Vous êtes sur la page 1sur 6

BAHAN AJAR 14 : MATA KULIAH

EKONOMI KESEHATAN
Oleh: Dr. Darmawansyah, SE, MS, dkk

Mata Kuliah : Ekonomi Kesehatan


Kode Mata Kuliah / SKS : /2 SKS
Semester :
Program Studi :
Mata Kuliah Prasyarat :
Dosen Penanggung Jawab : Dr. Darmawansyah, SE, MS
Tim Dosen : Muh. Yusri Abadi, SKM, M.Kes
Dian Saputra Marzuki, SKM, M.Kes
Sasaran Belajar/Learning : Mahasiswa mampu merencanakan dan mengelola sumber
outcome dana (Financial planning and management)

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang berbagai metode konsep-
konsep dasar Ekonomi kesehatan dan aplikasinya dalam
berbagai kegiatan; program kesehatan; studi kelayakan
program/investasi; evaluasi proyek kesehatan; hubungan
pembangunan kesehatan dan pembangunan

1. PENDAHULUAN
1. Garis Besar Materi Pokok Bahasan :
Pokok bahasan ini membahas tentang asuransi kesehatan
2. Sasaran Pembelajaran/Learning objective:
Mampu menjelaskan tentang asuransi kesehatan
3. Perilaku Awal/Entry behavior:
Mahasiswa mengetahui tentang asuransi kesehatan
4. Manfaat Pokok Bahasan:
Setelah mahasiswa mengikuti dan memahami materi bahasan ini maka mampu menjelaskan
asuransi kesehatan
5. Urutan Pembahasan:
 Ciri Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
 Asuransi kesehatan
 Model-model yang berkaitan dengan asuransi kesehatan

1
6. Petunjuk Belajar/instructional orientation:
Pada materi bahasan pertama ini sebagai pemahaman awal pada mata kuliah ini adalah
mahasiswa memahami tentang asuransi kesehatan
2. PENYAJIAN MATERI BAHASAN
a. Uraian Materi bahasan
Ciri Pemeliharaan dan Pelayanan Kesehatan
Pemeliharaan dan pelayanan kesehjatan dikelompokkan ke dalam pelayanan jasa,
karena sebagian besar produknya berupa jasa pelayanan. Memang ada produk non pelayanan
yang terlibat, yaitu obat atau bahan lain yanng membantu meningkatkan status kesehatan.
Tetapi, untuk mendapatkan produk tersebut harus melalui pintu jasa pelayanan konsultasi
tenaga medis. Jika diamati secara seksama, akan ditemui berbagai ciri khusus pemeliharaan
dan pelayanan kesehatan yang dapat menjadi Acuan kebijakan yang akan diambil. Secara
garis besar, ada tiga ciri utama pemeliharaan dan pelayanan kesehatan yang dapat kita
turunkan menjadi berbagai ciri khusus pemeliharaan dan pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan pelayanan jasa lainnya. Ketiga ciri utama tersebut adalah :
1. Uncertainly (Ketidakpastian). Kebutuhan akan pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
tidak bisa dipastikan sifatnya. Yaitu tidak ada kepastian tentang waktu/kapan kebutuhan itu,
kepastian mengenai tempat kebutuhan itu datang, kepastian tentang besarnya biaya yang
dibutuhkan untuk pemeliharaan dan pelayanan kesehatan tersebut, dan kepastian mengenai
urgensi pelayanan tersebut.
2. Asymetric of information (informasi asimetris, informasi tidak seimbang), yaitu
keadaan tidak seimbang antara pengetahuan pemberi pelayanan kesehatan (PPK : dokter,
perawat, dsb) dengan pengguna atau pembeli jasa pelayanan. Ketidakseimbangan informasi
ini meliputi informasi tentang butuh tidaknya seseorang akan suatu pelayanan, tentang kualitas
suatu pelayanan,tentang harga yang pantas untuk pelayanan tersebut,dan tentang manfaat
suatu pelayanan.
3. Externality ( eksernalitas, dampak luar ), yaitu pengguna dan bukan pengguna jasa
pemeliharaan dan pelayanan kesehatan ama-sama dapat menikmati hasilnya.

Asuransi kesehatan
Definisi dari asuransi (insurance,athem ) adalah:
Suatu upaya yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat dalam bentuk pengumpulan
dana yang gunanya untuk menanggung kerugian yang merupkan resiko yang dihadapi oleh
kelompok secara keseluruhan.
Prinsipnya :

2
1. Ada resiko ( risk)
2. Law of large number : pola kejadian tidak dapat diprediksi pada populasi kecil tetapi
dapat diprediksi pada populasi besar.
Mekanisme asuransi merupakan instrumen sosial dan ekonomis untuk mengatasi
ketidakpastian dengan cara mengumpulkan iuran tertentu yang akan digunakan untuk
membiayai pelayanan bagi mereka yang membutuhkannya. Dalam hal ini berlangsung transfer
resiko dengan membayar premi.
Premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan kepada organisasi/perorangan sebagai transfer
resiko. Premi murni yaitu premi yang dibayarkan hanya untuk mengganti biaya medik/biaya
pelayanan kesehatan saja,tidak ada penggantian biaya administrasi.
Pasar asuransi di Indonesia .
Saat ini, hanya sekitar 15 % penduduk indonesia saja yang tercakup asuransi,dan sebesar 85 %
membayar sendiri biaya pelayanan kesehatan. Dari 15 % tadi terdiri dari :
• Askes 16 juta
• Astek 2 juta
• Asuransi swasta 2 juta
• JPKM 1 juta
• Dana sehat 14 juta
Jumlah total 35 juta

Untuk itu kebijaksanaan pemerintah saat ini adalah mobilisasi dana masyarakat melalui
asuransi kesehatan.

Model-model yang berkaitan dengan asuransi kesehatan :


1. Tripartied

3
2. Bipartied

Pada model ini, jika peserta sehat, pihak perusahaan asuransi dan PPK diuntungkan,
karena itu diupayakan agar peserta sehat. Bentuk hubungan antara perusahaan asuransi dan
PPK :
a. PPK dimiliki oleh perusahaan asuransi
b. PPK dikontrak oleh perusahaan asuransi secara kapitasi
Contoh di USA : HMO (Health Maintenance Organization)

3. Managed Care System


Merupakan bentuk HMO dengan intervensi spesifik pada :
• Cost containment
• Quality assurance
Dengan memberikan insentif dan disinsentif
Terdapat berbagai jenis asuransi, antara lain dari segi pembayaran klaim :
1.Asuransi yang membayar dengan mengganti biaya (indemnity) atau reimbursement.
Meliputi jenis asuransi tripartied dan bipartied
2.Asuransi yang memberikan jaminan pelayanan tidak dengan uang (managed care),
misalnyas : Askes, Jamsostek, JPKM.
Dalam pelayanan kesehatan juga bisa terdapat informasi asimetri dari sisi konsumer (pasien).
Dalam hal asuransi kesehatan, karena konsumer lebih mengetahui tentang resikonya untuk
sakit, maka dapat terjadi :
a. Adverse selection : hanya peserta yang memilki resiko tinggi yang membeli asuransi
b. Moral hazard : perilaku peserta yang sedemikian rupa sehingga menyebabkan
konsumsi pelayanan kesehatannya lebih besar dari yang dibutuhkan. Hal ini dapat terjadi
karena konsumsi peserta yang berlebhan, atau dokter yang merawat karena mengetahui pserta
ditanggung oleh asuransi, menawarkan tindakan yang lebih mahal .
Untuk menghindari adverse selection :
1. Asuransi diwajibkan (sulit untuk dilaksanakan). Contoh Askes untuk PNS, Jamsostek.

4
2. Tidak wajib, tapi ada minimal keanggotaan (dalam satu perusahaan)
3. Open enrollment. Ada satu waktu dimana semua harus mendaftar pada saat itu, di luar
waktu tersebut tidak bisa diterima secara otomatis.
4. Pemeriksaan medis dan meniadakan tanggungan sakit yanng masih ada (exclusion of
pre-existing condition).
Untuk menghindari kenaikan utilisasi yang disebabkan oleh moral hazard, diterapkan cost
sharing, yaitu kontribusi peserta asuransi yang harus dipenuhi bila memakai layayanan
kesehatan. Terdapat 4 tipe cost sharing, yaitu :
1. Memberlakukan deductrible : jumlah biaya tertentu dalam suatu termin yang harus
dikeluarkan oleh peserta sebelum asuransi membayar kewajibannya.
2. Coinsurance : persentase biaya yang harus dibayar peserta. Misalnya untuk operasi Rp.
10.000.000, sebesar Rp. 2.000.000 ditanggung oleh peserta dan sisanya Rp. 8.000.000 dibayar
asuransi.
3. Co-payment : jumlah biaya tertentu yang harus dibayaroleh peserta, dan diatas jumlah
tersebut baru diganti. Misalnya : di bawah Rp. 100.000 tidak ditanggung asuransi (dibayar
sendiri), di atas jumlah tersebut baru diganti.
4. Memberikan limit pertanggungan. Asuransi hanya membayar sampai sejumlah tertentu,
sisanya harus dibayar oleh peserta. Dipakai oleh Askes dan Jamsostek.
5. Sistem kapitasi
Nomor 1 s/d 4 untuk membatasi peserta, sedangkan nomor 5 untuk membatasi provider
(PPK)..
b. Pembahasan:
Setelah pemaparan materi bahasan tersebut di atas mahasiswa diberi kesempatan bertanya atau
membentuk kelompok diskusi membahas tentang asuransi kesehatan
c. Penelitian:
Fasilitator menguraikan berbagai contoh penelitian yang telah ada tentang asuransi kesehatan.
Demikian pula mahasiswa dapat megutarakan hal-hal terkait yang diperoleh dan diketahuinya.
d. Penerapan:
Fasilitator menguraikan tentang asuransi kesehatan.
e. Latihan:
Beberapa mahasiswa mendapatkan penugasan presentasi di kelas dengan bahan kajian yang
bersumber dari buku – buku dan hasil-hasil penelitian di tingkat nasional maupu internasional,
kemudian mahasiswa lainnya bertugas menanggapi hasil persentasi tersebut.
f. Tugas Mandiri:
Dapat diberikan dalam bentuk mahasiswa menambahkan dengan mencari tambahan materi
terkait materi asuransi kesehatan

5
3. PENUTUP
a. Rangkuman
Fasilitator merangkum materi kuliah ini dengan memberikan esensi dari materi bahasan
dan keterhubungannya dengan materi bahasan sebelumnya dan berikutnya
b. Tes Formatif:
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan yang
diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan memberikan pertanyaan antara lain
sebagai berikut:
 Jelaskan Ciri Pemeliharaan dan pelayanan kesehatan
 Jelaskan Asuransi kesehatan
 Jelaskan Model-model yang berkaitan dengan asuransi kesehatan
c. Umpan Balik:
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan diharapkannya untuk
memahami materi bahasan terkait.
4. DAFTAR PUSTAKA
1. Gani, Ascobat : Asuransi Kesehatan dan Pembiayaan Rumah Sakit di Indonesia Menjelang
Tahun 2000,Seminar Nasional Persi dan Hospital Expo, 1995
2. Thabrany, Hasbullah : Asuransi Kesehatan, Pilihan Kebijakan Nasional, FKM Universitas
Indonesia, 1998
3. Thabrany, Hasbullah :JPKM Sebagai Pendekatan Rasional Pemeliharaan dan Pelayanan
Kesehatan, FKM Universitas Indonesia, 1996
4. Berbagai Publikasi

Vous aimerez peut-être aussi