles membagi masa perkembangnan anak umur 7-14 tahun adalah masa
anak, masa belajar, atau masa sekolah rendah
3. Menurut hurlock dalam bukunya yang berjudul Child development,
perkembangan anak umur 6-13 tahun adalah akhir masa kanak-kanak, biasa
disebut sebagai usia sekolah
(Suzuki, Shinichi 1990) Maka keluarga Tn.S berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat ini Tn.S belum memenuhi tugas perkembangan karena anak pertama
sudah bekerja tapi belum menikah, anak kedua masih kuliah dan anak ketiga
masih dalam usia sekolah yaitu masih di tingkat SD kelas 2.
c. Riwayat keluarga inti
Tn.S mengalami riwayat LDL tinggi, bila makan jeroan nilai LDL bertambah
tinggi. Tn.R mempunyai riwayat hipertensi. An.R pernah dirawat di rumah
sakit karena penyakit typus. Anggota keluarga lainnya belum pernah dirawat
di rumah sakit. Menurut Tn.S dan anggota keluarga lainnya bila ada anggota
keluarga yang sakit segera dibawa ke rumah sakit. Anggota keluarga Tn.S
semuanya pernah diimunisasi yaitu campak dan BCG saat masih anak-anak.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Tn.S mengalami riwayat LDL tinggi, bila makan jeroan maka nilai LDL Tn.M
bertambah. Istri Tn.M tidak mempunyai riwayat penyakit apapun.
3. Pengkajian Lingkungan

1) Karakteristik Rumah
Status rumah yang ditempati keluarga Tn S bukan milik pribadi, tetapi milik orang
tua dengan ukuran bangunan 440 m3. Jenis rumah yang ditempati keluarga Tn S
adalah sederhana, rumah tersebut mempunyai pondasi dan dinding dari bata/
semen, genteng, kramik. Adanya ventilasi rumah dan cahaya yang masuk
diperoleh dari pintu depan dan samping rumah, terdapat 12 jendela serta
menggunakan listrik sebagai penerangan dan kondisi kebersihan rumah secara
keseluruhan cukup bersih. Keluarga Tn S memiliki tempat pembuangan sampah
tertutup dekat rumah tetangganya yang diolah dan diambil petugas seminggu
sekali untuk dibuang ke TPU, sementara sumber air yang digunakan keluarga Tn
S khususnya Ny P mengatakan air dimanfaatkan untuk diminum, cuci, mandi, dan
kondisi air bersih, tidak berbau. Keluarga Tn S mempunyai WC sendiri, jenis WC
yang digunakan Tn S adalah septicktank. Jarak septicktank dengan sumber air
minum yang digunakan jauh. Rumah dan lingkungan sekitar telah memenuhi
syarat-syarat lingkungan sehat, tingkat keamanan dalam penggunaan fasilitas yang
ada dirumah dalam keadaan aman, privasi masing-masing anggota keluarga
adekuat, dan anggota keluarga merasa puas tentang keadaan rumahnya.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Karakteristik tetangga meliputi pedesaan hunian. Fasilitas sosial dan fasilitas
kesehatan terdapat dilingkungan Tn M seperti tempat pengajian, arisan warga dan
ibu-ibu yang sering mengobrol di warung samping rumah. Penduduk setempat
memiliki kesepakatan seperti setiap seminggu sekali membayar iuran keamanan
dan pembuangan sampah. Budaya setempat dalam mempengaruhi kesehatan
seperti jika ada tetangga yang sakit dibawa ke rumah sakit, pekerjaan masyarakat
umumnya bekerja kantoran, tingkat kepadatan penduduk stabil, untuk fasilitas
kesehatan seperti posyandu RW 11, dan keluarga Tn S memanfaatkan fasilitas
tersebut, dan tingkat kejahatan tidak pernah terjadi.
3) Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga menetap
ditempat. Tinggal didaerah sekarang sudah 6 tahun ditempati dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan setempat.
4) Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat
Waktu yang digunakan oleh keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga saat sore hari atau saat ada waktu luang. Keluarga berinteraksi dengan
baik kepada masyarakat.
5) Sistim pendukung keluarga
Seluruh anggota keluarga dalam keadaan sehat, keluarga memiliki fasilitas untuk
menunjang kesehatan seperti memiliki penyimpanan P3K dirumah.
4. Struktur Keluarga
1) Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga Tn S berfungsi dengan baik yang sifatnya
terbuka, khususnya Pola Komunikasi Seimbang Terpisah (Balance Split Pattern)
dengan kepala keluarga menerima saran tetapi keputusan tetap di kepala keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Struktur kekuatan keluarga, pengambil keputusan dalam keluarga Tn S adalah
keputusan diambil dari kepala keluarga tapi tetap menerima saran dari masing-
masing anggota keluarga.
3) Struktur peran
Keluarga Tn S menjalankan peran setiap anggota keluarga dengan melakukan
sesuai dengan perannya masing-masing baik peran formal maupun informal, Tn S
berperan sebagai kepala keluarga, suami dan ayah bagi anaknya. Sedangkan Ny P
berperan sebagai seorang istri, ibu bagi anaknya, sedangkan An. G tidak
menjalankan fungsi formal sepenuhnya karena tidak mampu memelihara
komunikasi dengan keluarga dimana tidak mau belajar dan tidak mau membantu
orang tua.
4) Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma budaya yang dipakai oleh keluarga Tn S adalah yang sesuai
dengan ajaran agama yang dianut oleh keluarganya yaitu ajaran agama islam
dimana mengaji, sholat, berpuasa pada bulan ramadhan. Setiap anggota keluarga
apa yang dilakukan semuanya dilandaskan berdasarkan nilai-nilai dalam agama.
5. Fungsi keluarga
1) Fungsi Afektif
Hubungan antara keluarga baik, saling mendukung, bila ada yang sakit langsung
dibawa ke rumah sakit. Anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Antar
anggota keluarga saling mendukung kegiatan masing-masing. Keluarga sering nonton
tv bersama dan rekreasi keluarga sehingga kehangatan keluarga tercipta. Jika ada
masalah keluarga, keputusan diambil dari kepala keluarga tapi tetap menerima saran
dari masing-masing anggota keluarga. Tn.S mengatakan An.G selalu membantah jika
diperintah serta An G selalu manja, jika keinginannya tidak terpenuhi An G selalu
marah dan mengamuk.
2) Fungsi Sosialisasi
Ny.P waktu anaknya masih kecil memakai jasa baby sitter untuk mengurus dua anak
terakhirnya, karena waktu itu Ny.P masih bekerja jadi waktu mengasuh anak dibantu
oleh baby sitter. Keluarga Tn.S memakai jasa baby sitter kepada anak ketiga sampai
berusia 3 tahun. Semenjak tidak menggunakan baby sitter, Tn.S dan Ny.P mengasuh
anak-anaknya dengan penuh kasih sayang. Hubungan dalam keluarga baik dan selalu
menaati norma yang ada. Interaksi antar anggota keluarga terjalin harmonis. Tn.S
mengatakan An.G tidak pernah mau belajar karena sibuk bermain.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Penyediaan makanan selalu dimasak sendiri, komposisi nasi, sayur, lauk-pauk dengan
frekuensi 3x sehari. Anggota keluarga mandi dan ganti baju 2x sehari. Dan apabila
ada anggota keluarga yang sakit, keluarga merawat sendiri karena Tn.S adalah
seorang perawat dan jika perlu penanganan lebih lanjut maka di bawa ke rumah sakit.
- Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn.S mengatakan jika makan jeroan maka nilai LDL tinggi karena Tn.S
mempunyai riwayat LDL berlebih dan mampu mengatasinya dengan obat-obatan
dan pola makan serta diet yang teratur
- Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Bila ada anggota keluarga yang sakit maka langsung dibawa ke rumah sakit
misalnya saat anak Tn.S sakit typus langsung dibawa ke rumah sakit
- Merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat kondisi kesehatannya, Tn.S sering mengecek kadar LDL untuk
menjaga kadar LDL nya agar tidak berlebih.
- Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga membersihkan rumahnya setiap hari, mengepel 1 minggu sekali dan
lantai kamar mandi nya bersih dan terawat. Tn.S mengatakan kebersihan
mempengaruhi kesehatan keluarganya. Tn.S mengatakan semua anggota keluarga
mempunyai kewajiban untuk membersihkan rumah. Semua anggota keluarga
bergantian dan saling membantu dalam membersihkan rumah
- Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayananan kesehatan di
masyarakat
Tn.S mengatakan selalu mengecek nilai LDL dalam tubuhnya dengan
menggunakan alat untuk mengecek LDL (Lipid Pro) yang dimilikinya. Keluarga
Tn.S juga ke posyandu untuk melakukan imunisasi dan cek berat badan anak-
anaknya sewaktu kecil.
4) Fungsi reproduksi
Tn.S mempunyai 3 orang anak, anak pertama sudah bekerja, anak ke dua di bangku
kuliah dan anak ke tiga kelas 2 SD. Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
dengan program KB (Keluarga Berencana). Masing-masing anggota keluarga
menjaga kebersihan organ reproduksinya, dan tidak ada riwayat penyakit organ
reproduksi.
5) Fungsi ekonomi
Keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan berdasarkan penghasilan
Tn.S sebagai kepala keluarga. Tn.S dengan penghasilannya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
6. Stress dan koping keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
Stresor jangka pendek yang dialami keluarga Tn S yaitu keluarga masih
memikirkan bagaimana untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya dan
bagaimana menyisihkan sebagian uang untuk menabung. Serta stresor jangka
panjang yang dialami keluarga Tn S yaitu memikirkan An G tidak pernah mau
belajar karena sibuk bermain dan selalu membantah jika diperintah serta An G
selalu manja, jika keinginannya tidak terpenuhi An G selalu marah dan
mengamuk.
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Respon keluarga Tn S jika menghadapi masalah tidak punya uang, Ny P
meminjam kepada adiknya. Bila ada anggota keluarga yang sakit Ny P membeli
obat di apotek dan ke rumah sakit. Kemampuan keluarga merespon terhadap
masalah keluarga biasanya diselesaikan dengan musyawarah dengan semua
anggota keluarga dengan mengemukakan pendapatnya. Jika menghadapi masalah
An G yang selalu manja dengan membiarkannya dan menuruti apa kemauan An
G karena anggota keluarga takut saat kemauan An G tidak dituruti An G akan
mengamuk.
3) Strategi koping konstruktif yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga Tn S adalah dengan musyawarah.
4) Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi disfungsional yang dilakukan dengan cara maladaptif.
7. Pemeriksaan Fisik
a) Tn.S
Kesadaran : Composmentis (sadar penuh)
Tanda – Tanda Vital :
- Tekanan darah : 130/90 mmHg
- Nadi : 70 x/menit
- Suhu : 37o C
- RR : 23kali/menit
b) Ny.P
Kesadaran : Composmentis (sadar penuh)
Tanda – Tanda Vital :
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 37o C
- RR : 22 kali/menit
c) An. P
Kesadaran : Composmentis (sadar penuh)
Tanda – Tanda Vital :
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 70 x/menit
- Suhu : 36,6o C
- RR : 20 kali/menit
d) An. R
Kesadaran : Composmentis (sadar penuh)
Tanda – Tanda Vital :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 78 x/menit
- Suhu : 37,2o C
- RR : 21 kali/menit
e) An.G
Kesadaran : Composmentis (sadar penuh)
Tanda – Tanda Vital :
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Suhu : 37o C
- RR : 22 kali/menit
BB : 30 tahun
TB : 120 cm
30 30
BMI : (1,1)²= 1,44=20,83

8. Harapan Keluarga
Keluarga Tn S sangat berharap dengan adanya penyuluhan kesehatan tentang
perawatan komunitas keluarga dapat berguna dan bermanfaat untuk dapat lebih
meningkatkan pengetahuan tentang cara mencegah dan merawat anaknya.

B. Diagnosa Keperawatan Keluarga


1. Analisa Data
No Data Masalah (P) Penyebab (E)

1 DS : Tn S mengatakan An G Koping keluarga Orang tua tidak


bersikap manja dan selalu tidak efektif membatasi keinginan
membantah jika diperintah, An.G
serta jika keinginannya tidak
terpenuhi An G selalu marah
dan mengamuk
2 DS : Tn.S mengatakan An.G Ketidakefektifan Ketidakadekuatan
tidak pernah mau belajar performa peran sosialisasi peran
karena sibuk bermain. An G
selalu manja, jika keinginannya
tidak terpenuhi An G selalu
marah dan mengamuk.

2. Rumusan Diagnosis Keperawatan


a. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan orang tua tidak membatasi
keinginan An.G
No Criteria Skor Bobot Jumlah
1. Sifat masalah 1
Skala :
a. Tidak/kurang sehat 3 1
x 1= 1/3
3
b. Ancaman kesehatan 2
c. Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat 2
diubah 2
x 2= 2
2
Skala: 2
a. Mudah 1
b. Sebagian 0
c. Tidak dapat
3. Potensial masalah untuk 1 3
x1= 1
3
dicegah
Skala: 3
a. Tinggi 2
b. Cukup 1
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah 1 2
x1= 1
2
Skala:
a. Masalah berat, harus segera 2
ditangani
b. Ada masalah, tetapi tidak 1
perlu ditangani
c. Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah 4 1/3
b. Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan Ketidakadekuatan
sosialisasi peran
No Criteria Skor Bobot Jumlah
1. Sifat masalah 1
Skala :
d. Tidak/kurang sehat 3 2
x 1= 2/3
3
e. Ancaman kesehatan 2
f. Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat 2
diubah 1
x 2= 1
2
Skala: 2
d. Mudah 1
e. Sebagian 0
f. Tidak dapat
3. Potensial masalah untuk 1 2
x1= 2/3
3
dicegah
Skala: 3
d. Tinggi 2
e. Cukup 1
f. Rendah
4. Menonjolnya masalah 1 2
x1= 1
2
Skala:
d. Masalah berat, harus segera 2
ditangani
e. Ada masalah, tetapi tidak 1
perlu ditangani
f. Masalah tidak dirasakan 0
Jumlah 3 1/3

3. Skoring Penentuan prioritas Dx Keperawatan keluarga


No Kriteria Skor Pembenaran
Dx
1 1. Sifat masalah: ancaman 4 1/3 1. Bila keadaan tersebut
kesehatan tidak segera diatasi anak
2. Kemungkinan masalah tersebut akan selalu
dapat diubah: mudah bersikap manja dan selalu
3. Potensial masalah untuk membantah jika diperintah
dicegah: tinggi 2. Orang tua yang
4. Menonjolnya masalah: mempunyai koping yang
Masalah berat, harus segera baik mampu mengubah
ditangani masalah
3. Keluarga mempunyai
kewajiban dalam
menangani masalah
4. Keluarga merasa sikap An
G telah berlangsung lama
dan harus segera ditangani
agar sikapnya dapat
berubah
2 1. Sifat masalah: ancaman 3 1/3 1. Bila keadaan tersebut
kesehatan tidak segera diatasi anak
2. Kemungkinan masalah tersebut akan selalu
dapat diubah: mudah bersikap manja dan selalu
3. Potensial masalah untuk membantah jika diperintah
dicegah: cukup 2. Performa peran yang
4. Menonjolnya masalah: sesuai mampu mengubah
Masalah berat, harus segera masalah
ditangani 3. Orang tua mempunyai
kesibukan sendiri tapi
merawat anak adalah
kewajiban orang tua
4. Sikap An.G yang manja
sudah berlangsung lama
sehingga masalah harus
segera ditangani agar
sikapnya berubah.

4. Prioritas Diagnosa Keperawatan


Prioritas Diagnosa keperawatan Skor
1 Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan Orang tua 4 1/3
tidak membatasi keinginan An.G
2 Ketidakefektifan performa peran berhubungan dengan 3 1/3
Ketidakadekuatan sosialisasi peran

C. Rencana Asuhan Keperawatan


No Tujuan Tujuan Jangka Kriteria Intervensi
Dx Jangka Pendek Evaluasi
Panjang
1 Setelah Setelah Verbal 1. Bina hubungan saling percaya
diberikan dilakukan 2. Identifikasi masalah yang
perawatan pertemuan dihadapi oleh keluarga
selama 4 4x45 menit, 3. Diskusikan koping atau upaya
minggu keluarga yang biasa dilakukan keluarga
diharapkan mampu : (Mekanisme koping yang
Koping 1. Mengenal selalu digunakan menghadapai
keluarga masalah masalah, Mengungkapkan
lebih efektif 2. Mengambil perasaan setelah menggunakan
keputusan koping yang biasa digunakan
untuk 4. Diskusikan alternatif koping
mengatasi
masalah
3. Keluarga
mampu
memodifika
si
lingkungan
4. Keluarga
mampu
memanfaatk
an
pelayanan
dan fasilitas
kesehatan
2 Setelah Setelah Verbal 1. Mengenal peran: peran dalam
diberikan dilakukan hidup, peran dalam keluarga,
perawatan pertemuan periode transisi peran dalam
selama 4 4x45 menit, kehidupan, perasaan terhadap
minggu keluarga peran yang dilakukan
diharapkan mampu : 2. Mengenal perubahan peran:
performa 1. Mengenal perilaku yang diperlukan
peran teratasi masalah terhadap perubahan peran,
tentang perubahan peran saat sakit
performa 3. Melatih klien untuk
peran melakukan strategi
2. Mengambil manajemen perubahan peran
keputusan 4. Melatih klien cara adaptasi
untuk terhadap perubahan peran.
mengatasi
masalah
3. Keluarga
mampu
memodifika
si
lingkungan
4. Keluarga
mampu
memanfaatk
an
pelayanan
dan fasilitas
kesehatan

Vous aimerez peut-être aussi