Vous êtes sur la page 1sur 16

CIRI-CIRI PROBLEMATIKA PERMASALAHAN

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Problematika Pembelajaran SD
Yang dibimbing oleh Bapak Dr. Alif Mudiono, M.Pd.

Oleh : Offering G6

Kelompok 2

Ahmad Miftahul Atho’ 02/160151601179


Deana Widya Ningrum 09/160151601006
Elok Zulfa Maulida 13/160151600094
Riza Rizky 32/160151600078

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Februari 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini berisikan tentang Ciri-Ciri Problematika Permasalahan.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat
langsung dalam penyusunan makalah ini sampai akhir. Terutama kepada Bapak
Dr. Alif Mudiono, M.Pd. karena telah membimbing kami hingga terselesainya
makalah ini.
Kami mengakui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang membangun sehingga kedepannya makalah kami bisa
menjadi lebih baik lagi.
Kami berharap dengan terselesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pemakalah sendiri juga bisa menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi teman-
teman dan dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.

Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Problematika Permasalahan SD..............................................................
2.2 Ciri-Ciri Problematika Permasalahan.......................................................................
2.3 Jenis-Jenis Problematika Permasalahan Pembelajaran.............................................
2.4 Cara Guru Mengatasi Problematika Permasalahan Pembelajaran di SD..................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah antara lain ditentukan oleh
ketepatan pemahaman guru terhadap perkembangan peserta didik. Pemahaman
terhadap perkembangan peserta didik tersebut, dapat menjadi dasar bagi
pengembangan strategi dan proses pembelajaran yang membantu peserta didik
mengembangkan perilaku-perilakunya yang baru. Kenyataan menunjukkan bahwa
pada setiap peserta didik memiliki karakteristik pribadi atau perilaku yang relatif
berbeda dengan peserta didik lainnya. Keragaman perilaku ini mengandung
implikasi akan perlunya data dan pemahaman yang memadai terhadap setiap
peserta didik.
Perkembangan dan karakteristik anak pada usia sekolah dasar berbeda-
beda. Antara anak yang satu dengan anak yang lainnya, karakteristik anak pada
masa kelas rendah, berbeda pada masa kelas tinggi. Hal ini dapat dilihat dalam
proses pembelajaran anak usia sekolah dasar utamanya yang ada di kelas rendah
belum dapat mengembangkan keterampilan kognitifnya secara penuh, akan tetapi
anak di kelas tinggi sudah bisa mengembangkan keterampilan kognitif, dan sudah
dapat berfikir, berkreasi secara luas.
Peserta didik datang ke sekolah dengan harapan agar bisa mengikuti
pendidikan dengan baik. Tetapi tidak selamanya demikian. Berbagai masalah yang
mereka hadapi, bersumber dari ketegangan karena ketidakmampuan mengerjakan
tugas, keinginan untuk bekerja sebaik-baiknya tetapi tidak mampu, persaingan
dengan teman, kemampuan dasar intelektual kurang, motivasi belajar yang lemah,
kurangnya dukungan orang tua, guru yang kurang ramah dan lain-lain. Masalah
tersebut tidak selalu dapat diselesaikan dalam situasi belajar mengajar di kelas,
melainkan memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar situasi proses
pembelajaran.
Gejala-gejala munculnya kesulitan belajar dapat diamati dalam berbagai
bentuk. Ia dapat muncul dalam bentuk perubahan perilaku yang menyimpang atau
dalam menurunnya hasil belajar perilaku yang menyimpang. Meskipun perilaku
yang menyimpang dapat merupakan indikasi (petunjuk) adanya kesulitan belajar,
namun tidak semua perilaku yang menyimpang dapat disamakan munculnya
kesulitan belajar. Untuk membedakannya pengalaman guru dalam menangani hal
ini sangat diperlukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan problematika permasalahan?
2. Apa sajakah ciri-ciri dari problematika permasalahan?
3. Apa sajakah jenis-jenis problematika permasalahan pembelajaran?
4. Bagaimanakah cara guru mengatasi problematika permasalahan
dalam pembelajaran?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian problematika permasalahan.
2. Menjelaskan ciri-ciri problematika permasalahan.
3. Menjelaskan jenis-jenis problematika permasalahan pembelajaran.
4. Menjelaskan cara guru mengatasi problematika permasalahan dalam
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Problematika Permasalahan
Pengertian Problematika Istilah problema/problematika berasal dari bahasa
Inggris yaitu "problematic" yang artinya persoalan atau masalah.
Sedangkan dalam bahasa Indonesia, problema berarti hal yang belum dapat
dipecahkan; yang menimbulkan permasalahan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Sedangkan para ahli lain mengatakan menyatakan bahwa "definisi
problema/problematika adalah suatu kesenjangan antara harapan dan
kenyataan yang diharapkan dapat menyelesaikan atau dapat diperlukan
atau dengan kata lain dapat mengurangi kesenjangan itu." (Syukir, 198, hal. 65)

1.Irmansyah Effendi
Menurut Irmansyah Effendi, masalah merupakan pelajaran ketika anda
sadar, sebagai kesadaran jiwa anda dapat melihat dengan mudah berbagai
kelemahan dan masalah hidup anda.

2. Hudojo
Menurut Hudojo, masalah merupakan pertanyaan kepada seseorang yang
mana orang itu tidak memiliki hukum yang dapat digunakan dengan segera
untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut.

3. Abdul Cholil
Menurut Abdul Cholil, masalah merupakan bagian kecil dari kehidupan,
Setiap manusia pasti pernah memiliki dan menghadapi masalah baik dari
diri sendiri maupun bersumber dari orang lain.

4. Jeffey Liker
Menurut Jeffey Liker, masalah merupakan peluang untuk menuju
kehidupan yang lebih baik.

5. Richard Carlson
Menurut Richard Carlson, masalah merupakan tempat terbaik untuk
melatih diri sehingga hati menjadi lebih terbuka. Masalah merupakan
bagian penting yang harus ada dalam kehidupan kita.

6. Istijanto
Menurut Istijanto, masalah merupakan bagian penting dalam suatu proses
riset, karena masalah dapat menghadirkan petunjuk berupa jenis informasi
yang nantinya akan sangat dibutuhkan.

7. Kartini Kartono
Menurut Kartini Kartono, masalah merupakan sembarang situasi yang
memiliki sifat-sifat khas (karakteristik) yang belum mapan atau belum
diketahui untuk dipecahkan atau diketahui secara pasti.

8. Mustika Zed
Menurut Mustika Zed, masalah merupakan segala sesuatu yang belum
ditentukan pemecahan atau jawabannya, suatu teka-teki yang menuntut
pemecahan ilmiah, karena jawabannya hanya mungkin didapatkan melalui
penelitian atau cara kerja ilmiah.

9. Alinis Ilyas
Menurut Alinis Ilyas, masalah merupakan adanya kesenjangan antara apa
yang seharusnya dengan apa yang terjadi dalam kenyataan.

10. KBBI
Menurut KBBI, masalah merupakan sesuatu yang harus diselesaikan

B. Ciri-Ciri Problematika Permasalahan


Peserta didik datang ke sekolah dengan harapan agar bisa
mengikuti pendidikan dengan baik. Tetapi tidak selamanya demikian.
Berbagai masalah yang mereka hadapi, bersumber dari ketegangan karena
ketidakmampuan mengerjakan tugas, keinginan untuk bekerja sebaik-
baiknya tetapi tidak mampu, persaingan dengan teman, kemampuan dasar
intelektual kurang, motivasi belajar yang lemah, kurangnya dukungan
orang tua, guru yang kurang ramah dan lain-lain. Masalah tersebut tidak
selalu dapat diselesaikan dalam situasi belajar mengajar di kelas,
melainkan memerlukan pelayanan secara khusus oleh guru di luar situasi
proses pembelajaran.
Prayitno (1985) mengemukakan ciri-ciri masalah ialah:
1. Masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya.
2. Menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain.
3. Ingin atau perlu dihilangkan.
Setiap masalah yang dialami seseorang biasanya mengandung satu
atau lebih ciri diatas. Untuk mendalami hal tersebut kita dapat melihat diri
sendiri sebagai contoh. Adakah suatu hal, kejadian suasana atau gejala
yang tidak disukai adanya, yang dapat menimbulkan kesulitan atau
kerugian bagi diri sendiri ataupun bagi orang lain dan atau ingin
dihilangkan. Jika ada maka hal itu bisa dikatakan sebagai ciri-ciri adanya
masalah pada diri sendiri. Masalah seperti diatas dapat terjadi pada siapa
saja, termasuk peserta didik sekolah dasar. Masalah itu perlu diupayakan
penanggulangannya sehingga permasalahan tersebut tidak akan menjadi
sebuah beban.

C. Jenis-Jenis Problematika Permasalahan Pembelajaran


Jenis-jenis masalah yang dialami peserta didik bisa bermacam-
macam. Prayitno (1985) menyusun serangkaian masalah peserta didik
sekolah dasar. Masalah-masalah itu diklarifikasikan atas:
1. masalah perkembangan jasmani dan kesehatan.
2. masalah keluarga dan rumah tangga.
3. masalah-masalah psikologis.
4. masalah-masalah social.
5. masalah kesulitan dalam belajar.
6. masalah motivasi dan pendidikan pada umumnya.
Stoffter (1986) memgemukakan secara urut jenjang 50 jenis
masalah tingkah laku yang dimaksud didasarkan atas hasil penelitian
terhadap 481 orang guru sekolah dasar di Amerika Serikat yaitu
pencurian, kekejaman, aktivitas hetero seksual, sering bolos, tertekan,
tidak sopan, merusak barang-barang sekolah, tidak berpendirian, suka
berbohong, tidak patuh, membenci orang lain, mudah marah, suka
mengasingkan diri, bicara / menulis cabul, sering murung, menyontek,
egois, suka bertengkar, menguasai orang lain, tidak berminat untuk
bekerja, lancang, mudah meremehkan orang, mudah dipengaruhi orang
lain, penakut, sering ngompol, masturbas, malas, tidak ada perhatian,
tidak rapi dikelas, suka cemberut, pengecut, suka mengkritik, mudah
tersinggung, tidak hati-hati, pemalu, curiga, suka merokok, keras kepala,
tidak praktis, mengucapkan kata-kata, menarik perhatian oranglain, suka
jorok, tegang, lamban, berfikir tidak karuan, suka mengadu, suka
menyelidiki orang lain, suka mengganggu orang lain, penghayal, dan
suka berbisik-bisik.Masalah diatas, diklasifikasikan sebagai berikut.
1. Masalah penyesuaian tingkah laku seperti pencurian, kekejaman,
merokok, dan mengganggu.
2. Masalah-masalah emosional seperti depresi, mudah marah, cemberut
dan pengecut.
3. Masalah-masalah moral seperti masturbasi, bicara porno dan tidak
sopan.
4. Masalah belajar seperti bolos, menyontek, tidak ada perhatian, dan
lamban.
Selanjutnya Rice (dalam Shelter dan Stoar,1974)
mengklasifikasikan masalah-masalah yang dialami murid-murid sekolah
dasar ada enam kategori, yaitu:
1. Masalah-masalah emosional yakni gelisah, aktivitas berlebihan,
tidak matang, infulsif, dan murung.
2. Kelemahan intelektual seperti tidak bisa memusatkan perhatian
dalam waktu yang cukup lama, kemampuan rendah, lemah ingatan,
syaraf penerimaan tidak berfungsi sebagai mana mestinya,
kebiasaan-kebiasaan buruk dalam belajar, dan hasil belajar rendah.
3. Kurang motivasi seperti kurang semangat, sikap tidak baik, frustasi
serta kurang minat dalam belajar.
4. Kerusakan moral seperti pendusta, bicara porno, sembrono, mencuri,
dan nilai-nilai belum berkembang.
5. Sakit jasmaniah, meliputi sakit kronis dan kesehatan buruk.
6. Kesalahsesuaian social seperti tingkah laku anti social yang agresif,
konflik keluarga, pengasingan diri dan tingkah laku kasar.
Dari berbagai pendapat ahli di atas dapat diklarifikasikan masalah
yang berkaitan dengan perkembangan siswa SD adalah:
1. Masalah yang berkaitan dengan perkembangan fisik dan kesehatan;
seperti kecacatan, gangguan otot gerak.
2. Masalah yang berhubungan dengan belajar; seperti lamban belajar,
lemah belajar.
3. Masalah emosional; seperti takut, mudah marah,
4. Masalah moral; seperti bicara porno, menyontek, berbohong.
5. Masalah penyesuaian; seperti kejam, suka mengganggu.
6. Masalah- masalah kelompok.
7. Masalah yang berkaitan dengan keluarga dan rumah tangga.
8. Masalah kepribadian.

D. Cara Guru Mengatasi Problematika Permasalahan dalam


Pembelajaran

Analisis Masalah Belajar Dan Solusinya

a. Faktor Intern

Faktor ini meliputi gangguan psiko fisik siswa, yakni :

1) Yang bersifat kognitif seperti rendahnya rendahnya kapasitas


intelektual.

2) Yang bersifat afektif antara labilnya emosi dan sikap. Kelemahan


emosional, seperti merasa tidak aman, kurang menyesuaikan diri
serta ketidakmatangan emosi.

3) Yang bersifat psikomotor antara lain terganggunya alat indra,


cacat tubuh, serta kurang berfungsinya organ-organ perasaan.

4) Motivasi. Kurangnya motivasi belajar akan menyebabkan anak


atau siswa malas untuk belajar.

5) Konsentrasi belajar yang kurang baik.

6) Rasa percaya diri. Rasa percaya diri timbul dari keinginan berhasil
dalam belajar.

7) Kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar akan mempengaruhi


kemampuannya dalam berlatih da menguasai materi yang telah
disampaikan oleh guru.

8) Kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas


dalam belajar, dan sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran.

b. Faktor Ekstern
Faktor yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan siswa
yang tidak kondusif bagi terwujudnya aktifitas-aktifitas belajar. Antara
lain :

1) Lingkungan keluarga, seperti ketidak harmonisan hubungan antara


ayah dan ibu, dan rendahnya tingkat ekonomi keluarga.

2) Lingkungan masyarakat, seperti wilayah yang kumuh, teman


sepermainan yang nakal.

3) Lingkungan sekolah, seperti kondisi dan letak gedung sekolah


yang buruk, seperti dekat pasar kondisi guru, serta alat-alat
belajar yang berkualitas rendah.

4) Guru sebagai pembina siswa belajar. Guru adalah pengajar yang


mendidik. Dia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai
dengan keahliannnya, tetapi juga menjadi pendidik pemuda
generasi bangsa.

5) Kurikulum sekolah. Adanya kurikulum baru akan menimbulkan


masalah seperti tujuan yang akan dicapai mungkin juga berubah,
isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar juga berubah
serta evaluasi berubah.

6) Terlalu berat beban belajar siswa maupun guru.

7) Metode belajar yang kurang memadai.

8) Sikap orangtua yang tidak memperhatikan anaknya.

9) Keadaan ekonomi.

Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik

1) Melakukan kunjungan rumah.

2) Meneliti pekerjaan siswa jika ada tugas rumah.

3) Mengamati tingkah laku peserta didik.

4) Komunikasi dengan orangtua mengenai perkembangan anak dan


tingkah laku di sekolah.

5) Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga untuk membantu


memecahkan masalah peserta didik.

6) Menyelenggarakan bimbingan belajar atau kelompok untuk


meningkatkan prestasi belajar peserta mendidik. Bimbingan belajar
merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar.

7) Meneliti kemajuan peserta didik di sekolah maupun di luar


sekolah

Mengatasi malas belajar siswa agar bersemangat dan tidak malas


untuk belajar, adalah hal yang harus dilakukan oleh orangtua di rumah
maupun guru di sekolah. Terkadang siswa malas untuk belajar karena
minat dan motivasi yang kurang dari orangtua maupun guru. Orangtua
maupun guru harus mendukung dan memotivasi siswa agar bersemangat
dan tidak malas untuk belajar. Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan
oleh orangtua maupun guru untuk meningkatkan minat belajar siswa
adalah sebagai berikut :

1) Menanamkan pengertian yang benar tentang belajar pada siswa


sejak dini, menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada siswa,
menanamkan kesadaran serta tanggung jawab sebagai pelajar
pada siswa merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang.

2) Berikan contoh belajar pada peserta didik.

3) Berikan intensif jika siswa belajar. Intensif yang dapat diberikan


ke siswa tidak selalu berupa materi, tapi bisa juga berupa
penghargaan dan perhatian.

4) Orang tua sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang


diajarkan di sekolah pada anak. Sehingga orangtua tahu
perkembangan anak di sekolah.

5) Mengajarkan kepada siswa pelajaran-pelajaran dengan metode


tertentu yang sesuai dengan kemampuan siswa.

6) Komunikasi. Orangtua harus membuka diri, berkomunikasi


dengan anak untuk mendapat informasi tentang perkembangan
anak tersebut.

7) Menciptakan disiplin. Jadikan belajar sebagai rutinitas yang pasti.

8) Pilih waktu belajar yang tepat dan anak merasa bersemangat


untuk belajar agar anak mampu memahami apa yang sedang
dipelajari.

9) Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman, orangtua


memberikan perhatian dengan cara mengarahkan dan
mendampingi anak saat belajar.
10) Menghibur dan memberikan solusi yang baik dan bijaksana pada
anak, apabila anak sedang sedih atau sedang sakit, sedang tidak
ada motivasi untuk belajar, orangtua harus membangun motivasi
anak agar bersemangat dalam belajar.

11) Gunakan imajinasi peserta didik. Orangtua membantu peserta


didik membayangkan apa yang dia inginkan untuk masa depan,
baik dalam waktu panjang atau pendek.

12) Mengarahkan peserta didik untuk berteman dan hidup dalam


lingkungan yang baik dan mendukung.

13) Tidak memfokuskan bahwa belajar hanya dari buku saja. Tetapi
dari lingkungan sekitar juga dapat digunakan untuk belajar.

14) Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan


dalam belajar.

15) Membangun motivasi atau minat belajar siswa, sehingga siswa


bersemangat dalam belajar.

16) Menyiapkan ruang kelas yang nyaman, kondusif, sehingga siswa


dapat belajar dengan nyaman.

17) Guru dalam mengajar harus melibatkan anak secara aktif melalui
kegiatan diskusi, tugas kelompok agar anak tidak bosan di dalam
kelas. Karena metode guru yang mengajar dengan berceramah
saja akan membuat siswa merasa bosan dan tidak memperhatikan.

18) Guru harus mempunyai model pembelajaran yang bervariasi


dalam setiap pertemuan agar tidak monoton, sehingga siswa
semangat dengan metode pembelajaran yang baru.

19) Melakukan pendekatan terhadap siswa.

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2014/05/19/masalah-belajar-dan-
solusinya/

Adapun upaya yang dilakukan oleh seorang guru secara umum dalam
mengatasi siswa yang bermasalah dalam proses pembelajaran yaitu :

1). Melakukan pendekatan terhadap siswa,

2). Pencarian data tentang masalah yaitu dengan berkomukasi dengan


orang tua siswa dan wali kelas,
3). Melakukan konsultasi secara pribadi. Dengan di adakan nya upaya
seperti itu diharapkan bisa mengurangi masalah-masalah yang ada
pada siswa.

https://www.kompasiana.com/nuryati/upaya-guru-dalam-mengatasi-siswa-
yang-bermasalah-dalam-proses-pembelajaran_54f80ad0a33311ea638b48e6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR RUJUKAN

Vous aimerez peut-être aussi

  • Korelasi Phi
    Korelasi Phi
    Document10 pages
    Korelasi Phi
    Amalia Nurul Fadhilah
    100% (1)
  • Nilai Norma Dan Moral
    Nilai Norma Dan Moral
    Document16 pages
    Nilai Norma Dan Moral
    Arif
    Pas encore d'évaluation
  • PENDAFTARAN UM S2 S3
    PENDAFTARAN UM S2 S3
    Document4 pages
    PENDAFTARAN UM S2 S3
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • 4 RPP Kelas 4 Kelipatan Dan Faktor
    4 RPP Kelas 4 Kelipatan Dan Faktor
    Document17 pages
    4 RPP Kelas 4 Kelipatan Dan Faktor
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Jurnal
    Jurnal
    Document10 pages
    Jurnal
    Yendri Prisska Hardyanti
    Pas encore d'évaluation
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Document7 pages
    Lampiran 1
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Pengesahan PKM
    Pengesahan PKM
    Document28 pages
    Pengesahan PKM
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Usulan Progran Kreativitas Mahasiswa
    Usulan Progran Kreativitas Mahasiswa
    Document16 pages
    Usulan Progran Kreativitas Mahasiswa
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • PKM Isi
    PKM Isi
    Document12 pages
    PKM Isi
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Pengesahan PKM
    Pengesahan PKM
    Document1 page
    Pengesahan PKM
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Konsep Taksonomi Bloom-123
    Konsep Taksonomi Bloom-123
    Document34 pages
    Konsep Taksonomi Bloom-123
    Gion Trisapto
    Pas encore d'évaluation
  • Pengesahan PKM
    Pengesahan PKM
    Document1 page
    Pengesahan PKM
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Pengesahan PKM
    Pengesahan PKM
    Document1 page
    Pengesahan PKM
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Pengesahan PKM
    Pengesahan PKM
    Document1 page
    Pengesahan PKM
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Nama Kelompok
    Nama Kelompok
    Document11 pages
    Nama Kelompok
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Anggaran Biaya
    Anggaran Biaya
    Document2 pages
    Anggaran Biaya
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Surat Pernyataan Ketua
    Surat Pernyataan Ketua
    Document1 page
    Surat Pernyataan Ketua
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Anak Tuna Cakap Belajar
    Anak Tuna Cakap Belajar
    Document24 pages
    Anak Tuna Cakap Belajar
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Print Kecuali 1, 3, 13
    Print Kecuali 1, 3, 13
    Document14 pages
    Print Kecuali 1, 3, 13
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Pengesahan PKM
    Pengesahan PKM
    Document1 page
    Pengesahan PKM
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Sosiologi Pendidikan
    Sosiologi Pendidikan
    Document29 pages
    Sosiologi Pendidikan
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Pancasila Sebagai Nilai Dasar Dan Sistem
    Pancasila Sebagai Nilai Dasar Dan Sistem
    Document17 pages
    Pancasila Sebagai Nilai Dasar Dan Sistem
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Kementerian Riset
    Kementerian Riset
    Document1 page
    Kementerian Riset
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Present As I
    Present As I
    Document8 pages
    Present As I
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Sosiologi Pendidikan
    Sosiologi Pendidikan
    Document29 pages
    Sosiologi Pendidikan
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Wa0001
    Wa0001
    Document8 pages
    Wa0001
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Sosiologi Pendidikan
    Sosiologi Pendidikan
    Document29 pages
    Sosiologi Pendidikan
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Diagram Lingkaran
    Diagram Lingkaran
    Document9 pages
    Diagram Lingkaran
    Amalia Nurul Fadhilah
    Pas encore d'évaluation
  • Perbedaan Skala
    Perbedaan Skala
    Document4 pages
    Perbedaan Skala
    Amalia Nurul Fadhilah
    0% (1)