Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DO:
Kulit teraba hangat
Klien berkeringat
Suhu tubuh 38,7°C
Nadi 122x/menit
RR 33x/menit,
TD 140/90 mmHg.
Leukosit 21.620µL
DO:
Pasien terbaring di tempat tidur dan tidak
mampu bangun dari tempat tidur.
GCS 323 (stupor)
Kulit pasien tampak kotor
Mulut pasien tampak kotor, terlihat endapan
putih bekas makanan cair (soya) di bibir, gigi
dan palatum pasien.
Kepala tampak kotor, banyak kotoran.
3 DS: Gangguan kognitif Hambatan mobilitas di tepat
Orang tua pasien mengatakan sejak keluar (penurunan kesadaran) tidur
dari ruang operasi pasien hanya tidur
terlentang di atas tempat tidur.
Orang tua klien mengatakan tidak pernah
mencoba menggerakkan otot otot dan sendi
klien.
DO :
Pasien terbaring di tempat tidur dan tidak
mampu bangun dari tempat tidur.
GCS 323 (stupor)
Kaki dan tangan pasien terikat kain
DO:
Pasien mengalami penurunan kesadaran
(GCS=323) stupor
Pada pasien terpasang selang NGT
Pasien terlihat muntah setelah diberi
makan dengan selang NGT
INTERVENSI
Sindrom Defisit Setelah dilakukan tindakan Self Care assistane : ADLs (Mandi,
Perawatan Diri: keperawatan selama 3x24 jam, Berpakaian, Makan, Eliminasi).
1. Defisit Perawatan defisit perawatan diri teratasi 1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan
Diri: Mandi dengan kriteria hasil: diri yang mandiri.
2. Defisit Perawatan 1. Tubuh tampak bersih (5) 2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat
Diri: Berpakaian 2. Terbebas dari bau badan (5) bantu untuk kebersihan diri, berpakaian,
3. Defisit Perawatan 3. Pakaian bersih (5) berhias, toileting dan makan.
Diri: Makan 4. Intake makanan (5) 3. Sediakan bantuan sampai klien mampu
4. Defisit Perawatan 5. Eliminasi (5) secara utuh untuk melakukan self-care.
Diri: Eliminasi 6. ADLs terpenuhi dengan 4. Dorong klien untuk melakukan aktivitas
Berhubungan dengan bantuan (5) sehari-hari yang normal sesuai kemampuan
Gangguan kognitif yang dimiliki.
(penurunan kesadaran) 5. Dorong untuk melakukan secara mandiri,
tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu
melakukannya.
6. Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan
hanya jika pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
7. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.
8. Pertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
Hambatan mobilitas di Setelah dilakukan tindakan Exercise Therapy: Joint Mobility
tempat tidur keperawatan selama 3x24 jam, 1. Tentukan batasan gerakan
berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik teratasi 2. Jelaskan pada keluarga/pasien tujuan dan
Gangguan kognitif. dengan kriteria hasil: rencana latihan.
1. Peningkatan aktivitas fisik 3. Monitor lokasi ketidaknyamanan atau nyeri
(5) selama gerakan atau aktivitas.
2. Gerakan otot (5) 4. Lindungi pasien dari trauma selama latihan.
3. Gerakan sendi (5) 5. Bantu pasien untuk mengoptimalkan posisi
4. ROM aktif (5) tubuh untuk gerakan pasif atau aktif.
6. Instruksikan pada pasien atau keluarga
tentang rom pasif dan aktif.
7. Bantu pasien untuk mengembangkan
rencana latihan rom aktif.
8. Dorong klien untuk menunjukan gerakan
tubuh sebelum latihan.
Risiko Aspirasi dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tingkat kesadaran
faktor risiko Gangguan keperawatan selama 3x24 jam, 2. Monitor reflek batuk dan muntah
kognitif (penurunan pasien tidak mengalami 3. Monitor kemampuan menelan
kesadaran) aspirasi dengan kriteria hasil: 4. Pelihara jalan nafas
1. GCS dalam batas normal (5) 5. Lakukan suction jika diperlukan
2. Posisi saat makan (5) 6. Cek nasogastrik sebelum makan
3. Makan tanpa menimbulkan 7. Hindari makan kalau residu masih banyak
muntah muntah (5) 8. Potong makanan kecil kecil
4. Jalan nafas paten (5) 9. Haluskan obat sebelumpemberian
10.Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
IMPLEMENTASI
dx 4 11.00 Melatih ROM pasif pada jari jari kaki dan tangan, pergelangan kaki
dan tangan, pada siku dan lutut serta bahu pasien.
Menjelaskan pada orang tua pasien tujuan ROM pasif
P : Lanjutkan intervensi
Sindrom Defisit 14.00 S:
Perawatan Diri: Orang tua pasien mengatakan mulut anaknya kotor lagi
1. Defisit Perawatan Orang tua pasien mengatakan tubuh anaknya bau
Diri: Mandi keringat
2. Defisit Perawatan
Diri: Berpakaian O:
3. Defisit Perawatan Tubuh tampak bersih (4)
Diri: Makan
Terbebas dari bau badan (4)
4. Defisit Perawatan
Diri: Eliminasi Pakaian bersih (5)
Berhubungan dengan Intake makanan, Soya 200 cc (5)
Gangguan kognitif Eliminasi (+) PU=900cc di buang (5)
(penurunan kesadaran) ADLs terpenuhi dengan bantuan (5)
P : Lanjutkan intervensi
Risiko Aspirasi dengan 14.00 S:
faktor risiko Gangguan Orang tua pasien mengatakan pasien tidak muntah
kognitif (penurunan setelah terakhir kali makan
kesadaran) O:
GCS 323 stupor (2)
Posisi saat makan, kepala 30° (5)
Makan tanpa menimbulkan muntah muntah (5)
Jalan nafas belum paten, terpasang NGT (4)
P : Lanjutkan intervensi
Hambatan mobilitas di S:
tempat tidur Orang tua pasien mengatakan pasien masih belum bisa
berhubungan dengan bergerak sendiri
Gangguan kognitif. O:
Peningkatan aktivitas fisik (5)
Gerakan otot (4)
Gerakan sendi (4)
ROM aktif (3)
P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI
dx 4 09.00 Melatih ROM pasif pada jari jari kaki dan tangan, pergelangan kaki
dan tangan, pada siku dan lutut serta bahu pasien.
Mengajarkan pada orang tua pasien cara melakukan ROM pasif
P : Lanjutkan intervensi
Sindrom Defisit 14.00 S:
Perawatan Diri: Orang tua pasien mengatakan mulut anaknya kotor lagi,
5. Defisit Perawatan bekas soya yang dimakan.
Diri: Mandi
6. Defisit Perawatan O:
Diri: Berpakaian Tubuh tampak bersih (4)
7. Defisit Perawatan Terbebas dari bau badan (4)
Diri: Makan
Pakaian bersih (4)
8. Defisit Perawatan
Diri: Eliminasi Intake makanan, Soya 200 cc (5)
Berhubungan dengan Eliminasi (+) PU=100cc di buang (5)
Gangguan kognitif ADLs terpenuhi dengan bantuan (5)
(penurunan kesadaran)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Risiko Aspirasi dengan 14.00 S:
faktor risiko Gangguan Orang tua pasien mengatakan pasien tidak muntah
kognitif (penurunan setelah terakhir kali makan
kesadaran) O:
GCS 423 stupor (2)
Posisi saat makan, kepala 30° (5)
Makan tanpa menimbulkan muntah muntah (5)
Jalan nafas belum paten, terpasang NGT (4)
P : Lanjutkan intervensi
Hambatan mobilitas di S:
tempat tidur Orang tua pasien mengatakan pasien masih belum bisa
berhubungan dengan bergerak sendiri
Gangguan kognitif. O:
Peningkatan aktivitas fisik (5)
Gerakan otot (4)
Gerakan sendi (4)
ROM aktif (3)
P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI
P : Lanjutkan intervensi
Sindrom Defisit 14.00 S:
Perawatan Diri: Orang tua pasien mengatakan mulut anaknya sudah
9. Defisit Perawatan bersih karena baru saja dibersihkan.
Diri: Mandi
10. Defisit O:
Perawatan Diri: Tubuh tampak bersih (4)
Berpakaian Terbebas dari bau badan (5)
11. Defisit
Pakaian bersih (5)
Perawatan Diri:
Makan Intake makanan, Soya 200 cc (5)
12. Defisit Eliminasi (+) PU=250cc (5)
Perawatan Diri: ADLs terpenuhi dengan bantuan (5)
Eliminasi
Berhubungan dengan A : Masalah teratasi sebagian
Gangguan kognitif
(penurunan kesadaran) P : Lanjutkan intervensi
Risiko Aspirasi dengan 14.00 S:
faktor risiko Gangguan Orang tua pasien mengatakan pasien muntah setelah
kognitif (penurunan terakhir kali makan
kesadaran) O:
GCS 423 stupor (2)
Posisi saat makan, kepala 30° (5)
Makan tanpa menimbulkan muntah muntah (3)
Jalan nafas belum paten, terpasang NGT (4)
P : Lanjutkan intervensi
Hambatan mobilitas di S:
tempat tidur Orang tua pasien mengatakan pasien masih belum bisa
berhubungan dengan bergerak sendiri
Gangguan kognitif. O:
Peningkatan aktivitas fisik (5)
Gerakan otot (4)
Gerakan sendi (4)
ROM aktif (3)
P : Lanjutkan intervensi