Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKRIPSI
OLEH :
AKHMAD ZARJANI
NPM. 1614201120553
1
2
kejadian fraktur (Rohimin, 2009). Penyebab yang berbeda, dari hasil survey
tim Depkes RI didapatkan 25% penderita fraktur yang mengalami kematian,
45 mengalami cacat fisik, 15% mengalami stress psikologis karena cemas dan
bahkan depresi, dan 10% mengalami kesembuhan dengan baik. (Rohimin,
2009).
Menurut Potter & Perry (2006) Setiap individu pernah yang namanya
mengalami nyeri dalam suatu tindakan tertentu. Nyeri merupakan alasan yang
paling umum orang mencari perawat kesehatan. Walaupun merupakan salah
satu dari gejala yang sering terjadi di bidang medis namun nyeri merupakan
salah satu yang paling sedikit dipahami individu yang merasakan nyeri merasa
tertekan atau menderita dan mencari upaya untuk menghilangkan nyeri.
Dimana nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat individual. Nyeri seringkali
dijelaskan dalam istilah proses distruktif jaringan seperti di tusuk-tusuk, panas
terbakar, melilit, mual dan muntah (Judha et al.,2012). Nyeri dapat terjadi
akibat trauma atau luka pre operasi.
Relaksasi adalah sebuah keadaan dimana seseorang terbebas dari tekanan dan
kecemasan atau kembalinya keseimbangan (equilibrium) setelah terjadinya
gangguan. Tujuan dari teknik relaksasi adalah mencapai keadaan relaksasi
menyeluruh, mencakup keadaan relaksasi secara fisiologis, secara kognitif,
dan secara behavioral. Secara fisiologis, keadaan relaksasi ditandai dengan
penurunan kadar epinefrin dan non epinefrin dalam darah, penurunan
frekuensi denyut jantung (sampai mencapai 24 kali per menit), penurunan
tekanan darah, penurunan frekuensi nafas (sampai 4-6 kali per menit),
penurunan ketegangan otot, metabolisme menurun, vasodilatasi dan
peningkatan temperatur pada extermitas (Rahmayati, 2010).
Guided imagery cocok digunakan hanya pada nyeri ringan sampai sedang
(Brunner & Suddart, 2014). Adapun menurut Tamsuri (2006) bahwa Guided
imagery merupakan kegiatan klien membuat suatu bayangan yang
menyenangkan, dan mengonsentrasikan diri pada bayangan tersebut serta
berangsur-angsur membebaskan diri dari perhatian terhadap nyeri. Sehingga
peneliti tertarik untuk meneliti apakah guided imagery dapat menurunkan
nyeri pre operasi fraktur.
Berdasarkan hasil yang peneliti temukan diatas dan karena mudahnya teknik
relaksasi guided imagery sebagai salah satu cara untuk mengurangi nyeri
pada pasien peneliti berminat mengadakan penelitian tentang pengaruh teknik
relakasasi guided imagery terhadap tingkat nyeri pasien pre operasi fraktur di
ruang orthopedi RSUD Ulin Banjarmasin
1.5.2 Penelitian yang dilakukan oleh Chandra Kristianto Patasik, Jou Tangka,
Julia Rottie (2013), dengan judul Efektivitas teknik relaksasi nafas
dalam dan guided imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien post
operasi section caesare di Iriana D Blu Rsup Prof.Dr.R.D.Kandau
Manado. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah
pada penelitian tersebut menggunakan Efektivitas teknik relaksasi
nafas dalam dan guided imagery terhadap penurunan nyeri pada pasien
post operasi section caesare sedangkan pada penelitian ini lebih
terfokus pada teknik relaksasi guided imagery terhadap tingkat nyeri
pasien pre operasi fraktur.
8
BAB 2
LANDASAN TEORI
Fraktur lengkap terjadi apabila seluruh tulang patah, sedangkan pada fraktur
tidak lengkap tidak melibatkan seluruh ketebalan tulang. Pada beberapa
keadaan trauma muskuloskeletal, fraktur dan dislokasi terjadi bersamaan. Hal
ini terjadi apabila disamping kehilangan hubungan yang normal antara kedua
permukaan tulang disertai pula fraktur persendian (Noor Helmi, Zairin, 2012).
a. Trauma Langsung
Trauma langsung menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan
terjadi pada daerah terkanan. Fraktur yang terjadi biasanya bersifat
komunitif dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan.
Klasifikasi Penyebab
Klasifikasi klinis
Klasifikasi Radiologis
2.1.3 Patofisiologi
2.1.5.1 Deformitas
2.1.5.5 Nyeri
2.1.5.7 Krepitasi
14
Fase pre operatif dimulai ketika keputusan untuk intervensi bedah dibuat dan
berakhir ketika pasien dikirim ke meja operasi. Pasien dipindahkan ke ruang
pre bedah di atas tempat tidur atau brankar sekitar 15-30 menit sebelum
15
Pengkajian harus terlebih dahulu dilakukan pada pre operatif. Tujuan dari
pengkajian pasien sebelum operasi adalah untuk menetapkan fungsi normal
pasien perioperatif untuk mencegah dan meminimalkan kemungkinan
komplikasi pascaoperasi. Sebagian besar pengkajian dimulai sebelum
memasuki ruang bedah, tempat penyedia layanan kesehatan, klinik tempat
penerimaan, klinik anestesi, atau melalui telepon (Potter & Perry, 2010).
Reaksi Pasien yang merasa bosan, maka tingkat kewaspadaan terhadap nyeri
meningkat sehingga mempersepsikan nyeri lebih akut. Teknik distraksi dapat
mengalihkan tingkat kewaspadaan klien akan nyerinya bahkan meningkatkan
toleransi terhadap persepsi nyeri yang diterima sehingga dapat mengatasi
nyeri selama pelaksanaan prosedur invasif (Muttaqin, 2008, dalam Machebya
Novita Padang, Dkk. 2017).
2.3.1 Pengertian
Melzack dan Wall (1988) dalam Judha dkk. (2012) mengatakan bahwa
nyeri adalah pengalaman pribadi, subjektif, yang dipengaruhi oleh
budaya, persepsi seseorang, perhatian, dan variabel-variabel psikologis
lain, yang mengganggu perilaku berkelanjutan dan memotivasi setiap
orang untuk menghentikan rasa tersebut.
2.3.3.1 Usia
2.3.3.3 Kebudayaan
2.3.3.5 Perhatian
2.3.3.6 Ansietas
2.3.3.7 Keletihan
Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi, dan perilaku. Cara yang
paling baik untuk memahami pengalaman nyeri, akan membantu untuk
menjelaskan tiga komponen fisiologis berikut, yakni : resepsi, persepsi,
dan reaksi. Stimulus penghasil nyeri mengirimkan impuls melalui
serabut perifer. Serabut nyeri memasuki medula spinalis dan menjalani
salah satu dari beberapa rute saraf dan akhirnya sampai di dalam massa
24
2.3.6.1 P : Provocate
2.3.6.2 Q : Quality
2.3.6.3 R : Ragion
2.3.6.4 S : Savera
Keterangan :
Keterangan :
Tidak nyeri = 0
Keterangan :
a. Tidak nyeri = 1
Menurut Potter & Perry (2006), ada dua metode umum untuk terapi nyeri
antara lain :
a) Analgesik
29
a. Imaginery
b. Teknik relaksasi
c. Distraksi
Metode ini berfokus pada perhatian seseorang atas sesuatu selain dari
nyeri. Teknik ini paling efektif untuk nyeri yang dirasakan sesaat saja,
sebagai contoh, injeksi dan pengambilan darah.
2.5.1 Definisi
Alur respon imagery terdiri dari alur neuroendokrin dan alur sistem
syaraf autonomic. Berdasarkan alur respon neuroendokrin, guided
imagery dapat mempengaruhi hypothalamus kelenjar pituitary dan
adrenal sehingga menurunkan glukokortikoid dan kadar catecholamine.
Sedangkan dari alur sistem syaraf autonomik, terdapat hubungan antara
sistem syaraf simpatik dan parasimpatik yang dapat merespon terhadap
stimulas nyata dan imaginatif.
2.5.4 Manfaat
2.5.5 Langkah-langkah
Teknik ini dimulai dengan proses relaksasi pada uumnya yaitu meminta
kepada klien untuk perlahan – lahan menutup matanya dan fokus pada
nafas mereka, klien di dorong untuk relaksasi mengosongkan pikiran
dan memenuhi pikiran dengan bayangan untuk membuat damai dan
tenang (Rahmayati, 2010 dalam Patastik et al, 2013).
Menurut Kozier & Erb, (2009) dalam Hedry, (2014) mengatakan bahwa
langkah-langkah dalam melakukan Guided Imagery yaitu :
Teknik Relaksasi
Guided Imagery
2.7 Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah ada pengaruh teknik relaksasi guided
imagery terhadap tingkat nyeri pasien pra operasi fraktur di ruang Orthopedi
RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2018.
BAB 3
METODE PENELITIAN
01 X 02
Keterangan;
38
39
4. Nyeri
hebat=
8-10
40
3.3.1 Populasi
Menurut Nursalam (2015) Populasi dalam penelitian adalah subjek
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi yang digunakan oleh
peneliti ini adalah seluruh klien pre operasi fraktur.....Orang yang
didapatkan dari rata-rata jumlah pasien pre operasi fraktur per bulan.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan krakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2009).
Pada tahap pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta izin untuk
melaksanakan penelitian terlebih dahulu kepada Kepala Ruangan Orthopedi,
Kepala Instalasi Rekam Medik di RSUD Ulin Banjarmasin lalu setelah
mendapatkan izin peneliti baru melakukan penelitian. Observasi dilakukan
oleh peneliti sendiri dengan sebelumnya menjelaskan maksud dan tujuan
penelitian dan perlakuan apa yang akan diberikan lalu meminta kesediaan
klien untuk menjadi responden penelitian dengan menandatangani lembar
persetujuan menjadi responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
mewawancarai responden sebanyak dua kali, yang pertama wawancara
dilakukan sebelum diberikan perlakuan dan yang kedua yaitu wawancara
setelah diberikan perlakuan dengan alat ukur yang sama tentang nyeri
langsung kepada responden mengenai skala nyeri pre operasi fraktur yaitu
apakah skala responden masuk dalam skala ringan, sedang, berat atau sangat
berat dengan menggunakan numerical rating scale.
3.7.1.1 Editing
Data yang diperoleh dicek kebenarannya, serta kelengkapannya
apabila data tersebut tidak lengkap maka akan dilakukan
pengukuran ulang.
44
3.7.1.2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
Terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian
kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data
menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode
dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari
suatu variabel, yaitu memasukan data ke spss seperti umur, jenis
kelamin, dan kode skala nyeri ringan 1-2, sedang 3-5, dan 6-7
berat.
3.7.1.3 Processing
Adalah kegiatan memasukkan data ke dalam program atau
“software” komputer.
3.7.1.4 Cleaning
Cleaning (pembersihan data) adalah kegiatan pengecekan
kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya kemudian dilakukan
pembetulan atau koreksi.
Keterangan :
N = jumlah data